panduan rca

5
PANDUAN RCA (Root Case Analysis) DAN FMEA (Failure Mode Effect Analysis) I. DEFINISI FMAE adalah metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi. Hal ini di desain untuk meningkatkan keselamatan pasien. FMEA adalah proses proaktif, dimana kesalahan dapat dicegah dan di prediksi agar dapat mengantisipasi kesalahan sehingga meminimalkan dampak buruk. FMAE dapat mencegah eror dan nearmiss dan mencegah cedera pada pasien sehingga meningkatkan effectivitas dan effeciency proses, dengan menggunakan pendekatan proaktif untuk keselamatan pasien juga membuet lingkungan lebih baik dengan mempertemukan keinginan kostumer, regulator, pembayar untuk fokus pada penurunan resiko dan peningkatan akuntabilitas. Root cause 9akar masalah) adalah akar atau isu fundamental, adalah titik awal dimana bila pada titik tersebut diambil suatu tindakan (pencegahan) maka peluang terjadinya insiden berkurang. Root cause Analysis adalah proses tersturktur yang menggunakan metodeanalitik yangf dikenal yang memungkinkan kita untuk bertanya “bagaimana” dan “mengapa” dengan cara obyektif untuk mengungkap faktor kasual yang menyebabkan insiden keselamatan pasien dan belajar bagaimana mencegah insiden serupa terjadi lagi, bukannya menerapkan sikap menyalahkan. II. RUANG LINGKUP FMEA dapat dilakukan pada : Proses yang telah dilakukan saat ini Proses yang belum dilakukan atau baru akan dilakukan, misalnya : - Implementasi elektronik RM - Pembelian alat baru,dll Ruang lingkup RCA : 1. Investigasi Mengkaji ulang laporan kasus insiden

Upload: marheni

Post on 07-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

panduan RCA

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Rca

PANDUAN RCA (Root Case Analysis) DAN FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

I. DEFINISI

FMAE adalah metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi. Hal ini di desain untuk meningkatkan keselamatan pasien.

FMEA adalah proses proaktif, dimana kesalahan dapat dicegah dan di prediksi agar dapat mengantisipasi kesalahan sehingga meminimalkan dampak buruk.

FMAE dapat mencegah eror dan nearmiss dan mencegah cedera pada pasien sehingga meningkatkan effectivitas dan effeciency proses, dengan menggunakan pendekatan proaktif untuk keselamatan pasien juga membuet lingkungan lebih baik dengan mempertemukan keinginan kostumer, regulator, pembayar untuk fokus pada penurunan resiko dan peningkatan akuntabilitas.

Root cause 9akar masalah) adalah akar atau isu fundamental, adalah titik awal dimana bila pada titik tersebut diambil suatu tindakan (pencegahan) maka peluang terjadinya insiden berkurang.

Root cause Analysis adalah proses tersturktur yang menggunakan metodeanalitik yangf dikenal yang memungkinkan kita untuk bertanya “bagaimana” dan “mengapa” dengan cara obyektif untuk mengungkap faktor kasual yang menyebabkan insiden keselamatan pasien dan belajar bagaimana mencegah insiden serupa terjadi lagi, bukannya menerapkan sikap menyalahkan.

II. RUANG LINGKUP

FMEA dapat dilakukan pada :

Proses yang telah dilakukan saat ini Proses yang belum dilakukan atau baru akan dilakukan, misalnya :

- Implementasi elektronik RM- Pembelian alat baru,dll

Ruang lingkup RCA :

1. Investigasi

Mengkaji ulang laporan kasus insiden

Mencatat ringkasan kejadian secara kronologis dan identifikasi masalah Catat staf yang terlibat Temukan siapa yang akan diinterview

2. Batasi masalah

Bagaimana dalam proses pelayanan yang akan diteliti tergantung kondisi pasien, kapan dan dimana insiden terjadi. Misalnya insiden perdarahan post operasi – pasien meinggal 2 minggu kemudian. Investigasi difokuskan pada :

- Persiapan operasi- Durasi operasi- Pengawasan pasca operasi

Page 2: Panduan Rca

III. TATA LAKSANA

A. Langkah-Langkah analisis modus kegagala dan dampak (AMKD) /health care failure mode effect and analysis (HFMEA)1. Tetapkan topik AMKD/HFMEA2. Bentuk tim3. Gambarkan alur proses4. Buat hazard analyis5. Tindakan dan pengaturan outcome

Langkah 1. Pilih proses beresiko tinggi1) Proses baru

Misalnya : proses mengoperasikan alat infus baru di IGD2) Proses yang sedang berjalan

Misalnya : proses pengadaan gas medis secara sentral3) Proses dalam klinis

Misalnya : proses pelayanan katerisasi jantung4) Proses non-klinis

Proses komunikasi perawat ke dokter pada saat konsulLangkah 2. Membentuk tim

1) Multidisiplin2) Tidak lebih dari 10 orang (idelanya 4-8 orang)3) Memiliki pengetahuan tentang proses yang akan dianalisis4) Mengikutkan orang yang tidak terlibat dalam proses5) Ada leadernya6) Satu orang yang memiliki critical thingking

Langkah 3. Gambarkan alur proses1) Buat dan verifikasi alur diagram proses2) Pastikan setiap langkah dalam alur proses diberi nomor3) Jika prosesnya kompleks identifikasi proses yang akan sifokuskan identifikasi semua

sub proses untuk setiap sub proses teridentifikasi4) Buat alur diagram proses (Pindahkan dalam kotak)

Langkah 4. Hazard analysis1) Cari modus kegagalan2) Tentukan hazard score3) Gunakan analisa pohon keputusan4) Data semua potensial penyebab

Langkah 5. Tindakan dan pengaturan outcome1) Tentukan apakah potensial penyebab modus kegagalan akan di kontrol, eliminasi

atau diterima.2) Jelaskan tindakan untuk setiap potensial modus kegagalan yang akan dieliminasi

atau dikontrol3) Identifikasi ukuran outcome yang akan digunakan analisa da uji redisign proses4) Identifikasi penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan tersebut

Page 3: Panduan Rca

5) Tentukan apakah diperlukan dukungan manajemen puncak untuk melaksanakan rekomendasi tersebut

B. Langkah-Langkah analisis akar masalah/ oot case analysis ( RCA)1) Identifikasi insiden yang akan diinvestigasi

Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detail ;Masalah serius/ membehayakan pasien /RSMasalah potensial untuk pembelajaran dalam unit atau organisasi yang lebih luas

AAM/RCA wajib dilakukan pada keadaan :Semua kematian yang tidak diharapkanSemua insiden yang di duga mengakibatkan cedera permanen, kehilangan fungsi atau kehilangan bagian tubuh

2) Tentukan tin investigatorPerlu orang yang expert untuk melakukan investigasi suatu insiden serius 9terlatih dengan RCA) idelnya tim terdiri dari 3-4 orang.Pentingnya mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan berbeda dan komitmenn terhadap waktu investigasi. Untuk insiden serius tim investigasi dapat dibebas tugaskan dari pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada investigasi insiden dan analisis.Tim ideal untuk investigasi insiden serius/ sentinel event dapat terdiri dari ;Orang yang expert dalam investigasi insiden dan analisis external expert, misalnya seseorang yang tidak berlatarbelakang medis.Senior managenment expert misalnya : direktus medis, direktur keperawatanSenior clinical expertise (contoh : direktur medis atau konsultan seniorSeseorang yang mengetahui unit atau departemen dengan baik, walau orang tersebut tidak terlibat langsung dalam insiden.

3) Kumpulkan data dan informasiObservasiKunjungan langsung untuk mengetahui keadaan, posisi, hal-hal yang berhubungan dengan insiden.DokumentasiUntuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data, observasi dan inspeksi.InterviewUntuk mengetahui kejadian secara langsung untuk pengecekan pada hasil observasi dan data dokumentasi

4) Petakan kronologi kejadianSangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan. Ada berbagai macam cara :Kronologi narasiKronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insidenTimelineMetode untuk menelususri rantai insiden secara kronologisMemungkinkan investigator untuk menemukan bagian dalam proses dimana maslah terjadi

Page 4: Panduan Rca

Tabular timelineSama dengan timeline tetapi lebih detail menginformasikan good practice, CMPTime person gridsMemungkinkan untuk melacak gerak/ kehadiran orang sebelum dan sesudah insiden.

5) Identifikasi CMP (care management Problem)Masala yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnyaSuatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMPIdentifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang mengakibatkan insidenPrinsip dasar CMP :Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yang ditetapkanPenyimpangan memberikan dampak langsung atau tidak langsung pada adverse eventAdverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak langsung misalnya :Kegagalan dalam observasi/ tindakanPenanganan yang tidak tepatTidak mencari bantuan saat dibutuhkanKesalahan dalam melakukan peralatanTidak mengikuti SPOKesalahan memberikan pengobatanBeberapa teknik/ instrumen untuk mengungkapkan CMP : brainstroming, brainwriting

6) Analisis informasi5 WAnalisis perubahanAnalisis penghalangFish Bone/ Analisis Tulang ikan

7) Rekomendasi dan rencana kerja untuk improvement