nim: spi. 141814 anwar sadat oleh: program studi hukum

83
i PENEGAKAN SANKSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (STUDI DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM) TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2018) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Dalam Ilmu Syariah Oleh: Anwar Sadat NIM: SPI. 141814 PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1439 H / 2018 M

Upload: others

Post on 26-Jun-2022

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

i

P E N E G A K A N S A N K S I B A G I P E G A W A I N E G E R I S I P I L

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53

TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

(STUDI DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM)

T A N J U N G J A B U N G T I M U R T A H U N 2 0 1 8 )

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh:

Anwar Sadat

NIM: SPI. 141814

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI 1439 H / 2018 M

Page 2: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar strata 1 (S1) di fakultas syariah UIN STS

Jambi.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.

Page 3: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

iii

Page 4: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

iv

\

Page 5: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan Rahmat Allah SWT skripsi ini

saya persembahankan kepada orang-orang yang telah memberikan

cinta, kasih, perhatian, serta motivasi dalam menuntut ilmu

Kedua orang tua tercinta :

Ayahanda Muhammad Amin dan ibu I yemma tercinta yang

telah mendidikku dengan penuh kegigihan dan kesabaran, yang

tak henti-hentinya menyelipkan namuku dalam setiap do’a nya,

berkat do’a dan dorongan motivasi beliau berdualah saya dapat

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih untuk semua yang ayah ibu

berikan selama ini, harapan besarku semoga skripsi ini menjadi

hadiah indah bagi ayah ibu.

Kakak dan abang tersayang :

Rahmayani, Andi mariana, Muhammad As’ad dan Nur Jannah

orang yang selalu ada memberikan semangat dan mendo’akan

keberhasilanku, serta keluarga besar “Amin” yang selalu

menanyakan kapan wisuda, trimakasih banyak. Ucapan

trimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan

juga kepada.

Bapak dosen bembimbing yang telah memberikan arahan,

masukan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, serta

dosen-dosen lainnya yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.

Sahabat seperjuangan jurusan hukum tatanegara, fakultas syariah

UIN STS Jambi

Almamater tercinta UIN STS Jambi, tempat penulis menimba

ilmu.

Page 6: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

vi

Page 7: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

vii

MOTTO

يا أيها الذين آهنىا أطيعىا اللو وأطيعىا الرسىل وأولي الؤهر هنكن فئن تنازعتن

في شيء فردوه إلى اللو والرسىل إن كنتن تؤهنىن باللو واليىم الآخر ذلك خير

تؤويلا وأحسن

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan

Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya” (An- Nisa Ayat:59).

Page 8: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

viii

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang Penegakan

Sanksi Bagi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53

Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi di Kantor BKPSDM

Tanjung Jabung Timur Tahun 2018). Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dengan

pihak terkait judul serta dokumentasi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil dan

kesimpulan Bentuk pelanggaran disiplin yang terjadi di Kabupaten Tanjung

Jabung Timur yaitu terkait permasalahan kehadiran, kedisiplinan jam kerja, dan

terkadang tidak ikut apel. Sementara itu tingkat kehadiran pegawai menjadi

permasalahan yang paling sering terjadi, pelanggaran disiplin kehadiran yang

paling tinggi angkanya. Proses Sanksi bagi pelanggaran disiplin oleh Pegawai

Negeri Sipil di Kabupaten Tajung jabung Timur Berdasarkan Peraturan Pemeritah

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu melalui

beberapa tahapan dimulai dari tahapan pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan dan

penyambpaian keputusan hukuman disiplin. Faktor-faktor Pendorong dan

Penghambat dalam Penegakan Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

Adanya sosialisasi mengenai PP Nomor 53 Tahun 2010. Proses Penindakan

Revolusi Mental (PNS), Sarana dan Prasarana.

Page 9: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula

iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

Muhammad saw.

Skripsi ini diberi judul “PENEGAKAN SANKSI BAGI PEGAWAI

NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.53

TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (STUDI DI

KANTOR BKPSDM TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2018)” merupakan

suatu kajian mengenai Penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu

penyelesain skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag., M.HI,

dan Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI, Selaku Wakil Dekan I bidang Akademik

,Wakil Dekan II bidang Keuangan, dan Wakil Dekan III bidang

Kemahasiswaaan, di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

4. Bapak Abdul Razak, S.HI.,M.IS dan ibu Ulya Fuhaidah, S.Hum, MSI, selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

Page 10: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

x

5. Bapak Rasito, SH., M.Hum dan Bapak Juharmen, S.HI., M.SI selaku

Pembimbing I dan II skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

7. Untuk Ibu tercinta (I Yemma) dan Ayah (M. Amin) yang selalu mendo‟akan,

menjadi sumber kekuatan dan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya,

adik-adik ku tersayang yang menjadi penyemangat, dan tak lupa seluruh

keluarga yang selalu menjadi motivasi dan tujuan untuk keberhasilan.

8. Saudara-saudara yang selalu ada dan siap membantu dalam segala hal, Serli

Dellarti Ayu SH, Andi Herman S.Pd. Nur Jannah S.Pd, Romi Saputra S.Pd,

Muhammad Yudi S.Pt, Ismail SE, Andi Yusuf, Syarifah Hartina.

9. Teman-teman seperjuangan Heri, Eka, Desti, Aris, Irza, Ibrahim, Elfitria

Rahmah, Ade, Munir, Firda, Habibullah, Iis, Adra, Ana, Karmila, Ila Gusria,

Emi Lestari, Sayuti, Isep Supriansyah, Muhammad Kholik, Khairul, Agus,

Muhammad Aap Patoni, Aansagita, Aaan, Masita, Isnaini, Imam Mashudi,

Evri Astuti, keluarga besar Politik Islam/lokal A. Alamsyah, Titin, Agus,

Pimbo, Via, Tia, Yudi, Putri, Ana, Adha, Sumi, Ismail, Kiki, Mia, Belda, Rais,

Kak lia, Bang Randi, Iqbal, Adi, Yusuf, Umming, Bang Sessu, Junaidi, Tendri,

Ratna, Herman, Rezki. Serta teman KKN Pudak gelombang III tahun 2017.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun

tidak langsung.

Page 11: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xi

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan konstribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah

swt kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon

kemaafanya. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah swt.

Page 12: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Batasan Masalah .......................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 6

E. Kerangka Teori ............................................................................ 7

F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 14

BAB II : METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian ...................................................... 20

B. Jenis Penelitian ............................................................................ 20

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 21

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 21

E. Unit Analisis ............................................................................... 23

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 24

G. Jadwal Penelitian......................................................................... 25

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis ....................................................................... 28

B. Iklim ............................................................................................ 31

C. Ketinggian ................................................................................... 32

D. topografi ...................................................................................... 32

E. Jenis Tanah .................................................................................. 32

F. Lahan Gambut .............................................................................

G. Rekapitulasi Data PNS Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kondisi

31 Desember 2017 ........................................................................... 33

H. Gambaran Kantor BKPSDM Tanjung Jabung Timur ................. 41

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENEL

A. Bentuk Pelanggaran Disiplin Yang dilakukan Oleh Pegawai Negeri

Sipil di Kantor BKPSDM Tanjung Jabung Timur……………… 44

Page 13: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xiii

B. Proses Penegakan Sanksi Bagi Pelanggaran Disiplin Oleh Pegawai

Negeri Sipil di Kantor BKPSDM Tanjung Jabung Timur berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

..................................................................................................... 54

C. Faktor pendorong dan Penghambat dalam Penegakan Sanksi bagi PNS

di Kantor BKPSDM Tanjung Jabung Timur............................... 62

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 64

B. Saran ............................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………..... .

CURICULUM VITAE……………………………………………………

Page 14: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan surat Keputusan Bersama Menteri Agama Rid An

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor:

u543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya

sebagai berikut:

ARAB LATIN

Konsonan Nama Konsonan Keterangan

Tidak dilambangkan (half madd) ا

B B Be ب

T Th Te ت

Ts Th Te dan Ha ث

J J Je ج

Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح

Kh Kh Ka dan Ha خ

D D De د

Dz Dh De dan Ha ذ

R R Er ر

Z Z Zet ز

S Sh Es س

Sy Sh Es dan Ha ش

Sh ṣ Es (dengan titik di bawah) ص

Dl ḍ De (dengan titik di bawah) ض

Th ṭ Te (dengan titik di bawah) ط

Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ

Koma terbalik di atas „ „ ع

Gh Gh Ge dan Ha غ

F F Ef ف

Q Q Qi ق

K K Ka ك

L L El ل

M M Em م

N N En ن

W W We و

H H Ha ه

A ʼ ء Apostrof

Y Y Ye ي

Page 15: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xv

1. Vocal rangkap dua diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dengan huruf, translitterasinya dalam tulisan Latin

dilambangkan dengan huruf sebagai berikut:

a. Vocal rangkap ( سى ) dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya:

al-yawm.

b. Vocal rangkap ( سي ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya:

al-bayt.

2. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan

huruf, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf dan

tanda macron (coretan horizontal) di atasnya, misalnya ( الفا جحة = al-fātiḥah ),

.(qīmah = قيمة ) dan ,(al-„ulūm = العلىم )

3. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid,

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama

dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( = ḥaddun), ( = saddun),

( = ṭayyib).

4. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam,

transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah

dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( البيث = al-bayt),

= السمأء ) al-samā‟).

5. Tā‟marbūtah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat sukūn, transliterasinya

dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan tā‟ marbūtah

yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya (رؤية الهلال = ru‟yat al-

hilāl ).

6. Tanda apostrof („) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang

terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya (رؤية = ru‟yah ), ( فقهاء =

fuqahā‟).

Page 16: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu implementasi Good Governance kedisiplinan Pegawai Negeri

Sipil. Saat ini, kedisiplinan pegawai menjadi masalah serius di Indonesia.

Berbagai bentuk pelanggaran terjadi seperti datang terlambat, pulang sebelum jam

yang telah ditentukan, pemborosan waktu kerja, berkeliaran diluar kantor pada

saat jam kerja, terlibat dalam arena politik praktis, serta perbuatan asusila yang

menjatuhkan martabat Pegawai Negri Sipil sehingga menambah citra buruk

birokrasi Indonesia. Juru bicara kementrian Negara, aparatur Negara dan

reformasi birokrasi memberikan pernyataan bahwa pelanggaran disiplin Pegawai

Negri Sipil terus meningkat di setiap tahunnya.1

Ada dampak negatif dari bentuk ketidaksiplinan tersebut atas hasil kerja

pegawai dan kepuasan publik yang merasakan hasil kerja tersebut. Pertama,

ketidaksiplinan menyebaban rendahnya kinerja pegawai sebagai contoh jika

pegawai tidak masuk kerja atau bolos maka tidak ada pelayanan yang diberikan,

artinya jika pegawai yang berkerja sesuai peraturan dan menjalankan semua tugas

dan kewajiban dengan baik, tentunya akan memberikan hasil kerja yang baik pula

jika tidak maka akan berpengaruh pada rendahnya kinerja pegawai tersebut.

Rendahnya kinerja pegawai kemudian mengakibatkan rendahnya tingkat kepuasan

publik atas pelyanan pegawai seperti dalam pemberian pelayanan kepada publik.

1 Gusti Lanang Rakayoga, “Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Ditinjau dari Aspek Hukum Kepegawaian Di Indonesia,

“Jurnal IUS (Hukum dan Keadilan), Vol. II NO. 5, 2014, hlm. 326.

Page 17: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xvii

Pelayanan membutuhkan ketepatan waktu dalam pelaksanaannya, ketidaktepatan

waktu dalam pemberian pelayanan mengakibatkan ketidakpuasan bagi masyarakat

sehingga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah daerah.2

Penelitian ini ingin mengeksplorasi lebih jauh salah satu akar dari masalah

ketidaksiplinan pegawai tersebut: penegakan sanksi. Menurut beberapa penelitian,

penegakan sanksi sangat berpengaruh terhadap tegaknya disiplin pegawai.

Hukuman disiplin diperlukan untuk menghilangkan perilaku yang menyimpang

dari aturan yang berlaku. Sebagai contoh penelitian yang dilakukan Wildan Lutfi

A, Mayahayati Kmenyatakan bahwa pemberian sanksi yang tegas merupakan cara

untuk meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil, di samping upaya-upaya lain

yang di lakukan pemerintah daerah seperti melakukan sosilasasi, pembinaan dan

pengawasan, menerapkan absen sidik jari dan memberikan tambahan

penghasilan.3

Sebagai studi kasus, penulis akan melihat bagaimana penegakan sanksi

terhadap pelanggaran disiplin pegawai dilakukan di kantor BKPSDM di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, provinsi Jambi. Kantor BKPSDM di

Tanjabtim Jambi ini saya pilih karena, berdasarkan penelitian awal yang saya

lakukan, terdapat masalah pelanggaran disiplin dan longgarnya penegakan disiplin

pegawai di provinsi Jambi, terutama di Tanjabtim.

Di Kabupaten Merangin Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pada

Januari 2016 memproses 20 (dua puluh) kasus pelanggaran disiplin, enam di

2 Wildan Lutfi A, Mayahayati K, “Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 Tentang Dsiplin Pegawai Pegawai Khususnya Aspek Jam Kerja di Kutai Kartanegara,

“Jurnal Borneo Administrator, Vol. 11 Nomor. 3, 2015, hlm. 341. 3 Ibid.

Page 18: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xviii

antaranya tersandung masalah pidana khusus pidana khusus atau korupsi, selain

itu dua PNS tersandung pidana umum dan 15 (lima belas) orang terkait

permasalahan disiplin yang dilaporkan SKPD ke BKD. SKPD terkait mengatakan

tidak mampu lagi melakukan pembinaan, maka jadi tugas BKD memeroses

sanksinya.

Pihak BKD mengatakan akan memeroses kasus PNS golongan II dan III,

cukup di Kabupaten dan untuk PNS golongan IV prosesnya harus di provinsi dan

untuk PNS IV c ke atas prosesnyadi kementerian. Terkait sanksi berat 2 (dua)

orang di berhentikan secara tidak hormat.4

Ditemukan banyak kasus pelanggaran disiplin yang mengakibatkan

rendahnya kinerja pegawai dan kepuasan publik di Tanjung Jabung Timur.

Berdasakan hasil wawancara dengan M. Amin sebagai warga asli Tanjung

Jabung Timur mengatakan bahwa

Oknum Pegawai Negri Sipil Tanjung Jabung Timur sering bolos pada saat

hari pertama setelah perayaan Hari Raya, menambah hari libur pada saat

daerah tempat tinggalnya terkena banjir ringan yang seharus tidak perlu

sampai libur, pulang sebelum jadwal yang sudah ditentukan oleh

pemerintah setempat.5

Menurut laporan dari pantauan media masa, bolosnya pegawai tersebut

berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan publik di lingkup

pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sebab banyak warga

yang tidak dapat dilayani pada saat itu.

Dilansir dari Metro Jambi hari kedua kerja pasca libur lebaran, Kamis

(23/7), aktivitas perkantoran di lingkungan Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) terlihat sepi. Pantauan di

lapangan, di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya

terlihat beberapa orang pegawai honorer. Bahkan pelayanan terhadap

4 http://jambi.tribunnews.com/2016/01/23/20-pns-di-merangin-disanksi-ada-yang-

terancam-dipecat, diakses Pada 4 November 2018. 5 Saadah, “Implementasi Peraturan Pemerintah Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di

Sekretariat Daerah Kabupaten Muaro Jambi, “Jurnal Ilmu dan Administrasi, Vol. XII Nomor. 2 ,

2015, hlm. 249.

Page 19: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xix

warga yang ingin berurusan tidak berjalan dengan maksimal. Terkait hal

ini, Asisten III Setda Tanjabtim, Umar Mahmud, mengatakan pihaknya

akan kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak). Bahkan kepala

SKPD akan dimintai penjelasan terkait hal ini.6

Berdasarkan data awal yang diperoleh oleh peneliti dari kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Daerah

pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, skripsi ini menemukan bahwa di

tahun 2018 ini telah terjadi tiga pelanggaran disiplin. Yang pertama, ada pegawai

yang tidak masuk kerja tanpa keterangan (25 Januari s/d 21 Februari 2018 dan 23

Februari s/d 5 Maret 2018). Yang kedua, ada pegawai yang mengalami sakit

kejiwaan (Januari 2018), dan yang ketiga tidak masuk kantor selama bulan Januari

2018.7 Menarik untuk dikaji bagaimana Pemkab Tanjabtim memberikan sanksi

terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut.

Dari penjelasan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji dan menganalisis

pelanggaran-pelanggaran disiplin menurut PP 53 Tahun 2010 serta, proses

penegakan sanksi terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS serta

faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam penegakan sanksi bagi PNS di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya di Kantor BKPSDM pada tahun

2018.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun

skripsi dengan judul “Penegakan Sanksi Bagi Pegawai Negri Sipil di Kantor

BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Tahun 2018 Berdasarkan

6https://metrojambi.com/read/2015/07/23/2257/hari-kedua-kerja-usai-libur-lebaran-

aktivitas-perkantoran-tanjabtim-sepi/, di Akses Pada 6 Agustus 2018. 7 Dokumentasi Kantor BKD Tanjung Jabung Timur 2018.

Page 20: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xx

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negri Sipil.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan sebelumnya,

rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai Negeri

Sipil di Kantor BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2018?

2. Bagaimana Proses Penegakan Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang

melanggar di Kabupaten Tajung jabung Timur Berdasarkan Peraturan Pemeritah

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kantor BKPSDM

Kabupaten Tanjung Jabung Timur di tahun 2018?

3. Apa saja Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat dalam

Penegakan Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang Melanggar tersebut di Kantor

BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2018?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas menyebabkan

pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah

penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah. Karena

keterbatasan akses data, penelitian ini hanya dilakukan dalam kurun tahun 2018

saja. Dengan demikian kasus-kasus pelanggaran dan penegakan disiplian di luar

tahun itu tidak menjadi objek penelitian skripsi ini. Di samping itu, skripsi ini

hanya membahas pelanggaran dan penegakan disiplin sebagaimana yang didata

Page 21: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxi

oleh Kantor BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Oleh karen itu, skripsi

ini tidak memasukkan kasus-kasus serupa yang mungkin terjadi di unit-unit lain di

kantor Pemkab Tanjabtim.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya suatu

kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk Mengetahui bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil

di Kantor BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

b. Untuk mengetahui proses penegakan sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil di

Kabupaten Tajung jabung Timur berdasarkan Peraturan Pemeritah no 53 Tahun

2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kantor BKPSDM Kabupaten Tanjung

Jabung Timur.

c. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Penegakan

Sanksi bagi PNS di Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Kantor BKPSDM

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2. Manfaat Penelitian

A. Secara Teoritis :

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat tentang

Penegakan Disiplin Terhadap Aparatur Sipil Negara (di Kantor BKPSDM

Kabupaten Tajung jabung Timur Berdasarkan Peraturan Pemeritah no 53

Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Page 22: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxii

b. Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian

B. Secara Praktis

a. Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas Pegawai

Negeri Sipil (PNS).

b. Bagi masyarakat dapat mengetahui Proses dan Sanksi terhadap

pelanggaran disiplin oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).

E. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Menurut Siswoyo dalam Tjejep Syamsuri

Teori dapat diartikan sebagai seperangkat konsep dan definisi yang

saling berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan sistematis

mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan antara variable,

dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan fenomena.8

Berikut kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini :

Penegakan Hukum dan Sanksi

“Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-

keinginan hukum menjadi kenyataan. Keinginan-keinginan hukum adalah

pikiran-pikiran badan pembuat undang-undang yang dirumuskan dalam

peraturan-peraturan hukum.”9

8 Tjejep Samsuri,”Kajian Teori, Kerangka Konsep, dan Hipotesis dalam Penelitian”,

Makalah Disampaikan pada Semiloka Penyusunan Program PLSP, Pamong Belajar dan Staf

Administrasi Balai Pengembangan Kelompok Belajar Sumatera Barat, Tanggal 26 Mei s.d. 23 Juni

2003, hlm. 2. 9 Denny Fauzi, “Tinjauan Kriminologi dan Penegakan Hukum Pidana terhadap Petugas

Agama yang Melangsungkan Upacara Perkawinan di bawah Tangan (Studi Kasus di Kecamatan

Simpang Empat, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan”, Skripsi Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta, Tahun 2016, hlm. 54.

Page 23: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxiii

Sanksi adalah pelengkapan hukum yang digunakan sebagai alat pemaksa

agar kaidah-kaidah hukum dapat ditaati, karena dengan begitu maka eksistensi

negara hanya dapat diwujudkan ketika hukum diterapkan secara konsisten.10

Sanksi merupakan bagian penutup yang penting di dalam hukum. Sanksi

ini merupakan suatu bentuk pemaksaan dari administrasi negara (pemerintah)

terhada warga negara dalam hal adanya perintah-perintah, kewajiban-kewajiban,

atau larangan-larangan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang

dikeluarkan oleh administrasi negara (pemerintah) termasuk di dalamnya

peraturan perundang-undangan bidang disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sanksi

merupakan bentuk upaya penegakan hukum. 11

Hukuman atau sanksi adalah perlakuan tertentu kepada pihak pelaku

prilaku menyimpang yang sifatnya tidak mengenakkan atau menimbulkan

penderitaan, yang diberikan.12

Soerjono soekanto dalam Denny Fauzi menjelaskan faktor yang

mempengaruhi penegakan hukum ialah Undang-undang.13 Laurence M. Friedman

mengemukakan dalam Denny Fauzi bahwa efektif dan berhasil tidaknya penegakan

hukum tergantung tiga unsur sistem hukum, yakni struktur hukum (struktur of law)

menyangkut aparat penegak hukum, substansi hukum (subtance of the law) meliputi

10 Rusli, “Tinjauan Yuridis Persamaan dan Perbedaan Sanksi Pidana antara Hukum

Pidana antara Hukum Islam dan Hukum Pidana Indonesia, “Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion,

edisi 6, Vol. 2, Tahun 2014, hlm. 1. 11

Ivan Fauzani Raharja, “Penegakan Hukum Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran

Perizinan, “Jurnal Inovatif, Vol. VII Nomor II Mei 2014, hlm. 117.

12

http://pengertianahli.id/2013/12/pengertian-hukuman-sanksi.html, diakses Pada 1

November 2018. 13

Ibid., hlm. 55.

Page 24: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxiv

perundang-undangan, dan budaya hukum (legal culture) merupakan hukum yang

hidup (living law) yang dianut dalam masyarakat.14

Pengaturan Disiplin Pegawai dalam Peraturan perundang-undangan

Untuk membentuk sosok pegawai negeri yang handal, disiplin, bermoral

dan profesional sesuai kebutuhan dan tuntutan reformasi, pemerintahan orde

reformasi telah menerbitkan sejumlah peraturan perundang-undangan antara lain:

- undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara

- undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian

- undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana

korupsi

- peraturan pemerintah nomor 37 tahun 2004 tentang larangan pegawai negeri

sipil menjadi anggota partai politik

- peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan

kode etik pegawai negeri sipil

- peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri

sipil

- peraturan presiden nomor 81 tahun 2010 tentang grand design reformasi

birokrasi

- peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

nomor 39 tahun 2012 tentang pengembangan budaya kerja aparatur negara.15

14

Ibid., hlm. 56. 15

Gusti Lanang Rakayoga, “Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 …, hlm. 328.

Page 25: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxv

- Peraturan pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil.

PP Nomor 53 Tahun 2010 lahir sebagai koreksi atas peraturan pemerintah

nomor 30 tahun 1980 yang dipandang muatan materi pengaturannya belum lengkap,

rinci dan tegas dalam memberi sanksi kepada pegawai negeri sipil yang tidak menaati

kewajibannya dan melanggar larangan yang sudah ditetapkan. Peraturan pemerintah

nomor 53 tahun 2010 terbit merupakan suatu perubahan yang lama dalam

pembentukan peraturan kepegawaian di Indonesia, jika melihat tuntutan masyarakat

dan respon hukum untuk memenuhinya.

Kelahiran peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 mengharapkan PNS

akan lebih meningkatkan disiplin kerjanya dalam rangka mensukseskan reformasi

birokrasi di Indonesia Guna menciptakan suatu pemerintahan yang baik dan

bersih (a clean and good governance) dan pada akhirnya pemerintahan Indonesia

dapat mewujudkan pemerintahan yang berkelas dunia (a world class governance).

Peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS

dimaksudkan untuk dapat dijadikan pedoman dalam menegakkan

disiplin,mejamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta

untuk dapat mendorong PNS untuk lebih produktif berdasarkan sistem karier dan

sistem prestasi kerja. Peraturan pemerintah ini memuat tentang kewajiban,

larangan dan hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada PNS yang telah

terbukti melakukan pelanggaran.

Dalam peraturan pemerintah ini secara tegas disebutkan jenis-jenis

hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan terhadap suatu pelanggaran disiplin.

Penjatuhan hukuman disiplin dimaksudkan untuk membina PNS yang telah

Page 26: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxvi

melakukan pelanggaran, agar yang bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan

berusaha tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada masa mendatang

Hal ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang

menghukum serta memberikan kepastian dalam menjatuhkan hukuman disiplin.

Demikian juga dengan batasan kewenangan bagi pejabat yang berwenang

menghukum telah ditentukan dalam peraturan pemerintah ini. yang berwenang

menghukum, tetapi tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada bawahannya

yang terbukti melanggar kewajiban dan larangan yang sudah ditetapkan.

Kewenangan untuk menetapkan keputusan pemberhentian bagi PNS yang

melakukan pelanggaran disiplin dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah ini.

Selain Penjatuhan hukuman berupa jenis hukuman disiplin ringan, sedang atau

berat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

PNS yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan latar belakang dan dampak

dari pelanggaran yang dilakukan. Peraturan pemerintah ini, juga mengatur secara

tegas ketentuan mengenai pejabat. Hal tersebut, bagi PNS yang dijatuhi hukuman

disiplin diberikan hak untuk membela diri melalui upaya administratif sehingga

dapat dihindari terjadinya kese-kuman disiplin.

Peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 memuat 15 (lima belas)

kewajiban dan 17 (tujuh belas) larangan bagi PNS. Penjatuhan hukuman disiplin

kepada PNS yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin terutama pasal 3 angka

11 tentang kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja, dapat

dioptimalkan penjatuhan hukumannya oleh pejabat yang berwenang menghukum

Page 27: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxvii

apabila norma hukum yang mengatur tentang ketentuan tersebut jelas, lengkap,

praktis dan mudah dilaksanakan.

Di dalam penjelasan pasal 3 angka 11, menyebutkan bahwa yang

dimaksud dengan kewajiban untuk masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

adalah setiap PNS wajib datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai dengan

ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena dinas.

Apabila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada pejabat yang

berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara

kumulatif dan dikonversi 7, 5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak

masuk kerja. Perumusan keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat

dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7, 5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1

(satu) hari tidak masuk kerja hanya diperuntukkan bagi lemabaga dan instansi

pemerintah pusat dan daerah yang menggunakan 5 (lima) hari kerja dalam

seminggu, sehingga jumlah jam kerja PNS dalam seminggu mencapai 37, 5 jam.16

2. Kerangka Konseptual

Menurut Singarimbun dalam Tjejep Samsuri

“konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga

dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama.”

Kajian teori dimaksudkan untuk memberikan landasan atau dasar berpikir

dalam penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan kerangka konseptul

dimaksudkan untuk menjelaskan makna dari kata-kata yang ada dalam

16

Ibid., hlm.328-331.

Page 28: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxviii

kajian teori yang masih abstrak pengertiannya atau yang dapat

menimbulkan pengertian-pengertian lain (multi tafsir). 17

Disiplin

Menurut Wursanto disiplin kerja dalam Saadah adalah suatu sikap ketaatan

seseorang terhadap aturan/ketentuan yang berlaku dalam organisasi, yaitu

menggabungkan diri dalam organisasi itu atas dasar keinsyafan, bukan unsur

paksaan.

Menurut Gie dalam Saadah disiplin diartikan sebagai suatu keadaan tertib

di mana orang-orang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan yang

telah ditetapkan dengan senang hati orang/sekelompok orang. Kedisiplinan adalah

kesadaran dan ketaatan seseorang terhadap peraturan perusahaan/lembaga dan

norma sosial yang berlaku.

Dari beberapa pendapat itu dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah

sikap ketaatan dan kesetiaan seseorang/sekelompok orang terhadap peraturan

tertulis/tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan

pada suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.18

Pengekan Hukum dan sanksi

“Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-

keinginan hukum menjadi kenyataan. Keinginan-keinginan hukum adalah

17 Tjejep Samsuri,”Kajian Teori, Kerangka Konsep, dan Hipotesis dalam Penelitian”,

Makalah Disampaikan pada Semiloka Penyusunan Program PLSP …, hlm. 5. 18

Ruzieq Zulindra Mtd, “Penerapan Sanksi Administrasi Disiplin Aparatur Sipil Negara

Sebagai Upaya Pebmbentukan Apartur yang bersih di Pemerintahan Kota Medan”, Hasil

Penelitian KompetitifUniversitas Sumatera Utara Medan, (2015), hlm. 4.

Page 29: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxix

pikiran-pikiran badan pembuat undang-undang yang dirumuskan dalam

peraturan-peraturan hukum.”19

“Sanksi adalah pelengkapan hukum yang digunakan sebagai alat pemaksa

agar kaidah-kaidah hukum dapat ditaati, karena dengan begitu maka

eksistensi negara hanya dapat diwujudkan ketika hukum diterapkan secara

konsisten.”20

Hukuman atau sanksi adalah perlakuan tertentu kepada pihak pelaku

prilaku menyimpang yang sifatnya tidak mengenakkan atau menimbulkan

penderitaan, yang diberikan.21

F. Tinjauan Pustaka

Terdapat penelitian yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang

peneliti lakukan, yaitu;

Pertama, Penelitian yang dilakukan Oleh A.A Ngurah Anom Candra

Cahyadi22

, dengan judul “Penegakan Sanksi Disipin Bagi Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil”. Penelitian ini di fokuskan pada Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil". Rumusan masalah jurnal ini berisikan tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi kinerja dari pegawai negeri sipil dan efektivitas penegakan sanksi

19

Denny Fauzi, “Tinjauan Kriminologi dan Penegakan Hukum Pidana terhadap Petugas

Agama yang Melangsungkan Upacara Perkawinan di bawah Tangan (Studi Kasus di Kecamatan

Simpang Empat, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan”, Skripsi Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta, Tahun 2016, hlm. 54.

20

Rusli, “Tinjauan Yuridis Persamaan dan Perbedaan Sanksi Pidana antara Hukum

Pidana antara Hukum Islam dan Hukum Pidana Indonesia, “Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion,

edisi 6, Vol. 2, Tahun 2014, hlm. 1.

21

http://pengertianahli.id/2013/12/pengertian-hukuman-sanksi.html, diakses Pada 1

November 2018. 22

.A Ngurah Anom Chandra Cahyadi dan I Wayan Parsa , “Penegakan Sanksi Disiplin

Bagi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Fakultas Hukum Universitas Udayana, hlm. 6.

Page 30: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxx

disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53

tahun 2010.

Metode penelitian jurnal ini yaitu yuridis normatif. Hasil penelitian ini

yaitu Pegawai Negeri Sipil ialah setiap warga Negara Republik Indonesia yang

telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang

dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya

dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Pegawai Negeri Sipil itu sendiri

meliputi budaya kerja dan sistem pengawasan. Guna meningkatkan kinerja

Pegawai Negeri Sipil, pemerintah menerapkan disiplin pegawai negeri yang

tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri. Dalam peraturan pemerintah ini memuat mengenai pengaturan

sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang melanggar batas – batas kedisiplinan yang

telah diatur dan juga mengatur pula mengenai jenis sanksi berkenaan dengan

pelanggaran displin yang dilakukan oleh PNS.23

Kedua, Peneliti Yang dilakukan Oleh Evron Edison,24

dengan Judul

“Efektivitas Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Pemerintahan Kabupaten Kerinci”. Penelitian ini

mengkaji bagaimana pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kabupaten Kerinci.

Bagaimana penerapan sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang melanggar Peraturan

23

Ibid. 24

Evron Edison, “Efektivitas Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Pemerintahan Kabupaten Kerinci”, Artikel Universitas

Bung Hatta, 2015, hlm. 17.

Page 31: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxi

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di

Pemerintahan Kabupaten Kerinci. Serta upaya yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah untuk meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kerinci.

Penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiolois. Penelitian ini menggunakan data

primer dan sekunder dengan analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Pelaksanaan Peraturan

disiplin dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kinerja Perangkat Daerah sejak

Peraturan tersebut disahkan oleh pemerintah dan proses penjatuhan hukuman

disiplin dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah. Kedua, sanksi yang

dikenakan atas pelanggaran disiplin sudah dilaksanakan sesuai ketentuan tetapi

belum belum berlaku efektif dan maksimal kepada semua pelanggar disiplin.

Ketiga, untuk meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil, pemerintah daerah

melakukan sosilasasi, sanksi yang tegas, pembinaan dan pengawasan, menerapkan

absen sidik jari dan memberikan tambahan penghasilan.25

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Aryono26

dengan Judul

“Penegakan Hukum Disiplin Berat Bagi Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan

Kota Bandung Provinsi Jawa Barat”. Penelitian ini membahas tentang proses

penegakan hukum disiplin berat pegawai negeri sipil di pemerintahan kota

bandung Provinsi Jawa Barat, serta faktor-faktor yang cenderung mempengaruhi

penegakan hukuman disiplin berat Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kota

Bandung Provinsi Jawa Barat.

25

Ibid. 26

Muhamad Aryono, “Penegakan Hukum Disiplin Berat Bagi Pegawai Negeri Sipil di

Pemerintahan Kota Bandung Provinsi Jawa Barat”. Skripsi, Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto, tahun 2012, hlm. 36.

Page 32: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxii

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis

sosiologis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa, Proses penegakan hukuman disiplin berat, bagi PNS di lingkungan

Pemkot Bandung berjalan melalui alur sebagaimana peraturan yang menjadi

pedoman pelaksanaan. Prosesnya dimulai dengan atasan langsung atau Pejabat

yang berwenang menghukum mengetahui atau menerima laporan, adanya

pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS, terlebih dahulu melakukan

pemanggilan Sebelum pemeriksaan. Atasan langsung atau Pejabat yang

berwenang menghukum membuat surat permohonan untuk membentuk Tim

Pemeriksa Ad Hoc, Pejabat Pembentuk Tim Pemeriksa Ad Hoc kemudian

membentuk Tim Pemeriksa Ad Hoc sesuai Pangkat dan Jabatan PNS yang akan

diperiksa.

Tim Pemeriksa Ad Hoc melakukan pemanggilan maksimal 2 kali dan

selanjutnya melakukan pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam BAP,

Apabila diperlukan, Tim Pemeriksa dapat meminta keterangan dari orang lain.

Tim Pemeriksa Ad Hoc melaporkan hasil pemeriksaan dengan melampirkan BAP

(Berita Acara Pemeriksaan) kepada Tim Pertimbangan, selanjutnya Tim

Pertimbangan melakukan rapat pertimbangan untuk menentukan jenis hukuman

disiplin sebagai bahan rekomendasi kepada Walikota dan tahapan-tahapan lain

sampai pada tim pertimbangan penyelasaian kasus pelanggaraan disiplin

menyerahkan SK penjatuhan hukuman kepada PNS yang bersangkutan.27

27

Ibid.

Page 33: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxiii

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Andi Yenni Yunianti,28

dengan

judul “Implementasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas

Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan”. Penelitian ini membahas tentang

penegakan disiplin PNS di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan

data menggunakan observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, mengadakan wawancara

dengan informan untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin dengan

mengajukan beberapa pertanyaan mengenai masalah yang ditelitidan penelitian

pustaka dengan mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen tertulis,buku-

buku, laporan-laporan, serta peraturan perundang-undangan yang erat kaitannya

dengan penelitian ini serta ditunjang oleh data sekunder. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa penegakan aturan disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas

Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan belum optimal sedangkan penerapan

hukuman disiplin telah sesuai dengan aturan disiplin PNS yaitu Peraturan

Pemerintah Nomor 53 tahun 2010.29

Penelitian ini dan penelitian sebelumnya sama dalam beberapa hal. Satu,

ingin melihat bagaimana sanksi ditegakkan terahap pelangar-pelangar disiplin.

Tentunya, untuk mengetahui bagaimana sanksi ditegakkan penelitian yang penulis

lakukan dan penelitian-penelitian sebelumnya juga memplajari bentuk-bentuk

pelanggaran disiplinnya. Namun terdapat perbedaan dari penelitian-penelitian

28

Andi Yenni Yunianti, “Implementasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan”, Skripsi Universitas Hasanuddin Makasar, tahun

2014, hlm. 119. 29

Ibid.

Page 34: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxiv

sebelumnya, yakni dari segi kasus penelitiannya. Kasus penelitian yang penulis

lakukan baru yaitu di Tanjung Jabung Timur, Jambi. Jadi saya meneliti topik

yang sama (penegakan sanksi bagi pelanggara disiplin pegawai) tapi dengan kasus

yang berbeda.

Page 35: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxv

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui pelanggaran-pelanggaran, proses

penegakan sanksi serta faktor pendukung dan penghambat penegakan sanksi bagi

Aparatur Sipil Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kegiatan penelitian ini dimulai sejak

disahkannya penelitian ini. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai

berikut:

a. Kantor BKPSDM kabupaten Tanjab Timur. BKPSDM dan TUPOKSI nya sebagai

lembaga terkait judul.

b. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai keterangan

yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan

berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-

konsep, asas-asas hukum, serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan

dengan penelitian ini.30

C. Jenis dan Sumber Data

30

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 22.

Page 36: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxvi

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun jenis

dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Data Primer adalah data yang penulis ambil dari informasi dilapangan

melalui observasi dan wawancara dilokasi penelitian, data primer yang dimaksud

berasal dari informan berjumlah 7 Orang dan Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data31

. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah segala data

yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat memberikan dan

melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan obyek penelitian baik yang

berbentuk buku, karya tulis, dan tulisan maupun artikel yang berhubungan dengan

objek penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan

beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi,

3). Dokumentasi. Pada pendekatan kualitatif, peneliti membuat suatu gambaran

kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan

melakukan studi pada situasi yang alami. teknik tersebut dipakai, untuk

memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang

memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana

31

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, hlm. 18.

Page 37: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxvii

yang harus kedua-duanya dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis

informasi yang diperoleh.32

Beikut teknik yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Observasi

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, penulis memilih

observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana

peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki.

Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek

penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh BKD yang dilakukan penulis dalam skripsi ini terhadap subyek

menggunakan pedoman observasi yang disusun sebagai berikut:

1). Mencatat kesan umum subyek: penampilan, pakaian, tingkah laku, cara

berfikir

2). Interaksi sosial dan tempat lingkungan

b. Wawancara

Wawancara ini termasuk wawancara mendalam (in–depth interview)

adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang

yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial

yang relatif lama.

Informan yang terdiri dari 7 (tujuh) orang adalah orang-orang yang

berhubungan langsung dengan prosespenegakan disipli yaitu Yoki Alfat

32

https://tepenr06.wordpress.com/2011/10/30/teknik-pengumpulan-data/, di Akses pada 25

Oktober 2018.

Page 38: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxviii

jabatannya sebagai Kassubid Pembina kepegawaian di Kantor BKPSDM di

Tanjung Jabung Timur, Muliadi, S.H jabatannya sebagai Pelaksana Pengelolah

Kepegawaian di Kantor BKPSDM Tanjung Jabung Timur, Agita Ekarani

jabatannya sebagai Kassubag Perencanaan di Kantor Inspektorat Tanjung Jabung

Timur. Sebagai orang yang pernah menjadi Kasubid Pembinaan Kepegawaian dan

bekerja di Inspektorat yang juga berhubungan dengan proses penegakan disiplin

PNS Perdamean Sitombing jabatannya sebagai Irbanwil IV Inspektorat Tanjung

Jabung Timur. Masyarakat yang menjadi yang berada di tempat penelitian yang

mengawasi kegiatan sehari-hari PNS, M. Amin yaitu warga asli Tanjung Jabung

Timur, Tendrisana yaitu Masyarakat Tanjung Jabung Timur, dan Adi Irawan

Saputra sebagai Anggota Satpol PP kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai

bagian dari proses penegakan disiplin yaitu ikut dalam kegiatan sidak.

c. Dokumentasi

Adapun di dalam skripsi ini penulis mengumpulkan data mengenai

aktivitas-aktivitas BKD dalam menjalankan tugas pokok dan Fungsinya.

E. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel. Unit

analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi

swasta atau sekelompok orang.33

Dalam skripsi ini penulis menggunakan unit analisis dengan analisis judul:

“Penegakan Sanksi Bagi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah

33

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS

Jambi, (2012), hlm. 62.

Page 39: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xxxix

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi di Tanjung

Jabung Timur)”. Penelitian ini, unit analisisnya adalah BKPSDM Sebagai badan

kepegawaian yang menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah di bidang

kepegawaian. Penetapan unit analisis tersebut, karena penelitian yang dilakukan

tidak menggunakan populasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen-

dokumen dari Kantor BKPSDM dan informasi-informasi yang berasal dari

karyawan atau pegawai di sana dan pihak-pihak yang terkait dengan pendisiplinan

pegawai, jadi keseluruhan informannya berjumlah 7 orang.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam penulisan

skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya menjadi

pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran tentang tema yang

dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batsan Masalah,

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Kerangka Pemikiran, Tinjauan Pustaka.

BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan Penelitian,

Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan dan Jadwal

Penelitian.

BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian.

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian.

Page 40: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xl

BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang terdiri

dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan Daftar Pustaka,

Lampiran dan Curriculum Vitae.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, maka penulis

menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal sebagai

berikut:

No

Kegiatan

Tahun 2017-2018

Oktobe

r

November

Desembe

r

Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

Judul

2 Pembuatan

Proposal

No Kegiatan

Tahun 2017-2018

Maret

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

3 Perbaikan

Page 41: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xli

Proposal

dan

Seminar

No Kegiatan

Tahun 2017-2018

Agustu

s

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4 Surat Izin

Riset

5 Pengumpula

n

Data

6 Pengolehan

Dan

Analisis

Data

7 Pembuatan

Laporan

8 Bimbingan

Dan

Perbaikan

9 Agenda dan

Page 42: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xlii

Ujian

Skripsi

10 Perbaikan

dan

Penjilidan

BAB III

Page 43: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xliii

GAMBAR UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Geografis

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk berdasarkan undang-undang

No. 54 Tahun 1999 undang-undang No. 14 Tahun 2000 dengan luas 5.445 Km2

atau 10,2 % dari luas wilayah propinsi Jambi, namun sejalan dengan berlakunya

undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk

perairan dan 30 pulau kecil (termasuk pulau berhala, 11 diantaranya belum

bernama) menjadi 13.102,25 Km2. Disamping itu memiliki panjang pantai sekitar

191 km atau 90,5 % dari panjang pantai propinsi Jambi.34

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terletak di pantai timur pulau

Sumatera ini berbatasan langsung dengan Propinsi Kepulauan Riau dan

merupakan daerah hinterland segitiga pertumbuhan ekonomi Singapura-Batam-

Johor (SIBAJO).Wilayah perairan laut kabupaten ini merupakan bagian dari alur

pelayaran kapal nasional dan internasional (ALKI I) dari utara keselatan atau

sebaliknya, sehingga dari sisi geografis daerah ini sangat potensial untuk

berkembang.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53‟ -

1°41‟ LS dan 103°23 - 104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian

Ibukota-Ibukota Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur berkisar

34

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, diakses Pada 5 September 2018.

Page 44: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xliv

antara 1-5 m dpl. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai luas wilayah

5.445 Km², dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Cina Selatan.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kab. Muaro Jambi dan Prov.

Sumatera Selatan.

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kab. Tanjung Jabung Barat dan Kab.

Ma Jambi.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Cina Selatan.

Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Ibukota

Muaro Sabak terdiri dari 11 Kecamatan, 73 Desa dan 20 Kelurahan. Adapun

nama-nama Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah

sebagai berikut35

:

1. Kecamatan Muara Sabak Timur dengan Ibu Kota Muara Sabak Ilir

2. Kecamatan Muara Sabak barat dengan Ibu Kota Nibung Putih

3. Kecamatan Kuala Jambi dengan Ibu Kota Kampung Laut

4. Kecamatan Dendang dengan Ibu Kota Rantau Indah

5. Kecamatan Mendahara dengan Ibu Kota Mendahara Ilir

6. Kecamatan Mendahara Ulu dengan Ibu Kota Pematang Rahim

7. Kecamatan Geragai dengan Ibu Kota Pandan Jaya

8. Kecamatan Rantau Rasau dengan Ibu Kota Bandar Jaya

9. Kecamatan Berbak dengan Ibu Kota Simpang

35

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, diakses Pada 5 September 2018.

Page 45: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xlv

10. Kecamatan Nipah Panjang dengan Ibu Kota Nipah Panjang II

11. Kecamatan Sadu dengan Ibu Kota Sungai Lokan

Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur ke beberapa Ibu

Kota Kabupaten / Kota dalam Provinsi Jambi :

Muara Sabak – Jambi lewat Sengeti : 124 Km

Muara Sabak – Kuala Tungkal lewat Simpang Tuan : 129 Km

Muara Sabak – Muara Bulian lewat Bajubang Laut : 172 Km

Muara Sabak – Sengeti lewat Simpang Tuan : 94 Km

Muara Sabak – Muaro Bungo lewat Muaro Bulian : 347 Km

Muara Sabak – Muaro Tebo lewat Muaro Bulian : 299 Km

Muara Sabak – Sarolangun lewat Muaro Bulian : 290 Km

Muara Sabak – Bangko lewat Sarolangun : 364 Km

Muara Sabak – Sungai Penuh lewat Bangko : 534 Km

Muara Sabak – Jambi lewat Zone V - Jembatan Batanghari II : 60 Km

Untuk Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat ditempuh melalui 3

(tiga) Jalur / Ruas Jalan yaitu :

1. Jalur Timur, melalui Ruas Jalan Jambi – Suak Kandis (134 Km)

2. Jalur Barat, melalui Ruas Jalan Jambi – Sengeti – Simpang Tuan (122

Km)

3. Jalur Tengah (dalam persiapan), melalui Ruas Jalan Jambi – Jambi Kecil –

Rantau Karya / Zone V (37 Km)36

36

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, diakses Pada 5 September 2018.

Page 46: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xlvi

B. Iklim

Iklim merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar

terhadap berhasil tidaknya pembangunan pertanian maupun non pertanian.

Kondisi iklim secara makro sangat sulit untuk dikendalikan karakteristiknya,

karena dipengaruhi oleh letak geografis dan bentuk kawasan. Dalam hal ini

kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Berdasarkan Zona

Agroklimat B 1 dengan 8 bulan basah (bulan dengan curah hujan > 200 mm) dan

2 bulan kering (bulan dengan curah hujan < 100 mm) berturut-turut. Bulan basah

terjadi pada bulan Oktober sampai April, sedangkan bulan kering terjadi mulai

bulan Juni sampai Agustus.

Untuk semua wilayah di Kab Tanjung Jabung Timur, sepanjang tahun

2008 mempunyai curah hujan tahunan sekitar 2.000 – 3.000 mm, dimana 8 – 10

bulan basah, 2 – 4 bulan kering. Rata-rata curah hujan bulan basah 179 – 279 mm

dan bulan kering 68 – 106 mm. Suhu udara rata-rata 25,90 C – 27,40 C,

kelembaban udara 78% - 81% pada bulan Desember–Januari dan 73% pada bulan

September.

Seperti halnya daerah-daerah lain di Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung

Jabung Timur memiliki iklim yang cukup baik serta curah hujan yang cukup

tinggi. Tetapi bila musim panas tiba, Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk

daerah yang rawan kebakaran. Hal ini disebabkan sebagian besar tanaman yang

ada adalah tanaman sawit dan tanah gambut.37

37

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, diakses Pada 5 September 2018.

Page 47: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xlvii

C. Ketinggian

Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut dapat mempengaruhi sifat

tumbuhnya suatu tanaman karena adanya perbedaan suhu yang disebabkan oleh

ketinggian, dimana tiap naik 100 M maka suhu udara turun 0,6° C. Kabupaten

Tanjung Jabung Timur mempunyai ketinggian kurang lebih 0 – 100 M dari

permukaan laut. Topografi daerah pada umumnya dataran rendah terdiri dari

rawa/gambut dengan permukaan tanah banyak dialiri pasang surut air laut.

D. Topografi

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang sebagian secara topografi, seluruh

kawasan mempunyai kelerengan antara 0 – 3 % (datar). Kawasan ini dapat

dikembangkan sebagai kawasan pertanian dengan syarat input drainase, yang

berfungsi juga sebagai saluran irigasi karena adanya pengaruh arus pasang.

Berdasarkan hasil studi serta pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya,

semua elevasi di daerah rawa-rawa sepanjang Sungai Batanghari dinyatakan

dalam acuan ketinggian yang sama, yaitu dalam meter di atas Project reference

Level (M + PRL). Acuan ketinggian di kawasan perencanaan diambil dari

ketinggian BM (Bench Mark) BK 63.38

E. Jenis Tanah

Penyebaran tanah di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara

makro pada umumnya adalah tanah yang selalu dipengaruhi oleh air, yaitu tanah-

tanah yang berumur muda dan tanah organik atau tanah gambut. Beberapa jenis

38

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, diakses Pada 5 September 2018.

Page 48: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xlviii

tanah yang terdapat di kawasan perencanaan menurut Pusat Penelitian Tanah

(PPT) Bogor (1983), yaitu : Aluvial Tionik, Aluvial Gleik, Aluvial Humik,

Organosol Fibrik, Organosol Saprik, Organosol Humik, dan Gleisol Humik.39

F. Lahan Gambut

Gambut terbentuk karena pengaruh iklim terutama curah hujan yang

merata sepanjang tahun dan topografi yang tidak merata sehingga terbentuk

daerah-daerah cekungan. Pada daerah cekungan dengan genangan air terdapat

longgokan bahan organik. Hal ini disebabkan suasana yang langka oksigen

menghambat oksidasi bahan organik oleh jasad renik, sehingga proses hancurnya

jaringan tanaman berlangsung lebih lambat dari pada proses tertimbunnya, dengan

demikian terbentuklah gambut, Sementara itu potensi gambut di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Mendahara

dan Kecamatan Dendang. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kandungan

kalori gambut berkisar antara 4000-5500 kalori/gram dengan tebal maksimum

berkisar antara 5-13 meter. Kandungan abu berkisar antara 2,13-4,19 persen,

sedangkan kandungan sulfur berkisar antara 0,27-0,63 persen.

39

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, diakses Pada 5 September 2018.

Page 49: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

xlix

G. Rekapitulasi Data Pns Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kondisi 31

Desember 2017

Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Unit Kerja Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO UNIT KERJA JUMLAH

I Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRD

Sekretariat KPU

93

27

9

2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Badan Kepegawaian & Pengembangan SMD Daerah

Inspektorat

Badan Kesbangpol dan Linmas

Badan Keuangan Daerah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Badan Narkotika Nasional Kabupaten

Badan Penelitian & Pengembangan Daerah

25

63

28

17

53

24

17

20

3 Dinas Ketahanan Pangan

Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang

Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura

Dinas Perkebunan & Peternakan

Dinas Pendidikan

Dinas Perhubungan

Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemuda &Olah raga

Dinas Koperasi, Usaha Kecil & Menengah

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Dinas Perikanan

Dinas Komunikasi & Informatika

Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa

Dinas Kependududukan & Catatan Sipil

Dinas Kesehatan

Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan&Perlindungan

Anak

Dinas Lingkungan Hidup

Dinas Penanam Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Dinas Pengendalian Penduduk & KB

Dinas Perpustakaan & Kearsipan

Dinas Perumahan & Pemukiman

Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

Satuan Polisi PP & Damkar

24

56

34

31

50

30

31

22

25

25

19

21

24

46

26

20

21

78

19

36

19

26

4 RSUD Hurdin Hamzah 122

5 Kecamatan Muara Sabak Barat

Kecamatan Muara Sabak Timur

Kecamatan Geragai

11

24

18

Page 50: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

l

Kecamatan Dendang

Kecamatan Rantau Rasau

Kecamatan Nipah Panjang

Kecamatan Kuala Jambi

Kecamatan Berbak

Kecamatan Mendahara

Kecamatan Mendahara Ulu

Kecamatan Sadu

Kelurahan

17

19

16

13

12

16

12

17

120

6 UPTB

UPTD

Puskesmas

TK

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

89

56

447

29

1.464

469

JUMLAH TOTAL 4.038

Tabel 2. Rekapitulasi Pejabat Eselon Pada Unit Organisasi Setda, Set. DPRD,

Set. KPU, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah diKabupaten

Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO UNIT

ORGANISASI

ESSELON JUMLAH

TOTAL I II III IV

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

13

Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRD

Sekretariat KPU

Inspektorat

Badan Kepegawaian

& Pengembangan

SMD Daerah

Bappeda

Badan Kesbangpol

dan Linmas

Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Badan Keuangan

Daerah

Badan Narkotika

Nasional Kabupaten

Badan Penelitian &

Pengembangan

Daerah

RSUD Nurdin

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

1

-

1

1

-

1

1

1

-

1

-

10

3

1

5

3

5

4

4

5

-

4

5

29

8

3

3

8

11

5

7

15

1

9

9

46

12

4

9

12

16

10

12

21

1

14

14

Page 51: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

li

Hamzah

JUMLAH TOTAL - 14 49 108 171

Tabel 7. Rekapitulasi Pejabat Eselon Pada Dinas Otonom di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO UNIT

ORGANISASI

ESSELON JUMLAH

TOTAL I II III IV

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

Dinas Nakertrans

Dinas Kependudukan

& Catatan Sipil

Dinas Perhubungan

Dinas Pekerjaan

Umum & Penataan

Ruang

Dinas Koperasi,

Usaha Kecil &

Menengah

Dinas Parbudpora

Dinas Perpustakaan

& Kearsipan

Dinas Perkebunan &

Perternakan

Dinas TPH

Dinas Perumahan &

Pemukiman

Dinas Perikanan

Dinas Perindag

Dinas Komunikasi &

Infomatika

Dinas Ketahanan

Pangan

Dinas Lingkungan

Hidup

Dinas Pemberdayaan

Masyarakat Desa

Dinas PMPTSP

Dinas Pengendalian

Penduduk & KB

Dinas Sosial,

Pemberdayaan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

1

1

1

1

1

1

1

-

1

1

1

1

1

1

1

1

1

-

5

4

4

5

3

5

4

4

3

5

4

3

5

4

3

4

4

3

4

4

5

13

11

9

11

5

12

10

11

6

14

15

8

11

11

7

11

8

7

8

11

14

19

15

14

17

9

18

25

26

10

20

19

12

17

16

11

16

13

11

13

16

19

Page 52: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lii

22

Perempuan &

Perlindungan Anak

Satuan Polisi PP &

Damkar

-

1

4

9

14

JUMLAH TOTAL - 19 89 222 330

Tabel 3.Rekapitulasi Pejabat Eselon Pada Pada Kantor Kecamatan di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO UNIT

ORGANISASI

ESSELON JUMLAH

TOTAL I II III IV

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Mendahara

Mendahara Ulu

Geragai

Dendang

Muara Sabak Barat

Muara Sabak Timur

Kuala Jambi

Rantau Rasau

Berbak

Nipah Panjang

Sadu

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

2

2

2

1

2

2

2

2

2

2

6

4

5

4

6

6

5

5

5

5

5

8

6

7

6

7

8

7

7

7

7

7

JUMLAH TOTAL - - 21 56 84

Page 53: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

liii

Tabel 4. Rekapitulasi Pejabat Eselon Pada Kantor Kelurahan di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO UNIT

ORGANISASI

ESSELON JUMLAH

TOTAL I II III IV

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Mendahara Ilir

Pandan Jaya

Rano

Nibung Putih

Parit Culum I

Parit Culum II

Talang Babat

Teluk Dawan

Kampung Singkep

Muara Sabak Ulu

Muara Sabak Ilir

Kampung Laut

Tanjung Solok

Bandar Jaya

Rantau Indah

Simpang Tuan

Simpang

Nipah Panjang I

Nipah Panjang II

Sungai Lokan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

2

3

2

1

3

1

3

1

1

1

1

3

2

1

2

4

6

1

1

1

2

3

2

1

3

1

3

1

1

1

1

3

2

1

2

4

6

1

JUMLAH TOTAL - - - 40 40

Tabel 5. Rekapitulasi Pejabat Eselon Pada Kantor Unit Pelaksana Tenis

Dinas dan Badan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun

2017

NO UNIT

ORGANISASI

ESSELON JUMLAH

TOTAL I II III IV

1

2

3

4

5

6

7

UPTD TPH

UPTD Pendidikan

UPTD Poskeswan

UPTD Balai

Pembibitan Ternak

UPTD Balai Benih

Utama TPH

UPTD Balai Latihan

Kerja

UPTD KTM Geragai

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

20

14

3

1

2

2

1

20

14

3

1

2

2

1

Page 54: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

liv

8

9

10

11

12

13

UPTD Instalasi

Farmasi

UPTD Sistem

Pengolahan Air

Minum

UPTD BKD

UPTD Pengelola

Tempat Rekreasi

UPTD Bina Marga

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

1

3

1

2

2

1

3

1

2

JUMLAH TOTAL - - - 52 52

Tabel 6. Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Penyebaran di Wilayah

Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO WILAYAH KECAMATAN JUMLAH

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Mendahara

Mendahara Ulu

Geragai

Dendang

Muara Sabak Barat

Muara Sabak Timur

Kuala Jambi

Rantau Rasau

Berbak

Nipah Panjang

Sadu

204

168

347

224

1.477

372

168

381

134

390

173

JUMLAH TOTAL 4.038

Tabel 7. Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1

2

3

4

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Diploma I

41

56

879

30

Page 55: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lv

5

6

7

8

9

10

Diploma II

Diploma III

Diploma IV

Strata 1

Strata 2

Strata 3

502

587

30

1.799

114

-

JUMLAH TOTAL 4.038

Tabel 8. Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO JENIS KELAMIN JUMLAH

1

2

Laki – Laki

Perempuan

2.075

1.963

JUMLAH TOTAL 4.038

Tabel 9. Rekapitulasi Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2017

NO GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1

2

3

4

Golongan I

Golongan II

Golongan III

Golongan IV

32

478

986

579

5

416

1.100

442

37

894

2.086

1.021

JUMLAH TOTAL 2.075 1.963 4.038

H. Gambaran Kantor Badan Kepegawaian Daerah (Bkd) Tanjung Jabung

Timur.

Visi Dan Misi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2016-2021

VISI

TERWUJUDNYA APARATUR SIPIL NEGARA YANG PROFESSIONAL,

DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB DAN SEJAHTERA

Page 56: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lvi

MISI

Misi pengembangan SDM Aparatur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada

dasarnya diembang oleh Bupati yang secara operasional dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Adapun Misi pengembangan SDM Aparatur yang harus

dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah adalah

sebagai berikut: 1. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur yang memiliki kompetisi dan professional

dalam tugas.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan yang transparan, akuntabel dan partisipasif.

3. Mengembangkan Sistem Informasi Kepegawaian berbasis Teknologi Informasi.

STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

KEPALA : Drs. Hadi Firdaus, M.Si

SEKRETARIS : Desi Herdianti, SE, MT, M.Sc

KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN - Ahmad Arif, S.Kom

- Ahmad Habibi

- Susilawati A.Md

- Erni Yusnita

KASUBBAG PROGRAM DAN KEUANGAN - Surya Aladian, S.IP

- Buhari, A.Md,

- Maya Zuhdia.

BIDANG PERENCANAAN MUTASI DAN PROMOSI - Angga Harismurtha, S. STP. MH

KASUBBAG MUTASI DAN PENSIUN - Apri Trilegiwo, SH

- Ridho Hamid, SE

- Amir, A.Md

- Hermansyah, A.Md

KASUBBID PERENCAAN KEPEGAWAIAN - Husniawati, SE.,M.Si.,Akt,

- Suriadi,

- Maslan

KASUBBID PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PROMOSI

JABATAN - Dedi Arman, S. Pd,

Page 57: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lvii

- Desi Triwastuti, A. Md,

- Misriati

BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PEMBINAAN DAN

KESEJAHTERAAN PEGAWAI - Aria Ika Nuryana, S. STP

KASUBBID PENDIDIKAN DAN PELATIHAN - HMD Karziaoni, S. Pt.,M.Si

- Muhammad Rafi

- Marlina, A.md

- Pinoarso, A.md

KASSUBID PEMBINAAN PEGAWAI - Yoki Alfat, SH, Mulyadi

KASUBBID KESEJAHTERAAN PEGAWAI - Hati Yusmiati, S. Kom, Nanik Sugiarti, SE, M. Yamin, Yoffie Juliansyah Putra

Page 58: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lviii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Pelanggaran Disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil di

Kantor BKPSDM Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2018.

Menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

disiplin Pegawai Negeri Sipil, Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan

Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan

yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Menurut PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,

“Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan

disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.”40

Kewajiban dan pelanggaran disiplin di jelaskan dalam Bab II Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Bentuk pelanggaran atas kewajiban dan larangan di bagi dalam tingkat dan

jenis hukuman. Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

tentang disiplin PNS tingkat dan jenis hukuman disiplin adalah sebagai berikut:

Tingkat hukuman disiplin terdiri dari hukuman disiplin ringan, sedang dan

berat. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis, dan

pernyataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari

penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun, penundaan kenaikan pangkat

1 tahun dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah satu tahun. Jenis hukuman

40 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Page 59: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lix

disiplin berat terdiri dari penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah,

pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Berikut bentuk pelanggaran berdasarkan bentuk hukum :

A. Pelanggaran dengan hukuman disiplin ringan bagi pelangaran kewajiban dan

larangan.

Pelanggaran dengan hukuman disiplin ringan adalah dijatuhkan bagi

pelanggaran terhadap kewajiban :

1. Setia dan taaat sepenuhnya kepada Landasan Dasar Negara dan Pemerintah .

2. Menaati Segala Peraturan perundang-undangan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja;

3. Melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan tanggunga jawab dan tujuan tugas kedinasan tersebut;

4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS sebagaimana dimaksud;

5. Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;

6. Memegang rahasia jabatan sesuai kode etik jabatan 7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk

kepentingan negara; 8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila

mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja;

9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja teguran lisan bagi pns yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja; teguran tertulis bagi pns, yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja; dan pernyataan tidak puas secara tertulis bagi pns yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja.

10. Menggunakan sarana dan prasarana milik negara dengan sebaik-baiknya;

11. Memberikan pelayanan prima, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Page 60: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lx

12. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja;

13. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja; dan

14. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.41

Bentuk pelanggaran dengan hukuman disiplin ringan dijatuhkan bagi

pelanggaran terhadap larangan:

a. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara, secara tidak sah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja;

b. Melakukan konspirasi di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja;

c. Menyalahgunakan wewenang terhadap bawahan, apabila pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja;

d. Melakukan suatu tindakan atau membiarkan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

e. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja.

B. bentuk pelanggaran dengan hukuman disiplin sedang bagi pelangaran

kewajiban dan larangan

bentuk pelanggaran yang sedang dimaksud adalah pelanggaran terhadap

kewajiban-kewajiban sebagai berikut:

1. Pelanggaran terhadap sumpah/janji PNS dan sumpah janji jabatan, apabila pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sah;

2. Tidak Setia dan taat sepenuhnya Landasan Dasar Negara, negara kesatuan republik indonesia, dan pemerintah, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan;

3. Menaati segala bentuk peraturan perundang-undangan, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan;

41

Pasal 8 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

Page 61: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxi

4. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan;

5. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan;

6. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan;

7. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan;

8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan;

9. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan;

10. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja berupa: penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja; penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi pns yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (dua puluh satu) sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja; dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun bagi pns yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26 (dua puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja;

11. Mencapai target dan sasaran kerja pegawai yang ditetapkan, apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% (dua puluh lima persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen);

12. Menggunakan dan sarana dan prasarana milik negara dengan sebaik-baiknya, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan;

13. Memberikan pelayanan publik dengan maksimal, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

14. kepemimpinan dalam melaksanakan tugas, apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja;

15. Memberikan peluang kepada pegawai untuk mengembangkan karier, apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja; dan

16. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan.

Bentuk pelanggaran dengan hukuman disiplin sedang bagi pelanggaran terhadap

larangan:

1. Menggunakan atau mengambil sarana dan prasarana milik negara secara tidak sah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan;

Page 62: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxii

2. Melakukan konspirasi baik di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan;

3. Kewenangan pemimpin tehadap bawahan, apabila pelanggaran dilakukan dengan sengaja;

4. Melakukan suatu tindakan atau membiarkan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi;

6. Ikut dalam kegiatan politik;

C. Bentuk pelanggaran dengan hukuman disiplin berat terhadap kewajiban dan

pelanggaran

Bentuk pelanggaran dengan hukuman disiplin berat terhadap kewajiban yaitu

pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban sebagai berikut:

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Landasan Dasar Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan sebagaimana, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

7. Bekerja secara profesional untuk kepentingan negara, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja berupa: penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun bagi pns yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31 (tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga

Page 63: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxiii

puluh lima) hari kerja; pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi pns yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja; pembebasan dari jabatan bagi pns yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari kerja; dan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi pns yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat puluh enam) hari kerja atau lebih;

10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan, apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun kurang dari 25% (dua puluh lima persen);

11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

12. Memberikan pelayanan prima kepada publik, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

13. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara.

Bentuk pelanggaran dengan hukuman disiplin berat terhadap kewajiban yaitu

pelanggaran terhadap larangan adalah sebagai berikut:

1. Menyalahgunakan wewenang 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain 3. Rangkap jabatan tanpa izin pemerintah. 4. Bekerja pada pihak asing. 5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara;

6. Melakukan konspirasi di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara

7. menjanjikan akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan

8. gratifikasi. 9. Melakukan suatu tindakan atau membiarkan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani atau menghalangi tugas kedinasan sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

10. Ikut dalam kegiatan politik (berpolitik).

Page 64: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxiv

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasubbid Pembina Kepegawaian

bahwa

“Kasus pelanggaran disiplin rata-rata terjadi pada masalah disiplin

kehadiran, pelanggaran disiplin kehadiran yang paling sering terjadi dan

bukan menjadi rahasia umum lagi yang mungkin sama terjadi di wilayah

lain yang bukan hanya di kabupaten Tanjung jabung Timur saja. Jadi

disiplin kehadiran itu yang paling tinggi angkanya, maka dari itu sudah

cukup banyak PNS yang diberikan hukuman disiplin ringan karena sering

tidak hadir beberapa hari, akan tetapi tidak serta merta kemudian

dijatuhkan hukuman karena ada ketentuannya bahwa lima hari secara

berturut-turut kalau tidak hadir baru kemudian dijatuhkan hukuman

disiplin. Kalau memang ternyata sehari dua hari kemudian ditegur lalu

kemudian hadir dan itu tidak perlu dijatuhkan hukuman dan angka

pelanggaran disiplin kehadiran itu sedikit demi sedikit mulai menurun.

Dengan adanya peraturan tentang pemotongan gaji tunjangan yang apabila

sering tidak hadir atau malas maka hal tersebut yang kemudian

memotivasi PNS itu sendiri untuk datang tepat waktu hadir pada setiap

harinya”.42

Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Kasubbid Pembinaan pelaksana

bidang Pembina kepegawain juga mengatakan bahwa pelanggaran yang terjadi di

Tanjung Jabung Timur itu berkisaran tentang masalah kehadiran.

Muliadi sebagai Pengelolah Kepegawaian mengatakan

“Dalam masalah kedisiplinan kehadiran juga sering ada masalah

pelanggaran yang masuk dalam hal kedisiplinan jam kerja, dia dalam

keterangan hadir tetapi di dalam jam kerjanya dia keluar dan itu pernah

terjadi. Lalu kita beri arahan dan teguran langsung supaya tidak

mengulangi kesalahan yang sama agar yang bersangkutan tidak kembali

mengulangi pelanggaran tersebut, karena dia menyadari akan ada sangsi

yang lebih berat lagi kedepannya apabila dia melakukan pelanggaran dan

itu akan menjadi efek jera bagi yang bersangkutan”. 43

42

Wawancara Yoki Alfat selaku Kasubbid Pembinaan Kepegawaian Kabupaten Tanjung

Jabung Timur, Pada 27 September 2018. 43

Wawancara Mulyadi Pelaksana pengelolan Pembinaan Kepegawaian Kabupaten

Tanjung Jabung Timur, Pada 27 September 2018.

Page 65: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxv

Berdasarkan hasil wawancara dengan Perdamean Sitombing Keu Selain

masalah absen kehadiran juga terdapat masalah kehadiran pada jam kerja atau

kurangnya mentaati ketentuan jam kerja yang sudah ditentukan sesuai dengan

peraturan yang telah dibuat yaitu selama tujuh setangah jam (dari pukul 07:30

sampai dengan pukul 16:00 ) dan tujuh setengah jam itu tidak termasuk jam

istirahat pada pukul 12:00 s/d 13:00. Namun di dalam jam kerja tersebut

terkadang masih ada beberapa PNS yang keluar tanpa izin ke atasan.44

Selain itu masyarakat berpendapat mengenai pelanggaran dispilin yang di

lakukan oleh PNS yaitu “menambah libur pada saat perayaan hari besar Islam

seperti hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.”45

“Pelanggaran lain yaitu seperti

masalah kedisiplinan jam kerja masyarakat pernah melihat PNS yang datang ke

Kantor jam sepuluh.” 46

Menurut Agita Ekarani, Kasubag Perencanaan Kantor Inspektorat Tanjung

Jabung Timur,

“Masalah yang terjadi mengenai PNS adalah berupa teguran-teguran,

karena selama tahun 2018 ini saya sering melihat surat yang masuk dari

teguran kepala OPD nya langsung karena yang bersangkutan tingkat

kehadirannya yang rendah pelanggaran lain yang terjadi yaitu pada

pelanggaran kode etik biasanya seperti melakukan tindakan yang

istilahnya mengancam karena dia tidak merasa cocok dengan atasan

seperti yang pernah saya tangani dia melakukan tindakan yang

mengancam seperti misalnya merobek kursi menggunakan benda tajam

44

Wawancara dengan Perdamean Sitombing Keu, jabatan; Irban Wil IV Pada 27

September 2018. 45

Wawancara dengan M.Amin Selaku Warga Asli Tanjung Jabung Timur Pada 29

September 2018. 46

Wawancara dengan Tandrisana Masyarakat Tanjung Jabung Timur Pada 29 September

2018.

Page 66: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxvi

(pisau) di kursi kepala dan itu pernah terjadi. Ada juga pelanggaran kode

etik PNS yang pernah terjadi yaitu masalah perselingkuhan dan kalau

pelanggaran disiplin itu ya masalah di jam kerja dan terkadang sering tidak

ikut apel”.47

Data yang di dapat dari kantor BKPSDM mengenai pelanggaran yang dilakukan

oleh PNS Tahun 2018 menunjukkan bahwa

No Nama/Nim/Pa-

ngkat

Jabatan

/Instansi Pelanggaran Jenis Hukuman Disiplin

1 Askabul Yamin,

SE

19730627200012

1001

Kasi.

Kesos

Kec.

Berbak

Tidak

masuk kerja

tanpa

keterangan.

(25 Jan s.d

21 Feb 2018

dan 23 Feb

s.d 5 Mar

2018)

1. Teguran Lisan

berdasarkan

Keputusan Camat

nomor 34 Tahun

2018 tangggal 20

April 2018.

2. Teguran tertulis

berdasarkan

Keputusan Camat

nomor 35 Tahun

2018 tanggal 30

April 2018.

3. peryataan tidak puas

berdasarkan

Keputusan Camat

nomor 36 Tahun

2018 tanggal 9 Mei

2018.

2 Indra Asmawardi

19750512200012

1002

Pelaksana

Kantor

Lurah

Simpang

Tuan Kec.

Mendahara

Ulu

Sakit

Kejiwaan

(Januari

2018)

Solusi:

1. Diberikan cuti sakit

sesuai PP 11 tahun

2017 pasal 319 dan

310

2. Bentuk Tim Penilaian

yang didalamnya

terlibat Tim Medis

yang ditunjuk oleh

pemerintah.

3. Diberikan

kesempatan berobat

47

Wawancara dengan Agita Ekarani Kasubag Perencanaan Kantor Inspektorat Tanjung

Jabung Timur Pada 27 September 2018.

Page 67: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxvii

selama 6 Bulan,

setelahnya meminta

rekomendasi tim

medis atas kesalahan

jiwa Ybs, jika belum

sembuh diberikan

kesempatan 6 bulan

terakhir untuk

berobat. Jika

rekomendasi tim

medis menyatakan

Ybs belum sembuh,

maka terhadap Ybs

dapat diberhentikan

dengan hormat tidak

atas permintaan

sendiri sebagai PNS.

3. Ary Dwi Saputra

19780930200012

1003

Pelaksana

Kantor-

kantor

Kecamatan

Mendahara

Ulu

Tidak

Masuk

Kantor

(Januari

2018)

1. Belum ada tindakan

2. Laksanakan

Pembinaan oleh atasn

Langsung

berdasarkan dengan

mempedomani PP 53

Tahun 2010 tentang

Disiplin PNS.

Menurut analisa penulis bentuk pelanggaran disiplin yang terjadi di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu terkait permasalahan kehadiran,

kedisiplinan jam kerja, terkadang tidak ikut apel, sementara itu tingkat kehadiran

pegawai menjadi permasalahan yang paling sering terjadi. kehadiran itu tadi

yang paling tinggi angkanya.

B. Proses Penegakan Sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang melanggar di

Kabupaten Tajung jabung Timur Berdasarkan Peraturan Pemeritah

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri.

Proses penegakan sanksi bagi pelanggaran disiplin oleh Pegawai Negeri

Sipil berdasarkan Peraturan Pemeritah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Page 68: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxviii

Pegawai Negeri Sipil melalui beberapa tahapan dimulai dari tahapan

pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan dan penyambpaian keputusan hukuman

disiplin. Berikut penjelasan dari tahapan-tahapan diatas:

PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dipanggil secara tertulis

oleh atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan. Pemanggilan kepada PNS

yang diduga melakukan pelanggaran disiplin dilakukan paling lambat 7 (tujuh)

hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan. Apabila pada tanggal yang seharusnya

yang bersangkutan diperiksa tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan

diperiksa pada pemanggilan pertama. Apabila pada tanggal pemeriksaan PNS

yang bersangkutan tidak hadir juga maka pejabat yang berwenang menghukum

menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada

tanpa dilakukan pemeriksaan.48

Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap atasan langsung wajib

memeriksa terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan dalam bentuk

berita acara pemeriksaan. Apabila menurut hasil pemeriksaan kewenangan untuk

menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS tersebut merupakan kewenangan:

atasan langsung yang bersangkutan maka atasan langsung tersebut wajib

menjatuhkan hukuman disiplin; pejabat yang lebih tinggi maka atasan langsung

tersebut wajib melaporkan secara hierarki disertai berita acara pemeriksaan.49

48

Pasal 23 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS 49

Pasal 24 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Page 69: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxix

Khusus untuk pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan ayat (4) dapat dibentuk Tim

Pemeriksa. Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari atasan

langsung, unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian atau pejabat lain yang

ditunjuk. Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat lain yang ditunjuk.50

Apabila diperlukan, atasan langsung, Tim Pemeriksa atau pejabat yang

berwenang menghukum dapat meminta keterangan dari orang lain.51

Dalam

rangka kelancaran pemeriksaan, PNS yang diduga melakukan pelanggaran

disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, dapat

dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsung sejak yang

bersangkutan diperiksa. Pembebasan sementara dari tugas jabatannya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sampai dengan ditetapkannya

keputusan hukuman disiplin. PNS yang dibebaskan sementara dari tugas

jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap diberikan hak-hak

kepegawaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal atasan

langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak ada, maka pembebasan

sementara dari jabatannya dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi.52

Berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2)

harus ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan PNS yang diperiksa.

50

Pasal 25 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS 41

Pasal 26 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS 42

Pasal 27-28 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Page 70: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxx

Dalam hal PNS yang diperiksa tidak bersedia menandatangani berita acara

pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berita acara pemeriksaan

tersebut tetap dijadikan sebagai dasar untuk menjatuhkan hukuman disiplin. PNS

yang diperiksa berhak mendapat foto kopi berita acara pemeriksaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).53

Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dan

Pasal 25 pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin.

Dalam keputusan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan.54

PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan beberapa

pelanggaran disiplin, terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu jenis hukuman

disiplin yang terberat setelah mempertimbangkan pelanggaran yang dilakukan.

PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin kemudian melakukan pelanggaran

disiplin yang sifatnya sama, kepadanya dijatuhi jenis hukuman disiplin yang lebih

berat dari hukuman disiplin terakhir yang pernah dijatuhkan. PNS tidak dapat

dijatuhi hukuman disiplin dua kali atau lebih untuk satu pelanggaran disiplin.

Dalam hal PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya akan

dijatuhi hukuman disiplin yang bukan menjadi kewenangannya, Pimpinan instansi

atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan hukuman disiplin kepada

53

Pasal 29 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS 44

Pasal 30 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS 45

Pasal 31 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Page 71: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxi

pejabat pembina kepegawaian instansi induknya disertai berita acara

pemeriksaan.55

Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan pejabat

yang berwenang menghukum Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan secara tertutup oleh pejabat yang berwenang menghukum atau

pejabat lain yang ditunjuk kepada PNS yang bersangkutan serta tembusannya

disampaikan kepada pejabat instansi terkait. Penyampaian keputusan hukuman

disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja sejak keputusan ditetapkan. Dalam hal PNS yang dijatuhi

hukuman disiplin tidak hadir pada saat penyampaian keputusan hukuman disiplin,

keputusan dikirim kepada yang bersangkutan.56

Sejalan dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 berdasarkan hasil wawancara

dengan Kasubbid jabatan Pembina kepegawaian ditegaskan bahwa

“Proses pelanggaran-pelanggaran itu diatur dalam PP NO.53 Tahun

2010 tentang disiplin PNS bahwa pelanggaran terhadap kewajiban,

hukuman disiplinnya apa karena hukuman disiplin itu sendiri berjenjang

ada hukuman yang dari ringan dulu dan ringan itupun ada jenisnya ,

mulai lagi dari teguran lisan, teguran tertulis, sampai dengan

pernyataan tidak puas dan naik lagi pada tingkatan hukumannya ke

hukuman disiplin sedang dan ada tingkatannya lagi sampai kepada

hukuman disiplin berat dengan tahap pemberhentian”.57

Kemudian ditambahkan oleh Pelaksana pengelolan Pembinaan

Kepegawaian Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dalam PP No. 53 Itu disebutkan

bahwa terhadap pelanggaran PNS atasan langsunglah yang kemudian memberikan

56 Pasal 31 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

57 Wawancara dengan Yoki Alfat selaku Kasubbid Pembinaan Kepegawaian Kabupaten

Tanjung Jabung Timur, Pada 27 September 2018.s

Page 72: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxii

hukuman, dahulu asumsinya itu di BKD (Badan kepegawaian daerah) dan

sekarang sudah menjadi BKPSDM (Badan kepegawaian dan pengembangan

sumber daya manusia) tapi kalau semua dibebankan kepada BKPSDM tentu akan

terjadi tidak objektif penilaiannya maka dalam PP NO. 53 Tahun 2010 mengatur

dengan jelas bahwa hukuman itu diberikan oleh atasan langsung, jadi sekarang

kalau misalnya SKPD, OPD sekarang ada PNS yang melakukan pelanggaran

mulai dari disiplin dan tidak hadir itu silahkan OPD yang menindak, artinya

atasan langsung dan atasannya berjenjang, kalau dia staf kemudian ada Kasinya,

atau ada Kasubagnya ada Kadis. segala macam berjenjang dan itu harus atasan

langsung melakukan teguran sampai dengan pemberhentian. Prinsipnya dalam PP

No.53 tahun 2010 ada pelanggaran, panggilan,dibuatkan berita acara, dan

jatuhkan hukuman.58

Berdasarkan temuan peneliti ketika melakukan penelitian di kantor Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Daerah

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur menemukan bahwa di tahun 2018

ini sudah terdapat tiga Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi sanksi

Pertama, pegawai bernama Askabul Yamin, SE, Kasi. Kesos Kec.

Berbak, tidak masuk kerja tanpa keterangan (25 Januari s.d 21 Februari 2018 dan

23 Feb s.d 5 Maret 2018). Pelanggaran Disiplin yang dilakukan adalah termasuk

pelanggaran terhadap kewajiban PNS di lihat dari Peraturan Pemerintah No.53

Tahun 2010 pada Pasal 3 ayat 11 yaitu melanggar kewajiban masuk kerja dan

menaati ketentuan jam kerja, dimana hukuman bagi pelanggaran termasuk

58

Wawancara Mulyadi Pelaksana pengelolan Pembinaan Kepegawaian Kabupaten

Tanjung Jabung Timur, Pada 27 September 2018.

Page 73: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxiii

pelanggaran Sedang sesuai dengan Pasal 9 ayat 11 yaitu Askabul Yamin

melanggar kewajiban masuk kerja Selama 19 hari kerja tanpa alasan di beri

hukuman penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun.

Proses yang dilakukan BKD terhadap kasus diatas terdiri dari teguran lisan

berdasarkan Keputusan Camat nomor 34 Tahun 2018 tanggal 20 April 2018,

teguran tertulis berdasarkan keputusan Camat nomor 35 Tahun 2018 tanggal 30

April 2018 dan pernyataan tidak puas berdasarkan Keputusan Camat nomor 36

Tahun 2018 tanggal 9 Mei 2018.

Menurut analisis penulis bahwa dari permasalahan di atas seharusnya

pihak pemerintah terkait memberikan sanksi hukuman disiplin sedang sesuai

dengan Pasal 9 ayat 11 huruf a yang berbunyi: penundaan kenaikan gaji berkala

selama (satu) tahun bagi PNS malas yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah

selama 16 (enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja. jika pelanggaran

masuk kerja satu hari sampai dengan lima belas hari hukuman tersebut berupa

teguran lisan maupun tertulis jika sudah melebihi batas ketentuan hukuman ringan

maka masuk ke hukuman disiplin sedang dan dijatuhkan harus sesuai dengan

ketentuan yang sudah dibuat atau ditentukan dalam PP No.53 Tahun 2010.

Kedua, pegawai atas nama Indra Asmawardi, Pelaksana Kantor Lurah

Simpang Tuan Kec. Mendahara Ulu, dengan pemaslahan kejiwaan (Januari 2018).

Menurut Analisis Penulis mengenai PP NO.53 TAHUN 2010 tentang

disiplin Peagawai Negeri Sipil dirasa masih memiliki kekurangan karena seperti

permasalahan diatas belum diatur dalam PP NO.53 Tahun 2010 untuk itu perlu

Page 74: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxiv

diadakan perbaikan mengenai peraturan tentang PNS yang mengalami sakit jiwa,

cacat fisik atau sejenisnya.

Ketiga, pegawai atas nama Ary Dwi Saputra, Pelaksana Kantor Kecamatan

Mendahara Ulu. Pelanggaran disiplin yang dilakukan yaitu tidak masuk kantor

(Januari 2018). Pelanggaran yang dilakukan oleh bersangkutan termasuk dalam

pelanggaran kewajiban masuk kerja seperti kasus pertama, permasalahan ini sama

dengan bentuk pelanggaran dari pelanggaran pertama yaitu masuk ke hukuman

disiplin sedang dan dijatuhkan harus sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat

atau ditentukan dalam PP No.53 Tahun 2010 sesuai dengan Pasal 9 ayat 11 huruf

a yang berbunyi: penundaan kenaikan gaji berkala selama (satu) tahun bagi PNS

malas yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas)

sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja. Namun proses yang terjadi dilapangan

hanya dilakukan pembinaan dari pimpinan seharusnya tindakan sanksi harus

sesuai dengan peraturan dengan mempedomani PP No.53 Tahun 2010 tentang

Disiplin PNS artinya ketegasan pemimpin menjadi faktor penting dalam proses

penegakan disiplin bagi PNS.

Menurut analisis penulis berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui

dari keseluruhan permasalahan diatas nampak bahwa tindakan yang diambil oleh

Pemerintah terkait di lapangan belum sesuai dengan PP No.53 Tahun 2010.

Seharusnya pemerintah mengambil tindakan yang lebih tegas yang sesuai

denganPeraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010, Jika pemimpin lebih tegas maka

jumlah pelanggaran akan semakin berkurang. Selain itu, PP No.53 tahun 2010

diharapkan lebih lengkap dalam membuat ketentuan pelanggaran PNS seperti

Page 75: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxv

ketentuan mengenai PNS yang terkena penyakit kejiwaan, cacat fisik dan

sebagainya yang belum ada dalam PP Nomor 53 tahun 2010.

Menurut analisis penulis bahwa proses penegakan sanksi bagi pelanggaran

disiplin oleh Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Tajung jabung Timur -itu secara

tahapan pemanggilan dan pemeriksaan sudah sesuai karena sudah melalui atasan

langsung yang memberikan teguran dan sanksi. Namun, pada tahapan penjatuhan

dan penyampaian keputusan hukuman disiplin, belum sesuai dengan PP Nomor

53 Tahun 2010. Berdasarkan data pelanggaran dari kantor Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Daerah Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menurut hemat peneliti, pelanggaran yang

dilakukan oleh Askabul Yamin dalam kasus pelanggaran disiplin tidak masuk

kerja tanpa keterangan selama 19 hari kerja, seharusnya masuk ke proses

hukuman disiplin sedang sesuai dengan Pasal 9 ayat 11 yaitu bentuk pelanggaran

terhadap kewajiban masuk kerja Selama 19 hari kerja tanpa alasan dengan

hukuman penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun.

Akan tetapi proses yang dilakukan BKD terhadap kasus pelanggaran yang

di atas terdiri dari teguran lisan berdasarkan Keputusan Camat nomor 34 Tahun

2018 tanggal 20 April 2018, teguran tertulis berdasarkan keputusan Camat nomor

35 Tahun 2018 tanggal 30 April 2018 dan pernyataan tidak puas berdasarkan

Keputusan Camat nomor 36 Tahun 2018 tanggal 9 Mei 2018. Artinya proses yang

dilakukan oleh BKD Tanjung Jabung timur kepada Askabul Yamin masuk

kedalam pelanggaran disiplin ringan, pelanggaran tadi seharusnya masuk dalam

kategori hukuman disiplin sedang dengan hukuman penundaan kenaikan gaji

Page 76: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxvi

berkala selama 1 (satu) tahun. Jadi menurut analisis penulis bahwa dari

permasalahan di atas seharusnya pihak pemerintah terkait harus memberikan

sanksi hukuman disiplin yang sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat atau

ditentukan dalam PP No.53 Tahun 2010.

C. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Penegakan Sanksi bagi

Pegawai Negeri Sipil yang Melanggar tersebut di Kantor BKPSDM

Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2018.

Dalam penegakan sanksi bagi ketiga PNS yang melakukan pelanggaran di

Kantor BKPSDM terdapat beberapa faktor yang menjadi pendorong dan

penghambat dalam penegakan sanksinya yaitu berdasarkan observasi yang penulis

lakukan. Yang pertama adalah faktor kepemimpinan. Pembinaan melalui

kepemimpinan merupakan faktor pendukung sekaligus penghambat dalam

penegakan disiplin PNS, artinya jika pemimpin memiliki ketegasan maka akan

menjadi faktor yang mendukung dalam penegakan disiplin PNS. Dalam ketiga

kasus tersebut menurut saya pemimpin kurang tegas dengan memberikan sanksi

terhadap PNS yang melanggar disiplin. Kedua, pemahaman terhadap aturan dalam

hal penegakan disiplin adalah PP Nomor 53 Tahun 2010. Sebagai contoh

pelanggaran yang seharusnya mendapat sanksi dengan hukuman sedang tapi di

berikan sanksi dengan hukuman ringan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Adi Irawan Saputra selaku Anggota

Sat Pol PP Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Dalam proses menindak PNS yang melanggar untuk mendapatkan efek

jera bagi yang bersangkutan atas perbuatan pelanggaran yang telah

diperbuatnya. Jika proses tersebut dilaksanakan sesuai dengan aturan dan

Page 77: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxvii

pedoman dalam penegakan disiplin maka penegakan tersebut akan dapat

diterapkan dengan baik.59

Ketiga sosialisasi mengenai displin pegawai sebagai faktor pendorong

dalam penegakan sanksi yaitu dilakukan dengan pembinaan-pembinaan melalui

atasannya, selain itu PNS diberi bimbingan langsung pada saat apel pada hari

senin dan hari jumat di Kantor Bupati.

Keempat, sarana dan prasarana penunjang dapat menjadi faktor pendukung

maupun penghambat dalam upaya penegakan dispilin PNS, dari hasil observasi di

Kantor BKPSDM tidak terdapat CCTV. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Pardamean Sitombing Keu, jabatan; Irban Wil IV Inspektorat Kabupaten Tanjung

Jabung Timur

“Masalah kurangnya fasilitas dikantor untuk memantau secara langsung seperti CCTV yang belum ada ditiap-tiap ruangan karena apabila ada CCTV maka akan lebih objektif dan mudah untuk dipantau secara langsung. Kekurangan di sini belum bisa online atau adanya fasilitas CCTV untuk laporan serta untuk melihat secara langsung atas aktifitas yang dilakukan untuk pemantauan.”60

59

Wawancara dengan Adi Irawan Saputra selaku Anggota Sat Pol PP Kabupaten Tanjung

Jabung Timur Pada 27 Septembr 2018. 51

Wawancara Dengan YOKI ALFAT Sebagai Kasubbid Pembina Kepegawaian BKD

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pada 27 September 2018.

51

Wawancara Dengan Pardamean Sitombing Keu, jabatan; Irban Wil IV Inspektorat

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pada 27 Septembr 2018. 52

Wawancara Dengan Pardamean Sitombing Keu, jabatan; Irban Wil IV Inspektorat

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pada 27 Septembr 2018.

Page 78: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxviii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bentuk pelanggaran disiplin yang terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

yaitu terkait permasalahan kehadiran, kedisiplinan jam kerja, terkadang tidak

ikut apel, sementara itu tingkat kehadiran pegawai menjadi permasalahan yang

paling sering terjadi. kehadiran itu tadi yang paling tinggi angkanya.

2. Proses Sanksi bagi pelanggaran disiplin oleh Pegawai Negeri Sipil di

Kabupaten Tajung jabung Timur Berdasarkan Peraturan Pemeritah Nomor 53

Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu melalui beberapa

tahapan dimulai dari tahapan pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan dan

penyambpaian keputusan hukuman disiplin.

3. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat dalam Penegakan Sanksi bagi

Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Faktor

pendorongnya dan pendukung yaitu faktor kepemimpina, faktor pemahaman

terhadap aturan, faktor sosialisasi terhadap disiplin, dan faktor sarana

prasarana.

B. Saran

Solusi kedepannya supaya angka pelanggarannya menurun, sebagai pelaku

pimpinan bisa kemudian membimbing staf yang dibawah atau jajaran-jajaran yang

dibawah. kemudian pimpinan bisa menjadi panutan dan bisa memberi contoh

bukan hanya sekedar mengajarkan saja, itu yang sangat penting agar pimpinan

Page 79: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxix

bisa menjadi contoh bagi bawahannya. Diperlukan pada setiap Pegawai Negeri

Sipil yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada pancasila dan Undang- Undang

Dasar 1945, PNS yang mempunyai mental baik, berdaya guna, berkualitas tinggi,

mempunyai kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya. Selanjutnya penegakan

hukum juga jangan ragu-ragu artinya tidak boleh juga tebang pilih siapapun dia

yang berbuat salah yang namanya salah maka akan ada hukuman. Proses yang di

ambil hendaknya sesuai dengan peraturan yang berlaku pihak yang berwenang

memberi sanksi hendaknya lebih memahami tentang peraturan dan

menerapkannya, selain itu upayakan fasilitas penunjang agar kedepan proses dan

upaya penegakan sanksi disiplin PNS lebih baik.

Page 80: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxx

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

An-Nisa :4 (59)

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011).

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS

Jambi, (2012).

B. Perundang-undangan

PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pasal 3 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pasal 8 PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

Pasal 23 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 24 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 25 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 26 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 27 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 28 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 29 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 30 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Pasal 31 PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

Page 81: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxxi

C. Jurnal

Alwi Hasyim Batubara, “Konsep Good Governance dalam Konsep Otonomi

Daerah,” Jurnal Analisis Administrasi Kebijakan, Vol. 3 Nomor 1

januiari- April 2006.

Dwi Heri Sudaryanto, “Penegakan Disiplin Pegawai Negeri SIpil, “Jurnal Forum

Manajemen, Vol.4 Nomor 3, 2014.

Gusti Lanang Rakayoga, “Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Ditinjau dari Aspek Hukum

Kepegawaian Di Indonesia, “Jurnal IUS (Hukum dan Keadilan), Vol. II

NO. 5, 2014.

Muhammad Ilham Ari Saputra, “Penerapan Prinsip-pinsip Good Governance

dalam Penyelenggaraan Reforma Agraria di Indonesia, “YURIDIKA, Vol.

28 Nomor 2 Mei- Agustus 2013, hlm. 193.

Saadah, “Implementasi Peraturan Pemerintah Tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Muaro Jambi, “Jurnal Ilmu dan

Administrasi, Vol. XII Nomor. 2 , 2015.

Wildan Lutfi A, Mayahayati K, “Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 Tentang Dsiplin Pegawai Pegawai Khususnya Aspek Jam

Kerja di Kutai Kartanegara, “Jurnal Borneo Administrator, Vol. 11

Nomor. 3, 2015.

Page 82: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxxii

D. Skripsi

A.A Ngurah Anom Chandra Cahyadi dan I Wayan Parsa , “Penegakan Sanksi

Disiplin Bagi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

Andi Yenni Yunianti, “Implementasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan”, Skripsi Universitas

Hasanuddin Makasar, tahun 2014.

Muhamad Aryono, “Penegakan Hukum Disiplin Berat Bagi Pegawai Negeri Sipil

di Pemerintahan Kota Bandung Provinsi Jawa Barat”. Skripsi,

Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, tahun 2012.

Ruzieq Zulindra Mtd, “Penerapan Sanksi Administrasi Disiplin Aparatur Sipil

Negara Sebagai Upaya Pebmbentukan Apartur yang bersih di

Pemerintahan Kota Medan”, Skripsi Universitas Sumatera Utara Medan,

2015.

E. Artikel

Evron Edison, “Efektivitas Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Pemerintahan Kabupaten

Kerinci”, Artikel Universitas Bung Hatta, 2015.

Page 83: NIM: SPI. 141814 Anwar Sadat Oleh: PROGRAM STUDI HUKUM

lxxxiii

F. Website

http://kemenagtanjabtimkab.blogspot.com/2011/11/kemenagtanjabtim.html, di Akses Pada 8

Agustus 2018.

https://metrojambi.com/read/2015/07/23/2257/hari-kedua-kerja-usai-libur-lebaran-aktivitas-

perkantoran-tanjabtim-sepi/, di Akses Pada 6 Agustus 2018.

http://tanjabtimkab.go.id/profil/detail/50/gambaran-umum-kabupaten-tanjung-jabung-

timur#.W49oxrgePIU, Di Akses Pada 5 September 2018.