muhammad linur huda off c 2010 sejarah kebudayaan
DESCRIPTION
makalan ini di buat mengenai sejarah perkembangan pemberangkatan haji di kawasan Malang..TRANSCRIPT
PENDIDIKAN MANASIK HAJI KBIH AL-HIKAM
Oleh
Muhammad Linur Huda1
100731403604/C/2010
Abstrak
Ibadah Haji adalah ibadah yang membutuhkan tenaga, biaya dan pengetahuan tentangtatacara itu sendiri, untuk memudahkan dalambelajar manask haji munculah lembaga-lembaga bimbingan ibadah haji atau KBIH. Setiap KBIH memiliki ciri khas tersendiridalam memberikan pelayanan baik itu berupa marketing, pendidikan, transportasi,evaluasi. KBIH Al-Hikam sebagai salah satu KBIH terbesar di Malang memberikanpelayanan itu kepada para calon jamaah haji yang masuk menjadi anggotanya, bahkania memberikan bimbingan bukan hanya pada sebelum haji, pasca haji, tetapi jugasetelah jamaah haji telah selelsai dan pulang dari ibadah haji. Hal ini dilakukansebagai upaya dalam membangun masyarakat yang lebih maju.
Key word: Haji, KBIH, KBIH Al-Hikam, bimbingan setelah haji, pembangunanmasyarakat
I. Latar Belakang
Pada dasarnya pembangunan masarakat adalah perubahan sikap manusia
(masyarakat) untuk membangun. Perubahan sikap yang terjadi pada manusia meliputi
perubahan kualitas yaitu peningkatan nilai dan sikapnya, pengetahuan, kecakapan, kesehatan
fisik dan hubungan antara manusia atau masyarakat tesebut yang selanjutnya dapat
meningkatkan taraf kehidupan bagi kesejahteraan masyarakat sepenuhnya. Dengan demikian
maka sisi pendidikan nya dalam pembangunan masyarakat adalah terletak pada proses
terjadinya usaha pengembangan sikap individu(orang-perorangan) dalam lingkungan sosial
budaya alamnya, agar secara bebas bertanggung jawab mampu mendorong diri dari
masyarakatnya kearah perobahan serta kemajuan hidup dalam segala seginya(Sudomo, 1978:
128).
Secara umum Syariat mencakup dua bidang yakni yaitu bidang Fiqh ibadah, yakni
yang mengatur hubungan dengan manusia dengan tuhanya, seperti shalat, puasa, zakat,
ibadah haji, memenuhi nadzar dan mebayar kafarah tehadapa pelanggaran sumpah. Dan
muamalah lainnya yakni mualamallma.al khalqi adalah mu’amalah yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia lainnya. Pembahasannya mencakup seluruh bidang fiqh selain
masalah-masalah ubudiyah, seperti ketentuan-ketentuantentang jual-beli, sewa-menyewa,
1 Mahasiswa sejarah UM Malang, off C/2010. Laporan ini digunakan untuk memenuhi tugas akhir sejarahkebudayaan yang diampu oleh Bapak Latief Bustami.
perkawinan, perceraian, ketentuan pembagian harta pusaka jinayah dan lain-lain(Rosyada,
1993: 63).
Diantara ibadah tersebut adalah haji yang dikenal sebagai ibadah yang telah dikenal,
dan untuk pelaksanaannya memerlukan hati(niat), anggota dan uang. Hal yang serupa itu
hanya terdapat pada ibadat haji.kaum muslimin yang berkesanggupan menunaikannya pada
waktu yang ditentukan dan ditempat yang ditentukan, berdasarkan perintah Allah dan utuk
mengharapkan kereedhaanNya. Ibadat haji dimulai dengan niat yang ikhlas karena Allah,
sambil meninggalkan kain yang berjahit dan yang berupa perhiasan dan kemewahan serta
diakhiri dengan thawaf berkeliling Baitullah(Ka’bah).
Haji mempunyai tatacara yang diterima oleh kaum muslimin, dari satu generasi ke
generasi selanjutnya dari Rasulullah sebagai bunyi sabda beliau: “Terimalah dari aku
tatacara hajimu. ” diantaranya: Ihram, talbiyah, thawaf dikeliling ka’bah, berlari antara bukit
Safa dan Marwa, wuquf di Arofah dan mas’aril Haram(Muzdalifah), melempar jumrah dan
menyembelih had-nyadan kuban.
Layanan program Pendidikan Luar Sekolah tumbuh subur dan tersebar luas di
tengah masyarakat, baik program-program yang bersifat institusional, informasional, maupun
developmental. Hal ini merupakan suatu cerminan nyata tentang meningkat dan meluasnya
kebutuhan masyarakat akan layanan program pendidikan di luar sistem persekolahan dewasa
ini. Diantara program-program PLS adalah KBIH. Ia muncul untuk memberikan pelayanan,
pembinaan dan perlindungan kepada jamaah haji mengingat keterbatasan pemerintah untuk
melakukan hal tersebut.
Sejak akhir tahun 90-an jumlah KBIH semakin menjamur dan seiring dengan itu
orientasi bisnisnya juga semakin menonjol. Berkenaan dengan itu, maka pemerintah
melakukan berbagai pengaturan agar kegiatan-kegiatan KBIH tersebut tidak merugikan
masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji. Pemerintah menjadikan pihak swasta
khususnya KBIH tersebut sebagai mitra dengan memberikan wewenang dalam bidang
bimbingan ibadah, bukan dalam bidang operasional teknis penyelenggaraan ibadah haji.
Diantara KBIH itu adalah KBIH Al-Hikam. KBIH ini muncul dari inisiatif Hasyim
Muzadi untuk membantu masyarakat sekitar yang ingin mempersiapkan diri untuk
melakukan ibadah haji ketanah suci. Organisasi ini terus berkembang hingga menjadi salah
satu KBIH terbesar di Kota Malang saat ini. Organisasi ini telah memilki hampir 2500
alumnus jamaah yang tersebar se-Malang Raya, baik itu kota maupun kabupaten Malang.
Perkembangan dan organisasi KBIH di jawa timur telah banyak di teliti oleh para
peneliti. Diantara nya adalah Rohman Sri handayani Mahasiswa jurusan sastra arab UM yang
pada tahun 2007 meneliti tentang pengajaran bahasa arab untuk calon haji di KBIH Al-
Hikam malang. Data yang beliau temukan adalah bahwa tujuan PBA untuk calon hajji di
KBIH Al-Hikam Malang adalah untuk membantu jamaah haji berkomunikasi di tanah suci.
Sedangkan Ibu Minarsih bertujuan meneliti tentang pembelajaran manasik haji yang mencoba
menerapkan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pelaksanaannya di KBIH Nurul
Faizah dengan penerapan tujuh komponen, yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya
(questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modeling), refleksi (reflection), dan penilaian (authentic assessment) serta Miftahul Hidayah
yang meneliti tentang pelaksanaan bimbingan haji dan umrah dan Strategi apa yang
digunakan dalam bimbingan haji dan umrah diKBIH Nurul Faizah Surabaya.
II.
III.
IV.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pekembangan bimbingan haji masa lalu hingga masa kini
2. Bagaimana bimbingan haji dalam KBIH Al-Hikam?
3. Bagaimana kendala yang dialami oleh KBIH Alikam dalam menjalankan
bimbingannya?
4. Bagaimana bimbingan haji di KBIH Al-Hikam sebagai usaha pembangunan
masayarakat di tinjau dari sudut pendidikan
Tujuan penenlitian
1. menjelaskan pekembangan bimbingan haji masa lalu hingga masa kini
2. menjelaskan bimbingan haji di KBIH Alhkam sebagai usaha pembangunan
masayarakat di tinjau dari sudut pendidikan
Metodologi Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses
penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa
pendekatan kualitatif, sama sekali tidak menggunakan dukungan data kualitatif akan tetapi
penekannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawabpertanyaan
penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif(Azwar, 1998: 5).
Alasan penelitian melakukan pendekatan kualitatif karena untuk mencari data- data yang
dihasilkan berupa kata-kata lisan dari orang-orang perilaku yang dapat diamati.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya
terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi
yang sekarang ini terjadi atau ada, serta menggambarkan fenomena yang terjadi di dalam
obyek penelitian(Mardalis, 1995: 2). Alasan Peneliti melakukan jenis penelitian deskriptif karena
untuk memberikan gambaran secara utuh tentang pendidikan di KBIH Al-HIkam
B. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di KBIH Al-Hikam tepatnya di Jl. Raya
Gelora Delta No. 9 Sidoarjo.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Berdasarkan sumbernya jenis data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder(Marxuki, 1995: 55-56).
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati
dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam hal ini data yang dihimpun adalah tentang
bagaimana pendidikan jamaah haji yang ada di KBIH. Hal ini dapat diperoleh dari hasil
permintaan keterangan kepada pihak yang memberikan keterangan. Diantaranya berupa jawaban-
jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada Pengurus KBIH melalui wawancara langsung
dari penyusun KBIH, baik yang berasal dari ketua yayasan itu sendiri maupun dari pengurus
lainnya. Berdasarkan pengetahuan dan pengamatan yang mereka miliki.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti, misalnya sumber buku, majalah, dokumen dan keterangan atau publikasi lainnya.
Dalam hal ini, data yang dihimpun adalah tentang KBIH Al-Hikam yang meliputi sejarah
berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi dan kepengurusan, sarana dan prasarana dan data-
data yang ada kaitannya dengan penelitian.
2. Sumber Data
Untuk melengkapi jenis data diatas, maka diperlukan sumber data yang dipakai oleh
peneliti untuk melengkapi jenis data tersebut. Sumber data adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh(Arikunto, 2002: 107)
Adapun data yang dipakai oleh peneliti untuk melengkapi datatersebut adalah:
a. Informan, yaitu orang-orang yang memberikan informasi tentang segala sesuatu yang terkait
dengan penelitian. Sebagai sumber Informan utama dalam penelitian ini adalah Rulli
Saefudin sekretaris KBIH serta para alumnus dan peserta KBIH Al-Hikam yakni bapak
Muhtar bapak Kholil.
b. Dokumen, yaitu berupa tulisan dan catatan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian. Maksudnya untuk mengetahui sejarah struktur organisasi,
program kerja dan data-data lain yang ada kaitannya dengan penelitian.
D. Tahap-Tahap Penelitian
Usaha mempelajari penelitian kualitatif tidak terlepas dari usaha mengenal tahap-tahap
penelitian(Moleong, 2002: 85). Tahap-tahap yangdigunakandalam penelitian ini adalah :
1. Tahap Pra Lapangan
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap pra lapangan antara lain:
a. Menyusun Rancangan Penelitian
Dalam hal ini, peneliti terlebih dahulu membuat permasalahan yang akan dijadikan obyek
penelitian yang kemudian diteruskan dengan membuat matrik usulan judul penelitian sebelum
melaksanakan penelitian hingga membuat proposal.
b. Memilih Lapangan Penelitian
Dalam hal ini, peneliti memilih lapangan penelitian di KBIH Al-Hikam Jl. Cengger Ayam No
15 Malang.
c. Mengurus Perizinan
Dalam perizinan, peneliti melakukan dengan prosedur yang ada, yaitu meminta izin penelitian
kepada Bapak Dekan fakultas Ilmu Sosial yang diperuntukkan untuk penelitian di KBIH Al-
Hikam.
d. Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan
Setelah mendapat izin dari Fakultas Dekan fakultas Ilmu Sosial maupn lembaga yang
bersangkutan, peneliti meninjau keadaan lapangan dengan berbaur bersama orang-orang yang ada
di lapangan serta mengobservasi kegiatan dari jauh.
e. Memilih dan Memanfaatkan Informan
Untuk mendapatkan hasil data yang maksimal, maka dipilih informasn yang mengerti dan faham
tentang KBIH Al-Hikam dan permasalahan yang sedang diteliti. Dalam kesempatan ini yang
menjadi informan adalah ketua KBIH Al Mutazam yang diwakilkan kepada Sekretaris I
mengingat beliau sedang beribadah haji dan pembimbingan kepada Jamaah Haji di Tanah Suci.
f.Persiapan Perlengkapan Penelitian
Penelitian dalam hal ini menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan
sebelum terjun ke lapangan penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap ini terdiri dari :
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Untuk memasuki pekerjaan lapangan, peneliti perlu memahami latar penelitihan dahulu.
Disamping itu peneliti perlu mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental, agar dilapangan
penelitian kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
b. Memasuki lapangan
Setelah penelitian menentukan dan memahami lapangan penelitian, maka saatnya untuk terjalin
langsung ke KBIH Al-Hikam untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dalam
penelitian.
c. Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data
Di dalam mengumpulkan data, peranan peneliti pada lokasi pelelitian memang harus dibatasi,
namun tidak menutup kemungkinan apabila ada waktu luang dan peneliti bisa
memanfaatkannya, maka peneliti akan terlibat langsung dalam kegiatan yang sedang terjadi
dalam lokasi penelitian dan pengumpulan data serta mencatat data yang memang diperlukan
untuk selanjutnya dianalisa secara intensif(Moleong, 2002: 89).
3. Tahap Analisa Data
Analisa Data menurut Patton yang dikutip lexy Moleong, adalah proses mengatur uraian
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Data yang telah diperoleh akan dianalisa dengan mengorganisasiserta mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema, dan rumusan
masalah. Dari rumusan tersebut dapat kita menarik garis bawah analisa yang di maksud
mengorganisasikan data. Data yang peneliti ambil untuk diorganisasikan adalah data kualitatif.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai
berikut :
1. Teknik Observasi
Teknik ini didasarkan atas pengalaman secara langsung yang mana pengalaman langsung
merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh
kurang meyakinkan peneliti ingin menanyakan kepada subyek, tetapi karena peneliti ingin
memperoleh keyakinan tentang data maka jalan yang ditempuh adalah mengamati
sendiri(Moleong, 2002: 125).
Data yang diperoleh dalam teknik observasi adalah :
a. Letak geografis KBIH Al-Hikam
b. Sarana dan praasarana KBIH Al-Hikam
c. Kegiatan organisasi yang ada di KBIH Al-Hikam
d. Pelaksanaan strategi pendidikan pada calon jamaah haji di KBIH Al-Hikam
2. Teknik Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewer) yang memberikan jawaban atau pertanyaan itu.
Data yang diperoleh dalam bentuk wawancara adalah :
a. Data tentang sejarah Instansi
b. Data tentang gambaran keadaan Instansi dan kendalanya
c. Data tentang hasil yang diperoleh oleh para alumni
3. Teknik Dokumentasi
Menurut Arikunto(2002: 206), Teknik pengumpulan data lain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.
Penelitian menggunakan teknik ini untuk mengumpulkan data tentang :
a. Sejarah berdirinya KBIH
b. Visi dan misi KBIH
c. Susunan pengurus KBIH
d. Sarana dan prasarana
e. Manfaat yang dirasakan jamaah haji
f.Data jumlah jamaah haji dari tahun ke tahun
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan
pemahaman tersebut analisis, perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna(Muhadjir,
1996: 104).
Teknik analisa data dilakukan setelah proses pengumpulan data diperoleh, tujuan analisa
data ialah untuk menyederhanakan data, sehingga mudah untuk membaca data yang telah
diolah.
Setelah peneliti mendapat data di lapangan kemudian peneliti akan mencoba menganalisa
datadidapatkandenganmenggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan
atau menguraikan suatu masalah sesuai dengan kenyataan yang ada.
Teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa teknik
Analisis Domain. Teknik Analisis Domain digunakan untuk menganalisis gambaran obyek
penelitian secara umum atau ditingkat permukaan, namun relatif utuh tentang obyek penelitian
tersebut. Teknik Analisis Domain ini amat penting sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian
yang bertujuan eksplorasi. Artinya analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk
memperoleh gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperinci secara detail
unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Ada beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang dirumuskan oleh Lexy J.
Moleong (2002: 175-179), namun dalam penelitian ini, penelitian ini, penelitian tidak
mengambil secara keseluruhan teknik pemeriksaan keabsahan data yang dikemukakan tersebut,
akan tetapi peneliti sengaja memilih teknik pemeriksaan keabsahan data yang sesuai dengan
kontek penelitian yang dilakukan peneliti dalam rangka menyempurnakan hasil penelitian.
Berikut ini adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan peneliti, yaitu :
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Hal ini dilakukan untuk memperkuat perkumpulan data dengan kata lain supaya data yang
terkumpul benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan, keikutsertaan tersebut tidak
hanya dilakukan di dalam waktu singkat, tetapi memerlukan keikutsertaan peneliti pada latar
penelitian.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan maksud menemukan ciri-ciri serta unsur lainnya
yang sangat relevan dengan persoalan penelitian dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci.
Hal ini berarti bahwa peneliti hendaklah mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci
secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian peneliti menelaah
secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu
atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa.
3. Triangulasi
Teknik Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan pembanding terhadap data itu. Dalam
penelitian ini melakukan triangulasi dengan menggunakan perbandingan sumber dan
perbandingan teori triangulasi dengan sumber berarti peneliti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi.
Pada metode ini, triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara :
a. Membandingkandatahasilpengamatandengandatahasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara
pribadi.
c. Membandingkanapayangdikatakanorangterhadapsituasi penelitian dengan apa yang dikatakan
sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat pandangan orang
seperti rakyat (awam), orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang yang berada dan orang
pemerintah.
V. Landasan Teori
Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori PLS. teori ini didasari oleh pendapat
PhilipsH. Combs tentang PLS. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan luar sekolah adalah
setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar sistem formal baik
tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk
memberikan layanan kepada sasaran didik terentu dalam rangka mencapai tujuan – tujuan
belajar. Jenis-jenis pendidikan yang ada pada PLS, menurut D. Sudjana (1996:44) di
antaranya adalah:
1. Pendidikan Massa (Mass education)
Pendidikan massa yaitu kesempatan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat luas
dengan tujuan yaitu membantu masyarakat agar mereka memiliki kecakapan dalam hal
menulis, membaca dan berhitung serta berpengetahuan umum yang diperlukan dalam upaya
peningkatan taraf hidup dan kehidupannya sebagai warga negara.
Istilah Mass education menunjukan pada aktifitas pendidikan di masyarakat yang
sasarannya kepada individu-individu yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu
individu yang tidak berkesempatan memperoleh pendidikan melalui jalur sekolah, tetapi
putus di tengah jalan dan belum sempat terbebas dari kebuta-hurufan. Mass education ini
dapat dikatakan semacam program pemberantasan buta huruf atau program keaksaraan, tentu
saja tidak bertujuan supaya orang-orang didiknya sekedar bisa baca-tulis, tetapi juga supaya
memperoleh pengetahuan umum yang relevan bagi keperluan hidupnya sehari-hari. Individu
yang menjadi sasarannya adalah pemuda-pemuda dan orang dewasa. Pelaksanaannya melalui
kursus-kursus.
2. Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education)
Pendidikan orang dewasa yaitu pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang
dewasa. Dalam salah satu bukunya tentang PLS, Sudjana (1996:45) menerangkan bahwa
pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diperuntukan bagi orang-orang dewasa
dalam lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan,
memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah
dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta merubah sikap dan perilakunya.
Pendidikan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:Pendidikan Lanjutan, Pendidikan
Pembaruan, Pendidikan Kader Organisasi, dan Pendidikan Populer
3. Pendidikan Perluasan (Extension Education)
Secara umum diartikan sebagai kegiatan pendidikan yang dilaksanakan diluar
lingkungan sekolah biasa, diselenggarakan oleh perguruan tinggi untuk mengimbangi hasrat
masyarakat yang ingin menjadi peserta aktif dalam pergolakan zaman. Kegiatan yang
diselenggarakan PLS Adalah meliputi seluruh kegiatan pendidikan baik yang dilaksanakan
diluar sistem pendidikan sekolah yang dilembagakan ataupun tidak dilembagakan.Pendidikan
luar sekolah dilaksanakan melalui kegiatan belajar – mengajar dan pendidikan keluarga
merupakan bagiasn dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan didalam
keluarga.
4. Pendidikan Masyarakat
Seperti dikemukakan R. A Sentosa pendidikan ini ditujukan kepada orang dewasa termasuk
pemuda diluar bas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan diluar lingkunagan dan
sistem pengajaran sekolah biasa.
5. Pendidikan Dasar.
Merupakan pendidikan sembilan tahun terdiri atas program pendidikan enam tahun di
sekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama terdiri dari dua jenis sekolah yang berbeda yaitu sekolah
umum dan sekolah keterampilan. Pendidikan Dasar diselenggarakan untuk mengembangkan
sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan Dasar merupakan pendidikan
wajib belajar yang memberikan para siswa dengan pengetahuan dan keterampilan. Sebagai
tambahan pada pendidikan dasar, terdapat Madrasah Ibtidaiyah, yang setingkat dengan
Sekolah Dasar dan Madrasah Tsanawiyah yang setingkat dengan sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama umum yang berada di bawah pengelolaan Departemen Agama.
6. Penyuluhan.
7. Pendidikan Seumur Hidup.
Dari beberapa ahli, pengertian pendidikan seumur hidup dapat dikemukakan yaitu :
Menurut Stephens, pendidikan seumur hidup adalah seluruh iindividu harus memiliki
kesempatan yang sistematik disetiap kesempatan sepanjang hidup mereka.
Menurut Silva, pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan yang
dilangsuungkan berguna untuk meningkatkan pendidikan sebelumnya, memperoleh
keterampilan dan mengembangkan kepribadian.
Menurut Sistem pendidikan nasional terdiri dari tujuh jenis pendidikan luar
sekolah yaitu : Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan
Kedinasan,Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Akademik,Pendidikan Profesional,
Pendidikan keaksaraan
Kegiatan pendidikan, walaupun dalam bentuknya yang paling sederhana, yang kini
dikenal dengan istilah pendidikan nonformal, telah hadir di dunia ini sama satunya dengan
kehadiran manusia yang berinteraksi dengan lingkunganya. Setelah jumlah manusia makin
berkembang, situasi pendidikan ini muncul dalam kehidupan kelompok dan masyarakat.
Kegiatan pendidikan dalam kelompok dan masyarakat telah dilakukan oleh umat manusia
jauh sebelum pendidikan formal lahir di dalam kehidupan masyarakat.
1. Pengaruh Pendidikan informal
Pada waktu permulaan kehadirannya, pendidikan nonformal itu dipengaruhi oleh
pendidikan informal, yaitu kegiatan yang terutama berlangsung dalam keluarga. Dalam
kehidupan keluarga terjadi interaksi antar orang tua, antar orang tua dengan anak, dan antara
anak dengan anak. Pola- pola transmisi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, dan
kebiasaan yang dilakukan orangtua terhadap anaknya pada umumnya terjadi melalui asuhan,
ajakan, suruhan, larangan, dan bimbingan. Pada dasarnya kegiatan tersebut menjadi akar
tumbuhnya perbuatan mendidik yang dikenal dewasa ini.
Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk melestarikan dan mewariskan kebudayaan
secara turun temurun. Pelestarian dan pewarisan kebudayaan ini dilangsungkan baik
secara sederhana o;eh seseorang kepada orang lain maupun melalui kegiatan yang lebih
kompleks seperti upacara tradisional atau upacara adapt yang dilakukan secara berkala.
tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan praktis dimasyarakat dan
untuk meneruskan warisan budaya yang meliputi kemampuan, cara kerja, dan teknologi
yang dimiliki oleh masyarakat dari satu generasi kepada generasi lainya. kegiatan
pembelajaran yang asli(indigeonus) inilah yang termasuk ke dalam kategori pendidika
tradisional yang kemudian menjadi akar pertumbuhan pendidikan nonformal. Dengan
demikian, sejak awal kehadiranya didunia ini, pendidikan nonformal telah berakar pada
tradisioanal yang dianut oleh masyarakat.
2. Pengaruh Tadisi dimasyarakat
Dalam masyarakat terdapat tradisi dan adat istiadat yang mendorong penduduk
untuk belajar, berusaha, dan bekerjasama atas dasar nilai-nilai budaya dan moral yang dianut
masyarakat itu sebagai contoh, dimasyarakat jawabarat terdapat ptatah-petitihdalam budaya
sunda yang biasa dipesankan oleh orang tua kepada anak-cucunya:”tuntutlah ilmu, carilah
harta, jauhilah prilaku yang tidak baik
3. Pengaruh agama
Kehadiran agama dalam kehidupan masyarakat lebih melandasi lagi perkembangan
pendidikan nonformaldan pendidikan informal. Agama dapat memberikan motivasi kepada
masyarakat bahwa belajar merupakan kewajiban yang ditetapkan Allah SWT untuk
dilakukan oleh setiap orang. Syarat utama yang perlu dimiliki oleh setiap individu untuk
melakukan kegiatan belajar adalah kemampuan membaca, oleh sebab itulah, wahyu pertama
yang diturunkan allah SWT Kepada Rasul-Nya, untuk disampaikan kepada manusia, adalah
perintah untuk membaca. :Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan Qs. Al-
Alaq, ayat 1).
Menurut agama, belajar adalah kunci utama untuk mencapai kemajuan dan
kebahagiaan. Belajar, dalam pengertian ini, adalh proses pencarian dan penguasaan ilmu
untuk diterapkan dalam kehidupan. Hadis nabi menjelaskan :’Barang siapa yang ingin
memperoleh kebahagiaan di dunia maka ia harus menguasai ilmu, barang siapa ingin
meraih kebahagiaan didunia akhirat maka ia harus menguasai ilmu”(Man arooda dunya
fa’alaiha bil’ilmi, man aroodal dunya humaa fa’alaiha bil’ilmi)
Motivasi agama bagi manusia, untuk mengembangkan kemampuan berfikir dalam
mengolah potensi alam, telah ditegaskan oleh allah SWT: dan dibumi semuanya, (sebagai
suatu rahmat) dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu kami buat untuk
manusia supaya mereka berfikir”(Q. Sal-Hasyr, 21).
Dalam mengembangkan kemampuan manusia dimasa datang, agama memberikan
motivasi untuk mengantarkan mereka guna memasukiruang dan waktu yang berbeda
dengan ruang dan waktu yang dialami saat ini. Untuk mengantarkan kedalam kehidupan
masa depan. Peranan pendidikan ialah untuk membelajarkan manusia terhadap
kemungkinan-kemungkinanyang akan dihadapinya dimasa yang akan dating. Rasulullah
SAW telah memberi penunjuk:”Belajarkanlah anak-anakmu karena mereka adalah makhluk,
ciptaan tuhan, yang akan memasuki jaman yang berbeda dengan keadaan jamanmu
sekarang”(allimu auladakum fainnahum makhliqunna lighoiri zamaanaikum). Penunjuk ini
menegaskan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk membantu manusia dalam
mengembangkan kemampuan fungsional yang diperlukan dalam kehidupan dimasa depan.
VI. Pembahasan
1. Hasil temuan
Profil Singkat Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
a. Identitas KBIH
Nama KBIH
Alamat Iengkap
No Tlp
Hp
Tahun Berdiri
: Al-Hikam
: JI Cengger Ayam 25 Malang
: 0341-475387
: 085649390093
:Tahun 1991
Pimpinan
Kepengurusan Lengkap
: Hj. Mutammimah Hasyim
: Ma ( Terlampir)
Izin Operasional Dep. Agama : SK MENTERJ AGAMA RI. No.474Th 1995 SK.
DIRJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrofr No.
D/406/th 2008
Mulai meinbimbg calon jamaah Haji :1991
Nama pembimbing utama
Nama pembmbing Pembantu
: Hj Mutammimah Hasyim
:
I. H. Ach Musthofa M. Sobri. SH.
2. Hj. Chusnul Chotimah
3. Hj. Dr.Muniroh
4. H. Abd Hadi lc.
5. H. Drs. Muzaminil ZAini. M.Ag
6. H. Drs Muhammad Nafi’
2. Sejarah singkai berdiri
Bagaimana keberadaan Pesantren adalah adanya interaksi dengan masyarakat
setempat maka pesantren mendirikan KBIH dengan nama Al-Hikam sesuai dengan
nama pondok pesantren. Sebagai KBIH yang mempunyai moto berhaji sambil
beramal, tujuan didirikannya KBIH AI-Hikam ini adalah untuk membantu masyarakat
yang mempunyai minat untuk pergi menunaikan ibadah haji agar ibadah haji mereka
sesuai dengan tuntunan syariat yang ada karena pada umumnya calon jamaah haji
orang yang butuh belajar tentang manasik ibadah haji namun dengan seiringnya
waktu maka tujuan ini menjadi membantu tugas pemerintah c/q Departemen Agama
dalam memberikan bimbingan teknis dann operasiona kepda jama’ah calon haji dalam
memahami dan mengamalkan manasik sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah.
Disamping memberikan pengatahuan dan praktek keterampilan terkait dengan
ibadah haji, sepulang ke tanah suci KBIH AI-Hikam juga membentuk atau
menyelenggarakan pengajian secara rutin yang diasuh oleh Dr.KH.A. Hasyim
Muzadi. Disamping pengajian sekaligus silaturahim yang dilaksanakan oleh masing-
masing angkatan juga dilnksanakan pengajian bersama secara keseluruhan
disenggarakan dipondok Pesantren Al-Hikam.
Visi KBIH Al Hikam Malang adalah terciptanya kondisi jama’ah calon haji di
wilayah Kota Malang yang mampu menjalankan ibadah haji secara mandiri dan
sesuai dengan manasik yang diajarkan Rasulullah sehingga diperoleh haji yang
mabrur dalam menjalankan tugas dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
dan Misinya yaitu Menjalankan misi, tugas pokok dan fungsi Lembaga Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji Al Hikam Kota Malang; Memberikan bimbingan dan
pelatihan manasik haji kepada jama’ah calon haji sebagai perwujudan dakwah amar
ma’ruf nahi munkar; Memberikan pendampingan kepada jama’ah calon haji dalam
rangka menjalankan manasik mulai dari tanah air sampai selesainya ibadah haji di
tanah suci; Memberikan pembinaan ke-Islaman jama’ah pasca ibadah haji dalam
rangka pelestarian haji mabrur dan peningkatan pemahaman ajaran Islam. Untuk
menunjang bimbingan haji, selain materi bimbingan, KBIH memberikan fasilitas dan
pelayanan rombongan yang berupa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
·
1.
2.
3.
4.
·
1.
2.
3.
4.
5.
Bimbingan Manasik dan kesehatan haji
Obat obatan untuk keperluan rombingan Haji
Pengenalan Lokasi Haji
Ziarah ke tempat tempat bersejarah di Makkah, Madinah dan Jeddah
Umroh Sunnah 1 kali
suntikan Meninghitis
Buku Panduan
Sertifikat Haji dan Album Alumni
Seragam Rombongan, meliputi :
Laki laki :
Kain Ihram
Peci Identitas
Identitas Koper
Seragam rombongan (Seragam Nasional dan Kaos Identitas)
Perempuan
Kaos Seragam Perempuan
Kaos Tangan dan Kaos Kaki
Identitas Koper
Kain serangam Nasional
Topi Ciet dan Kerudung
2. Bimbingan haji masa kini
Menurut Keputusan Menteri Agama I No 2 Tahun 2010, penyelenggaraan ibadah haji
merupakan salah satu program prioritas pembangunan bidang agama dan sering kali
diposisikan sebagai salah satu indikator kunci kinerja Kementerian Agama. Penyelenggaraan
ibadah haji dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun demikian disadari bahwa
peningkatan tersebut belum signifikan, sehingga masih perlu dilakukan berbagai upaya
peningkatan lebih lanjut. Salah satunya yakni tingginya peran masyarakat dalam
penyelenggaraan ibadah haji yang direpresentasikan melalui berkembangnya Penyelenggara
Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Dengan peran
tersebut diharapkan terjadi peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji. Di samping itu
juga terdapat peran serta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas perjalanan ibadah umrah.
Pada masa ini Pembinaan haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan
dan bimbingan bagi jemaah haji, Petugas, PIHK, PPIU dan Lembaga/Ormas Islam yang
terkait dengan haji dan umrah. Sehingga yang dapat memberikan pembimbingan haji tidak
terfokus eperti masa colonial. Pembinaan haji dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat,
baik dilakukan secara perseorangan maupun dengan membentuk kelompok bimbingan
dengan bentuk pembinaan yang diberikan pemerintah kepada jemaah haji berupa
bimbingan dan penyuluhan. Hal ini Memang, Kementerian Agama atau Menteri Agama
sebagai penanggungjawab nasional penyelenggaraan ibadah haji, tetapi masing- masing
bidang yang terdapat di dalamnya, dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau kementerian
yang ada. Mulai dari masalah kesehatan, menjadi tanggungjawab Kementerian Kesehatan.
Masalah transportasi atau angkutan jamaah haji, menjadi tanggungjawab Kementerian
Perhubungan, masalah paspor menjadi tanggungjawab Kementerian Hukum dan HAM, dan
Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Luar Negeri, juga ikut bertanggungjawab
dalam penyelenggaraan ibadah haji ini. Karena, kegiatan ini, tidak hanya berlangsung di
dalam negeri, melainkan juga di luar negeri. Oleh karena itu, penyelenggaraan ibadah haji
dikatakan sebagai tugas nasional dan bersifat bilateral(Kemennag, 2012: 2).
Di dalam pelaksanaannya yang dimaksud dengan pembimbing ibadah haji adalah
orang yang menguasai pengetahuan manasik haji dan/atau yang telah mengikuti orientasi
pembimbing haji yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah dan ditugaskan untuk membimbing jemaah haji. Pembimbingan yang dilakukan oleh
pemerintah di tingkat KUA kecamatan dilakukan sebanyak 7 kali, sedangkan di tingkat
kabupaten/kota dilakukan sebanyak 3 kali. Dimana di tingkat KUA kecamatan dilakukan
dalam bentuk Bimbingan kelompok dan di tingkat kabupaten/kota dilakukan dalam bentuk
Bimbingan massal. Selain itu Pemerintah juga melakukan penyuluhan dan Bimbingan
manasik haji melalui media elektronik (Televisi, Radio), CD, DVD, dan buku-buku, yang
setiap tahunnya mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan kebijaksanaan
perhajian Indonesia, serta masukan –masukan dari masyarakat(Depag, 2003: vi)
Selain bimbingan yang diselenggarakan pemerintah, adapula Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) yakni lembaga Sosial Keagamaan yang telah mendapat izin
Kementerian Agama untuk melaksanakan bimbingan terhadap jemaah haji. Ia bertugas untuk
melaksanakan bimbingan ibadah haji dan bukan sebagai penyelenggara ibadah haji. Dengan
fungsi sebagai mitra Pemerintah dalam penanganan dan pembekalan calon jamaah
haji(Abimanyu, 2012: 1-3)
Dalam prakteknya KBIH selain memberikan materi pokok terutama tentang masalaha
Haji juga memberikan Materi tentang bahasa Arab. Pengajarannya pun dilakukan saat
kegiatan efektif bimbingan, sehingga secara langsung memasukkan materi bahasa arab
sebagai mata pelajaran dalam bimbingan ibadah haji.
KBIH Al-Hikam melanglami kenaikan terus bahkan beberapa tahun terakhir ini
menjadi salah satu KBIH terbesar di seluruh Kota Malang. Hal ini menunjukkan minat dan
perhatian Masyarakat terhadap pelayanan baik dari KBIH itu sendiri, hal ini di tunjang
dengan mengunakan jaringan marketing, brosur dan ikatan alumni.
Bimbingan di KBIH Al-Hikam tersiri dari 2 kelas kelas normal dimulai pada 6 bulan
sebelum pemberangkatan atau yang disebut pramanasik. Satu Bulan pertama itu adalah
pramanasik. materinya adalah pengenalan baca tulis alqur’an. Tajwid, cara membacanya,
karena tidak menuntut kemungkinan jamaah seluruhnya ada yang masih kesulitan untuk
membaca alquran. Kemudian lanjutnya selama selama 3-4 bulanyang dinamakan manasik.
Materinya tentang fiqih haji, Umrah dan pengenalan tempat-tempat bersejarah. Serta materi
kesehatan haji, fiqih wanita, kemudian problem solving terhadap masalah-masalah yang ada
di tanah suci secara interaktif antara jamaah dengan pembimbing yang ada berdasarkan
pengalaman-pengalaman pembimbing. Materi kemudian dilajutkan dengan evaluasi disetiap
telah slesainya materi yang terdiri dari tanya jawab, interaksi dan angket soal. Hal ini untuk
mengukur tingkat bagaimana jamaah itu bisa memahami materi yang telah disampaikan.
Dengan tujuan bagaimana jamaah bisa mandiri, bisa melaksanakan haji berdasarkan ilmu
yang didapat. bukan karena fotokopi dari orang lain, sehingga jamaah dapat melakukan
ibadah haji berdasarkan ilmu yang didapat dan praktek.
Kemudian dilanjutkan 2 bulan terakhir dengan program pendalaman materi. Materi
yang diberikan hampir sama dengan proses yang kedua yakni manasik. Tetapi dimasa dua
bulan ini materi yang dibahas adalah tentang sejarah, filsafat, dan hikmah-himkah yang ada
didalamnya dan disertai dengan praktek. Pendalaman manasik ini juga salah satu untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan jamaah terhadap materi itu itu sendiri yang
disampaikan pada item yang kedua atau manasik. Seperti pertanyaan-pertanyaan apa yang
akan anda lakukan ketika thowah itu berjalan kemudian anda batal, ketika thawaf ada orngg
yang sedang sholat seperti apa, kemudian towatf dan batal bagaimana, dari pendalaman itu
memberikan penanda bagi KBIH tentang materi apa yang kurang difahami. Kemudian
dilanjutkan dengan tasyakuran pemberangkatan ya tentang tasyakuran untuk saling
mendoakan semoga para alumni dapat pulang kenegeri tercinta
Selain itu ada juga kelas eksistensi yang dikhususkan pada orang-orang jamaah haji
yang tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan pelatihan selama 6 bulan, hal ini
terutama untuk orang-orang yang berdomisili di luar malang dan para orang yang mempunyai
kesibukan yang hanya bisa mengambil waktu cuti 2 minggu menjelang pemberangkatan Haji.
eksistensi ini di lakukan setiap hari selama 2 minggu, para jamaah eksistensi dibimbing
dengan cara yang lebih ringkas dan menyeluruh tentang materi-materi haji. Untuk tahun ini
yang mengikuti kelas eksistensi ada 30 orang.
Selama di Makkah para jamaah haji juga tetap mendapatkan pembimbingan. mereka
melakukan evaluasi setiap melaksanakan rukun selama ibadah haji berlangsung. Evaluasi ini
diawali dengan istighosah kemudian dilanjutkan dengan pembahasan apa-apa yang menjadi
permasalahan haji, pembimbingnya da 4 orang yaitu bapak ketua hazim Muzadi, selaku
direrktur operasional bapak sobri, dan bu khusnul dan juga seorang dokter. Kita juga
menyediakan dokter sendiri yang diberangkatkan dari KBIH Al-Hikam walaupun dari
pemerintah telah menyediakan dokter juga untuk jamaah haji. Tetapi 1 dokter 1 kloter,
padahal 1 kloter berisi 450 orang. Akhirnya dari alternative dari Al-Hikam mandatangkan
dokter khusus dari Al-Hikam sendiri dari jamaan sendiri agar proses ibadah haji di makkah
dan madinah bisa lancar khususnya yang sudah usia lanjut, dan para penderita dengan riwayat
penyakit tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus.
KBIH telah merencanakan agenda kegiatan bagi para jamahnya. Mulai dari
pemberangkatan hingga proses haji berlangsung. Dari jam pagi hingga istirahat malam. Mulai
hari pertama hingga hari ke-40 sudah ada agenda yang terdapat pada buku. Jadi kalau ada
jamaah yang ingin berbelanja bisa pada sela-sela jam yang telah direrncanakan. Pembingan
juga terjadi pada saat proses haji usai, dimana setiap 3 hari sekali ada koordinasi ada untuk
evaluasi kegiatan jamaah. Evaluasi sendiri dikemas dengan istighosah terlebih dahulu. Baru
membahas masalah-masalah pada jamaah. Contohnya ketika ada rukun yag kurang seperti
melempar jumrah yang baru dilaksanakan tiga yang seharusnya 7 kali, bagaimana dengan
jamaah yang mencabut tumbuhan disana, pembayaran DAM dan lain-lain yang berkaitan
dengan ibadah haji itu sendiri.
Dalam memberikan kenyamanan dalam proses bimbingan ibadah haji. KBIH Al-Hikam
menggunakan Lcd proyektor dan pengeras suara. Hal ini disesuaikan dengan keadaan
ruangan kegiatan bimbingan berlangsung, dan jumlah peserta biimbingan yang cukup
banyak. Sehingga dengan penyediaan kedua alat bantu tersebut para peserta bimbingan dapat
mengikuti kegiatan bimbingan dengan baik dan maksimal.
Pendidikan pasca haji
Kegiatan alumni dimana setiap alumni haji yang sudah melaksanakan haji akan ada
Pembinaan khusus dimana ikatan alumni haji yang selalu melakukan pertemuan pokok setiap
satu bulan sekali dan disetiap angkatan dua bulan sekali atau satu bulan sekali paling tidak
angkatan 2009 dimana, 2010 dimana, itu selalu bergantian sesuai dengan kesepakatan. Kalau
kemudian seluruh ikatan alumni haji itu disetiap awal bulan sekali, seluruh angkatan, seluruh
angkatan itu sendiri diketuai ada ketuanya yaitu pak profeso Bambang banu, dari sana
diketahui oleh beliaunya jika ada kegiatan sosial binaan dimana, bakti sosial, salah satu
program dari alumni berupa pendidikan bagi anak yatim, dari anak- anak yang tidak mampu.
Dalam setiap angkatan alumni, terdapat pertemuan silaturrahim dalam setiap bulannya,
yang biasanya dilakukan bergiliran antar rombongan dalam satu angkatan. Angkatan yang
digunakan sebagai permulaan adalah rombongan yang pertama dan dilanjutkan ke
rombongan sesudahnya uyang mash dalam satu angkatan.
Namun dalam dalam pertemuan silaturrahim ini ada beberapa kendala. Hingga muncul
kata-kata dari ibu Hj Mutammimah selaku pimpinan KBIH banwa mengumpulkan alumni
haji lebih sulit daripada mengumpulkan calon di jamaah haji. Hal ini dapat maklumi karena
kendala dan kesibukkan yang dialami oleh para alumnus, sehingga untuk makanan cukuplah
di buat porsi untuk 100 alumni jamaah pada tiap angkatan dalam suatu pertemuan
silaturrahim antar angkatan
Pertemuan silaturrahim pada angkatan sebelum tahun 2012 satu bulan sekali dan
dimulai dari rombongan pertama. Namun untuk angkatan 2012, dibuat berbeda. Pada alumni
tahun 2012 ini pertemuan silaturrahim dilakukan setiap dua bulan sekali dan diawali dengan
romobongan ke enam. Kemudian rombongan ke lima dan seterusnya. Hal di lakukan untuk
memberikan suasaa yang beru dalam setiap pertemuan alumni dan sekaligus memberikan
peluang lebih banyak para alumni untuk datang di acara pertemuan silaturrahim tersebut.
3. Kendala dan penanganannya
Setiap kegiatan dan usaha menusia pasti menemukan kendala dalam
pelaksanaanya, baik itu dari luar dirinya atau dari dalam dirinya sendiri. Hal inijuga
yang dialami oleh KBIH Al-Hikam. Kendala yang dialami selain kendala dari dalam
untuk di tanah air kendalanya ada di proses marketing dan pendidikan.
Jika dilihat dari grafik selalu ada peningkatan. Dan belum memenuhi 1 Kloter
Selama ini proses marketing kita yang pertama adalah pelayanan pada proses manasik.
Kalau kita memdengan memberi pelayanan yang baik, itu adalah bagian dari marketing
untuk menyampaikan ke keluarga, family,dan lainnya. Selain itu juga dengan
memberdayakan alumnus haji, sehingga setiap informasi tentang pertemuan disetiap
angkatan yang mengadakan pertemuan setiap bulannya yang masuk ke pengurus selalu
di respon cepat dengan selalu didatangi.
Yang selanjutnya ialah dengan menggunakan brosur. Namun penggunaan
brosur ini dianggap tidak maksimal, sehingga penyebaran brosur tidak ada. Brosur
sendiri hanya ada di kantor. Hal ini yk brosur tidak maksima, penambahan jumlah
brosur tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap penambahan jumlah jamaah
yang ada.
Hal yang lain yang menjadi kendala adalah dibidang pendidikan. Hal ini terlihat
dari besarnya kelas yang digunakan oleh KBIH sendiri dan besarnya jumlah jamaah
yang mendaftar. Sehingga tidak menutup kemungkinan dari semua jamaah ada yang
tidak mengerti materi yang di berikan oleh pemateri. Hal ini ditambah dengan
perbedaaan karakter antar jamaah. Tidak semua jamaah berani untuk mengungkapkan
pertanyaan yang ada dalam diri mereka. Mereka terkesan malu dan canggung dalam
mengeluarkan pertanyaan.
Untuk mengatasi kendala pendidikan diatas, pihak KBIH masih belum
mendapatkan jawaban yang terbaik dalam mengatasinya. Semuanya masih dalam
proses mengalir begitu saja. Hal ini dikarenakan maslaha pembayaran dan juga
pemateri yang belum bisa dipenuhi oleh pihak KBIH itu sendiri dalam mengelola
juamlah jamaah yang terus bertambah.
Selain itu juga untuk menghadapi beberapa jamaah yang kurang berani untuk
menyampaikan pendapat, KBIH menyediakan sebuah form yang berisi tentang kritik,
saran dan pertanyaan yang diajukan kepada materi kedepannya, sehingga disini para
jamaah yang seperti disebutkan diatas masih bisa berpartisipasi dalam pembelajaran.
Sedangkan hambatan ditanah suci adalah umur, dan keinginan belanja yang kuat
serta tempat maktab yang jauh dari masjid nabawi. Terkadang umur yang sudah tua
menjadi masalah bagi KBIH. Hal ini dirasakan ketika terjadwal ibadah yang
menggunakan tenaga seperti thawaf, dengan keadaan fisik yang dudah tua membuat
KBIH sulit untuk mengatur jadwal yang telah dibuat. Sehingga diputuskan bahwa
jamah yang telah berusia lanjut dibimbing sendiri oleh pembimbing yang ditunjuk,
sehingga ibadah haji lansia tetap ibisa berjalan dengan benar.
Selain itu adalah adanya jamaah yang masih melakukan pelanggaran dalam
obadah haji itu sendiri, hal ini dikarenakan usia yang telah lajut dan atau kurang
fahamnya jamaah haji dalam pemahaman materi. Terkadang setelah ia mendapat
materi, ia tetap saja melakukan larangan ihram atau yang dilarang selama berhaji atau
beribadah lainnya. Hal ini dipecahkan dengan selalu adanya evaluasi setelah melakukan
suatu rukun haji
Kendala selanjutnya adalah besarnya keinginan jamaah untuk berbelanja.
Padahal ibadah masih harus dikerjakan, mereka masih ingin terus berbelanja, belanja
hal ini membuat koordinasi tentang kegiatan selanjutnya terkadang harus menunggu.
Beberapa kasus mereka bahkan ada yang sampai kehilangan paspor, dan beberpa
barang berharga lainnya.
Diantara mereka pernah ada yang kehilangan tas paspor ketika berbelanja,
hilang pada waktu belanja yang tidak terjadwal oleh pihak KBIH, jamaah tersebut nekat
melakukan belanja diluar jam yang telah ditentukan. Ia merasa bahwa dia pernah umrah
dan sudah melaksanakan. Namun seperti peristiwa yang telah ada ada bahwa setiap
orang sudah memakai pakaian Ihram, semua apa yang menjadi pembicaraan, tingkah
laku pun harus karena Allah ta’ala. Jika sudah bercampur dengan nafsu atau congkak,
maka peringatan Allah langsung diturunkan.
Semua kendala ini terjadi baik dikelas biasa atau kelas ekstensi. Semuanya
bergantung pada umur dan atau daya serap jamaah terhadap materi yang diberikan.
4. Bimbingan haji di KBIH Al-Hikam sebagai upaya pembangunan masyarakat
Agama memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Pengakuan akan kedudukan dan peran penting agama ini tercermin
dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama falsafah
negara Pancasila, yang juga dipahami sebagai sila yang menjiwai sila-sila Pancasila
lainnya. Oleh sebab itu, pembangunan agama bukan hanya merupakan bagian integral
pembangunan nasional, melainkan juga bagian yang seharusnya melandasi dan
menjiwai keseluruhan arah dan tujuan pembangunan nasional, yang untuk periode
2005-2025 mengarah pada upaya untuk mewujudkan visi “Indonesia yang Mandiri,
Maju, Adil dan Makmur.”
Selain memiliki posisi yang sangat penting, agama juga menempati posisi
yang unik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini tercermin dalam suatu
rumusan terkenal tentang hubungan antara agama dan negara di Indonesia bahwa
“Indonesia bukanlah negara teokratis, tetapi bukan pula negara sekular.” Rumusan ini
berarti tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara tidak didasarkan pada satu paham
atau keyakinan agama tertentu, namun nilai-nilai keluhuran, keutamaan dan kebaikan
yang terkandung dalam agama- agama diakui sebagai sumber dan landasan spiritual,
moral dan etik bagi kehidupan bangsa dan negara(Lampiran I Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 Tentangrencana Strategis
Kementerian Agama Tahun 2010 – 2014).
Masalah pendidikan dalam pendidikan sekolah, menyebabkan pendidikan luar
sekolah mengambil peran untuk membantu sekolah dan masyarakat dalam
mengurangi masalah tersebut. Sudjana (1989:107) mengemukakan bebrapa peran
pendidikan luar sekolah di antaranya adalah sebagai “pelengkap, dan penambah.
1. Sebagai pelengkap pendidikan sekolah
Pendidikan luar sekolah berfungsi untuk melengkapi kemampuan peserta
didik dengan jalan memberikan pengalaman belajar yang tidak diperoleh dalam
pendidikan sekolah. Isi pogram didasarkan atas kebutuhan peserta didik. program
dilakukan oleh para penyelenggara pendidikan dan bekerja sama dengan masyarakat.
Programnya bermacam-macam, seperti pendidikan keterampilan produktif, olah raga,
kesenian, kelompok belajar, kelompok rekreasi dan kelompok pencinta alam.
KBIH ini sebagai pelengkap ini dirasakan perlu oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan belajar masyarakat dan mendekatkan fungsi pendidikan sekolah
dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Sehingga bimbingan dalam Materi KBIh
baik itu saat pra manasik hingga menjadi alumni, pada umumnya dikaitkan dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah yang dilakukan para anggotanya untuk
menjadi manusia yang lebih baik.
2. Sebagai penambah pendidikan sekolah
KBIH Al-Hikam juga berperan sebagai penambah pendidikan sekolah yang
bertujuan untuk menyediakan kesempatan belajar kepada:
a. Para caloh jamaah haji yang ingin memperdalam materi pelajaran tertentu yang
diperoleh selama mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah.
Kegiatan bimbingan tambahan ini dilakukan pada jam bimbingan yang dilakukan
pada dari Ahad dengan menggunakan ruang Aula KBIH Al-Hiikam. Materi pelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Para pendidik pada umumnya adalah
orang-orang yang telah berpengalaman dibidangnya.
b. Alumni KBIH Al-Hikam dan masih memerlukan layanan pendidikan untuk
memperluas materi keagamaan yang telah diperoleh. Kebutuhan ini berkaitan dengan
dua hal, yaitu : 1) Memperluas dan menambah materi keagamaan yang dirasakan
penting sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
cepat. Kebutuhan jamaah ini di lakukan pada mminggu pertama dalam setiap bulan.
Maateri yang di perdalam berupa ahlaq dan keyakinan kepada Allah SWT.
Dalam kaitannya dengan PLS, KBIH Al-Hikam adalah salah satu motor
penggerak dalam pendidikan luar sekolah yang dipengaruhi oleh Agama Islam.
Sebagai KBIH yang Kenggotaan tahun ini sejumlah 252 yang terdiri dari 180 wanita
dan 72 laki-laki, Ia muncul sebagai akibat kebutuhan umat muslim melatih diri untuk
mempelajari serta mempraktekkan manasik haji dengan lancar dan sempurna. Hal ini
tidak ada tendensi lain kecuali berharap pada keridhoan Sang Maha Pencipta dan
memperoleh haji yang mabrur.
Devinisi Haji Mabrur sendiri menurut Salah seorang Ulama Hadis Al Hafidh
Ibn Hajar al’ Asqalani dalam kitab Fathul Baarii, syarah Bukhori Muslim
menjelaskan: “Haji mabrur adalah haji yang maqbul yakni haji yang diterima oleh
Alah SWT.” Pendapat lain yang saling menguatkan dijelaskan oleh Imam Nawawi
dalam syarah Muslim: “Haji mabrur itu ialah haji yang tidak dikotori oleh dosa, atau
haji yang diterima Allah SWT, yang tidak ada riyanya, tidak ada sum’ah tidak rafats
dan tidak fusuq(624)” Selanjutnya oleh Abu Bakar Jabir al Jazaari dalam kitab,
Minhajul Muslimin pada halaman …….mengungkapkan bahwa: “Haji mabrur itu
ialah haji yang bersih dari segala dosa, penuh dengan amal shaleh dan kebajikan-
kebajikan.” Berdasarkan rumusan yang diberikan oleh para Ulama di atas tentang
pengertian haji mabrur ini, maka dapat kita simpulkan bahwa haji mambur adalah haji
yang dapat disempurnakan segala hukum-hukum berdasarkan perintah Allah dan
Rasulullah SAW. Sebuah predikat haji yang tidak mendatangkan perasaan riya’
bersih dari dosa senantiasa dibarengi dengan peningkatan amal-amal shalih, tidak
ingin disanjung dan tidak melakukan perbuatan keji dan merusak.
Kebaikan dan amal sholehnya meningkat setelah pergi melaksanakan ibadah
haji. Salah satu tanda diterimanya amal seseorang di sisi Allah adalah diberikan taufik
untuk melakukan kebaikan lagi setelah amalan tersebut. Sebaliknya, jika setelah
beramal saleh melakukan perbuatan buruk, maka itu adalah tanda bahwa Allah tidak
menerima amalannya. Sama halnya dengan diterima amalan ibadah puasa ramadhan
maka bila sebelas bulan berikutnya amalan ibadah kita meningkat maka itu adalah
salah satu tanda ibadah puasa Ramadhan kita diterimaNya. Sehingga tentunya kita
lebih memahami bahwasannya setelah melaksanakan ibadah haji maka amalan
ibadahnya akan semakin baik, banyak bertaubat setelah haji, berubah menjadi lebih
baik baik dalam ibadahnya kepada Allah dan juga hubungannya antara sesama
manusia, memiliki hati yang lebih lembut dan bersih, ilmu dan amal yang lebih
mantap dan benar, kemudian istiqamah di atas kebaikan itu adalah salah satu tanda
haji mabrur dan pada akhirnya akan membangun umat menjadi lebih baik
(http://abufarras.blogspot.com/2012/10/ciri-tanda-haji-mabrur.html ).
Setiap sesuatu hal yang ada berjalan saat ini pasti terdapat halangan, kendala
dan penyelesainya serta manfaat yang bisa diambil. Begitu juga yang terjadi pada
KBIH Al-Hikam. Organisasi ini merupakan KBIH yang menerapakan pendidikan luar
sekolah ini mempunyai kontribusi terhadap masyarakat islam. Ia memberikan bekal
kepada para calon jamaah haji yang akan berangkat menunaikan ibadah haji. Namun
sebagai organisasi masala seperti organisasi masa lainnya, ia mempunyai beberapa
kelemahan dan kelebihan serta kendala dalam pelasanaan tugasnya sebagai cq
Departemen Agama Republik Indonesia. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa KBIH
Al-Hikam Proses pendidikannya dimulai dari pemberian materi pra manasik hingga
menjadi alumni.
VII. Daftar rujukan
Abimanyu, 2012. Buku Pintar PIH. Jakarta: Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Peneletian(Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : Rineka
Cipta.
Azwar, Saifuddin MA.1998. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bunain, Burhan. 2003. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Mardalis. 1995. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara
Depag. 2003. Panduan Perjalanan Haji. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan.
Imam An-Nawawi. Syarah Shahih Muslim I,Wawan Djunaedi Soffandi(terj). Jakarta: Buku
Islami
KPPU. 2005 . Laporan Akhir. Tidak dipublikasikan
Lampiran I Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2010 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2010 – 2014.
Marxuki. 1995. Metodologi Risert. Yogyakarta: BPFE.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya
Muhadjir, Neong. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasani.
Rosyada, Dede. 1993. Hukum Islam dan Pranata Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Putuhena, Shaleh. 2007. Historiografi Haji Indonesia. Jogjakarta: LKiS.
Sudjana, D. 1996. Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:
Nusantara Press.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Syatut. Mahmud. 1990. Akidah dan Syariah Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
VIII. Lampiran
Transkrip Wawancara
Transkripsi wawancara 1
Nama : Rulli Saefuddin. ST
Usia : 26 tahun
Alamat : jalan Cengger Ayam no 25 Malang
Pekerjaan : Sekretaris I KBIH Al-Hikam
Wawancara dilakukan pada tanggal 1 November 2012 di kantor KBIH Al-Hikam
Malang
P: Assalamaualaikum mas rulli, ni linur huda yang kemaren telp kem masnya,
J: waalaikumussalam WR Wb, enjeh mas ada yang bisa saya bantu,,
P: ni mas kedatangan saya kesini ingin silaturramin denga KBIH Al-Hikam.
J: Mari gpapa silahkan,
P: bagaimana cerita berdirinya KBIH AL-Hikam itu gmana ta mas?
J: jadi KBIH ini berdiri tahun 1991, saat itu ada inisiatif dari abah hasyi(hasyim
Muzadi) untuk membimbing para calon jamaah haji yang ada disekitar beliau agar
ibadah haji yang mereka laksanakan bisa sempurna, ya memang saat itu ya jamaahnya
baru sedikit, Cuma ya dari beberapa kolega abah dan beberapa orang dari sekotar
pondok ini. Dulu sekitar pondok ini hanya berupa perkampungan biasa, sekitar
pondok ini masih banyak sawahnya, g seperti sekarang yang sudah ramai.
P: la sekarang KBIH ini sendiri seperti apa nuw mas?
J: Paling tidak dari data depag yang saya ikuti melanglami kenaikan terus bahkan
beberapa tahun terakhir ini paling tidak alhikam sudah terbesar di seluruh kota
malang. Ya masih kota malang, kalau kabupaten belum. Disitu berarti masyarakat
sudah menaruh perhatian penuh terhadap pelayanan baik dari KBIH itu sendiri, tapi
kan masyarakat sudah bisa merasakan betul . itu mengunakan jaringan percayaan
marketing, brosur da n ikatan alumni dimana setiap alumni haji yang sudah
melaksanakan haji akan ada Pembinaan khusus dimana ikatan alumni haji insyaallah
pertemuannya disetiap angkatan disepakati dua bulan sekali atau satu bulan sekali
paling tidak angkatan 2009 dimana, 2010 dimana, itu selalu bergantian sesuai dengan
kesepakatan. Kalau kemudian seluruh ikatan alumni haji itu disetiap awal bulan
sekali, seluruh angkatan, seluruh angkatan itu sendiri diketuai ada ketuanya yaitu pak
profeso Bambang banu, dari sana diketahui oleh beliaunya jika ada kegiatan sosial
binaan dimana, bakti sosial, salah satu program dari alumni berupa pendidikan bagi
anak yatim, dari anak- anak yang tidak mampu, dari situ kita bina setiap bulan dan
kita bantu.
Bimbingan dimulai pada 6 bulan sebelum pemberangkatan. 1 Bulan pertama itu
adalah pramanasik materinya cukup pengenalan baca tulis alqur’an. Tajwid, cara
membacanya, karena kita tidak menuntut kemungkinan jamaah kita yang seluruhnya
yang begitu banyak ada yang kesulitan untuk membaca alquran. Maka kita
memfasilitasi yang namanya pramanasik. Baik orang yang sudah pendidikan ataupun
tidak memang kenyataan nya seperti itu, kalau kita barengkan siapa yang tidak bisa
dengan umur yang setara, kan mungkin mindernya akan beda. Semangatnya juga
beda. Kemudian lanjutnya selama selama 3-4bulan. Itu lamanya manasik. Materinya
tentang fiqih haji, Umrah dan pengenalan tempat-tempat bersejarah. Serta ditambahi
dengan kesehatan haji, fiqih wanita, kemudian problem solving yakni masalah-
masalah yang ada disana secara interaktif antara jamaah dengan pembimbing yang
ada disini, berdasarkan pengalaman-pengalaman pembimbing materi kmudian ada
evaluasi juga disetiap materi ada evaluasi yang terdiri dari Tanya jawab, interaksi dan
angket soal. bagaimana jamaah itu bisa memahami materi yang telah disampaikan.
Tujuannya dalah bagaimana jamaah bisa mandiri, bisa melaksanakan haji berdasarkan
ilmu yang didapat. bukan karena fotokopi, oh orang itu melaksanakan lempar jumrah,
saya juga ikut, bukan seperti itu. Yang dimaksud bisa mandiri adalah berdasarkan
ilmu yang didapat. Dan praktek.
Kemudian dilanjutkan 2 bulan terakhir itu namanya pendalaman materi. Oh ya yang
manasik tadi juga ada penambahan praktek. Penadalaman materi sekitar 2 bualanan.
Materi hampir sama dengan proses yang kedua yakni manasik. Itu juga namanya
pendalaman. Tetapi dimana kita membahas tentang sejarah, filsafat, dan hikmah-
hikmah yang ada didalamnya itu termasuk dalam pendalaman manasik. Dan juga
ditambah dengan praktek. Pendalaman manasik ini juga salah satu untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan jamaah terhadap materi itu itu sendiri yang disampaikan
pada item yang kedu manasik. Ketika jamaah ini kok sebelum bosan, andaikan ketika
thowah itu berjalan kemudian batal, ketika thawaf ada orngg yang sedang sholat
seperti apa, kemudian towatf dan batal bagaimana, ketika kita pendalaman itu ada
yang memberikan. karena dengan endalaman kita bisa mengetahui o yang daerah ini
kurangnya materi fiqih tentang apa, itu ia tidak cakap akhirnya kita fahamkan secara
psikologis, dilanjutkan dengan tasyakuran pemberangkatan ya tentang tasyakuran
untuk saling mendoakan semoga para alumni dapat pulang kenegeri tercinta
Alumni kita, setelah saya hitung dengan bapak ketua kira-kira sekitar 2500 orang.
Kenggotaan masa ini adalah 252 yang terdiri dari 180 wanita dan 72 laki-laki.Selain
itu ada juga kelas eksistensi yang dikhususkan pada orang-orang jamaah haji yang
tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan pelatihan selama 6 bulan, hal
ini terutama untuk orang-orang yang berdomisili di luar malang dan para orang yang
mempunyai kesibukan yang hanya bisa mengambil waktu cuti 2 minggu menjelang
pemberangkatan Haji. eksistensi ini di lakukan setiap hari selama 2 minggu, para
jamaah eksistensi dibimbing dengan cara yang lebih ringkas dan menyeluruh tentang
materi-materi haji. Untuk tahun ini yang mengikuti kelas eksistensi ada 30 orang.
Selama di Makkah para jamaah haji juga tetap mendapatkan pembimbingan. mereka
melakukan evaluasi setiap melaksanakan rukun selama ibadah haji berlangsung.
Evaluasi ini diawali dengan istighosah kemudian dilanjutkan dengan pembahasan
apa-apa yang menjadi permasalahan haji, pembimbingnya da 4 orang yaitu bapak
ketua hazim Muzadi, selaku direrktur operasional bapak sobri, dan bu khusnul dan
juga seorang dokter. Kita juga menyediakan dokter sendiri yang diberangkatkan dari
KBIH Alhikam walaupun dari pemerintah telah menyediakan dokter juga untuk
jamaah haji. Tetapi 1 dokter 1 kloter, padahal 1 kloter berisi 450 orang. Akhirnya dari
alternative dari Alhikam mandatangkan dokter khusus dari alhikam sendiri dari
jamaah sendiri agar ya proses ibadah haji di makkah dan madinah bisa lancar
khususnya yang sudah usia lanjut, dan para penderita dengan riwayat penyakit
tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus.
P: selama ini apa yang KBIH lakukan kepada jamaah haji saat Ibadah Haji :
J: KBIH telah merencanakan agenda kegiatan bagi para jamahnya. Mulai dari
pemberangkatan hingga proses haji berlangsung. Dari jam pagi hingga istirahat
malam. Mulai hari pertama hingga hari ke-40 sudah ada agenda yang terdapat pada
buku. Jadi kalau ada jamaah yang ingin berbelanja bisa pada sela-sela jam yang telah
direrncanakan. Pembingan juga terjadi pada saat proses haji usai, dimana setiap 3 hari
sekali ada koordinasi ada untuk evaluasi kegiatan jamaah. Evaluasi sendiri dikemas
dengan istighosah terlebih dahulu. Baru membahas masalah-masalah pada jamaah.
Contohnya ketika ada rukun yag kurang seperti melempar jumrah yang baru
dilaksanakan tiga yang seharusnya 7 kali, bagaimana dengan jamaah yang mencabut
tumbuhan disana, pembayaran DAM dan lain-lain yang berkaitan dengan ibadah haji
itu sendiri.
P: o sepeti t ya pak,, terima kasih ya, mungkin cukup sekian dulu, oh ya saya belum
mnyebutkan asal saya, saya dari bojonegoro,,
J: wah tetangga berarti saya juga dari bojonegoro, ya sama-sama mas, besok kalau
mau ketemu kesini saja langsung.
Transkripsi wawancara 2
Nama : Rulli Saefuddin. ST
Usia : 26 tahun
Alamat : jalan Cengger Ayam no 25 Malang
Pekerjaan : Sekretaris I KBIH Al-Hikam
Wawancara dilakukan pada tanggal 6 November 2012 di kantor KBIH Al-Hikam
Malang
P: Assalamaualaikum mas rulli,
J: waalaikumussalam WR Wb, enjeh mas ada yang bisa saya bantu, ya ni dah saya
siapkan data-data perkembangan KBIH yang sekarang,
Tahap 2
P: bagaimanakah kendalah yang dialami oleh KBIH Alhikam Mas?
J: yang mana dulu, yang di sini atau di tanah suci
P: yang di tanah air dlu mas
J.: untuk di tanah air kendalanya ada di proses marketing dan pendidikan. Untuk
marketing kalu belajar dari grafik slalu ada peningkatan dengan begitu ya sudah baiklah.
Kedua andaikata kita harapannya 1 Kloter, kita memang kurang dari 450 jamaahkita
harapnnya seperti itu, tapi kog mulai buka hingga sekarang belum sampai, nah dari situ
akhirnya ya berarti proses marketing kita kurang.
Selama ini proses marketing kita yang pertama adalah pelayanan pada proses manasik
itu marketing kita. Kalau kita memberi pelayanan yang baik, insyaallah itu bagian dari
marketing untuk menyampaikan ke keluarga, family,dan lainnya. Kemudian yang kedua
marketing dengan memberdayakan alumnus haji, dimana alumni haji ada beberapa bulan
pertemuan yang kemarin sempat saya ceritakan. Setiap angkatan ada pertemuan setiap
bulannya sekali kita bina, kita datang dan jamaah rombongan itu alumni jamaah kalu ada
pertemuan selalu memberikan informasi ke kita, besok ada pertemuan disini, jam segini,
angkatan ini disini, oh sudah, kita kemudian pergi kebebrapa pembimbing, ibu, mas
(pembimbing) adapertemuan rombongan, oh ya di bagi beberapa rombongan, karena 1
minggu bisa terjadi 4 kali pertemuan. Nah dari situ pembinaan terhadap alumni haji dan
disamping tu juga ada pembinaan-pembinaan yang harus disini setiap 1 bulan sekali di masjid
alhikam
Yang selanjutnya untuk brosur ya terbatas, brosur untuk alhikam yang selama ini disini,
kemudian siapa alumni mau minta ya monggo. Ya seperti itu kita mau taruh dimana y. pernah
ya dapet tapi ya apa, ya habis, tapi kadang lama, akhirnya ya cukup brosuya masih disini, ya
itu brosurnya ya selama ini masih disimpen. ya itu brosur masih kurang maksimal,
penyebarannya dimana-mana.
Sedangkan dalam hal materi, 1 memang kelasnya terlalu besar dan tidak menuutp
kemungkinan dari 250 jumlah jamaah yang mengerti semua. Akhirnya ya jamaah jadi malu,
mau bertanya sungkan tetapi ngaak bisa atau umumnya yang terlalu sepuh, sehingga cara
mencerna materi tidak sesuai.
P: apakah ada upaya utnuk memberbaiki kendala-kendala diatas,
J: kemaren hal ini sudah bicarakan tetapi ya mentok seperti itu aja, kalau diminimalisir
ya jamaah harus membayar dengan jumlah ost yang lebih besar kan ya kasihan. Andaikata di
tambah proses pembayarannya kita kemudian kita ada kelas-kelas kecil beberapa materi dan
pemateri juga harus ditambah. Sebenarnya efektif juga, materi Insyaallah dapat ditambah,
tetapi ruanganya itu lo yang tidak bisa di tambah.karena sudah dipakek kuliah, dan pake
usaha. Kalau kecil-kecil juga ditaruh dman? Kalau diambil hari efektif t ya aktif tapi
banyaknya orang yang kerja malah g ada yang datang, akhirnya diambillah hari ahad sebagai
hari pelaksaaan bimibngan ibadah haji.
Selain itu juga setia p jamaah yang telah pulang ke tnah suci, maka aka nada evaluasi
dari pihak KBIH yakni dalam hal ini akan adabeberapa santri yang sowan lah kepada
beberapa jamaah untuk menanyakan tentang pelayanan KBIH. Mereka di minta untuk
mengisi form, kita mulai dari ketua Romongan dulu, selanjtnya baru jamaah haji lainnya.
Jemlah yang didatangi ini pun satu-satu. Bagi jamaah yang mendapat giliran, alumni yang
kita datangi kita juga bertanya bagaimana tentang proses berjalanannya waktu yang lebih
kepada pelayannan KBIH kepada para jamaahnya. Dan hasilnya mereka semuanya menjawab
ya baiklah mas, fasiitsnya lengkap dan ada aplikatifnya.
Sedangkan hambatan ditanah suci adalah umur, dan keinginan belanja yang kuat serta
tembpat maktab yang jauh dari masjid nabawi. Disana itu kadang umur yang sepuh yang
menjadi masalah bagi kita. Ya maklumlah, biasanya kaau dah tua mau ajak kita thawaf, dan
kita ibadah thawaf, dia kan g bisa cepat. Ceritanya disitu kan kita terganggu dengan adanya
jamaah yang sudah sepuh.
Dengan jumlah kegiatan yang terlalu banyak ini juga mengganggu. Baik itu orang yang
sudah sepuh atau orang yang maasih rendah penangkapan materi saat bimbingan ditanaha air.
Terkadang setelah ia mendapat ilmu, ia tetap saja melakukan larangan ihram atau yang
dilarang selama berhaji atau beribadah lainnya. Hal ini dkarenakan oleh usia sepuh atau
karena ketidak tahuansehingga akhirnya dibuat suatu alternatifsendiri dimana para sepuh ini
langsung dibina oleh ibu hasyim sendiri, bisa juga bu khusnul dan pembimbing lainnya.
Jaditetap dibina oleh pembimbing secara langsung namun dengan pelan-pelan.
Seai hal tersebut juga ada keinginan jamaah seolah-olah mau belanja terus, itu mau
belanja atau mau ibadah. Padahal ibadah masih harus dikerjakan. Mereka pengennya belanja,
belanja ini, belanja itu, perkoordinir kadang harus menunggu karena karakter seseorang kan
berbeda-beda, yang dia niatannya secara tulus untuk ibadah, wis manut aja, tapi kalau udah
ditambah dengan kecampura yang lain akhirnya ya begitu.
P: adakah kasus tentang belanja yang terlalu lama ini pak selama yang bapak ketahui?
J: pernah ada yang tas paspor itu hilang, hilang pada waktu belanja, disuruh kita thawaf
dulu lah, g mas kita sendiri aja, ia merasa bahwa dia pernah umrah dan sudah melaksanakan,
dan belanja akhirnya, disitu ia ditegur oleh allah karena telah meyepelekan dari ibadah.
Karena kalau orang sudah memakai pakaian umrah(dalam hal ini Ihram) proses pembicaraan,
tingkah laku pun harus betul-betul lillahi ta’ala. Kalau sudah dibarengi dengan nafsu atau
sedikit congkak, luar biasa adzab Allah langsung diturunkan. Banyak cerita jamaah yang
aneh-aneh ketika memakai baju Ihram. Ada yang dilakukan langsung diganjar oleh Allah, ada
yang g bisa jalan, barangnya hilang, makanya dia yangakhirnya kita bantu , paspornya yang
hilang kita bantu menguruskan di panitia dari pemerintah dan depag sendiri. Kalau uangnya
sedah tidak ada, kalau paspor masih bisa dibuatkan lagi.
P: apakah hal yang semacam ini bisa terjadi pada jamaah ekstensi pak?
J: bisa jadi, kalu kelas ekstens memang orang-orangnya yang harus menyesuaikan
dengan materi , bagaimana ia harus memahami materi yang diberikan selama 6 sampai 7 kali
pertemuan. Tergantung daya serap jamaah . ada juga jamaah ekstensi yang diam-diam ia
telah belajar diluar. Ada yang dari sumatera tetapi ia ikut pemberangkatan KBIH disini, tetapi
ia diam-diam kan sudah belajar, yang proaktif dalam bimbingan ibadah haji ya tidak ada
kendala disana. Kalau dia g begitu aktif, daya serapnya kurang bisa jadi seperti itu juga.
Kalau disana diarahkan pembimbing manut, sebenarnya sedah enjoy aja tetapi jika ada……
P: Maaf pak bolehkah saya membahas kembali tentang kelas ekstensi,, tadi ada yang
terlewat. Ya iini tentang sebanarnya siapa yang masuk dalam kategori jamaah yang
dianjurkan ekstensi? Apakah yang tidak ada waktu atau yang tidak bisa aktif dalam
pembimbingan? mohon penjelasannya?
J: ya kedua-duanya mas, sibuk kan dalam artian tidak bisa mengikuti kegiatan atau
karena rutinitas atau tidaksamasekali sudah mendaftar terlebih dahulu bahwa saya ikut kelas
ekstensi.
P: bagaimana sih pak gambara jamaah haji yang tidak ikut KBIH?
J: secara umum ya gman ya mas, kan emang ada jammah non KBIH kan
pembimbingnya itu aja tanpa pengarahan yang lainnya itu yang non KBIH kana da jamaah
yang seperti ini jika datang ke KBIH yaberangkat lewat depag, tapi pembimbingan-
pembimbingan itu diserahkan kepada KBIH-KBIH meskipun dari Depag juga sudah ada tapi
ya alakadarnya. Mungkin jamaah tadi dibimbing selama 4 sapai 5 hari, padahal disana proses
haji kan hingga mulai dari haji , wukuf, tarwiyah, arafah sampai tasriq. Ya sudah disitu
dibimbing haji. Padaha kita disana itu sampai 40 hari.
P: mungkin sedikit jauh dari bahasan ini pak,, sebenarnya jenis haji yang
digunakanoleh jamaah haji itu seperti apa gambarannya yo pak
J: untuk jenis haji yang digunakan itu menggunaka haji tamattu’ dengan alasan lebih
ringan, proses nya dan larangannya itu cukup mudahdan syaratnyaharus menyebelih kambing
sedangkan jenis lainnya dirasa memberatkan para jamaah
P: la kembingnya itu sendiri gimana a pak mekanismenya?
J: ya iuran yang ini kesepakatan ketika jamaah di Surabaya ketika mendapatkan living
cost ya biaya hidup disana sebesar 1200 real, yang 400 real dikumpulkan oleh ketua
rombongan. Masing masing ketua rombongan itu dikumpulkan kemudian diberlikan kambing
itu tadi. Menyembelih disana karenaitu adalah dam dan dengan tempat tersendiri.
P: harapan bapak tentang KBIH alHikam sendiriseperti apa ya pak?
J: yang saya harapkan ya seperti tadi mas, inginnya jamaah itu mencapai semaksimal
mungkin yang penting bagaimana memaksimalkan pelayanan jamaah , materi , itu
harapannya, berapapun jumlahnya itu g masalah tapi juga diharapkan bisa mencapai 450
jamaah atau satu kloter karena saingan kita banyak. di Malang saja ada 16 KBIH cukup
banyak dan terakhir adalah jamaah bisa mandiri.
Transkripsi wawancara 3
Nama : H Kholil
Usia : 46 tahun
Alamat : barat pasar Blimbing Malang
Pekerjaan : pdagang kain angkatan 2005
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 Desember 2012 di depan masjid Pondok AL-
Hikamsetelah acara pengajian rutin sebulan sekali dengan KH Hasyim Muzadi
P:
J:
P:
J:
P:
J:
P:
J:
P:
J:
P:
J:
P:
Assaalamualaikum pak, kulo linur pak,
Wa’alaikumussalam le,
Gman kabarnya bapak?
Alhamdulillah mas,,(tersenyum)
Lagi menunggu siapa pak, kog sendirian, ya ni nunggu ibuke anak-anak,, la
mas lagi apa?
Enjeh ni lagi jalan-jalan pak, mampir Sholat Dhuha,
Ni tadi ada pengajian apa a pak?
Oh ini tadi pengajian rutin dik untuk Alumni dan Umum
Oh gitu pak,, emangnya udah berjalan lama ta pak,,
Oh ya udah lama, sejak saya masuk KBIH saya mulai ikut dalam pengajian
ini, dan juga kegiatan lain
Jadi bapak alumni,, kegiatan apa aja to pak alumni KBIH,,
Ya selain pengajian rutin, Silaturrahim per angkatan dan juga santunan kepada
yatim piatu mas,, maaf mas diteruskan besok lagi ya, ni umi(istrinya dah
datang untuk mengajak pulang
Ya pak, mari
Transkrip wawancara
Nama : H. Mukhtar
Usia : 70 tahun
Alamat : jalan Sengkaling Malang
Pekerjaan : pedagang
Wawancara dilakukan pada tanggal 9 Desember 2012 di Masjid Pondok Al-Hikam
Malang
P:
J:
P:
J:
P:
J:
P:
J:
P:
J:
Asslamaualaikum mbah
Waalaikumussalam nak,,
Kenalkan mbah, saya linur
O, Mukhtar, (logat jawa beliau mulai kelihatan)
Mbah kaji, kulo ajjenge tangklet-tangklet angsal npo mboten mbah?
Monggo-monggo, tapi sak ngertine kulo njeh,,
Kegiatan ten KBIH niki dus pundi Njeh mbah kang njenengan ngraosaken
mbahe kiambak,,
Kabeh alumnine mriki iku mas ya udah menjadi santri disini, Mbah niki
alumni angkatan 2004, jika dilihat dari kegiatan Alumni, ya sangat bermanfaat
mas, setiap pertemuan pasti kita mendapat ilmu agama dan teman yang baru,
selain itu juga semangat kekeluargaannya mas yang menurut saya berbeda
dengan KBIH yang lain, sehingga kami pun juga senang. Tapi kalau dilihat
kog jumlahnya sedikit ya benar mas, tu karena dari kita masing-masing orang
kan punya kesibukan yang belum tentu bisa ditinggal, nek trose kyai hasyim.
Silaturrahim itu sangat penting.
Sebelum di lanjutkan ke pertanyaan selanjutnya, doa dalam kegiatan
penyambutan dan tasyakuran jamaah haji KBIH Al-Hikam di bacakan,
sehingga proses wawancara pun terhentisejenak,
La trose njenengan negertos informasi adanya KBIH Alhikam niki saking
pundi mbah kaji,,
Yo saking konco-konco alumni KBIH ini, katanya disini tu pelayanannnya
terbaik, ramah dan lengkap, jadi ya mbah juga ikut temen-temen kesini, tapi
mereka semua g hadir
P:
J:
P
J
La setelah mbah jadi alumni apa juga ikut menyebarkan info tentang KBIH
ini?
Lo ya jelas ikut mas, alhamdulillah saya menarik 3 jamaah haji kesini, pak
munandar, bu sumarni, dan ibu ani.
O njeh mbah,, suwun jeh mbah niki ajenge mlebet ten gedung.
Ya mas, sami-sami
Transkrip cuplikan pidato ibu Mutammimah Hasyim
Yang disampaikan pada tanggal 9 Desember 2012 dalam acara penyambutan dan
tasyakuran jamaah haji KBIH Al-Hikam tahun angkatan 2012.
Tema tentang pengenalan program silaturrahim antar alumni
......Alhamdulillah kalau untuk seluruh angkatan yang bisa hadir. Untuk angkatan baru
kami mohon untuk makanan dan snack tamu untuk pertemuan yang akan datang kita
sepakati dua bulan daja, jangan satu bulan sekali. Kalau biasanya dimulai dari
rombongan 1(pertama), maka untuk angkatan ini di mulai dari rombongan 6. Nah
acara slaturrahim alumni kita, dari makanan jangan terlalu wah, sepantasnya sajalah.
Tapi ingat mengumpulkan alumni haji lebih sulit daripada mengumpulkan calon
jamah haji, jadi disiapkan saja porsi untuk 100 orang. Kemudia jika ada alumni yang
lama yang telah hadir saya ucapkan terima kasih atas kedatangannya, dan untuk
jamaah baru, kami harapkan partisipasnya untuk menjalis silaturrahim menjahga
hubungan. Disamping kita juga ada alumnus yang lama, diantaranya ada bapak kholil,
beliau adalah ketua rombongan 5 yang kemaren berangkat, beliau adalah alumnus
tahun 2005.
Bapak ibu sekalian yang saya hormati, saya mohon maaf jika ada salah kata, mari kita
eratkan tali silaturrahim kita sampai kita menjadi haji yang mabrur
Bapak ibu sekalian saya akan umumkan jumlah syahriah yang terkumpul pada kami
saat di madinah, saya bacakan barangkali ada yang namanya belum tercantum, tolong
hubungi panitia atau langsung ke saya, dimadinah kami tidak bisa meninjau dan
menghitung ulangdikarenakan keadaannya yang tidak memungkinkan, dan terkadang
dari mas taufiq langsung diberikan kesaya, tetapi
Gambar
Gb 1. Suasana dalam ruangan Aula Ma’had Aly saat penyambutan dan tasyakuran
jamaah haji KBIH Al-HIkam
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 2 . Suasana luar Aula Ma’had Aly saat penyambutan dan tasyakuran jamaah haji
KBIH Al-Hikam, tampak keakraban antar alumni KBIH antar angkatan
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 3. Peneliti bersama para jamaah mendengarkan ceramah dari luar aula, mayoritas
jamaah sebelum tahun 2012
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 4. Peneliti bersama para jamaah di luar ruangan, mayoritas adalah jamaah baru
tahun 2012
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 5. Suasana pembagian sertifikat Haji oleh KBIH kepada KaRom(ketua
rombongan)
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 6. Bentuk sertifikat haji yang di bagikan kepada jamaah tahun 2012 yang telah
mengikuti Haji
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 7. Suasana dalam acara makan bersama setelah acara penyambutan dan tasyakuran
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 8. Suasana kantor alumni di kantor KBIH Al-Hikam di lantai 2
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 9. Suasana Kantor KBIH Al-HIkam
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 10. Kotak Kritik, saran dan pertanyaan tempat di lantai 2
(Sumber : dokumentasi pribadi 1 Desember 2012)
Gambar
Gb 11. Form Kotak Kritik, saran dan pertanyaan tempat di lantai 2
(Sumber : dokumentasi pribadi 9 Desember 2012)
Gambar
Gb 12. Suasana dan Keadaan Aula tempat penyampaian Materi KBIH berlangsung
selama bimbingan manasik berlangsung
(Sumber : dokumentasi pribadi 1 Desember 2012)
No. Hari/Tanggal Materi Waktu Pemateri KeteranganPendamping
1. Selasa06 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
2. Rabu07 Maret 2012
Al Qur'an 15.30 – 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
3. Kamis08 Maret 2012
Al Quran 15.30 – 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
4. Selasa13 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
5. Rabu14 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
6. Kamis15 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
7. Selasa20 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
8. Rabu21 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
9. Kamis22 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
10. Selasa27 Maret 2012
Al-Quran 15.30 – 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
11. Rabu28 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
12. Kamis29 Maret 2012
Al-Qur’an 15.30 - 17.00 Ust. Hilman Wadjdi Panitia
JADWAL PRA MANASIK MATERIBACA AL-QUR’AN
(Khusus Bagi Yang Belum Bisa Baca AL Qur'an) Tahun2012 M / 1433 H
Team KBIH '12Nb. Membawa buku praktis Doa Haji
NO HARITANGGAL
WAKTU MATERI PEMATERI /PENANGGUNG JAWAB
TEMPAT&
PENDAMPING
1. MINGGU
01 April 2012
08.00 – Selesai
- Heregistrasi- Pembukaan (Opening Ceremony)
o Pembacaan Ayat Suci Al-Qurano Sambutan
Ketua KBIH Pembina KBIH Al-
Hikam & PengasuhPesma Al-Hikam
- Kebijakan Penyelenggaraan Haji
Panitia
Hj. Mutammimah Hasyim
K.H A. Hasyim Muzadi
Kandepag Kota Malang
Aula Gedung Induk
2. MINGGU08 April 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Filsafat & Sejarah HajiIstirahat
Perilaku Haji Mabrur
K.H A. Hasyim Muzadi
/ Drs. H. M. Nafi’
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
3. MINGGU15 April 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Problematika Ibadah Haji Hj. Mutammimah
Hasyim
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
4. MINGGU22 April 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Fiqh UmrahIstirahat
Fiqh Umrah
H. Abdul Hadi Lc
H. Abdul Hadi Lc
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
5. MINGGU29 April 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Fiqh Umrah
IstirahatFiqh Umrah
H. Abdul Hadi Lc
H. Abdul Hadi Lc
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
6. MINGGU06 Mei 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Fiqh UmrahIstirahat
Fiqh Umrah
H. Abdul Hadi Lc
H. Abdul Hadi Lc
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
7. MINGGU13 Mei 2012
06.30 – 07.30
07.30 – 10.00
Bimbingan Praktis Umrah&
PRAKTEK UMRAH
Drs. H. Muzammil Zaini/
Drs.H. M. Sulthon, MPd.
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
JADWAL BIMBINGAN MANASIK HAJI AL-HIKAMTAHUN 2012 M / 1433 H
NO HARITANGGAL
WAKTU MATERI PEMATERI /PENANGGUNG JAWAB
TEMPAT&
PENDAMPING
8. MINGGU20 Mei 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Fiqh Haji
IstirahatFiqh Haji
H. Abdul Hadi Lc
H. Abdul Hadi Lc
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
9. MINGGU27 Mei 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Fiqh HajiIstirahatFiqh Haji
H. Abdul Hadi Lc
H. Abdul Hadi Lc
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
10. MINGGU3 Juni 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Fiqh HajiIstirahatFiqh Haji
H. Abdul Hadi Lc
H. Abdul Hadi Lc
Aula Gedung IndukDepartemenPendidikan
11. MINGGU10 Juni 2012
06.30 – 07.30
07.30 – 10.00
Bimbingan Praktis Haji& PRAKTEK
HAJI
Drs. H. Muzammil Zaini/
Drs.H. M. Sulthon, MPd.
Departemen
Pendidikan
12. MINGGU17 Juni 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
ThaharahIstirahatShalat
H. Hilman Wadjdi Departemen
Pendidikan
13. MINGGU24 Juni 2012
08.00 – 10.0010.00 – 10.1510.15 – 12.15
Kesehatan Haji Dr. Nanik PuspitaningsihAula Gedung Induk
DepartemenPendidikan
TEAM KBIH '12Ket. Materi :
1. Umroh2. Haji3. Proses perjalanan haji4. Kebijakan pemerintah dlm penyelenggaraan haji
5. Macam – macam haji6. Syarat Wajib dan Rukun Haji7. Larangan – larangan Ihram & Dam8. Shalat Safar
9. Ziarah10. Akhlaqul Karimah11. Keselamatan Penerbangan12. Bimbingan Kesehatan