pancasila dalam sistem ketatanegaraan republik indonesia.pptx
TRANSCRIPT
PANCASILA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA1 A - Teknik Kimia Produksi Bersih
Dosen Pembimbing : Supriyono
Oleh
Ilham Dwi Shaputra 141424017
Lili Awaliyah D 141424019
Tia Lukmawati 141424029
PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila merupakan landasan dan dasar negara Indonesia yang mengatur seluruh struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Dalam pemerintahan Indonesia, masih banyak anggota-anggotanya dan juga sistem pemerintahan yang tidak sesuai dengan nila-nilai yang ada dalam setiap sila Pancasila. Padahal jika membahas negara dan ketatanegaraan Indonesia mengharuskan ingatan kita meninjau dan memahami kembali sejarah perumusan dan penetapan Pancasila, Pembukaan UUD, dan UUD 1945 oleh para pendiri dan pembentuk negara Republik Indonesia.
Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia tidak boleh melenceng dari nilai-nilai Pancasila, pembentukan karakter bangsa dilihat dari sistem ketatanegaraan Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai dari ideologi bangsa yaitu Pancasila. Namun jika dalam suatu pemerintahan terdapat banyak penyimpangan dan kesalahan yang merugikan bangsa Indonesia, itu akan membuat sistem ketatanegaraan Indonesia berantakan dan begitupun dengan bangsanya sendiri.
Secara umum, sistem ketatanegaraan mengikuti pola pembagian kekuasaan dalam pemerintahan sebagaimana yang dikemukakan oleh Montesquieu dengan teori Trias Politica. Menurutnya, pada setiap pemerintahan terdapat tiga jenis kekuasaan, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Ketiga jenis kekuatan tersebut terpisah satu sama lainnya, baik mengenai tugas maupun mengenai alat perlengkapan yang melalukannya.
BAB I.PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ketatanegaraan Republik Indonesia?
2. Bagaimana hubungan Pancasila, UUD 1945, negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai satu kesatuan Integral?
3. Apa saja bidang-bidang Ketatanegaraan Republik Indonesia?
4. Bagaimana sistem ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945?
5. Bagaimana dinamika pelaksanaan UUD 1945?
6. Apa saja lembaga-lembaga negara pasca amandemen UUD 1945?
BAB I.PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ketatanegaraan Republik Indonesia;
2. Untuk mengetahui hubungan Pancasila, UUD 1945, negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai satu kesatuan Integral;
3. Untuk mengetahui bidang-bidang Ketatanegaraan Republik Indonesia;
4. Untuk sistem ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
5. Untuk mengetahui hubungan pancasila dengan fungsi dan kedudukan lembaga Negara;
6. Untuk mengetahui lembaga-lembaga negara pasca amandemen UUD 1945.
BAB II. KAJIAN TEORIPengertian Ketatanegaraan Republik Indonesia
Menurut KBBI
Tata negara adalah seperangkat prinsip dasar yang mencakup peraturan susunan pemerintah, bentuk negara dan sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu negara.
Sedangkan, Ketatanegaraan adalah segala sesuatu mengenai tata negara.
Untuk mengerti ketatanegaraan dari suatu negara, pertama sekali perlu dimengerti apa itu negara.
Apa yang dimaksud negara??
Arti Negara secara Umum
“Negara” berasal dari bahasa Sansekerta nagari atau nagara yang berarti kota. Negara memiliki arti luas dan arti sempit.
Dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial yang diatur secara institusional dan melampaui masyarakat-masyarakat terbatas untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Dalam arti sempit negara disamakan dengan lembaga-lembaga tertinggi dalam kehidupan sosial yang mengatur, memimpin dan mengkoordinasikan masyarakat supaya hidup wajar dan berkembang terus.
Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar).
Apa yang dimaksud negara?? Arti Negara atau Sifat Hakikat Negara menurut Bangsa Indonesia
Perumusan dasar negara Republik Indonesia bersumber pada norma-norma pokok yang merupakan fundamen negara. Hal itu dirumuskan dalam UUD 1945. Sebagamana dirumuskan dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa negara adalah suatu keadaan kehidupan berkelompoknya bangsa Indonesia yang atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan didorong oleh keinginan luhur bangsa Indonesia untuk kehidupan kebangsaan yang bebas. Negara dan warga negara bersatu.
Warga negara atau rakyat merupakan unsur vital bagi negara. Tanpa rakyat tidak ada negara. Hubungan antara warga negara dan negara dapat dilihat sebagai hubungan kemasyarakatan yang timbal balik. Setiap individu dalam hubungannya dengan masyarakat mempunyai hak serta kewajiban dan bertanggung jawab atas perikehidupan serta kelangsungan masyarakatnya dengan memelihara dan mengindahkan kepentingan umum.
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai Satu
Kesatuan Integral
Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, dasar negara, falsafah bangsa Indonesia, identitas/ keunikan dan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila ini menjadi dasar dan sumber tata tertib hukum (ketatanegaraan) Republik Indonesia. Artinya, susunan dan konsep hukum di Indonesia harus selalu berpedoman kepada Pancasila. Nilai-nilai Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam Pembukaan UUD 1945 terutama alinea IV. Pembukaan UUD 1945 menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya dalam struktur ketatanegaraan Indonesia. Ketatanegaraan tidak dapat dipisahkan dari negara sebab terbentuknya negara mengandaikan adanya struktur ketatanegaraan yang jelas.
Bidang-bidang Ketatanegaraan Republik Indonesia
Tata Organisasi
Bernegara dapat juga disebut berorganisasi. Artinya, suatu kelompok yang dalam mencapai idealismenya menempuh jalan dan cara yang telah disepakati.
Bentuk negara Indonesia ialah republik yakni suatu pola negara yang mewujudkan sesuatu dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
Bentuk pemerintahan bertujuan untuk mengatur relasi antar setiap lembaga-lembaga negara.
Unsur-unsur penentu organisasi negara mempunyai tingkat dan kekhasannya:a. Penyelenggara negara bidang penerapan hukum oleh legislatif;b. Penyelenggara negara bidang penerapan hukum oleh eksekutif;c. Penyelenggara negara bidang penegakan hukum oleh yudikatif.
Bidang-bidang Ketatanegaraan Republik Indonesia
Tata Jabatan
Tata jabatan perlu karena di dalam negara Indonesia suatu jabatan bersifat tetap, sedangkan pelakunya berbeda atau berganti-ganti. Hal itu diperlihatkan sebagai berikut:
1. Perwakilan: MPR, DPR dan DPRD I dan II, DPD
2. Penggolongan penduduk: berdasarkan partai, berdasarkan fungsi-fungsi di masyarakat, golongan dan karya, dll. Penggolongan ini juga dapat dilihat dari segi: puas atau tidaknya masyarakat atas: situasi politik, ekonomi, pendidikan, keamanan; puas atau tidaknya masyarakat radikal dan liberal atas perubahan dan reformasi; percaya tidaknya masyarakat akan ada tidaknya perubahan terhadap berbagai situasi masyarakat, dll.
3. Alat Perlengkapan Negara (Aparatur Negara)
Bidang-bidang Ketatanegaraan Republik Indonesia
Tata Hukum
Ketatanegaraan tidak dapat dipisahkan dari hukum. Hukum menjadi ketentuan-ketentuan yang mengatur ketatanegaraan Indonesia. Dengan demikian Negara kita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan teratur. Dengan perkataan lain Negara berhubungan erat dengan hukum.
Tata Nilai
1. Ideologi;
2. Politik;
3. Ekonomi;
4. Sosial;
5. Agama.
BAB III. KAJIAN KASUS
Kasus Korupsi di Indonesiakorupsi adalah suatu pelanggaran hukum yang kini
telah menjadi suatu kebiasaan. Kasus korupsi di Indonesia belum teratasi dengan baik. Di era demokrasi, korupsi akan mempersulit pencapaian good governance dan pembangunan ekonomi. Terlebih lagi akhir-akhir ini terjadi perebutan kewenangan antara KPK dan Polri. Sebagai institusi yang sama-sama menangani korupsi, seharusnya KPK dan Polri bisa bekerja sama dalam memberantas korupsi.
Penyabab KorupsiPenyebab terjadinya korupsi pun bermacam-macam,
antara lain masalah ekonomi, yaitu rendahnya penghasilan yang diperoleh jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup dan gaya hidup yang konsumtif, budaya memberi tips (uang pelicin), budaya malu yang rendah, sanksi hukum lemah yang tidak mampu menimbulkan efek jera, penerapan hukum yang tidak konsisten dari institusi penegak hukum, dan kurangnya pengawasan hukum.
Solusi Kajian Kasus Korupsi di Indonesia
Diberikan hukuman yang sesuai dengan kasus korupsinya atau hukuman berat agar para koruptor jera sehingga tidak terjadi korupsi lagi;
Memperkuat kerjasama semua pihak untuk memberantas korupsi terutama institusi yang sudah diberikan kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam menanggulangi korupsi, seperti KPK, Kepolisian, Indonesia Corruption Watch (ICW), Kejaksaan;
Meminimalisir gaya hidup yang konsumtif, budaya memberi tips (uang pelicin), dan sebaiknya masyarakat Indonesia membiasakan budaya malu agar terhindar dari tindakan yang dapat merugikan berbagai pihak;
Untuk berbagai jenis pelanggaran terutama korupsi, sebaiknya institusi yang berwenang dalam menangani kasus korupsi agar memberikan hukuman yang sesuai tanpa pandang bulu karena Indonesia adalah negara hukum sehingga setiap warga Indonesia mendapatkan kedudukan dan perlakuan yang sama di depan hukum.
BAB IV. SIMPULAN & SARAN
Simpulan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, adalah konstitusi Negara Republik Indonesia yang disahkan sebagai undang-undang dasar Negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, yang pada kurun tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang merubah susunan lembaga-lembaga dalam snegara ketatanegaraan Republik Indonesia.
Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan atas hokum. Oleh karena itu, dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam snegara peraturan perundang-undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian pancasila dalam kkonteks ketatanegaraan Republik Indonesia.
BAB IV. SIMPULAN & SARAN
SARAN
Kita sebagai bangsa Indonesia, supaya mampu mencermati nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai masyarakat yang tidak buta akan posisi dasar Negara, hendaknya kita bisa mengaplikasikan semua aspek-aspek yang terkandung dalam pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.
Penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai-nilai hukum, baik itu yang sudah tertulis dan tertuang dalam kitab perundang-undangan maupun yang sudah mengalir dalm konvensi, perlu adanya evaluasi untuk menciptakan suasan masyarakat yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Benzmanroe. 2010. “Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Bangsa Indonesia”. Tersedia: http://benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/pancasila-dalam-
konteks-ketatanegaraan-bangsa-indonesia/. Unduh [09, Oktober, 2014]
Chlara, rosella. 2013. “Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan”.Tersedia: http://amaliacharlarosella.blogspot.com/2013/03/pancasila-dalam-konteks-ketatanegaraan.html. Unduh [09, Oktober, 2014]
Luthfia, Anys. 2013. “Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan”. Tersedia: http://anysluthfia.blogspot.com/2013/04/pancasila-dalam-konteks-ketatanegaraan.html. Unduh [09, Oktober, 2014]
Nila, Silvia. 2013. “Korupsi di Indonesia Semakin Merajalela, Siapa yang Akan Memberantasnya?”. Tersedia: http://politik.kompasiana.com/2013/03/30/korupsi-di-indonesia-semakin-merajalela-siapa-yang-akan-memberantasnya-547094.html. Unduh [09, Oktober,
2014]