parameter perencanaan
DESCRIPTION
Parameter perencanaan. Lapisan konstruksi jalan. Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pelayanan konstruksi jalan. Fungsi dan kelas jalan Kinerja Perkerasan Umur Rencana Beban Lalu lintas Sifat dan daya dukung Tanah dasar Kondisi Lingkungan Sifat dan ketersediaan bahan konstruksi jalan - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Parameter perencanaan
Lapisan konstruksi jalan
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pelayanan konstruksi jalan
• Fungsi dan kelas jalan• Kinerja Perkerasan• Umur Rencana• Beban Lalu lintas• Sifat dan daya dukung Tanah dasar• Kondisi Lingkungan• Sifat dan ketersediaan bahan konstruksi jalan• Bentuk geometrik jalan
Kinerja perkerasan jalan
• Keamanan, ditentukan berdasarkan gesekan akibat adanya kontak antara ban dan permukaan jalan
• Wujud Perkerasan• Fungsi pelayanan
Wujud perkerasan dan fungsi pelayanan umumnya satu kesatuan yag digambarkan dengan “Kenyamanan mengemudi (riding quality)”
Tingkat kenyamanan ditentukan berdasarkan anggapan ;
• Jalan disediakan untk memberikan keamanan dan kenyamanan pada pemakai jalan
• Kenyamanan sebenarnya merupakan faktor subjektif
• Kenyamanan berkaitan dengan bentuk fisik perkerasan yang dapat diukur secara objektif
• Wujud perkerasan juga dapat dapat diperolehdarisejarah perkerasan jalan
• Pelayanan jalan dapat dinyatakan sebagai nilai rata-rata yang diberikan oleh sipemakai jalan.
Kinerja perkerasan dapat dinyatakan dengan :
• Indeks permukaan / serviceability index
• Indeks kondisi jalan / road condition index
Indeks Permukaan (IP)
Fungsi Pelayanan
4 -53 – 42 -31 – 20 -1
Sangat baikBaikCukupKurangSangat
RCI Kondisi permukaan jalan secara visuil
8 – 107 – 86 – 75 – 6
4 – 5
3 – 42 – 3
≤2
Sangat rata dan teraturSangat baik, umumnya rataBaikCukup, sedikit sekali atau tidak ada lubang, tetapi permukaan jalan tidak rataJelek, kadang-kadang ada lubang, permukaan jalan tidak rataRusak, bergelombang, banyak lubangRusak berat, banyak lubang dan seluruh daerah perkerasan hancurTidak dapat dilalui, kecuali dengan 4 WD jeep
Lalu Lintas
• Tebal perkerasan jalan ditentukan dari besar beban yang akan dipikul.
• Besar beban lalu lintas dapat diperoleh dari :
- Analisa lalu lintas saat ini
- Perkiraan pertumbuhan jumlah kendaraan selama umur rencana
Beban sumbu standar (Standar axle load)
• Jenis kendaraan yang memakai jalan beraneka ragam variasi ukuran, beban, konvigurasi sumbu.
• Perlu ada beban standar • Beban standar adalah beban sumbu tunggal roda ganda
seberat 18.000 pound (8.16 Ton)
ESAL (Equivalent Standard Axle Load)
Dengan ; ESAL = Ekivalensi standard axle loadL = Beban satu sumbu kendaraank = 1 ; untuk sumbu tunggal = 0.086 ; untuk sumbu tandem = 0.021 ; untuk sumbu triple
4
16.8
L
kESAL
Lintas Ekivalen• Lintas ekivalen adalah repetisi beban yang dinyatakan dalam lintas sumbu standar
diterima oleh konstruksi jalan.• Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) adalah besarnya lintas ekivalen pada saat jalan
tersebut dibukaLEP = Σ LHRi x Ei x Ci x (1 x i)n
• Lintas Ekivalen Akhir (LEA) adalah besarnya lintas ekivalen pada saat jalan tersebut membutuhkan perbaikan (akhir umur rencana)
LEA = LEP (1 + r)n
• Lintas Ekivalen Selama Umur Rencana (AE18KSAL/N) adalah jumlah lintasan ekivalen yang akan melintasi jalan selama masa layandari saat dibuka sampai akhir umur rencana.
NKo
NK T
NK K
Nilai Kondisi(NK)
KondisiPerencanaan Ideal
KondisiKritis
KondisiRuntuh
Rehabilitasi
Peningkatan
Penunjang
PemeliharaanRutin danBerkala
Masa Layan
N (log)
Masa Pemeliharaan Rutin danBerkala
Masa Peningkatan
Masa Rekonstruksi
Pedoman penentuan jumlah lajur
Koefisien distribusi lajur
Lebar Perkerasan (L) Jumlah Lajur (m)
L< 5,5 m 1 lajur
5,5 m < L < 8,25 m 2 lajur
8,25 m < L < 11,25 m 3 lajur
11,25 m < L < 15,00 m 4 lajur
15,00 m < L < 18,75 m 5 lajur
18,75 m < L < 22,00 m 6 lajur
Jumlah Lajur Kendaraan Ringan * Kendaraan Berat **
1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
1 lajur 1,00 1,00 1,00 1,00
2 lajur 0,60 0,50 0,70 0,50
3 lajur 0,40 0,40 0,50 0,48
4 lajur 0,30 0,45
5 lajur 0,25 0,43
6 lajur 0,20 0,40
• *Berat Total < 5 ton • ** Berat Total > 5 ton
Daya dukung tanah dasar
Metode – metode penentuan daya dukung tanah ;
• CBR (Californis Bearing Ratio)
• Mr (Resilient Modulus)
• k (Modulus Reaksi Tanah)
• DCP (Dynamic Cone Panetration)
Penentuan Nilai CBR Tanah Dasar
• Niali CBR satu titik pengamatan; CBR titik = {(h1(CBR1)1/3+ …. hn(CBRn)1/3 /100 }3
• CBR segmen
- Cara analitis :CBR segmen = CBR rata-rata – (CBR mak – CBR
min /R
DAFTAR NILAI R SETIAP JUMLAH CBR Segmen
Jumlah Titik R Jumlah Titik R Jumlah Titik R Jumlah Titik R
2 1,41 21 3,18 41 3,18 61 3,18
3 1,91 22 3,18 42 3,18 62 3,18
4 2,24 23 3,18 43 3,18 63 3,18
5 2,48 24 3,18 44 3,18 64 3,18
6 2,67 25 3,18 45 3,18 65 3,18
7 2,83 26 3,18 46 3,18 66 3,18
8 2,96 27 3,18 47 3,18 67 3,18
9 3,18 28 3,18 48 3,18 68 3,18
10 3,18 29 3,18 49 3,18 69 3,18
11 3,18 30 3,18 50 3,18 70 3,18
12 3,18 31 3,18 51 3,18 71 3,18
13 3,18 32 3,18 52 3,18 72 3,18
14 3,18 33 3,18 53 3,18 73 3,18
15 3,18 34 3,18 54 3,18 74 3,18
16 3,18 35 3,18 55 3,18 75 3,18
17 3,18 36 3,18 56 3,18 76 3,18
18 3,18 37 3,18 57 3,18 77 3,18
19 3,18 38 3,18 58 3,18 78 3,18
20 3,18 39 3,18 59 3,18
40 3,18 60 3,18
CBR segmen Metoda Grafis
CBR Ruas : 1
No CBR (%)
1 7,29
2 3,85
3 3,81
4 0,62
5 6,98
6 3,87
7 3,95
8 7,27
9 9,17
10 3,54
11 9,74
12 2,22
13 0,83
14 0,17
15 1,15
CBR Jumlah > % >
0 15 15/15 * 100 % 100 %
1 12 12/15 * 100 % 80 %
2 11 11/15 * 100 % 73,3333 %
3 10 10/15 * 100 % 66,6667 %
4 5 5/15 * 100 % 33,3333 %
5 5 5/15 * 100 % 33,3333 %
6 5 5/15 * 100 % 33,3333 %
7 4 4/15 * 100 % 26,6667 %
8 3 3/15 * 100 % 20 %
9 2 2/15 * 100 % 13,3333 %
Analisa CBR segmen Metoda Grafis
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CBR
% S
AM
A A
TA
U L
EB
IH D
AR
I
2.8 %
CBR segmen Metoda Grafis
Kondisi Lingkungan dan pengaruhnya terhadap konstruksi perkerasan jalan
• Mempengaruhi sifat teknis konstruksi perkerasan dan komponen material perkerasan
• Pelapukan bahan meterial
• Mempengaruhi penurunan tingkat pelayanan dan tingkat penyamanan perkerasan jalan.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi
• Air Tanah dan hujan, adanya aliran air disekitar badan jalan mengakibatkan perembesan air ke badan jalan yang mengakibatkan perlemahan ikatan antar butiran agregat dengan aspal, dan perubahan kadar air akan mempengaruhi daya dukung tanah dasar.
• Kemiringan medan, untuk mempercepat pengaliran air.
• Perubahan temperatur, bahan aspal adalah meterial termo plastis.