partisipasi keswadayaan dan kelembagaan lokal

Upload: shareev

Post on 01-Mar-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Partisipasi Keswadayaan Dan Kelembagaan Lokal

    1/6

    Program PelatihanFungsional Penjenjangan PerencanaTingkat PertamaMAP-UGM dan Bappenas

    Pointers:

    PARTISIPASI, KESWADAYAAN, dan KELEMBAGAAN LOKAL

    1. Relevansi Partisipasi, Keswadayaan, dan Lembaga Lokal bagi perencanaanpembangunan.

    - Kebijakan pembangunan tidak di ruang hampa kebijakanperencanaan pembangunan dipengaruhi lingkungan salah satunyaketerlibatan masyarakat.

    - Wawasan tentang keterlibatan masyarakat diperlukan sebagai

    pertimbanagn penyusunan kebijakan pembangunan.

    2. Partisipasi dan Keswadayaan

    Keterlibatan masyarakat, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dalamsuatu kegiatan atau aktivitas tertentu.

    Partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat dimaknai sebagai keterlibatanmasyarakat, baik secara langsung atau tidak langsung, dalam prosespembangunan. Proses pembangunan, dalam pengertian yang longgar, meliputi

    perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan, danpemeliharaanhasil pembangunan.

    Partisipasi bentuk: mendukung dan menggugatsifat : mandiri dan mobilisasi

    Partisipasi bersifat mandiri ada unsur keswadayaan

    3. Partisipasi dimaknai sebagai .... proses berbagi dan mengambil bagiandari..... Pemaknaan ini mengandung arti bahwa dalam partisipasi berlangsungproses membuka ruang dan adanya aktivitas masyarakat mengambilbagian di dalamnya. Partisipasi merupakan proses di mana anggota masyarakat

    mampu membagi pandangan mereka dan menjadi bagian dari proses pembuatankeputusan dan berbagai aktivitas perencanaan.

    4. Dengan memperhatikan unsur partisipasi, maka partisipasi sejatinya dapatberlangsung dalam kondisi adanya keleluasaan, kesediaan dankepercayaan, dan kemampuan.

  • 7/26/2019 Partisipasi Keswadayaan Dan Kelembagaan Lokal

    2/6

    Berkaitan dengan keleluasan, dinyatakan bahwa partisipasi tidak akanberlangsung bila tidak ada keleluasan atau tidak ada ruang yang diberikan.Berkaitan dengan ruang yang diperlukan untuk berlangsungnya partisipasi, dapatdibedakan ruang politik dan ruang sosial

    Ruang politik mengacu pada adanya kesediaan pemerintah mengembangkanstruktur kesempatan politik yang bisa memfasilitasi partisipasi dapat berkembangsecara optimal. Ruang sosialmengacu pada adanya jaminan bahwa struktursosial yang ada di masyarakat bersifat egaliter, struktur sosial yang elitis danpatron-klien menghambat berlangsungnya partisipasi.

    Berkaitan dengan kesediaan dan kepercayaan, dinyatakan bahwa partisipasiakan berlangsung bila ada kesediaan dari kedua belah fihak (pemerintah danmasyarakat). Demikian pula harus ada kepercayaan dari masing-masing fihakuntuk berlangsungnya partisipasi.

    Berkaitan dengan kemampuan, dapat dinyatakan bahwa partisipasi akanberlangsung apabila ada kemampuan yang relatif memadai (dan relatifseimbang) pada masing-masing fihak (pemerintah dan masyarakat).

    5. Lembaga lokal.

    Apa makna dari lembaga lokal ? Lembaga tidak selalu dimaknai sebagaiorganisasi, walaupun tidak dipungkiri ada pula lembaga yang sekaligus

    juga merupakan organisasi.

    Lembaga dapat dimaknai sebagai hubungan sosial yang terorganisir yangmengandung nilai-nilai, norma-norma ataupun perilaku tertentu guna memenuhikebutuhan masyarakat. Contoh: Gotong royong dimaknai sebagai lembaga; danlembaga gotong royong menunjukkan hadirnya suatu hubungan sosial yangterorganisir yang mengandung nilai-nilai tertentu guna mememunihi kebutuhanhidup masyarakat.

    Lembaga dapat pula dimaknai sebagai hubungan sosial dan sekaligus sebagaiorganisasi. Contoh: Subak di Bali; subak dapat dimaknai sebagai hubungansosial yang terorganisir untuk pemenuhan kebutuhan di bidang pertanian, namunsubak sekaligus juga menunjuk pada organisasi para petani di Bali

    Dalam konteks materi bahasan ini, lembaga lokal dimaknai sebagaiorganisasi di ranah lokal yang dibentuk guna memenuhi kebutuhan hidupmasyarakat.

  • 7/26/2019 Partisipasi Keswadayaan Dan Kelembagaan Lokal

    3/6

    Proses keberadaan lembaga lokal dimungkinkan atas usulan dari bawah(bottom-up), bentukan dari atas (top-down), atau kombinasi di antarakeduanya.

    Lembaga lokal yang keberadaannya berasal atas dasar usulan dari bawah

    (bottom-up) pada umumnya hadir karena adanya kepentingan untukmewujudkan kepentingan / kebutuhan bersama dari para anggotanya. Lembagalokal yang keberadaannya atas dasar bentukan dari atas (top-down) biasanyaada karena kepentingan fihak pemerintah, sementara anggota masyarakat dapatdinyatakan tidak berkepentingan sama sekali terhadap lembaga tersebut.Lembaga lokal yang keberadaannya atas dasar kombinasi usulan dari bawah daninisiatif dari atas (kombinasi bottom-up dan top-down) muncul karena adanyakepentingan yang relatif sama antara anggota masyarakat dan pemerintah.

    Tipe lembaga lokal berdasar: sektor aktivitas dan basis. Tipe lembagalokal atas dasar di mana lembaga tersebut melakukan aktivitasnya, antara lain:

    -

    Lembaga lokal yang bergerak di sektor publik,- Lembaga lokal yang bergerak di sektor society,- Lembaga lokal yang bergerak di sektor private,- Lembaga lokal yang bergerak di sektor publik, society dan private.

    Tipe lembaga lokal atas dasar basis dari lembaga yang bersangkutan, antaralain:

    - Lembaga lokal berbasis negara,- Lembaga lokal berbasis society: basis agama, etnis, fungsi,-

    Lembaga lokal bebasis private

    Lembaga lokal, apapun tipenya, apakah dapat dikategorikan sebagai interestgroup ? Kalau lembaga lokal merupakan interest group, maka interest grouptipe apa ? ( ada 4 macam tipe interest group: anomik, non-assosiasional,assosiasional, dan institusional)

    Karakteristik lembaga lokalantara lain:- Sentralistis- Paternalistis- Partisipasi relatif terbatas- Jaringan lokal relatif terbatas

    -

    Dan lain-lain

    Berdasarkan karakteristik lembaga lokal yang ada di Indonesia bagaimanakeswadayaan lembaga lokal ? (Diskusikan !)

    Salah satu fungsi dari lembaga lokal adalah sebagai wadah atau arena di manamasyarakat dapat melakukan partisipasi untuk menyalurkan aspirasinya. Perlu

  • 7/26/2019 Partisipasi Keswadayaan Dan Kelembagaan Lokal

    4/6

    diketahui bahwa aspirasi masyarakat dapat disalurkan melalui cara konvensionalataupun non-konvensional.

    Kinerja lembaga lokal dalam menjalankan fungsinya antara lain dipengaruhi olehproses pembentukan lembaga lokal tersebut. Lembaga lokal yang terbentuk

    secara bottom-up biasanya ditandai dengan adanya kinerja yangbercorak partisipatif. Lembaga lokal yang terbentuk secara top-downbiasanya ditandai dengan adanya kinerja yang bercorak mobilisasi.Sementara itu lembaga lokal yang pembentukannya atas dasar usulan daribawah dan sekaligus pada saat yang bersamaan ada inisiatif pemerintah,kombinasi bottom-up dan top-down biasanya ditandai dengan adanyakinerja yang bercorak partisipatif.

    Selain sebagai wadah partisipasi masyarakat, lembaga lokal dapat menjalankanperan sebagai inisiator penyusunan kebijakandan juga sebagai pengontrolatas usulan kebijakan.

    Dalam konteks ini perlu pula diketehui keterkaitan lembaga lokal dengan institusibaik di tingkat supra struktur maupun infra struktur.

    6. Keterkaitan relasi negara (pemerintah) dengan masyarakat di satu sisidengan kemunculan atau adanya kondisi-kondisi yang diperlukan bagiberlangsung partisipasi pada sisi yang lain.

    Relasi negara (pemerintah) masyarakat: dimungkinkan negara (pemerintah) dan masyarakat dalam kondisi sama-

    sama kuat, dimungkinkan negara (pemerintah) dalam kondisi kuat, dan masyarakat

    dalam kondisi lemah,

    dimungkinkan negara (pemerintah) dalam kondisi lemah, dan masyarakatdalam kondisi kuat, atau

    dimungkinkan negara (pemerntah) dan masyarakat dalam kondisi sama-sama lemah.

    Berbagai kemungkinan kondisi di atas, berpengaruh terhadap partisipasimasyarakat yang mungkin muncul. (Diskusikan !)

    7.

    Berkaitan dengan bentuk dan sifat partisipasi, sebagaimana disinggung di atas,dapat dinyatakan bahwa secara umum bentuk partisipasi dibedakan adanyapartisipasi yang mendukung dan partisipasi yang menolak /menggugat. Sementara itu sifat partisipasi dibedakan menjadi partisipasi

    yang mandiridan partisipasi yang digerakkan / dimobilisasi. Faktor apayang berpengaruh terhadap bentuk dan sifat partisipasi ? Dapat dinyatakanbahwa secara tidak langsung variabel seperti tingkat pendidikan, status sosial

  • 7/26/2019 Partisipasi Keswadayaan Dan Kelembagaan Lokal

    5/6

    ekonomi, tempat tingal, usia, jenis kelamin, tradisi dll-nya mempengaruhi bentukdan sifat partisipasi. Variabe-variabel tersebut, pada awalnya, mempengaruhiwawasan / pengetahuan anggota masyarakat dan tingkat kepercayaananggota masyrakat terhadap pemerintah. Dua hal yang disebutbelakangan yang berpengaruh langsung terhadap partisipasi masyarakat.

    Wawasan

    Kepercayaanthdp Pemth.

    Tinggi Rendah

    Tinggi ? ?

    Rendah ? ?

    Berkaitan dengan bentuk partisipasi yang secara garis besar dibedakan dalambentuk mendukung dan menolak, hal tersebut dapat dirinci sehubungan denganpartisipasi masyarakat dalam konteks merespon kebijakan, yakni dalam bentuk:mendukung, kritis, berseberangan, dan absen.

    Di samping warga masyarakat yang berpartisipasi, dalam realitanya terdapatpula sejumlah warga masyarakat lainnya yang tidak berpartisipasi. Adapunfator-faktor yang menjadi penyebabnya cukup kompleks; mulai dari faktor yang

    berkaitan dengan aktor (individual), struktur sosial sampai pada sistem politikyang berlangsung.

    8. Dalam bahasan lembaga lokal dan partisipasi masyarakat, paling tidak ada 3(tiga) elemen yang perlu diperhatikan, yakni: partisipasi masyarakat,lembaga lokal, dan pemerintah daerah.

    Ketiga elemen tersebut mempunyai pengaruh besar dalam hal pembuatan danpelaksanaan kebijakan, termasuk kebijakan pembangunan.

    Bahas manfaat keberadaan lembaga lokal dan partisipasi masyarakat bagipemerintah (daerah). Bahas pula konsekwensi atau dampak yang munculapabila partisipasi masyarakat relatif rendah; ataupun seandainya ada partisipasimasyarakat tetapi lembaga lokal tidak berperan optimal, dampak apa yangmungkin muncul ?

  • 7/26/2019 Partisipasi Keswadayaan Dan Kelembagaan Lokal

    6/6

    Bahas pula, dalam posisi sebagai fihak pemerintah daerah, seberapa jauh ruangyang perlu dibuka bagi masyarakat untuk melakukan partisipasi denganmengingat kondisi riel yang ada di masyarakat (kondisi sosio-kultural, ekonomi,wawasan / pengetahuan dll-nya).

    Perlu pula dikaji kaitan antara lembaga lokal dan partisipasi masyarakat(tentunya juga peran pemerintah daerah di dalamnya) dengan upayamewujudkan good governance !