obesitas part 2

3
Kurang tidur Ada beberapa hal yang membuat kurangnya waktu tidur berhubungan erat dengan pertambahan berat badan, yaitu: Saat Anda kurang tidur,terjadi peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan. Tidur larut malam membuat Anda berpeluang lebih besar untuk mengonsumsi makanan ringan di malam hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam tubuh. Mengonsumsi obat-obatan tertentu Antidepresan: depresi menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan karena penderitanya lebih memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah. Namun sayangnya, obat-obatan untuk menangani depresi dapat menyebabkan berat tubuh meningkat juga. Tapi ada juga sebagian penderita yang nafsu makannya kembali karena suasana hatinya telah lebih baik dan bukan karena efek samping antidepresan. Steroid: kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan dapat menjadi efek samping dari obat-obatan anti- inflamasi non-steroid (OAINS) seperti prednisolon. Orang yang mengonsumsi steroid juga dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh tertentu yang menyimpan lemak seperti pada perut dan wajah. Obat-obatan lain: obat-obatan lain juga dapat menyebabkan pertambahan bobot tubuh, misalnya obat untuk menangani penyakit migrain, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kejang-kejang. Begitu pula dengan obat-obatan antipsikotik yang biasa digunakan untuk menangani gangguan bipolar danskizofrenia. Sakit Persendian Penderita obesitas juga akan mengalami sakit pada bagian persendian dan otot- otot kaki. Sakit pada persendian, teretama kaki dalam jangka yang panjang akan memperburuk postur tubuh. Kondisi ini diakibatkan karena kelebihan berat badan yang membuat tambahan beban dan tekanan pada lutut dan pergelangan kaki bertambah. RESIKO PSIKOSOSIAL Orang gemuk mempunyai banyak kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik, sehingga mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan sosial. Masyarakat pun kurang menyukai kegemukan, hal ini nyata dari adanya olok olok untuk orang gemuk. Bagi si gemuk itu sendiri dapat timbul rasa rendah diri, rasa tertekan, serta keputusasaan Nafas Pendek Kondisi yang biasanya dialami oleh orang yang obesitas adalah susah untuk

Upload: ledy-ervita

Post on 28-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obesitas

TRANSCRIPT

Page 1: Obesitas Part 2

 Kurang tidur

 Ada beberapa hal yang membuat kurangnya waktu

tidur berhubungan erat dengan pertambahan berat

badan, yaitu:

Saat Anda kurang tidur,terjadi peningkatan kadar

hormon dalam tubuh yang bisa meningkatkan

rasa lapar dan nafsu makan.

Tidur larut malam membuat Anda berpeluang lebih

besar untuk mengonsumsi makanan ringan di malam

hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam

tubuh.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Antidepresan: depresi menjadi salah satu penyebab

pertambahan berat badan karena penderitanya lebih

memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah.

Namun sayangnya, obat-obatan untuk menangani

depresi dapat menyebabkan berat tubuh meningkat

juga. Tapi ada juga sebagian penderita yang nafsu

makannya kembali karena suasana hatinya telah lebih

baik dan bukan karena efek samping antidepresan.

Steroid: kenaikan berat badan karena meningkatnya

nafsu makan dapat menjadi efek samping dari obat-

obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti

prednisolon. Orang yang mengonsumsi steroid juga

dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh

tertentu yang menyimpan lemak seperti pada perut

dan wajah.

Obat-obatan lain: obat-obatan lain juga dapat

menyebabkan pertambahan bobot tubuh, misalnya

obat untuk menangani penyakit migrain, tekanan

darah tinggi, diabetes, dan kejang-kejang. Begitu pula

dengan obat-obatan antipsikotik yang biasa digunakan

untuk menangani gangguan bipolar danskizofrenia.

Sakit Persendian

Penderita obesitas juga akan mengalami sakit pada

bagian persendian dan otot-otot kaki. Sakit pada

persendian, teretama kaki dalam jangka yang panjang

akan memperburuk postur tubuh. Kondisi ini

diakibatkan karena kelebihan berat badan yang

membuat tambahan beban dan tekanan pada lutut

dan pergelangan kaki bertambah.

RESIKO PSIKOSOSIAL

Orang gemuk mempunyai banyak kesulitan dalam

melakukan aktivitas fisik, sehingga mengalami

kesulitan dalam mengikuti kegiatan sosial. Masyarakat

pun kurang menyukai kegemukan, hal ini nyata dari

adanya olok olok untuk orang gemuk. Bagi si gemuk

itu sendiri dapat timbul rasa rendah diri, rasa tertekan,

serta keputusasaan

Nafas Pendek

Kondisi yang biasanya dialami oleh orang yang

obesitas adalah susah untuk bernafas, dan cenderung

nafasny pendek. Hal ini disebabkan oleh tumpukan

lemak yang ada di bagian leher dan dada, yang

membuat penderita obesitas mengalami kesulitan saat

bernafas maupun mengeluarkan nafas.

Penyakit Jantung

Bahaya obesitas dapat memicu terjadinya serangan

jantung, sebab lemak yang berlebih dapat menutupi

pembuluh darah pada jantung sehingga menjadi

tersumbat. Jika hal ini terjadi, maka serangan jantung

pun dapat terjadi termasuk jantung koroner. Gejala-

gejala yang ditunjukkan oleh penyakit jantung ini

antara lain :

Hipertensi

Obesitas memiliki hubungan yang erat dengan

penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini

bisa terjadi akibat dari seringnya

mengkonsumsi makanan penyebab darah

tinggi, kolesterol dan lemak berlebih yang akhirnya

dapat memicu penyempitan pembuluh darah sehingga

tekanan darah menjadi naik.

Penyakit hipertensi diklasifikasikan menjadi 2

kelompok yaitu:

Hipertensi primary, yakni tekanan darah tinggi yang

diakibatkan oleh gaya hidup dan faktor lingkungan.

Page 2: Obesitas Part 2

Hipertensi secondary, yakni tekanan darah tinggi yang

diakibatkan oleh penyakit yang diderita seperti gagal

jantung, gagal ginjal hingga kerusakan sistem hormon

pada tubuh.

Gangguan Saluran Pernapasan

Bahaya obesitas dapat menyebabkan gangguan

pernafasan, karena terjadi penimbunan lemak yang

berlebihan di bawah diafragma dan pada dinding dada

hingga menekan paru-paru. Jika hal ini dibiarkan

dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan

dalam bernapas. Pada saat tidur, gangguan

pernapasan ini bisa terjadi sehingga menyebabkan

pernafasan bisa berhenti untuk sementara (obstructive

sleep apnea), sehingga menimbulkan ciri ciri-ciri

kurang tidur, seperti sering mengalami kantuk di siang

hari.

Diabetes

Resiko yang bisa dialami oleh seseorang yang

menderita obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2.

Pada penderita obesitas, insulin yang dihasilkan oleh

pankreas terganggu oleh komplikasi-komplikasi

obesitas sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk

membantu sel-sel menyerap glukosa. Karena kerja

insulin menjadi tidak efektif, maka pankreas terus

berusaha untuk menghasilkan insulin lebih banyak

yang akibatnya kemampuan pankreas semakin

berkurang untuk menghasilkan insulin.

Kondisi ini pada umumnya disebut resistensi insulin

yang merupakan faktor penyebab seseorang

mengalami diabetes tipe 2.

Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT)

dengan rumus:

IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan

(cm)/100)2

Contoh :

BB = 50 kg, TB = 160 cm

IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53

Klasifikasi nilai IMT :

IMT Status Gizi Kategori

< 17.0 Gizi Kurang Sangat Kurus

17.0 -

18.5Gizi Kurang Kurus

18.5 -

25.0Gizi Baik Normal

25.0 -

27.0Gizi Lebih Gemuk

> 27.0 Gizi Lebih Sangat Gemuk

sumber : Departemen Kesehatan RI