pandangan kosher dan halal

27
ATURAN HALAL DAN KOSHER PADA MAKANAN MENURUT ISLAM MAKALAH Disusun sebagai salah satu Aspek penilaian Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: Rizki Purwinanto NIM : 115.140.004 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

Upload: rizki-purwinanto

Post on 07-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

makanan merupakan kebutuhan pokok tiap orang, termasuk kaum muslimin.

TRANSCRIPT

Page 1: Pandangan Kosher dan Halal

ATURAN HALAL DAN KOSHER

PADA MAKANAN MENURUT ISLAM

MAKALAH

Disusun sebagai salah satu

Aspek penilaian Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

Rizki Purwinanto

NIM : 115.140.004

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA

2014

Page 2: Pandangan Kosher dan Halal

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Ucapan syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT. yang telah

memberikan limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam “Aturan Halal dan Kosher Pada

Makanan Menurut Islam” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun sebagai salah satu aspek penilaian mata kuliah

pendidikan agama Islam bagi mahasiswa semester I di lingkungan kampus UPN

“Veteran” Yogyakarta Tahun 2014/2015.

Tak lupa, penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang

membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Seperti ungkapan Tak Ada Gading

Yang Tak Retak sehingga dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.

Kami memohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan kata serta kalimat pada

makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap akan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah yang akan disusun selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian, Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Sleman, Oktober 2014

Penulis

Page 3: Pandangan Kosher dan Halal

3

Mutiara kata

Akan ada ‘aha’ momen dari Allah pada saat yang tepat..

Mulailah dengan coretan tinta merah, agar selalu membelalakan mata..

Setiap orang akan memerankan perannya masing-masing, andalah peran utamanya..

Page 4: Pandangan Kosher dan Halal

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

MUTIARA KATA.............................................................................................................3

DAFTAR ISI......................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.........................................................................................................5

Maksud dan tujuan...................................................................................................6

Rumusan Masalah....................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian.................................................................................................................7

Perbedaan...............................................................................................................11

Perkembangan makanan Halal dan Kosher pada masa kini...................................13

Pandangan Islam mengenai konsumsi makanan kosher........................................15

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................17

Kritik dan Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18

Page 5: Pandangan Kosher dan Halal

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Apapun keadaan

dan kondisinya, manusia memerlukan suplai energi. Sebagai muslim yang patuh

pada aturan-aturan Allah swt. Tentu kita berkewajiban untuk mencari bahan

makanan yang sesuai syariat Islam, dalam hal ini disebut Halal. Bagi kita yang

hidup di Negara dengan mayoritas berpenduduk muslim tidak sulit mencari bahan

makanan yang sesuai syariat Islam, akan tetapi tidak demikian bagi saudara-

saudara kita yang tinggal di Negara-negara dengan muslim sebagai minoritas. Tak

jarang mereka harus membeli bahan makanan yang berkode Pareve (U) atau (K)

yang mana kode tersebut dikeluarkan oleh otoritas Yahudi disebuah Negara,

dengan mengkampanyekan bahwa kode tersebut halal bagi kaum muslimin.

Selain itu, para musafir, dalam hal ini mereka yang bepergian jauh (antar Negara)

tak jarang juga mendapat kesulitan untuk mendapatkan makanan halal di pesawat

bila mereka menggunakan maskapai dari Negara-negara non muslim. Sejumlah

penerbangan dari Amerika Serikat ke berbagai tujuan misalnya, kebanyakan

menyediakan makanan ber-kode KSML (Kosher Meals). Makanan berkode

semacam ini, artinya  makanan tidak menggunakan standar halal Islam, tetapi 

menggunakan standar halal Yahudi atau kosher.

Page 6: Pandangan Kosher dan Halal

6

Dengan kasus seperti ini, kaum muslimin dihadapkan pada dua pilihan, untuk

menggunakan bahan makanan halal yang sulit didapat, atau menggunakan bahan

kosher sebagai alternatif. Memang tidak jarang bahan makanan kosher juga halal

menurut Islam., tapi tentu sebagai umat yang bijak kita tidak dapat begitu saja

menerima pendapat tersebut. Dan dalam makalah ini, penulis mencoba

memaparkan secara umum apa itu halal dan kosher. Karena banyak kaum

muslimin terutama yang tinggal di Negara-negara non-muslim menganggap

bahwa makan kosher itu sudah tentu halal.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Halal dan Kosher dalam makanan.

2. Membedakan kedua hukum tersebut.

3. Mengetahui pandangan Islam bila kaum muslimin mengkonsumsi makanan

kosher.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan tema pembahasan makalah ini, penulis dapat

mengambil rumusan masalah yaitu,

“Bagaimana pandangan Islam mengenai hukum mengkonsumsi makanan

kosher oleh kaum muslimin?”

Page 7: Pandangan Kosher dan Halal

7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kita semua sering mendengar kata ‘halal’ حالل atau pernah melihat logo-logo

halal dari MUI yang terdapat di produk-produk makanan dan minuman yang kita beli

sehari-hari. Dalam bahasa Inggris dan Perancis, (kata halal sudah resmi diakui

menjadi kata bahasa Inggris dan Perancis) halal diartikan terbatas dalam hal makanan

saja, namun dalam bahasa Arab dan di dalam pengertian Islam, halal berarti segala

hal yang diperbolehkan menurut hukum Islam. Jadi halal dalam pengertian Islam

dapat mencakup pula masalah perbuatan, perkataan, cara berpakaian, dan lain

sebagainya. Namun dalam artikel kali ini, untuk sementara saya hanya membatasi

permasalahan halal dalam hal makanan saja.

Namun tahukah anda, dalam agama Yahudi terdapat juga aturan-aturan diet

atau makanan yang kurang lebih paralel seperti kehalalan dalam Islam, yang disebut

kosher (dalam bahasa Inggris dan Perancis) atau kashrut/ רות Fש Hכ dalam bahasa Ibrani

(Hebrew). Walaupun terdapat kesamaan-kesamaan antara halal dan kosher, namun

halal dan kosher tidak selamanya identik, terdapat perbedaan-perbedaan yang

signifikan antara halal dan kosher. Nah, untuk jelasnya mari kita mengetahui

Page 8: Pandangan Kosher dan Halal

8

persamaan dan perbedaan antara halal dan kosher ini, untuk itu mari kita mulai

dengan membahas sedikit kedua dietary laws tersebut.

Dalam hukum Islam, halal dalam makanan bukan saja menyangkut apa yang

boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan, tetapi juga menyangkut prasayarat

binatang yang akan disembelih, cara menyembelih, ritual penyembelihan, persiapan

makanan sebelum dihidangkan, dan lain-lain. Dalam mempersiapkan makanan yang

halal, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

Binatang harus hidup dan sehat pada saat penyembelihan

Binatang yang disembelih harus binatang yang halal untuk disembelih

Semua darah harus dikucurkan keluar badan binatang setelah disembelih

Yang harus menyembelih adalah seorang Muslim

Penyembelihan harus dengan pisau yang sangat tajam dan harus sekali

sembelih

Setiap sebelum menyembelih, menyebutkan basmallah atau nama Allah setiap

kali akan menyembelih

Dalam menyimpan makanan halal, tidak boleh bercampur dengan makanan

yang haram, karena akan menjadi haram

Kata kosher dalam kamus Inggris-Indonesia (John M Echols dan Hassan

Shadily, 1988) diterjemahkan sebagai “HALAL”, dengan contoh kosher meat sama

dengan “daging HALAL”. Terjemahan ini sebenarnya tidak sesuai dengan arti

sesungguhnya dari kosher. Dalam Webster World University Dictionary, disebutkan

Page 9: Pandangan Kosher dan Halal

9

bahwa kosher atau kashrut/kasher sebagai ceremonially clean; conforming to Jewish

dietary law. Kosher adalah istilah agama Yahudi yang menurut hukum Talmud

kemudian menjadi hukum agama Yahudi. Dalam kacamata Yahudi, makanan dan

hewan yang boleh dimakan disebut kosher, kashrut, atau kasher. Sedangkan

lawannya yang tidak boleh dimakan disebut trefa atau trayfah. Kedua istilah itu

sepintas lalu memang mirip dengan HALAL dan haram bagi umat Islam.

Pada kenyataannya memang ada hal-hal yang sama antara kedua pengertian

tersebut. Kosher tidak menghendaki adanya unsur babi dalam makanan dan

minuman. Selain itu hewan (sapi, kambing, domba, dll) harus disembelih dengan

menggunakan pisau tajam dan tidak boleh dimatikan dengan cara dipukul, dipelintir,

atau diterkam binatang buas. Dalam kosher Yahudi, peraturan-peraturan umumnya

adalah sebagai berikut:

Binatang yang disembelih harus binatang yang kosher (yang diperbolehkan

dalam hukum makanan Yahudi)

Seperti halnya dalam HALAL, dalam kosher binatang yang disembelih harus

dalam keadaan hidup dan sehat pada waktu disembelih

Darah dari binatang yang disembelih harus mengucur keluar juga.

Namun dalam kosher ada beberapa bagian dari binatang yang tidak boleh

dimakan

khusus untuk buah dan sayuran, harus diinspeksi dulu agar tidak ada hama

yang ikut termakan

Page 10: Pandangan Kosher dan Halal

10

Pengucapan nama Tuhan (paralel seperti basmallah dalam agama Islam)

cukup sehari sekali untuk seluruh binatang yang akan disembelih pada hari itu

Dalam kosher, daging dan susu (juga produk-produk yang terbuat dari susu

seperti keju, mentega, dan lain-lain) tidak boleh dicampur, baik dalam

penyimpanannya maupun pada saat memakannya, jadi makanan

seperti cheeseburger adalah tidak kosher (tidak boleh) menurut agama

Yahudi. (Beberapa sekte Yahudi bahkan ada yang tidak memperbolehkan ikan

dicampur dengan daging)

Produk-produk anggur yang tidak dibuat oleh orang Yahudi tidak boleh

dikonsumsi

Page 11: Pandangan Kosher dan Halal

11

2.2 Perbedaan

Dari pengertian diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa meskipun

terkesan sama, namun sesungguhnya halal itu berbeda dengan kosher. Berikut

perbedaan yang dapat dilihat dari beberapa kasus keduanya :

No Jenis Kasus

Kosher/Kashrut Halal

1 Takrif Kosher: sesuai dan diterima untuk penganut yahudi.

Lawannya Treif

Halal : boleh dimakan atau digunakan oleh orang Islam.

Lawannya haram2 Babi dan semua produk

darinyaTreif Haram

3 Ayam Kosher (jika disembelih) Halal (jika disembelih dengan nama Allah)

4 Ayam Hutan, Bebek, Angsa Treif Halal (jika disembelih dengan nama Allah)

5 Sapi, Biri-Biri, Kambing, dsb. Kosher pada bagian tertentu Halal (jika disembelih dengan nama Allah)

6 Kelinci Treif Halal (jika disembelih dengan nama Allah)

7 Penyembelih Penganut yahudi yang terlatih

Penganut Islam yang dewasa dan waras

8 Bacaan ketika penyembelihan

Hanya sekali saat memulai penyembelihan saja

Diniatkan sembelih pada setiap sembelihan dan sunah membaca basmalah

9 darah Treif Haram10 Gelatin Boleh, meskipun dari

binatang non-kosherBoleh, asal dari binatang HALAL

Page 12: Pandangan Kosher dan Halal

12

11 Keju Boleh, enzim dari binatang apapun (asal tidak tercampur daging)

Boleh asal enzim yg digunakan berasal dari binatang HALAL

12 Alkohol Kosher Haram13 Ikan/Hewan laut a) Ikan bersisik dan bersirip

adalah Kosher

b) Ikan tanpa sisik adalah Kosher (Trief)

c)Makanan laut (tidak kosher)

Semua ikan adalah halal kecuali yang beracun

14 Susu Kosher Halal15 Tumbuh-tumbuhan,buah-

buahan,telur (makanan bukan  daging dan tenusu)

Kosher Halal kecuali yang beracun dan memabukkan

16 Campuran daging dengan susu

Tidak Kosher Halal

17 Hewan Karnivora

Binatang dua alam

Trief

Trief

Haram

Haram18 Pembersihan peralatan

dan mesina) Mesti dicuci setiap kali digunakan dan sebelum disahkan kosher

b)Mesti dikosherkan

c) Direhatkan selama 24 jam, sebelum memulai produksi lain.

a) Mesti bersih sewajarnya dan disucikan terlebih dahulu jika ia bersentuhan dengan najis berat.

b) tidak ada peraturan mesin direhatkan.

19 Leaven Food (Chametz)

a)Wheat

b) Barley

c) Spelt

d)Rye

e) Oats

Trief, hanya kosher untuk perayaan Possover saja.

Halal kecuali menjadi arak

20 Tumbuhan Laut Kosher Halal21 Pengguna 16 Juta 1.6 billion

Page 13: Pandangan Kosher dan Halal

13

Dari tabel diatas jelas sudah bahwa ternyata aturan halal dan kosher pada

makanan itu berbeda satu sama lain. Dan meskipun kosher dapat menerima hewan

ternak herbivora (sapi, kambing, dll.) namun mereka hanya menerima bagian-bagian

tertentu.

Gb. 2.1 Pembagian daging pada hukum kosher

2.3 Perkembangan makanan Halal dan Kosher pada masa kini

Pada kenyataannya memang ada hal-hal yang sama antara kedua pengertian

tersebut. Kosher tidak menghendaki adanya unsur babi dalam makanan dan

minuman. Selain itu hewan (sapi, kambing, domba, dll) harus disembelih dengan

menggunakan pisau tajam dan tidak boleh dimatikan dengan cara dipukul, dipelintir,

atau diterkam binatang buas. Karena kemiripan pengertian dua istilah itu, maka

orang-orang Yahudi mempromosikan bahwa makanan kosher adalah makanan yang

Page 14: Pandangan Kosher dan Halal

14

halal bagi muslim. Dan karena telah ada sertifikat kosher maka tidak perlu lagi

sertifikat halal untuk produk tersebut.

Pengertian ini kemudian dikampanyekan dan disebarluaskan ke seluruh dunia.

Di Amerika Serikat, konsumen kosher food jauh melebihi jumlah konsumen pemeluk

Yahudi Ortodok, yang menghendaki makanan kosher. Hal ini disebabkan karena

kaum Muslim dan Kristen Advent juga ikut menjadi konsumen makanan kosher.

Dengan angka tersebut, kaum Yahudi mencoba memperkenalkan kosher food ke

segenap penjuru dunia, dengan sasaran utama umat Islam. Dengan demikian posisi

tawar sertifikasi kosher semakin meningkat di mata para produsen makanan. Padahal,

jumlah penduduk Yahudi dunia pada tahun 1967 hanya 12 juta jiwa, sementara

Muslim pada waktu itu sudah mencapai 700 juta jiwa. Kini umat Islam dunia sudah

mendekati angka 1,5 miliar orang.

Orang Yahudi menginginkan agar umat Islam memakan kosher foods, tetapi

mereka sendiri tidak mau mengkonsumsi halal foods. Mereka juga berkeinginan

mempopulerkan istilah kosher dalam perdagangan internasional. Meskipun ada

kemiripan antara halal dan kosher, sebenarnya keduanya adalah berbeda. Ada barang

haram yang masuk kategori kosher, sebaliknya ada juga makanan halal yang masuk

dalam kategori treyfah. Contoh makanan dan minuman yang masuk dalam kategori

kosher tetapi tidak halal adalah minuman anggur (wine). Juga semua jenis gelatin

(tanpa memandang terbuat dari tulang atau kulit hewan apa) dan semua jenis keju

(tanpa melihat cara dan proses pembuatannya). Daging kosher, meskipun berasal dari

hewan halal, tetapi proses penyembelihannya tidak menyebutkan nama Allah

Page 15: Pandangan Kosher dan Halal

15

(Jehovah Elohim) karena mereka berkeyakinan bahwa tidak pantas menyebut nama

Tuhan yang Suci di tempat yang kotor (rumah potong).

Perbedaan tersebut menyebabkan implikasi yang sangat luas dalam konteks

makanan halal. Produk-produk yang mengandung gelatin bisa saja dianggap sebagai

makanan kosher. Demikian juga minuman yang mengandung alkohol seperti wine,

yang oleh ajaran Islam jelas-jelas haram, di kalangan Yahudi masih diperbolehkan

dengan jumlah tertentu. Di sisi lain, ada juga makanan yang halal dan thayib menurut

Islam, tetapi tidak kosher menurut Yahudi. Contohnya adalah kelinci, unggas liar,

ikan yang tidak bersirip atau bersisik, kerang, dan tidak boleh makan daging bersama

susu kecuali waktu makannya terpisah. Selain itu potongan-potongan daging tertentu,

meskipun dari hewan yang halal, juga dianggap tidak kosher. Dari penjelasan-

penjelasan di atas, halal jelas tidaklah sama dengan kosher. Demikian juga haram

tidak sama dengan treyfah. Keduanya memiliki dasar filosofis dan teknis pelaksanaan

yang berbeda.

Meskipun ada kemiripan antara HALAL dan kosher, sebenarnya keduanya

adalah berbeda. Ada barang haram yang masuk kategori kosher, sebaliknya ada juga

makanan HALAL yang masuk dalam kategori treyfah (Anonim. 2009).

2.4 Pandangan Islam mengenai konsumsi makanan Kosher

Dalam hal ini yang dimaksud adalah bila kaum muslim mengkonsumsi makan

yang kosher namun tidak halal, otomatis makanan tersebut akan haram bila

dikonsumsi. Selain itu saat mengkonsumsi makanan siap saji-pun juga perlu

Page 16: Pandangan Kosher dan Halal

16

dipertimbangkan dahulu apakah makanan kosher tersebut juga telah memenuhi

kriteria halal. Karena ada sebuah dalil menyebutkan,

Artinya : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging

babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi

barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak

menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Baqarah:173)

Dari dalil diatas, jelas bahwa mengkonsumsi makanan non-halal adalah perbuatan

yang dilarang dalam Islam, meski demikian hal tersebut masih dapat ditoleransi bila

dalam keadaan mendesak. Namun hendaknya, kita lebih bijak dalam menentukan

pilihan. Terutama muslimin di Negara-negara non-muslim agar tidak serta merta

menganggap bahwa makanan kosher itu halal. Sebagai contoh, meski sepotong ayam

goreng yang hukum dalam islam adalah halal, begitupun menurut kaum Yahudi.

Tapi apabila dalam penyembelihannya tidak menyebut nama Allah swt. Ayam goreng

tersebut akan berbeda hukumnya.

Page 17: Pandangan Kosher dan Halal

17

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa makanan

halal menurut islam dan kosher menurut yahudi itu berbeda, dan haram hukumnya

bagi kaum muslimin yang mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai syariat Islam.

Sebagai kaum muslim, sudah tentu wajib untuk memisahkan keduanya, karena

masing-masing memiliki aturan dan ketentuan yang berbeda. Masyarakat muslim di

Negara-negara non-muslim juga perlu mencermati kondisi bila makanan kosher

digemborkan bahwa tentu halal, karena bias jadi itu merupakan salah satu bentuk

konspirasi kaum yahudi pada kaum muslimin. Mengingat populasi kaum muslimin

yang terus meningkat, tentu menjadi sebuah pangsa pasar yang menarik bagi mereka

yang bergerak dibidang kuliner.

5.2 Saran

Sesuai dengan bahasan diatas, bagi kaum muslimin sekalian. Hendaknya

dalam memilih bahan makanan harus dipastikan kondisi dan hukumnya menurut

Islam. Dan bila mereka yang dalam penerbangan jarak-jauh dapat memesan makanan

berkode MOML (Moslem Meal) atau bila kesulitan dapat mengajukan Seafood

Meal sebagai alternatif.

Page 18: Pandangan Kosher dan Halal

18

DAFTAR PUSTAKA

Isu Halal Tiada Penghujung,Lokman Abdul Rahman,Alambaca Sdn Bhd,2009 ms 21-22

Anonim. 2007. Perbedaan dan Persamaan HALAL Islam dan Kosher Yahudi. http://spektrumku.wordpress.com/2007/10/03/perbedaan-dan-persamaan-halal-islam-dan-kosher-yahudi/ (Diakses pada 25 Sept 2014)

http://lukisanduniaku.wordpress.com/2010/06/19/antara-halal-islam-halal-yahudi-kosher/ (Diakses pada 25 Sept 2014)

KA Endin, Wakil Direktur LPPOM MUI dan Nur Wahid, Auditor LPPOM MUI. 2009. Antara HALAL dan Kosher. http://www.HALALguide.info/2009/03/19/antara-HALAL-dan-kosher/. Diakses tanggal 25 Sept 2014