prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · web view3.1 borobudur, candi budha terbesar abad ke-9...

42
LAPORAN KKL SEKILAS TENTANG PENINGGALAN SEJARAH DI JAWA TENGAH DAN KERATON YOGYAKARTA OLEH NAMA : I PUTU EKA PRAWIRA N.P.M : 08.8.03.51.30.1.5.1275 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.com FKIP UNMAS DENPASAR MATEMATIKA

Upload: dangtuyen

Post on 06-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

LAPORAN KKL

SEKILAS TENTANG PENINGGALAN SEJARAH DI JAWA TENGAH DAN KERATON YOGYAKARTA

OLEH

NAMA : I PUTU EKA PRAWIRA

N.P.M : 08.8.03.51.30.1.5.1275

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2011

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 2: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

KATA PENGANTAR

Om Swastiyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami dalam menyusun laporan hasil KKL ini, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun judul laporan yang kami buat ini yang berjudul “ Laporan KKL Tentang Peninggalan Sejarah yang Ada di Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta” yang telah kami kunjungi.

Laporan ini dilaksanakan pada kegiatan KKL yang diselenggarakan oleh lembaga Perguruan Tinggi FKIP UNMAS DENPASAR yang kemudian di tujukan kepada mahasiswa, yang kemudian di minta untuk menyusun sebuah laporan berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang ada di lapangan kemudian ditinjau dengan seksama agar dapat menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi rekan mahasiasa beserta kita semua.

Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak tedapat kekurangan dan kendala-kendala di dalam menyusunnya yang disebabkan keterbatasan wawasan, pemahaman dan kemampuan kami. Maka diharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangaun demi kesempurnaan penelitian dan penyusunan laporan berikutnya.

Demikian sedikit pengantar yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf, akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Om Santih, Santih, Santih Om

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 3: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTARB ISI...........................................................................................................ii

BAB I PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKL......................................................................................11.2 Rumusan Masalah..........................................................................................11.3 Tujuan Laporan..............................................................................................1

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................11.3.2 Tujuan Khusus .....................................................................................2

1.4 Manfaat Laporan............................................................................................2

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Metode Penemuan Data.......................................................................................3

2.1.1 Metode Wawancara...............................................................................3

2.1.2 Metode Observasi..................................................................................3

2.1.3 Metode Study Dokumen........................................................................3

2.2 Metode Analisis Data...........................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9.....................................................4

3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur....................................................5

3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur..............................................5

3.1.3 Misteri Seputar Candi Borobudur.........................................................6

3.1.4 Kronologis Penemuan dan Pemugaran Candi Borobudur.....................6

3.2 Sekilas Kota Yogyakarta......................................................................................8

3.2.1 Sejarah Awal Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta ..................8

3.2.2 Sekilas Tentang Malioboro...................................................................9

3.3 Deskripsi Candi Prambanan di Jawa Tengah.......................................................9

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 4: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

3.3.1 Sejarah Candi Prambanan.....................................................................9

3.3.2 Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia.......................................11

3.4 Deskripsi Keraton Yogyakarta.............................................................................13

3.4.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram..................................................13

3.4.2 Keranton Yogyakarta............................................................................13

3.4.3 Tata Letak Keraton................................................................................14

3.4.4 Makna Tata Ruang Keraton..................................................................14

3.4.5 Fungsi Keraton......................................................................................14

3.4.6 Fungsi Tempat-tempat Pada Keraton....................................................15

3.4.7 Kopleks Inti Dari Keraton Yogyakarta.................................................16

3.4.8 Kompleks Pagelaran..............................................................................16

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan...................................................................................................17

4.1 Saran-Saran..............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 5: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKL

Program studi banding ini ditujukan untuk melihat bagaimana peran mahasiswa sebagai jantung informasi pendidikan didalam institusi pembelajaran pada kecerdasan dan hasil belajar mahasiswa. Apakah mahasiswa berhasil memainkan perannya atau sebaliknya mahasiswa hanya menjadi menara gading di dalam institusi tersebut.

Melalui studi banding yang dilaksanakan, setiap mahasiswa diharapkan termotivasi untuk memperbaiki dan membenahi sistem pembelajaran dan cara belajar mereka untuk kedepannya lenbih fokus kepada kegiatan belajar sehingga dapat membawa perubahan dan kemajuan bagi mahasiswa itu sendiri.

Dalam program ini, Pulau Jawa diajukan sebagai tempat studi banding. Apakah realitas dilapangan menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan calon-calon penerus sekaligus pendidik yang memang memiliki manajemen dan sistem yang baik dan layak dijadikan proses percontohan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dari tulisan ini adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah deskripsi peninggalan-peninggalan sejarah di kawasan Jawa Tengah (Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Yogyakarta) ?

1.3 Tujuan Laporan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kuliah kerja lapangan adalah:

1.3.1 Tujuan Umum

a) Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaksanaan Program Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada masyarakat.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 6: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

b) Tujuan umum penulisan laporan ini adalah untuk memberikan informasi bagi pembaca mengenai sejarah di jawa Tengah Khususnya Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Yogyakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mahasiswa dapat mengenal lebih dekat dengan budaya daerah dan Bangsa Indonesia. Terutama bentuk-bentuk peninggalan sejarah yang ada di Jawa Tengah (Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Yogyakarta).

b) Mahasiswa dapat membuat study banding antara ilmu pengetahuan secara teoritis dengan kenyataan yang ada di lapangan.

c) Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan dapat menarik kesimpulan sebagai bekal pengetahuan dimasa yang akan datang.

1.4 Manfaat Laporan

a) Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi pembaca mengenai keberadaan beberapa peninggalan sejarah yang memiliki nilai penting dalam kehidupan ini.

b) Selain manfaat diatas, manfaat penyusunan laporan KKL ini adalah melatih mahasiswa agar dapat berfikir secara logis dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan sesuai dengan pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah, sesuai dengan bidang studinya. Selain itu, melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan membuat suatu penulisan laporan yang sistematis.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 7: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Metode Penemuan Data

Untuk membuat laporan ini dipergunakan beberapa metode penulisan laporan yaitu: metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi.

2.1.1 Metode Wawancara

Metode ini merupakan suatu cara memperoleh keterangan-keterangan atau pendapat-pendapat secara lisan dari beberapa responden.

2.1.2 Metode Observasi

Metode observasi ini merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam hal ini penulis menggunakan observasi langsung dan mengamati secara langsung ke tempat lokasi peninggalan sejarah berada seperti: Keraton, Candi Borobudur, dan candi Prambanan.

2.1.3 Metode Study Dokumen

Metode ini adalah metode pengumpulan data maupun dokumen dalam bentuk tulisan, gambar dan karangan seperti: buku-buku mengenai peninggalan sejarah diatas, serta beberapa foto-foto yang kami ambail pada saat observasi ketempat obyek.

2.2. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan KKL ini adalah Metode Kualitatif. Dimana metode kualitatif ini merupakan metode yang digunakan menggambarkan keadaan yang sebenarnya berdasarkan atas data yang diperoleh, sehingga dengan metode ini akan diperoleh gambaran secara umum mengenai kejadian atau peristiwa yang menjadi objek penelitian.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 8: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad Ke-9

Siapa tak kenal candi borobudur ? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orng mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Bardasarkan Prasasti Kayumwungan, seorang indonesia bernama Hudaya Kandah Jaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang dibangun 26 Mei 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang merupakan Putri dari Samaratungga. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (Budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti Biara yang terletak ditempat tinggi.

Bangunan Borobudur berbentuk Punden Berundak terdiri dari sepuluh tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat diatasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap kearah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai Mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambnagkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat diatasnya disebut Rupa Dathu yang melambangkan manusia yang telah daopat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat diatasnya dimana Budha diletakkan didalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, yang melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa dan bentuk. Bagian paling atas disebut Arupa yang melambangkan Nirwana, tempat Budha bersemayam.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 9: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (semarang).

Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sangBudha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjuru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati keindahan, kemegahan, dan arsitektur candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat beberapa jenis kerajinan.

3.1.1 Keadaan Dari Pada Candi Borobudur

Saat ini candi borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Budha di Indonesia dan menjadi tempat puat perayaan tahun paling penting bagi penganut Budha yaitu Waisak. Secara global candi Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia pada masa itu yang pernah dibuat di Indonesia.

3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Sekitar tiga ratus tahun lampau, tempat candi Borobudur berada saat ini masih berupa hutan belukar yang oleh penduduk sekitarnya disebut Redi Borobudur. Untuk pertama kalinya, nama Borobudur diketahui dari Naskah Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, (disana disebutkan tentang Biara di Budur). Kemudian pada Naskah Babad Jawi (1709-1710) ada berita tentang Mas Dana yang merupakan seorang pemberontak terhadap Raja Paku Buwono I, yang tertangkap di Redi Borobudur dan dijatuhi hukuman mati. Kemudian pada tahun 1758 tercetus berita tentang seorang Pangeran dari Yogyakarta, yakni Pangeran

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 10: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Monconagoro yang berminat melihat arca seorang ksatria yang terkurung dalam sangkar.

Pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles mendapat berita dari bawahannya tentang adanya bukit yang dipenuhi dengan batu-batu berukir, berdasarkan berita itu Raffles mengutus Cornelius seorang pengagum seni dan sejarah untuk membersihkan bukit itu. Setelah dibersihkan selama dua bulan dengan bantuan 200 orang penduduk, bangunan candi semakin jelas dan pemugaran dilanjutkan pada 1825. Pada 1834 Residen kedua membersihkan candi lagi dan tahun berikutnya yaitu tahun 1842 stupa candi ditinjau untuk penelitian lebih lanjut.

3.1.3 Misteri Seputar Candi Borobudur

Sampai saat ini ada beberapa hal yang masih menjadi bahan misteri seputar berdirinya Candi Borobudur, misalnya dalam hal susunan batu, cara mengangkat batu dari daerah asal sampai ketempat tujuan, apakah batu-batu itu sudah dalam ukuran yang dikehendaki atau masih berupa bentuk asli batu gunung, berapa lama proses pemotongan batu-batu itu sampai pada ukuran yang dikehendaki, bagaimana cara menaikan batu-batu itu dari dasar halaman candi samapai ke puncak, alat derek apakah yang dipergunakan ?. Gambar relief, apakah batu-batu itu sesudah bergambar lalu dipasang, atau batu dalam keadaan polos baru dipahat untuk digambar. Dan mulai dari bagian mana gambar itu dipahat, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.? Masih banyak lagi misteri yang belum terungkap secara ilmiah, terutama tentang ruang yang ditemukan pada stupa induk candi dan patung Budha, di pusat atau zenith candi dalam stupa terbesar, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran adibuddha yang tyidak sempurna yang hingga kini masih menjadi misteri.

3.1.4 Kronologis Penemuan dan Pemugaran Candi Borobudur

1814 – Sir Thomas Stamford Raffles,Gubenur Jendral Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di Desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

1873 – Monografi pertama tentang candiditerbitkan. 1900 – Pemerintah Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia

pemugaran dan perawatan candi Borobudur.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 11: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

1907 – Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.

1926 – Borobudur dipugar kembali tetapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.

1956 – Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan yang terjadi pada candi Borobudur.

1963 – Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugarkan candi Borobudur, namun berantakan setelah terjadinya peristiwa G-30-S.

1968 – Pada konfrensi-15 di Prancis, UNESCO menyetujui untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.

1971 – Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai oleh Prof.Ir.Roosseno.

1972 – Internasional Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai Negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat, dan sisanya ditanggung Indonesia.

10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur dan pemugaran selasai pada tahun 1984.

21 Januari 1985 – Terjadinya serangan Bom yang merusakkan beberapa stupa pada candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali.

1991 – Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 12: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

3.2. Sekilas Kota Yogyakarta

Daerah istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta) dan sering kali disingkat DIY adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara. Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah tersebut terkena bencana gempa pada tanggal 27 Mei 2006 yang mengakibatkan 1,2 juta orang tidak memiliki rumah.

3.2.1 Sejarah Awal Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dirunut asal mulanya dari tahin 1945, bahkan sebelum itu. Beberapa minggu setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, atas desakan rakyat dan setelah melihat kondisi yang ada, Hamengkubuwono IX mengeluarkan dekrit kerajaan yang dengan Amanat 5 September 1945. Isi dekrit tersebut adalah integrasi monarki Yogyakarta ke dalam Republik Indonesia. Dekrit dengan isi yang serupa juga dikeluarkan pleh Paku Alam VIII pada hari yang sama. Dekrit integrasi dengan Republik Indonesia semacam itu sebenarnya juga dikeluarkan oleh berbagai monarki di Nusantara, walau tidak sedikit monarki yang menunggu ditegakkannya pemerintahan Nederland Indische setelah kekalahan Jepang.

Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Daerahn Istimewa Yogyakarta adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Dasar filosofi yang lain adalah Hamengku-Hamengkoni, Tahta Untuk Rakyat, dan Tahta Untuk Kesejahtraan Sosial-kultural.

Selanjutnya, demi kelancaran tata pemerintahan, sesuai dengan mosi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6/1952 tertanggal 24 September 1952, daerah-daerah enclaveImogiri, Kota Gede, dan Ngawen dilepaskan dari Provinsi Jawa Tengahdan kabupaten-kabupaten yang bersangkutan kemudian dimasukkan ke dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan kabupaten-kabupaten yang wilayahnya melingkari daerah-daerah enclave tersebut.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 13: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Penyatuan enclave-enclave ini berdasarkan UU Darurat Nomor 5 tahun 1957 (Lenbaran Negara Tahun 1957 Nomor 5) yang kemudian disetujui oleh DPR menjadi UU Nomor 14 tahun 1958 (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1562.

3.2.2 Sekilas Tentang Malioboro

Malioborom adalah kawasan yang jalannya dipenuhi oleh pedagang yang menjual buah tangan khas Yogyakarta. Di Malioboro juga banyak menjual barang-barang tradisional seperti Blankon, bait dan lain-lain. Di Malioboro juga banyak yang menujual makanan khas Yogyakarta yaitu Bapia Patok, gudeg, winko. Brem dan lain-lain. Sehingga kami membawa buah tangan khas.

3.3 Deskripsi Candi Prambanan di Jawa Tengah

Candi prambanan (Candi Loro Jongrang) terletak persis diperbatasan Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km kearah timur dari Yogyakarta atau kurang lebih 53 km sebelah barat Solo. Komlpeks percandian Prambanan ini masuk kedalam dua wilayah yakni kompleks bagian barat masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah, percandian berdiri disebelah timur sungai Opak kurang lebih 200 meter sebelah utara Jl.Raya Yogyakarta sampai Solo.

3.3.1 Sejarah Candi Prambanan

Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem Ijzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik Candi, beberapa saat kemudian Isaac Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Pada tahun 1902 – 1903, Theodoor van Erp memelihara bagian rawan runtuh. Pada tahun 1918 – 1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebig metodis dan sistematis, sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribi-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R van

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 14: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan Renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.

Banyak bagian candi yang direnovasi menggunakan batu baru karena batu batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu banyak candi-candi kecil yang tidak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.

Sekarang candi ini merupakan sebuah situs yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindungi dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang tinggi bangunan utamanya adalah 47 meter.

Kompleks candi Prambanan ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada Sang Hyang Trimurti : Batara Siwa (Sang Penghancur), Batara Wisnu (Sang Pemelihara) dan Batara Brahma (Sang Pencipta).

Candi Siwa di tengah-tengah memuat empat ruangan dan satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukurannya lebih kecil yaitu: Arca Durga yang disebut sebagai Rara atau Lara atau Loro Jongrang (dara langsing) oleh penduduk setempat. Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Betara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya lagi dipersembahkan kepada Batara Brahma, yang menghadap kearah selatan. Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada Sang Lembu Nandini merupakan wahana Batara Siwa, Sang Angsa merupakan wahana Batara Brahma, dan Sang Garuda merupakan wahana Batara Wisnu.

Disisi lain, relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan Wiracarita Ramayana. Versi yang digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan melalui tradisi lisan. Selain itu kompleks candi ini dikelilingi oleh lebih dari 250 candi yang ukurannya berbeda-beda dan disebut Perwara. Di dalam kompleks candi Prambanan terdapat juga museum yang menyimpan benda sejarah, termasuk batu Lingga Batara Siwa, sebagai lambang kesuburan.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 15: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

3.3.2 Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia

Candi Prambanan merupakan bangunan luarbiasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa Pemerintahan dua Raja, yaitu Raja Rakai Pikatan dan Raja Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya yaitu menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta (di tengah area yang kini dibangun taman indah).

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi Prambanan ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang, namun karena Roro Jonggrang tidak mencintainya maka Roro Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 Arca dalam waktu semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 Arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi Arca yang ke-1000n karena Bondowoso merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur, setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa Untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara halaman kedua memiliki 224 candi.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkrakan sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti ‘terbit’ atau ‘bersinar’, biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan inilah yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan . indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di Candi Prambanan ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang Negara adalah

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 16: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Thailand, dengan alasan yang sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam Agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 17: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

3.4 Deskripsi Keraton Yogyakarta

3.4.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram

Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram diawali dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Kemudian Keraton Mataran dibelah menjadi 2 yaitu Solo dan Yogya. Raja Keraton Solo adalah Pakubuwono ke 13, sedangkan Raja Keraton Yogya sekarang adalah Hamengku Buwono ke 10. Keraton Yogyakarta ini dibangun pada tahun 1756 atau sama juga dengan tahun Jawa 1682.

3.4.2 Keranton Yogyakarta

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan yang kini berlokasi di kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan Keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal Sultan dan rumah tangga Istrinya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Dilihat dari segi bangunannya, Keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandungan Kidul (Kemandungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta ini.

Pada zamannya selain Sultan hanyalah Pepatih Dalem yang boleh melewati atau berjalan di antara kedua pohan beringin yang dipagari ini. Tempat ini juga yang dijadikan arena rakyat duduk untuk melakukan “Tapa Pepe” saat Pisowanan Ageng sebagai bentuk keberatan atas kebijakan pemerintah. Pegawai maupun abdi-Dalem Kori akan menemui mereka untuk mendengarkan segala keluh kesah kemudian disamapaikan kepada Sultan yang sedang duduk di Siti Hinggil.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 18: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

3.4.3 Tata Letak Keraton

Keseluruhan luas keraton yang kami kunjungi ini adalah 14 hektar, dan tanah seluas 14 hektar ini dibagi menjadi 7 bagian yang terdiri dari:

Alun-alun Utara dan Siti hinggil Utara Kemandhungan Utara Halaman Srimanganti. Sri artinya Raja sedangkan manganti artinya

menanti Kedhaton Kemegangan Kemandhungan Selatan Alun-alun Selatan dan Sasono Hinggil

3.4.4 Makna Tata Ruang Keraton

Tata ruang Keraton memiliki 2 bagian yaitu Bangsal Kencana dan Gedung Prabayeksa. Bangsal Kencana berfungsi sebagai tempat pertemuan Agung seperti perkawinan, sunatan, halal bihalal, upacara penyemayaman jenazah sultan, serta untuk menjamu tamu agung. Sementara itu, Gedung Prabayeksa berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan pusaka keraton yang tidak lain adalah keris, bomba dan lain-lain. Gedung Prabayeksa ini dibuka setiap bulan Sura, dimana benda-benda pusaka Keraton ini dicuci.

3.4.5 Fungsi Keraton

Fungsi Keraton dibagi menjadi dua yaitu fungsi Keraton pada masa lalu dan fungsi Keraton pada masa kini. Pertama-tama kami akan menjelaskan mengenai fungsi Keraton padfa masa lalu. Pada masa lalu Keraton berfungsi sebagai tempat tinggal para Raja. Keraton Keraton didirikan pada tahun 1756, selain itu dibagian selatan dari Keraton ini, terdapat kompleks kesatriaan yang digunakan sebaggai sekolah putra-putra sultan. Sekolah mereka dipisahkan dari sekolah rakyat karena memang sudah merupakan aturan pada Keraton bahawa putra-putra Sultan tidak diperbolehkan bersekolah di sekolah yang sama dengan rakyat. Sementara itu, fungsi Keraton pada masa kini adalah sebagai tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh siapapun baik turis domestik maupun mancanegara. Selain sebagai tempat untuk berwisata, tidak terlupakan pula fungsi

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 19: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Keraton yang bertahan dari dulu sampai sekarang yaitu sebagai tempat tinggal Sultan.

Pada saat kita akan memasuki halaman ke-2 dari keraton, terdapat gerbang dimana di depannya terdapat dua buah arca. Setiap arca ini memiliki arti yang berlawanan. Arca yang berada di sebelah kanan disebut Cingkrobolo yang melambangkan kebaikan, sementara itu arca yang terletak di sebelah kiri disebut Boloupotu yang melambangkan kejahatan. Selain itu kami juga mendapatkan sedikit informasi tentang Sultan Hamengku Buwono IX. Sultan ke IX dari Keraton Yogyakarta ini lahir pada tanggal 12 April 1940 dan wafat dalam usianya yang ke-48 yaitu pada tanggal 3 Oktober 1988. Ia memiliki berbagai macam hobi, diantaranya adalah menari, mendalang, memainkan wayang, dan yang terakhir memotret. Sultan ini memiliki suatu semboyan yang dikenal yaitu, “ Tahta untuk Rakyat”.

3.4.6 Fungsi Tempat-tempat Pada Keraton

Secara umum, Keraton memiliki sejumlah tempat yang memiliki ffungsi yang berbeda-beda. Jumlah tempat yang terdapat dalam keraton ini adalah 8 tempat, yaitu:

a) Alun-alun Utara berfungsi sebagai tempat latihan prajurit.b) Siti Hinggil Utara berfungsi sebagai tempat pelantikan raja.c) Kemandhungan Utara berfungsi sebagai tempat bagi para

prajurit untuk berkumpul.d) Srimanganti . seperti yang telah dikatakan sebelumnya,

Srimanganti terdiri dari dua kata yaitu Sri yang berarti Raja dan Manganti yang artinya Menanti. Oleh karena itu Srimanganti ini berfungsi sebagai ruang tamu pada zaman dahulu, namun fungsinya sudah berubah sekarang. Sekarang Srimanganti digunakan sebagai tempat kesenian dimana setiap orang dapat menyaksikan wayang orang yang diadakan setiap hari minggu, wayang kulit yang diadakan setiap hari rabu, dan wayang golek.

e) Kedhaton berfungsi sebagai tempat tinggal Raja beserta dengan keluarganya.

f) Kemegangan diambil dari kata minuman teh dan berfungsi sebagai dapur kerajaan.

g) Kemandhungan Selatan berfungsi sebagai tempat olahraga memanah, selain itu tempat ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan lomba memanah.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 20: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

h) Sasone Hinggil Selatan berfungsi sebagai tempat menyelenggarakan wayang kulit.

i) Alun-alun Selatan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para prajurit.

3.4.7 Kopleks Inti Dari Keraton Yogyakarta

3.4.8 Kompleks Pagelaran

Banguna utama adalah Bangsal Pagelaran yang dahulun dikenal dengan nama Tratag Rambat. Pada zamannya Pagelaran merupakan tempat para punggawa kesultanan menghadap Sultan pada upacara resmi. Sekarang sering digunakan untuk even-even pariwisata, religi, dan lain-lain, disamping untuk upacara adat Keraton. Sepasang Bangsal Pemandengan terletak di sisi jauh sebelah timur dan barat Pagelaran. Dahulu tempat ini digunakan oleh Sultan untuk menyaksikan latihan perang di Alun-alun Lor.

Sepasang Bangsal Pasewakan/Pengapit terletak tepat di sisi luar sayap timur dan barat Pagelaran. Dahulu digunakan para panglima Kesultanan menerima perintah dari Sultan menunggu giliran melapor kepada beliau kemudian juga digunakan sebagai tempat jaga Bupati Anom Jaba. Sekarrang digunakan untuk kepentingan pariwisata (semacam diaroma yang menggambarkan prosesi adat, prajurit keraton dan lainnya). Bangsal Pengrawit yang terletak di dalam sayap timur bagian selatan Tratag Pagelaran dahulu digunakan oleh Sultan untuk melantik Pepatih Dalem. Saat ini di sisi selatan kompleks ini dihiasi dengan relief perjuangan Sultan HB I dan Sultan HB IX. Kompleks Pagelaran ini pernah digunakan oleh Universitas Gajah Mada sebelum memiliki kampus di Bulak Sumur.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 21: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Adapun Simpulan yang dapat kami simpulkan dalam laporan ini adalah :

1) Peninggalan-peninggalan sejarah berupa Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Yogyakarta, yang keadannya saat ini sangat memperhatinkan dan terjadinya pergeseran fungsi dari Religius menjadi Objek pariwisata.

2) Begitu megahnya karya manusia di masa lampau yang masih bisa kita saksikan keberadannya dan nikmati keindahannya.

3) Beberapa dari peninggalan sejarah tersebut merupakan cerminan dari besarnya Negara tersebut serta banyaknya mengandung unsur-unsur sejarah dan religius, serta merupakan kekayaan dari negara itu sendiri apa bila Negara (pemerintah) mampu mengelolanya dengan baik tentu akan menjadi sumber kemajuan bagi negara itu sendiri.

4.2 Saran-Saran

Adapun Saran-saran yang disampaikan dalam laporan ini adalah:

1) Pemerintah dan masyarakat hendaknya lebih menghargai peninggalan-peninggalan sejarah, sebab nilai sejarah sangat penting dalam membangun Bangsa dan Negara.

2) Pemerintah dan kaum intelektual hendaknya bisa memberikan sumbangsih keilmuan untuk menambah wawsan serta memberikan sedikit motivasi untuk kemajuan pendidikan selanjutnya.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 22: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Daftar Pustaka

Arca budaya dengan judul Pocung dalam episode Wewangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat disiarkan oleh Jogja TV.

Chamamah Soeratno et. al. (2004). Kraton Yogyakarta:the history and cultural heritage (2nd print). Yogyakarta and Jakarta: Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat and indonesia marketing associations. 979-96906-0-9.

Ismail Kusmayadi, “Harta Karun Itu Bernama Candi Borobudur”, Pikiran Rakyat Cyber Media, Sabtu, 02 Juli 2005.

Periplus Edition Singapore (1997). Periplus adventure Guide “Java Indonesia”. Periplus Singapore.

R. Murdani Hadiatmaja (no year). Keterangan-keterangan tentang Karaton Yogyakarta. Yogyakarta: Tepas Pariwisata Karaton Ngayogyakarta.

Soekmono, R. DR, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1973.

Soekmono, R. DR, Candi borobudur – Pusaka Budaya Umat Manusia, Jakarta: Pustaka Jaya, 1978.

van Beek, Aart (1990). Images of Asia: “Life in the Javanese Kraton”. Singapore: Oxford University Press.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 23: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 24: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Sekilas Bangunan Keraton Yogyakarta, Beberapa Tempat-tempat Penyimpanan Alat-alat Kesenian/musik dan gambar tiga dimensi yang terdapat didalam ruangan Keraton.

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 25: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Sekilas Gambar Candi Borobudur dan Ukur-ukiran yang menceritakan kehidupan manusia

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 26: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Beberapa Alat Peraga Matematika yang Kami Lihat dan Ambil Gambarnya di Jatim Park

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 27: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Beberapa Alat Peraga Matematika yang Kami Lihat dan Kami Ambil Gambarnya di UNIVERSITAS SANATA DARMA

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 28: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Sekilas Gambar Candi Prambanan dan arca Dewa-dewa yang berada di dalamnya (Jawa Tengah).

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA

Page 29: prawiraputrabrahmanda.files.wordpress.com · Web view3.1 Borobudur, Candi Budha Terbesar Abad ke-9 4 3.1.1 Keadaan Daripada Candi Borobudur 5 3.1.2 Sejarah Pembangunan Candi Borobudur

Sekilas beberapa foto dari Pura Mandhara Giri Semeru Agung

(Lumajang)

http://prawiraputrabrahmanda.wordpress.comFKIP UNMAS DENPASAR

MATEMATIKA