new panca sila 1

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara kita ini mengakui bahwa ideologi yang kita pakai adalah Pancasila sebaga ideologi terbuka.Sebagai mahasiswa seringnya kita menemukan pertentangan mengenai ideology ini, dan mungkin juga kita tidak terlalu mengerti kenapa ideology yang kita pakai adalah Pancasila dan kenapa harus bersifat terbuka. Banyak pertanyaan lain yang menjadkan kita harus kritis dan harus tanggap serta paham bagaimana itu Pancasila , bagaimana itu ideologi yang terbuka sehingga kita tidak merasa bahwa adalah salah bilamana kita menggunakan ideologi Pancasila dan juga sebagai bekal kita untuk menangkal pengaruh buruk dari ideologi-ideologi yang mencoba merusak bangsa ini yang pastinya akan menimbulkan perpecahan. Dan sudah sepatasnya kita sebagai mahasiswa memahami dan mengerti apa itu Pancasila sebagai ideologi. B. Rumusan Masalah Adapun masalah yang ingin saya bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan ideologi ? 2. Apa itu Pancasila dan bagaimana terbentuknya Pancasila ? 3. Bagaimana peran Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia ? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1

Upload: kyalloni

Post on 30-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Panca Sila 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Negara kita ini mengakui bahwa ideologi yang kita pakai adalah Pancasila sebaga

ideologi terbuka.Sebagai mahasiswa seringnya kita menemukan pertentangan mengenai

ideology ini, dan mungkin juga kita tidak terlalu mengerti kenapa ideology yang kita pakai

adalah Pancasila dan kenapa harus bersifat terbuka. Banyak pertanyaan lain yang menjadkan

kita harus kritis dan harus tanggap serta paham bagaimana itu Pancasila ,  bagaimana itu

ideologi yang terbuka sehingga kita tidak merasa bahwa adalah salah bilamana kita

menggunakan ideologi Pancasila dan juga sebagai bekal kita untuk menangkal pengaruh buruk

dari ideologi-ideologi yang mencoba merusak bangsa ini yang pastinya akan menimbulkan

perpecahan. Dan sudah sepatasnya kita sebagai mahasiswa memahami dan mengerti apa itu

Pancasila sebagai ideologi.

B.  Rumusan Masalah

Adapun masalah yang ingin saya bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan ideologi ?

2. Apa itu Pancasila dan bagaimana terbentuknya Pancasila ?

3. Bagaimana peran Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia ?

C.  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud dengan ideologi

2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila

3. Untuk mengetahui dan mengerti Pancasila sebagai ideology bangsa kita

1

Page 2: New Panca Sila 1

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Ideologi

1. Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata “Idea” yang berarti gagasan , konsep , pengertian dasar , dan cita-cita dan “logos” yang beraarti ilmu. Dalam hal ini cita-cita yang dimaksud adala cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai , sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar , pandangan atau faham. Pada hakikatnya , antara dasar dan cita-cita sebenarnya merupakan satu kesatuan . Dasar ditetapkan karena atas suatu landasan,asas atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus

membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang

di hayati menjadi sesuatu keyakinan. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang maka

akan semakin tinggi pula komitmen nya untuk melaksanaknya. Ideologi berintikan seperangkat

nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimilikanya dan dipegang oleh seseorang

atau suatu masyarakat sebagi wawasan atau pedoman hidup mereka.Pengertian yang demikian

itu juga dapat di kembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.

Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

 a. Destut De Traacy :

Istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796

yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan

institusional dalam masyarakat Perancis.

b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :

1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau

tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.

2. Ideologi secara struktural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula

politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

2

Page 3: New Panca Sila 1

c. AL-Marsudi;

Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science

des ideas

d. Puspowardoyo:

Bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai

secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami

jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang

dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

e. Harol H. Titus:

Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning

various political and aconomic issues and social philosophies often applied to a

systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang

digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik

ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis

tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

f. Descartes:

Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia

g. Machiavelli:

Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

h. Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat

bertahan dan mengatur rakyatnya.

i. Francis Bacon:.        

Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

j. Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama

dalam masyarakat.

k. Napoleon:

Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.

3

Page 4: New Panca Sila 1

2. Karakteristik ideologi

a.Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kritis

Situasi kritis, dimana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang sebelumnya

dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap sebagai suatu yang

sudah tidak dapat diterima lagi. Keadaan semacam ini biasanya akan mendorong

munculnya suatu ideologi.

b. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis

Ideologi pada dasarnya merupakan suatu ide atau gagasan yang ditawarkan ke tengah-

tengah arena perpolitikan, oleh karena itu harus disusun sistematis agar dapat diterima

masyarakat secara rasional.Sebagai ide untuk mengatur tertib hubungan masyarakat maka

biasanya menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak diujudkan.

c. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam

Dilihat dari dimensi horizontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,

mulai dari penjelasan-penjelasn yang parsial sifatnya sampai kepada gagasan-gagasan

atau pandangan-pandangan yang komprehensif.

d. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan

Dilihat dari dimensi vertical, ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan,

mulai dari konsep yang kompleks dan sophisticated sampai dengan slogan-slogan atau

symbol-simbol sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai dengan

tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.

Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991:384), yaitu sebagai berikut:

1.      Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo),

setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-

hal teknis

2.      Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat

sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik

3.      Ideologi reformisI, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan

4.      Ideologi revolusioner yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh system nilai

masyarakat.

4

Page 5: New Panca Sila 1

3.  Pengertian Ideologi sebagai Ideologi Negara

Nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalam nya merupakan nilai-nilai ketuhanan,

kemabusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Nilai-nilai pancasila sebagai sumber nilai

bagi manusia Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,

maksudnya sumber acuan dalam betingkah laku dan bertindak dalam menetukan dan

menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan demikian nilai-nilai

pancasila menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dari harta

kekayaan rohani moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri.

Sebagai ideologi yang tidak diciptakan oleh negara menjadikan pancasila sebagai

ideologi juga merupakan sumber Indonesia dan meliputi suasana kebatinan dari undang –

undang nilai sehingga pancasila merupakan asa kerohanian bagi tertib hukum  Indonesia

dan meliputi suasana kebatinan dari undang undang dasar 1945 serata mewujudkan cita-cita

hukum bagi hukum dasar negara.

4.   Pentingnya Ideologi bagi suatu bangsa dan negara (Fungsi Ideologi)

Ideologi dimaknai sebagai  keseluruhan pandangan, citap-cita, nilai, dan keyakinan

yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup nyata. Ideologi dalam artian ini sangat

diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan,

memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam

perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya

mewujudkan dalam kehidupan penyelenggara negara.

Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsinya. Adapaun fungsi

idelogi adalah sebagai berikut:

1.      Membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa

2.      Mempersatukan sesama

3.      Mempersatukan orang dari berbagai agama

4.      Mengatasi berbagai pertentangan / konflik / ketegangan sosial

5.      Pembentukan solidariatas

5

Page 6: New Panca Sila 1

5. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengsn Ideologi lain (ideologi liberalisme dan idelogi sosialisme)

No Aspek Ideologi Liberalisme Ideologi Sosialisme Ideologi Pancasila

1 Politik (hubungan negara dengan warga negara)

Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan atau bertinddak apa saja asal tidak melanggar tats tertib hukum, kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakn dari, pada kepentingsn negara

Kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warga negara dkalahkan untuk kepentingan negara.

hubungan antara warga negara dengan negara adalah seimbang. Artinya kepentingan negara dengan warga negara sama-sama dipetingkan

2 Agama (hubungan negara dengan agama)

Negara tidak mempunyai urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warga negaranya. Warga negara bebas beragama, tetapi juga bebas tidak beragama.

Kehidupan agama terpisah dengan negara. Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama.

Agama erat hubungannya dengan negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasanya untuk memilih salah satu agama yang diakui oleh pemerintah. Setiap orang harus beragama, dan tidak diperbolehkan propaganda anti-agama

3 Pendidikan (tujuan pendidikan)

Pendidikan diarahkan pada pengembangan demokrasi

Pendidikan diarahkan untuk membentuk warga negara yang senantiasa patuh atau taat pada perintah negara

Pendidikan diarahkan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab memiliki akhlak mulia dan takwa kepada tuhan yang Tuhan yang Maha Esa.

6

Page 7: New Panca Sila 1

4 Ekonomi (sistem perekonomian )

Sisitem ekonomi yang pengelolaannya diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam kegiatan ekonomi dan pemerintah tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya bertugas melindungi, menjaga dan memberi fasilitas

Sistem ekonomi sosialisme ini bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dan perolehan produksi kekayaan yang lebih baik. Sisitem sosialisme berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama dan merupakan faktor-faktor produksi yang merupakan kepemilikan sosial

Sisitem ekonomi pancasila terdiri dari beberapa prinsip antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan dan keadilan

7

Page 8: New Panca Sila 1

B. Sejarah terbentuknya Pancasila

Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asal mula yang

langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal mula tersebut adalah

sebagai berikut

1. Asal Mula Langsung

Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat yaitu: causa

materialis, causa formalis, causa efficient.

Adapun rincian asal mual langsung Pancasila menurut Notonegora adalah sebagai berikut :

a.Asal mula bahan (causa materialis)

Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena Pancasila di gali dari

nilai-nilai, adapt-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam

kehidupan sehari hari bangsa Indonesia.

b. Asal mula bentuk (causa formalis)

Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana bentuk Pancasila itu

di rumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945.maka asal mula bentuk

Pancasila adalah ; Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh Hatta serta anggota BPUPKI

lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama hubungan bentuk,rumusan dan nama

Pancasila.

c. Asal mula karya (causa efficient)

Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara

menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal mula krya adalah PPKI sebagai pembentuk

Negara dan atas dasar pembentuk Negara tang mengesahkan Pncasila menjadi dasar Negara

yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang di lakuakan oleh BPUPKI , Panitia

Sembilan.

2. Asal mula tidak langsung

Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:

a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar

filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai persatuan,

niali kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari

bangsaIndonesia sebelum membentuk Negara.

8

Page 9: New Panca Sila 1

b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum

membentuk Negara, yang berupa nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan serta nilai

religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan

sehari-hari bangsa Indonesia.

c. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila pada

hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai

“Kausa materialis” atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan uraian di atas ,dapat membeikan gambaran pada kita bahwa pancasila itu

pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang jauh sebelum bangsa

Indonesia membentuk Negara.

Adapun beberapa pengertian Pancasila yaitu:

a. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas

dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila

merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting

dan baik.

b.Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad

lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.Dengan demikian, Pancasila tidak saja

falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

c. Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia.Berdasarkan pengertian ini dapat

disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan ideologi

negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar

pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara

Indonesia.

d. Berdasarkan Terminologi

Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan (BPUPKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh

Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang

diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya, seorang ahli bahasa yang

duduk di samping Ir. Soekarno yaitu Muhammad Yamin.

9

Page 10: New Panca Sila 1

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

dan keesokan harinya (18 Agustus 1945) mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang

diberi nama Pancasila.

3. Rumusan – Rumusan Pancasila

Rumusan I: Moh. Yamin, Mr.

Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan “blue print” Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Mohammad Yamin menyampaikan usul dasar negara dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam pidato maupun secara tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.

Rumusan Pidato

Baik dalam kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi lisan Muh Yamin mengemukakan lima calon dasar negara yaitu:

1. Peri Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri ke-Tuhanan4. Peri Kerakyatan5. Kesejahteraan Rakyat

Rumusan Tertulis

Selain usulan lisan Muh Yamin tercatat menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara. Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI oleh Muh Yamin berbeda dengan rumusan kata-kata dan sistematikanya dengan yang dipresentasikan secara lisan, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kebangsaan Persatuan Indonesia3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

10

Page 11: New Panca Sila 1

Rumusan II: Soekarno, Ir.

Selain Muh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar negara, diantaranya adalah Ir Sukarno. Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Usul Sukarno sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah usulan calon dasar negara yaitu lima prinsip, tiga prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula-lah yang mengemukakan dan menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar) pada rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa (Muhammad Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila.

Rumusan Pancasila

1. Kebangsaan Indonesia2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan3. Mufakat,-atau demokrasi4. Kesejahteraan sosial5. ke-Tuhanan yang maha esa

Rumusan Trisila

1. Socio-nationalisme2. Socio-demokratie3. ke-Tuhanan

Rumusan Ekasila

1. Gotong-Royong

Rumusan III: Piagam Jakarta

Usulan-usulan Negara Indonesia telah dikemukakan anggota-anggota BPUPKI pada sesi pertama yang berakhir tanggal 1 Juni 1945. Selama reses antara 2 Juni – 9 Juli 1945, delapan orang anggota BPUPKI ditunjuk sebagai panitia kecil yang bertugas untuk menampung dan menyelaraskan usul-usul anggota BPUPKI yang telah masuk. Pada 22 Juni 1945 panitia kecil tersebut mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI dalam rapat informal. Rapat tersebut memutuskan membentuk suatu panitia kecil berbeda (kemudian dikenal dengan sebutan "Panitia Sembilan") yang bertugas untuk menyelaraskan mengenai hubungan Negara dan Agama.

Dalam menentukan hubungan negara dan agama anggota BPUPKI terbelah antara golongan Islam yang menghendaki bentuk teokrasi Islam dengan golongan Kebangsaan yang menghendaki bentuk negara sekuler dimana negara sama sekali tidak diperbolehkan bergerak di bidang agama. Persetujuan di antara dua golongan yang dilakukan oleh Panitia Sembilan tercantum dalam sebuah dokumen “Rancangan Pembukaan Hukum Dasar”. Dokumen ini pula yang disebut Piagam Jakarta (Jakarta Charter) oleh Mr. Muh Yamin. Adapun rumusan rancangan dasar negara terdapat di akhir paragraf keempat dari dokumen “Rancangan Pembukaan Hukum Dasar” (paragraf 1-3 berisi rancangan pernyataan

11

Page 12: New Panca Sila 1

kemerdekaan/proklamasi/declaration of independence). Rumusan ini merupakan rumusan pertama sebagai hasil kesepakatan para "Pendiri Bangsa".

4. Deskripsi dan arti filosofi

Garuda

Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan

tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia

pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: o 17 helai bulu pada masing-masing sayapo 8 helai bulu pada ekoro 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekoro 45 helai bulu di leher

Perisai

Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.

Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.

Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.

Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut[:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam;

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah;

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih;

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah; dan

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.

12

Page 13: New Panca Sila 1

Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Beberapa aturan

Patung besar Garuda Pancasila, terpasang di Ruang Kemerdekaan Monas, Jakarta.

Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958

Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas:

1. warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai;2. warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai;3. warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda;4. warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan5. warna alam untuk seluruh gambar lambang.

Lambang Negara wajib digunakan di:

1. dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;2. luar gedung atau kantor;3. lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita

negara;4. paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;5. uang logam dan uang kertas; atau6. meterai.

13

Page 14: New Panca Sila 1

Dalam hal Lambang Negara ditempatkan bersama-sama dengan Bendera Negara, gambar Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden, penggunaannya diatur dengan ketentuan:

1. Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada Bendera Negara; dan

2. gambar resmi Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang Negara.

Setiap orang dilarang:

1. mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara;

2. menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;

3. membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara; dan

4. menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.

C.    Pancasila sebagai ideologi Bangsa

Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung sifat reformis dan

revolusioner.Kita mengetahui berbagai istilah ideologi, seperti ideologi Negara, ideologi

bangsa, dan ideologi nasional.Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan pengaturan

penyelenggaraan pemerintahan Negara.Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi

Negara dan ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa.Bagi bangsa

Indonesia, ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan

UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan jiwa semangat perjuangan

bangsa untuk mewujudkan Negara merdeka, berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran.

BP-7 Pusat, 1993).

Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung motivasi, dasar dan pembenaran

perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan).Alinea kedua mengandung cita-cita bangsa Indonesia

(Negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur).Alinea ketiga memuat petunjuk atau

tekad pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan atas berkat Rahmat Allah Yang Maha

Kuasa).Alinea keempat memuat tugas Negara/tujuan nasional, penyusunan undang-undang

dasar, bentuk susunan Negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar Negara Pancasila.

14

Page 15: New Panca Sila 1

Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokok pikiran yang dijiwai Pancasila,

dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945.Dengan kata lain, pokok-

pokok pikiran yang terkandung dalamm Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila,

yang kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang memuat ajaran,

doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini

kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7 Pusat,

1993). Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang

memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan

Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.

D.    Pancasila Sebagai Ideologi terbuka

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namunbersifat

terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,

antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan

zaman.Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila

namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan

yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual. Sebagai suatu ideologi

yang bersifat terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai berikut:

1.  Dimensi idealis

Yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat

nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuanan, kemanusiaa, persatuan,

kerakyatan dan keadilan. Maka dimensi idealisme yang terkandung dalam ideologi Pancasila

mampu memberikan harapan, optimisme, serta mampu menggugah motivasi yug dicita-citakan

(Kunto Wibisono, 1989).

2.  Dimensi normative

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normatif,

sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki kedudukan tinggi yang

di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV.Berkedudukan sebagai ’staat fundamental

norm’ (pokok kaidah negara yang fundamental). Dalam pengertian ini ideologi Pancsiula agar

mampu dijabarkan kedalam langkah operasional perlu memiliki norma yang jelas.

15

Page 16: New Panca Sila 1

3.  Dimensi realitas

Suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam

masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal serta normatif

maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam

kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan Negara

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang

secara cepat.

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan

cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.

d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi

dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan

nasional.

Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang

berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern.Kita mengenal ada tiga

tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana

mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa

pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma -

norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai

atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau

diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar

negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai

instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama

dengan nilai dasarnya.

Batas Batas Keterbukaan Pancasila

Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak

boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :

a.Stabilitas nasional yang dinamis.

b.Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.

c. Mencegah berkembangnya paham liberal.

16

Page 17: New Panca Sila 1

d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.

e.Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.

Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima

budaya asing.Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga

terjadilah akulturasi budaya.Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap

pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan

lain Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi

Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap.

Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam menerima budaya asing dengan jalan menolak

nilai-nilai yang tertentangan dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta

keadilan serta menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar

pancasila tersebut.

E. Butir-butir pengamalan Pancasila

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

36 BUTIR-BUTIR PANCASILA/EKA PRASETIA PANCA KARSA

A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.5. Menolak kepercayaan atheisme di Indonesia.

B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

2. Saling mencintai sesama manusia.3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.7. Berani membela kebenaran dan keadilan.8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu

dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

17

Page 18: New Panca Sila 1

C. SILA PERSATUAN INDONESIA

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal

Ika.

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil

musyawarah.6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

2. Bersikap adil.3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4. Menghormati hak-hak orang lain.5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.7. Tidak bersifat boros.8. Tidak bergaya hidup mewah.9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.10. Suka bekerja keras.11. Menghargai hasil karya orang lain.12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

18

Page 19: New Panca Sila 1

Sila pertama

Bintang.

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua

Rantai.

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.8. Berani membela kebenaran dan keadilan.9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

19

Page 20: New Panca Sila 1

Sila ketiga

Pohon Beringin.

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial.6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat

Kepala Banteng

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil

musyawarah.6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil

keputusan musyawarah.7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi

dan golongan.8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

20

Page 21: New Panca Sila 1

Sila kelima

Padi Dan Kapas.

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4. Menghormati hak orang lain.5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap

orang lain.7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup

mewah.8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan

umum.9. Suka bekerja keras.10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan

kesejahteraan bersama.11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

21

Page 22: New Panca Sila 1

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Pancasila sebagai ideologi adalah lahir semenjak bangsa Indonesia ada, dan pada kenyataannya

ideologi ini adalah yang mampu menjaga kesatuan bangsa kita yang mempunyai beragam suku

dan budaya. Ideologi Pancasila merupakan filter bagi kita untuk memandang ideologi-ideologi

lain apakah itu sesuai atau tidak dengan kehidupan bangsa kita, dan Ideologi Pancasila sebagai

ideologi terbuka memberikan peluang kita mengikuti setiap perkembangan jaman.

B.     Saran

Sebagai warga Negara yang baik sudah sewajarnya kita mengetahui apa ideologi kita sebagai

bangsa Indonesia oleh karena itu kita harus benar-benar yakin dan percaya kepada Pancasila

sebagai ideologi karena Pancasila tidak membawa bangsa kita kedalam kehancuran namun

masih mampu bertahan mengahadi kemajuan jaman.

 

22