name plate
TRANSCRIPT
Name PlateJuly 15, 2008 Motor listrik 39 Comments
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris, sangat penting sebagai
informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada, atau mengganti dengan merk
lain atau spesifikasi lain. Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas /
effisien / murah / power lebih kecil/besar dll, tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada.
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan
kerugian besar.
Contoh plat nama
ELECTRIC MOTOR NAME PLATE
Model 500 Single phase TOTALLY ENCLOED
FRAME TYPE INS CLASS IDENT. NO.
145 KC J 2531234567
HP RPM VOLTS AMPS CYC S.F
1 1/2 1725 115/230 1.5/7.5 60 1.25
DESIGN CODE B PHASE EFF P.F
DRIVE END BEARING SKF 6163 1 62% 75%
OPP.END BEARING SKF 6162 DUTY : CONTINUOUS
AMB. 40C NO THERMAL PROTECTION
Data2 penting al :
1 . Data pabrikan
· Nomor Katalog
· Model motor
· Type
2. Data Elektrik
· Phase
· HP / KW
· Hz / Frequency
· RPM / putaran per menit
· Voltage / Tegangan
· Amperage (F.L.A) full load motor current
· Power Factor
· Maximum ambient temperature in centigrade (+40.C = 104.F)
· Temperature Rise
· Service Factor
· Altitude
· Duty Rating
· Insulation Class
· Code – indicate kVA / horsepower
3. Data mekanis
· Frame
Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb:
1. Data Pabrikan
· Nomor Katalog
CAT.NO/PART.NO 120086.00
Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa
Katalog. Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan. Pada prinsipnya nomor tsb mewakili
spesifikasi motor tsb, sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap, Nomor katalog
sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain.
· Model motor
Model : C145T34FB2C
Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf. “Nomor” ini di buat oleh pabrikan motor
berdasarkan standard pabrik itu sendiri. Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan
dan pembeli. Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb, sehingga tidak harus
menulis semua spesifikasi secara lengkap, karena setiap angka atau huruf ada artinya.
Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain, karena masing2 mempunyai cara
penulisan atau sistem yang berbeda-beda.
2. Data Elektrik
* Phase
Phase harus jelas di sebutkan jumlah, apakah 1 atau 3. Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di
tulis hubungan dalam windingnya, star atau delta atau gabungan. Motor2 kecil dibawah I KW dibuat
dengan 1 phase.
* HP / KW
Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor.
NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW., atau kadang
pabrikan menulis keduanya.
Motor 746 watt memproduksi 1 Hp, jika motor dapat mencapai efisiensi 100%, tetapi motor hanya dapat
mencapai efisiensi +/– 84% maka memerlukan konsumsi 100/84 x 746 = 888 watt.
Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panas,friction
dll.
Out put Motor = 888 watt x 0,84 = 746 watt = 1 HP
* Hz / Frequency
Hz 50/60
Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz.
Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia, Eropa, Jepang
dan negara lain memakai F = 50Hz. Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang
dihasilkan oleh motor tsb. Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor.
Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate
dibahas pada bab lain.
* RPM / Putaran per menit
RPM 3450 / 2850
Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm, dan jika dihubungkan
dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm.
Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada. Jadi meski yang
tertulis di plat-nama 3600 Rpm, jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda.
Tabel kutub vs frekwensi
60 Hz 50 Hz
Synchron speed
60Hz 50 Hz
2 pole 3450 2850 3600 3000
4 pole 1725 1425 1800 1500
6 pole 1140 950 1200 1000
8 pole 850 700 900 750
Rumus Rpm sinkron
Ns=120xF/P -> Ns=120×50/4=1500 Rpm .
Ns = putaran sinkron
F = frekwensi, misal 50 Hz
P = jumlah kutub, misal 4
Catatan : putaran rotor dari motor induksi tidak mencapai sinkron, yang tertulis misal, 1450 Rpm, karena
adanya Slip sebesar .50 Rpm
* Voltage / Tegangan
V 208 -230 / V 460
Artinya motor ini dapat dihubungkan pada tegangan 208 s/d 230 Volt, atau 460. Apa artinya ini.? Jika di
nameplate tidak ada gambar skema diagram winding, sebaiknya sebelum menyambung ke sumber perlu
membaca manual , bagaimana menyambungnya.
Kalau melihat angka voltage (yaitu 230 dan 460), maka terlihat bahwa didalam stator setiap phasenya
terpasang 2 pasang winding yang harus dipasang seri dan parallel.
Standard NEMA memperbolehkan motor dipasang pada tegangan 10% dibawah / diatas tegangan yang
tertulis di motor.
Jika tertulis di name plate 230 Volt maka :
-10% x 230 = 23 volts, à terendah yang boleh 230 – 13 = 207 volts
+10% x 230 = 23 volts,à tertinggi yang boleh 230+13 =253 volts
Nominal system voltage Motor Nameplate voltage
Perihal pengaruh pemakaian voltase yang berbeda, dibahas pada bab khusus.
Dibawah ini tabel perkiraan pengaruh perbedaan voltage terhadap performance lainya al:
Tabel perkiraan pengaruh beda voltage
Misal : Motor 230V, RPM 1450, PF 0,8, current FLA 10A, temp.rise 40C,
1. Jika voltage yang ada 10% dibawah rated maka yang terjadi sbb:
· Slip bertambah 23%. Misal dari slip 50 Rpm menjadi 62 Rpm, artinya putaran motor turun dari 1450
menjadi 1438 Rpm
· Effisiensi berkurang 2%
· Power factor berkurang 3%
· Arus bertambah 11%
· Panas yang timbul bertambah 7%
· Dst.
* Amperage (F.L.A)
Besar arus FLA (full load motor current) yang diperlukan pada kondisi motor sedang mengeluarkan daya
sesuai dengan rated Hp/Kw pada supply tegangan voltage sesuai spesifikasinya. Ini perlu diketahui
terutama untuk perencanaan besar kabel dan sistem proteksinya.
Jika rated voltage nya dua macam, maka FLA juga ada dua harga.
Misal : Voltage 115/230 maka FLA misal 15.0/7.5A. jika voltage yang tersedia lebih rendah/tinggi dari
rated maka besar FLA juga berpengaruh (lihat tabel diatas)
Dengan mengukur besar ampere, ini dapat menggambarkan berapa kira2 besar beban motor yang
sedang di pikul.
*Torque / torsi
Force atau Kekuatan putar atau gaya putar yang digunakan oleh poros. Satuan torsi kgm. atau inch-
pounds,
* Starting Torque :
Force yang di hasilkan oleh motor untuk berputar dari keadaan diam dan acelerasi. Juga disebut locked
rotor torque.
* Full load Torque.
Force yang di produksi operasi / running motor pada kondisi beban penuh, putaran penuh pada
capasitas Hp rated.
* Breakdown Torque
Torsi maksimum motor yang dapat di produksi saat beban naik tanpa putaran dan tenaga jatuh turun .
juga kadang disebut pull-out torque.
* Pull-Up Torque
Torsi minimum yang dihasilkan motor antara diam (nol rpm) ke Rpm rated. Sama dengan bebn maximum
motor mampu acelerasi ke rated Rpm.
* Power Factor / Pf
Power factor yang tertulis di nameplate adalah power factor dari test beban penuh/full load. Power factor
akan berubah sesuai dengan berapa persen beban yang dipikul motor, jika beban tidak penuh maka Pf
operasi rendah.
Pada umumnya motor kecil mempunyai Pf yang lebih rendah dari motor besar.
Dibawah ini tabel korelasi antara beban dan power faktor
Saat ini hampir semua negara maju (USA, Jepang, India, negara2 Eropa dll) sudah
memberlakukan undang2 atau peraturan, bahwa : semua pemakai motor listrik harus mengganti
dengan motor dengan efisiensi tinggi (premium motor), setidak2nya jika motor lama rusak harus
mengganti dengan motor premium.
* Maximum ambient temperature derajat celcius (+40.C = 104.F)
NEMA memberikan panduan bahwa suhu ruang untuk ruang tertutup maupun terbuka pemakaian motor
maksimum 40.C. jika lebih dari harga tsb. Motor harus di derating, artinya kapasitas/beban harus
diturunkan. Karena akan berpengaruh pada panasan motor winding, kalau tidak diturunkan maka winding
akan mengalami panasan yang berlebihan/overheating. Akibatnya umur motor akan berkurang.(lihat di
artikel lain)
* Kenaikan /Temperature Rise
Kenaikan Temperature atau sering ditulis di nameplate “Temperature Rise” misal 70.C . Artinya motor tsb
windingnya akan mengalami kenaikan temperature sebesar 70.C, kenaikan ini diakibatkan oleh arus
listrik yang mengalir dalam winding. Oleh sebab itu temperature harus di monitor, jika diukur lebih dari
70.C haruslah di investigasi penyebabnya. Pada umumnya pabrik memberikan angka aman 10.C.
Temperature winding = temperature ruang + kenaikan
Sebab2 kenaikan al: Sirkulasi ruang tidak baik, beban berlebihan, misalignment, filter kotor/buntu, dsb.
* Service Factor / SF
Menurut NEMA definisi dari SF ialah : berapa persen beban Hp/Kw atau ampere /FLA motor dapat
dioperasikan melebihi yang tertera di name-plate yang dapat ditanggung oleh motor.
Misal :
10 Hp dengan 1.25 SF maka motor dapat menanggung beban12.5Hp
Menurut standard NEMA harga SF = 1.0 , 1.10 , 1.15 , 1.25 , 1.4 dsb
Motor dengan SF >1.0 memiliki isolasi yang lebih bagus dari Class B
*Altitude
Tinggi diatas permukaan laut selalu diperhatikan jika memasang motor. Sebagai panduan NEMA
memberi panduan untuk operasi normal motor dipasang maximum setinggi 3300 feet atau 1000 m, lebih
dari itu motor harus di derating atau diturunkan kapasitasnya.
Dibawah ini tabel panduan penurunan Hp sehubungan dengan altitute
Misal motor dengan servise factor 1.0 jika dipasang pada ketinggian lebih dari 1000 m, maka kapasitas
harus diturunkan menjadi 93%
* Duty Rating NEMA vs IEC
Sifat pemakaian motor dirancang untuk dioperasikan sbb :
NEMA hanya membagi duty cycles dalam dua macam yaitu :
Continue / terus -menerus , Intermittent / berkala dan special /khusus
1.Duty continue : artinya motor dirancang dapat dan tahan dioperasikan secara terus-menerus, tanpa
berpengaruh terhadap panas winding, dan umur motor tidak akan berkurang. Motor operasi lebih dari 3
jam sudah termasuk kategori continue.
2. Intermittent duty: motor dirancang untuk dioperasikan dengan waktu tertentu, kemudian distop
dengan waktu tertentu untuk kesempatan pendinginan, kemudian dijalankan lagi.
Special ; pemakaian dengan mencantumkan waktu tertentu
Misal: 5, 15 , 30 , 60 menit. Contoh: Motor buka/tutup pintu,
IEC membagi duty cycles menjadi 8 yaitu
1. S1 – Continous duty . Motor untuk dioperasikan dengan beban tetap / waktu dan mencapai
temperature equilibriumnya.
2. S2 – Short-time duty. Motor untuk dioperasikan dengan beban tetap dengan waktu tidak lama untuk
mencapai temperature equilibriumnya, kemudian periode istiharat cukup lama sampai dengan mencapai
temperature ambient.
3. S3 – Intermittent periodic duty. Motor untuk dioperasikan dengan beban tetap secara periodic “jalan” –
“stop/istirhat”. temperature equilibrium tidak pernah tercapai. Arus starting sangat kecil pengaruhnya
terhadap timbulnya panas di stator.
4. S4 – Intermittent periodic duty with starting. Motor untuk dioperasikan dengan beban tetap secara
periodic “jalan” – “stop/istirhat”. temperature equilibrium tidak pernah tercapai. Tetap arus starting ber
pengaruh terhadap timbulnya panas di stator.
5. S5 - Intermittent periodic duty with electric breaking. Motor dioperasikan dengan sequen siklus “starting
– running dengan beban tetap” dan “starting – running dengan tanpa beban”. Tidak ada waktu
stop/istirahat.
6. S6 - Continuous operation with intermittent load. Motor dioperasikan dengan sequen siklus “running
dengan beban tetap” dan “running tanpa beban”. Tidak ada waktu stop/istirahat.
7. S7 – Continuous operation with electric braking. Sequential, identical cycles ” starting – running at load
constant and electric braking.” Tidak ada periode istirahat.
8. S8 – Continuous operation with periodic changes in load and speed. Motor operasi dengan siklus ”
jalan dengan beban konstan dengan putaran tertentu” kemudian jalan dengan beban tetap berbeda
dengan putaran tertentu.
* Insulation Class
NEMA maupun IEC menggunakan tanda yang sama, tapi NEMA tidak mempunyai isolasi klas E.
Winding dapat tahan pada temperature tsb. secara kontinu tanpa menurunkan ratingnya. Kebanyakan
motor di Industri memakai klas isolasi B atau F
Class A (105C / 221.F): cotton.silk,paper
Class E 120C / 248.F
Class B (130C / 266.F) : mica,fiberglass,asbestos
Class F (155C / 311.F) : mica,fiberglass,asbestos
Class H (180C / 356.F ): mica,fiberglass w silicon binder
(Ref: NEMA standard MG – 1.65 Desember 1980)
Tabel kenaikan
temperature
Table: IEC vs NEMA temperature rise , derajat C
* Code – indicate kVA per horsepower
3. Data Mekanis
· Frame
Frame F145T
Frame menggambarkan ukuran fisik motor, dengan melihat tabel standard kita bisa mengetahui ukuran
pisik secara lengkap al : tinggi shaft, jarak baut, diameter shaft, panjang shaft, tinggi/panjang motor .
Frame tsb. diatas mengikuti standard NEMA, (National Electrical Manufacturing Association) yaitu
standard yang dibuat oleh organisisi pembuat motor. Standard ini banyak diikuti pabrik2 motor dari
Amerika.
Standard IEC (International Electrotechnical Commission) standard ini banyak diikuti oleh pabrikan motor
dari Eropa. Sebagian besar pabrikan membuat motor sesuai dengan standard yang diminta pembeli.
Sebetulnya untuk frame itu dapat dikonversi satu terhadap yang lain, tetapi tidak persis sama, makin
besar motor makin besar beda ukuran.
Standard lain tentu masih banyak misal : JIS,
Beberapa pedoman praktis frame NEMA :
Umumnya terdiri : berupa ” huruf – angka – huruf” misal EF145T
· Terdiri dari 2 digit/angka , untuk motor kecil atau kurang dari 1 Hp
· Terdiri dari 3 digit/angka , untuk motor 1 Hp dan lebih besar
· Huruf depan (prefix), merupakan angka khusus dari pabrikan.
· Huruf dibelakang (suffix), metode pemasangan standard NEMA.
Ukuran frame
· Frame dengan Angka 2 digit, angka ini jika dibagi 16 merupakan (D) jarak antara center shaft ke titik
tengah dasar dalam inchi
Contoh : Frame 56 berarti ukuran D = 56 : 16 = 3 ½”
· Frame dengan Angka 3 digit, angka pertama – kedua jika dibagi 4 sebagai ( D )jarak antara center
shaft ke titik tengah dasar motor dalam inchi.
Contoh : Frame 145 berarti D= 14 : 4 = 3 ½”
· Angka Ketiga menyatakan jarak lubang baut parallel dasar
Contoh : frame 145 angka 5 ” merupakan jarak ( E + E ) tetapi ini tidak mutlak.
· Standard IEC. Angka2 frame menyatakan jarak (D). misal frame IEC : 100L -> D = 100 mm, dan 90L -
> D = 90 mm dst.
· Antara Frame IEC maupun NEMA ada kesamaan , meski ada sedikit perbedaan.
Misal IEC 100L , D=100 mm hampir sama dengan NEMA 145T, D nya
Kesimpulan
Dalam membeli Motor Listrik hal yang harus diperhatikan al:
1. Tidak perlu terpaku pada merk atau brand tertentu, tetapi harus sesuai dengan spesifikasi yang
diperlukan
Data Elektrik
· Phase
· HP / KW
· Hz / Frequency
· RPM / putaran per menit
· Voltage / Tegangan
· F.L.A = Amperage full load motor current
· PF Power Factor
· Maximum ambient temperature in centigrade (+40.C = 104.F)
· Temperature Rise
· SF= Service Factor
· Altitude
· Duty Rating
· Insulation Class
Data mekanis
· Frame
2. Jika mungkin belilah yang Premium motor (efisiensi tinggi), karena eff. tinggi sangat menghemat
pasokan tenaga listrik. (di banyak negara sudah membuat peraturan bagi Pembuat dan pembeli harus
membuat/membeli “motor eff. tinggi”)
3. Pilihlah frequensi dan voltage yang sesuai dengan jaringan yang ada.(lihat pengaruh rugi perubahan
voltage)
4. Sebaiknya ditest dulu Hp/Kw yang sesungguhnya diperlukan.Jika membeli terlalu besar Hp,
merupakan kerugian tenaga listrik.
Rumus praktis secara cepat untuk cek HP motor:
Misal: Motor 100 HP, Rpm tertulis 1425 Rpm,
Jalankan motor dan dengan stroboscope/rpm-meter kita lihat rpm actual misal 1470 Rpm.
maka tenaga listrik yang diperlukan hanya 1425/1470 x 100 Hp = 96,9 HP
4.Pilihlah standard yang sesuai (IEC atau NEMA), meski ada persamaan antara kedua standard tsb.(ada
sedikit perbedaan ukuran/lihat tabel dibawah)
Pembahasan Frame lebih lanjut bab2 berikut
(masih editing)http://soemarno.org/2008/07/15/name-plate/
Data Sheet Motor ListrikMarch 18, 2009 Motor listrik 29 Comments
Salah satu dari kelengkapan dari sistem dokumen pemeliharaan adalah “Data Sheet” mesin2 atau
peralatan, terutama yang berupa unit misal Motor Listrik, Pompa , Kompressor ,Vessel , Heat Exchanger
dll. Data lain al :
histori /catatan perbaikan,penggantian atau pemeliharaan . Data sheet diusahakan mengandung banyak
informasi yang berguna untuk keperluan pemeliharaan. Dengan informasi yang lengkap kita dapat secara
cepat al membeli spare-part mesin tsb, bahkan dapat mencari penggantinya jika merk tsb sulit didapat,
atau mencari yang lebih ber kwalitas, misal motor listrik buatan Abc diganti dengan merk Def dst.
Format dapat di rancang dengan indah, informative dengan IT yang hebat.Tetapi isi lebih penting.
Isi al. Mengandung , berikut contoh isian sbb:
(minimal atau lebih dari ini)
Nama Perusahaan /Plant: PT Indonesia Raya
DATA SHEET : Motor 3 phase
Nomber Unit : U01/M101 (di atas kiri huruf besar)
Fungsi : for Boiler Feed Water Pump
Output : 75 HP (55kW)
Frame : 404/5TS (NEMA Standard)
Frequency : 50 Hz
Pole : 2
Rated Speed : 2960 Rpm
Slip : 1,33%
Rated Voltage : 380/660 V
Rated Current : 103/59,3 A
L.R.Ampere : 721/415 A
No Load Current : 20.0/11,5 A
Rated Torque : 18,1 kgfm
Locked rotor torque: 190%
Breakdown torque : 230%
Design : B
Insulation Class : F
Temperature raise : 40 C
Locked rotor time : 22 s (hot)
Service factor : 1.15
Duty cycle : S1
Ambient temp : 40 C
Altitude ; 1000 m.a.s.l
Enclosure : IP55
Efisiency % : 93,6 (100% load,pf 0.87)
93.0 (75% load,pf 0.85 )
91.9 (50% load,pf0.81)
Mounting : Horizontal
Rotation : both
Weight : aprox 600 kg
Bearing front : 6314-C3
Bearing rear : 6314-C3
Regreasing amount : 27 g
Grease grade : EP2
Brand/Manf : misal: Siemen
Alternative : Toshiba/Us Motor/Relian/WEG dst
Isian ini dapat diambil dari Name plate dan data sheet dari manual book. Tentunya di isi yang paling
penting dan ada sumber/datanya.
http://soemarno.org/2009/03/18/data-sheet-motor-listrik/#more-203
Jumlah Start-stop, mengapa harus di batasi?November 27, 2008 Motor listrik 21 Comments
Ketika motor distart, motor memerlukan arus start yang sangat tinggi, mungkin dapat mencapai beberapa
kali atau lebih dari 5 kali. Arus tinggi
menimbulkan panas dan thermal shock, sehingga jika ini dilakukan ber-kali2 dan tanpa ada jedah waktu,
maka berakibat sangat buruk terhadap winding motor, overheating. Sehingga sangatlah perlu mendapat
perhatian serius perihal start dan stop semua motor listrik agar kerusakan fatal dapat dihindari.
Tabel No dibawah ini memberi gambaran jumlah start dan stop operasi motor yang ada korelasinya
dengan putaran dan rated Hp. Banyak dokumen perawatan motor mencatat bahwa kerusakan motor
kebanyakan diakibatkan oleh pembebanan yang terlalu berlebihan. Umur pendek: al hubung pendek
(short circuit) disebabkan karena terlalu sering start dan stop. Kuncinya ialah harus lebih dimonitor jumlah
start dan stop,
Tabel Starts vs Stops
A= maximum jumlah start / jam
B= minimum waktu istirahat dalam detik jedah start.
Artikel ini di ambil dari “Baker” dengan referensi NEMA.
Sebaiknya di setiap motor perlu di catat dalam manual atau histori atau standard operating procedure
perlu ditulis al: max start dan min jedah waktu.
http://soemarno.org/2008/11/27/jumlah-start-stop-mengapa-harus-di-batasi/#more-165
Frequensi 60Hz atau 50Hz. apa pengaruhnya.
November 27, 2008 Motor listrik 39 Comments
Frekwensi merupakan salah spesikasi sumber tenaga listrik yang ada atau dipilih oleh suatu negara
tertentu. Spesifkasi lain yalah tegangan atau
voltage. Pemilihan ditentukan oleh standard apa yang dianut negara tsb. perbedaan yang dianut kedua
standard tsb. Jika NEMA memakai 60 Hz maka IEC memalai 50 Hz. Pemakaian motor 60Hz ke supply
listrik 50 Hz tentu ada pengaruh demikian pula sebaliknya. Frekwensi paling berpengaruh pada putaran
motor yang disupply tenaga listrik tsb. Kita perlu tahu seberapa besar pegaruh tsb, apa pengaruhnya
terhadap faktor daya guna, umur motor dan baik atau buruknya.
NEMA dan IEC
Standard NEMA dipakai di Amerika bagian utara, terutama Amerika Serikat tentunya ditambah negara
yang yang memakai tehnologi atau membeli pabriknya dari Amerika Serikat. Sedangkan IEC dianut oleh
sebagian negara di dunia selain di Amerika. Disamping standard lain seperti negara Inggris BS2613,
Jerman VDE 0530 dan Jepang JIS. Biasanya standard lain mengadopsi IEC yang bersifat metrik.
NEMA atau National Electrical Manufacturers Association berkantor di Amerika .
IEC , International Electrotechnical Commission berpusat di Eropa.
Spesifikasi Motor
Dibawah ini contoh spesifikasi listrik dari sebuah motor sebagai contoh untuk pembahasan sehubungan
dengan pemakaian frekwemsi. Yang sulit dihindari ialah kita membeli motor standard NEMA untuk
dipasang dinegara yang memakai standard IEC atau sebaliknya. Sehingga diperlukan pengetahuan
tentang spesikasi listril dan spesifikasi mekanis dari kedua standard tsb.
Contoh : Motor 100HP, 230/460 V, 60 Hz,
Pengertian dari spesifikasi tsb, sbb :
· NEMA menuliskan kapasitas dengan horse power, 100 HP sebagai kapasitas atau kemampuan motor
menggerakan beban sebesar 100 horse power. Biasanya IEC menyatakan kapasitas dengan KW, (100
HP = 74,57 KW)
· 230V , winding motor terdiri dari dua set setiap phase dan dihubungkan secara parallel
· 460V, winding motor terdiri dari dua set setiap phase dan dihubungkan secara serie.
· 60Hz, adalah frequency jaringan listrik yang seharusnya tersedia untuk motor tsb.
Effek pada Motor 230/460 V, 60 Hz, jika di pasang pada frekwensi 50 Hz
( table tsb. Disalin dari Catalog Leeson Motor)
Memasang motor 60 Hz di Freq 50 Hz
Power-grid di Eropa dan dihampir semua negara lain menggunakan system freq 50Hz, kecuali Amerika
bagian Utara menggunakan 60Hz.
Apa efek performance, memasang motor 60Hz pada freq. 50Hz? Apakah cukup aman ?
Jawabnya meragukan “ya” atau mungkin “ya tidak”.
Motor 3 phase 60Hz dapat dioperasikan cukup memuaskan (sesuai dengan nameplate) pada power
supply freq 50Hz jika tegangan/voltage di turunkan sama dengan rasio penurunan frequency.
· Jadi motor 60Hz,460V jika dipasang pada 50Hz,380V akan menghasilkan performance yang
memuaskan sesuai nameplate horsepower, dan putaran poros hanya 50/60 dari putaran yang tertera di
nameplate. Jadi jika 60Hz ke 50Hz, berarti seharusnya Voltage 5/6x460V=383V
· Motor 60Hz 230V jika dipasang di 50Hz 230V, mungkin tidak memuaskan tanpa menurunkan
horsepower sebesar faktor 0,80-0,85. Jadi HP rated beban yang digerakan harus diturunkan, ini
hubungannya dengan efek panas yang timbul di winding.
Dengan panduan table tsb, dapat disimpulkan
Motor 100HP, 230V/460V, 60 Hz, 1800Rpm motor winding terkoneksi 230V dipasang pada 220V / 50 Hz
akan terjadi sbb:
· Torsi full load diperlukan 120%
· Putaran sinkron stator turun menjadi 5/6 atau 83,3% yaitu 0.833×1800 Rpm = 1500 Rpm
· Arus full load menjadi 115%
· Efisiensi saat full load turun 2%
· Power faktor turun 3-4%
· Locked rotor torque naik dari rated menjadi 130 – 135%
· Breakdown torque, naik dari rated menjadi 120 – 125%
· Arus locked rotor naik dari rated menjadi 106%
· Panas di motor naik menjadi 153%
· Magnetic noise bertambah.
Kesimpulan dari kasus ini bahwa umur motor berkurang karena bertambahnya arus yang berarti
bertambah panas.
http://soemarno.org/2008/11/27/frequensi-60hz-atau-50hz-apa-pengaruhnya/#more-163
KARAKTERISTIK MOTOR LISTRIK
Menggunakan motor dengan tepat sesuai dengan keperluan mesin motornya, maka sangat perlu sekali informasi yang jelas dan lengkap perihal data - data motor tersebut.
Data - data motor dapat dilihat pada papan nama atau name plate yang ditempelkan pada body motor - motor listrik.
Penjelasan mengenai name plate :
1.STYLE : Menunjukkan spesifikasi pabriknya,
2. FRAME : Didefinisikan oleh NAME. biasanya untuk motor - motor kecil.
3. PH : Menunjukkan type power, 1 fasa atau 3 fasa, biasanya 3 fasa
4. HP : Menujukkan daya kuda rata - rata motor pada kecepanan rata - rata
5. RPM : Menunjukkan kecepan motor dalam ' revolution per menit'
6. CYCLES : Menunjukkan frekuensi kerja darh motoq
7. VOLTS : Menujukkan pada tegangan berapa motor dioperasikan
8. AMPS : Menujukkan rata - rata arus pada beban penuh, teganan rata - rata, dan frekuensi rata - rata. 9. DEG.C / RISE : Menunjukkan suhu yang diijinkan bahwa motor dapat naik suhunya melebihi batas yang diijinkan pada beban dan kecepatan rata - rata
10. HOURS : Menunjukkan periode waktu yang diperbolehkan beroprasi tanpa adanya panas berlebih atau 'over heat'. pada motor - motor kecil ditunjukan sesuai 'continuously' 11. CODE : Menujukkan huruf kode NAME untuk locked rotor kilovolt amper ( KVA ) per horse power, sebagai contoh huruf M menujukan nilai 10 - 11,2 KVA per horse power12. S.F. / AMPS : Menujukkan arus start pada beban penuh mulai jalan pada pembebanan penuh ' service factor'nya13. SERVICE FACTOR : Menunjukkan suatu nilai bila motor dioperasikan pada kecepatan dan frekuensi rata - rata14. HOUSING : Menujukkan rumah dari motor
15. TYPE : Menunjukan suatu kode tentang konstruksi motor dan power yang dipakai 16. SERIAL : Menunukkan kode pabrik pembuatan motor
17. TYPE : Menujukkan tipe thermoguard protector yang dipasang pada motor. misal : 。A menujukkan automatic reset
。M menujukkan manual reset.
http://listrik.jw.lt/karakteristik%20motor%20listrik
WELCOME
MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah suatu alat yang dapat merubah energi listrik menjadi energi gerak / mekanik
motor listrik diklasifikasikan sesuai type dari arus listrik untuk pengoprasiannya menjadi 2 : 。arus AC
。arus DC
motor AC diklasifikasikan menjadi : - single phase - poly phase
motor AC digunakan karena : arus AC lebih ekonomis, arus AC lebih mudah tersedia dan motor AC konstruksinya lebih sederhana.
motor DC digunakan diindustri karena : operasi multispeed mesin, range yang luas DC torsi, breaking yang mudah, singkronisasi lebih mudah.
penyediaan arus DC sekarang bukan hal yang sulit karena dengan perkembangan solid - state seperti SCR maka tidak diperlukan lagi generator DC.
Bagian dari motor yaitu stator dan rotor. Dimana bagian yang bergerak adalah rotor dan yang diam disebut stator. Dari segi pemasanagan motor dibagi menjadi 2 yaitu :。food mounted
。flange mnunted
semua tentang motor listrik :
Karakteristik motor listrik
Motor satu phasa
Motor induktansi
Motor tiga phasa
Perawatan pada motor - motor listrik
Penanganan terhadap motor listrik yang mengalami kerusakan
http://listrik.jw.lt/Motor%20listrik
Beberapa sebab kerusakan motor listrik Posted on November 21, 2008Filed Under Motor listrik | Kerusakan motor kebanyakan disebabkan oleh al 5 factor :
. panas, · kotor,
· lembab, · vibrasi. · Kwalitas supply listrikDengan fokus pada faktor tsb. dapatlah di eliminir : jumlah kerusakan, kerugian, ongkos maintenance.Dibagi menurut asal sebab kerusakan : · kerusakan dari luar motor : kwalitas masukan tenaga listrik, misalignment, kondisi lingkugan panas/lembab/tidak ada ventilasi, kondisi beban· kerusan dari dalam motor : aging/penuaan, degradasi. Atau· Kerusakan karena listrik : · Kerusakan mekanis. Panas /over-heating:Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor tidak dapat mencapai umur pakai yang seharusnya ialah “over-heating atau panas berlebihan”, Setiap mengalami Kenaikan temperature 10 derajat, dari temperature normalnya, berakibat memotong umur motor 50% , meskipun kenaikan terjadi hanya sementara. Sebab over-heating al:· Memilih motor terlalu kecil, sehingga motor harus menderita over-current, berarti kondisi operasinya lebih panas. Tetapi jika memilh motor terlalu besar berakibat pemakaian listrik tidak efisien berarti pemborosan.· Sistem starting, kebanyakan motor dipasang dengan “direct starting” . sistem ini menimbulkan arus Starting-current terlampau besar (5 kali lebih), sehingga menimbulkan panas yang besar, lebih2 jika sering start-stop. Untuk itu perlu dipasang sistem start al: star-delta, fluid-couplig, pengubah-frequensi, dll· Start-stop terlalu sering tanpa memperhartikan jedah antar waktu start sangat menimbulkan kerusakan. (lihat tabel minmum jedah waktu)· Environment - ambient temperature tinggi,, mengakibatkan
operating temperture motor lebih tinggi dari seharusnya.· Ventilasi ruang kurang bagus menimbulkan symtem pendinginan motor tidak baik. Mengakibatkan operating temperature motor naik.· Kondisi motor: fan rusak, body motor kotor, saluran pendingin buntu/kotor dll. Mengganggu penginan.· Kondisi beban : kopling misaligment, beban terlalu besar, beban tidak normal, Kotor Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun mekanical. Umumnya terakumulasi pada permukaan badan motor , saluran pendinginan, fin, fan mengakibatkan pendinginan terganngu dan panasan motor berlebih. Motor type ODP , kotoran debu masuk dan terkumpul kedalam winding menimbulkan kerusakan isolasi / winding.Moisture / lembabLembab atau embun juga merusak komponen listrik dan mekanikal, yang mengakibatkan pengkaratan pada poros, bearing, rotor, stator, laminasi. Jika penetrasi ke isolasi mengkaibatkan degradasi isolasi dan rusak. VibrasiVibrasi merupakan indikasi bahwa kondisi motor sedang mengalami masalah. Besar Vibrasi yang melebih harga yang diijinkan dapat menyebabka kerusakan yang lebih parah. Sumber vibrasi dpat dari motor atau dari mesin yang digerakan (load) bahkan mungki juga dari kedua2nya.Sebab vibrasi a.l dari kondisi :· Misalignment motor terhadap load (mesin yang digerakan), · Kendor pada fondasi nya Motor atau load· Kondisi Soft-foot pada fondasi nya Motor atau load· Rotor unbalance ( Motor atau load)· Bearing aus atau rusak, meyebabkan poros berputar tidak sentris.· Akumulasi karat atau kotoran pada komponen putar (rotor)· Sewaktu memasang rotor/bearing motor sehabis overhaul/rewinding
tidak aligment. Kwalitas Listrik Kwalitas suply tenaga sangat menentukan umur motor listrik, hal2 yang harus dihindari. al:· Voltage sering naik -turun melebihi harga toleransi, under/over voltage dapat menimbulakan overheating didalam winding, berakibat umur motor menjadi pendek.· Voltage spike akibat power swicthing atau serangan halilintar (lightning strikes) juga menyebabkan kerusakan isolasi winding.· Voltage 3 phase tidak balance melebihi harga toleransi, sering terjadi sebagai sebab kerusakan winding.Beberapa sebab lain al:· Pemilihan pelumas harus sesuai specifikasi, penggantian/penambahan dilakukan dan terjadwal dengan baik.· Pemilihan dan pemeliharaan kopling sama pentingnya dengan komponen lain.· Seting bearing dan komponen lain harus sesuai dengan standard.Setelah kita mengetahui beberapa sebab kerusakan, kita dapat merencanakan program pemeliharaan dan langkah pelaksanaan yang sesuai. http://iwanservice.blogspot.com/2012/02/beberapa-sebab-kerusakan-motor-listrik.html
Name Plate Motor 3 PasaPada umumnya name plate pada motor induksi 3 fasa terdapat hal hal penting tentang klasifikasi motor
itu sendiri. Tetapi hal yang paling dasar yang perlu kita ketahui adalah Tegangan (Volt), Horse Power
(HP), daya (KVA), kecepatan (RPM) dan wiring input.
Dalam kesempatan ini saya hanya akan membahas tentang tegangan dan wiring input yang terdapat
pada nameplate-nya saja, karena saya sering menjumpai pertanyaan-pertanyaan tentang hal ini.
Volts : 380V
Motor induksi 3 fasa yang standard digunakan di Indonesia adalah untuk tegangan 380V saja, dan
biasanya pada nameplate nya tertulis "Volts : 380V". Untuk motor yang berdaya diatas 5 HP harus
dihubung star delta dan yang dibawah 5 HP bisa langsug dihubung delta.
gbr. ilustrasi umum gulungan motor 3 fasa
Pada motor ber nameplate seperti ini, saat start menggunakan suplay tegangan 380V, namun masing-
masing fasanya hanya menerima 220V, dan pada saat delta fasanya akan menerima 380V. Maka rating
motornya untuk delta adalah 380V, dan rating perfasanya (tegangan kerja) adalah 380V.
Volts : 220V/380V
Untuk motor yang ber nameplate 220V/380V ini tidak dapat digunakan untuk star-Delta. Motor jenis ini
menunjukan kalau motor dihubung delta suplaynya harus 220V, dan kalau dihubung star suplaynya harus
380V.
gbr. pengkabelan motor 220V/380V
Hal ini disebabkan rating perfasa (tegangan kerja) motor tersebut adalah 220V.
Volts : 220V/380V/440V/660V
Khusus untuk motor ini terdapat keistimewaan dalam gulungannya, karena terdapat 12 kabel dan bisa
dioperasikan pada 4 macam tegangan input yaitu 220V, 380V, 440V dan 660V. Dapat dilihat ilustrasinya
pada gambar dibawah ini:
gbr. ilustrasi gulungan motor 3 fasa 12 kabel
Dan sistem pengkabelan-nya pun bervariasi, seperti pada gambar dibawah ini:
gbr. pengkabelan motor 3 fasa 12 kabel
Demikian saja penjelasan dari saya.. semoga bermanfaat..
__________________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/11/name-plate-motor-3-pasa.html
Pertanyaan Umum Teknik Listrik Industri1 kva Berapa Amper ?
(Teori Umum)
KVA adalah satuan bagi daya yang dihasilkan oleh tenaga listrik,yakni hasil kali antara tegangan
llistrik(volt) dengan kuat arus(ampere)
jadi 1KVA = 1000VA jadi
bila voltasenya sebesar 380 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/380 = 2,6 Ampere
bila voltasenya sebesar 220 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/220 = 4,5 Ampere
dan bila tegangan diubah ke 100 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/100 = 10 Ampere
(Teori Lain)
bila voltasenya sebesar 380 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1 / (1.732) / 0.38
= 1.52 Amper
ket. 1.732 adalah satuan rumus tetap
Ukuran Milimeter Kabel
CONTOH:
kabel 2,5 mm artinya kabel tersebut mempunyai luas penampang 2,5 mm
berapa diameternya?
rumus mencari jari2nya:
L = p x r²
2,5 = 3,14 x r²
r² = 2,5 / 3,14
r = v2,5 / 3,14
r = 0,89
maka diameternya
d = 2 x r
d = 2 x 0,89
d = 1,78 mm
dan Luasnya (kebalikannya)
L = p x r²
= 3,14 x 0,89²
= 2,48
L = luas lingkaran
r = jari2 lingkaran
d = diameter lingkaran
K = keliling lingkaran
p = 22/7 = 3,14
L = p x r²
d = 2 x r
K = 2 x p x r
= p x d
r = 1/2 x d
= 1/2 x (K x 7/22)
= akar dari (L x 7/22)
(L x 7/22) = r²
d = K x 7/22
= akar dari (L x 7/22 x 4)
(L x 7/22 x 4) = d²
1 mm Kabel Untuk Berapa Amper ?
Ada yang mengatakan
1 mm untuk 3 Amper dan ada juga yang mengatakan
1 mm untuk 1.76 Amper
1 kw Berapa HP (Horse Power) ?
Menurut konversi satuan international, 1.1 kW (kilo watt) adalah sama dengan 1.475 HP ...
Ya, HP memang Horse Power .Istilah lain adalah PK (singkatan kata dari bahasa Belanda Paar Kraatt)
1 HP = 0.745 kW = 745 watt
________________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/11/pertanyaan-umum-teknik-listrik-industri.html
Wiring Diagram Star DeltaCoba perhatikan lagi gambar hubung star delta yang telah saya perjelas dari gambar
artikelsebelumnya di bawah ini:
gbr. wiring star dan delta
Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru terhubung delta.
Penggambarannya sebagai berikut:
gbr. wiring rangkaian utama star
delta
Penjelasan:
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor utama yang
terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan semua itu disebut
jugaRangkaian Utama, yang pemahaman dasarnya telah dibahas pada artikel sebelumnya.
Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang terjadi pada motor
menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat yang bersamaan menjadi NC. Dan
perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor menjadi hubung delta.
Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung motor menjadi star
delta?
Perhatikan gambar dibawah ini:
gbr. wiring diagram star delta
Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan antara interlock
kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi gambar di bawah ini, yang merupakan
penjelasan dari gambar diatas.
gbr. penjelasan wiring diagram star delta
Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan kotak yang
berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer. Ketika tombol ON ditekan maka
K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star). Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena
terhubung pada NC dari T, disaat bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah menjadi NO
begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk menghidupkan K3 (hubung delta).
Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai Rangkaian Pengendali.
Sebagai finalisasi wiring diagram star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan K3 yang saling
bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3
sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua
kontaktor itu bekerja secara bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan
pada Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.
gbr. wiring rangkaian pengendali star delta
Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram star delta ini. Semoga penjelasan ini menjadi
gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring diagram rangkaian otomatis lainnya termasuk
dasar pemograman PLC.
Semoga bermanfaat..
__________________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/11/wiring-diagram-star-delta.html
Hubung Star Delta Motor Induksi 3 FaseSebelumnya klik disini untuk mempelajari simbol-simbol gambar teknik listrik. Kali ini saya akan
membahas tentang hubung Bintang Segitiga motor induksi 3 fase dan wiring diagramnya. Perhatikan
gambar dibawah ini:
gbr. motor induksi 3 fase
Dalam gambar diatas dijelaskan (dari kiri layar): motor induksi 3 fase single line diagram, three line
diagram dan penggambaran lilitan motor induksi 3 fase (secara umum).
Tentunya kita juga sering mendengar tentang istilah hubung motor Star Delta atau Bintang Segitiga
bukan?
Prinsipnya adalah saat sebuah motor 3 fase distart awal, motor tidak dikenakan nilai tegangan penuh dan
hanya arus saja yang digunakan secara penuh. Tentunya motor induksi bertipikal seperti ini hanya motor
induksi dengan daya diatas 5.5 HP (Horse Power), sedangkan 1 HP adalah bernilai 0.75 KW (kilowatt).
Karena penggunaan arus mula yang lumayan besar ini, maka diperlukanlah hubungan bintang (star)
untuk meminimalisir arus. Setelah motor berputar dan arus sudah mulai turun, barulah dipindahkan
menjadi hubungan segitiga (delta) sehingga motor tersebut mendapatkan nilai tegangan secara penuh.
Sudah jelas khan??
Setelah melihat gambar pertama, maka penggambaran tentang hubung Bintang (star) dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
gbr. hubungan bintang
Dan sebuah hubung Segitiga (delta) dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
gbr. hubungan segitiga
Itu saja penjelasan dari saya tentang hubung Bintang Segitiga, dan untuk posting berikutnya adalah
wiring hubung Star Delta. Klik disini untuk membacanya..
__________________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/11/hubung-star-delta-motor-induksi-3-fase.html
InterLock KontaktorSebelumnya klik disini untuk mempelajari simbol-simbol gambar teknik listrik. Lalu perhatikan gambar
dibawah ini:
Apa yang akan terjadi ketika tombol ditekan?
Pada gambar terlihat Kontaktor dan Relay saling terhubung, tetapi pada Relay terlebih dahulu terhubung
pada NO dari Kontaktor. Ketika tombol ditekan maka arus listrik akan mengalir ke koil Kontaktor dan
mengalir juga pada Relay karena NO dari Kontaktor akan berubah menjadi NC dan mengalirkan arus
listrik ke koil Relay. Akan tetapi ketika tombol di lepas maka kedua peralatan tersebut (Kontaktor dan
Relay) akan mati dan tidak bekerja.
Kesimpulannya: semua aktivitas kerja dua peralatan itu tergantung pada kerja tombol.
Perhatikan kembali gambar di bawah ini..
Pada gambar tersebut NO dari Kontaktor saya pindahkan dan diparalelkan dengan tombol, dan Relay
pun menjadi paralel dengan Kontaktor. Maka ketika tombol ditekan maka arus listrik akan menghidupkan
Kontaktor, selain itu perhatikan NO dari Kontaktor.. YAHHH... NO Kontaktor menjadi NC dan mengalirkan
juga arus listrik dari sumber. Maka ketika tombol dilepaspun arus listrik tetap akan mengalir pada
rangkaian.
Kesimpulannya: arus listrik aka tetap mengalir pada rangkaian walaupun tombol dilepas.
Lalu bagaimana mematikan arus listriknya? perhatikan gambar dibawah ini
Yahhh... hanya butuh tombol pemutus NC yang terhubung sebelum arus listrik ke tombol penghubung.
Karena pemutusan arus listrik sesaatpun bisa memutuskan arus listrik pada rangkaian..
_________________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/interlock-kontaktor.html
Gambar Teknik Listrik 1Simbol - simbol gambar listrik untuk Single Line Diagram rangkaian pengendali.
Catatan:
NO dan NC yang terdapat pada gambar adalah NO NC dari semua peralatan yang telah dijelaskan
sebelumnya, yaitu: Kontaktor, Relay, Timer dan Tripper / Over Load. Tinggal bagaimana kita
menamakannya, contoh: NOK, NCT, NOR atau NC OL.
_______________________________________
Sumber: http://electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/gambar-teknik-listrik-1.html
Saklar dan Tombol | Switch and Push ButtonBerbagai macam saklar (zakelar, swtch) listrik dan elektronik yang umum digunakan berikut simbolnya
ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar semua saklar melakukan kontak nyala | padam (on |
off) dalam berbagai cara berbeda, tapi tiap saklar melakukan tugas sama, yakni membuka dan menutup
sirkuit listrik.
Beberapa saklar yang melakukan kontak berbeda, dinamakan sesuai dengan bentuk, fungsi, dan atau
cara operasinya.Misal, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah saklar yang beroperasi dengan
cara ditekan, dan bisa melakukan dua fungsi berbeda, yakni menutup sirkuit bila ditekan, atau justeru
membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya, maka akan
menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit kembali ke status semula.
simbol saklar (zakelar, switch) dan tombol-tekan (push button) tipe umum.]
SPST (single-pole single-throw) swith
Saklar kutub-tunggal lemparan-tunggal.
SPST rocker switch
Saklar sederhana dan paling umum digunakan, untuk mengubah status dari padam (off) ke nyala (on), dimana bila ditekan ke satu arah, saklar memutus sambungan sehingga sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, saklar mengubungkan sambungan sehingga sirkuit menutup.Banyak digunakan pada berbagai perangkat listrik dan elektronik, terutama sebagai saklar daya (power switch) atau saklar nyala | padam utama (main on | off switch).
Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar catu daya (power supply) komputer., dan juga tipe saklar yang digunakan di dinding rumah.
SPST toggle switch
Saklar SPST sederhana dan juga umum digunakan, untuk mengubah status dari padam (off) ke nyala (on), dimana bila ditekan ke satu arah, saklar memutus sambungan sehingga sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, saklar mengubungkan sambungan sehingga sirkuit menutup. Kelebihan saklar ini adalah pengoperasiannya menggunakan tungkai (lever), shg bisa diperpanjang atau diperjauh jarak jamahnya.
SPST key switch
Saklar ini hadir dalam berbagai bentuk. Berfungsi untuk melakukan pengamanan terbatas (limited security).
Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar kunci kontak sepedamotor dan mobil.
SPST DIP (dual in-line package) switch
Saklar ini umumnya digunakan pada PCB (printed circuit board) | papan rangkaian tercetak elektronik, untuk meilih berbagai konfigurasi operasi.
Contohnya adalah seperti yang digunakan pada PCB komputer.
PTM (push to make) switch | NOPB (normaly-open push-button)
PTB (push to-break) switch) | NCPB (normaly-close push-button)
Saklar tekan, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah saklar yang beroperasi dengan cara ditekan, dan jenis berbeda melakukan dua fungsi berbeda, dimana,
PTM (push to make) switch | NOPB (normaly-open push-button) adalah tombol menutup sirkuit bila ditekan, dan
PTB (push to-break) switch) | NCPB (normaly-close push-button) adalah tombol yang membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit kembali ke status semula.
Contoh tombol PTM | NOPB adalah seperti yang digunakan sebagai tombol klakson sepedamotor dan mobil.
Contoh tombol PTB | NCPB adalah seperti yang digunakan sebagai tombol penyala lampu penerangan-dalam pada pintu kulkas dan pintu mobil, dimana lampu padam bila pintu ditutup dan sebaliknya menyala bila pintu dibuka..
SPDT (single-pole double-throw) switch | SPSS (single-pole selector switch)
Saklar kutub-tunggal lemparan-ganda.Umumnya digunakan sebagai saklar pemilih (selector) dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar SPST untuk efisiensi.
com = common | shared contact point, atau titik kontak umum | bersama.
SPDT rocker switch
SPDT toggle switch
SPDT slide switch
SPDT micro switch
Saklar mikro bisa sangat kecil. Biasanya dipasang pada suatu lengan yang ketika tertekan karena dipegang membuat klik saklar sehingga sirkuit menutup.
Saklar ini meski sangat kecil tapi sangat berguna dalam berbagai perangkat listrik dan elektronik, antara lain sebagai saklar keselamatan (safety switch) yang menghindarkan dan mencegah peguna dari sengatan listrik yang tak perlu terjadi dan menahan arus listrik terus-menerus mengalir ketika tak diperlukan. Ketika saklar mikro membuka dengan sendirinya sirkuit listrik pun
terputus.
DPST (doube-pole single-throw) switch
Saklar kutub-ganda lemparan-tunggal. Digunakan untuk memutus atau menghubungkan sambung dua jalur kelistrikan sekaligus. Biasanya satu kutub untuk listrik positiv dan satu kutub untuk listrik negativ.
DPST rocker switch
DPDT (double-pole double-throw) switch | DPSS (double-pole selector switch)
Saklar kutub-ganda lemparan-ganda.Umumnya digunakan sebagai saklar pemilih (selector) dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar SPDT atau sebagai pengganti pasangan dua saklar DPST untuk efisiensi.
DPDT slide switch
Saklar geser kutub-ganda lemparan-ganda.
Contoh saklar geser DPDT adalah seperti yang digunakan sebagai saklar pemilih lampu belok (turn lampu, sign lamp) sepedamotor.
TPST (triple-pole single-throw) switch
Saklar kutub-tiga lemparan-tunggal. Digunakan untuk memutus atau menghubungkan sambung tiga jalur kelistrikan sekaligus.
MPST (multi-pole single-throw) switch | push-button
Saklar | tombol kutub-rangkap. Digunakan untuk memutus atau menghubungkan sambung beberapa jalur kelistrikan sekaligus.
______________________________
Sumber: heribudi.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/saklar-dan-tombol-switch-and-push.html
Prinsip Kerja Elektro Mekanis Magnetik (dasar NO
& NC)Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Delay Relay (Timer), Thermal Over Load
Relay (Tripper Over Load), Relay Contactor (Relay), dan Magnetic Contactor (Kontaktor),
Sebaiknya kita mempelajari sistem kerjanya terlebih dahulu. agar mampu memahami suatu
fungsi rangkaian kerja otomatis.
Relay dan Kontaktor (Relay and Magnetic Contactor)
Prinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup
dan pembuka saklar internal didalamnya. Yang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah
kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya.
Pemahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka
saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Hal tersebut
sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan
tombolnya.Klik disini untuk mempelajari Tombol
Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay
dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung)
dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar
dibawah ini.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button)
dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di
analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada
beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO
utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor
tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.
gambar kontak internal pada Kontaktor
gambar kontak internal pada relay
Penyambungan sederhana rangkaian kontaktor:
Perhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika switch saklar dihubungkan ke sumber listrik. Mengapa
begitu repot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam? Mengapa rangkain ini
menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda?
Itulah yang disebut Rangkain Pengendali dan Rangkain Utama .
Time Delay Relay (Timer) dan Thermal Over Load Relay (Tripper)
Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini Timer dan Tripper juga
mempunyai kontak NO dan NC. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.
Kontak NO dan NC pada Timer (Time Delay Relay) akan bekerja ketika
timer diberi ketetapan waktunya, ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang
terdapat pada timer itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 10 detik, maka kontak NO dan NC
akan bekerja 10 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Perhatikan gambar
Timer di bawah ini.
Sedikit berbeda dengan kontak NO dan NC yang terdapat di Timer,
padaTripper (Thermal Over Load Relay) kontak NO dan NC nya bekerja karena mendapat daya tekan
dari bimetal trip yang terdapat di dalamnya. Bimetal Trip ini akan melengkung apabila resistance wire
dilewati arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak NC berubah
menjadi kontak NO.
Kegunaan NO dan NC
Setelah paham bagaimana kerja kontak NO dan NC yang terdapat pada peralatan tersebut diatas, maka
saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak NO NC tersebut digunakan semaksimal mungkin
untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama.
______________________________
Sumber: electric-mechanic.blogspot.com
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.html