perencanaan strategis sistem informasi menggunakan the ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi...

31
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : GKI Masaran) Artikel Ilmiah Peneliti : Stefanus Andre Laksono (682010077) Charitas Fibriani, S.Kom., M.Eng Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Upload: others

Post on 25-Jun-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

(Studi Kasus : GKI Masaran)

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Stefanus Andre Laksono (682010077)

Charitas Fibriani, S.Kom., M.Eng

Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Page 2: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

ii

Page 3: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

iii

Page 4: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

iv

Page 5: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

v

Page 6: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

vi

Page 7: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

(Studi Kasus : GKI Masaran) 1Stefanus Andre Laksono,

2Agustinus Fritz Wijaya,

3Charitas Fibriani

Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia

Email : [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstract

The best Strategic planning is one of the most important things for a organization to be

able to run a good business processes.The business process in Masaran Indonesian

Christian Church has been running well though it still does not have infrastructure of

information system /information technology (IS/IT). So its needed the development of a

good framework for planning a return, designing and managing infrastructure IS/IT

Strategic information system planning is aimed to increase the benefit of business

organization. The stage of strategic information system planning in Masaran Indonesian

Christian Church is The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture

Development Method (ADM). TOGAF ADM consists of the stages to design an

Enterprise Architecture (EA) for an organization. The output is an architecture blueprint

in the enterprise scale as the orientation of the company to establish the IS/IT strategic

planning

Keywords : Strategic Planning, Information Systems, Information Technology, TOGAF

ADM, Enterprise Architecture.

Abstrak

Perencanaan strategis sistem informasi yang baik merupakan salah satu hal yang paling

penting bagi organisasi untuk bisa menjalankan proses bisnis yang baik.. Proses bisnis

Gereja Kristen Indonesia Masaran sudah berjalan dengan baik, namun masih belum

memiliki sebuah infrastruktur sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI). Sehingga

dibutuhkan pengembangan suatu kerangka kerja yang baik untuk merencanakan kembali,

merancang dan mengelola infrastruktur SI/TI. Perencanaan strategis sistem informasi

bertujuan untuk meningkatkan manfaat bisnis organisasi. Tahapan dalam perencanaan

strategis sistem informasi untuk Gereja Kristen Indonesia Masaran adalah The Open

Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM).

TOGAF ADM berisi tahapan-tahapan untuk merancang sebuah Enterprise Architecture

(EA) bagi sebuah organisasi. Luaran yang dihasilkan adalah sebuah blueprint arsitektur

berskala enterprise sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mewujudkan rencana

strategis SI/TI.

Kata Kunci : Perencanaan Strategis, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, TOGAF ADM,

Enterprise Architecture.

1Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

1. Pendahuluan

Sistem Informasi telah berkembang dari waktu ke waktu Sistem Informasi

merupakan salah satu penunjang proses pelayanan bagi suatu gereja untuk

mendukung dan membantu gereja dalam memaksimalkan proses pelayanan

grejawi dan membantu gereja dalam merealisasikan tujuan dari gereja .akan

tetapi peran sistem informasi di setiap gereja mempunyai peran yang berbeda –

beda sesuai dengan fungsi yang ada dalam gereja, sehingga perencanaan strategi

Sistem Informasi yang tepat sangat diperlukan untuk membantu sebuah

organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana pelayanannya

dan merealisasikan pencapian pelayanannya.

Organisasi yang menggunakan sistem informasi konvensional, dan belum

memiliki suatu perencanaan sistem informasi bisa dipastikan akan tertinggal

dengan organisasi pesaingnya yang telah memakai sistem informasi sebagai

pendukung kegiatan usaha mereka [1]. Perencanaan strategis sistem informasi

mutlak diperlukan oleh setiap organisasi yang akan memanfaatkan sistem

informasi. Dokumen ini menjadi acuan dalam melakukan investasi sistem

informasi. Tanpa perencanaan yang jelas, maka investasi sistem informasi yang

hendak dilakukan akan berjalan tanpa arah, memberikan kontribusi yang tidak

maksimal dan tidak selaras dengan tujuan yang ingin diraih [2].

Gereja Kristen Indonesia Masaran merupakan sebuah gereja yang memiliki

jemaat sekitar 370 orang yang berada di daerah desa masaran, dengan jemaat yang

sebanyak itu tentunya diperlukan Perencanaan Sistem Informasi namun dalam

menjalankan proses bisnisnya Gereja Kristen Indonesia Masaran masih

menggunakan sistem informasi konvensional. Masalah-masalah yang di alami

seperti belum terdapat pembagian tanggung jawab tugas penatua pada setiap

bidang yang ada, Gereja masih belum menggunakan teknologi sistem informasi

dalam setiap proses bisnisnya, dalam tata kelola administrasi maupun pengelolaan

data yang seharusnya dapat didukung dengan adanya teknologi infrastruktur

masih banyak kekurangan, khususnya dalam pengintegrasian data dan akses

koordinasi antar bagian. hal ini juga berpengaruh terhadap kecepatan pelayanan

dan kecepatan pengelolaan data guna memberikan output untuk membantu

pengambilan keputusan.

Keselarasan penerapan sistem informasi dengan kebutuhan organisasi hanya

mampu dijawab dengan memperhatikan faktor integrasi di dalam

pengembangannya, tujuan integrasi sebenarnya adalah untuk mengurangi

kesenjangan yang terjadi dalam proses pengembangan sistem informasi.

Diperlukan kerangka kerja untuk merancang, mengelola dan merencanakan

infrastruktur sistem informasi yang disebut dengan enterprise architecture (EA)

dalam mengupayakan pengurangan kesenjangan tersebut. EA dipandang sebagai

sebuah pendekatan logis, komprehensif, dan holistik untuk merancang dan

mengimplementasikan sistem dan komponen sistem secara bersamaan, dengan

kata lain, EA mengintegrasikan sistem informasi di dalam suatu arsitektur [2].

Salah satu kerangka dalam pembuatan EA adalah TOGAF, pemilihan TOGAF

karena TOGAF memiliki fokus terhadap infrastuktur dan siklus Architecture

Development Method (ADM), TOGAF di gunakan untuk mengembangkan

Enterprise Architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detil untuk

Page 9: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

mengimplementasikannya dan bersifat open source.The Open Group Architecture

Framework (TOGAF) diharapkan dapat memberikan rencana strategis sistem

informasi dan model infrastruktur sistem informasi yang dapat dijadikan acuan

dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengelola sistem informasi

serta infrastruktur teknologi informasi untuk Gereja Kristen Indonesia Masaran.

Penelitian ini hanya akan menganalisa 6 tahapan dari 9 tahapan yaitu Architecture

Vision, Business Architecture, Information System Architecture, dan Technology

Architecture, Opportunities Architecture, dan Migration Planning Analisa dari 6

tahapan tersebut akan menghasilkan luaran berupa Rencana Strategi Sistem

Informasi.

2. Tinjaun Pustaka

Penelitian yang berjudul “Perencanaan Strategi Sistem Informasi Berbasis

TOGAF ADM Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta”.

Penelitian tersebut membahas tentang penggunaan TOGAF ADM yang mengacu

pada peraturan hukum yang berlaku, visi, misi dan aktivitas bisnis yang

dijalankan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Penelitian

tersebut adalah berupa rancangan implementasi sistem informasi Disparbud kota

Yogyakarta yang disusun secara berjangka sehingga pelaksanaan fungsi

Disparbud dapat dioptimalkan. [3]

Penelitian mengenai perancangan strategis sistem informasi yang berjudul

“Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Bimbingan belajar Bintang

Pelajar”. Penelitian tersebut membahas tentang bagaimana memberikan gambaran

secara umum tentang perencanaan strategis sistem informasi menggunakan

metode SISP (Strategic Information System Planing) Ward and Peppard. Manfaat

dari penelitian ini adalah untuk di jadikan referensi untuk bidang penelitian

perancanaan strategis sistem informasi dan memberikan sebuah perencanaan

strategis pada perusahaan. [4]

Penelitian yang dilakukan berjudul Perencanaan Strategis Sistem Informasi Studi

kasus Gereja Kristen Indonesia Masaran dengan menggunakan The Open Group

Architecture Framework (TOGAF) akan membahas mengenai bagaimana

merancang implementasi sistem informasi dan infrastruktur berdasarkan kerangka

kerja TOGAF fokus terhadap infrastuktur dan siklus Architecture Development

Method (ADM). Gereja Kristen Indonesia Masaran menggunakan TOGAF

Framework guna mendukung dan meningkatkan proses pelayanan grejawi.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang

berjudul Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Bimbingan belajar Bintang

Pelajar dan Perencanaan Strategi Sistem Informasi Berbasis TOGAF ADM Pada

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, penelitian ini lebih

difokuskan pada sebuah organisasi yaitu gereja yang bertujuan untuk merancang

implementasi sistem informasi dan infrastruktur pada gereja GKI Masaran

menggunakan TOGAF Framework guna mendukung dan meningkatkan proses

pelayanan. penulis menerapkan arsitektur ini hanya sampai enam tahapan ADM,

mulai dari Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information

System Architecture, Technology Architecture, Opportunities Architecture, dan

Page 10: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Migration Planning pada Sistem Informasi Gereja Kristen Indonesia Masaran.

Berdasarkan penelitian di atas, maka akan menjadi sebuah acuan yang mendasar

dalam penerapan metode, kasus dan hasil yang berbeda. Metode yang digunakan

adalah TOGAF ADM yang memberikan tahapan enterprise architecture secara

rinci dan spesifik terhadap proses bisnis.

Strategi Sistem Informasi dan Strategi Teknologi Informasi (Strategi SI/TI)

meliputi dua (2) strategi yaitu strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi

sistem informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Esensi dari strategi SI adalah

menjawab pertanyaan “apa?”. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada

pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian khusus yang terkait atau guna

menjawab pertanyaan “bagaimana?” [5].

Enterprise architecture (EA) atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise

adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi,

fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah

sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana implementasi dari EA bisa

digunakan oleh organisasi adalah sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah

metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan

arsitektur enterprise tersebut. Sehingga, dengan ada metode EA diharapkan dapat

mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang

akan di investasikan [7].

TOGAF dimulai awal 1990-an sebagai metodologi untuk pengembangan

arsitektur teknis, dan telah dikembangkan oleh The Open Group ke dalam

kerangka arsitektur enterprise yang luas. Pada tahun 1995 , versi pertama dari

TOGAF (TOGAF 1.0) disajikan. Versi ini terutama didasarkan pada Architecture

Framework Teknis Pengelolaan Informasi (TAFIM), dikembangkan sejak tahun

1980 oleh Departemen Pertahanan AS (Wikipedia). TOGAF merupakan

kerangka dan metodologi untuk membantu dalam meningkatkan efisiensi bisnis

yang ada pada sebuah organisasi. TOGAF membantu pelaksana untuk keluar

dalam metode yang ekslusif, memanfaatkan sumber daya secara efisien dan

efektif, dan kembali ke tujuan pokok investasi. Dipergunakan dengan bebas oleh

apapun organisasi yang mengembangkan untuk mendisain, evaluasi, dan

membangun enterprise architecture.

Page 11: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 1. Architecture Development Method Cycle [8]

Gambar 1 menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan

pengembangan EA, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai

keberhasilan dari pengembangan EA oleh organisas,i prinsip-prinisip tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Prinsip Enterprise, yaitu pengembangan

arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi,

termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan. (2) Prinsip Teknologi

Informasi (TI) lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian

organisasi, termasuk unit - unit organisasi yang akan menggunakan. (3) Prinsip

Arsitektur adalah merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses

bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya.

Berdasarkan siklus fase ADM pada Gambar 1, maka secara lebih detail

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap persiapan (Preliminary Phase): Konfirmasi kerangka pendukung dan

mengidentifikasi prinsip arsitektur.

Phase A: Architecture Vision. Mendefinisikan scope, visi organisasi dan

memetakan strategi keseluruhan.

Phase B: Business Architecture. Mendeskripsikan bisnis arsitektur saat ini,

menghindari dampak penyimpangan arsitektur.

Phase C: Information System Architecture. Mengembangkan arsitektur untuk data

dan aplikasi.

Page 12: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Phase D: Technology Architecture. Menciptakan keseluruhan infrastruktur

yang akan digunakan.

Phase E: Opportunities and Solutions. Mengembangkan strategi keseluruhan,

mencari solusi untuk perancangan pada phase sebelumnya.

Phase F: Migration Planning. Merencanakan persiapan migrasi kepada

perancangan yang telah dibuat.

Phase G: Implementation Governance. Melakukan implementasi terhadap

perancangan dan penerapan yang sudah ada.

Phase H: Architecture Change Management. Memonitor sistem yang sedang

berjalan untuk kepentingan perubahan dan menentukan apakah untuk mengawali

satu siklus baru perlu pengulangan kembali ke tahap persiapan.[8]

Penelitian ini hanya akan menganalisa 6 tahapan dari 9 tahapan diatas yaitu

Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, dan

Technology Architecture, Opportunities Architecture, dan Migration Planning

Analisa dari 6 tahapan tersebut akan menghasilkan luaran berupa Rencana

Strategi Sistem Informasi

3. Tahapan Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Hal yang di lakukan dalam mendapatkan informasi dengan

cara mengungkap fakta, keadaan, fenomena dan keadaan yang terjadi saat

penelitian berjalan dan menyuguhkan data yang apa adanya. Data wawancara

yang didapatkan dari responden akan dideskripsikan sesuai dengan pengetahuan

dan pemahaman yang ada. Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group

Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka penelitian untuk

melakukan desain, perencanaan, implementasi, dan tatakelola arsitektur sistem

informasi dan teknologi informasi (SI/TI) seperti pada Gambar 2:

Page 13: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Tahap pertama yaitu melakukan studi literatur untuk mencari informasi atau

referensi yang relevan dan sesuai dengan kerangka yang akan digunakan, dalam

hal ini yaitu kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF).

bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan EA dan SI

yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM). Informasi atau

referensi yang digunakan pada penelitian ini berupa jurnal atau laporan penelitian

yang membahas mengenai konsep TOGAF, dan juga situs terpercaya pada

internet.

Tahap kedua yaitu pengumpulan data. Jenis data yang digunakan pada penelitian

ini adalah data primer. Data primer yang dibutuhkan untuk membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini adalah gambaran umum kegiatan pelayanan, rencana

pelayanan dan strategi gereja, visi dan misi gereja, dan proses pelayanan grejawi.

Data ini secara langsung didapatkan dari obyek penelitian dengan melakukan

wawancara dan observasi terhadap Gereja Kristen Indonesia Masaran.

Wawancara yang dilakukan akan menggunakan metode wawancara bebas,

dimana wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu

dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Narasumber pada

penelitian ini adalah Bapak Pdt. Enos Bayu Setiadi selaku Pendeta muda di

Gereja Kristen Indonesia Masaran.selain itu melakukan observasi, Observasi yang

di lakukan adalah observasi langsung dimana memungkinkan bagi peneliti untuk

mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam

observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang diamati.

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),

pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.

Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik

perilaku atau kejadian yang terjadi di Gereja Kristen Indonesia Masaran

Tahap ketiga yaitu penyusunan dan analisis data. Analisis data yang dilakukan

pada penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil wawancara dan

observasi untuk mengambil kesimpulan tentang proses bisnis di Gereja Kristen

Indonesia Masaran sekarang ini. Analisis yang dilakukan adalah analisis kualitatif

deskriptif untuk memahami dan menjelaskan variabel-variabel yang diteliti,

kemudian menentukan pengukuran kecenderungan pemusatan pada masing-

masing item pernyataan pada hasil wawancara.

Tahap keempat Tahap penyusunan & perencanaan strategi sistem informasi yang

didalamnya terdapat pengerjaan pembangunan arsitektur dengan menggunakan

TOGAF ADM, tahapan yang dilakukan meliputi 6 tahapan yaitu Architecture

Vision, Business Architecture, Information System Architectur Technology

Architecture, Opptunities and Solution, dan Migration Planing.

Preliminary Phase

Tahapan preliminary phase menentukan framework dan ruang lingkup Enterprise

Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta pendefinisian dari unsur

manajemen dimana dibentuk tim arsitektur dan organisasi.

Architecture Vision

Page 14: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Tahapan architecture vision menentukan kebutuhan yang dibutuhkan untuk

perancangan arsitektur sistem informasi yang meliputi:

- Profil organisasi.

- Pendefinisian visi dan misi.

- Tujuan organisasi.

- Sasaran organisasi.

- Proses bisnis organisasi.

- Unit organisasi.

- Kondisi arsitektur saat ini

Business Architecture

Tahapan business architecture menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang

diinginkan berdasarkan skenario bisnis organisasi. Dalam tahapan ini ada tiga (3)

hal yang harus dilakukan, yaitu: (1) Menentukan sudut pandang untuk

memperlihatkan bagaimana stakeholder saling berhubungan. (2) Menentukan

sumber daya yang relevan, seperti model dan pola yang digunakan. (3) Memilih

dan menentukan tools dan metode umum untuk pemodelan seperti Unified

Modelling Language (UML) dan Bagan Hirarki Fungsi dapat digunakan untuk

membangun model yang diperlukan.

Information System Architecture

Tahapan information system architecture menentukan arsitektur data dan

arsitektur aplikasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data

digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Tools yang dapat

digunakan yaitu: Activity Diagram dan Class Diagram. Tahapan dalam membuat

arsitektur data adalah: (1) Mendefinisikan entitas. (2) Membuat model konseptual

relasi entitas. (3) Pada arsitektur aplikasi lebih menekan pada bagaimana

kebutuhan aplikasi direncanakan, dengan tahapan: (1) Mendefiniskan aplikasi. (2)

Membuat model konseptual proses bisnis berdasarkan aktivitas skenario bisnis

dari aplikasi.

Technology Architecture

Tahapan technology architecture mendefinisikan teknologi - teknologi utama yang

dibutuhkan untuk menyediakan dukungan lingkungan teknologi bagi aplikasi

beserta data yang akan dikelola menggunakan teknologi tersebut. Untuk

membangun arsitektur teknologi dibutuhkan tahapan sebagai berikut: (1)

Mengidentifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform. (2) Mendefinisikan

platform dan distribusi teknologi. (3) Merelasikan platform teknologi dengan

aplikasi dan fungsi bisnis. (4) Mendistribusikan arsitektur teknologi. Hasil dari

tahapan ini adalah sebuah rancangan cetak biru (Blueprint) yang akan dijadikan

acuan oleh Gereja Kristen Indonesia Masaran dalam membangun EA.

Opportunities and Solution

Tahapan opportunities and solution berisi kegiatan yang di lakukan

meliputi :

(1) Evaluasi & alternative implementasi, (2) mendefinisikan strategi &

rencana Implementasi.

Migration Planning

Tahapan migration planning melakukan penyusunan urutan proyek-proyek

Page 15: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

berdasarkan prioritas dari berbagai perspektif dan manfaat dari proyek migrasi.

Dalam tahapan ini di lakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari

suatu sistem informasi.

4. Pembahasan dan Analisis

Pembahasan bab ini pertama-tama akan mempersiapkan perancangan Enterprise

Architecture (EA) dengan menggunakan TOGAF. Tahapan-tahapan yang ada

pada TOGAF yaitu Preliminary, Architecture Vision dan Business Architecture

merupakan tahapan awal untuk mengenal obyek penelitian yaitu pada Gereja

GKI Masaran. Tahapan-tahapan selanjutnya adalah Information System

Architecture, Technology Architecture, Opptunities and Solution, Migration

Planing dan bertujuan untuk merancang Enterprise Architecture(EA) dan

memberi blueprint pada Organisasi.

Preliminary Phase

Pada tahapan ini berisi langkah-langkah persiapan perencanaan arsitektur

enterprise yaitu menentukan framework arsitektur, scope enterprise organisasi

dan ruang lingkup Enterprise Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta

pendefinisian dari unsur manajemen dimana dibentuk tim arsitektur dan

organisasi. Pendefinisian proses bisnis pada Gereja GKI Masaran digambarkan

dengan menggunakan flowchart pada Gambar 3 :

Gambar 3. Flowchart bidang persekutuan penjadwalan ibadah

Page 16: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 4. Flowchart bidang persekutuan pengelolaan liturgi

Berdasarkan Gambar 3 dan 4 menggambarkan proses bisnis yang di lakukan

penatua pada bagian bidang persekutuan, dalam bidang persekutuan terdapat dua

proses, yaitu penjadwalan ibadah dan pengelolaan liturgi ibadah.

Gambar 5. Flowchart bidang kespel pengelolaan beasiswa

Page 17: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 6. Flowchart bidang kespel pengelolaan pengelolaan diakonia

Gambar 7. Flowchart bidang kespel pengelolaan pelayanan kesehatan

Berdasarkan Gambar 5, 6 dan 7 menggambarkan proses bisnis yang di lakukan

penatua pada bagian bidang kesaksian pelayanan atau disebut dengan kespel,

dalam bidang kespel terdapat tiga proses, yaitu pengelolaan data beasiswa anak

jemaat GKI Masaran bagi yang kurang mampu, pengelolaan pelayanan diakonia

bagi jemaat yang membutuhkan kemudian pelayanan kesehatan bagi jemaat.

Page 18: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 8. Flowchart bidang pembinaan pengelolaan kegiatan pembinaan

Berdasarkan Gambar 8, menggambarkan proses bisnis yang di lakukan penatua

pada bagian bidang pembinaan, dalam bidang pembinaan terdapat satu proses

yaitu pengelolaan kegiatan pembinaan yang ada di gereja, pembinaan ini meliputi

pembinaan majelis, pelayan berbagai komisi dan pembinaan bakat dan minat

jemaat.

Page 19: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 9. Flowchart bidang penata layanan pengelolaan jadwal rapat

Gambar 10. Flowchart bidang penata layanan pengelolaan inventaris gereja

Gambar 11. Flowchart bidang penata layanan pengelolaan keuangan

Page 20: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Berdasarkan Gambar 9, 10 dan 11 menggambarkan proses bisnis yang di lakukan

penatua pada bagian bidang penata layanan, dalam bidang penata layanan terdapat

tiga proses yaitu pengelolaan jadwal segala rapat yang ada di gereja, kemudian

pengelolaan inventaris gereja dan pengelolaan keuangan dari komisi-komisi yang

ada dalam gereja.

Gambar 12. Flowchart bidang Oikumene pengelolaan kegiatan luar gereja

Gambar 13. Flowchart bidang administrasi pengelolaan keseketariatan

Berdasarkan Gambar 12 dan 13 menggambarkan proses bisnis yang di lakukan

penatua pada bagian bidang oikumene dan administrasi umum, dalam bidang

oikumene terdapat satu proses yaitu pengelolaan kegiatan luar gereja, baik sinode,

klasis maupun kegiatan antar gereja kecamatan, kemudian pada bidang

administrasi mengelola keseketariatan, baik tentang surat masuk maupun surat

keluar.

Page 21: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Framework yang digunakan untuk perencanaan arsitektur enterprise sistem

informasi pada Gereja GKI Masaran adalah TOGAF dengan metodologi yang

mengacu pada 6 dari 8 tahapan TOGAF ADM, yaitu : (1)Phase A : Architecture

Vision, (2)Phase B : Business Arsitecture, (3)Phase C : Information System

Architecture, (4)Phase D : Technology Architecture, (5)Phase E : Opptunities and

Solution, (6)Phase F : Migration Planing. Scoope enterprise pada penelitian ini,

yang akan dianalisa dan dilakukan permodelan arsitektur adalah 5 (lima) proses

aktivitas utama pada Gereja GKI Masaran, yaitu mencakup : Manajemen

Persekutuan, Manajemen Kespel, Manajemen Pembinaan, Manajemen Penata

Layanan dan Manajemen Oikumene. Proses aktivitas utama tersebut akan

diproses dan dikelola sedemikian rupa dengan mengacu kepada Requirement

Management yang berguna untuk memberikan gambaran kebutuhan EA yang

efektif bagi organisasi.

Prinsip-prinsip EA pada tahapan awal pengembangan EA yang dapat digunakan

adalah prinsip yang sifatnya umum namun memiliki hubungan dengan enterprise

yang dikembangkan. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1)

penyeragaman penggunaan teknologi, (2) Penerapan open source software, (3)

modularisasi komponen-komponen sistem, dan (4) penggunaan konsep reuse dan

penggunaan bersama (sharing).

Requirement Management

Tujuan utama dari requirement management adalah mengidentifikasi kebutuhan

proses EA yang sesuai dalam setiap proses ADM. Skenario bisnis menjadi hal

utama dalam pengembangan tahapan ini. Skenario bisnis mencakup core business,

proses bisnis, dan permasalahan bisnis organisasi.

Phase A. Architecture Vision Tahap architecture vision akan dijelaskan mengenai kebutuhan terkait visi dan

misi perusahaan, profil organisasi, sasaran organisasi, struktur organisasi,

arsitektur dan kondisi penggunaan SI/TI organisasi saat ini di Gereja GKI

Masaran.

Phase B. Business Architecture

Tahap business architecture akan dilakukan analisa pada proses bisnis secara

lebih dalam, pada tahapan ini stakeholder pada bagian informatika akan

mengidentifikasi dan menganalisa proses bisnis agar relevan terhadap

perancangan yang akan dibuat. Permodelan tahapan ini dikelompokkan menjadi

dua yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung digambarkan menggunakan use

case diagram yang menjelaskan fungsi tiap proses bisnis yang ada pada Gereja

GKI Masaran. dapat di gambarkan dengan menggunakan pemodelan use case

diagram pada Gambar 14 sebagai berikut:

Page 22: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Penatua

Persekutuan

Penatua penata

layanan

Penatua kespel

pegawai

administrasi

bendahara komisi

Mengelola bagian oikumene

Mengelola bagian tata layanan

Mengelola bagian kespel

Mengelola bagian keseketariatan

Mengelola data keuangan

Mengelola bagian persekutuan

Pendeta

Mengelola bagian pembinaan

jemaat

Gambar 14. Use Case Gereja GKI Masaran

Berdasarkan uraian use case diatas di jelasakan bagaimana proses bisnis

Gereja Kristen Indonesia Masaran, terdapat tujuh stakeholder yang di bedakan

lagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal, bagian internal yaitu Pendeta,

penatua persekutuan, penatua keuangan, penatua kespel, pegawai administrasi dan

bendahara komisi kemudian bagian eksternal yaitu jemaat. Dari proses bisnis

bidang persekutuan mengelola tentang pengelolaan jadwal ibadah pada gereja dan

pengelolaan liturgi ibadah, kemudian proses bisnis bidang kespel di dalamnya

terdapat berbagai macam kegiatan dari pelayanan diakonia, pemberian beasiswa

anak sekolah yang kurang mampu dan pelayanan kesehatan untuk jemaat,

Page 23: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

kemudian proses bisnis bidang oikumene yaitu terdiri dari beberapa kegiatan luar

gereja baik dari lingkup klasis solo maupun sinode wilayah jawa tengah,

kemudian proses bisnis bidang pembinaan terdapat berbagai kegiatan pembinaan

untuk warga jemaat, di antaranya program katekisasi hingga pembinaan pengurus,

kemudian proses bisnis dari bidang penata layanan yaitu pengelolaan jadwal rapat

majelis sampai komisi-komisi di bawahnya, mengelola inventaris gereja dan

pembukuan keuangan greja, selanjutnya proses bisnis administrasi mengurus

masalah keseketariatan, kemudian bagian bendahara komisi mengelola

persembahan yang masuk tiap komisi. Dapat diketahui bahwa setiap bidang pada

proses utama memiliki keterkaitan, dan bidang utama terdiri dari aktifitas yang

saling terkait dengan proses pendukung. maka keterkaitan proses tersebut

dipetakan melalui arsitektur bisnis pada Gambar 15 sebagai berikut :

Gambar 15. Arsitektur Bisnis Gereja GKI Masaran

Berdasarkan pemetaan arsitektur bisnis yang digambarkan pada Gambar 15, hasil

pemetaan arsitektur gereja GKI Masaran ini di ambil berdasarkan use case yang di

buat, manajemen pada proses utama didukung oleh manajemen pada proses

pendukung, maka dapat dilihat semua manajemen di proses utama kecuali

manajemen oikumene selalu berhubungan oleh manajemen pengelolaan sumber

daya manusia, sedangkan khusus untuk manajemen penata layanan di dukung

oleh pengelolaan administrasi umum dan pengelolaan administrasi keuangan, ke

dua pengelolaan administrasi ini berhubungan dengan manajemen sumber daya

manusia.

Page 24: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Phase C. Information System Architecture

Pada tahapan information system architecture dilakukan perancangan arsitektur

data yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang akan digunakan

pada arsitektur aplikasi. Tahap ini juga mengharuskan kombinasi dari beberapa

entitas data dan arsiktektur aplikasi. Dua tahapan dalam membuat arsitektur data

yaitu: (1) Pendefinisian entitas berdasarkan pada fungsi bisnis. (2) Pembuatan

model konsep dengan menggunakan Class Diagram. Model konseptual

merupakan pendefinisian sekumpulan entitas, atribut dan relasi yang digambarkan

menggunakan Class Diagram. Arsitektur aplikasi diidentifikasi berdasarkan pada

: (1) Kebutuhan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan pada setiap

fungsi bisnis. (2) Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi bisnis. (3)

Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis.

Pada tahapan ini dilakukan pendefinisisan mengenai apa saja yang harus

dilakukan aplikasi untuk mengelola dan menyediakan informasi agar dapat

mendukung fungsi bisnis. Dari hasil identifikasi fungsi bisnis dapat ditentukan

daftar kandidat modul aplikasi yang diperlukan untuk mendukung fungsi aktivitas

utama pada Gereja GKI Masaran.

Berdasarkan observasi dan analisis, maka sistem informasi dan kandidat aplikasi

yang sesuai dan dapat dibangun dapat dilihat pada Tabel 1:

Tabel 1. Kandidat Aplikasi Gereja GKI Masaran

Kandidat aplikasi Gereja Kristen Indonesia masaran terdapat 11 aplikasi yang

terdiri dari 6 permodelan sistem informasi dari aktivitas utama dan aktivitas

pendukung, yang peratama dari sistem informasi persekutuan terdiri dari dua

kandidat aplikasi yaitu aplikasi pengelolaan jadwal ibadah dan aplikasi

pengelolaan liturgi ibadah, pada bagian manajemen persekutuan ini memang di

fokuskan mengenai hal tentang persekutuan di Gereja Kristen Indonesia Masaran,

selanjutnya dari kelompok sistem informasi kespel terdapat tiga kandidat yaitu

Page 25: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

aplikasi pengelolaan data beasiswa jemaat, aplikasi pengelolaan pelayanan

diakonia dan aplikasi pengelolaan pelayanan kesehatan, pada bagian manajemen

kespel ini berisi tentang kegiatan pelayanan khusus untuk jemaat Gereja Kristen

Indonesia, selanjutnya pada bagian manajemen pembinaan terdapat satu kandidat

aplikasi yaitu aplikasi pengelolaan kegiatan pembinaan Gereja Kristen Indonesia

Masaran, kenapa hanya satu aplikasi di karenakan memang dalam bagian

manajemen pembinaan hanya berisi tentang kegiatan pembinaan-pembinaan,

selanjutnya pada bagian manajemen penata layanan terdapat tiga kandidat aplikasi

yaitu aplikasi pengelolaan jadwal rapat, aplikasi pembukuan keuangan dan

aplikasi pengelolaan inventaris gereja, kemudian pada bagian manajemen

oikumene terdapat satu kandidat aplikasi yaitu aplikasi pengelolaan data kegiatan

luar gereja, kemudian pada bagian administrasi umum terdapat satu kandidat

aplikasi yaitu aplikasi pengelolaan keseketariatan yaitu tentang kegiatan surat

menyurat.Arsitektur sistem aplikasi dapat dimodelkan menggunakan application

landscape, dimana arsitektur sistem aplikasi tersebut menggambarkan hubungan

kedekatan antar sistem aplikasi yang dapat terlihat pada Gambar 16 berikut :

Gambar 16. Arsitektur Sistem Aplikasi

Page 26: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Arsitektur sistem aplikasi terdiri dari Web Client yang berupa aplikasi

Desktop dan Web kemudian Web portal yang berisi aplikasi-aplikasi dari

pengelolaan jadwal ibadah hingga pengelolaan keseketariatan, aplikasi-aplikasi ini

berasal dari usulan aplikasi yang akan di buat di Gereja Kristen Indonesia

Masaran. Untuk mengoptimalkan lapisan arsitektur sistem aplikasi tersebut maka

di tambahkan lapisan user profil management yang berfungsi untuk mengatur

profil penggunaan aplikasi, kemudian adanya dukungan pada keamanan

infrastruktur jaringan berupa lapisan network security.Berdasarkan gambar

arsitektur sistem aplikasi pada Gambar 16, maka dapat dilakukan proses

pemetaan terhadap komponen infrastruktur yang mengacu pada Technical

Reference Model (TRM) TOGAF seperti terlihat pada Gambar 17 berikut :

Gambar 17. Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap Arsitektur Teknologi

Dari gambar di atas tentang pemetaan arsitektur sistem aplikasi terhadap arsitektur

teknologi terdapat hubungan di antara keduanya yang pertama bussines

application memiliki hubungan dengan arsitektur sistem aplikasi pada lapisan

Page 27: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

client application yang berisi aplikasi-aplikasi yang nantinya akan di buat,.

Kemudian lapisan web portal berhubungan dengan infrastructure application dan

data interface. Kemudian pada lapisan user profil management berhubungan

dengan lapisan user interface pada arsitektur teknologi. Selanjutnya network

security sistem aplikasi berhubungan dengan lapisan security pada arsitektur

teknologi, dan lapisan operating system sampai dengan communication structure

pada lapisan arsitektur teknologi merupakan lapisan yang mendukung semua

lapisan pada arsitektur sistem aplikasi.

Phase D. Technology Architecture

Tahapan technology architecture merupakan tahapan pengembangan arsitektur

teknologi terkait dengan logika dan bentuk nyata aplikasi serta infrastruktur yang

direkomendasikan. Berdasarkan kondisi teknologi saat ini, maka arsitektur

teknologi yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah model yang

menggambarkan proses transformasi informasi antara sistem aplikasi yang telah

dirancang pada Gambar 16 yaitu arsitektur sistem aplikasi, aliran informasi antara

sistem aplikasi dapat dilihat pada Gambar 18 berikut:

Gambar 18. Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi

Page 28: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Gambar 18 menjelaskan bahwa sistem informasi pada setiap bagian yang ada

saling berhunungan dapat dilihat bahwa sistem informasi pembinaan, sistem

informasi oikumene, sistem informasi persekutuan, sistem informasi penata

layanan, sistem informasi kespel sejajar dan berhubungan langsung dengan Web

Portal kemudian sistem pengelolaan administrasi umum dan sistem pengelolaan

administrasi keuangan yang sebagai proses pendukung proses utama terhubung

dengan Client Application.

Skema infrasktruktur jaringan di Gereja Kristen Indonesia Masaran dapat dilihat

pada Gambar 19 berikut :

Gambar 19. Skema Jaringan Gereja Kristen Indonesia Masaran

Pada skema jaringan gereja Kristen Indonesia masaran menggunakan

topologi bus, jaringan internet yang di lindungi firewall kemudian modem

menyambung ke server kemudian server di sambungkan ke switch hub dan di

sambungkan ke beberapa komputer pada setiap bagiannya, pada masing-masing

bagian diberi satu komputer, karena di setiap bagian hanya terdapat satu operator,

dan hanya ada dua printer yang di letakkan pada bagian persekutuan dan

administrasi.

Page 29: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Phase E. Opportunities and Solution

Tahapan opportunities and solution mendefinisikan strategi & rencana

Implementasi pada Gereja Kristen Indonesia Masaran. Rencana implementasi

dapat dilihat pada tabel 2 :

Tabel 2. Rencana implementasi Gereja Kristen Indonesia Masaran

Kondisi di GKI Masaran ini belum sama sekali menggunakan sistem

informasi, sehingga kandidat aplikasi yang akan di buat oleh penulis semua akan

di rencanakan, mulai dari sistem informasi persekutuan sampai sistem informasi

administrasi umum.

Phase F. Migration Planning

Tahapan Migration Planning bertujuan mengidentifikasi parameter strategis. Pada

fase architecture vision dilakukan analisis terhadap kondisi saat ini. Sedangkan

pada fase information system architecture dan technology architecture dilakukan

pemodelan kebutuhan sistem informasi yang akan datang. Dari hasil analisis yang

telah dilakukan terdapat kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dengan usulan

untuk mencapai kondisi yang akan datang. Analisis kesenjangan dilakukan untuk

melihat perbandingan kondisi saat ini dengan setelah penerapan arsitektur yang

akan datang. Setelah itu dari hasil evaluasi kesenjangan dapat dibuat strategi

untuk penyelesaian permasalahan dengan perencanaan pembangunan sistem

informasi dan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan.

Solusi rekomendasi untuk Gereja Kristen Indonesia Masaran dilihat dari kondisi

yang ada saaat ini dan permodelan sistem informasi yang akan datang,

berdasarkan tahapan TOGAF mulai dari architecture vision sampai technology

architecture dapat didefinisikan melalui renstra pembangunan sistem informasi

yang dapat dilihat pada Tabel 3 :

Page 30: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

Tabel 3. Renstra Gereja Kristen Indonesia Masaran

Pada tahun pertama sistem informasi Manajemen persekutuan yang nantinya akan

dibangun terlebih dahulu karena berdasarkan analisa kebutuhan sistem informasi

manajemen persekutuan inilah yang merupakan sistem informasi utama yang akan

membantu gereja untuk mengelola kegiatan-kegiatan ibadah yang di lakukan di

Gereja GKI Masaran ini, kemudian pada tahun kedua akan dibangun sistem

informasi administrasi umum yang merupakan aktivitas pendukung, sistem ini

nantinya akan mengelola masalah keseketariatan gereja, selanjutnya pada tahun ke

yang sama di bangun sistem informasi pembinaan dimana sistem informasi ini di

gunakan untuk membantu proses pembinaan jemaat dalam hal organisasi maupun

pelayanan, di tahun ke tiga di bangun sistem informasi penata layanan ini

merupakan lanjutan dari proses pembinaan jemaat, kemudian pada tahun ke empat

akan di bangun sistem informasi kespel, kemudian di tahun terakhir akan di

bangun sistem informasi oikumene yang nantinya akan dibangun untuk memenuhi

proses bisnis pada Gereja Kristen Indonesia masaran.

5. Kesimpulan

Hasil yang diperoleh dalam perencanaan strategis sisem informasi di Gereja

Kristen Indonesia Masaran, adalah antara lain bahwa sistem informasi pada gereja

Kristen Indonesia masaran belum terbentuk sehingga belum dapat menunjang

proses pelayanan yang ada secara maksimal. Solusi yang telah di susun pada

perencanaan strategis sistem informasi berfokus pada proses bisnis didefinisikan

menggunakan analisa value chain activity yang terdiri dari proses utama dan

proses pendukung sebagai pendukung proses utama. Proses utama meliputi

manajemen persekutuan, manajemen kespel, manajemen pembinaan, manajemen

penata layanan dan manajemen oikumene. Sedangkan, proses pendukung yang

berfungsi untuk mendukung proses utama meliputi manajemen pengelolaan

sumber daya manusia, pengelolaan administrasi umum, pengelolaan administrasi

keuangan. Hasil yang diperoleh dari analisa kebutuhan dan kondisi yang ada

adalah 6 permodelan sistem informasi dan 11 aplikasi dari 6 proses bisnis yang

akan diimplementasikan dalam jagka waktu 5 tahun. Model enterprise

architecture (EA) yang terbentuk dapat digunakan Gereja Kristen Indonesia

Page 31: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The ......fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem [6]. Bagaimana

sebagai acuan perancangan sistem informasi. Arsitektur dan skema teknologi

infrastruktur yang dirancang merupakan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi

struktur tiap bagian saat ini. Secara keseluruhan rekomendasi blueprint yang

dibangun berdasarkan model enterprise architecture (EA) dengan menggunakan

TOGAF ADM di Gereja Kristen Indonesia Masaran.

6. Daftar Pustaka

[1] Rochim, A., 2009, Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perguruan

Tinggi (Studi Kasus : Universitas Diponegoro Semarang), Semarang : Universitas

Diponegoro.

[2] Widiatmo, R., 2012, Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi

Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture

Framework(TOGAF)(Studi Kasus : Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba

Barat), Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Gandhi, A., Kurniati, A., 2012, Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Berbasis TOGAF ADM Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

Yogyakarta, Bandung : Institut Teknologi Telkom.

[4] Raschania, P., 2011, Perencanaan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus :

Bimbingan Belajar Bintang Pelajar. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

[5] Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning For Information System 3rd

Ed., UK: John Wiley & Sons, Ltd.

[6] ]Osvalds, 2001, Definition of Enterprise Architecture – Centric Models for

theSystems Engineer, TASC Inc.

[7] Kourdi, H., 2007, Framework for Enterprise Architecture, IEEE:

September.

[8] The Open Group, 2013, The Open Group Architecture Framework:

Architecture Development Method, https://www2.opengroup.org/ogsys, diakses: 6

juli 2014.