pasien case
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Pasien Case
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPenyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang utama di negara yang sedang berkembang termasuk
Indonesia. Infeksi susunan saraf pusat merupakan masalah yang
serius. Diagnosis dan keterlambatan penatalaksanaan yang tidak
sesuai akan berakhir dengan kematian atau disabilitas yang serius.
Diagnosis yang ditegakkan sedini mungkin serta terapi yang cepat dan
tepat dapat membantu mengurangi angka kematian. 1
Angka kematian untuk penyakit infeksi susunan saraf pusat
masih tinggi, misalnya pada ensefalitis berkisar antara 3!"#.
Penderita yang hidup $"!%"# mempunyai komplikasi atau ge&ala sisa
yang melibatkan sistem saraf pusat yang dapat mengenai kecerdasan,
motorik, psikiatrik, epilepsi, pengelihatan atau pendengaran bahkan
sampai sistem kardio'askuler.1,$
(nsefalitis adalah suatu peradangan parenkim otak, muncul
sebagai disfungsi neuropsikologi difus atau fokal. )eskipun terutama
melibatkan otak, meningens &uga sering ikut terlibat. Dari perspektif
epidemiologi dan pato*siologi, ensefalitis berbeda dari meningitis,
meskipun pada e'aluasi klinis keduanya bisa hadir, dengan tanda!
tanda dan ge&ala peradangan meningeal seperti fotofobia, sakit kepala,
atau leher kaku. )eskipun gangguan bakteri, &amur dan autoimun
dapat menghasilkan ensefalitis, sebagian besar kasus disebabkan oleh
'irus.3
+ecara umum angka kematian ensefalitis masih cukup tinggi,
dengan demikian pula dengan ge&ala sisa yang ter&adi. +alah satu
faktor yang berpengaruh terhadap tingginya angka mortalitas dan
morbiditas ini adalah masalah diagnosis untuk mencari 'irus penyebab.
Insiden ensefalitis adalah 1 kasus per $"".""" populasi di Amerika
+erikat, 'irus herpes simpleks -+/ men&adi penyebab paling umum.
1
-
7/24/2019 Pasien Case
2/19
1.$ 0u&uan Penulis
ntuk memenuhi tugas kepanitraan klinik senior 22+/ dibagian
neurologi rumah sakit umum daerah solok
$
-
7/24/2019 Pasien Case
3/19
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
$.1 De*nisi
Hipokalemia periodik paralise adalah kelainan yang ditandai dengan kadar
potassium (kalium) yang rendah (kurang dari 3.5 mmol/L) pada saatserangan, disertai
riwayat episode kelemahan sampai kelumpuhan otot skeletal.
$.$ (pidmiologi
Angka kejadian adalah sekitar 1 diantara 1. orang, pria le!ih sering dari
wanita dan !iasanya le!ih !erat. "sia terjadinya serangan pertama !er#ariasi dari 1$%
tahun, &rekuensi serangan ter!anyak di usia 15$35 tahun dan kemudian menurun dengan
peningkatan usia.
$.3 (tiologi
Hipokalemia periodik paralise !iasanya dise!a!kan oleh kelainan genetik
otosomal dominan. Hal lain yang dapat menye!a!akan terjadinya hipokalemia periodi'
paralise adalah tirotoksikosis.
enye!a! lain hipokalemia meliputi
1. eningkatan ekskresi (atau kerugian) dari kalium dari tu!uh Anda.
2. *e!erapa o!at dapat menye!a!kan kehilangan kalium yang dapat
menye!a!kan hipokalemia. +!at yang umum termasuk diuretik loop
(seperti urosemide). +!at lain termasuk steroid, li'ori'e, kadang$kadang
aspirin, dan anti!iotik tertentu.
3. -injal (ginjal) dis&ungsi $ ginjal tidak dapat !ekerja dengan !aik karenasuatu kondisi yang dise!ut Asidosis u!ular -injal (A). -injal akan
3
-
7/24/2019 Pasien Case
4/19
mengeluarkan terlalu !anyak kalium. +!at yang menye!a!kan A
termasuk 0isplatin dan Am&oterisin *.
4. ehilangan 'airan tu!uh karena muntah yang !erle!ihan, diare, atau
!erkeringat.
5. 2ndokrin atau hormonal masalah (seperti tingkat aldosteron meningkat) $
aldosteron adalah hormon yang mengatur kadar potasium. enyakit
tertentu dari sistem endokrin, seperti aldosteronisme, atau sindrom
0ushing, dapat menye!a!kan kehilangan kalium.
. Hipokalemia dapat terjadi karena adanya &aktor pen'etus tertentu,
misalnya asupan yang tidak adekuat, pengeluaran !erle!ihan melalui ginjal
atau gastrointestinal, o!at$o!atan, dan perpindahan transelular
(perpindahan kalium dari serum ke intraselular) selain itu makanan dengan
kadar kar!ohidrat tinggi, istirahat sesudah latihan &isik, perjalanan jauh.
adar insulin juga dapat mempengaruhi kelainan ini pada !anyak
penderita, karena insulin akan meningkatkan aliran kalium ke dalam sel.
ada saat serangan akan terjadi pergerakan kalium dari 'airan ekstra
selular masuk ke dalam sel, sehingga pada pemeriksaan kalium darah
terjadi hipokalemia. adar kalium !iasanya dalam !atas normal diluar
serangan. en'etus untuk setiap indi#idu !er!eda, juga tidak ada korelasi
antara !esarnya penurunan kadar kadar kalium serum dengan !eratnya
paralisis (kelemahan) otot skeletal.
4. Hal lain yang dapat menye!a!akan terjadinya hipokalemia periodi'
paralise adalah tirotoksikosis. ekanisme terjadinya memang !elum jelas,
namun pada penderita dengan tirotoksikosis itu didapatkan periodi'
paralysis.
$.% Pato*siologi
alium adalah kation utama 'airan intrasel. enyataannya 67 8 dari simpanan
tu!uh (3$9 m2:) !erada didalam sel dan % 8 sisanya (kira$kira 4 m2:) terutama
dalam pada kompetemen 20. adar kalium serum normal adalah 3,5$5,5 m2:/L dan
sangat !erlawanan dengan kadar di dalam sel yang sekitar 1 m2:/L. alium
merupakan !agian ter!esar dari ;at terlarut intrasel, sehingga !erperan penting dalam
menahan 'airan di dalam sel dan mempertahankan #olume sel. alium 20, meskipun
hanya merupakan !agian ke'il dari kalium total, tetapi sangat !erpengaruh dalam &ungsi
%
-
7/24/2019 Pasien Case
5/19
neuromuskular. er!edaan kadar kalium dalam kompartemen alah satu aki!at
dari hal ini adalah e&ek toksik dari hiperkalemia !erat yang dapat dikurangi kegawatannya
dengan meingnduksi pemindahan kalium dari 20 ke elain !erperan penting
dalam mempertahankan &ungsi nueromuskular yang normal, kalium adalah suatu ko&aktor
yang penting dalam sejumlah proses meta!olik.
Homeostasis kalium tu!uh dipengaruhi oleh distri!usi kalium antara 20 dan eha!is makan, semua kalium dia!sorpsi akan masuk kedalam sel dalam !e!erapa menit,
setelah itu ekskresi kalium yang terutama terjadi melalui ginjal akan !erlangsung
!e!erapa jam. >e!agian ke'il (?%8) akan diekskresikan melalui keringat dan &eses. @ari
saat perpindahan kalium kedalam sel setelah makan sampai terjadinya ekskresi kalium
melalui ginjal merupakan rangkaian mekanisme yang penting untuk men'egah
hiperkalemia yang !er!ahaya. 2kskresi kalium melalui ginjal dipengaruhi oleh
aldosteron, natrium tu!ulus distal dan laju pengeluaran urine. >ekresi aldosteron
dirangsang oleh jumlah natrium yang men'apai tu!ulus distal dan peningkatan kalium
serum diatas normal, dan tertekan !ila kadarnya menurun. >e!agian !esar kalium yang di
&iltrasikan oleh gromerulus akan di rea!sorpsi pada tu!ulus proksimal.
Aldosteron yang meningkat menye!a!kan le!ih !anyak kalium yang terekskresi
kedalam tu!ulus distal se!agai penukaran !agi rea!sorpsi natrium atau H. alium yang
terekskresi akan diekskresikan dalam urine. >ekresi kalium dalam tu!ulus distal juga
!ergantung pada arus pengaliran, sehingga peningkatan jumlah 'airan yang ter!entuk
pada tu!ulus distal (poliuria) juga akan meningkatkan sekresi kalium.
-
7/24/2019 Pasien Case
6/19
eseim!angan asam !asa dan pengaruh hormon mempengaruhi distri!usi kalium
antara 20 dan erat otot se'ara elektrik tidak ada hantaran selama serangan. ekuatan
otot normal diantara serangan, tetapi setelah !e!erapa tahun, tingkat kelemahan yang
menetap semakin !erkem!ang pada !e!erapa tipe (khususnya primer). >emua
!entuk primer ke'uali *e'ker myotonia kongenital (0) juga terkait autosomaldominan atau sporadik (paling sering mun'ul dari paint mutation).
4
-
7/24/2019 Pasien Case
7/19
elama !erlangsungnya potensial aksi ion natrium
!ergerak melintasi mem!ran melalui #oltage$gated ion 'hannel.
asa istirahat mem!ran serat otot dipolarisasi terutama oleh pergerakan klorida
melalui 'hannel klorida dan dipolarisasi kem!ali oleh gerakan kalium, natrium, klorida
dan kalsium 'hannelopati se!agai se!uah grup , dihu!ungkan dengan myotonia dan .
>u!unit &ungsional 'hannel natrium, kalsium dan kalium adalah homolog. =atrium
'hannelopati le!ih dipahami daripada kalsium atau klorida 'hannelopati.
$. 5e&ala 2linis
>emua di'irikan oleh elemahan periodik. ekuatan noramal diantara
serangan. elemahan yang menetap !isa !erkem!ang kemudian dalam !e!erapa !entuk.
aling !anyak pasien dengan primer !erkem!ang gejala se!elum dekade ketiga.
Hipokalemik periodik paralisis
asus yang !erat mun'ul pada awal masa kanak$kanak dan kasus yang
ringan mungkin mun'ul selam!at$lam!atnya dekade ketiga. >e!agian
!esar kasus mun'ul se!elum umur 1 tahun. elemahan !isa !ertingkat
mulai dari kelemahan sepintas pada sekelompok otot yang terisolasi
sampai kelemahan umum yang !erat. >erangan !erat dimulai pada pagi
hari, sering dengan latihan yang !erat atau makan tinggi kar!ohidrat pada
hari se!elumnya. asien !angun dengan kelemahan simetris !erat, sering
dengan keterli!atan !atang tu!uh. >erangan ringan !isa sering dan hanya
meli!atkan suatu kelompok otot pentig, dan !isa unilateral, parsial, ataumonomeli'. Hal ini !isa mempengaruhi kaki se'ara predominanB kadang
C kadang, otot ektensor dipengaruhi le!ih dari &leksor. @ursi !er#ariasi dari
!e!erapa jam sampai hampir 7 hari tetapi jarang le!ih dari 4% jam.
>erangannya intermiten dan in&rekuen pada awalnya tetapi !isa meningkat
&rekuensinya sampai serangan terjadi hampir setiap hari. rekuensi mulai
!erkurang oleh usia 3 tahunBhal ini jarang terjadi setelah umur 5 tahun.
engeluaran urin menurun selama serangan karena akumulasi air intrasel
meningkat. yotonia interi'tal tidak sesering hiperkalemik . lid lag
6
-
7/24/2019 Pasien Case
8/19
myotonia dio!ser#asi diantara serangan. elemahan otot permanen
mungkin terlihat kemudian dalam perjalanan penyakit dan !isa menjadi
tajam. Hipertropi !etis pernah dio!ser#asi. +tot proksimal wasting
daripada hipertropi, !isa terlihat pada pasien dengan kelemahan permanen.
Hipokalemia periodik aralise
1. elemahan pada otot
%. erasaan lelah
3. =yeri otot
9. estless legs syndrome
5. ekanan darah dapat meningkat
. elumpuhan atau ra!domiolisis (jika penurunan amat !erat)4. -angguan toleransi glukosa
7. -angguan meta!olisme protein
6. oliuria dan polidipsia
1. Alkalosismeta!olik
-ejala klinis nomor 1, %, 3, 9 di atas merupakan gejala pada otot yang
tim!ul jika kadar kalium kurang dari 3 m2:/ltr.
$.4 Diagnosa
@iagnosis didapatkan dari anamnesis seperti adanya riwayat pada keluarga karena
erat kaitannya dengan genetik serta gejala klinis seperti yang terse!ut di atas,
pemeriksaan &isik dan pemeriksaan penunjang.
Gejala Umur onset Lama serangan Faktor Pencetus Keara!an
"erangan
Gambaran #ang
ber!ubungan
Hiperkalemik
periodik
paralisis
@ekade
pertama
kehidupan
*e!erapa menit
sampai kurang
dari % jam
(aling sering
kurang dari 1
Dam)
$endah
pemasukan
kar!ohidrat
(puasa)
$ @ingin
$
-
7/24/2019 Pasien Case
9/19
$tres 2mosional
$rauma
$eriode
menstruasi
-ipokalemi
k periodik
paralisis
$*er#ariasi,
anak C anak
sampai dekade
ketigaE
$>e!agian
kasus se!elum1 tahun.
$*e!erapa jam
sampai hampir
seminggu.
$has tidak
le!ih dari 4%
jam
$serangan awal
pagi setelah hari
yang lalu
!erakti#itas &isik
$akanan tinggi
ker!ohidrat
$@ingin
$>e#ere
$aralisis
omplit
$%#otonik lid
lag tiba$tiba
$%#otonia
dianatara
serangan jarang
$arsial
unilateral
monomelik
$kelema!an otot
meneta ada
ak!ir en#akit
otasiumasso'i
ated myotona
@ekade
pertama
idak ada
kelemahan
E @ingin
Eerangan
kekakuan dandari ringan
sampai !erat
Hipertro&i otot
aramyotonia
'ongenital
@ekade
pertama
% C %9 jam dingin Darang parah $seudohipertro&i
otot
$aradoksal
myotonia
$Darang
kelemahan
menetap
irotoksikosis
periodik
paralisis
@ekade ketiga
dan keempat
*e!erapa jam
sampai 4 hari
$>ama seperti
hipokalemik
$hiperinsulinemia
>ama seperti
hipokalemik
$*isa !erkem!ang
menjadi
kelemahan otot
menetap
$Hipokalemia
selama seranganTabel 2. Perbedaan gambaran diantara bentuk umum eriodik aralisis
8
-
7/24/2019 Pasien Case
10/19
22AA= 2="=DA=-
1. adar dalam serum.
%. adar , =a, 0l dalam urin %9 jam.
3. adar g dalam serum.
9. Analisis gas darah.
5. 2lektrokardiogra&i.
enurunan kadar serum , tetapi tidak selalu di!awah normal, selama serangan. asien
punya pengalaman retensi urin dengan penigkatan kadar sodium, kalium dan klorida urin.
enurunan kadar &os&or serum se'ara !ertahap juga terjadi. adar &os&okinase (0)
meningakat selama serangan. 20- !isa menunnjukkan sinus !radikardi dan !ukti hipokalemi
(gelom!ang datar, gelom!ang " di lead elama serangan, suplemen oral kalsium le!ih !aik dari suplemen
-
7/24/2019 Pasien Case
11/19
onitor kadar kalium tiap %$9 jam untuk menghindari hiperkalemia
terutama pada pem!erian se'ara intra#ena.
em!erian intra#ena dalam !entuk larutan 0l disarankan melalui #ena
yang !esar dengan ke'epatan 1$% m2:/jam, ke'uali disertai aritmia atau
kelumpuhan otot perna&asan, di!erikan dengan ke'epatan 9$1
m2:/jam. 0l dilarutkan se!anyak % m2: dalam 1 '' =a0l isotonik.
@iet rendah kar!ohidrat dan rendah natrium !isa menurunkan &rekuensi
serangan.
%.7 @ *A=@
-
7/24/2019 Pasien Case
12/19
Alamat : +impang
-
7/24/2019 Pasien Case
13/19
2eadaan umum :Baik
2esadaran : compos mentis
0ekan darah : 11">6" mm-g
9adi : 7" ?>menit teratur/
Pernapasan: 17?>menit +uhu: 36."c
0urgor kulit:9ormal
2ulit dan kuku: 9ormal
BB: @ "kg
Kelen+a& 'eta benin'
Leher: Dalam batas normal
Aksila: Dalam batas normal
Inguinal: Dalam batas normal
T(&a% Paru
Inspeksi: simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis
Palpasi: fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: 'essikuler =h!>!,rh!>!
;antung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: ictus cordis tidak terab Perkusi: dalam batas normal
Auskultasi: dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi: sikatrik !,'enektasi!
Palpasi: hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: tympani
Auskultasi : bising usus @ 9ormal/2. Status neu&(l('i%us
5+: (%)4 1/a. Tanda &an'san'an selaput (ta%
2aku kuduk: ! Brudinki I: !
0anda kernig:! Brudinki II:!
b. Tanda penin'%atan te%anan Int&a%&anial,-
Pupil: Isokor diameter 3mm>3mm
/. Peme&i%saan ne&0us %&anialis
13
-
7/24/2019 Pasien Case
14/19
9er'us I 9ormal9er'us II 0a&am pengelihat
Lapang pandang baik9er'us III,I,I Pupil bulat
Diameter 3mm
5erakan bola mata kesegala
arah
+trabismus !/
9istagmus!/
-
7/24/2019 Pasien Case
15/19
n2ekuata
n
333 333 333 333
0ro* 9orm
al
9orm
al
9orm
al
9orm
al0onus 9orm
al
9orm
al
9orm
al
9orm
al
e. Peme&i%saan sensibilitas
+ensibilitas nyeri +ensibilitas
rabaan
+ensibilitas $ titik
4. Sistem "e5e%
isi(l('i %anan Ki&i
ornea @ @)aseter @ @Biseps @ @0riseps @ @AP< @ @2P< @ @
Pat(l('is Kanan Ki&iBabinski ! !hadoks ! !Eppenheim ! !
5ordon ! !+chaeFer ! !2lonus Paha ! !2lonus 2aki ! !
3. un'si (t(n(m)iksi :9ormalDefekasi :9ormal+ekresi keringat :9ormal
Peme&i%saan Lab(&at(&ium
1
-
7/24/2019 Pasien Case
16/19
Da&a "utin
Ele%t&(lit
aal 6in+alreum $1,4 mg>dlreatinin ",84 mg>dl
Ele%t&(lit
Asam urat 4,6mg>dl9atrium 11,$ m(G>lkalium $,%" meG>l2lorida 117,$ )eG>l
etab(lisme Ka&b(id&atAd random 1"$ mg#5lukosa Puasa 4% mg#$ ;am PP 8" mg#
Lipid P&(*l0otal holesterol 16 mg>dl0rigliserida 14" mg>dl-DL!holesterol 18 mg>dlLDL!holesterol 1"4 mg>dl
"en/ana Peme&i%saan Tambaan
(25
Dia'n(sa
Diagnosa klinik: 0etraparalitik 0ipe L)9
Diagnosa topik : )embran Etot dl-ematokrit 36,7 #
Leukosit 14.83">ul0rombosit %"%.""">ul
-
7/24/2019 Pasien Case
17/19
> 1I1
't 3 I 5mg
A @ankos 3I1
@ar#on 3I mg
BAB I7PEBAHASAN KASUS
0elah dilaporkan kasus pasien perempuan 37 tahun yang
datang ke I5D neurologi ,0,A @ankos dan @ar#on.
16
-
7/24/2019 Pasien Case
18/19
BAB 7KESIPULAN DAN SA"AN
8.1 Kesimpulan+eorang pasien dira=at dibangsal neurologi ,0,A
@ankos dan @ar#on.
8.2 Sa&anasien disarankan untuk !anyak mengkonsumsi makanan yang tinggi kalium dan
mengurangi makanan yang mengandung kar!ohidrat tinggi. @an disarankan untuk !anyak
minum minuman istonik dan mengurangi akti#itas yang !erle!ihan.
17
-
7/24/2019 Pasien Case
19/19
&'FT'( PU"T'K'
1. >udoyo A. J, >etiyohadi *, Alwi imadi!rata . , >etiadi >. *ukuAjar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, 2disi + , penyunting , *uku Ajar =e&rologi Anak , Dakarta !alai pener!it "H @a#ids , Halperin L . Hypokalemia and paralisis KD ed %3 B
6 11
. >teedwel 2, Allen , !inder L> hypokalemi' periodik paralisesa re#iew
o& the etiologies, pathophysiology. resentation and therapy. Am j 2merg ed
166% 1193$7
4. oley , tawil , thormton 0a 'hanelopaties myotonik disorders and
periodik paralisis. @alamswaiman , ashwal s, penyunting. ediatri'
neurology. 2disi ke 3. >t lowis mos!y1666h 1%66$1h36
7. 0hang G0, huang 00, 'hiou GG, Gu 0G. enal tu!ular a'idosis 'ompli'ated
with hipokalemik periodik paralisis. ediatr neural 1665135%$9
18