paper ilwil

Upload: emmakalim

Post on 08-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uytgdfghj

TRANSCRIPT

TUGASILMU UKUR WILAYAH

Oleh:1. M. Zacky Adrian (240110120065)2. Fathia Salsabila E. (240110120071)3. Nadya Shita Kemala (240110120096)4. Cut Vida Z (240110120097)

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR2013Pengertian Garis KonturGaris kontur adalah garis khayal di lapanganyang menghubungkan titik denganketinggian yang sama atau garis konturadalah garis kontinyu di atas peta yangmemperlihatkan titik-titik di atas peta denganketinggian yang sama. Nama lain gariskontur adalah garis tranches, garis tinggidan garis tinggi horizontal. Garis konturdisajikan di atas peta untuk memperlihatkannaik turunnya keadaan permukaan tanah.Garis-garis kontur merupakan cara yangbanyak dilakukan untuk melukiskan bentukpermukaan tanah dan ketinggian pada peta,karena memberikan ketelitian yang lebihbaik. Garis kontur tebentuk dalam 3 dimensi.

Gambar 1. Garis Kontur(sumber: geografi-geografi.blogspot.com)

Aplikasi Garis KonturAplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalahuntuk memberikan informasi slope(kemiringan tanah rata-rata), irisan profilmemanjang atau melintang permukaantanah terhadap jalur proyek (bangunan) danperhitungan galian serta timbunan (cut andfill) permukaan tanah asli terhadapketinggian vertikal garis atau bangunan.Garis kontur dapat dibentuk denganmembuat proyeksi tegak garis-garisperpotongan bidang mendatar denganpermukaan bumi ke bidang mendatar peta.Karena peta umumnya dibuat dengan skalatertentu, maka untuk garis kontur ini jugaakan mengalami pengecilan sesuai skalapeta.

Sifat Garis KonturSifat-sifat garis kontur antara lain:1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu2. Tidak bercabang.3. Tidak berpotongan.4. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.5. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai6. Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama7. Indeks kontur dinyatakan dengan garis tebal.8. Semakin rapat jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal Jika garis kontur bergerigi (seperti sisir) maka kemiringannya hampir atau sama dengan 90.9. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.10. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah. Dengan kata lain rangkaian garis kontur yang berbentukhuruf "V" menandakan suatulembah/jurang.11. Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.12. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90 dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi. Dengan kata lain rangkaian garis kontur yang berbentukhuruf "U" menandakan punggungangunung.13. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-melingkar.14. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.15. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur.16. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.17. Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.18. Tidak tergambar jika melewati bangunan.19. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta, jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.20. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.21. Garis kontur yang di dalam selalu lebih tinggi dari yang di luar.

Interval KonturInterval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:Interval Kontur = Dengan demikian kontur yang dibuat antara kontur yang satu dengan kontur yang lain yang berdekatan selisihnya 2,5 m. Sedangkan untuk menentukan besaran angka kontur disesuaikan dengan ketinggian yang ada dan diambil angka yang utuh atau bulat, misalnya angka puluhan atau ratusan tergantung dari besarnya interval kontur yang dikehendaki. Misalnya interval kontur 2,5 m atau 5 m atau 25 m dan penyebaran titik ketinggian yang ada 74,35 sampai dengan 253,62 m, maka besarnya angka kontur untuk interval kontur 2,5 m maka besarnya garis kontur yang dibuat adalah: 75 m, 77,50 m, 80 m, 82,5 m, 85m, 87,5 m, 90 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 5 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah: 75 m, 80 m, 85 m, 90 m , 95 m, 100 m dan seterusnya, sedangkan untuk interval konturnya 25 m, maka besarnya kontur yang dibuat adalah : 75 m, 100 m, 125 m, 150 m, 175 m, 200 m dan seterusnya.

Indeks KonturIndeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya. Indeks kontur terjadi setiap interval kontur empat atau kelima dan membantu pengguna membaca peta ketinggian pada peta. Indeks kontur adalah angka dalam garis kontur / yang tertera pada suatu garis kontur.Contoh:Diketahui: Skala peta = 1 : 50000Maka:Interval Kontur = == 25 m

Kemiringan dan Bagaimana Cara MengukurnyaKemiringan tanah adalah sudut miringantara dua titik. Aplikasi kemiringan lahan salah satu nya merupakan pada peta kemiringan lereng (peta kelas lereng). Dalam mengukur kemiringan lereng dapat dilakukan dengan cara metode Blong (1972), metode Wentworth, metode Lingkaran, serta menggunakan metode Kompas Geologi. Pembuatan peta kelas lereng dengan menggunakan metode Wentworth dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah yang pertama yaitu membagi peta topografi dalam grid-grid dengan ukuran tertentu (1 cm x 1 cm). Kemudian membuat diagonal dalam grid yang memotong dan kurang lebih tegak lurus dengan kontur. Setelah itu mengukur panjang diagonal (L), dan menghitung jumlah kontur yang terpotong garis diagonal (N). Dengan mengetahui jumlah konturnya dan perbedaan tinggi kontur yang memotong garis horizontal tersebut, dapat ditentukan kemiringan atau sudut lereng dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:Ci = interval kontur D = panjang diagonalPs = Skala peta

Kelas kemiringan lereng dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

a. Kelas I = < 8 %b. Kelas II = 8 15 %c. Kelas III = > 15 25 %d. Kelas IV = > 25 45 %e. Kelas V = > 45 %

Untuk metode kompas geologi yang digunakan adalah kompas geologi itu sendiri. Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan cara membaca klinometer. Ketelitian pembacaan sudut lereng dengan kompas Brunton adalah seperempat derajat (15 detik). Caranya adalah sebagai berikut:1. Buka tutup kompas hingga membentuk sudut 45 . Tangan-tangan penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk 90 .2. Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk 90 dan pada posisi vertikal.3. Bidik titik yang dituju melalui lubang peep sight dan sighting window dimana titik tersebut tingginya harus sama dengan mata dan atur dengan menaik turunkan kompas.4. Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat dibagian belakang kompas, sehingga gelembung dalam nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.5. Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.

Untuk mengukur kemiringan (dip) dengan mengunakan kompas geologi yaitu dengan cara sebagai berikut:1. Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur (tanda garis yang sudah kita buat).2. Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di tengah3. Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.

Untuk lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5 sukar diukur dengan teliti. Untuk mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :1. Putar klinometer sehingga menunjukkan angka nol.2. Kompas dalam keadaan terbuka penuh, tempelkan W pada bidang perlapisan hingga gelembung pada nivo lonjong berada ditengah.3. Tandai garis potong antara bidang lapisan dan kompas, ukur jurusnya melalui garis ini.4. kompas tegak lurus garis tersebut, baca kemiringan.

Selain menggunakan metode diatas, dapat pula mengukur kemiringan dengan menggunakan peta topografi. Langkah-langkah untuk mengukur derajat kemiringan menggunakan peta topografi adalah:1. Mencari skala dengan rumus:Interval Kontur =2. Menentukan jarak sebenarnya antara dua titk yang akan diukur kemiringanya berdasarkan jarak pada peta yang telah diketahui. Jarak sebenarnya = Skala Jarak pada peta3. Menentukan selisih beda tinggi tempat kedua titk4. Menghitung derajat kemiringan

Kegunaan Garis KonturSelain menunjukan bentuk ketinggianpermukaan tanah, garis kontur juga dapatdigunakan untuk:1. Menentukan profil tanah (profilmemanjang, longitudinal sections)antara dua tempat2. Menghitung luas daerah genangandan volume suatu bendungan3. Menentukan route/trace suatujalan atau saluran yangmempunyai kemiringan tertentu.4. Menentukan kemungkinan dua titikdi lahan sama tinggi dan salingterlihat.

Gambar 2. (a) Potongan memanjang pada garis kontur; (b) Bentuk, luas, dan volume daerah genangan berdasarkan garis kontur; (c) Rute dengan kelandaian tertntu(sumber: geografi-geografi.blogspot.com)

Penentuan Titik Detil untuk Pembuatan Garis KonturPenentuan titik detik untuk pembuatan garis kontur memiliki beberapa sifat, yaitu:1. Semakin rapat titik detil yang diamati,maka semakin teliti informasi yangtersajikan dalam peta.2. Dalam batas ketelitian teknis tertentu,kerapatan titik detil ditentukan olehskala peta dan ketelitian (interval) konturyang diinginkan.3. Pengukuran titik-titik detail untukpenarikan garis kontur suatu peta dapatdilakukan secara langsung dan tidaklangsung.

Gambar 3. Garis kontur dan titik ketinggian(sumber: geografi-geografi.blogspot.com)

a. Pengukuran tidak langsungTitik-titik detail yang tidak harus sama tinggi,dipilih mengikuti pola tertentu yaitu: polakotak-kotak (spot level) dan profil (grid) danpola radial. Dengan pola-pola tersebut gariskontur dapat dibuat dengan cara interpolasidan pengukuran titik-titik detailnya dapatdilakukan dengan cara tachymetry padasemua medan dan dapat pulamenggunakan sipat datar memanjangataupun sipat datar profil pada daerah yangrelatif datar. Pola radial digunakan untukpemetaan topografi pada daerah yang luasdan permukaan tanahnya tidak beraturan.

Gambar 4. (a) Pengukuran kontur pola spot leel dan pola grid (b) Pengkuran kontur pola radial(sumber: geografi-geografi.blogspot.com)

b. Pengukuran langsungTitik detail dicari yang mempunyaiketinggian yang sama dan ditentukanposisinya dalam peta dan diukur padaketinggian tertentu. cara pengukurannyabisa menggunakan cara tachymetry, ataukombinasi antara sipat datar memanjangdan pengukuran polygon. Cara pengukuran langsung lebih sulitdibanding dengan cara tidak langsung,namun ada jenis kebutuhan tertentu yangharus menggunakan cara pengukurankontur cara langsung, misalnya pengukurandan pemasanngan tanda batas daerahgenangan.

Rumus Interval KonturInterval Kontur (Ci) =Contoh:Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?

Interval Kontur (Ci) == = 50 meter

Interpolasi Garis KonturPenarikan garis kontur diperoleh dengancara perhitungan interpolasi, padapengukuran garis kontur cara langsung,garis-garis kontur merupakan garispenghubung titik-titik yang diamati denganketinggian yang sama, sedangkan padapengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu pada titiksembarang tidak sama.Bila titik-titik detail yang diperoleh belummewujudkan titik-titik dengan ketinggianyang sama, posisi titik dengan ketinggiantertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggitersebut dan diperoleh dengan prinsipperhitungan 2 buah segitiga sebangun.Data yang harus dimiliki untuk melakukaninterpolasi garis kontur adalah jarak antara 2titik tinggi di atas peta, tinggi definitif keduatitik tinggi dan titik garis kontur yang akanditarik. Hasil perhitungan interpolasi iniadalah posisi titik garis kontur yang melewatigaris hubung antara 2 titik tinggi.Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadapposisi titik pertama atau kedua. Titik hasilinterpolasi tersebut kemudian kitahubungkan untuk membentuk garis konturyang kita inginkan. maka perlu dilakukaninterpolasi linear untuk mendapatkan titiktitikyang sama tinggi. Interpolasi linear bisadilakukan dengan cara: taksiran, hitungandan grafis.a. Cara taksiran (visual)Titik-titik dengan ketinggian yang samab. Cara hitungan (Numeris)Cara ini pada dasarnya juga menggunakandua titik yang diketahui posisi danketinggiannya, hitungan interpolasinyadikerjakan secara numeris (eksak)menggunakan perbandingan linear.c. Cara grafisCara grafis dilakukan dengan bantuan garisgarissejajar yang dibuat pada kertastransparan (kalkir atau kodatrace).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Ilmu Ukur Tanah. Terdapat pada http://mardiansyahuigm.blogspot.com/2011/08/ilmu-ukur-tanah.html (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 11:40 WIB)

Geografi. 2011. Garis Kontur, Sifat dan Interpolasinya. Terdapat pada http://geografi-geografi.blogspot.com/2011/09/garis-kontur-sifat-dan-interpolasinya.html (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 23:15 WIB)

Morowali, Ansyar. 2013. Kegunaan Kompas Geologi dan Cara Penggunaannya. Terdapat pada http://anshar007.blogspot.com/2013/05/kegunaan-kompas-geologi-dan-cara_4.html (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 22:43 WIB)

Said, Mufty. 2009. Garis Kontur. Terdapat pada http://muftysaid.wordpress.com/2009/11/22/garis-kontur/ (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 12:13 WIB)

Samrumi. 2009/ Konsep dan Topik Dasar Mengenai Lahan. Terdapat pada http://samrumi.blogspot.com/2009/01/pengantar-evaluasi-lahan.html (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 22:57 WIB)

Setiawan, Agnas. 2013. Menghitung Derajak Kemiringan Lereng peta Topografi. Terdapat pada http://geograph88.blogspot.com/2013/04/menghitung-derajat-kemiringan-lereng.html (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 22:00 WIB)

Utama, Wandy. 2010. Sifat-Sifat Garis Kontur. Terdapat pada http://wandymausharing.blogspot.com/2010/09/sifat-sifat-garis-kontur.html (diakses pada hari Rabu, 27 November 2013 pukul 16:00 WIB)

Yusuf, Kasmat. 2012. Pengertian Kontur dan Kemiringan Lereng. Terdapat pada http://kasmatyusufgeo10.blogspot.com/2012/11/pengertian-kontur-dan-kemiringan-lereng.html (diakses pada hari Rabu, 27 Novemer 2013 pukul 21:17 WIB)