pajak atas persewaan tanah bangunan
DESCRIPTION
Pajak atas Persewaan tanah dan bangunan (termasuk sewa kos-kosan).TRANSCRIPT
K P P P R ATA M A B A N D U N G C I B E U N Y I N G2 0 1 4
PAJAK PENGHASILAN ATASPERSEWAAN TANAH - BANGUNAN
DASAR HUKUM
•UU No. 6 Tahun 1983 stdtd UU No. 36 Tahun 2008 tentang PajakPenghasilan Pasal 4 Ayat (2) huruf d.Undang-undang
•PP No. 29 Tahun 1996 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atasPenghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan stdd PP No.5 Tahun 2002.
PeraturanPemerintah
•KEP-50/PJ./1996 tentang Penunjukan Wajib Pajak Orang PribadiDalam Negeri Tertentu sebagai Pemotong PPh atas Penghasilandari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan;
•KEP-227/PJ./2002 tentang Tata Cara Pemotongan, Pembayarandan Pelaporan PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanahdan/atau Bangunan
Keputusan MenteriKeuangan
Keputusan DirekturJenderal Pajak
KMK No. 394/KMK.04/1996 tentang Pelaksanaan Pembayaran danPemotongan PPh atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atauBangunan stdd KMK No. 120/KMK.03/2002.
DEFINISI
Penghasilan
Orang pribadi atau badan
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
Tanah; rumah; rumah susun; apartemen;kondominium; gedung perkantoran,pertokoan, pertemuan termasukbagiannya; rumah kantor; toko; rumahtoko; gudang; bangunan industri.
Terhutang Pajak Penghasilan (PPh) Final
SUBJEK DAN OBJEK PAJAK
SubjekPajak
•Orang pribadi atau badan yang memperolehpenghasilan dari persewaan atas tanah dan/ ataubangunan
ObjekPajak
• Penghasilan dari persewaan atas tanahdan/atau bangunan
PENGHITUNGAN PPH TERHUTANG
Formula
•PPh : Tarif x Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
• Tarif :10%
•DPP : Jumlah Bruto Nilai Persewaan
Jumlah BrutoNilai Persewaan
•Semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh penyewadengan nama dan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengantanah dan/atau bangunan yang disewa termasuk biayaperawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya fasilitaslainnya, dan service charge baik yang perjanjiannya dibuat secaraterpisah maupun yang disatukan.
TATA CARA PELUNASAN
•Apabila Penyewa merupakanPemotong PajakPemotongan
•Apabila Penyewa bukanPemotong Pajak
•Dilakukan oleh Pihak yangMenyewakan
PenyetoranSendiri
PENYEWA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK
Badan Pemerintah
Subjek Pajak Dalam Negeri
Penyelenggara Kegiatan
Bentuk Usaha Tetap
Kerjasama Operasi
Perwakilan Perusahaan Luar Negeri Lainnya
Orang Pribadi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak
ORANG PRIBADI SEBAGAIPEMOTONG PAJAK
Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, PPAT kecualiCamat PPAT, Pengacara dan Konsultan, yangmelakukan pekerjaan bebas;
Orang pribadi yang menjalankan usaha yangmenyelenggarakan pembukuan
KEWAJIBAN PEMOTONG PAJAK
Menghitung, memotongdan menerbitkan BuktiPemotongan pada saatpembayaran atauterutangnya sewa,(tergantung peristiwamana lebih dahulu)
Menyetorkan PPhterhutang paling lambattanggal 10 bulanberikutnya
MelaporkanPPh terhutangpaling lambattanggal 20bulanberikutnya
KEWAJIBAN PIHAK YANG MENYETORSENDIRI PPH TERHUTANG
MenghitungPPhterhutang
MenyetorkanPPhterhutangpalinglambattanggal 15bulanberikutnya
MelaporkanPPhterhutangpalinglambattanggal 20bulanberikutnya
CONTOH PENGISIAN SSP
0 7 1 2 3 4 5 6 7 4 2 3 0 0 0
JALMI SOLEHJL PURNAWARMAN NO 21 BANDUNG
4 1 1 1 2 8 4 0 3
x 2 0 1 4
LIMA JUTA RUPIAH5.000.000
JALMI SOLEH
BANDUNG 9 SEPTEMBER 2014
CONTOH PENGISIAN SPT MASA(1)
0 7 1 2 3 4 5 6 7 4 2 3 0 0 0
J L P U R N A W A R M A N N O 2 1 B A N D U N GJ A L M I S O L E H
50.000.000 5.000.000
0 8 2 0 1 4
x
CONTOH PENGISIAN SPT MASA(2)
X 1
x
J A L M I S O L E H
0 7 1 2 3 4 5 6 7 4 2 3 0 0 0
1 0 0 9 1 4
BUKTI PEMOTONGAN
C I N TA I L A H N E G E R I D E N G A N M EM B AYA R PA J A K
TERIMA KASIH