oklusi pada gigi tiruan penuh-fix

58
OKLUSI PADA GIGI TIRUAN PENUH Kelompok B1 1

Upload: ellizabeth-lilanti

Post on 20-Jan-2016

574 views

Category:

Documents


79 download

TRANSCRIPT

1

OKLUSI PADA GIGI TIRUAN PENUH

Kelompok B1

2

Anggota kelompok:

Yosepha Y E Lubis (110600106) Shinta Ameldia Imawan (110600107) Felix Hartanto Ongko (110600108)

Rikha Sagala (110600109) Cut Nirza Amanda (110600110)

Adinda Munawarah D. (110600111) M.Fathurrahman (110600112)

Suci Sylvana Harahap (110600113) Keyke Aldila Darya (110600114) Tiurma Sitompul (110600115) Metha Legina (110600116)

Ellizabeth Lilanti (110600117) Rizky Ayu Arista (110600118) Ade Harticha P (110600119)

3

OKLUSI Kontak/pertemuan antara gigi

geligi atas dan bawah yang saling berhadapan ketika rahang

dikatupkan tanpa diperantarai oleh makanan.

Hubungan statis antara gigi geligi RA dan RB selama

interkuspasi (pertemuan tonjol gigi geligi RA dan RB secara

maksimal)

4

Perbedaan oklusi pada gigi asli dan gigi tiruan

Gigi Asli Gigi Tiruan

Gigi alami berfungsi secara independen dan masing-masing gigi menyebarkan beban oklusal.

Gigi tiruan berfungsi sebagai kelompok dan beban oklusalnya tidak diterima secara individual

Maloklusi yang terjadi tidak akan bermasalah dalam jangka waktu lama

Maloklusi dapat langsung menimbulkan masalah

Tekanan non vertikal dapat ditoleransi Tekanan non vertikal merusak jaringan pendukung

Incising tidak mempengaruhi gigi posterior Incising dapat mengungkit bagian posterior gigi tiruan

Molar kedua adalah area favorit untuk pengunyahan berat dan mempunyai kekuatan yang lebih baik

Pengunyahan yang berat pada molar kedua dapat memiringkan atau menggeser basis protesa

Bilateral balance tidak diperlukan, biasanya dianggap hambatan

Bilateral balance adalah wajib untuk menghasilkan stabilitas gigi tiruan

Impuls proprioseptif memberikan umpan balik untuk menghindari prematuritas oklusal. Hal ini membantu pasien untuk memiliki kebiasaan oklusi dari relasi sentrik.

Tidak ada umpan balik dan gigi tiruan terletak pada relasi sentrik. Setiap prematuritas dalam posisi ini dapat menggeser basis

5

Konsep Umum Oklusi pada Gigi Tiruan Penuh

• Tidak seperti gigi asli, gigi tiruan bertindak sebagai unit tunggal. Oleh karena itu, harus ada minimal tiga titik kontak (biasanya satu anterior dan dua posterior) antara gigi atas dan bawah pada setiap posisi mandibula untuk menyetarakan kekuatan distribusi dan stabilisasi gigi tiruan

• Anatomi gigi harus diatur menggunakan balanced occlusion dan gigi non-anatomi biasanya disusun menggunakan monoplane oklusi. Semua bentuk oklusal setidaknya harus memiliki kontak tripod dalam relasi sentrik. Balanced occlusion bahkan harus memiliki kontak tripod dalam hubungan eksentrik.

6

Konsep Oklusi yang

Berbeda

Spherical Concept of Occlusion

Neutrocentric Concept of Occlusion

Organic Concept of Occlusion

7

Neutrocentric Concept of Occlusion

Bidang oklusi harus rata dan paralel terhadap sisa linggir alveolar. Konsep ini mirip dengan monoplane occlusion. Istilah neutrocentric menunjukkan suatu oklusi yang menghilangkan inklinasi anteroposterior dan buccolingual untuk mengarahkan kekuatan ke gigi posterior

Spherical Concept of Occlusion: (Monson) Menurut konsep ini, inklinasi anteroposterior dan mesiodistal dari gigi tiruan harus disusun secara harmonis dengan permukaan spherical

8

Organic Concept of OcclusionTujuannya untuk menghubungkan permukaan oklusal gigi sehingga gigi selaras dengan otot dan sendi selama fungsi. Otot-otot dan sendi menentukan posisi mandibula saat oklusi tanpa bimbingan gigi. Dalam fungsi, gigi seharusnya memiliki peran pasif dan tidak mempengaruhi atau menentukan jalur gerakan mandibula(dalam oklusi normal, gigi merupakan faktor yang menentukan dalam pergerkanan mandibula, misalnya insisal guidance)

A neutrocentric plane of occlusion should beparallel to the residual alveolar ridge

9

Syarat Oklusi

Ideal GTP

Stabilitas Gigitiruan

Efisiensi Perm.Oklusal

Jarak Ruangan Insisal

Kontak Daerah Minimal

Kontak Balanced Oklusal

Menghilangkan Hambatan

Tepi Yang Tajam

Pengurangan Ketinggian Cuspal

Fungsional Lever Balance

10

OKLUSI IDEAL PADA GIGI TIRUAN PENUH

Oklusi gigitiruan lengkap harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:1.Stabilitas gigi tiruan dan oklusinya ketika mandibula beara pada relasi sentris dan eksentrik. 2.Kontak balanced occlusal (kontak tripod) selama pergerakan eksentrik 3.Unlocking (menghilangkan hambatan/interference) pada cusp mesiodistal sehingga gigi tiruan dapat bertahan ketika ada resorpsi pada ridge alveolar 4.Ketinggian cuspal harus dikurangi untuk mengontrol gaya horizontal

11

6. Fungsional dari lever balanced harus diperoleh dengan arah vertikal dari gigi ke puncak linggir

7. Efisiensi pemotongan dan penetrasi pada permukaan oklusal harus samaa dari gigi asli.

8. Adanya jarak ruangan insisal selama gigi posterior berfungsi seperti mengunyah.

9. Kontak daerah yang minimal untuk mengurangi tekanan ketika menghancurkan makanan(lingualized oklusi)

10. Tepi yang tajam dan tonjol digunakan untuk meningkatkan efisiensi pada pengunyahan.

12

Satuan / Unit pada oklusi Gigi Tiruan Penuh

INSISAL UNIT

4 Insisivus

WORKING UNIT

Caninus dan gigi Posterior yang searah

gerakan mandibula

BALANCING UNIT

Caninus dan gigi Posterior

yang berlawanan working side

13

• Tepi insisal tajam untuk meningkatkan efisiensi pemotongan.

• Tidak berkontak ketika mastikasi. Unit ini berkontak ketika protrusi.

• Insisal Guidance yang dangkal

Insisal Unit

• Cusp yang efisien untuk penggrindingan dan pemotongan

• Lebar bukolingual yang lebih kecil utk mengurangi beban oklusal

• Dataran oklusal paralel dengan dataran linggir• Beban oklusal disalurkan langsung ke pusat

anteroposterior dari gigitiruan• Group function pada akhir pengunyahan berada pada

posisi eksentrik

Working unit

• M2 harus berkontak ketika pergerakan protrusif• Harus berkontak bersamaan dengan working side

pada akhir pengunyahan.• Kontak meluncur yang halus tanpa adanya

hambatan pada pergerakan lateral dan protusif.

Balancing unit

14

Type of Complete Denture

Occlusion

Balanced

occlusion

Monoplane

occlusion

Lingualized

occlusion

15

B A L A N C E D O C C L U S I O N

BALANCED OCCLUSION

POSISI SENTRIK:SELURUH GIGI KONTAK SECARA

SIMULTAN

POSISI EKSENTRIK:“SMOOTH SLIDING MOTION”

: kontak antara gigi geligi rahang atas dan rahang bawah pada posisi sentrik, eksentrik, untuk mengurangi dan membatasi gerakan tipping atau rotasi dari basis gigi

tiruan dalam hubungannya dengan struktur pendukung.

16

Balanced OcclusionTiga titik kontak (1 di anterior, 2

di posterior) tidak sesuai

dengan balanced occlusion

Kontak seluruh gigi secara bersamaan

Tidak ditemukan

pada gigi asli

17

Kriteria Karakteristik Balanced

Occlusion

- Working side seluruh gigi (Insisivus sentralis – Molar2) harus meluncur rata pada gigi lawannya- Tidak ada gigi yang mengalami interference atau disoklusi

- Terjadi kontak pada balancing side, tetapi tidak ada gangguan smooth gliding movement pada working side

- Terjadi kontak bersamaan sewaktu protrusi

18

Pentingnya Balanced Occlusion

Stabilitas gigi tiruan

Gerakan fungsional

19

Yang harus diperhatikan saat menentukan balanced occlusion:

1. Balance occlusion yang ideal dapat dicapai pada kasus yang memiliki linggir yang luas dan besar serta pada kasus gigi tiruan penuh gigi diatur dekat dengan linggir

2. Pada gigi tiruan penuh dimana gigi disusun jauh dari linggir dan terletak pada linggir yang sempit dan kecil balance occlusion buruk

3. Gigi yang mempunyai lebar buccolingual yang sempit dan terletak pada linggir yang lebar akan memberikan balance occlusion yang ideal

4. Keseimbangan yang ideal dapat dicapai dengan menyusun gigi sedikit lebih ke lingual pada linggir alveolar

5. Gigi tiruan penuh harus di desain sedemikian rupa sehingga kekuatan oklusi terpusat pada arah sagital (anteroposterior) gigi tiruan

20

21

Tipe-tipe balance

occlusion

Unilateral balance

occlusion

Bilateral balance

occlusion

Protrusif balance

occlusion

Lateral balance

occlusion

22

oklusi yang terlihat dari permukaan oklusal pada satu sisi ketika beroklusi secara simultan, tanpa adanya hambatan gaya meluncur

Lebih cocok pada GTC

1. Unilateral Balanced Occlusion

23

oklusi ketika terjadi kontak simultan di kedua sisi pada posisi sentrik dan eksentrik

membantu mendistribusikan beban oklusal secara meratamembantu meningkatkan stabilitas GT selama posisi

sentrik, eksentrik dan gerakan parafungsional

2. Bilateral balanced occlusion

24

Oklusi terjadi ketika mandibula bergerak ke depan dan terjadi kontak bersamaan anterior dan posterior

3. Protrusive Balance Occlusion

Faktor yang menentukan protrusive balanced

Sudut inklinasi dari kondilar

Sudut dari insisal guidance

Sudut dataran oklusal

Tinggi cusp dan inklinasi dari gigi posterior

Kurva pengimbang yang dipilih untuk orientasi dengan condylar dan insisal guidance

25

26

terjadi kontak simultan yang minimal pada kontak tiga titik (kontak tripod) pada saat mandibula bergerak ke lateral

tidak ditemukan pada gigi geligi asli

4. . Lateral Balanced Occlusion

27

Pasien edentulus dengan canine

guided occlusion pada saat

menggerakkan mandibulanya ke

kanan

akan terjadi canine guided disocclusion dari semua

gigi karena hanya caninus yang

berkontak dengan gigi lawannya

hanya pada satu sisi sedangkan

pada sisi berlawanan gigi

caninus tidak berkontak

Jika hubungan ini diikuti pada saat

penyusunan gigi

stabilitas GT tidak ada

terjadi ungkitan

Jadi gigi harus disusun

sedemikian rupa sehingga kontak simultan pada

working side dan balancing side

bisa terjadi

28

Canine guided disocclusion. This relationship is seen in natural dentition

Anterior and posterior tooth contact during laterotrusion seen on the working side

Balancing side contact during laterotrusion

29

Faktor yang menentukan lateral

balance oklusi:•Sudut inclinasi condylar pada balancing side•Sudut inclinasi insisal guidance dan cuspid lift•Sudut inclinasi dataran oklusal pada balancing side dan working side•Kurva pengimbang pada balancing side dan working side•Tinggi cusp bukal atau inklinasi balancing side dari gigi•Tinggi lingual cusp atau inklinasi working side

30

Tekanan saat oklusi pada gigi tiruan

penuh harus seimbang

dalam arah kanan-kiri

dan anatero-posterior

31

Lott’s conce

pt

Hanau’s

Quint

Frush’s concept

32

• :•

Faktor yang mempengaruhi balanced oklusi

5 faktor yang mempengaruhi kontak oklusal dalam prinsip balanced oklusi, yang dikenal

dengan sebutan Hanau’s Quint yaitu:

Condylar guidance

Incisal guidance

Orientasi dataran oklusal

Kurva kompensasi

Angulasi cusp

33

• Faktor pertama dari oklusi• Merupakan satu-satunya faktor yang diperoleh dari pasien• Peningkatan condilar guidance akan meningkatkan jarak

antar rahang selama protrusi.• Faktor ini tidak dapat dimodifikasi sehingga 4 faktor

lainnya harus dimodifikasi untuk menkompensasi efek dari faktor ini.

• Pada pasien dengan condilar guidance yang curam insisal guidance harus dikurangi mengurangi besar jarak antar rahang selama protrusi dan sebaliknya.

Condylar Guidance

34

• Pengaruh permukaan yang berkontak dari gigi anterior maxila dan mandibula pada pergerakan mandibula.

• Merupakan faktor kedua dalam oklusi.• Ditentukan oleh dokter gigi dan disesuaikan pada

pasien saat try-in anterior• Ditentukan oleh overjet dan overbite • Jika overjet meningkat insisal guidance berkurang• Jika overbite meningkat insisal guidance meningkat

Insisal Guidance

35

↓ Incisal Guidance Angle by ↑ horizontal overlap

36

• Sebuah permukaan imajiner secara anatomis dengan tengkorak dan yang secara teoritis menyentuh incisal edge gigi insisivus dan ujung permukaan oklusal gigi posterior.

• Bukan dataran dalam arti kata sebenarnya, tetapi merupakan kelengkungan rata-rata permukaan.

• Sejajar dengan garis ala-tragus atau garis Camper

Orientasi Dataran Oklusal

37

• Kurva anteroposterior dan lateral yang selaras dengan permukaan oklusal dan insisal edge dari gigi tiruan yang digunakan untuk membangun balanced oklusi.

• Ditentukan oleh inklinasi gigi posterior dan hubungan vertikalnya terhadap dataran oklusal

Kurva Kompensasi

38

• Sudut yang dibuat oleh kemiringan rata-rata cusp dengan dataran cusp yang diukur secara mesiodistal atau buccolingual.

• Cusp pada gigi merupakan faktor penting dalam memodifikasi efek dari dataran oklusal dan kurva kompensasi.

• Pada kasus overbite yang dangkal, sudut cusp nya harus dikurangi untuk menyeimbangkan insisal guidance. Gigi dengan cusp curam akan menghasilkan hambatan pada kasus ini.

• Pada kasus deep bite (insisal guidance curam) gigi dengan inklinasi cusp yang tinggi dibutuhkan dalam kasus ini untuk mendapatkan kontak posterior selama protrusi.

Angulasi Cusp

39

40

Key (a) Incisal guidance, (b) Condylar guidance, (c) Cuspal angulation (d) Angle of plane of occlusion (e) Compensating curve. A balance of these five factors is required for balanced occlusion

41

• Gigi non anatomis• Cuspless teeth (0°)• Overbite 0 dan overjet

1.5-2.0 mm• Kurva Spee 0˚• Prinsip meminimalkan

tekanan pada linggir anterior RA dan mencegah resorpsi linggir posterior RB

Overbite 0 dan overjet 1.5-2.0 mm

Monoplane or Non-Balanced Occlusion

42

43

Monoplane Occlusionwithout condylar influence

44

Monoplane Occlusion

45

46

a. Pound’s concept

• Pentingnya fonetik dan estetika dari gigi anterior.

• Cusp bukal gigi posterior bawah dikurangi untuk menghindari tekanan oklusal non vertikal.

• Sehingga didapat lingualized occlusi, dimana tidak ada kontak bukal gigi atas dan bawah dan permukaan oklusal berkurang sehingga mereka terletak pada segitiga yang terbentuk antara ujung mesial caninus dan dua sisi retromolar pad.

47

b. Cusp form gold occlusal concept

• Disarankan mnggunakan cusp 330 untuk mendapatkan permukaan yang baik. Berdasarkan konsep itu:

• Gigi anterior tetap mengutamakan estetika dan fonetik • Gigi posterior disusun vertical overlap

c. Hardy’s concept

• Membentuk oklusal plane yang datar dengan susunan gigi non anatomis

48

d. Occlusal pivot by Sear

• Beban di daerah molar• Tujuannya mengurangi cedera pada sendi

temporomandibular dan juga mengurangi stres di daerah anterior

49

e. Kurth’s concept

• Gigi yang disusun dalam bidang datar anteroposterior dengan kurva lateral yang terbalik

• Dengan gigi posterior yang bentuknya flat/ datar

• Kurva lateral yang terbalik Ini bukan kurva kompensasi .

50

f. Philip M. Jones scheme of non-balanced occlusio

Gigi non-anatomis disusun berdasarkan modifikasi sbb:• Gigi maxila dan mandibula disusun tanpa adanya vertikal

overlap• Relasi rahang tergantung pada horizontal overlap• Gigi posterior RA disusun lebih dulu. Dengan syarat oklusal

plan harus :

- Dataran oklusal harus membagi ruang antar rahang sama besar.- dataran oklusal harus sejajar dengan dasar basis protesa- dataran oklusal harus berada di persimpangan pertiga bagian atas dan tengah retromolar pad.

51

•Harus ada intercuspation lengkap antara gigi post RA- RB kecuali pada molar dua•Permukaan oklusal M2 RA harus 2 mm di atas dataran oklusal dan sejajar dengan permukaan oklusal gigi M2 RB

52

● Tipe dari oklusi ini melibatkan cups palatal rahang atas yg berlawanan dengan fossa sentral rahang bawah yg lebar.

● RA anatomical teethRB non-anatomical teeth/ monoplane

Lingualized Occlusion

53

(a) Normal occlusion (b) lingualized occlusion

54

KONSEP LINGUALIZED OCCLUSION

- Pencatatan relasi rahang- Gigi posterior RB Non-anatomical teeth/ Monoplane

- Gigi posterior RA Anatomical teeth- Cups bukal tidak berkontak

55

IndikasiMeminimalisir gaya horizontal selama mastikasi dan pergerakan parafungsionalPrinsip

1. Pada kasus severe bone resorpsion, flabby, dan tipe linggir knife edge

2. Hubungan rahang yang abnormal3. Space antar linggir yang besar

56

K E S I M P U L A N

• Gigi tiruan bertindak sebagai unit tunggal harus ada minimal tiga titik kontak (biasanya satu anterior dan dua posterior) antara gigi atas dan bawah pada setiap posisi mandibula untuk menyetarakan kekuatan distribusi dan stabilisasi gigi tiruan

• Gigi anatomis balanced occlusion • Gigi non-anatomi monoplane oklusi.• Semua bentuk oklusal setidaknya harus memiliki kontak

tripod dalam relasi sentrik. • Balanced occlusion bahkan harus memiliki kontak tripod

dalam hubungan eksentrik.

57

Daftar Pustaka

• Nallaswamy D. Textbook of Prosthodontics. Jaypee Brothers Medical Publishers; New Delhi: 180-198

• Itjingningsih W H. Geligi tiruan lengkap lepas. Jakarta:EGC, 1991:hal 126-134

• Nihill P. Balanced Occlusion & Hanau’s quint. RCP I:1995 : 18-21.

58