panas bumi
DESCRIPTION
Weldi homo dan febri si gila pecinta thailand yang dicampakkan oleh pacarnya hingga hampir baku pukul dengan orang gila sesama gilanyaTRANSCRIPT
GEOLOGI PANAS BUMI
Peranan Survey Geofisika dalam Geothermal
AHMAD RIFAI FACHRUDDIN
MUH. RIZKY ABAEBANHANGGA PRADITYA SB
MUHADIN
SUDARMAN DASRI
ARIFANDI
KELOMPOK DUA
IMAN SETIAWAN LM. ZULMASRI SAMPAGA
FITRIANA KAEPA LILIANA
PANAS BUMI DAN GEOTHERMAL
Berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu geo yang berarti bumi dan thermalyang artinya panas, berarti geothermal adalah panas yang berasal dari dalam.
Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panasbumi dan untuk memanfaatkannya diperlukan proses penambangan. Sistem panasbumi adalah daerah panasbumi
(geothermal area) atau medan panasbumi (geothermal field) ialah suatu daerah dipermukaan bumi dalam batas tertentu dimana terdapat energi panasbumi dalam suatu kondisi hidrologi-batuan tertentu.
METODE GEOFISIKA YANG DIPAKAI DALAM MENGEKSPLORASI SUMBER DAYA PANAS BUMI
Metode Geolistrik
Metode Geomagnet
Metode Seismik
Metode Gaya Berat ( Gravity )
Metode yang paling sering digunakan untuk penelitian dan eksplorasi panas bumi adalah metode geolistrik, khususnya dengan mendeteksi tahanan jenis dari suatu daerah yang diteliti. Hal ini bermanfaat karena dapat menentukan distribusi tahanan jenis dari batuan-batuan yang ada di bawah permukaan bumi dengan itu dapat diinterpretasi material-material yang ada di permukaan bumi.Metode tahanan jenis terutama sangat berguna untuk daerah-daerah yang mempunyai kontras atau perbedaan tahanan jenis yang cukup jelas dengan daerah sekitarnya, seperti pada daerah suber daya panas bumi.
Metode Geolistrik
Dengan metode geolistrik, struktur di bawah permukaan daerah panas bumi dapat dipetakan guna penyelidikan panas bumi. Struktur ini dapat diperlihatkan melaui penampang tahanan jenis dari struktur bawah permukaan bumi yang mencerminkan sifat fisik dari lapisan di dalam permukaan daerah tersebut.Metode geolistrik dilakukan dengan pengukuran beda potensial pada titik-titik di permukaan yang dilakukan dengan produksi langsung arus yang dialirkan ke bawah permukaan.Hal ini dilakukan guna mengetahui perbedaan-perbedaan atau kontras tahanan jenis material di bawah permukaan bumi dan kemudian digunakan untuk mengiterpretasi material-material yang ada di bawah permukaan bumi.
Studi gaya berat menggunakan perubahan rapat masa untuk melihat karakteristik sifat bawah permukaan. Metode ini juga sangat baik diterapkan untuk mengidentifikasi anomali bawah permukaan termasuk “body” granit, yang mana sangat penting untuk menemukan potensi panas bumi. Metode gayaberat juga juga dapat mengidentifikasi jalur patahan bawah permukaan. Jalur patahan ini sering diidentifikasi sebagai lokasi pengeboran utama dengan rapatmassa yang jauh lebih kecil daripada materi sekitarnya. Perubahan tingkat air tanah juga dapat diukur dan diidentifikasi dengan metode gayaberat. Unsur resapan sangat penting dalam menciptakan sistem panas bumi yang produktif. Kerapatan dan kepadatan pori keseluruhan selanjutnya dipengaruhi oleh aliran fluida sehingga mengubah medan gravitasi. Jika dikoreksi terhadap kondisi cuaca, metoda ini dapat mengukur dan memodelkan perkiraan laju resapan dalam reservoir panas bumi.
Metode Gaya Berat ( Gravity )
Pengukuran CSAMT / Magnetotellurics (MT) dapat mendeteksi anomali resistivitas terkait dengan struktur produktif panas bumi, termasuk patahan dan adanya batuan perangkap, juga untuk estimasi suhu reservoir panas bumi di berbagai kedalaman. CSAMT / MT telah berhasil memberikan kontribusi terhadap pemetaan dan pengembangan sumber daya panas bumi di seluruh dunia sejak awal 1980-an.
Materi geologi pada umumnya bersifat konduktor listrik lemah dan memiliki resistivitas tinggi. Namun, cairan hidrotermal dalam pori-pori dan patahan bumi meningkatkan konduktivitas dari bahan bawah permukaan. Perubahan konduktivitas ini digunakan untuk memetakan geologi bawah permukaan dan memperkirakan kandungan bahan bawah permukaan..
Metode GeomagnetSalah satu metode geofisika untuk melihat potensi tersebut adalah metode geomagnet. Metode tersebut diterapkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik batuan yang ada di bawah permukaan. Dalam eksplorasi panas bumi, metode magnetik digunakan untuk mengetahui variasi medan magnet di daerah penelitian. Variasi magnet disebabkan oleh sifat kemagnetan yang tidak homogen dari kerak bumi. Dimana batuan di dalam sistem panas bumi pada umumnya memiliki magnetisasi rendah dibanding batuan sekitarnya. Hal ini disebabkan adanya proses demagnetisasi oleh proses alterasi hidrotermal, dimana proses tersebut mengubah mineral yang ada menjadi mineral-mineral paramagnetik atau bahkan diamagnetik.
Metode Seismik Berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2003, sumber energi panas bumi atau yang sering disebut Geothermal adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi. Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi Geothermal terbesar di dunia dengan cadangan sekitar 40% dari cadangan energi panas bumi dunia. Sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) bahwasanya pemanfaatan panas bumi ditargetkan menjadi energi primer yang optimal dengan pemanfaatan lebih dari 5 % pada tahun 2025.
Aktivitas kegempaan merupakan salah satu fenomena yang terjadi pada area produksi Geothermal. Gempa kecil atau micro earthauke terjadi dengan magnitudo kurang dari 3 Mw (Julian dan Foulger, 2009). Injeksi fluida pada saat proses produksi akan menghasilkan tekanan yang melawan formasi batuan dan menciptakan hydraulyc fracture. Dari fracture yang terbentuk akan menyebabkan timbulnya micro erathquake yang melepakan energi gelombang seismik (Phillips et al., 2001). Oleh karena adanya aktivitas kegempaan ini, untuk melakukan monitoring pada zona reservoir Geothermal gunung Salak dapat digunakan metode micro erathquake (MEQ) yang merupakan metode passive seismic untuk melihat distribusi gelombang mikro yang terjadi pada zona reservoir.
Contoh Hasil Penyelidikan Dengan Metode di bawah ini
Metode Geolistrik
Metode Geomagnet
Metode Gaya Berat ( Gravity )
Contoh Hasil Penyelidikan Dengan MetodeGaya berat
Jumlah stasiun gaya berat yang terukur seba- nyak 251 titik amat yang terdiri dari 146 titik dengan spasi pengukuran 250 meter yang terletak di sepanjang lintasan A,B,C,D,E, dan F, serta 105 titik sebagai titik random/regional dengan spasi antara 250 – 500 meter.Nilai pengukuran yang diperoleh diikatkan ke nilai gaya berat nasional (IGSN 71) DG0 Ban- dung. Stasiun basis dibuat di base camp yang terletak di desa Batu dengan nama Base. Base ini dipergunakan sebagai titik tutupan harian dan juga sebagai nilai acuan bagi stasiun gaya berat lainnya. Koordinat UTM titik Base X= 749021.7, Y= 9636025 dengan ketinggian Z= 333.8 meter serta nilai Gabsolute = 978039.863 mgals.
Estimasi densitas batuan menggunakan anali- sis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan mengukur densitas conto batuan dari lokasi penyelidikan di laboratorium sedangkan analisis kuantitatif yang digunakan adalah metode Parasnis.Hasil analisis laboratorium dari 8 conto batuan memperlihatkan nilai densitas batuan daerah ini berkisar antara 2,16 – 2,99 gr/cm3, dengan densitas tertinggi terdapat pada batuan Andesit basalt (2,99 gr/cm3).Densitas batuan rata-rata dari batuan disekitar Riso adalah sebesar 2,67 gram/cm3, dari analisis kuantitatif diperoleh nilai densitas sebesar 2,71 gram/cm3. densi- tas batuan yang akan digunakan dalam proses penghitungan nilai anomali Bouguer, Regional, Sisa, dan Model 2-D adalah 2.67 gram/cm3.
Peta Anomali BouguerDari hasil anomali Bouguer penyebaran ano- mali memperlihatkan nilai anomali berkisar antara 38 mgal sampai 72 mgal, dimana pola anomalinya memiliki suatu rentang anomali Bouguer dan gradien anomali yang relatif cukup besar Pola lineasi anomali Bouguer memperlihatkan arah umum baratlaut – tenggara dan baratdaya - timurlaut, serta di beberapa tempat seperti di bagian tengah, baratdaya, tenggara, barat, baratlaut, timur, dan selatan terjadi pembelokan dan pengkutuban anomali rendah dan tinggi dengan nilai gaya-
Berat yang tinggi mulai dari barat daya, tengah, dan tenggara serta merendah ke arah barat, baratlaut, utara, timur, dan timurlaut. Arah pola regional ini memperlihatkan kompleknya struktur yang terjadi di daerah penyelidikan ini, Sebaran nilai anomali Bouguer dapat dikelom- pokkan manjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Nilai 61 mgal sampai dengan 72 mgal dikelompokkan sebagai anomali tinggi dan menempati sekitar daerah Andau, daerah Buttu di bagian selatan, dan sekitar daerah Kambe, desa Rappang, Kecamatan Mapilli. Kelompok ini ditafsirkan sebagai batuan andesit dan andesit basaltis).
2. Nilai 50 sampai dengan 61 mgal dikelom- pokkan sebagai anomali sedang dan terdapat di bagian tengah, tenggara, utara, selatan, baratlaut, dan timur daerah penye- lidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan yang telah mengalami ubahan yaitu riolit, andesit, dan trakhit.
3. Nilai 38 s/d 49 mgal dikelompokkan seba- gai anomali rendah dan terdapat di bagian barat, tengah, ujung timurlaut, dan timur daerah penyelidikan. Kelompok ini ditafsir- kan sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan yang telah mengalami pelapu- kan atau ubahan dari tingkat lemah sampai kuat akibat naiknya larutan hidrothermal dan banyaknya struktur yang terbentuk di daerah sekitarnya
Peta Anomali Bouguer Sisa
Dari peta sebaran anomali Sisaanomalinya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok anomali yaitu ;1. Nilai 3 mgal sampai dengan 13 mgal dikelompokkan sebagai anomali tinggi yang terletak dibagian baratdaya sampai ke arah tengah, di bagian timur sampai ke arah tenggara dan di bagian utara daerah penye- lidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan lava berupa batuan andesit maupun batuan andesit basaltis yang masih cukup masif.2. Kelompok anomali sedang mempunyai nilai -7 mgal sampai dengan 3 mgal yang terletak di bagian tengah, barat, timurlaut, dan selatan daerah penyelidikan. Kelom- pok anomali sedang ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang masih didominasi oleh batuan lava yang telah mengalami ubahan.3. Nilai -17 mgal sampai dengan -7 mgal dikelompokkan sebagai anomali rendah terletak di bagian ujung barat, timurlaut, timur, dan selatan daerah penyelidikan. Kelompok ini ditafsirkan sebagai respon batuan yang didominasi oleh batuan Riolit maupun trakhit yang telah mengalami uba- han, dan batuan aluvial maupun sedimen.
peta sebaran anomali Sisa
Contoh Hasil Penyelidikan Dengan Geomagnet
Titik-titik pengukuran magnet sebanyak 251 titik pengukuran yang terletak di sepanjang lintasan A, B, C, D, E, dan F dengan interval titik 250 meter, dan interval 50 – 100 meter sekitar air panas serta titik random dengan interval titik 500 – 1000 meterHarga intensitas total (IGRF) di titik BS daerah penyelidikan (-3.290 LS dan dan 119.240 BT den- gan ketinggian 334 meter) adalah = 42421.1 nT, harga inklinasi = -23.770 dan harga dekli- nasinya = 1.400.
Nilai anomali rendah < -200 nT terdapat di bagian baratlaut, selatan, dan timur daerah sur- vei. Pada bagian baratlaut kemungkinan masih membuka kearah baratlaut daerah survei. Di bagian selatan anomali magnet rendah juga kemungkinan masih membuka kearah sela- tan. Pada bagian timur daerah survei, anomali rendah berupa berupa spot-spot memanjang tepatnya di sekitar mata air panas Riso. Anom- ali sedang dengan nilai sekitar -200 s/d 100 nT mendominasi daerah penyelidikan terutama dibagian barat, tengah, dan timur daerah ini.
Anomali magnet tinggi dengan nilai > 100 nT terdapat di bagian utara, dan selatan daerah survei. Pada bagian utara berupa pola meman- jang yang kemungkinan masih membuka kearah timur, sedangkan pada bagian selatan anomali tinggi berupa spot menutup tepatnya berada diujung lintasan F.
Anomali Magnet Hasil Upward Continuation (UWC), Reducton to Pole (RTP) dan Reduc- tion to Equator (RTE) Pada ketinggian 200, 400, dan 600 meter memperlihatkan pola delineasi secara umum baik hasil RTP ataupun hasil RTE berarah baratdaya-timurlaut dan hampir barat- laut-tenggara. Nilai anomali magnet rendah hasil RTP secara konsisten terdapat dibagian barat dan utara daerah survei. Anomali mag- net sedang masih mendominasi daerah survei, sedangkan anomali tinggi berada di bagian selatan dan timur daerah survei berupa kontur menutup.
Anomali Magnet TotalPeta anomali magnet total
Contoh hasil penyelidikan dengan metode geolistrikPenyelidikan geolistrik di daerah panas bumi Riso terdiri dari dua metode pengukuran yaitu pemetaan tahanan jenis (mapping) dengan jumlah titik 63 buah dan pendugaan tahanan jenis (sounding) dengan jumlah titik sebanyak 12 buah. Pengukuran mapping dan sounding semua berada pada lintasan A, B, C, D, E, F.
PEMANFAATAN DAN PRINSIP KERJA EKSPLORASI PANAS BUMI
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain, untuk sampai kepada tahap produksi perlu dilakukan survei atau eksplorasi. Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan survei eksplorasi sumber panas bumi adalah seperti berikut:
• Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
• Kajian kegunungapian atau studi volkanologi• Pemetaan geologi dan strutur geologi• Survei geokimia• Survei geofisika• Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan. Semakin besar gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan, dan semakin tinggi temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan, maka akan semakin mengurangi biaya produksi di permukaan
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Emisi energi panas bumi tak mengandung polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang diinjeksikan kembali kedalam bumi. Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil. Panas bumi juga dapat terbarukan karena praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya.
DAMPAK EKSPLORASI GEOFISIKA TERHADAP PANAS BUMI
Potensi panas bumi terdapat di kawasan pegunungan yang biasanya dijadikan kawasan konservasi sebagai hutan lindung. Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber panas bumi di kawasan tersebut dapat mengganggu daerah konservasi tersebut. Serta kemungkinan terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan yang terbawa naik fluida panas bumi.
Untuk melihat umur dari lapisan batuannya kita melihat kolom yang paling banyak yang dipotong oleh garis umur. Seperti ditemukan batuan yang memiliki kandungan fosil foraminifera plankton yang dominan berumur Middle Miocene, maka dapat dipastikan batuan tersebut berumur Middle Miocene.Penentuan umur suatu batuan ditentukan oleh kandungan fosil foraminifera plankton yang terdapat dalam batuan tersebut bukan dari kandungan foraminifera benthos (kecuali foram besar). Untuk penetuan umur kita juga dapat menggunakan fosil dari foram besar, metode ini disebut juga dengan klasifikasi huruf Tersier yang diajukan oleh Van Der Vlerk dan Umgrove pada tahun 1927. Pada klasifikasi ini zaman tersier juga dinotasikan dengan huruf “ T ” namun dibagi dengan indeks huruf dimana huruf “a” untuk tersier tertua kemudian beturut hingga “h” yang menandakan tersier yang termuda. adapun tahapan dari klasifikasi ini adalah:
• Pengambilan sampel dilapangan yang kemudian melakukan penyajian fosil dengan cara melepaskan fosil tersebut dari batuan dan menyayat tipis fosil (0.05 mm) lalu menenpelkannya di plat kaca yang kemudian diamati dibawah mikroskop. Bila fosilnya sulit dilepaskan dari batuan maka Penamaan fosil dapat dicari dengan penamaan genus dan species yang ada
• Menentukan umur dari setiap genus species yang ditemukan dalam range chartyang dibuat oleh Adam, 1970.
• Memasukkan umur serta species ke dalam tabel umur• Kolom yang terbanyak dipotong oleh garis umur adalah umur dari batuan tersebut.
Fluida yang ditarik dari dalam bumi membawa campuran beberapa gas, diantaranya karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3). Pencemar-pencemar ini jika lepas ikut memiliki andil pada pemanasan global, hujan asam, dan bau yang tidak sedap serta beracun. Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada saat ini mengeluarkan rata-rata 40 kg CO2 per megawatt-jam (MWh), hanya sebagian kecil dari emisi pembangkit berbahan bakar fosil konvensional.
Pembangkit yang berada pada lokasi dengan tingkat asam tinggi dan memiliki bahan kimia yang mudah menguap, biasanya dilengkapi dengan sistem kontrol emisi untuk mengurangi gas buangannya. Pembangkit listrik tenaga panas bumi secara teoritis dapat menyuntikkan kembali gas-gas ini ke dalam bumi sebagai bentuk penangkapan dan penyimpanan karbon.Selain gas-gas terlarut, air panas dari sumber panas bumi mungkin juga mengandung sejumlah kecil bahan kimia beracun, seperti merkuri, arsenik, boron, antimon, dan garam-garam kimia. Bahan-bahan kimia ini keluar dari larutan saat air mendingin dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika dilepaskan. Praktek modern menyuntikkan kembali fluida panas bumi ke dalam bumi untuk merangsang produksi, memiliki manfaat sampingan mengurangi bahaya lingkungan ini.
Pembangunan pembangkit dapat juga merusak stabilitas tanah. Tanah amblas pernah terjadi di ladang Wairakei di Selandia Baru.[ Sistem panas bumi yang ditingkatkan juga dapat memicu gempa akibat rekah hidrolik. Proyek di Basel, Swiss dihentikan karena lebih dari 10.000 gempa berkekuatan hingga 3,4 Skala Richter terjadi selama 6 hari pertama penyuntikan air.[ Bahaya pengeboran panas bumi yang dapat mengakibatkan pengangkatan tektonik pernah dialami di Staufen im Breisgau, Jerman.
Stasiun Panas Bumi Krafla di timur laut Islandia