p u t u s a n - pt-medan.go.id · memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana korupsi dalam...

40
P U T U S A N Nomor : 43/PID.SUS.K/2014/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana korupsi dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap : Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, MSi. Tempat Lahir : Medan. Umur / Tanggal Lahir : 45 Tahun / 18 Oktober 1968. Jenis Kelamin : Perempuan. Kebangsaan : Indonesia. Tempat Tinggal : Jl. Sei Mencirim No. 40. Kel. Babura Kec. Medan Baru Medan. A g a m a : Kristen Protestan. Pekerjaan : PNS. Terdakwa ditahan oleh : - Ketua Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan dalam Rumah Tahanan Negara 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 2 Desember 2014; Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tingkat Banding tersebut; Telah membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 20 Oktober 2014 nomor : 336/Pen.Pid.Sus-TPK/2014/PT.MDN, serta Putusan tindak pidana korupsi pada Pengadilan Negeri Medan nomor : 38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, dan surat- surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; Membaca, Surat Dakwaan dari Penuntut Umum Kejakasaan Negeri Medan tanggal 28 April 2014, No.Register Perkara : PDS-11/N.2.10/Ft.2/04/2014, yang berbunyi sebagai berikut : KESATU : PRIMAIR: Bahwa ia Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi

Upload: buidang

Post on 09-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

P U T U S A N

Nomor : 43/PID.SUS.K/2014/PT.MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan, yang

memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana korupsi dalam peradilan tingkat

banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara

Terdakwa :

Nama Lengkap : Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, MSi.

Tempat Lahir : Medan.

Umur / Tanggal Lahir : 45 Tahun / 18 Oktober 1968.

Jenis Kelamin : Perempuan.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat Tinggal : Jl. Sei Mencirim No. 40. Kel. Babura Kec. Medan Baru

Medan.

A g a m a : Kristen Protestan.

Pekerjaan : PNS.

Terdakwa ditahan oleh :

- Ketua Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan

dalam Rumah Tahanan Negara 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 2

Desember 2014;

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tingkat Banding tersebut;

Telah membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 20 Oktober

2014 nomor : 336/Pen.Pid.Sus-TPK/2014/PT.MDN, serta Putusan tindak pidana

korupsi pada Pengadilan Negeri Medan nomor : 38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, dan surat-

surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;

Membaca, Surat Dakwaan dari Penuntut Umum Kejakasaan Negeri Medan

tanggal 28 April 2014, No.Register Perkara : PDS-11/N.2.10/Ft.2/04/2014, yang

berbunyi sebagai berikut :

KESATU :

PRIMAIR:

Bahwa ia Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit

Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi

- 2 -

Sumatera Utara TA 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara

Nomor: 821.23/3279/2010 tanggal 6 Oktober 2010, bersama dengan ERVINA SARI,

ST. MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi

Sumatera Utara T.A. 2012 (penuntutannya dilakukan terpisah), pada hari dan tanggal

yang tidak dapat ditentukan secara pastinamun setidak-tidaknya antara bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu

dalam tahun 2012, bertempat di Kantor Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan

pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara di Jl. H.M. Said No. 25, Medan

atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan pasal 5 Undang-undang

Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 angka 1

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Pebruari

2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada

Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, sebagai

orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, secara

melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain

atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian

Negara, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan (Selanjutnya disebut UPT

Laboratorium Lingkungan) pada Badan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut BLH)

Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 31

tahun 2010 adalah Unsur Pelaksana Badan dibidang penyelenggaraan Laboratorium

Lingkungan dalam pelayanan Laboratorium Air/ Limbah Cair, Laboratorium Udara

dan Laboratorium B3/Padatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Laboratorium yang

bertugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan ketentuan penggunaan jasa

laboratorium Lingkungan dan Standar pengawasan, keselamatan dan mutu

laboratorium sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana dalam pelaksanaan

tugas tersebut telah diatur biaya retribusi atas jasa penggunaan laboratorium yang

dikenakan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan jasa laboratorium untuk kegiatan

pengujian kualitas lingkungan (selanjutnya disebut pelanggan) berdasarkan

Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah yang menjadi penerimaan daerah melalui UPT

Laboratorium Laboratorium pada BLH Propinsi tersebut.

- Bahwa untuk melaksanakan pengutipan terhadap penerimaan dari biaya retribusi

penggunaan jasa laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan tersebut,

Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana

Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera

- 3 -

Utara TA 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor:

821.23/3279/2010 tanggal 6 Oktober 2010 yang mempunyai tugas:

- Pembinaan dan penegakan disiplin pengawai pada lingkup UPT Propsu.

- Menyelengarakan perencanaan dan program kegiatan Laboratorium Lingkungan.

- Menyelenggarakan penyusunan standart norma dan kriteria penyelenggaraan

Laboratorium Lingkungan.

- Menyelenggarakan teknis peralatan fasilitasi dan pelayanan pelanggan, penentuan

penggujian parameter kwalitas lingkungan dan pengembangan, pengendalian,

pengawasan dan keselamatan penggunaan laboratorium lingkungan sesuai

standart yang ditetapkan.

- Menyelenggarakan pelaksanaan penggunaan jasa Laboratorium Lingkungan dan

Standart pengawasan, keselamatan dan mutu Laboratorium sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

- Menyelenggarakan perencanaan kaji ulang sistem managamen mutu

Laboratorium.

- Menyelenggarakan pengembangan dan penelitian dalam peningkatan kwalitas

lingkungan.

- Menyelenggarakan peningkatan kwalitas SDM pada lingkungan Laboratorium.

- Menyelenggarakan koordinasi pembinaan evaluasi dan pengendalian

penyelenggaraan laboratoium.

- Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam pengaturan pengawasan dan

keselamatan penggunaan laboratorium dengan instansi terkait dan kabupaten

kota.

- Menyelenggarakan pengembangan tekhnis peralatan laboratorium sesuai standart.

- Menyelenggarakan pengembangan dan peningkatan kapasitas laboratorium.

- Menyelenggarakan pelayanan jasa laboratorium sesuai standart yang ditetapkan.

- Menyelenggarakan telaahan staf untuk pengambilan kebijakan dibidang

laboratorium lingkungan.

- Menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala badan sesuai tugas dan

fungsinya.

- Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai tugas dan

fungsinya.

- Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Badan.

- Bahwa dalam pelaksanaannya, pihak pelanggan dalam membayar biaya retribusi

yang dikutip tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembayaran

secara tunai yang diterima melalui ERVINA SARI ST.MT. sebagai bendahara

- 4 -

Penerimaan dan dengan cara pembayaran melalui rekening pada Bank Sumut atas

nama UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi Sumatera Utara dengan nomor

rekening 100 01.03.125005-9 dengan spesimen tandatangan atas nama ERVINA

SARI, ST.MT selaku Bendahara Penerimaan dan specimen tandatangan Terdakwa

Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si. selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran secara tunai oleh pelanggan adalah:

a. Pihak pelanggan membawa sampel yang akan diuji untuk diserahkan kepada

penerima sampel pada UPT Laboratorium yang secara struktural berada di bawah

Kepala Bagian Tata Usaha dengan tujuan untuk didaftarkan.

b. Oleh penerima sampel lalu diserahkan kepada Petugas Analis yang berada

dibawah kendali Kepala Seksi Teknis UPT untuk dilakukan pengujian.

c. Petugas analis menyerahkan hasil pengujian kepada Petugas Penyelia untuk

dicatat dalam pembukuan lalu diserahkan kembali kepada Petugas Penerima

Sampel.

d. Penerima sampel mencatat hasil pengujian lalu menyerahkan hasilnya ke Petugas

Pengetikan Sertifikat pada Bagian Tata Usaha untuk dibuatkan sertifikat.

e. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT untuk ditandatangani.

f. Pihak pelanggan melakukan pembayaran biaya pengujian sesudah dilakukan

perhitungan oleh Bendahara Penerimaan lalu sertifikat diserahkan kepada Pihak

Pelanggan.

g. Uang yang dibayarkan oleh Pihak Pelanggan tersebut disetorkan ke Kas Umum

Daerah oleh Bendahara Penerimaan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran melalui rekening oleh pelanggan adalah:

a. Pihak Pelanggan mengirimkan surat permintaan pengujian kepada UPT

Laboratorium Lingkungan.

b. UPT Laboratorium Lingkungan membuat surat penawaran yang berisikan rincian

biaya pengujian.

c. Setelah penawaran disetujui, Petugas Pengambil Sampel mendatangi lokasi untuk

mengambil sampel.

d. Setelah sampel diuji selanjutnya dibuatkan sertifikat hasil pengujian.

e. UPT Laboratorium mengajukan permintaan pembayaran kepada Pihak

Pelanggan.

f. Pihak Pelanggan melakukan transfer biaya pengujian ke Rekening Bank Sumut

Nomor 01.03.125005-9 atas nama UPT Laboratorium Lingkungan.

- 5 -

g. Setelah Pihak UPT Laboratorium Lingkungan melakukan pengecekan uang yang

ditransfer tersebut, maka Bendahara Penerimaan mengeluarkan giro dengan

tanda tangan UPT Laboratorium Lingkungan dan membuat Surat Tanda Setor

untuk kemudian dilakukan melalui Bank Sumut ke Rekening Kas Umum Daerah.

h. Membuat pencatatan di Buku Penerimaan dan mengarsipkan kuitansi setoran.

- Bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu terhitung mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012telah menerima pembayaran dari pihak

pelanggan atas retribusi pemakaian jasa laboratorium sebagai berikut :

Tunai: Rp. 1.379.807.246,00 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta

delapan ratus tujuh ribu dua ratus empat puluh enam rupiah);

Rekening:Rp. 2.149.733.708,00 (dua milyar seratus empat puluh sembilan juta

tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan rupiah);

Total:Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima

ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah).

- Bahwa untuk pembayaran yang dilakukan secara langsung, diterima melalui ERVINA

SARI, ST.MT, selaku Bendahara penerima, dan atas perintah Terdakwa Ir. HENNY

JM NAINGGOLAN selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan hanya sebagian

yang disetorkan ke Kas Daerah oleh ERVINA SARI, ST.MT. sebagaimana

seharusnya, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Terdakwa Ir. HENNY

JM NAINGGOLAN dan dipergunakan langsung untuk keperluan operasional dan

keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Demikian pula untuk pembayaran yang dilakukan melalui rekening UPT Laboratorium

Lingkungan BLH Provsu, atas perintah Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN,

M.Si, uang pembayaran retribusi yang telah masuk ke rekening tersebut ditarik

secara bertahap oleh ERVINA SARI, ST.MT. dan hanya sebagiannya yang

disetorkan ERVINA SARI, ST.MT. ke Kas daerah, sedangkan sebagian lainnya

diserahkan kepada Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, dan dipergunakan

langsung oleh Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si untuk keperluan yang

tidak dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan dengan dalih untuk keperluan

biaya tenaga ahli, survey, dan pengambilan sample, biaya pembuatan laporan, honor

petugas pengambil sample, biaya transportasi dan biaya akomodasi yang dilakukan

dengan cara Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN bersama-sama dengan

ERVINA SARI, ST.MT. membuat Daftar Biaya honor tenaga ahli dan honor petugas

pengambil sample secara manipulatif, karena sesungguhnya para petugas pengambil

sampel sebagaimana tertera dalam daftar tersebut seperti saksi TAVIANDIQ, saksi

LUKAS ALEXANDES TARIGAN, saksi MIKRAYUDDIN, saksi KICHI HANAFI, dan

- 6 -

saksi M. NUR HASIBUAN tidak pernah menerima sejumlah honor sebagaimana

tertera dalam daftar biaya honor tersebut.

- Bahwa terhadap penerimaan retribusi antara Bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Desember 2012 tersebut,atas perintah dan sepengetahuan Terdakwa Ir.

HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., kepada ERVINA SARI, ST.MT., selaku Bendahara

Penerimaan hanya menyetorkan secara bertahap sebesar totalRp. 2.216.196.067,00

(dua milyar dua ratus enam belas juta seratus sembilan puluh enam ribu enam

puluh tujuh rupiah) ke rekening kas umum daerah dengan nomor rekening 100

01.01.000623-0 pada Bank Sumut,beserta Pajaknya (PPN dan PPh 21) sebesar Rp.

159.552.855,00 (seratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua

delapan ratus lima puluh lima rupiah), sedangkan jumlah total penerimaan retribusi

pada UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu sepanjang tahun 2012

tersebut adalah sejumlah Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh

sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima

rupiah), Sehingga terdapat selisih sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar

Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh

Dua Rupiah) yang tidak disetorkan ke Kas Daerah dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Terdakwa Ir.

HENNY JM NAINGGOLAN dan ERVINA SARI, ST.MT.

Bahwa perbuatan Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN bersama-sama dengan

ERVINA SARI, ST.MT. secara melawan hukum telah mempergunakan secara langsung

sebagian uang hasil retribusi atas pemakaian kekayaan daerah berupa jasa

laboratorium di UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu dan tidak

menyetorkannya ke kas umum daerah sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar

Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh

Dua Rupiah) sehingga bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007

tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat (3)

sebagai berikut :

“Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan seluruhnya ke kas

daerah 1 x 24 jam.”

2. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat (3) sebagai

berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk

membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-

undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

- 7 -

“Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekekning Kas Umum

Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

3. Undang-undang Nomor : 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 68

Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara

langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan

Perundang-undangan.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam

rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau

menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau

penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan.”

- Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk

membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-

undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan

ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”.

- Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang menerima atau

menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan

penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Bahwa perbuatan melawan hukum sebagaimana diuraikan diatas dilakukan oleh

Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., bersama-sama dengan ERVINA SARI,

ST.MT., dilakukan dengan maksud hendak memperkaya diri Terdakwa sendiri atau

setidak-tidaknya hendak memperkaya orang lainyaitu ERVINA SARI, ST.MT., atau

suatu korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang atau barang,

baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas

lainnya.

- 8 -

Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP

Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014 menyebutkan bahwa jumlah

kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Sub Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

1. Penerimaan UPT Laboratorium Lingkungan

BLH:

3.529.540.954,00

(a) Yang disetor oleh pelanggan ke rekening

UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran II)

2.149.733.708,00

(b) Yang dibayar oleh pelanggan secara tunai

ke UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran III)

1.379.807.246,00

2. Penyetoran oleh Bendahara UPT Lab.

Lingkungan BLH ke Kas Umum Daerah

(Lampiran IV)

2.216.196.067,00

3. Pajak disetor oleh Bendahara UPT Lab.

Lingkungan BLH (Lampiran IX):

(159.552.855,00)

(a) PPN 159.075.855,00

(b) PPh 21 477.000,00

4. Kerugian Keuangan Negara 1.153.792.032,00

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

2 ayat (1) Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

SUBSIDAIR :

Bahwa ia Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit

Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi

Sumatera Utara TA 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara

Nomor: 821.23/3279/2010 tanggal 6 Oktober 2010, bersama dengan ERVINA SARI,

ST. MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi

Sumatera Utara T.A. 2012 (penuntutannya dilakukan terpisah), pada hari dan tanggal

yang tidak dapat ditentukan secara pastinamun setidak-tidaknya antara bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu

dalam tahun 2012, bertempat di Kantor Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan

- 9 -

pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara di Jl. H.M. Said No. 25, Medan

atau setidak-tidaknya pada suatu

tempat yang berdasarkan pasal 5 Undang-undang Nomor 46 tahun 2009 tentang

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah

Agung RI Nomor : 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Pebruari 2011 masih termasuk dalam

daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang

berwenang memeriksa dan mengadilinya, sebagai orang yang melakukan, menyuruh

melakukan atau turut serta melakukan, dengan tujuan untuk menguntungkan diri

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan,

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau Kedudukan yang

dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, yang dilakukan

dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan (Selanjutnya disebut UPT

Laboratorium Lingkungan) pada Badan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut BLH)

Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 31

tahun 2010 adalah Unsur Pelaksana Badan dibidang penyelenggaraan Laboratorium

Lingkungan dalam pelayanan Laboratorium Air/ Limbah Cair, Laboratorium Udara

dan Laboratorium B3/Padatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Laboratorium yang

bertugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan ketentuan penggunaan jasa

laboratorium Lingkungan dan Standar pengawasan, keselamatan dan mutu

laboratorium sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana dalam pelaksanaan

tugas tersebut telah diatur biaya retribusi atas jasa penggunaan laboratorium yang

dikenakan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan jasa laboratorium untuk kegiatan

pengujian kualitas lingkungan (selanjutnya disebut pelanggan) berdasarkan

Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah yang menjadi penerimaan daerah melalui UPT

Laboratorium Laboratorium pada BLH Propinsi tersebut.

- Bahwa untuk melaksanakan pengutipan terhadap penerimaan dari biaya retribusi

penggunaan jasa laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan tersebut,

Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana

Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera

Utara TA 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor:

821.23/3279/2010 tanggal 6 Oktober 2010 yang mempunyai tugas:

- Pembinaan dan penegakan disiplin pengawai pada lingkup UPT Propsu.

- Menyelengarakan perencanaan dan program kegiatan Laboratorium Lingkungan.

- Menyelenggarakan penyusunan standart norma dan kriteria penyelenggaraan

Laboratorium Lingkungan.

- 10 -

- Menyelenggarakan teknis peralatan fasilitasi dan pelayanan pelanggan, penentuan

penggujian parameter kwalitas lingkungan dan pengembangan, pengendalian,

pengawasan dan keselamatan penggunaan laboratorium lingkungan sesuai

standart yang ditetapkan.

- Menyelenggarakan pelaksanaan penggunaan jasa Laboratorium Lingkungan dan

Standart pengawasan, keselamatan dan mutu Laboratorium sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

- Menyelenggarakan perencanaan kaji ulang sistem managamen mutu

Laboratorium.

- Menyelenggarakan pengembangan dan penelitian dalam peningkatan kwalitas

lingkungan.

- Menyelenggarakan peningkatan kwalitas SDM pada lingkungan Laboratorium.

- Menyelenggarakan koordinasi pembinaan evaluasi dan pengendalian

penyelenggaraan laboratoium.

- Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam pengaturan pengawasan dan

keselamatan penggunaan laboratorium dengan instansi terkait dan kabupaten

kota.

- Menyelenggarakan pengembangan tekhnis peralatan laboratorium sesuai standart.

- menyelenggarakan pengembangan dan peningkatan kapasitas laboratorium.

- Menyelenggarakan pelayanan jasa laboratorium sesuai standart yang

ditetapkan.

- Menyelenggarakan telaahan staf untuk pengambilan kebijakan dibidang

laboratorium lingkungan.

- Menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala badan sesuai tugas dan

fungsinya.

- Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai tugas dan

fungsinya.

- Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Badan.

- Bahwa dalam pelaksanaannya, pihak pelanggan dalam membayar biaya retribusi

yang dikutip tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembayaran

secara tunai yang diterima melalui ERVINA SARI ST.MT. sebagai bendahara

Penerimaan dan dengan cara pembayaran melalui rekening pada Bank Sumut atas

nama UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi Sumatera Utara dengan nomor

rekening 100 01.03.125005-9 dengan spesimen tandatangan atas nama ERVINA

SARI, ST.MT selaku Bendahara Penerimaan dan specimen tandatangan Terdakwa

Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si. selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan.

- 11 -

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran secara tunai oleh pelanggan adalah:

a. Pihak pelanggan membawa sampel yang akan diuji untuk diserahkan kepada

penerima sampel pada UPT Laboratorium yang secara struktural berada di bawah

Kepala Bagian Tata Usaha dengan tujuan untuk didaftarkan.

b. Oleh penerima sampel lalu diserahkan kepada Petugas Analis yang berada

dibawah kendali Kepala Seksi Teknis UPT untuk dilakukan pengujian.

c. Petugas analis menyerahkan hasil pengujian kepada Petugas Penyelia untuk

dicatat dalam pembukuan lalu diserahkan kembali kepada Petugas Penerima

Sampel.

d. Penerima sampel mencatat hasil pengujian lalu menyerahkan hasilnya ke Petugas

Pengetikan Sertifikat pada Bagian Tata Usaha untuk dibuatkan sertifikat.

e. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT untuk ditandatangani.

f. Pihak pelanggan melakukan pembayaran biaya pengujian sesudah dilakukan

perhitungan oleh Bendahara Penerimaan lalu sertifikat diserahkan kepada Pihak

Pelanggan.

g. Uang yang dibayarkan oleh Pihak Pelanggan tersebut disetorkan ke Kas Umum

Daerah oleh Bendahara Penerimaan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran melalui rekening oleh pelanggan adalah:

a. Pihak Pelanggan mengirimkan surat permintaan pengujian kepada UPT

Laboratorium Lingkungan.

b. UPT Laboratorium Lingkungan membuat surat penawaran yang berisikan rincian

biaya pengujian.

c. Setelah penawaran disetujui, Petugas Pengambil Sampel mendatangi lokasi untuk

mengambil sampel.

d. Setelah sampel diuji selanjutnya dibuatkan sertifikat hasil pengujian.

e. UPT Laboratorium mengajukan permintaan pembayaran kepada Pihak Pelanggan.

f. Pihak Pelanggan melakukan transfer biaya pengujian ke Rekening Bank Sumut

Nomor 01.03.125005-9 atas nama UPT Laboratorium Lingkungan.

g. Setelah Pihak UPT Laboratorium Lingkungan melakukan pengecekan uang yang

ditransfer tersebut, maka Bendahara Penerimaan mengeluarkan giro dengan tanda

tangan UPT Laboratorium Lingkungan dan membuat Surat Tanda Setor untuk

kemudian dilakukan melalui Bank Sumut ke Rekening Kas Umum Daerah.

h. Membuat pencatatan di Buku Penerimaan dan mengarsipkan kuitansi setoran.

- 12 -

- Bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu terhitung mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012telah menerima pembayaran dari pihak

pelanggan atas retribusi pemakaian jasa laboratorium sebagai berikut :

Tunai:Rp. 1.379.807.246,00 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta

delapan ratus tujuh ribu dua ratus empat puluh enam rupiah);

Rekening:Rp. 2.149.733.708,00 (dua milyar seratus empat puluh sembilan juta

tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan rupiah);

Total:Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima

ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah).

- Bahwa untuk pembayaran yang dilakukan secara langsung, diterima melalui ERVINA

SARI, ST.MT, selaku Bendahara penerima, dan atas perintah Terdakwa Ir. HENNY

JM NAINGGOLAN selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan hanya sebagian

yang disetorkan ke Kas Daerah oleh ERVINA SARI, ST.MT. sebagaimana

seharusnya, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Terdakwa Ir. HENNY

JM NAINGGOLAN dan dipergunakan langsung untuk keperluan operasional dan

keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Demikian pula untuk pembayaran yang dilakukan melalui rekening UPT Laboratorium

Lingkungan BLH Provsu, atas perintah Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN,

M.Si, uang pembayaran retribusi yang telah masuk ke rekening tersebut ditarik

secara bertahap oleh ERVINA SARI, ST.MT. dan hanya sebagiannya yang

disetorkan ERVINA SARI, ST.MT. ke Kas daerah, sedangkan sebagian lainnya

diserahkan kepada Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, dan dipergunakan

langsung oleh Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si untuk keperluan yang

tidak dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan dengan dalih untuk keperluan

biaya tenaga ahli, survey, dan pengambilan sample, biaya pembuatan laporan, honor

petugas pengambil sample, biaya transportasi dan biaya akomodasi yang dilakukan

dengan cara Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN bersama-sama dengan

ERVINA SARI, ST.MT. membuat Daftar Biaya honor tenaga ahli dan honor petugas

pengambil sample secara manipulatif, karena sesungguhnya para petugas pengambil

sampel sebagaimana tertera dalam daftar tersebut seperti saksi TAVIANDIQ, saksi

LUKAS ALEXANDES TARIGAN, saksi MIKRAYUDDIN, saksi KICHI HANAFI, dan

saksi M. NUR HASIBUAN tidak pernah menerima sejumlah honor sebagaimana

tertera dalam daftar biaya honor tersebut.

- Bahwa terhadap penerimaan retribusi antara Bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Desember 2012 tersebut,atas perintah dan sepengetahuan Terdakwa Ir.

HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., kepada ERVINA SARI, ST.MT., selaku Bendahara

Penerimaan hanya menyetorkan secara bertahap sebesar totalRp. 2.216.196.067,00

- 13 -

(dua milyar dua ratus enam belas juta seratus sembilan puluh enam ribu enam

puluh tujuh rupiah) ke rekening kas umum daerah dengan nomor rekening 100

01.01.000623-0 pada Bank Sumut,beserta Pajaknya (PPN dan PPh 21) sebesar Rp.

159.552.855,00 (seratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua

delapan ratus lima puluh lima rupiah), sedangkan jumlah total penerimaan retribusi

pada UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu sepanjang tahun 2012

tersebut adalah sejumlah Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh

sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima

rupiah), Sehingga terdapat selisih sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar

Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh

Dua Rupiah) yang tidak disetorkan ke Kas Daerah dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Terdakwa Ir.

HENNY JM NAINGGOLAN dan ERVINA SARI, ST.MT.

Bahwa Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI telah menyalahgunakan

kewenangannya selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada

Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara TA 2012 yang telah

memerintahkanERVINA SARI, ST.MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan

Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012yang berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29

Desember 2011 mengharuskan ERVINA SARI ST.MT. untuk menerima dan selanjutnya

menyetorkan seluruh penerimaan atas retribusi penggunaan jasa laboratorium

lingkungan tersebut ke Kas Umum Daerah, selain itu Terdakwa Ir. HENNY JM

NAINGGOLAN, M.Si telah menyalahi kewenangannya sebagai Kepala UPT

Laboratorium Lingkungan bersama-sama dengan ERVINA SARI, ST.MT selaku

bendahara Penerimaan karena mempergunakan secara langsung sebagian uang hasil

retribusi atas pemakaian kekayaan daerah berupa jasa laboratorium di UPT

Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu yang seharusnya disetorkan ke kas umum

daerah yaitu sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga

Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) sehingga

bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007

tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat (3)

sebagai berikut :

“Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan seluruhnya ke kas

daerah 1 x 24 jam.”

- 14 -

2. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat (3) sebagai

berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk

membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-

undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

“Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas Umum

Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

3. Undang-undang Nomor :1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 68

Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara

langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan

Perundang-undangan.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam

rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau

menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau

penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan.”

- Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk

membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-

undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan

ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”.

- Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang menerima atau

menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan

penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Bahwa perbuatan menyalahgunakan kewenangannya sebagaimana diuraikan diatas

dilakukan oleh Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., selaku Kepala UPT

- 15 -

Laboratorium Lingkungan pada BLH Propinsi Sumatera Utara bersama-sama dengan

ERVINA SARI, ST.MT., selaku Bendahara Penerimaan pada Badan Lingkungan Hidup

Propinsi Sumatera Utara dilakukan dengan maksud hendak memperkaya diri Terdakwa

sendiri atau setidak-tidaknya hendak memperkaya orang lainyaitu ERVINA SARI,

ST.MT., atau suatu korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang

atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis

atau fasilitas lainnya.

Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP

Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014 menyebutkan bahwa jumlah

kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Sub Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

1. Penerimaan UPT Laboratorium Lingkungan

BLH:

3.529.540.954,00

(a) Yang disetor oleh pelanggan ke rekening

UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran II)

2.149.733.708,00

(b) Yang dibayar oleh pelanggan secara

tunai ke UPT Lab. Lingkungan BLH

(Lampiran III)

1.379.807.246,00

2. Penyetoran oleh Bendahara UPT Lab.

Lingkungan BLH ke Kas Umum Daerah

(Lampiran IV)

(2.216.196.067,0

0)

3. Pajak disetor oleh Bendahara UPT Lab.

Lingkungan BLH (Lampiran IX):

(159.552.855,00)

(a) PPN 159.075.855,00

(b) PPh 21 477.000,00

4. Kerugian Keuangan Negara 1.153.792.032,00

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 3 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

-------------------------------------------ATAU--------------------------------------------------

KEDUA:

- 16 -

Bahwa ia Terdakwa ERVINA SARI, ST. MT. selaku Bendahara Penerimaan pada

Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012 berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29

Desember 2011, bersama dengan Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala

Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup

Propinsi Sumatera Utara TA 2012 (penuntutannya dilakukan terpisah), pada hari dan

tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pastinamun setidak-tidaknya antara bulan

Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu

waktu dalam tahun 2012, bertempat di Kantor Unit Pelaksana Teknis Laboratorium

Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara di Jl. H.M. Said

No. 25, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan pasal 5

Undang-undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi jo

pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 022/KMA/SK/II/2011

tanggal 7 Pebruari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan

mengadilinya, sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut

serta melakukan, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang

disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut

diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu dalam melakukan

perbuatan tersebut, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan (Selanjutnya disebut UPT

Laboratorium Lingkungan) pada Badan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut BLH)

Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 31

tahun 2010 adalah Unsur Pelaksana Badan dibidang penyelenggaraan Laboratorium

Lingkungan dalam pelayanan Laboratorium Air/ Limbah Cair, Laboratorium Udara

dan Laboratorium B3/Padatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Laboratorium yang

bertugas untuk menyelenggarakan pelaksanaan ketentuan penggunaan jasa

laboratorium Lingkungan dan Standar pengawasan, keselamatan dan mutu

laboratorium sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana dalam pelaksanaan

tugas tersebut telah diatur biaya retribusi atas jasa penggunaan laboratorium yang

dikenakan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan jasa laboratorium untuk kegiatan

pengujian kualitas lingkungan (selanjutnya disebut pelanggan) berdasarkan

Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah yang menjadi penerimaan daerah melalui UPT

Laboratorium Laboratorium pada BLH Propinsi tersebut.

- 17 -

- Bahwa untuk melaksanakan pengutipan terhadap penerimaan dari biaya retribusi

penggunaan jasa laboratorium pada UPT Laboratorium Lingkungan tersebut,

Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI selaku Kepala Unit Pelaksana

Teknis Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera

Utara TA 2012 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor:

821.23/3279/2010 tanggal 6 Oktober 2010 yang mempunyai tugas:

- Pembinaan dan penegakan disiplin pengawai pada lingkup UPT Propsu.

- Menyelengarakan perencanaan dan program kegiatan Laboratorium Lingkungan.

- Menyelenggarakan penyusunan standart norma dan kriteria penyelenggaraan

Laboratorium Lingkungan.

- Menyelenggarakan teknis peralatan fasilitasi dan pelayanan pelanggan, penentuan

penggujian parameter kwalitas lingkungan dan pengembangan, pengendalian,

pengawasan dan keselamatan penggunaan laboratorium lingkungan sesuai

standart yang ditetapkan.

- Menyelenggarakan pelaksanaan penggunaan jasa Laboratorium Lingkungan dan

Standart pengawasan, keselamatan dan mutu Laboratorium sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

- Menyelenggarakan perencanaan kaji ulang sistem managamen mutu

Laboratorium.

- Menyelenggarakan pengembangan dan penelitian dalam peningkatan kwalitas

lingkungan.

- Menyelenggarakan peningkatan kwalitas SDM pada lingkungan Laboratorium.

- Menyelenggarakan koordinasi pembinaan evaluasi dan pengendalian

penyelenggaraan laboratoium.

- Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam pengaturan pengawasan dan

keselamatan penggunaan laboratorium dengan instansi terkait dan kabupaten

kota.

- Menyelenggarakan pengembangan tekhnis peralatan laboratorium sesuai standart.

- Menyelenggarakan pengembangan dan peningkatan kapasitas laboratorium.

- Menyelenggarakan pelayanan jasa laboratorium sesuai standart yang ditetapkan.

- Menyelenggarakan telaahan staf untuk pengambilan kebijakan dibidang

laboratorium lingkungan.

- Menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala badan sesuai tugas dan

fungsinya.

- Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai tugas dan

fungsinya.

- 18 -

- Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Badan.

- Bahwa dalam pelaksanaannya, pihak pelanggan dalam membayar biaya retribusi

yang dikutip tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembayaran

secara tunai yang diterima melalui ERVINA SARI ST.MT. sebagai bendahara

Penerimaan dan dengan cara pembayaran melalui rekening pada Bank Sumut atas

nama UPT Laboratorium Lingkungan BLH Propinsi Sumatera Utara dengan nomor

rekening 100 01.03.125005-9 dengan spesimen tandatangan atas nama ERVINA

SARI, ST.MT selaku Bendahara Penerimaan dan specimen tandatangan Terdakwa

Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si. selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran secara tunai oleh pelanggan adalah:

a. Pihak pelanggan membawa sampel yang akan diuji untuk diserahkan kepada

penerima sampel pada UPT Laboratorium yang secara struktural berada di bawah

Kepala Bagian Tata Usaha dengan tujuan untuk didaftarkan.

b. Oleh penerima sampel lalu diserahkan kepada Petugas Analis yang berada

dibawah kendali Kepala Seksi Teknis UPT untuk dilakukan pengujian.

c. Petugas analis menyerahkan hasil pengujian kepada Petugas Penyelia untuk

dicatat dalam pembukuan lalu diserahkan kembali kepada Petugas Penerima

Sampel.

d. Penerima sampel mencatat hasil pengujian lalu menyerahkan hasilnya ke Petugas

Pengetikan Sertifikat pada Bagian Tata Usaha untuk dibuatkan sertifikat.

e. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT untuk ditandatangani.

f. Pihak pelanggan melakukan pembayaran biaya pengujian sesudah dilakukan

perhitungan oleh Bendahara Penerimaan lalu sertifikat diserahkan kepada Pihak

Pelanggan.

g. Uang yang dibayarkan oleh Pihak Pelanggan tersebut disetorkan ke Kas Umum

Daerah oleh Bendahara Penerimaan.

- Bahwa mekanisme yang diberlakukan oleh Pihak UPT Laboratorium Lingkungan

untuk pembayaran melalui rekening oleh pelanggan adalah:

a. Pihak Pelanggan mengirimkan surat permintaan pengujian kepada UPT

Laboratorium Lingkungan.

b. UPT Laboratorium Lingkungan membuat surat penawaran yang berisikan rincian

biaya pengujian.

c. Setelah penawaran disetujui, Petugas Pengambil Sampel mendatangi lokasi untuk

mengambil sampel.

d. Setelah sampel diuji selanjutnya dibuatkan sertifikat hasil pengujian.

- 19 -

e. UPT Laboratorium mengajukan permintaan pembayaran kepada Pihak

Pelanggan.

f. Pihak Pelanggan melakukan transfer biaya pengujian ke Rekening Bank Sumut

Nomor 01.03.125005-9 atas nama UPT Laboratorium Lingkungan.

g. Setelah Pihak UPT Laboratorium Lingkungan melakukan pengecekan uang yang

ditransfer tersebut, maka Bendahara Penerimaan mengeluarkan giro dengan

tanda tangan UPT Laboratorium Lingkungan dan membuat Surat Tanda Setor

untuk kemudian dilakukan melalui Bank Sumut ke Rekening Kas Umum Daerah.

h. Membuat pencatatan di Buku Penerimaan dan mengarsipkan kuitansi setoran.

- Bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BLH Provsu terhitung mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Desember 2012telah menerima pembayaran dari pihak

pelanggan atas retribusi pemakaian jasa laboratorium sebagai berikut :

Tunai:Rp. 1.379.807.246,00 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta

delapan ratus tujuh ribu dua ratus empat puluh enam rupiah);

Rekening:Rp. 2.149.733.708,00 (dua milyar seratus empat puluh sembilan juta

tujuh ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus delapan rupiah);

Total:Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh sembilan juta lima

ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima rupiah).

- Bahwa untuk pembayaran yang dilakukan secara langsung, diterima melalui ERVINA

SARI, ST.MT, selaku Bendahara penerima, dan atas perintah Terdakwa Ir. HENNY

JM NAINGGOLAN selaku Kepala UPT Laboratorium Lingkungan hanya sebagian

yang disetorkan ke Kas Daerah oleh ERVINA SARI, ST.MT. sebagaimana

seharusnya, sedangkan sebagian lainnya diserahkan kepada Terdakwa Ir. HENNY

JM NAINGGOLAN dan dipergunakan langsung untuk keperluan operasional dan

keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Demikian pula untuk pembayaran yang dilakukan melalui rekening UPT Laboratorium

Lingkungan BLH Provsu, atas perintah Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN,

M.Si, uang pembayaran retribusi yang telah masuk ke rekening tersebut ditarik

secara bertahap oleh ERVINA SARI, ST.MT. dan hanya sebagiannya yang

disetorkan ERVINA SARI, ST.MT. ke Kas daerah, sedangkan sebagian lainnya

diserahkan kepada Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, dan dipergunakan

langsung oleh Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si untuk keperluan yang

tidak dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan dengan dalih untuk keperluan

biaya tenaga ahli, survey, dan pengambilan sample, biaya pembuatan laporan, honor

petugas pengambil sample, biaya transportasi dan biaya akomodasi yang dilakukan

dengan cara Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN bersama-sama dengan

ERVINA SARI, ST.MT. membuat Daftar Biaya honor tenaga ahli dan honor petugas

- 20 -

pengambil sample secara manipulatif, karena sesungguhnya para petugas pengambil

sampel sebagaimana tertera dalam daftar tersebut seperti saksi TAVIANDIQ, saksi

LUKAS ALEXANDES TARIGAN, saksi MIKRAYUDDIN, saksi KICHI HANAFI, dan

saksi M. NUR HASIBUAN tidak pernah menerima sejumlah honor sebagaimana

tertera dalam daftar biaya honor tersebut.

- Bahwa terhadap penerimaan retribusi antara Bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Desember 2012 tersebut,atas perintah dan sepengetahuan Terdakwa Ir.

HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si., kepada ERVINA SARI, ST.MT., selaku Bendahara

Penerimaan hanya menyetorkan secara bertahap sebesar totalRp. 2.216.196.067,00

(dua milyar dua ratus enam belas juta seratus sembilan puluh enam ribu enam

puluh tujuh rupiah) ke rekening kas umum daerah dengan nomor rekening 100

01.01.000623-0 pada Bank Sumut,beserta Pajaknya (PPN dan PPh 21) sebesar Rp.

159.552.855,00 (seratus lima puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua

delapan ratus lima puluh lima rupiah), sedangkan jumlah total penerimaan retribusi

pada UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu sepanjang tahun 2012

tersebut adalah sejumlah Rp. 3.529.540.945,- (tiga milyar lima ratus dua puluh

sembilan juta lima ratus empat puluh ribu sembilan ratus empat puluh lima

rupiah), Sehingga terdapat selisih sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar

Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh

Dua Rupiah) yang tidak disetorkan ke Kas Daerah dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku oleh Terdakwa Ir.

HENNY JM NAINGGOLAN dan ERVINA SARI, ST.MT.

Bahwa perbuatan Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN. M.Si bersama-sama dengan

ERVINA SARI, ST.MT., secara dengan sengaja telah mempergunakan secara

langsung dan tanpa hak sebagian uang hasil retribusi atas pemakaian kekayaan daerah

berupa jasa laboratorium di UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu yang

seharusnya disetorkan ke kas umum daerah namun pada kenyataannya dengan

sengaja tidak menyetorkannya ke kas umum daerah sejumlah Rp. 1.153.792.032,00

(Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu

Tiga Puluh Dua Rupiah) sehingga bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007

tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat (3)

sebagai berikut :

“Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan seluruhnya ke kas

daerah 1 x 24 jam.”

- 21 -

2. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat (3) sebagai

berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk

membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-

undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

“Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekekning Kas Umum

Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

3. Undang-undang Nomor :1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara

Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 68

Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara

langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan

Perundang-undangan.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam

rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau

menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau

penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan.”

- Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk

membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-

undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan

ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”.

- Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang menerima atau

menguasai uang/barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan

penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian

Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup

- 22 -

Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP

Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014 menyebutkan bahwa jumlah

kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Sub Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

1. Penerimaan UPT Laboratorium Lingkungan BLH: 3.529.540.954,00

(c) Yang disetor oleh pelanggan ke rekening

UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran II)

2.149.733.708,00

(d) Yang dibayar oleh pelanggan secara tunai ke

UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran III)

1.379.807.246,00

2. Penyetoran oleh Bendahara UPT Lab.

Lingkungan BLH ke Kas Umum Daerah

(Lampiran IV)

2.216.196.067,00

3. Pajak disetor oleh Bendahara UPT Lab. Lingkungan BLH (Lampiran IX):

(159.552.855,00)

(a) PPN 159.075.855,00

(b) PPh 21 477.000,00

4. Kerugian Keuangan Negara 1.153.792.032,00

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 8 ayat (1) UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Membaca, surat tuntutan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, tanggal

29 Agustus 2014, Terdakwa telah dituntut sebagai berikut :

1. Terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si bersalah melakukan Tindak Pidana

Korupsi yang dilakukan secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan kesatu

subsidair melanggar Pasal 3 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi Undang-Undang

No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55

Ayat (1) ke-1 KUHP.

2. Menjatuhkan pidana terhadapterdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si berupa

Pidana Penjara selama 3 (tiga) tahun penjara potong masa penahanan dengan

perintah terdakwa tetap ditahan dalam tahanan rutan.

3. Membebankan terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si membayar pidana

denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan

penjara.

4. Membebankan terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si untuk membayar Uang

Pengganti sebesar Rp. 576.896.016,- (lima ratus tujuh puluh enam juta delapan

- 23 -

ratus sembilan puluh enam ribu enam belas rupiah), jika terdakwa tidak membayar

uang pengganti paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Putusan

Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat

disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal

terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang

pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan.

5. Menetapkan barang bukti, berupa :

Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan kepada yang

berhak.

Menetapkan barang bukti berupa :

1. Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri dari 10

(sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu lembar.

2. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari 5

(lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

3. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari 5

(lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

Dirampas untuk dijadikan sebagai bagian dari pembayaran uang pengganti yang

harus dibayarkan oleh terdakwa.

6. Menghukum terdakwa Ir. HENNY JM NAINGGOLAN, M.Si, untuk membayar biaya

perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Membaca, Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan

Negeri Medan tanggal 9 September 2014, nomor : 38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, yang

amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa Ir. HENNY J.M NAINGGOLAN, MSi, tidak terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan

dalam Dakwaan Kesatu Primair;

2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Kesatu Primair :

3. Menyatakan Terdakwa Ir. HENNY J.M NAINGGOLAN, MSi, telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana”Korupsi “, secara bersama-

sama;

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara

selama : 1 (satu) tahundan pidana denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta

rupiah), dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar harus diganti dengan

hukuman kurungan selama 1 (satu)bulan;

5. Menetapkan barang bukti, berupa :

- 24 -

1. Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri dari 10

(sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu lembar.

2. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari 5

(lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

3. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari 5

(lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar. ;

Dikembalikan kepada terdakwa dan atau keluarganya.

6. Memerintahkan barang bukti, berupa :

Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan kepada

yang berhak.

7. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu

rupiah) ;

Telah Membaca :

1. Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, bahwa pada tanggal 12 September 2014,

Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 9

September 2014, nomor : 38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn;

2. Relaas Pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Darwin, SH.,

Jurusita Pengganti Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

Medan, tanggal 15 September 2014, permintaan banding tersebut telah

diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa;

3. Akta Permintaan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, bahwa pada tanggal 15 September 2014,

Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap

Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan

tanggal 9 September 2014, nomor : 38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn;

4. Relaas Pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Darwin, SH.,

Jurusita Pengganti Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

Medan, tanggal 17 September 2014, permintaan banding tersebut telah

diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum;

- 25 -

5. Memori Banding tanggal 24 September 2014, yang diajukan oleh Jaksa

Penuntut Umum dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Negeri Medan, tanggal 29 September 2014, serta telah

diserahkan salinan resminya kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 2

Oktober 2014;

6. Memori Banding tanggal 21 Oktober 2014, yang diajukan oleh Penasehat

Hukum Terdakwa dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

pada Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 22 Oktober 2014, serta untuk

diberitahukan dan diserahkan salinan resminya kepada Penuntut Umum melalui

Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Medan sebagaimana surat Wakil Panitera

Pengadilan Tinggi Medan tanggal 22 Oktober 2014 nomor : W2-

U/6855/HN.01.10/X/2014;

7. Kontra Memori Banding tanggal 21 Oktober 2014, yang diajukan oleh

Penasehat Hukum Terdakwa dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 22 Oktober 2014, serta

untuk diberitahukan dan diserahkan salinan resminya kepada Penuntut Umum

melalui Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Medan sebagaimana surat Wakil

Panitera Pengadilan Tinggi Medan tanggal 22 Oktober 2014 nomor : W2-

U/6856/HN.01.10/X/2014;

8. Relaas Pemberitahuan Untuk mempelajari Berkas Perkara yang dibuat oleh

Panitera Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan

tanggal 2 Oktober 2014, ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat

Hukum Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut selama 7 (tujuh) hari

sebelum pengiriman berkas perkara ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tingkat

banding;

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara,

serta syarat-syarat sebagaimana yang ditentukan dalam undang-undang, maka Majelis

Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi

Medan berpendapat bahwa permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;

- 26 -

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dengan seksama

Memori Banding Jaksa Penuntut Umum tertanggal 24 September 2014 yang pada

pokoknya berisi hal sebagai berikut :

Jaksa penuntut Umum keberatan penjatuhan hukuman oleh Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Medan terhadap Terdakwa IR. Henny J.M. Nainggolan , M.Si

terlalu ringan, sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat,

dengan alasan seperti diuraikan dalam Memori Banding Jaksa Penuntut Umum

hal. 3 s/d 14.

Jaksa Penuntut Umum mohon supaya Pengadilan Tinggi Medan menerima

permohonan banding Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan:

1. Terdakwa IR Henny J.M. Nainggolan M.Si , bersalah melakukan Tindak

Pidana Korupsi yang dilakukan secara bersama sama sebagaimana dalam

Dakwaan Kesatu Subsidair melanggar pasal 3 UU No. 3 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi

UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo

pasal 55 (1) ke 1KUHP.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa IR Henny J.M. Nainggolan M.Si,

berupa pidana penjara selama 3 (tiga) tahun, membebankan terdakwa IR

Henny J.M. Nainggolan M.Si, membayar denda sebesar Rp. 50.000.000,-

(lima puluh juta rupiah), Subsidair 3 (tiga) bulan penjara.

3. Membebankan terdakwa IR Henny J.M. Nainggolan M.Si untuk membayar

Uang Pengganti sebesar Rp. 576.896.016,- ( lima ratus tujuh puluh enam

juta delapan ratus Sembilan puluh enam ribu enam belas rupiah), jika

terdakwa tidak membayar uang pengganti 1 (satu) bulan setelah Putusan

Pengadilan berkekuatan hukum tetap maka harta bendanya dapat disita

oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal

terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar

uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan.

4. Menetapkan barang bukti, berupa :

- Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan

kepada yang berhak.

Menetapkan barang bukti berupa :

1. Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri

dari 10 (sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu

lembar.

- 27 -

2. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri

dari 5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus

lembar.

3. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri

dari 5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus

lembar.

Dirampas untuk dijadikan sebagai bagian dari pembayaran uang pengganti

yang harus dibayarkan oleh terdakwa.

5. Menghukum terdakwa Ir. HENNY J. M. NAINGGOLAN, M.Si, untuk

membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Menimbang, bahwa terhadap Memori Jaksa Menuntut Umum Majelis Hakim

Tingkat Banding akan mempertimbangkan lebih lanjut.

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dengan seksama

Memori Banding tanggal 21 Oktober 2014 yang diajukan oleh Penasehat Hukum

Terdakwa yang pada pokoknya berisi hal sebagai berikut:

Putusan Judex Facti Terkait Eksepsi Terdakwa Terhadap Surat Dakwaan

Secara Alternatif dan Subsidairitas Jaksa Penuntut Umum Yang Tidak Cermat ,

Tidak Lengkap. Tidak Jelas, Pertimbangan Judex Factie Tidak Lengkap dan

Tidak Sempurna (Olvondoendee Gimotiveerd), seperti diuraikan dalam Memori

Banding Penasehat Hukum Terdakwa pada hal 4 s/d 7.

Sanggahan Terhadap Pertimbangan Hukum Tingkat Pertama Dalam Menguji

Terpenuhinya Unsur Unsur Dalam Pasal 3. seperti diuraikan dalam Memori

Banding Penasehat Hukum Terdakwa pada hal 7 s/d 25.

Dalam Putusan Majelis Hakim Pertimbangan Judex Facti Tidak Ada

Mempertimbangkan alasan Penghapus Sifat Pertanggungjawaban Pidana Pada

Diri Terdakwa Sebagaimana Diatur Dalam Pasal 51 Ayat 1 KUHP. Terlalu

Dangkal dan Tidak Lengkap (Olvondoendee Gimotiveerd), seperti diuraiankan

Memori Banding Penasehat Hukum terdakwa pada hal. 25 s/d 26..

Permohonan Penasehat Hukum terdakwa supaya Majelis Hakim Tingkat Banding untuk:

1. Menerima dan mengabulkan Memori Banding Terdakwa IR Henny J.M.

Naingolan, M.Si.

- 28 -

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

Medan No. 38/Pid.Sus.K/2014/PN. Mdn tertanggal 9 September 2014.

3. Menyatakan Pemohon Banding Terdakwa IR Henny J.M. Nainggolan, M.Si, tidak

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi

sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

4. Menyatakan Pemohon Banding Terdakwa IR Henny J.M Nainggolan, M.Si,

dibebaskan dari dakwaan (vrijspraak) atau setidak-tidaknya dilepaskan dari semua

dakwaan maupun tuntutan hukum ( ontslag van alle rechtsvervolging) Jaksa

Penuntut Umum.

5. Menetapkan barang bukti:

1. Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri dari

10 (sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu lembar.

2. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari

5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

3. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari

5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

Dikembalikan kepada Terdakwa dan atau keluarganya dengan seketika tanpa

syarat apapun.

6. Merehabilitasi nama baik, harkat dan martabat pemohon Banding/ Terdakwa Ir.

Henny J. M. Nainggolan M.Si pada keadaan semula.

7. Membebankan biaya perkara kepada negara.

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dengan seksama

Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 21 Oktober 2014, yang

pada pokoknya berisi sebagai berikut :

Adanya kesengajaan Jaksa Penuntut Umum mengaburkan substansi Amar

Putusan Hakim point 5 (lima) dengan cara tidak menyebutkan secara lengkap

yakni kalimat “ dikembalikan kepada terdakwa dan atau keluarga “ seperti

diuraiankan dalam Kontra Memori Banding Penasehat Hukum Terdakwa pada

hal. 5.

Tentang keberatan penjatuhan hukum yaitu hukuman yang dijatuhkan oleh

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan terhadap terdakwa IR Henny J.M.

Nanggolan M.Si, tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyakakat dengan

- 29 -

mendasarkan pada alasan alasan seperti uraian dalam Kontra Memori Banding

Penasehat Hukum Terdakwa pada hal. 5 s/d 19.

Terbanding (Terdakwa) Keberatan tentang Tuntutan Jaksa Umum agar terdakwa

untuk membayar Uang Pengganti sebesar Rp. 576.896.016,- ( lima ratus tujuh

puluh enam juta delapan ratus Sembilan puluh enam ribu enam belas rupiah),

dengan alasan alasan seperti diuraiankan dalam Kontra Memori Banding

Penasehat Hukum Terdakwa pada hal.19 s/d 21.

Berdasarkan seluruh uraian diatas, Terbanding (Terdakwa) Mohon kepada Ketua

Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi Medan berkenan memberikan putusan

sebagai berikut:

Menolak seluruhnya Permohonan Banding Jaksa Penuntut Umum

Menolak seluruh dalil dalil atau alasan alasan Jaksa Penuntut Umum dalam

Memori Bandingnya.

Menguatkan atas Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan

Negeri Kelas I A Medan Nomor : 38/Pid.Sus.K/2014. PN Mdn tanggal 9

september 2014,sepanjang mengenai “ Tidak Terbuktinya Dakwaan Kesatu

Primair”

MENGADILI SENDIRI :

1. Menyatakan Terdakwa IR Henny J.M. Nainggolan, M.Si, dibebaskan dari

dakwaan (vrijspraak) atau setidak-tidaknya dilepaskan dari semua dakwaan

maupun tuntutan hukum ( ontslag van alle rechtsvervolging) Jaksa Penuntut

Umum.

2. Menetapkan barang bukti:

1. Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri dari

10 (sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu

lembar.

2. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri

dari 5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus

lembar.

3. Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri

dari 5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus

lembar

- 30 -

Dikembalikan Kepada Terdakwa dan Atau Keluarganya dengan seketika tanpa

syarat apapun.

4. Merehabilitasi nama baik, harkat dan martabat pemohon banding/ terdakwa Ir.

Henny J. M. Nainggolan, M.Si pada keadaan semula.

5. Membebankan biaya perkara Negara.

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding membaca,

memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama surat Memori Banding yang

diajukan oleh Penasihat Hukum terdakwa dan Kontra Memori Banding yang diajukan

Penasehat Hukum Terdakwa tersebut, ternyata tidak terdapat alasan atau keberatan

hukum yang dapat melumpuhkan atau mematahkan pertimbangan-pertimbangan hukum

Majelis Hakim Tingkat Pertama pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan

Negeri Medan tanggal 9 september 2014 Nomor: 38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, oleh

karena itu alasan atau keberatan hukum dalam Memori Banding Penasehat Hukum

Terdakwa dan Kontra Memori Banding Penasehat Terdakwa tersebut haruslah

dikesampingkan.

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding memeriksa dan

mempelajari secara seksama berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan

dengan perkara ini, berikut Putusan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi pada

Pengadilan Negeri Medan tanggal 9 September 2014, Nomor :

38/Pid.Sus.K/2014/PN.Mdn, Memori Banding Jaksa Penuntut Umum tanggal 24

September 2014, Memori Banding Penasehat Hukum Terdakwa tanggal 21 Oktober

2014 dan Kontra Memori Banding Penasehat Hukum Terdakwa tanggal 21 Oktober

2014, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dan dapat menerima alasan-alasan

dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang telah terbuktinya

dakwaan Jaksa Penuntut Umum seperti yang dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat

Pertama dalam putusannya, karena alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim

Tingkat Pertama tersebut dipandang sudah tepat, benar dan cukup beralasan menurut

hukum dan keyakinan, maka Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan dan

pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat,

benar dan beralasan menurut hukum dan keyakinan tersebut dan menjadikannya

sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat

banding dengan tambahan beberapa pertimbangan.

- 31 -

Menimbang, bahwa hukuman penjara dijatuhkan terhadap terdakwa masih

dirasakan kurang adil dan terlalu ringan,sehingga Majelis Tingkat Banding perlu untuk

mengubahnya dengan beberapa pertimbangan dan alasan.

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap di persidangan

Terdakwa, IR Henny JM Nainggolan,M.Si telah menerima sejumlah uang sesuai

dengan keterangan Saksi Ervina ST MT, selaku Bendahara Penerimaan UPT Lab

Lingkungan TA 2012, “ bahwa jika ada penerimaan, maka tidak semua saksi setor ke

kas daerah akan tetapi ada yang saksi serahkan kepada Kepala UPT Lab. Daerah

yang dijabat oleh terdakwa IR Henny JM Nainggolan,M.Si dan Saksi tidak tahu

penggunaan uang tersebut, karena saksi tidak diberi tahu. Disamping saksi tidak

menerima bagian dari sejumlah uang yang saksi berikan kepada terdakwa IR Henny

JM Nainggolan,M.Si. Setahu Saksi semua pengeluran tidak saksi catat dalam

pembukuan. Terdakwa Ir Henny J.M. Nainggolan, M.Si. tidak membuat catatan

pengeluran uang. Bahwa benar saksi tidak ada membuat laporan pertanggungjawaban

penggunaan biaya operasional petugas sampling.

Menimbang, bahwa sesuai keterangan Saksi Mikyaruddin, Saksi Khichi

Hanafi S.H., Saksi Taviandiq, Saksi Lukas Alexander Tarigan, S.H., Saksi M. Nur

Hasibuan S.P., dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum mengajukan barang bukti,

berupa bukti surat daftar tanda penerimaan pembayaran honor petugas sampling dan,

saksi menyatakan tidak pernah melihat bukti tersebut, tidak ada menandatangani surat

tersebut dan tidak ada menerima honor seperti tertera didalam surat tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Dorkas Yetti Mulyati

Simatupang, S.T., M.T., Saksi Tengku Dianingrum, S.T., dan Saksi Rebayat Jelita

Nainggolan, S.Pd. .,dipersidangan tentang Bukti Surat yang diajukan oleh Jaksa

Penuntut Umum, berupa Laporan Pemantauan dan Laporan Pengelolaan Lingkungan

dan atas bukti surat tersebut saksi menyatakan bahwa benar saksi ada

menandatangani, akan tetapi saksi tidak ada menerima uang sejumlah yang tersebut

didalam bukti surat tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Lasma Adelina Sidabutar,

S.Si, Saksi Syukur S.H., Saksi Tengku Dianingrum S.T., dan Saksi Siti Bayu

Nasution, SIP, MSI ,dipersidangan tentang Bukti Surat yang oleh Jaksa Penuntut

Umum, berupa Laporan Pemantauan dan Laporan Pengelolaan Lingkungan dan atas

bukti surat tersebut saksi menyatakan bahwa saksi tidak ada menandatangani dan

bukan tanda tangan saksi, dan saksi tidak ada menerima uang sejumlah yang tersebut

- 32 -

didalam bukti surat tersebut. Disamping itu Saski Lasma Adelina Sidabutar, S.Si., juga

menyatakan dalam persidangan bahwa memang Saksi yang menerbitkan SPT dan

mencantumkan biaya yang harus diberikan kepada petugas lapangan dalam bentuk

SPPJ untuk trasportasi sebesar Rp 250.000,- dan untuk golongan III SPPJ sebesar Rp

710.000,- diluar ongkos transport , dimana biaya tersebut diambil dari APBD. Hal ini

bersesuaian dengan keterangan Saksi DR, IR. Hj Hidayati, M.Si selaku Kepala BLH

Propinsi Sumatera Utara, dipersidangan yang menyatakan bahwa biaya operasional

pengujian diambil dari APBD, biaya yang dipungut dari pengguna jasa tidak boleh

dipergunakan langsung oleh UPT Lab. BLH untuk membiayai kegiatan operasional.

Disamping itu pula diperkuat oleh keterangan Saksi Rosmawati Sinaga yang

menyatakan bahwa setahu saksi UPT Lab. BLH ada mengeluarkan biaya SPPD untuk

petugas sampling.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Akmal Syaputra selaku

Bendahara Pengeluaran pada BLH Propinsi Sumatera Utara, di persidangan

menyatakan bahwa biaya perjalanan dinas bisa digunakan untuk petugas sampling.

Biaya SPPJ dibagi pergolongan yaitu sebasar Rp 310.000,- perhari untuk di daerah

Sumut dan dibayar dengan system ganti uang. Bahwa untuk SPPJ golongan III A

sebesar Rp 1.115.000,-

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Ilyas Sitorus SE, Mpd

selaku Kepala Kabag. Kas Daerah Biro Keuangan Setda Propinsi Sumatera Utara

dalam persidangan yang menyatakan bahwa dana yang diterima harus disetor ke

rekening daerah. Setahu saksi anggaran UPT Lab. BLH tahun anggaran 2012 adalah

sebesar Rp 3.560.402.900,- dan ada perubahan anggaran yang pada UPT BLH yaitu

sebesar Rp. 3.960.402.900,-. Bahwa penerimaan SKPD tidak boleh dipergunakan

langsung. Biaya yang dipungut dari pihak ketiga harus disetor ke kas daerah. Biaya

tambahan yang dipungut dari pengambilan sampling diatur dalam Peraturan Gubernur

yang mengatur tentang standar biaya umum dan didalamnya diatur biaya tenaga ahli.

Bahwa biaya sampling merupakan restribusi kekayaan daerah bukan merupakan

pendapatan lain lain. Disamping itu sesuai keterangan Ahli Riswan S.E., dipersidangan

bahwa penerimaan biaya tambahan yang telah dipungut dari pengambilan sampel wajib

disetorkan ke kas daerah. Hal tesebut juga diperkuat oleh keterangan Ahli Aprilla H

Siregar, S.H., M.H., dalam persidangan bahwa terhadap biaya restribusi dan biaya

pengambilan sampel harus disetorkan ke kas daerah.

- 33 -

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli Ridin Turnip., dipersidangan

menyatakan bahwa apabila ada pungutan di luar Perda Nomor: 12 Tahun 2007, maka

harus dilaporkan kepada Gubernur dan seluruh penerimaan tersebut harus

ditatausahakan oleh bendahara sesuai dengan azas umum pengelolaan keuangan

daerah dan penerimaan tersebut harus disetorkan ke rekening kas daerah serta tidak

boleh dipergunakan untuk pembiayaan pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh

peraturan perundangan undangan.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli DR Mirza Nasution, S.H.,

M.Hum., dipersidangan menyatakan bahwa jika pejabat melakukan perbuatan di luar

norma hukum, kewenangan dan subtansi maka perbuatannya merupakan perbuatan

menyalahgunakan wewenang dan dimintai pertanggungjawaban secara pribadi. Bahwa

penyalahgunaan wewenang adalah perbuatan pejabat Negara tidak sesuai dengan

kewenangannya.

Menimbang bahwa berdasarkan serangkaian kesaksian tersebut diatas

Terdakwa Ir. HENNY J.M. NAINGGOLAN, M.SI telah menyalahgunakan

kewenangannya selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan pada

Badan Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara TA 2012 yang telah

memerintahkanERVINA SARI, ST.MT. selaku Bendahara Penerimaan pada Badan

Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara T.A. 2012, yang berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/1081/KPTS/2011 tanggal 29

Desember 2011 mengharuskan ERVINA SARI ST.MT. untuk menerima dan selanjutnya

menyetorkan seluruh penerimaan atas retribusi penggunaan jasa laboratorium

lingkungan tersebut ke Kas Umum Daerah, selain itu Terdakwa Ir. HENNY JM

NAINGGOLAN, M.Si telah menyalahi kewenangannya sebagai Kepala UPT

Laboratorium Lingkungan bersama-sama dengan ERVINA SARI, ST.MT selaku

bendahara Penerimaan karena mempergunakan secara langsung sebagian uang hasil

retribusi atas pemakaian kekayaan daerah berupa jasa laboratorium di UPT

Laboratorium Lingkungan pada BLH Propsu yang seharusnya disetorkan ke kas umum

daerah yaitu sejumlah Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga

Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah) sehingga

bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut :

Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2007

tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, menyebutkan pada pasal 8 Ayat

- 34 -

(3) sebagai berikut : “Retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), disetorkan

seluruhnya ke kas daerah 1 x 24 jam.”

Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, menyebutkan pada pasal 68 Ayat

(3) sebagai berikut, bahwa Penerimaan SKPD dilarang digunakan secara

langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali ditentukan lain oleh Peraturan

Perundang-undangan. Selanjutnya pada Ayat (4) menyebutkan :

“ Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetorkan ke rekening Kas

Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.”

Undang-undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara jo.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan

Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2010 jo. Peraturan Daerah Propinsi

Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah pasal 68 Ayat (3) yang menyebutkan bahwa Penerimaan

SKPD dilarang digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali

ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan. Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2010 menyebutkan sebagai berikut :

- Pasal 122 Ayat (1) : “Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah

dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam

APBD”.

- Pasal 122 Ayat (2) : “Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut

dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan

dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan.”

- Pasal 122 Ayat (3) : “Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk

membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh petaruran perundang-

undangan”.

- Pasal 122 Ayat (4) : “Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus

disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah paling lama 1 (satu) hari kerja”.

- 35 -

- Pasal 184 Ayat (1) : “Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Penerimaan/Pengeluaran, dan orang atau Badan yang

menerima atau menguasai uang/ barang/ kekayaan daerah wajib

menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan”.

Menimbang, bahwa perbuatan menyalahgunakan kewenangannya sebagaimana

diuraikan diatas dilakukan oleh Terdakwa Ir. Henny J.M. Nainggolan, M.Si., selaku

Kepala UPT Laboratorium Lingkungan pada BLH Propinsi Sumatera Utara bersama-

sama dengan ERVINA SARI, ST.MT., selaku Bendahara Penerimaan pada Badan

Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Utara dilakukan dengan tujuan menguntungkan

diri sendiri atau orang lain atau korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat

berbentuk uang atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang

mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas lainnya.

Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Hasil Audit dalam Rangka

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Kasus Penyimpangan penerimaan

Retribusi Jasa Usaha pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 yang dibuat

oleh pihak BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tanggal 21 Maret 2014

menyebutkan bahwa jumlah kerugian Negara yang berhasil dihitung dalam perkara ini

adalah sebesar Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta

Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah). Majelis Hakim

Tingkat Banding, sependapat dengan perhitungan kerugian Negara yang dilakukan oleh

BPKP Perwakilan Propinsi Sumatera Utara yang tersebut diatas dan tidak sependapat

dengan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan bahwa tidak

ada kerugian Negara dalam perkara a qua, karena Majelis Hakim Tingkat Pertama

mendasarkan pertimbangannya dari nota pembelaan Penasehat Hukum terdakwa

pada halaman 54 huruf f, yang menyatakan: “bahwa BPK RI Perwakilan Propinsi

Sumatera Utara dalam Laporan Hasil Pemeriksaannya atas kepatuhan terhadap

Peraturan Perundangundangan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran

2012, Nomor : 87.C/LHP/XVIII.MDN/05/2013, tanggal 13 Mei 2013, BPK tidak

berpendapat adanya indikasi kerugian Negara/Daerah, yang pada intinya menyebutkan

“Diitemukan penggunaan langsung atas penerimaan Restribusi Jasa Usaha pada Badan

Lingkungan Hidup sebesar Rp 817.994.886,- dan penerimaan sebesar Rp 86.106.340,-

belum disetor ke Kas Daerah per 31 Desember 2012…” Karena Laporan Hasil

Pemeriksaan BPK Perwakilan Propinsi Sumetera Utara tersebut dibuat dalam rangka

kepatuhan terhadap peraturan Perundang-undangan Pemerintah Propinsi Sumatera

- 36 -

Utara Tahun Anggaran 2012, bukan dalam rangka perhitungan kerugian negara dan

oleh karenanya pertimbangan Majelis hakim Tingkat Pertama tersebut haruslah

dikesampingkan.

Menimbang, bahwa sesuai keterangan saksi saksi dalam persidangan seperti

yang telah diuraikan diatas:

1. Saksi Mikyaruddin, Saksi Khichi Hanafi S.H., Saksi Taviandiq, Saksi Lukas

Alexander Tarigan, S.H., dan Saksi M. Nur Hasibuan S.P., : “Saksi tidak pernah

melihat bukti tersebut, tidak ada menandatangani surat tersebut dan tidak ada

menerima honor “

2. Saksi Dorkas Yetti Mulyati Simatupang, S.T., M.T., dan Saksi Tengku

Dianingrum, S.T., Saksi Rebayat Jelita Nainggolan, S.Pd.), : “Saksi ada

menandatangani, akan tetapi saksi tidak ada menerima uang sejumlah yang

tersebut didalam bukti surat tersebut ”

3. Saksi Lasma Adelina Sidabutar, S.Si, Saksi Syukur S.H., Saksi Tengku

Dianingrum S.T., dan Saksi Siti Bayu Nasution, SIP, M.Si, : “ Saksi tidak ada

menandatangani dan bukan tanda tangan saksi, dan saksi tidak ada menerima

uang sejumlah yang tersebut”

Dari kesaksian tersebut menyatakan bahwa , semua saksi menyatakan tidak ada

menerima uang/ honor seperti yang tertera dalam bukti surat daftar tanda

penerimaan pembayaran honor petugas sampling dan Laporan Pemantauan dan

Laporan Pengelolaan Lingkungan yang ditunjukan Jaksa Penuntut Umum

dipersidangan, dan dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa surat dan laporan

tersebut bersifat fiktif, karena tidak mengandung nilai kebenaran didalamnya.

Menimbang, bahwa ternyata terdakwa juga dalam persidangan tidak dapat

menunjukan bukti kwitansi tanda terima uang dari saksi Ervina Sari S.T., M.T., dan

terdakwa tidak dapat juga menunjukan bukti rincian penggunaan dan pengeluaran

uang yang telah terdakwa pergunakan sebagaimana tersebut diatas, maka jumlah

kerugian negara sebesar Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Tiga

Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua Rupiah), sesuai

Laporan Hasil Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, atas

Kasus Penyimpangan penerimaan Retribusi Jasa Usaha pada Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

Tahun Anggaran 2012 yang dibuat oleh pihak BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera

Utara tanggal 21 Maret 2014, haruslah dipertanggung jawabkan oleh Terdakwa Ir.

Henny J.M. Nainggolan, M.Si.,;

- 37 -

Menimbang, bahwa Unit Pelaksana Tehnis Laboratorium Lingkungan Hidup

Propinsi Sumatera Utara adalah instansi Milik Pemerintah Daerah (Milik Negara)

sehingga Terdakwa Ir. Henny J.M. Nainggolan, M.Si. tidak punya kewenangan untuk

memaafkan dan menikmati secara pribadi unag setoran / penerimaan Retribusi Jasa

Usaha pada Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Laboratorium lingkungan Badan Lingkungan

Hidup Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa Ir. Henny J.M. Nainggolan, M.Si.,

selaku Kepala Unit Pelaksana Tehnis Laboratorium Lingkungan Hidup Propinsi

Sumatera Utara TA 2012, maka terdakwalah menjadi pihak yang harus paling

bertanggung jawab atas kerugian Negara tersebut, maka sepatutnya terdakwa diberikan

hukuman lebih berat dan setimpal dengan perbuatannya, untuk memenuhi rasa

keadilan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Medan tanggal 9 September

2014 Nomor: 38/Pid.Sus.K/2014/PN-Mdn harus dirubah sekedar mengenai hukuman

penjara yang dijatuhkan dan uang pengganti kepada terdakwa, sedangkan putusan

selebihnya dapat dikuatkan yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena kepada terdakwa di jatuhkan hukuman

tambahan berupa uang pengganti sebesar Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus

Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua

Rupiah), namun jumlah uang tersebut diatas, harus dikurangi terlebih dahulu dengan

barang bukti uang yang disita Jaksa Penuntut Umum yang dirampas untuk dijadikan

sebagai bagian dari pembayaran uang pengganti yang harus dibayarkan oleh terdakwa

jumlah Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

1 Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri dari 10

(sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu lembar

2 Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari 5

(lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

3 Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari 5

(lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus lembar.

Oleh karena itu jumlah Uang Pengganti Rp. 1.153.792.032,00 (Satu Milyar Seratus

Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga Puluh Dua

Rupiah), dikurangi Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), sehingga sisa Uang

- 38 -

Pengganti yang masih harus dibayar oleh terdakwa adalah sebesar Rp 953.792.032,00

(Sembilan ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus Sembilan puluh dua ribu tiga

puluh dua rupiah), yang selengkapnya akan dicantumkan dalam amar putusan.

Menimbang, bahwa tidak ada alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari

tahanan, karenanya Terdakwa tetap ditahan;

Menimbang, bahwa karena terdakwa dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani

membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;

Mengingat dan memperhatikan pasal 3 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999

yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2001

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUH.Pidana

dan Undang-Undang Nomor: 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana dan

ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan;

M E N G A D I L I :

1. Menerima permintaan banding dari Penasehat Hukum Terdakwa dan Jaksa

Penuntut Umum;

2. Mengubah Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri

Medan tanggal 9 September 2014, Nomor : 38/Pid.Sus.K/2014/PN-Mdn yang

dimintakan banding sepanjang mengenai lamanya pidana penjara dan uang

pengganti yang dijatuhkan, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa IR. Henny JM Nainggolan, M. Si, tersebut tidak terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana

didakwakan dalam dakwaan Pertama Primair;

2. Menyatakan terdakwa IR Henny JM Nainggolan M.Si, telah terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Korupsi yang

dilakukan secara bersama-sama ”;

3. Menjatuhkan pidana terhadap IR. Henny JM Nainggolan, M.Si, dengan

pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan membayar uang denda sebesar Rp.

50.000.000 (lima puluh juta rupiah), dengan ketentuan apabila pidana denda

tersebut tidak dibayar, maka kepada terdakwa dikenakan pidana pengganti

berupa pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;

4. Membebankan terdakwa IR Henny JM Nainggolan M.Si, untuk membayar

sisa Uang Pengganti sebesar Rp 953.792.032,00 (Sembilan ratus lima puluh

- 39 -

tiga juta tujuh ratus Sembilan puluh dua ribu tiga puluh dua rupiah), jika

terdakwa tidak memebayar uang pengganti dalam 1 (satu) bulan setelah

Putusan Pengadilan berkekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat

disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam

hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar

uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan.

5. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

6. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;

7. Menetapkan barang bukti berupa :

Nomor 1 s/d nomor 118 dan nomor 122 s/d nomor 3188 dikembalikan kepada

yang berhak.

Menetapkan barang bukti berupa :

1 Uang Tunai sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang terdiri dari

10 (sepuluh) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak seribu lembar

2 Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri

dari 5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus

lembar.

3 Uang Tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang terdiri

dari 5 (lima) blok pecahan uang seratus ribu rupiah sebanyak lima ratus

lembar.

Dirampas untuk dijadikan sebagai bagian dari pembayaran uang pengganti

yang harus dibayarkan oleh terdakwa.

8. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu

rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal

24 Nopember 2014 oleh Kami : A. TH. PUDJIWAHONO, SH.M.Hum. Ketua

Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Ketua

Majelis, SAUT H. PASARIBU, SH. Hakim Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada

Pengadilan Tinggi Medan sebagai Anggota, Dr. MANGASA MANURUNG, SH.M.Kn.

ROSMALINA SITORUS SH.MH. dan SAZILI SH.M.Si. Hakim Ad Hoc Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi

Medan masing-masing sebagai Hakim - Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa

- 40 -

dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan

Penetapan Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Tinggi Medan

tanggal 20 Oktober 2014 Nomor : 336/Pen.Pid.Sus.K/2014/PT-MDN, putusan tersebut

telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 3

Desember 2014, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim - Hakim

Anggota tersebut diatas serta ZAINAL POHAN. SH.MH. sebagai Panitera Pengganti

pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan

Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya.

Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

ttd ttd

1. SAUT H. PASARIBU, SH. A. TH. PUDJIWAHONO, SH.M.Hum.

ttd

2 DR. MANGASA MANURUNG, SH.MKn.

ttd

3. ROSMALINA SITORUS, SH.MH.

ttd

4. SAZILI, SH.MSi.

Panitera Pengganti,

ttd

ZAINAL POHAN, SH.MH.