muntah

3
NAMA : HASANAH NIM : 2010730139 TUTOR : Dr. H. Yusnam Syarief !A" M#"ANISM# MUNTAH Muntah, atau emesis, yaitu ekspulsi secara paksa isi lambung keluar melalui mulut, dianggap disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal. Namun, muntah tidak ditim oleh peristalsis terbalik (reverse peristaltis), seperti yang semula diperk lambung itu sendiri tidak berpartisipasi aktif dalam tindakan muntah. Lamb sfingter gastroesofagus, dan sfingter pylorus semua melemas sewaktu muntah. aya u mendorong keluar isi lambung, secara menge!utkan, datang dari kontraksi otot"otot p yaitu, diafragma (otot inspirasi utama) dan otot abdomen (otot ekspirasi aktif). Muntah diawali oleh inspirasi dalam dan penutupan glottis. #iafragma yang berkontra menekan lambung sementara kontraksi otot"otot abdomen secara simultan menek abdomen, sehingga tekanan intra"abdomen meningkat dan isi abdomen terdorong ke atas lambung yang lunak itu tertekan antara diafragma dari atas dan tekanan rongga abdom bawah, isi lambung terdorong ke dalam esophagus dan keluar melalui mulut. sehingga muntahan tidak masuk ke saluran pernafasan. %vula !uga terangkat untuk men rongga hidung. $adang"kadang, pada waktu isi muntah pertama kali memasuki esophagus, sfingter faringoesofagus sering masih tertutup, sehingga tidak ada isi lambung yang masuk ke mulut. &erengangan esophagus oleh vomitus menginduksi gelombang peristaltic sekunde mendorong isi lambung kembali ke dalam lambung. Siklus tersebut berulang"ulang send saat isi lambung kembali terperas naik ke dalam esophagus. 'angkaian keadaan ini ad tindakan rechting atau dorongan (heaves). Setelah serangkaian dorongan, pad sudah cukup besar,yang bersangkutan menyorongkan rahangnya, membuka sfingter faringoesofagus. si lambung kemudian terdorong melalui esophagus, melewatisfingter faringoesofagus, dan keluar melalui mulut. Selama waktu tersebut duodenum berkontra

Upload: astrie-kartika-sari

Post on 02-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sumbu miring panggul dan tetap berada pada p'sisi anter'p'steri'r,pada ba&i &ang besar akan terjadi benturan bahu depanterhadap simIsis.Pen3e$a$"#e'rmitas panggulKegagalan bahu untuk melipat kedalam panggul  misal: pada makr's'mia,disebabkan 'leh ase akti dan persalinan kala -- &ang pendek padamultipara.India!i: #ist'sis bahu

TRANSCRIPT

NAMA: HASANAHNIM: 2010730139TUTOR: Dr. H. Yusnam Syarief, PAK

MEKANISME MUNTAHMuntah, atau emesis, yaitu ekspulsi secara paksa isi lambung keluar melalui mulut, secara umum dianggap disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal. Namun, muntah tidak ditimbulkan oleh peristalsis terbalik (reverse peristaltis), seperti yang semula diperkirakan. Sebenarnya, lambung itu sendiri tidak berpartisipasi aktif dalam tindakan muntah. Lambung, esophagus, sfingter gastroesofagus, dan sfingter pylorus semua melemas sewaktu muntah. Gaya utama yang mendorong keluar isi lambung, secara mengejutkan, datang dari kontraksi otot-otot pernafasan-yaitu, diafragma (otot inspirasi utama) dan otot abdomen (otot ekspirasi aktif).Muntah diawali oleh inspirasi dalam dan penutupan glottis. Diafragma yang berkontraksi turun menekan lambung sementara kontraksi otot-otot abdomen secara simultan menekan rongga abdomen, sehingga tekanan intra-abdomen meningkat dan isi abdomen terdorong ke atas. Karena lambung yang lunak itu tertekan antara diafragma dari atas dan tekanan rongga abdomen dari bawah, isi lambung terdorong ke dalam esophagus dan keluar melalui mulut. Glottis tertutup, sehingga muntahan tidak masuk ke saluran pernafasan. Uvula juga terangkat untuk menutup rongga hidung.Kadang-kadang, pada waktu isi muntah pertama kali memasuki esophagus, sfingter faringoesofagus sering masih tertutup, sehingga tidak ada isi lambung yang masuk ke dalam mulut. Perengangan esophagus oleh vomitus menginduksi gelombang peristaltic sekunder yang mendorong isi lambung kembali ke dalam lambung. Siklus tersebut berulang-ulang sendiri pada saat isi lambung kembali terperas naik ke dalam esophagus. Rangkaian keadaan ini adalah tindakan rechting atau dorongan (heaves). Setelah serangkaian dorongan, pada saat tekanan sudah cukup besar, yang bersangkutan menyorongkan rahangnya, membuka sfingter faringoesofagus. Isi lambung kemudian terdorong melalui esophagus, melewati sfingter faringoesofagus, dan keluar melalui mulut. Selama waktu tersebut duodenum berkontraksi secara kuat, yang mungkin mendorong sebagian isi usus kembali ke dalam lambung dan keluar bersama muntah. Dengan demikian, bahan yang dimuntahkan dapat berwarna kekuningan akibat adanya empedu yang masuk ke usus halus dari hati dan kandung empedu.Siklus muntah dapat berulang beberapa kali sampai lambung kosong. Muntah biasanya didahului oleh pengeluaran air liur berlebihan, berkeringat, peningkatan kecepatan denyut jantung, dan rasa mual, yang semuanya merupakan tanda-tanda umum lepas muatan system saraf otonom.Tindakan muntah yang kompleks tersebut dikoordinasikan oleh pusat muntah di medulla. Mual, retching, dan muntah dapat dimulai oleh masukan eferen ke pusat muntah dari sejumlah reseptor di seluruh tubuh. Penyebab muntah antara lain adalah sebagai berikut : Stimulasi taktil (sentuh) di bagian belakang tenggorokan, yaitu salah satu rangsangan paling kuat. Sebagai contoh, mencolokkan sebuah jari ke tenggorokan bagian belakang atau bahkan adanya instrument gigi atau alat penekan lidah (spatel lidah) di bagian belakang mulut sudah dapat menyebabkan tersedak dan bahkan muntah pada sebagian orang. Iritasi atau perengangan lambung dan duodenum. Peningkatan tekanan intracranial, misalnya akibat perdarahan intraserebrum. Dengan demikian, muntah yang timbul setelah cedera kepala dianggap sebagai tanda buruk; hal itu mengisyaratkan adanya pembengkakan atau perdarahan dalam rongga tengkorak. Rotasi atau akselerasi kepala yang menimbulkan pusing bergoyang (dizzy), misalnya sewaktu mabuk perjalanan. Nyeri hebat yang berasal dari berbagai organ, misalnya nyeri sewaktu batu ginjal melewati saluran kemih. Bahan kimia, termasuk obat atau bahan beracun yang memulai muntah (yaitu emetic) baik dengan bekerja di bagian atas saluran pencernaan maupun dengan merangsang kemoreseptor di chemoreceptor trigger zone khusus di otak. Pengaktifan zona tersebut memicu reflex muntah. Muntah psikis yang dicetuskan oleh factor emosi, misalnya muntah yang timbul jika seseorang melihat atau membaui sesuatu dan bahkan muntah sebelum mengikuti ujian atau situasi penuh stress lainnya.Pada muntah yang berlebihan, tubuh mengalami pengeluaran berlebihan cairan dan asam yang dalam keadaan normal direabsorpsi. Penurunan volume plasma yang terjadi dapat menimbulkan dehidrasi dan masalah sirkulasi, sementara keluarnya asam dari tubuh dapat menyebabkan alkalosis metabolic.Namun, muntah tidak selamanya merugikan. Muntah terbatas yang ditimbulkan oleh iritasi saluran pencernaan dapat merupakan upaya positif untuk mengeluarkan bahan-bahan berbahaya dari lambung dan tidak membiarkannya tertahan dan diserap. Pada kenyataannya, emetic sering diberikan pada kecelakaan ingesti suatu racun untuk segera mengeluarkan bahan itu dari tubuh.Sumber :Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sitem, Edisi 2. Jakarta : ECG.