omasum
DESCRIPTION
omasumTRANSCRIPT
Komposisi dan kandungan protein yang ada di dalam Omasum
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada
rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan
fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan
kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik
membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi
potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat
rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi. Rumen pada ternak ruminansia dapat
dibagi menjadi empat yaitu: Retikulum,Rumen, Omasum, Abomasum.
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku.
Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang
yang disebut omaso abomasal orifice. Omasum fungsinya sebagai tempat bercampurnya
bolus dan enzim
Saluran pencernaan pada ternak ruminansia dibagi atas 4 bagian yaitu mulut, perut
atau lambung, usus halus, dan organ pencernaan bagian belakang. Perut atau lambung dibagi
lagi jadi menjadi 4 bagian yaitu reticulum, rumen, omasum dan abomasum. Reticulum dan
rumen tidak terpisah sempurna sehingga dipandang sebagai satu kesatuan yang disebut
reticulorumen. Dalam reticulorumen terdapat sejumlah mikroba yang cukup banyak.
Omasum fungsinya belum jelas, tetapi pada omasum tersebut terjadi penyerapan air, amonia
dan VFA dan diduga juga dapat memproduksi VFA dan amonia. Abomasum fungsinya sama
dengan perut atau lambung pada ternak monogastrik. VFAbersama-sama dengan N-
anwn~a digunakan dalam sintesis protein, sehingga VFA inidapat dikatakan sebagai
prekursor sintesis protein mikroba.
Glukosa dicerna / difermentasi di retikulorumen. Glukoneogenesis di hati (terutama)
dan di ginjal sangat sedikit terjadi. Glukosa pada ruminan adalah 40-60 % berasal dari
propionat, 20 % berasal dari protein (asam amino yang diserap melaluisaluran
pencernaan) dan sisanya 20 % berasal dari VFA rantai cabang, asam laktat dan gliserol.
pada ternak ruminansia ada beberapa istilah yang terlebih dahulu harus
dipahami sehingga proses pencernaan protein dalam tubuh ternak ruminasia bisa dimengerti
dengan jelas. Beberapa istilah tersebut adalah:
1. Protein Kasar (PK)
Adalah kadar protein yang didapatkan dengan cara menganalisa kandungan nitrogen
suatu bahan dengan metode Kjedhal. Kandungan nitrogen yang didapatkan dikalikan dengan
konstanta 6.25 dengan anggapan semua protein bahan mengandung 16 % nitrogen. Padahal
itu tidak seluruhnya pengalian dengan konstanta ini benar. Adabeberapa protein bahan yang
mengandung lebih dari 16 % nitrogen. Oleh sebab itu nilai ini disebut dengan protein kasar.
2. Soluble Protein ( protein mudah larut)
Soluble protein adalah fraksi protein kasar yang mudah larut dalam larutan buffer, air
dan cairan rumen. Sebagian fraksi protein dari hijauan yang masih muda, silase, leguminosa
dan biji-bijian merupakan soluble protein. Soluble protein akan didegaradasi dengan
cepat didalam rumen menjadi NH3. Fraksi soluble protein mengandung nitrogen non protein
(NPN) dan sebagian true protein.
3. Nitrogen Non Protein (NPN)
NPN Adalah semua senyawa nitrogen yang tidak mempunyai struktur yang komplek
seperti protein. Yang termasuk senyawa NPN adalah ammonia, peptide, asam amino
bebas, amida, dan amina. Sebagian besar soluble nitrogen yang terdapat pada silase, limbah
pertanian merupakan NPN. NPN sama halnya dengan soluble protein akan didegaradasi
dengan cepat didalam rumen.
4. Neutral detergent insoluble protein (NDIN)
Adalah fraksi protein yang tidak larut dalam larutan netral. Fraksi ini didapatkan dari
analisa protein kasar yang terdapat dalam NDF. NDIN ini degradasinya lambat dalam
rumen, karena berhubungan dengan dinding sel. Sebagai besar NIDN lolos kepasca rumen
dan bisa dicerna diusus halus.
5. Acid detergent insoluble protein (ADIN)
Adalah fraksi protein yang tidak larut dalam larutan detergen asam. Fraksi protein ini
tidak bisa dicerna oleh enzim mikroba rumen maupun enzim yang dihasilkan oleh usus
halus. Oleh sebab itu fraksi protein ini disebut juga dengan protein yang tidak
bermanfaat. ADIN ini ditentukan dengan cara menganalis kandungan protein kasar dari
residu ADF. Kandungan ADIN yang tinggi dari suatu bahan pakan menunjukkan rendahnya
kualitas protein dari bahan tersebut.
6. Ruminal undegraded protein (RUP)
Adalah fraksi protein pakan yang tidak didegradasi oleh mikroba dalam rumen. Atau
dengan kata lain fraksi protein yang tahan terhadap pencernaan dalam rumen.
7. Protein mikroba
Adalah fraksi protein yang disintesis oleh mikroba didalam rumen. Mikroba rumen
menggunakan ammonia, asam amino dan peptide untuk mensintesis protein tubuhmikroba itu
sendiri. .