neonatus

Upload: widya-ayu

Post on 10-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

neonatus

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 neonatus

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang

    Ruang lingkup Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita meliputi lima aspek yaitu

    Asuhan pada Bayi Baru Lahir Normal, Bayi Baru Lahir Bermasalah, Bayi Baru Lahir dengan

    Kelainan Bawaan, Bayi Baru Lahir dengan Trauma, dan Neonatus Beresiko Tinggi.

    Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 ! hari. Kehidupan pada masa

    neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian "isiologi agar bayi di luar

    kandungan dapat hidup sebaik#baiknya. $al ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitandan angka kematian neonatus. %iperkirakan &' kematian bayi di bawah umur satu tahun

    ter(adi pada masa neonatus. )eralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin

    memerlukan berbagai perubahan biokimia dan "aali. %engan terpisahnya bayi dari ibu, maka

    ter(adilah awal proses "isiologi.

    Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau

    kegagalan penyesuaian biokimia dan "aali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan

    anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun

    sesudah lahir.

    *asalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesi"ik ter(adi pada

    masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi (uga ke+a+atan. *asalah

    ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang

    memadai, mana(emen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan

    bayi baru lahir.

    Neonatus dengan resiko tinggi ter(adi bila mengalami perdarahan tali pusat, ke(ang,

    hipotermi, hipertermi, hipoglikemi, tetanus neonatorum dan adanya penyakit yang diderita

    ibu selama kehamilannya.%ari uraian diatas diharapkan seorang bidan dapat melakukan penanganan se+ara

    terpadu. %ari masalah yang ada diatas setidaknya dapat memberikan pertolongan pertama

    dengan dapat untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi, tetapi (ika kondisi

    lebih parah kita harus melakukan ru(ukan.

    II. Tujuan

    1

  • 5/20/2018 neonatus

    2/25

    Adapun tu(uan dari penulisan makalah ini adalah

    1. *emberi pengetahuan pada pemba+a tentang menerapkan asuhan pada neonatus,

    bayi, balita dan prasekolah serta pada neonatus dengan resiko tinggi.

    2. *emberi pengetahuan pada pemba+a tentang penataksanaan pada neonatus dengan

    resiko tinggi.

    3. *emberi pengetahuan pada pemba+a tentang penyakit yang diderita selama ibu hamil.

    BAB II

    ISI

    2

  • 5/20/2018 neonatus

    3/25

    Menerapkan Asuhan pada Neonatus, Ba!, Bal!ta dan Anak Prasekolah

    Neonatus dengan resiko tinggi dan penatalaksanaannya

    I. )erdarahan Tali )usat

    II. Ke(angIII. $ipotermiIV. $ipertermiV. $ipoglikemiVI. Tetanus NeonatorumVII. )enyakit yang diderita -elama bu $amil

    I. Perdarahan Tal! Pusat

    A. Pengert!an

    )erdarahan tali pusat yaitu adanya +airan yang keluar di sekitar tali pusat bayi.

    Tetapi merupakan hal yang normal apabila pendarahan yang ter(adi disekitar tali

    pusat dalam (umlah yang sedikit. %imana, pendarahan tidak melebihi luasan uang

    logam dan akan berhenti melalui penekanan yang halus selama / menit. -elain itu

    perdarahan pada tali pusat (uga bisa sebagai petun(uk adanya penyakit pada bayi.

    )erdarahan yang ter(adi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma

    pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan

    trombus normal. -elain itu perdarahan pada tali pusat (uga bisa sebagi petun(uk

    adanya penyakit pada bayi.

    B. Pene"a" Terjad!na Perdarahan Tal! Pusat

    . Robekan umbilikus normal, biasanya ter(adi karena

    a. Adanya trauma atau lilitan tali pusat.

    b. 1mbilikus pendek, sehingga menyebabkan ter(adinya tarikan yang berlebihan

    pada saat persalinan.

    +. Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding

    umbilikus atau pla+enta sewaktu se+tio se+area.

    . Robekan umbilikus abnormal, biasanya ter(adi karena

    3

  • 5/20/2018 neonatus

    4/25

    a. Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pe+ah,

    namun perdarahan yang ter(adi masuk kembali ke dalam pla+enta. $al ini

    sangat berbahaya bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi.

    b. 2arises (uga dapat menyebabkan perdarahan apabila 3arises tersebut pe+ah.

    +. Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana ter(adi pelebaran

    pembuluh darah setempat sa(a karena salah dalam proses perkembangan

    atau ter(adi kemunduran dinding pembuluh darah. )ada aneurisme pembuluh

    darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pe+ah.

    '. Robekan pembuluh darah abnormal

    )ada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya

    trauma, hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomik pembuluh

    darah seperti

    a. )embuluh darah aberan yang mudah pe+ah karena dindingnya tipis dan tidak

    ada perlindungan (ely wharton.

    b. nsersi 3elamentosa tali pusat, dimana pe+ahnya pembuluh darah ter(adi

    pada tempat per+abangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya

    dalam pla+enta tidak ada proteksi. 1mbilikus dengan kelainan insersi ini

    sering terdapat pada kehamilan ganda.

    +. )la+enta multilobularis, perdarahan ter(adi pada pembuluh darah yang

    menghubungkan masing#masing lobus dengan (aringan pla+enta karena

    bagian tersebut sangat rapuh dan mudah pe+ah.

    #. $ejala ang T!%"ul j!ka Terjad! Perdarahan Tal! Pusat

    a. katan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada

    tali pusat.

    b. Ada +airan yang keluar dari tali pusat. 4airan tersebut bisa berwarna kuning,

    hi(au, atau darah

    D. Penatalaksanaan Perdarahan Tal! Pusat

    . )enanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang

    ter(adi.

    4

  • 5/20/2018 neonatus

    5/25

    . 1ntuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pen+egahan in"eksi pada tali

    pusat.

    a. 5aga agar tali pusat tetap kering setiap saat. Kenakan popok di bawah tali

    pusat.

    b. Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.

    +. Bersihkan area di sekitar tali pusat. 6unakan kapas atau +otton bud dan

    +airan alkohol 708.

    d. Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali

    pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi. Alkohol yang

    digunakan tidak menyengat. Bayi akan menangis karena alkohol terasa

    dingin. *embersihkan tali pusat dengan alkohol dapat membantu men+egah

    ter(adinya in"eksi. $al ini (uga akan memper+epat pengeringan dan pelepasan

    tali pusat.

    e. 5angan basahi tali pusat sampai tidak ter(adi pendarahan lagi. Tali pusat akan

    terlepas, dimana seharusnya tali pusat akan terlepas dalam waktu #

    minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah (angan menarik tali pusat, walaupun

    sudah terlepas setengah bagian.

    '. -egera lakukan in"orm +onsent dan in"orm +hoise pada keluarga pasien untuk

    dilakukan ru(ukan. $al ini dilakukan bila ter(adi ge(ala berikut

    a. Tali pusat belum terlepas dalam waktu ' minggu.

    b. Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.

    +. Timbulnya bintil#bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.

    d. Ter(adi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. )endarahan melebihi

    ukuran luasan uang logam.

    e. )endarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah di tekan.

    II. &ejangA. Pengert!an

    Ke(ang pada bayi baru lahir sering tidak dikenali karena bentuknya berbeda

    dengan ke(ang pada anak atau orang dewasa. $al ini disebabkan karena

    ketidakmatangan organisasi korteks pada bayi baru lahir. Ke(ang umum tonik#klonik

    5

  • 5/20/2018 neonatus

    6/25

    (arang pada bayi baru lahir. *ani"estasi ke(ang pada bayi baru lahir dapat berupa

    tremor, hiperakti" , ke(ang#ke(ang, tiba#tiba menangis melengking, tonus otot hilang

    disertai atau tidak dengan hilangnya kesadaran, gerakan yang tidak menentu

    9in3oluntary mo3ements:, nistagmus atau mata mengedip#ngedip paroksimal,

    gerakan seperti mengunyah dan menelan 9"enomena oral dan bukal:, bahkan apneu.;leh karena mani"estasi klinik yang berbeda#beda dan ber3ariasi, seringkali

    ke(ang pada bayi baru lahir tidak dikenal oleh yang belum berpengalaman. %alam

    prinsip, setiap gerakan yang tidak biasa pada bayi baru lahir apabila berlangsung

    berulang#ulang dan periodik, harus dipikirkan kemungkinan merupakan mani"estasi

    ke(ang.

    B. Et!olog! &ejang

    . Komplikasi perinatal# $ipoksi#iskhemik enselo"alopati. Biasanya ke(ang timbul pada < (am

    pertama kelahiran.# Trauma susunan sara" pusat. %apat ter(adi pada persalinan presentasi

    bokong, ekstraksi +unam atau ekstraksi 3akum berat.# )erdarahan intrakranial.

    . Kelainan metabolisme# $ipoglikemia.# $ipokalsemia.

    # $ipomagnesemia.# $iponatremia.# $iperbilirubinemia.# Ketergantungan piridoksin.# Kelainan metabolisme asam amino.

    '. n"eksi, dapat disebabkan oleh bakteri dan 3irus termasuk T;R4$.

  • 5/20/2018 neonatus

    7/25

    )ersalinan per3aginam dengan tindakan.

    )ersalinan presipitatus.

    6awat (anin.

    # Riwayat kelahiran Trauma lahir.

    Lahir as"iksia.

    )emotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril.

    )emeriksaan kelainan "isik bayi baru lahir.

    # Kesadaran 9normal, apatis, somnolen, sopor, koma:.# -uhu tubuh 9normal, hipertermia atau hipotermia:.# Tanda#tanda in"eksi lainnya.

    )enilaian ke(ang

    # Bentuk ke(ang.

    6erakan bola mata yang abnormal, nystagmus, kedipan mata paroksimal,

    gerakan mengunyah, gerakan oto#otot muka, timbulnya apneu yang episode,

    tremor,jitterness, gerakan klonik sebagian ekstremitas, tubuh baku.

    # Lama ke(ang.

    # Apakah pernah ter(adi sebelumnya.

    )emeriksaan laboratorium.

    # )unksi lumbal.

    # )unksi subdural.

    # 6ula darah.

    # Kadar kalsium 94a:.

    # Kadar magnesium.

    # Kultur darah.

    # T;R4$.

    Kelainan "isik dan diagnosis banding ke(ang pada bayi baru lahir

    &ELAINAN 'ISI& DIA$N(SIS BANDIN$

    Ke(ang dengan kondisi

    Biru, gagal na"as

    Trauma lahir pada kepala bayi.

    *ikrose"ali.

    )erut bun+it.

    $epatosplenomegali.

    *ulut me+u+u.

    > Anoksia -usunan sara" pusat.

    > )erdarahan otak.

    > 4a+at bawaan.

    > -epsis.

    > -epsis.

    > Tetanus.

    D. ("at Ant! &ejang# %ia?epam

    7

  • 5/20/2018 neonatus

    8/25

    # @enobarbital# @enitoin 9%ilantin:

    E. Penanganan &ejang Pada Ba! Baru Lah!r

    Bayi diletakkan dalam tempat yang hangat. )astikan bahwa bayi tidakkedinginan. -uhu bayi dipertahankan '=,/4 '74.

    5alan na"as bayi dibersihkan dengan tindakan penghisapan lendir diseputar

    mulut, hidung sampai naso"aring.

    Bila bayi apneu, dilakukan pertolongan agar bayi berna"as lagi dengan alat bantu

    balon dan sungkup, diberi ;9oksigen: dengan ke+epatan liter&menit.

    %ilakukan pemasangan in"us intra 3ena di pembuluh darah peri"er di tangan kaki

    atau kepala. Bila bayi diduga dilahirkan oleh ibu berpenyakit diabetes mellitus,

    dilakukan pemasangan in"use intra 3ena umbilikalis.

    Bila in"use sudah terpasang, diberi obat anti ke(ang %ia?epam. Nilai kondisi bayi selama / menit. )erhatikan kelainan "isik yang ada.

    Bila ke(ang sudah teratasi, diberi +airan in"use %ekstrose 08 dengan ke+epatan

    =0 ml&kgbb&hari.

    %ilakukan anamnesis mengenai keadaan bayi untuk men+ari "a+tor penyebab

    ke(ang 9perhatikan riwayat kehamilan, persalinan, dan kelahiran: # Apakah kemungkinan bayi dilahirkan oleh ibu berpenyakit diabetes mellitus# Apakah kemungkinan bayi premature# Apakah kemungkinan bayi mengalami as"iksia# Apakah kemungkinan ibu bayi pengidap atau menggunakan bahan narkotika.

    Bila ke(ang sudah teratasi, diambil bahan untuk pemeriksaan laboratorium untukmen+ari "a+tor penyebab ke(ang, misalnya # %arah tepi# Clektrolit darah# 6ula darah# Kimia darah 9kalsium, magnesium:# Kultur darah# )emeriksaan T;R4$, dan lain#lain.

    Bila ada ke+urigaan kearah sepsis, dilakukan pemeriksaan pungsi lumbal.

    ;bat diberikan sesuai dengan hasil penilaian ulang.

    III. H!poter%!A. De)!n!s!

    -uhu normal bayi baru lahir berkisar '=,/o+#'7,/o+ 9suhu ketiak:. 6e(ala awal

    hipotermia apabila suhu D '=o+ atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila

    seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang

    9suhu 'o+#'=o+:. disebut hipotermia kuat bila suhu tubuh bayi D ' o+. %i samping

    sebagai suatu ge(ala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir

    dengan kematian. $ipotermia menyebabkan ter(adinya penyempitan pembuluh

    8

  • 5/20/2018 neonatus

    9/25

    darah, yang mengakibatkan ter(adinya metaboli+ anerobik, meningkatkan kebutuhan

    oksigen, mengakibatkan hipoksemia, dan berlan(ut dengan kematian.

    B. Mekan!s%e keh!langan panas pada "a! "aru lah!ra. Radiasi

    %ari ob(ek panas ke bayi. 4ontohnya adalah bayi baru lahir diletakkan

    ditempat yang dingin seperti didekat A4b. C3aporasi

    Karena penguapan +airan yang melekat pada kulit. 4ontohnya adalah air

    ketuban pada tubuh bayi baru lahir yang tidak +epat dikeringkan.+. Konduksi

    )anas tubuh diambil oleh suatu permukaan yang melekat ditubuh.

    4ontohnya adalah menimbang bayi dengan timbangan dingin yang tidak

    dialasi.

    d. Kon3eksi)enguapan dari tubuh ke udara. 4ontohnya adalah angin yang

    berhembus di sekitar tubuh bayi.

    a. $ejala &l!n!s H!poter%!a Ba! Baru Lah!r. 6e(ala hipotermia bayi baru lahir

    Bayi tidak mau minum

    Bayi tampak lesu atau mengantuk sa(a

    Tubuh bayi teraba dingin

    %alam keadaan berat, denyut (antung bayi menurun dan kulit tubuh bayi

    mengeras 9sklerema:. Tanda#tanda hipotermia sedang 9stress dingin:

    Akti3itas berkurang, letargis

    Tangisan lemah

    Kulit berwarna tidak rata 9+utis marmorata:

    Kemampuan menghisap lemah

    Kaki teraba dingin

    '. Tanda#tanda hipotermia berat 9+edera dingin:

    -ama dengan hipotermia sedang

    Bibir dan kuku kebiruan

    )erna"asan lambat

    )erna"asan tidak teratur

    Bunyi (antung lambat

    -elan(utnya mungkin timbul hipoglikemi dan asidosis metaboli+

  • 5/20/2018 neonatus

    10/25

    Bayi yang mengalami hipotermia biasanya mudah sekali meninggal. Tindakan

    yang mudah sekali dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam

    inkubator atau melalui penyinaran lampu.

    4ara lain yang sangat sederhana dan mudah diker(akan oleh setiap orang adalah

    dengan menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan telungkup

    di dada ibu agar ter(adi kontak kulit langsung ibu dan bayi. 1ntuk men(aga agar

    bayi tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam satu pakaian yang

    disebut metode kanguru. -ebaiknya ibu menggunakan pakaian longgar

    berkan+ing depan.

    Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang disetrika

    terlebih dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukan

    berulangkali sampai tubuh bayi hangat.

    Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemi, sehingga bayi harus diberi A-sedikit#sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak mengisap, diberi in"us glukosa

    08 sebanyak =0#!0 ml&kg per hari.

    I*. H!perter%!A. De)!n!s!

    $ipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas titik pengaturan hipotalamus

    yaitu E '7./o+, hal ini ter(adi karena mekanisme pengeluaran panas terganggu 9oleh

    obat dan penyakit: atau dipengarhui oleh panas eksternal 9lingkungan: atau internal

    9metabolik:.

    B. $ejala &l!n!s H!perter%!a Ba! Baru Lah!r6e(ala hipertermia bayi baru lahir

    -uhu tubuh bayi E '7,/o+

    @rekuensi perna"asan bayi E =0&menit

    Terasa kehausan

    *ulut kering

    Lemas, anoreksia 9tidak selera makan:

    Nadi +epat

    Berat badan bayi menurun

    Turgor kulit kurang

    Banyaknya air kemih berkurang

    #. Penatalaksanaan H!perter%!a Ba! Baru Lah!r. Bila suhu diduga karena paparan panas berlebihan

    Bayi dipindah ke ruangan yang se(uk dengan suhu kamar sekitar =F#!F4

    Tubuh bayi diseka dengan kain basah sampai suhu tubuh bayi normal

    9(angan menggunakan air es:.

    Berikan +airan dekstrose Na4l G < se+ara intra3ena sampai dehidrasi

    teratasi

    10

  • 5/20/2018 neonatus

    11/25

    Antibiotik diberikan bila ada in"eksi.

    . Bila bayi pernah diletakan di bawah peman+ar panas atau in+ubator

    Turunkan suhu alat penghangat bila bayi di dalam in+ubator

    Lepas sebagian atau seluruh pakaian bayi selama 0 menit kemudian beri

    pakaian lagi sesuai dengan alat penghangat yang digunakan

    )eriksa suhu bayi setiap (am sampai ter+apai suhu dalam batas normal

    )eriksa suhu in+ubator atau peman+ar panas setiap (am dan sesuaikan

    pengatur suhu

    *. H!pogl!ke%!A. De)!n!s!

    $ipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah.

    Keadaan ini dapat dide"inisikan sebagai kadar glukosa di bawah

  • 5/20/2018 neonatus

    12/25

    plasenta terputus maka trans"er glukosa berhenti sedangkan respon insulin

    masih tinggi 9transient hiperinsulinism: sehingga ter(adi hipoglikemi.

    $ipoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat

    menimbulkan ke(ang yang berakibat ter(adinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola

    dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan syara" pusat bahkan

    sampai kematian.

    Ke(adian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes

    mellitus

    6lukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama

    proses persalinan dan hari#hari pertama pas+a lahir.

    -etiap stress yang ter(adi mengurangi +adangan glukosa yang ada karena

    meningkatkan penggunaan +adangan glukosa, misalnya pada as"iksia, hipotermi,

    gangguan perna"asan.

    #. $ejala &l!n!s H!pogl!ke%!6e(ala hipoglikemi tremor, (itteri, keringat dingin, letargi, ke(ang, distress na"as.# 5itteriness# -ianosis# Ke(ang atau tremor# Letargi dan menyusui yang buruk# Apnea# Tangisan yang lemah & bernada tinggi# $ipotermia# Respiratory %istress -yndrome 9R%-:

    #

    D. Penatalaksanaan. *onitor

    )ada bayi yang beresiko 9BBLR, B*K, bayi dengan ibu %*: perlu dimonitor

    dalam ' hari pertama# )eriksa kadar glukosa saat bayi datang & umur ' (am# 1langi tiap = (am selama < (am atau sampai pemeriksaan glukosa normal

    dalam kali pemeriksaan# Kadar glukosa I

  • 5/20/2018 neonatus

    13/25

    # Atau +ara lain dengan 6lu+osa n"ution Rate 96R:

    Konsentrasi glukosa tertinggi untuk in"us peri"er adalah ,/8, bila lebih dari

    ,/8 digunakan 3ena sentral.# 1ntuk men+ari ke+epatan in"us glukosa pada neonatus dinyatakan dengan

    6RKe+epatan in"us 96R: G glu+osa in"us rate6R 9mg&kg&menit: G ke+epatan +airan 9++&(am: J konsentrasi %eHtrose 98:

    = J berat 9kg:4ontoh berat bayi ' kg umur hariKebutuhan !0 ++&(am&hari G !0 J ' G

  • 5/20/2018 neonatus

    14/25

    *I. Tetanus Neonatoru%A. Pengert!an

    Tetanus neonaturum adalah penyakit tetanus yang ter(adi pada neonatus 9bayi

    berusia 0#bulan:. Tetanus sendiri merupakan penyakit toksemia akut yang menyerang

    susunan sara" pisat, oleh karena adanya tetanospasmin dari clostridium tetani. Tetanus

    (uga dikenal dengan nama lo+k(aw, karena salah satu ge(ala penyakit ini adalah mulut

    yang sukar dibuka.

    )enyakit tetanus disebabkan oleh kuman clostridium tetani. Kuman c. tetani

    bersi"at anaerob, artinya kuman hidup dan berkembang dengan pesat dalam lingkungan

    yang kurang atau tidak mengandung oksigen. Kuman ini membentuk spora#spora yang

    berbentuk batang, dengan u(ung bulat seperti tongkat penabuh drum. -pora tersebut bila

    tidak terpa(an sinar matahari dapat hidup berbulan#bulan bahkan beberapa tahun seperti

    di dalam tanah. -pora inipun dapat merupakan spora usus normal dari kuda, sapi,

    domba, an(ing, ku+ing, tikus, ayam dan manusia. -i"at lain dari spora ini adalah tahan

    dalam air mendidih selama

  • 5/20/2018 neonatus

    15/25

    a. *elalui penyerapan pada sambungan mioneural, kemudian diikuti migrasi melalui

    ruangan (aringan perineural 9ruang (aringan perineural atau susunan sara":.b. *elalui pemindahan lim"osit ke dalam darah dan selan(utnya ke susunan sara" pusat.

    -ekali tetanospasmin terikat oleh (aringan sara", maka toksin tersebut tidak bisa

    dinetralisasi lagi oleh antitoksin tetanus. Tetanospasmin beker(a pada motor end plate

    otot skelet, medula spinalism otak dan susunan sara" simpatis. Akti3itas tetanospasmin

    pada motor end plate akan menghambat pelepasan asetilkolin tetapi tidak menghambat

    al"a dan gama motor neuron sehingga tonus otot meningkat dan ter(adi konstriksi otot

    berupa spasme otot. Tetanospasmin (uga menghasilkan akti3itas berlebihan yang

    ber"luktuasi dari sistem sara" simpatis sehingga menimbulkan ge(ala takikardia,

    hipertensi labil, aritmia (antung, 3asokonstriksi pembuluh darah peri"er, keringat

    berlebihan, hiperkarbia, dan peningkatan ekskresi katekolamin melaui air kemih.Tetanolisin menyebabkan lisis sel#sel darah merah.

    D. Pen+egahan dan Penatalaksanaan

    1. Tetanus munoglobin 9T6:.T6 diberikan se+ara intramuskular dengan dosis /0#/00 unit.T6 ini

    diberikan dengan maksud untuk menetralisasi toksin yang beredar di dalam darah.2. Antitetanus -erum 9AT-:.

    AT- diberikan bila tidak tersedia T6. -elama pemberian harus diperhatikan,

    karena AT- ini berasal dari serum kuda sehingga harus diantisipasi kemungkinanter(adinya syok ana"ilaksis. %osis AT- '000#/000 unit se+ara intramuskular.

    3. Antikon3ulsan.;bat ini diberikan untuk merelaksasikan otot dan kepekaan (aringan sara"

    terhadap rangsang. ;bat yang la?im digunakan adalah dia?epam 9dengan dosis 0,/

    mg&kg BB&hari dibagi dalam beberapa dosis dan diberikan se+ara intra3ena atau

    intramuskular: dan "enobarbital 9dengan dosis 0#0 mg&kg BB&hari: dibagi

  • 5/20/2018 neonatus

    16/25

    $ipertensi dalam kehamilan adalah tingginya tekanan darah di saat kehamilan.

    $ipertensi dalam kehamilan terbagi men(adi , yaitu hipertensi esensial dan

    hipertensi gestasional.

    . H!pertens! Esens!al$ipertensi Csensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya

    dan ini termasuk (uga hipertensi ringan.o $ejala kl!n!s h!pertens! esens!al -

    Biasanya tidak terasa ada keluhan dan pusing atau berat ditekuk kepala.

    Tekanan darah sistolenya antara Risiko meningkat pada # *asa plasenta besar 9gamelli, penyakit tro"oblas:# %iabetes mellitus# @aktor herediter# *asalah 3askuker

    %itemukan tanpa protein dan oedema, tekanan darah meningkat

    Kenaikan tekanan diastolik / mmhg atau E 0 mmhg dalam pengukuran

    ber(arak (am atau tekanan diastolik sampai 0 mmhg.

    o Penanganan h!pertens! gestas!onal

    )antau tekanan darah, proteinuria, re"lek dan kondisi (anin

    5ika tekanan darah meningkat tangani sebagai preeklampsia 5ika kondisi (anin memburuk atau ter(adi pertumbuhan (anin terhambat,

    rawat dan pertimbangan terminasi kehamilan.

    &o%pl!kas! H!pertens!

    . Pre/Ekla%ps!a

    )re#Cklampsia adalah bila ditemukannya hipertensi yang ditambah

    dengan proteinuria dan oedema. )roteinuria adalah tanda yang penting pada

    preeklampsia, tidak adanya tanda ini akan membuat diagnosa preeklampsia

    16

  • 5/20/2018 neonatus

    17/25

    dipertanyakan. )roteinuria (ika kadarnya lebih dari '00 mg dalam urine