new 90-97, biokimia, 2012 a-azzahra afifah

9
Azzahra Afifah Alpha 2014 90. bentuk aktif hormone testosterone a. Androsteron b. 17-estradiol c. Dehidrotestosteron d. Hidrotestosteron Pembahasan : Testosterone direduksi menjadi bentuk aktif yaitu Dehidrotestosteron (DHT) oleh enzim 5α-Reduktase. Selain menjadi DHT, testosterone juga diubah oleh aromatase menjadi metabolit hormon estrogen aktif dalam tubuh. Dalam bentuk 17β-Estradiol. Sumber : http://eprints.undip.ac.id/44836/3/Mohammad_Ali_Akbar_22010110 120009_BAB2KTI.pdf . 91. hormone hipofise anterior yang memacu estrogen a. ACTH b. FSH c. LH d. GnRH

Upload: azzahra-afifah

Post on 20-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

ffff

TRANSCRIPT

Page 1: New 90-97, Biokimia, 2012 a-Azzahra Afifah

Azzahra Afifah

Alpha 2014

90. bentuk aktif hormone testosterone

a. Androsteron

b. 17-estradiol

c. Dehidrotestosteron

d. Hidrotestosteron

Pembahasan : Testosterone direduksi menjadi bentuk aktif yaitu Dehidrotestosteron (DHT)

oleh enzim 5α-Reduktase. Selain menjadi DHT, testosterone juga diubah oleh

aromatase menjadi metabolit hormon estrogen aktif dalam tubuh. Dalam

bentuk 17β-Estradiol.

Sumber :

http://eprints.undip.ac.id/44836/3/Mohammad_Ali_Akbar_22010110120009_BAB2KTI.pdf.

91. hormone hipofise anterior yang memacu estrogen

a. ACTH

b. FSH

c. LH

d. GnRH

Pembahasan : IT SAF – Mekanisme Kerja Hormon dan IT SWN – Sistem Endokrin Slide 51

Page 2: New 90-97, Biokimia, 2012 a-Azzahra Afifah
Page 3: New 90-97, Biokimia, 2012 a-Azzahra Afifah

Hormon gonadotropin pada wanita :

1.     Follicle Stimulating Hormone (FSH)

2.     Luteinizing Hormone (LH)   

Merangsang pematangan folikel dalam

ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel dalam

ovarium dan menghasilkan progestron

92. hormone yang berperan dlm system reproduksi termasuk

a. Protein

b. Glikoprotein

c. Peptide

d. Lipid

Pembahasan : IT SAF – Mekanisme Kerja Hormon dan

https://www.academia.edu/5140425/Reproductive_Massangers

Page 4: New 90-97, Biokimia, 2012 a-Azzahra Afifah

G l i k o p r o t e i n g o n a d o t r o p h i c

(Hormon-hormon Pituitari Anterior)Pituitari Anterior menghasilkan banyak hormone yang

berbeda. Empat diantaranya adalah hormon tropic yang merangsang sintesis dan pelepasanhormone dari

kelenjar endokrin lainnya. Hormone perangsang TSH mengatur pelepasan hormone tiroid;

hormoneadrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone, ACTH) mengontrol

korteksadrenal; sedangkan hormone perangsang folikel F S H  dan LH mengatur reproduksidengan

cara mempengaruhi gonad. Hormone lain yang dihasilkan oleh pituitarianterior adalah

hormone pertumbuhan GH, prolactin (PRL),hormone perangsang melanosit MSH, dan

endorfin.

 

93. pada perempuan sadang memasuki masa subur akan didapatkan keadaan

a. Lendir serviks uteri mengental

b. Kemampuanmobiliditas sperma menurun

c. Lender serviks uteri makin berkurang

d. Suhu tubuh makin meningkat

Pembahasan : http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/07/28/belajar-mengenal-

lendir-kesuburan-perempuan-207664.html (maaf soal ini saya tidak yakin)

Pada awal permulaan lendir muncul terlihat kental, putih dan keruh. Terasa lekat dan sedikit

pekat warnanya. Semakin hari lendir akan semakin banyak keluar, dan perasaan licin dan

basah. Bila kita perhatikan maka tampilan lendir menyerupai putih telur mentah. Pada hari

terakhir keluarnya lendir  yang encer, bening dan mulur , hari terakhir dari keluarnya lendir

disebut masa puncak , saat ini sel telur  sedang matang dan siap dibuahi,  gunakan

kesempatan berhubungan secara teratur sampai dengan 3 hari sesudahnya bila ingin hamil.

94. penunjang utama masa kehamilan yang mempertahankan nidasi tersebut adalah

a. HCG

b. Estrogen

c. Progesterone

d. Laktogen

Pembahasan : Subbagian Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Bagian Ilmu Kebidanan

dan Penyakit Kandungan FK UNPAD/RSHS Unit Teknik Reproduksi Berbantu Aster -

RS dr. Hasan Sadikin Bandung

Page 5: New 90-97, Biokimia, 2012 a-Azzahra Afifah

Pengaruh hormon progesteron terhadap endometrium pada saat implantasi

berhubungan dengan optimalnya aktivitas sekresi kelenjar dan sel stroma perivaskular yang

tumbuh. Selain itu progresteron juga berpengaruh terhadap sekresi matriks ekstraseluler yang

mengandung fibronektin, laminin, heparin sulfat dan kolagen tipe IV untuk memfasilitasi

nidasi dari embrio [1, 2].

95. kecepatan pelepasan dan penggunaan metabolism tubuh

a. Insulin

b. Tiroid

c. Glucagon

d. Kortisol

Pembahasan : IT SWN – Sistem Endokrin

96. keadaan kelaparan jangka panjang; bb < 60% BBI dikenal dengan

a. Obesitas

b. Kwashiorkor

c. Marasmus

d. Diabetes mellitus

Pembahasan : http://itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/107-busung-lapar-

marasmus-dan-kwashiorkor-.html

Page 6: New 90-97, Biokimia, 2012 a-Azzahra Afifah

Marasmus berasal dari kata marasmos (bahasa jerman) yang berarti sekarat. Mal nutrisi jenis

ini biasanya biasanya berupa kelambatan pertumbuhan, hilangnya lemak di bawah kulit,

mengecilnya otot, menurunnya selera makan dan keterbelakangan mental.

Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling sering ditemui pada

balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi,

pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan.

Marasmus sering dijumpai pada anak berusia 0 - 2 tahun dengan gambaran sbb: berat badan

kurang dari 60% berat badan sesuai dengan usianya, suhu tubuh bisa rendah karena lapisan

penahan panas hilang, dinding perut hipotonus dan kulitnya melonggar hingga hanya tampak

bagai tulang terbungkus kulit, tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat

menonjol, anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua (old man face)), Otot-otot

melemah, atropi, bentuk kulit berkeriput bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan, perut

cekung sering disertai diare kronik (terus menerus) atau susah buang air kecil. 

97. ketersedian yang terus menurun dari bahan bakar dari berbagai bahan makanan yang

dimakan dan kecepatan pemakaian, dikenal

a. Metabolism homeostasis

b. Anabolisme

c. Marasmus

d. Katabolisme

Pembahasan : Biokimia Harper Edisi 27 Halaman 139

Di dalam tubuh, metabolisme digolongkan menjadi tiga yakni jalur anabolik,

katabolik, dan amfibolik. Jalur anabolik adalah jalur-jalur yang berperan dalam sintesis

senyawa yang lebih besar dan kompleks dari prekursor yang lebih kecil. Jalur katabolik

adalah jalur yang berperan dalam pemecahan molekul besar dan kompleks menjadi

molekul kecil dengan menghasilkan energi. Jalur amfibolik adalah jalur persimpangan

dalam metabolisme, sebagai penghubung antara jalur katabolik dan jalur

anabolik.Karbohidrat, lemak, dan protein akan mengalami proses metabolisme di

dalam tubuh, baik jalur anabolik, katabolik maupun amfibolik.