paper
DESCRIPTION
aaTRANSCRIPT
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 1/10
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah laporan kasus yang berjudul GIZI BURUK+ANEMIA+FISTEL ini dapat
diselesaikan. Adapun tujuan dari pembuatan laporan kasus ini adalah untuk melengkapi
persyaratan dalam menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di bagian lmu Penyakit Anak di
!umah Sakit "mum Pirngadi Medan.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengu#apkan banyak terima kasih kepada
dr. Terapul Tarigan$ SpA. atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti kepaniteraan klinik
senior di bagian lmu Penyakit Anak di !umah Sakit "mum Pirngadi ini.
Karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis$ penulis sadar bah%a hasil dariusaha penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
&leh karena itu kritik dan saran yang si'atnya membangun sangat penulis harapkan untuk
memperbaiki kekurangan serta penyusunan laporan kasus lain di kemudian hari.
Semoga paper yang penulis buat ini dapat menambah khasanah kepustakaan dan dapat
berguna bagi masyarakat luas pada umumnya serta praktisi kesehatan pada khususnya.
Medan$ (ebruari )*++
Penulis
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 2/10
“HEPATITIS”
A.Definisi
,epatitis irus akut adalah suatu penyakit in'eksi hati irus hepatotropik yang bersi'at
sistemik dan akut. ,epatitis merupakan masalah kesehatan utama di negara sedang
berkembang dan negara maju. Penemuan baru dalam bidang biologi molekuler telah
membantu identi'ikasi dan pemahaman patogenesis irus yang sekarang diketahui
menyebabkan hepatitis sebagai mani'estasi primernya.
B. Etiologi
Ada beberapa jenis irus penyebab hepatitis masing-masing menyebabkan tipe hepatitis
yang berbeda/ yaitu irus hepatitis A$ 0$ 1$ 2$ dan E. Tetapi pada anak umumnya yang
menimbulkan masalah terutama hepatitis A$ 0$ dan 1.
C.Manifestasi Klinis
"mumnya pada bayi dan anak ke#il asimptomatik. Sedangkan pada anak besar dan
remaja dapat terjadi gejala prodromal in'eksi irus sistemik seperti anoreksia$ nausea$
omiting$ 'ati3ue$ malaise$ atralgia$ mialgia$ nyeri kepala$ 'otopobia$ 'aringitis$ batuk dan
kori4a dapat mendahului timbulnya ikterus selama +-) minggu. Apabila hepar sudah
membesar$ pasien dapat mengeluh nyeri perut kanan atas.
2emam$ dengan suhu sekitar 56-57*1 lebih sering ditemukan pada hepatitis A. Kadang-
kadang dapat men#apai 8**1. "rin ber%arna gelap seperti air teh/ dan 'eses seperti dempul.
2engan timbulnya gejala kuning9ikterus maka biasanya gejala prodromal menghilang.
,epatomegali dapat disertai nyeri tekan. Splenomegali dapat ditemukan pad +*-)*: pasien.
D. Pemerisaan Pen!n"ang
Terdapat dua pemeriksaan penting untuk mendiagnosis hepatitis$ yaitu tes a%al untuk
mengkon'irmasi adanya peradangan akut pada hati dan tes yang bertujuan untuk mengetahui
etiologi dari peradangan akut tersebut.
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 3/10
2iagnosis hepatitis biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan tes 'ungsi hati$ khususnya
alanin amino trans'erase A;T<S=PT/$ aspartat amino trans'erase AST<S=&T/. 0ila perlu
ditambah dengan pemeriksaan bilirubin.
Kadar transaminase S=&T9S=PT/ mulai meningkat pada masa prodromal dan men#apai
pun#ak pada saat timbulnya ikterus. Peninggian kadar S=&T dan S=PT yang menunjukkan
adanya kerusakan sel-sel hati adalah >*-).*** "9ml. Terjadi peningkatan bilirubin total
serum berkisar antara >-)* mg9dl/. Tinja akolis mungkin dijumpai sebelum timbul ikterus.
Penurunan akti'itas transaminase diikuti penurunan kadar bilirubin. 0ilirubinuria dapat
negati' sebelum bilirubin darah normal. Kadar alkali 'os'atase mungkin hanya sedikit
meningkat. =amma =T dapat meningkat pada hepatitis dengan kolestatis.
?enis irus penyebab hepatitis akut didiagnosis dengan petanda irus yaitu gM anti-,A@$
gM anti-,0# dan dapat dilengkapi dengan ,0sAg. 0ila terdapat ri%ayat trans'usi darah$
pemakaian obat-obatan narkoba$ atau ada risiko in'eksi ertikal dapat dilakukan pemeriksaan
anti-,1@. gM anti-,2@ diperiksa pada kasus hepatitis 0 kronik.
Ta#el inter$retasi !"i serologis $etan%a &ir!s 'e$atitis
HBsAg IgM Anti(HA) IgM Anti(HB* Konl!si / - / /
Titer tinggiBC**
,epatitis 0 akut$ akti'
/
BC bulan
- / - / 9
Titer rendah
,epatitis 0 kronis
/ / - / 9
Titer rendah
,epatitis A akut pada
,epatitis 0 kronis
/ / / ,epatitis A dan 0 akut
- / / - / ,epatitis A akut
- / / / ,epatitis A dan 0 akut - / - / / ,epatitis 0 akut
- / - / - / 0ukan hepatitis atau
mungkin hepatitis non-A$
non-0
E. Diagnosis Ban%ing
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 4/10
2iagnosis bandingnya adalah in'eksi irus D mononukleosis in'eksiosa$ sitomegaloirus$
herpes simpleks$ toksoplasmosis drug-indu#ed hepatitisD hepatitis akti' kronis$ hepatitis
alkoholik$ kolesistitis akut$ kolestasis$ gagal jantung kanan dengan kongesti hepar$ kanker
metastasis$ dan penyakit hati geneti#9metaboli# penyakit Filson$de'isiensi al'a-+ antitripsin/
+. Kom$liasi
2apat terjadi komplikasi ringan$ misalnya kolestatis berkepanjangan$ relapsing hepatitis$
atau hepatitis kronis persisten dengan gejala asimptomatik dan AST 'luktuati'. Komplikasi
berat yang dapat terjadi adalah hepatitis kronis akti'$ sirosis hati$ hepatitis 'ulminan atau
karsinoma hepatoseluler. Selain itu dapat pula terjadi anemia aplastik$ glomerulone'ritis$
ne#roti4ing as#ulitis$ atau miGed #ryoglobulinemia.
G.Prognosis
2engan berkembangnya alternati' pengobatan maka diharapkan prognosis hepatitis
menjadi lebih baik. ,epatitis A biasanya mempunyai prognosis baik ke#uali yang 'ulminan$
sedangkan hepatitis 0 prognosisnya semakin buruk bila in'eksi terjadi semakin dini.
HEPATITIS A AK,T
nsiden tertinggi hepatitis A adalah pada golongan usia >-+8 tahun. 0anyak terjadi pada
daerah perkotaan dan mengenai sekelompok orang misalnya keluarga. Penyakit ini merupakan
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 5/10
endemis pada negara-negara dengan hygiene dan sanitasi yang buruk atau diba%ah standar
dengan penduduk yang sangat padat.
,epatitis A menular dengan kontak langsung melalui penyebaran langsung 'ekal-oral.
Penyakit ini sering terjadi akibat adanya kontaminasi air dan makanan.
Manifestasi Klinis
2ibedakan menjadi 8 stadium yaitu masa inkubasi$ pra-ikterik prodromal/$ ikterik dan
'ase penyembuhan. Masa inkubasi berangsung selama +6->* hari$ dengan rata-rata kurang lebih
)6 hari. Masa prodromal terjadi selama 8 hari sampai + minggu atau lebih.
Pada masa prodromal$ gejalanya adalah 'ati3ue$ malaise$ na'su makan berkurang$ mual$
untah$ rasa tidak nyaman di daerah kanan atas$ demam biasanya H57*1/ $ merasa dingin$ sakit
kepala$ gejala seperti 'lu$ nasal dis#harge$ sakit tenggorok$ dan batuk. =ejala yang jarang adalah
penurunan berat badan ringn$ atralgia$ atau mononeuritis #ranial atau peri'er. Tanda yang
ditemukan biasanya hepatoegali ringan yang nyeri tekan I*:/$ mani'estasi ekstrahepatik lain
pada kulit$ sendi atau splenomegali >-)*:/.
(ase ikterik dimulai dengan urin ber%arna kuning tua seperti teh atau gelap$ diikuti oleh
'eses yang ber%arna seperti dempul #lay-#oloured 'ae#es/$ kemudian %arna sklera dan kulit
perlahan-lahan menjadi kuning. =ejala anoreksia$ lesu$ lelah$ mual$ dan muntah bertambah berat
untuk sementara %aktu. 2engan bertambah berat ikterus gejala tersebut berkurang dan timbul
pruritis bersamaan dengan timbulnya ikterus atau hanya beberapa hari sesudahnya.
Penyakit ini biasanya sembuh sendiri. kterik menghilang dan %arna 'eses kembali
normal dalam 8 minggu setelah onset. Komplikasi yang sering terjadi pada sebagian kasus pasien
adalah hepatitis yang sangat berat atau 'ulminant H+:/$ kolestatis yang memanjang prolonged
a#ute #holestatis/ $ relaps$ dan mani'estasi ekstrahepatik seperti askulitis kutaneus dan arthritis.
Penatalasanaan
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 6/10
Pasien dira%at bila ada dehidrasi berat dengan kesulitan masukan per oral$ kadar S=&T-
S=PT B+* kali nilai normal$ perubahan perilaku atau penurunan kesadaran akibat ense'alopati
hepatitis 'ulminant$ dan prolonged atau relapsing hepatitis.
Tidak ada terapi medikamentosa khusus karena pasien dapat sembuh sendiri sel'
limiting disease/. Pemeriksaan kadar S=&T-S=PT dan bilirubin terkonjugasi diulang pada
minggu kedua untuk melihat proses penyembuhan dan bulan ketiga unutk kemungkinan
prolonged atau relapsing hepatitis. Pembatasan akti'itas 'isik terutama yang bersi'at kompetiti'
selama kadar S=&T-S=PT masih B5 kali batas atas nilai normal.
2iet disesuaikan dengan kebutuhan dan hindarkan makanan yang sudah berjamur$ yang
mengandung 4at penga%et yang hepatotoksik ataupun 4at hepatotoksik lainnya. 0iasanya
antiemetik tidak diperlukan dan makan > atau C kali dalam porsi ke#il lebih baik daripada 5 kali
dalam porsi besar. 0ila muntah berkepanjangan$ pasien dapat diberikan antiemeti# seperti
metoklopramid tetapi bila demikian perlu berhati-hati terhadap e'ek samping yang timbul karena
dapat menga#aukan gejala klinis perburukan. 2alam keadaan klinis terdapat mual atau muntah
pasien diberikan diet rendah lemak. @itamin K diberikan bila terdapat pemanjangan masa
protrombin. Kortikosteroid tidak boleh digunakan. Pen#egahan in'eksi terhadap lingkungan
harus diperhatiakan.
Pen*ega'an-. Pen*ega'an ,m!m
Pen#egahan umum meliputi nasehat kepada pasien yaitu D
a. Perbaikan hygiene makanan-minuman b. Perbaikan hygiene sanitasi lingkungan dan pribadi
#. solasi pasien anak dilarang datang ke sekolah atau ke tempat penitipan anak$ sampai
dengan ) minggu sesudah timbul gejala/
. Pen*ega'an '!s!s
Pen#egahan khusus dengan #ara Da. munisasi pasi' dengan immunoglobulin normal manusia normal human immune
globulin < N,=/. Perlindungan dengan #ara ini bersi'at sementara. b. munisasi aki' dengan aksin ,A@ yang di-inaktiasi.
Sasaran utama adalah kelompok resiko tinggi anak$ tenaga medis$ sta' pekerja
tempat penitipan anak$ pekerja jasa boga$ homoseksual$ pengguna obat intraena$
penderita penyakit hati kronik dan penderita koagulopati/ dan kelompok rentan
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 7/10
kelompok sosial ekonomi tinggi/. Pada anak idealya diberikan pada usia B) tahun.
HEPATITIS B AK,T
2i ndonesia$ jalur penularan in'eksi ,0@ yang terbanyak adalah se#ara parenteral yaitu
se#ara ertikal transmisi maternal-neonatal/ atau hori4ontal kontak antar indiidu yang sangat
erat dan lama$ seksual$ iatrogenik$ penggunaan jarum suntik bersama/. ,al ini dimungkinkan
karena ,0@ dapat ditemukan pada hampir semua #airan tubuh pasien yaitu salia$ air mata$
#airan semen$ #airan serebrospinal$ asites$ air susu ibu AS/$ #airan synoial$ getah lambung$
dan #airan pleura. 1ara penularan irus ini dapat melalui pasien yang sedang terin'eksi se#ara
akut maupun melalui seorang karier.
Manifestasi Klinis
Masa inkubasinya C-6 minggu. =ejala ,0@ akut sangat jarang ditemukan pada masa
anak$ hanya terjadi pada >: bayi$ dan >-+>: anak berusia +-> tahun. Sedangkan pada anak yang
lebih besar dan de%asa 55->*:. Pada kasus yang simptomatik akut$ umumnya ditemukan
malaise$ anoreksia$ rasa tidak enak di perut yang biasanya mendahului timbulnya ikterus$ dan
timbulnya dalam beberapa minggu sampai bulan setelah terpapar irus. ,0sAg mulai terdeteksi
dalam 'ase ini. Pada pemeriksaan 'isik$ umumnya hanya ditemukan hepatomegali. =ejala atralgia
dan kemerahan pada kulit yang kadang-kadang timbul$ dipikirkan berhubungan dengan
pembentukan kompleks ,0sAg-anti ,0s.,al diatas timbul sebelum terjadi peningkatan kadar
S=PT dan mani'estasi lain yang menunjukkan keterlibatan hati.
,epatitis 0 menjadi makin penting karena dapat menyebabkan penyakit hati kronik
termasuk hepatitis akti' kronik$ sirosis hepatis dan karsinoma primer hati. Paling tidak hepatitis
0 akan menjadi karier dan menyebabkan kerusakan sel hati.
Penatalasanaan
Prinsipnya adalah suporti' dan pemantauan gejala penyakit.Pada a%al periode
simptomatik dianjurkan tirah baring. Pasien dira%at bila ada dehidrasi berat dengan kesulitan
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 8/10
masukan per oral$ kadar S=&T-S=PT B+* kali nilai normal$ atau bila ada ke#urigaan hepatitis
'ulminant. Pemantauan dilakukan C bulan kemudian dengan memeriksa 'ungsi hati dan serologi
,0@. 0ila ,0sAg saat itu positi' dinyatakan sebagai pengidap kronis ,0@.
Pen*ega'an
-. Pen*ega'an ,m!m
"paya pen#egahan umum terhadap kemungkinan transmisi hori4ontal meliputi D
a. "ji tapis donor darah dengan uji diagnosis yang sensitie
b. Sterilisasi instrument se#ara adekuat
#. Tenaga medis selalu menggunakan sarung tangan
d. Men#egah kontak mikrolesi seperti yang dapat terjadi melalui pemakaian sikat gigi
dan sisir$ atau gigitan anak pengidap ,0@
"paya pen#egahan umum terhadap kemungkinan transmisi erti#al meliputi D
a. Skrining ibu hamil pada a%al dan trimester ketiga terutama pada ibu yang beresiko
terin'eksi ,0@
b. bu ditangani se#ara multidisipliner yaitu dokter ahli kandungan dan penyakit dalam
#. Segera setelah bayi lahir diberikan imunisasi hepatitis 0
d. Tidak ada kontraindikasi menyusui
. Pen*ega'an K'!s!s
a. munisasi pasi' dengan hepatitis 0 immunoglobulin dapat menimbulkan imunitas
sementara.
b. munisasi akti'.
Prioritas utama imunisasi akti' adalah bayi baru lahir dilakukan segera setelah lahir.
HEPATITIS C AK,T
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 9/10
@irus hepatitis 1 ,@1/ sekarang dikenali sebagai penyebab hampir semua kasus yang
didapat se#ara parenteral dari apa yang sebelumnya dikenal sebagai hepatitis non-A$ non-0.
,@1 ditularkan se#ara parenteral$ melalui transplantasi organ atau hubungan seksual$
intra'amilial$ kontak erat dengan penderita in'eksi hepatitis 1$ dan dari ibu ke bayinya. ?alur
penularan utama adalah melalui inokulasi dan trans'usi darah.
Manifestasi Klinis
=ejala yang timbul dapat berat atau asimptomatik dan tidak terduga. n'eksi hepatitis 1
akut #enderung menjadi hepatitis kronis. ,epatitis 1 kronis dapat ringan$ asimptomatik selama
berpuluh-puluh tahun dan tidak progesi'$sehingga dapat tidak terdeteksi ke#uali dilakukan
pemeriksaan penyaring terhadap hepaitits 1. 2apat pula terjadi in'eksi persisten seumur hidup
yang menjadi hepatitis kronis akti'$ sirosis$ hipertensi porta$ dan karsinoma hepatoseluler.
Masa inkubasi hepatitis 1 sekitar I minggu 5-)* minggu/. Mani'estasi klinisnya tidak
berbeda dari in'eksi hepatitis irus lainnya$ biasanya subklinis. ,anya )>: pasien yang
mengalami ikterik. =ejala pertama kali mungkin itmbul berpuluh-puluh tahun kemudian dengan
sekuele seperti sirosis atau karsinoma hepatoseluler. Malaise$ anoreksia$ mual$ dan kadang-
kadang nyeri di kuadran kanan atas perut dapat terjadi. kterik dapat terjadi beberapa hari sampai
beberapa bulan. 2apat pula timbul pruritis$ steatore$ dan penurunan berat badan ringan )->kg/.
Tanda 'isik hepatitis 1 akut juga tidak jelas. ,anya pada sebagian ke#il pasien dapat ditemukanhepatomegali dan splenomegali.
Pada pasien hepatitis 1 kronis yang simptomatik$ 'ati3ue merupakan keluhan yang paling
sering. 0anyak pasien yang tidak memiliki ri%ayat hepatitis akut atau ikterus. ,asil pemeriksaan
'isik biasanya ringan dan berariasi$ tetapi mungkin tidak ditemukan kelainan. Pada keadaan
yang berat$ dapat ditemukan spider angiomata dan hepatosplenomegali. Kurang lebih )*:
pasien hepatitis 1 kronis akan menjadi sirosis dalam +* tahun.
Penatalasanaan
7/21/2019 Paper
http://slidepdf.com/reader/full/paper-56e09872d368c 10/10
Titik berat tata laksana pada kasus ini adalah pen#egahan kronisitas. Terapi antiirus
dapat dipertimbangkan dalam rangka men#egah kronisitas dan berlanjutnya kerusakan hati.
Pemeriksaan anti-,1@ ulangan C bulan kemudian. 0ila masih positi' dilakukan pemeriksaan
S=&T-S=PT$ "S= hati$ ,1@-!NA idealnya/$ dan autoantibody.
Pen*ega'an
Tidak tersedia aksin$ dan mungkin tidak dikembangkan karena penelitian binatang
memberi kesan bah%a in'eksi ,1@ tidak menimbulkan imunitas protekti' indiidu yang sama
dapat terin'eksi beberapa kali dengan irus yang sama. g tidak terbukti berman'aat. g yang
dibuat di Amerika Serikat tidak mengandung antibody terhadap ,1@ karena donor darah dan
plasma diskrin untuk anti-,1@$ dan pengeluaran orang-orang ,1@ positi' dari kumpulan donor
dianjurkan.