paper polip endometrium

Upload: indri-syafriza

Post on 01-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    1/19

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Polip endometrium ditandai dengan adanya perdarahan abnormal per vaginam, paling

    umum menometroragia atau perdarahan bercak ringan pasca menopause. Polip tcrjadi dari

    umur 29-59 tahun dengan kejadian terbanyak setelah umur 50 tahun. Insiden popil tanpa

    gejala pada anita pasca menopause kira-kira !0".

    Polip endometrium biasanya terjadi pada #undus dan dapat melekat dengan adanya

    tangkai yang ramping $bertangkai% atau dasar yang lebar $tidak bertangkai%. &adang-kadang

     polip prolaps melalui scrviks. 'ecara makroskopis polip endometrium tampak sebagai massa

    ovoid bcrukuran beberapa mill- meter hingga beberapa sentimeter, licin seperti beludru

     berarna merah hingga coklat. 'ecara histologis, polip endometrium mempunyai inti stroma

    dengan jaringan pembuluh darah yang jelas sena permukaan mukosa endometrium yang

    dapat melapisi komponen glanduler. Polip di bagian distal dapat menunjukkan perdarahan

    stroma, sel-sel radang, ulerasi dan dilatasi pembuluh darah dilatasi. &adang-kadang terjadi

     poliposis multipel. (arian lain yang jarang adalah adenomioma bertangkai $dibedakan dengan

    adanya pita penjalin otot polos%. .

    )iagnosis banding meliputi mioma submukosa, sisa produk konsepsi yang tertinggal,

    kanker endometrium dan sarkoma campuran. Polip sensiti# terhadap estrogen dan dapat

    menjadi keganasan yang prognosisnya lebih baik dibandingkan kanker endometrium non

     polipoid.

    )iagnosis mudah dibuat dengan histeroskopi dan pengobatannya adalah eksisi.*indakan ini mudah dilakukan dengan histeroskopi diikuti kurctase tangkai. 'ebuah senar 

    kaat atau gunting dapat digunakan untuk memotong dasar polip yang besar. +ntuk 

    menyingkirkan kanker endometrium, lebih baik diambil sampel kanalis endoservikalis

    dengan kuretase ketika mengangkat polip. Polip cenderung berulang dan histerektomi

    merupakan terapi de#initi# tetapi jarang dilakukan untuk polip endometrium jinak.

    .

    !

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    2/19

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Polip Endometrium

      Polip endometrium ialah tumor jinak pada dinding endometrium yang merupakan

     pertumbuhan akti# stroma dan kelenjar endometrium secara #okal, terutama pada daerah

    #undus atau korpus uteri. Polip ini dapat tumbuh tunggal ataupun ganda dengan diameter atau

    ukuran yang bervariasi mulai dari milimeter hingga sentimeter.

    2.2 Etioloi d!n Epidemioloi

    Penyebab utama polip endometrium belum diketahui secara pasti, tetapi teori

    hormonal dan #aktor genetik diyakini memiliki peran penting dalam patogenesis penyakit ini.

    aktor risiko yang berperan dalam penyakit ini antara lain usia, hipertensi, obesitas, dan

     penggunaan tamoi#en $obat anti-estrogen%. Prevalensi dari polip endometrium meningkat

    seiring dengan bertambahnya usia. Polip ini sering dijumpai pada anita berusia 29-59 tahun

    dengan prevalensi terbanyak pada pasien berumur di atas 50 tahun atau pada anita

     postmenapause. Prevalensi ini meningkat /0- 0" pada anita dengan riayat penggunaan

    tamoi#en.

    2." P!toenesis d!n P!tofisioloi

    'ampai saat ini belum diketahui penyebab pasti polip endometrium dan diduga

    merupakan penyakit multi#aktorial. )ipercayai baha polip merupakan sebuah tumor tunggal

    atau ganda yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. 'el-sel

    tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom dan !2. &romosom

    tersebut memiliki peranan penting dalam pengaturan proli#erasi sel-sel somatik, pertumbuhan

     berlebih sel endometrium dan pembentukan polip. aktor-#aktor yang mempengaruhi

     pertumbuhan tumor, di samping #aktor predisposisi genetik, adalah usia, hormonal $estrogen-

     progesteron%, hipertensi, dan obesitas. 1strogen dan progesteron memiliki peranan dalam

    mengatur keseimbangan proli#erasi dan apoptosis pada endometrium normal. )apat dilihat

     baha baik estrogen dan progesteron berpengaruh terhadap elongasi dari kelenjar 

    endometrium, jaringan stroma, dan arteri spiral yang merupakan karakteristik gambaran polip

    endometrium.

    2

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    3/19

    2.# $!nifest!si Klinis

    Polip endometrium seringkali berupa penonjolan langsung dari lapisan endometrium

    atau merupakan tumor bertangkai dengan pembesaran pada bagian ujungnya. 'ecara

    makroskopis polip endometrium tampak sebagai massa ovoid berukuran beberapa milimeter,

    licin seperti berudu, berarna merah-kecoklatan. 'ecara histologis, polip endometrium

    memiliki inti stroma dengan jaringan pembuluh darah yang jelas dengan vena permukaan

    mukosa yang dapat melapisi komponen glanduler. ampir sebagian besar penderita tidak 

    mengetahui atau menyadari keberadaan polip endometrial karena kelainan ini tidak 

    menimbulkan gejala spesi#ik. Pada umumnya polip terjadi secara asimptomatik dan

    ditemukan secara tidak sengaja pada saat kuretase ataupun +'3, tetapi beberapa dapat

    diidenti#ikasi terkait dengan mani#estasi klinis yang ditimbulkan diantaranya

    • Perdarahan abnormal uterus

    •  4yeri perut , nyeri pelvik, atau dismenore

    • In#ertil

      Perdarahan di luar siklus yang nonspesi#ik menjadi gejala utama dari polip

    endometrium. Pada anita pre atau post menapause dengan polip endometrium, perdarahan

    abnormal terjadi sekitar " kasus dan gejala yang paling umum dikeluhkan adalanyaadanya menorrhagia, haid tidak teratur, perdarahan post coital, perdarahan post menapause,

    atau perdarahan intermenstrual. +jung polip yang keluar dari ostium serviks dapat

    menyebabkan terjadinya perdarahan, nekrotik, dan peradangan. Polip endometrium memiliki

    konsistensi yang lebih kenyal dan berarna lebih merah dibandingkan polip serviks. 'elain

     perdarahan polip endometrium juga dapat menyebabkan timbulnya nyeri abdomen dan nyeri

     pelvik. 3ejala ini tidak begitu khas pada polip endometrium. 4yeri timbul karena gangguan

    reaksi peradangan, in#eksi, bekrosis, ataupun torsi polip endometrium bertangkai. )ismenore

    dapat terjadi sebagai e#ek penyempitan kanalis servikalis oleh tangkai polip endometrium.

    Polip endometrium sering dihubungkan dengan in#ertilitas, meskipun hubungan

    kausalnya masih belum jelas. ipotesis in#ertil, termasuk obstruksi mekanik menghambat

    #ungsi ostium dan mempengaruhi migrasi sperma, atau e#ek biokimia polip pada implantasi

    atau perkembangan embrio. 6ang terakhir ini mencerminkan temuan peningkatan kadar 

    metaloproteinase dan sitokin seperti inter#eron-gamma yang ditemukan pada polip bila

    dibandingkan dengan jaringan rahim yang normal. 7anita dengan berbagai penyakit

    intrauterin menunjukkan perubahan dalam matriks metaloproteinase dan sitokin

    /

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    4/19

    endometrium. Perubahan mediator biomekanik inilah yang diduga memiliki keterlibatan

    terhadap penyakit intrauterine dan menyebabkan gangguan kesuburan.

    2.% Di!nosis

    8pabila tangkai polip endometrium cukup panjang sehingga memungkinkan ujung

     polip mengalami protursi keluar ostium serviks, maka hal ini dapat memudahkan klinisi

    untuk menegakkan diagnosis. erikut beberapa alat dan cara untuk mendiagnosis polip

    endometrium.

    Ultr!sonor!fi tr!ns&!in!l

    Pada ultrasonogra#i transvaginal $*(+'%, polip endometrium biasanya muncul sebagai

    lesi hyperechoic/ echogenic  dengan kontur reguler dalam lumen uterus. :uang kistik 

    membesar sesuai dengan kelenjar endometrium dan dipenuhi oleh cairan protein yang dapat

    dilihat dalam polip atau polip mungkin muncul sebagai penebalan endometrium nonspesi#ik 

    atau massa #okal di dalam rongga endometrium. &adang kala, tampak seperti sarang taon.

    )ibandingkan dengan hiperplasia endometrium, polip hanya tampak menebal setempat,

    sedangkan hiperplasia endometrium melibatkan seluruh bagian endometrium dengan

    gambaran yang homogen. *emuan sonogra#i tersebut tidak spesi#ik untuk polip, dan kelainan

    endometrium lainnya seperti #ibroid submukosa mungkin memiliki #itur yang sama. 'elain

     penilaian lesi polip, vaskularisasi polip yang ditunjang oleh pembuluh-pembuluh darah

     percabangan terminal dari arteri uterina dapat juga dinilai, yaitu dengan menggunakan +'3

    color-#lo )oppler. +'3 ini dapat memvisualisasikan pembuluh arteri yang mensuplai polip

    yang disebut sebagai  pedicle artery sign  dan memperbaiki keakuratan diagnosis polip

    endometrium. Penambahan kontras intra uterine berupa Saline Infusion Sonography  $'I'%

    atau gel sonogra#i dapat menguraikan polip kecil endometrium yang terleatkan pada saat

     pemeriksaan *(+'.

    '!m(!r 2.1. +'3 ;olor )oppler $'umber http://www.kurtajrehberi.net/polip_nedir_tedavisi.htm )

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    5/19

    T)US ti! dimensi d!n ti! dimensi SIS

    *iga dimensi ultrasonogra#i $/-) +'% adalah teknik pencitraan non-invasi# dengan

    kemampuan untuk menghasilkan gambar rekonstruksi multiplanar melalui rahim dan kontur 

    eksternal. Pemeriksaan ini memungkinkan visualisasi yang lebih akurat antara endometrium

    dan miometrium.

    Di!nosis *istoloi

     Blind Biopsy

    )ilatasi uta dan kuretase tidak akurat dalam mendiagnosis polip endometrium dan tidak 

     boleh digunakan sebagai metode diagnostik . Pemeriksaan ini dibatasi oleh sensitivitasnya

    yang rendah jika dibandingkan dengan histeroskopi dengan biopsi. *eknik ini juga dapat

    menyebabkan #ragmentasi polip sehingga dapat membuat diagnosis histologis sulit

    diinterpretasikan. Pada anita menopause, hal ini terutama terjadi untuk polip, yang

    cenderung lebih luas berdasarkan dengan permukaan yang tidak rata disebabkan oleh kista

    tembus kecil yang ditutupi oleh endometrium atro#i. Pada pemeriksaan biopsi jaringan dapat

    ditemukan gambaran histopatologi seperti bentuk kelenjar yang tidak beraturan, tangkai

    #ibrovaskular atau stroma berserat dengan penebalan dinding pembuluh darah, dan terkadang

    dapat ditemukan metaplastis epitel skuamosa. 'elain itu juga dapat dilihat dari hiperplasia

     jaringan lokal yang terbatas pada jaringan polip, karsinoma intraepitel endometrium, dan

    komponen mesenkim yang mengandung stroma endometrium, jaringan #ibrosa, atau otot

     polos.

    Histeros+opi den!n dip!ndu Biopsi

    isteroskopi dengan dipandu biopsi adalah standar emas dalam diagnosis polip

    endometrium. &euntungan utama dari histeroskopi adalah kemampuan untuk memvisualisasikan dan menghapus polip bersamaan. )iagnostik histeroskopi sendiri hanya

    memungkinkan penilaian subjekti# dari ukuran, lokasi, dan si#at #isik lesi, dengan sensitivitas

    dilaporkan 5" sampai 99" dan spesi#isitas =" sampai !00", bila dibandingkan dengan

    histeroskopi dengan dipandu biopsi.

    5

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    6/19

     '!m(!r 2.2 istereskopi dengan kesan Polip 1ndometrium

    Tes Di!nosti+ L!inn,!

    •isterosalpingogra#i dapat mende#inisikan polip endometrium sebagai pedunkulata,

    de#ek nonspesi#ik dalam rongga endometrium, dengan sensitivitas yang tinggi $9"% tetapi

    spesi#isitas rendah $/

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    7/19

    $a% $b%

    '!m(!r 2.". $a%4ormal isterosalpingoram $b% Polip 1ndometrium$sumber http://www.advancedfertility.com/hsg.htm)

    2.- Pen!t!l!+s!n!!n

    Penatalaksanaan polip endometrium tergantung pada gejala ,risiko keganasan

    ,masalah kesuburan, dan keterampilan operator. Pilihan manajemen akan dipertimbangkan,

    apakah konservasi non operasi, konservasi dengan operasi>bedah , atau dengan menggunakan

     pendekatan bedah radikal.

    $!n!emen Konser&!si Non/0per!si

    'etelah didiagnosis polip endometrium, penghapusan polip dianggap sebagai prosedur 

    tanpa risiko atau risiko rendah, tetapi ada tidaknya resiko ataupun man#aat tindakan harus

    didiskusikan dengan pasien. )alam beberapa penelitian, ditemukan baha polip dengan

    ukuran diameter !0 mm memiliki kemungkinan sebesar 2=" untuk regresi spontan selama !2

     bulan. ?leh karena itu pasien dengan hasil biopsi rendah keganasan, pasien asimptomatik 

    atau pasien dengan ukuran polip @ !0 mm dapat dikelola secara konservati#.

    Pengobatan medis mungkin memiliki beberapa peran dalam pengelolaan polip

    endometrium. Penggunaan agonis 3n: dilaporkan berperan dalam mengobati gejala jangka

     pendek polip endometrium, tetapi kekambuhan gejala dapat terjadi setelah penghentian

     pengobatan. Aeskipun agonis 3n: dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan sebelum

    reseksi histeroskopi, pemberiannya harus dipertimbangkan terhadap biaya dan e#ek samping

    dari obat ini serta man#aatnya jika dibandingkan dengan peraatan etirpative alternati# sederhana tanpa menggunakan obat ini .

    =

    http://www.advancedfertility.com/hsg.htmhttp://www.advancedfertility.com/hsg.htm

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    8/19

    Konser&!si den!n oper!si

    )ilatasi buta dan kuretase telah menjadi pilihan manajemen standar untuk perdarahan

    uterus abnormal dan penyakit endometrium. 'urvei di Inggris pada tahun 2002 melaporkan

     baha 2 " dari ginekolog menggunakan teknik dilatasi buta dan kuretase untuk pengelolaan

     polip endometrium, dan 5!" melakukan kuretase buta setelah histeroskopi untuk 

    menghilangkan polip. ukti menunjukkan baha tindakan ini tidak begitu e#ekti# dan

    memiliki tingkat komplikasi yang signi#ikan $!!00 tingkat per#orasi dan !200 tingkat

    in#eksi %. *erkait dengan studi pada penelitian 8class II yang melaporkan penghapusan

    lengkap polip endometrium dengan hanya menggunakan teknik dilatasi buta dan kuretase

    hanya e#ekti# pada dari total 5! pasien atau sebesar

    'ebuah studi penelitian menunjukkan baha 50" penyakit endometrium dapat

    dihapuskan>dihilangkan, dan dalam banyak kasus tersebut banyak ditemukan penghapusan

    yang tidak lengkap. Aengingat tingkat komplikasi yang rendah terkait dengan penghapusan

    histeroskopi dan ketersediaannya yang luas, keamanan, dan kemampuan yang akan dilakukan

    dalam pengaturan raat jalan, dilatasi buta dan kuretase harus digantikan oleh teknik 

    visualisasi langsung dan penghapusan penyakit yang ditargetkan. *(+'-dipandu polipektomi

    telah diusulkan sebagai perbaikan pada teknik dilatasi dan kuretase buta.

    E+stirp!si d!n Histere+tomi

    isteroskopi dan polipektomi adalah metode yang e#ekti# dan aman untuk 

    mendiagnosa dan mengobati polip endometrium yang memungkinkan pemulihan secara cepat

    dalam aktu yang singkat. Benis instrumen yang digunakan untuk menghilangkan polip

    tergantung pada ketersediaan alat, biaya, dan pengalaman bedah, serta ukuran dan lokasi lesi .

    Polip besar dan sessile sebaiknya dihapus dengan histeroskop yang dilengkapi dengan loop

    elektrosurgical $resectoscopic%, 'edangkan polip kecil dan pedunkulata dapat dihilangkan

    dengan gunting atau tang polip kecil. isterektomi atau pengangkatan rahim adalah

     pengobatan de#initi# untuk polip endometrium. Aeskipun hal ini menjamin tidak adanya

    kekambuhan dan potensi keganasan, tetapi invasi# penyakit, risiko morbiditas bedah, biaya,

    dan implikasi kesuburan adalah #aktor yang harus dipertimbangkan dan dibicarakan dengan

     pasien. Indikasi dilakukannya histerektomi mencakup

    •8pabila terdapat tanda-tanda invasi# keganasan, seperti pada hiperplasia endometrial

    dengan gambaran sel atypia $keganasan%, epitelialintra servikal, dan adenokarsinoma.

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    9/19

    •Penyelesaian perdarahan postpartum ketika terapi konservati# gagal untuk mengontrol

     perdarahan.

    •isterektomi mungkin diperlukan untuk kasus menorrhagia akut yang tidak dapat

    tertangani secara konservati#.

    '!m(!r 2.#. asil histerektomi polip endometrium

    $'umber http>>.imed.ro>chirurgie>Polip"20endometrial.htm%

    s

    2. Pronosis

    Polip endometrium merupakan tumor jinak. Polip juga dapat berkembang menjadi

     prakanker atau kanker. 'ebagian besar polip mempunyai susunan histopatologik berupa

    hiperplasia kistik, hanya sebagian kecil yang menunjukkan hiperplasia adenomatosa. 'ekitar 

    0,5" dari polip endometrium mengandung sel-sel adenokarsinoma, dimana sel-sel ini akan

     berkembang menjadi sel-sel kanker. Polip dapat meningkatkan resiko keguguran pada anita

    yang sedang menjalani peraatan #ertilisasi in vitro. Bika pertumbuhan polip dekat dengan

    saluran telur, maka akan menjadi penyulit untuk hamil.

    9

    http://www.imed.ro/chirurgie/Polip%20endometrial.htmhttp://www.imed.ro/chirurgie/Polip%20endometrial.htmhttp://www.imed.ro/chirurgie/Polip%20endometrial.htm

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    10/19

      DATA3 PUSTAKA

    !. 883C Practice :eport Practice 3uidelines #or *he )iagnosis and Aanagement

    o# 1ndomethrial Polyps..

    2. 8nonim. +terine polyps. )iunduh dari http>>.mayoclinic.com>health>uterine-

     polyps>)'0099>)'1;*I?4Dcauses  pada Ainggu, !! 4ovember 20!>meds.Gueensu.ca>medicine->obgyn>pd#>hysterectomy.pd#   pada Ainggu, !!

     4ovember 20!endometrialpolyps.ppt   pada Ainggu, !! 4ovember 20!<

    . Prairohardjo, 'arono. 20!!. Ilmu &andungan 1disi &etiga, P*. ina Pustaka

    'arono Prairohardjo Bakarta.

    9. 'alim,', et all. 20!!. )iagnosis and Aanagement o# 1ndometrial Polyps 8

    ;ritical :evie o# the Citerature. Bournal o# Ainimally Invasive 3ynecology

    (ol.!.

    !0. *jarks, Aary and radley B. (an (oorhis. 2000. *reatment #or 1ndometrial

    Polyps (olume 9. 4o.. )epartment o# ?bstetrics and 3ynecology, +niversity

    o# Ioa ;ollege o# Aedicine, Ioa.

    !0

    http://www.mayoclinic.com/health/uterine-polyps/DS00699/DSECTION=causeshttp://www.mayoclinic.com/health/uterine-polyps/DS00699/DSECTION=causeshttp://meds.queensu.ca/medicine-/obgyn/pdf/hysterectomy.pdfhttp://www.hgv.org.au/endometrialpolyps.ppthttp://www.hgv.org.au/endometrialpolyps.ppthttp://www.mayoclinic.com/health/uterine-polyps/DS00699/DSECTION=causeshttp://www.mayoclinic.com/health/uterine-polyps/DS00699/DSECTION=causeshttp://meds.queensu.ca/medicine-/obgyn/pdf/hysterectomy.pdfhttp://www.hgv.org.au/endometrialpolyps.ppt

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    11/19

    LAP03AN KASUS $40$A UTE3I

    I. IDENTITAS

     4ama 4y. C'

    +sia / tahun

    8gama Islam

    Pendidikan 'A8

    Pekerjaan Ibu :umah *angga

    'uku Ainang

    8lamat Balan medan area selatan

     4ama 'uami *n. A*

    +sia !0>20!< pukul !/.!0 7I dengan

    KU 5 Perut bagian baah terasa ada benjolan

    Tel!!* 5

    Pasien merupakan pasien kiriman dari poli kebidanan :' aji Aedan dengan diagnosa

    mioma uteri. Pasien mengeluhkan terasa ada benjolan diperut bagian baah yang tidak 

    nyeri sejak H 2 / bulan ini. Pasien juga mengeluhkan keluar darah pervaginam yang

     banyak saat menstruasi sejak ! bulan terakhir dan nyeri selama menstruasi. )arah yang

    keluar bergumpal dan haid yang dialami lama, lebih dari !0 hari. Pasien juga mengaku

    !!

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    12/19

    haidnya tidak teratur. :iayat dikusuk$-%, riayat campur berdarah $-%, keputihan $-% ,

    8 dan 8& normal.

    3i6!,!t Pen,!+it D!*ulu 5

    ipertensi $-%)iabetes mellitus $-%

    8sma$-%

    3i6!,!t Pen,!+it Kelu!r! 5

    Aenurut pasien di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien.

    :iayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan asma disangkal.

    3i6!,!t H!id 5

    •Aenarche usia !2 tahun

    • 'iklus haid tidak teratur 

    • Cama haid 5-= hari dengan 2-/ kali ganti pembalut

    • )ismenorea $-%

    3i6!,!t Per+!6in!n 5 suami ke !, menikah ! usia 22 tahun

    3i6!,!t Kontr!sepsi 5 -

    3i6!,!t pers!lin!n 5

    !. 8nak laki-laki, aterm, C /.200 gram, cara Persalinan 'pontan Pervaginam,

    ditolong oleh bidan, umur sekarang !5 tahun, hidup.

    III. PE$E3IKSAAN ISIK 

    A. St!tus Present

    'ens ;A 8nemis $->-%

    *) !/0>0 mmg Ikterik $->-%

    : >i )yspnoe $-%

    :: 20 >i 'ianosis $-%

    * /,50 ; ?edem $-%

    * !5= cm 5 kg

    !2

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    13/19

    B. St!tus 'ener!lis!t!

    &epala )alam atas 4ormal

    Aata 8nemis ->-, ikterus ->-

    Ceher &3 tidak teraba, *(B normal

    *hora ;or unyi Bantung normal, reguler, unyi Bantung

    *ambahan $-%

    Pulmo 'uara pernapasan vesikuler, suara tambahan $-%

    8bdomen 'oepel, peristaltik $J% 4, teraba massa padat, immobile,

    kenyal, permukaan rata, nyeri tekan $-%, dengan ukuran benjolan sebesar kepalan

    tangan orang deasa, dengan pole ! jari dibaah pusat, pole baah setentang

    simphisis pubis .

    1kstremitas 8kral hangat $-%, edema $->-%

    I). STATUS 'INEK0L0'I

    Pemeri+s!!n Inspe+ulo 5

    Portio tampak licin, erosi $-%, darah $-%, keputihan $-%, #lour albus

    $-%, massa $-%

    (agina dinding vagina normal, tanda tanda peradangan $-%, sekret $-%, massa

    $-%

    Pemeri+s!!n D!l!m 7)T8 5

    +terus uterus ante#lei lebih besar dari biasanya, teraba massa

    sebesar kepalan tangan orang deasa, terasa kenyal, permukaan rata, immobile.

    Parametrium parametrium kanan dan kiri lemas, tidak teraba massa.

    8dnea adnea kanan dan kiri tidak teraba massa.

    ;avum douglas tidak menonjol

    ). PE$E3IKSAAN PENUNJAN'

    Ultr!sonor!fi 7US'8 A(domen 5

    +terus ante#leksi dengan ukuran lebih besar dari biasa

    *ampak gambaran echoic seperti kumparan

    8dnea kanan dan kiri dalam batas normal

    )I. DIA'N0SAAioma uteri

    !/

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    14/19

    )II. 3EN9ANA TINDAKAN

    ?bservasi keadaan umum dan vital sign pasien

    ;ek )arah rutin, #ungsi ginjal, #ungsi hepar dan gula darah, #oto thora, 1&3

    Cakukan tindakan operasi *8-'? pada tanggal != oktober 20!<

    Pemeri+s!!n L!(or!torium t!n!l 1- o+to(er 2:1#

    Hem!toloi Nil!i 3uu+!n

    b !5,0 g" !2-! g>dC 1ritrosit /,.!0K /,9-5,K

    t uC !50.000- uC A;( 90,! #C 0-9 #C

    A; /!, pg 2=-/! pg A;; /5,!" /0-/< " C1) jam 0-20 mm>jam &3)' 9= mg>dC @!dC

    unsi Hep!r  4ilai rujukan

    8lkali phospate 2!0 mg>dC !5-=0 mg>dC

    ilirubin total 0,=0 mg>dC 0,/-! mg>dC

    ilirubin direct 0,25 mg>dC @0,25 mg>dC

    '3?* ! +>I @I

    '3P* 20 +>I @I

    unsi 'in!l

    +reum /! mg>dC 20-dC

    ;reatinin 0,!9 mg>dC 0,-! g>dC

    oto T*or!; )alam atas 4ormal

    EK'  )alam atas 4ormal

    9! 12% 50 +>mC 0-/5 +>mC

    )III. LAP03AN 0PE3ASI

    ?perator )r. Auslich P, 'p?3

    - *anggal !=>!0>20!<

    - Ibu dibaringkan di meja operasi dengan kateter dan in#use terpasang baik.

    - )ilakukan spinal anestesi, dilakukan tindakan antiseptic dan aseptic kemudian

    abdomen ditutup dengan duck steril kecuali lapangan operasi.

    !

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    15/19

    - )ilakukan insisi p#anenstel mulai dari kutis, sub kutis, #ascia digunting kekanan dan

    kekiri, otot dikuakkan secara tumpul, peritoneum dijepit dengan pinset anatomis dan

    di insisi kemudian dilebarkan keatas dan kebaah, evaluasi cavum abdomen tampak 

    uterus lebih besar dari biasa.

    - &emudian diputuskan untuk dilakukan *8 '?, ligamentum rotundum dicleim dan

    digunting, kemudian diikat, identi#ikasi ligamentum in#undibulo pelvikum dikleim,

    diinsisi dan diikat.

    - &edua arteri uterine dikleim dan di insisi dengan electrocauter dan dijahit.

    Cigamentum sacrouterina dkleim dan di insisi dengan electrocauter kemudian diikat,

    evaluasi perdarahan.

    - Puncak vagina dijahit dengan vicryl no. ! dan evaluasi perdarahan

    - )ilakukan pencucian pada cavum abdomen, kemudian cavum abdomen ditutup lapis

    demi lapis.- &+ ibu post *8 J '? stabil

    Ii

    Injeksi ;e#otaime ! g>!2 jam

    Injeksi &etorolac /0 mg>!2 jam

    Injeksi 8s. *raneksamat>!2 jam

    Injeksi AetronidaEol>!2 jam

    ?bservasi tanda vital dan keluhan pasien

    ollo6 up t!n!l 1 1>?1:?2:1#

    ' nyeri luka operasi

    ? sens compos mentis anemis ->-

    *) !/0>=0 mmg ikterik ->-

    : 0 >I sianosis -

    :: 20 >I dyspnoe -

    * /,50

    ; oedem -

    !5

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    16/19

    'C 8bdomen soepel, peristaltic $J%

    P>( $-%

    C>? tertutup verban, kesan kering

    8 $-%

    8& $J% via kateter -

    *) !!0>0 mmg ikterik ->-

    : 0 >i sianosis -

    :: 20 >i dyspnoe -

    * /,50; oedem -

    'C 8bdomen soepel, peristaltic $J%

    P>( $-%

    C>? tertutup verban, kesan kering

    8 $-%

    8& $J% via kateter !500 cc

    latus $J%

    )iagnosa Post *8 J '? a>i mioma uteri J 2

    *erapi -I() :C 20 gtt>i

      -Injeksi ;e#otaime ! g>!2jam

      -Injeksi AetronidaEol>!2 jam

      -Injeksi &etorolac /0 mg>!2jam  -Injeksi 8s.*raneksamat >!2 jam

    !

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    17/19

    ollo6 up " t!n!l 2:?1:?2:1#

    ' -

    ? sens compos mentis anemis -

    *) !20>=0 mmg ikterik ->-

    : 0 >i sianosis -

    :: 20 >i dyspnoe -

    * /,50; oedem -

    'C 8bdomen soepel, peristaltic $J%

    P>( $-%

    C>? tertutup verban, kesan kering

    8 $-%

    8& $J% via kateter 00 cc

    latus $J%

    )iagnosa Post *8 J '? a>i mioma uteri J /

    *erapi -I() :C 20 gtt>i

     -Injeksi ;e#otaime ! g> jam

     -Injeksi AetronidaEol>!2 jam

     -Injeksi &etorolac /0 mg> jam

     -Injeksi 8s.*raneksamat>!2 jam

    :>8## kateter 

    ollo6 up # t!n!l 21?1:?2:1#

    ' -? sens compos mentis anemis ->-

    *) !20>0 mmg ikterik ->-

    : 0 >i sianosis -

    :: 20 >i dyspnoe -

    * /,50; oedem -

    'C 8bdomen soepel, peristaltic $J%

    P>( $-%

    !=

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    18/19

  • 8/9/2019 PAPER Polip Endometrium

    19/19

    !9