mungkin memang ada

7
Mungkin memang ada pandangan dari sebagian masyarakat bahwamahasiswa fakultas hukum harus dapat menghafal semua pasal peraturanperundang-undangan. Padahal, pada kenyataannya tidaklah harus demikian. Demikian pula halnya ketika mahasiswa fakultas hukum mengambil jurusan Hukum Perdata, dia tidak diwajibkan menghafal seluruh pasalKitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”). Seperti dikatakan pengajar Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Indonesia,Suharnoko, S.H., M.L.I, mahasiswa tidak perlu menghafal semua pasal. Menurutnya, yang penting adalah mahasiswa memahami doktrin-doktrin yang melatarbelakangi pembentukan pasal-pasal itu sehingga akan lebih tajam dalam melihat persoalan. Selain itu, Suharnoko mengatakan,mahasiswa perlu juga memiliki kemampuan menganalisis putusan-putusan pengadilan supaya ada kaitan antara teori dengan praktik. Pendapat senada juga diungkapkan advokat Ahmad Fikri Assegaf, S.H.,LL.M. Menurutnya, yang paling penting dalam mempelajari ilmu hukum adalah memahami konsep, filosofi, dan kalau perlu sejarah dari suatuperaturan perundang-undangan. Selain itu, Fikri juga menegaskan pentingnya mempelajari putusan-putusan pengadilan sebagai rujukan dalam memecahkan suatu perkara hukum. Meski demikian, Fikri berpendapat adalah hal yang baik jika seorang Sarjana Hukum dapat menghafal semua pasal KUHPerdata. Namun, saatini perkembangan teknologi telah memudahkan orang untuk mengakses isiperaturan perundang-undangan melalui internet dari telepon genggam. Pada sisi lain, menurut notaris Irma Devita Purnamasari, S.H., M.Kn.sebagian pasal KUHPerdata perlu dihafal, meski tidak semua. Pasal-pasal KUHPerdata yang penting dan sering dipakai dalam praktik, menurutnya, perlu dihafal dan dipahami, misalnya Pasal 1131, Pasal 1132, Pasal 1313, Pasal 1314, Pasal 1338, Pasal 1340, Pasal 1813, Pasal 1838 dll. Jadi, memiliki kemampuan untuk menghafal semua pasal bukanlah hal yang diwajibkan untuk mahasiswa yang mengambil jurusan hukum perdata, karena pemahaman akan konsep dan logika hukum adalah lebih penting. Meski demikian,

Upload: sarah-efrany

Post on 06-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

vhh

TRANSCRIPT

Mungkin memang adapandangandari sebagianmasyarakat bahwamahasiswa fakultashukum harus dapat menghafalsemuapasal peraturanperundang-undangan. Padahal,pada kenyataannya tidaklah harus demikian.Demikian pula halnya ketika mahasiswa fakultas hukum mengambil jurusan Hukum Perdata, dia tidak diwajibkan menghafal seluruh pasalKitab Undang-Undang Hukum Perdata(KUHPerdata). Seperti dikatakan pengajar HukumPerdata Fakultas Hukum Universitas Indonesia,Suharnoko, S.H.,M.L.I, mahasiswatidak perlu menghafal semua pasal. Menurutnya,yang penting adalahmahasiswamemahami doktrin-doktrin yang melatarbelakangi pembentukan pasal-pasalitu sehingga akan lebih tajam dalam melihat persoalan. Selain itu, Suharnoko mengatakan,mahasiswa perlu jugamemilikikemampuan menganalisis putusan-putusan pengadilan supaya ada kaitan antara teori dengan praktik.Pendapatsenada jugadiungkapkan advokatAhmad Fikri Assegaf, S.H.,LL.M.Menurutnya,yangpalingpenting dalammempelajariilmu hukum adalahmemahamikonsep, filosofi, dan kalau perlu sejarah darisuatuperaturanperundang-undangan.Selain itu, Fikri juga menegaskan pentingnya mempelajari putusan-putusan pengadilan sebagairujukan dalam memecahkan suatu perkara hukum.Meski demikian, Fikri berpendapat adalah hal yang baik jika seorang Sarjana Hukum dapat menghafal semua pasal KUHPerdata. Namun, saatiniperkembanganteknologitelahmemudahkanorang untuk mengakses isiperaturanperundang-undangan melaluiinternetdaritelepon genggam.Pada sisi lain, menurut notarisIrma Devita Purnamasari, S.H., M.Kn.sebagian pasal KUHPerdata perlu dihafal, meski tidak semua. Pasal-pasal KUHPerdata yang penting dan sering dipakai dalam praktik, menurutnya, perlu dihafal dan dipahami, misalnya Pasal 1131, Pasal 1132, Pasal 1313, Pasal 1314, Pasal 1338, Pasal 1340, Pasal 1813, Pasal 1838 dll. Jadi, memiliki kemampuan untuk menghafal semua pasal bukanlah hal yang diwajibkan untuk mahasiswa yang mengambil jurusan hukum perdata, karena pemahaman akan konsep dan logika hukum adalah lebih penting.Meski demikian, ada juga yang berpendapat bahwa pasal-pasal KUHPerdata tertentu yang sering dipakai dalam praktik perlu dihafalkan dan dipahami.

Menurut saya, manfaat mempelajari hukum itu cukup banyak, dan jelas dalam kehidupan sehari hari kita sering menemukan hukum yang secara tak langsung diterapkan dan bahkan kita anggap kebiasaan. Memang, kadang kita tak sadar hukum apa yang berlaku dalam masyarakat kita, tapi kita di dalam masyarakat sering terikat dengan yang namanya Hukum Adat yang didalamnya terdapat norma norma yang cukup melekat dalam masyarakat tersebut dan secara langsung kita terikat dengan hal itu.

Pada dasarnya, hukum itu perlu dipelajari oleh siapapun, tak pandang siapapun, dan itu harus. Dan karena itulah, ada yang disebut ilmu hukum. Ilmu hukum itu lebih besar dan lebih luas dari hukum. Oleh Lord Radcliffe, dalam The Law and Its Compass (1961) mengatakan :

Youll not mistake my meaning or suppose that I depreciate one of the great humane studies of I say that we cant learn law by learning law. If it is to be anything more than just a technique it is to beso much more than it self : a part of history, of economics, and sociology, a part of ethicks and a philosophy of life.

Jadi, ilmu hukum itu bukan bagian dari sejarah, ekonomi dan sosiologi, itu adalah bagian dari falsafah hidup bangsa. Pendapat saya, bangsa Indonesia tidak mungkin diciptakan dari satu ilmu hukum Indonesia yang seragam karena alasan sejarah, pluralisme Indonesia dan Indonesia bagian dari masyarakat global. Dan Indonesia sendiri memulai tata hukum Indonesia sejak memprokamasikan kemerdekaannya.

Pada umumnya hukum ditujukan untuk mendapat keadilan, menjamin adanya kepastian hukum serta mendapat kemanfaatan hukum tersebut. Selain itu mencegah agar tiap orang tak menjadi hakim diri sendiri.Secara singkat tujuan hukum :KeadilanKepastianKemanfaatan

Dan secara terperinci manfaat mempelajari hukum :Ingin mengetahui peraturan hukum yang berlaku disuatu NegaraIngin mengetahui perbuatan mana yang menurut hukum dan yang melanggar hukum.Ingin mengetahui kedudukan seseorang dalam masyarakat serta hak dan kewajibannya.Ingin mengetahui sanksi apa yang diterima jika melanggar suatu hukum tertentu.Supaya tak buta hukum

Saat ini Fakultas Hukum UKI mempunyai satu program studi yaitu Ilmu Hukum yang terdiri dari 5 Program Kekhususan dengan 8 bagian. Lima Program Kekhususan tersebut adalah :1. Program Kekhususan Hubunagn Sesama Anggota Masyarakat (Hukum Perdata)2. Program Kekhususan Penanggulangan Kejahatan (Hukum Pidana)3. Program Kekhususan Hubungan Negara dan Masyarakat (Hukum Administrasi Negara)4. Program Kekhususan Hubungan Ketatanegaraan dan Masyarakat (Hukum Tatanegara)5. Program Kekhususan hubungan Trans Nasional (Hukum Internasional)Delapan Bagian yang dimaksud adalah :1. Bagian Dasar Hukum Negara2. Bagian Hukum Perdata3. Bagian Hukum Pidana4. Bagian Hukum Tata Negara5. Bagian Hukum Administrasi Negara6. Bagian Hukum Internasional7. Bagian Hukum Masyarakat8. Bagian Hukum AcaraLama StudiUntuk mendapatkan gelar S1 Ilmu hukum (Sarjana Hukum) seorang mahasiswa diwajibkan menyelesaikan 154 sks. Beban sks ini terdistribusi sebagai berikut : 79 kredit kurikulum inti (kurikulum nasional), 57 kredit kurikulum iinstitusional dan, 18 kredit mata kuliah pilihan program kehususan. Total beban sks ini dapat diselesaikan dalam kurun waktu 7 8 semester ( 4 tahun )Tenaga pengajarUntuk menciptakan lulusan Sarjana Hukum yang tinggi ilmu, tinggi iman, dan tinggi pengabdian. Susunan tenaga pengajar ditata sesuai dengan kepakarannya dan semua mata kuliah utama diasuh oleh Doktor (S3) dan profesor. Tenaga Pengajar lainnya memegang gelar minimal S2 atau Lektor Kepela.Keunggulan Fakultas Hukum UKI1. Kampus Fakultas Hukum UKI terletak di kawasan strategis jl. Diponegoro, Salemba, yang mudah dicapai dari segala jurusan dengan berbagai jenis kendaraan umum termasuk Busway.2. Adanya lembaga kemahasiswaan. Antara lain kegiatan ekstrakurikuler mencakup nalar (Seminar, Study, Group), Minat dan Bakat ( Olah raga ), Seni (Paduan suara, Vocal Group). Disamping itu, Fakultas Hukum UKI mempunyai tiga Unit Kegiatan Mahasiswa yaitu:(a)Persekutuan Mahasiswa.(b)Forum Diskusi Ilmiah(c)Kelompok Pencinta Alam Himapala CMara Buana1. Kampus yang artistik dan menarik, dilengkapi dengan ruangan yang full AC.2. Perpustakaan yang lengkap.3. Kampus jl. Diponegoro dilengkapi pula dengan sarana olah raga4. Tersedia Pusat Bantuan Hukum.5. Adanyan Laboratorium Hukum6. Adanya Pusat Penelitian Hukum.Kelas soreFakultas Hukum UKI membuka juga kelas paralel sore hari. Khusus kelas ini perkuliahan, pelayanan administrasi, dan ujian ujian dilaksanakan pada sore hari hingga malam hari. Program ini bertujuan untuk menampung mereka yang sudah bekerja baik di instansi Pemeritah, Kepolisian, TNI maupun Karyawan Swasta atau Umum.Program Pendidikan Khusus Profeso Advokat dan Konsultan HukumFakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia bekerjasamadengan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) dan DPP IKADIN untuk menyelenggarakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat dan Konsultan Hukum. Program ini terbuka bagi para sarjana hukum baik tingkat S1, S2, S3 yang berminat menjadi praktisi hukum profesional di bidang advokasi dan konsultan hukum. Pendidikan khusus advokat ini adalah syarat mutlak untuk mendapatkan izin praktekadvokasi sesuai dengan undang-undang RI No. 18 tahun 2003. Materi perkuliahan program ini dengan kurikulum yang disusun sedemikian rupa, sehingga peserta mampu menghadapi ujian advokat. Program ini dilaksanakan di kampus UKI jalan Diponegoro, Jakarta pusat.khusus untuk mahasiswa Fakultas Hukum, mereka memang terdidik untuk peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan biasanya jadi bahan diskusi di kelas-kelas, baik secara mandiri maupun bersama dosen dalam format perkuliahan.Kebanyakan dari mahasiswa Fakultas Hukum juga suka membaca. Mereka diajarkan untuk rajin-rajin menyerap informasi dari berbagai sumber sehingga ketika diminta menganalisa suatu kasus, mereka sudah punya pemahaman yang mendalam. Wawasan dan pengetahuan yang dia punya pun akan ditularkan padamu.Belajar hukum itu bikin kita tahu gimana caranya menyelesaikan masalah. Analisis dan logika kita benar-benar diasah, termasukskillnegoisasi yang bakal bermanfaat banget di dunia kerja.Umumnya, orang akan mudah panik ketika berbuat salah atau menghadapi masalah. Namun, berbeda dengan mereka yang kuliah di Fakultas Hukum, ketenangan adalah salah satu kelebihan yang mereka punya. Saat di-hajar lawan dalam sebuah sesi debat misalnya, panik justru membuat performa mereka makin kacau. Agar tetap bisa berpikir jernih, bersikap tenang adalah salah satu kuncinya.Dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, ketenangan semacam ini juga sangat dibutuhkan. Tak bisa dipungkiri, setiap harinya kita tak bisa lari dari kemungkinan ditimpa masalah. Namun, selama tetap bisa tenang dan mengendalikan diri, masalah seberat apapun pasti bisa ditangani. Selain itu,skillnegosiasi yang mumpuni menjadikan mereka piawai berhadapan dengan klien, atasan, maupun sesama rekan kerjanya.Fakultas Hukum sendiri percaya bahwa apa yang mereka pelajari jelas ada manfaatnya. Kehidupan bermasyarakat tak mungkin bisa berjalan tanpa ada hukum yang mengaturnya. Untuk membedakan antara salah dan benar, yang boleh dan yang dilarang hukum lah yang digunakan sebagai acuan.