PATCH ADAM

Drey102011200D2drey110193@yahoo.com

Universitas Kristen Krida Wacana2011

Aspek KemanusiaanAspek kemanusiaan ditunjukkan Patch saat ia mengikuti kunjungan ke rumah sakit. Di saat sang dokter dan mahasiswa lain memanggil seorang pasien dengan penyakitnya, Patch memanggil pasien tersebut dengan namanya. Pasien tersebut tersenyum dan merasa dihargai.Sebelum memutuskan masuk ke Fakultas Kedokteran, Patch masuk ke rumah sakit jiwa karena percobaan bunuh diri. Di rumah sakit jiwa Patch sekamar dengan Rudy seorang pasien jiwa. Ia coba berempati, membantu Rudy untuk pergi ke toilet dan menghilangkan rasa takut Rudy . Dari situ ia menyadari bahwa menolong orang lain dapat membuatnya melupakan masalahnya sendiri. Sejak saat itu ia bertekad untuk menjadi seorang dokter dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya.Patch dan beberapa rekannya mendirikan sebuah klinik. Semua orang boleh datang dan tidak dipungut biaya sepeser pun. Banyak orang yang datang ke klinik mereka dan semuanya mendapatkan pelayanan yang sama.

Perilaku/KepribadianKepribadian Patch yang periang dan humoris membuat ia disukai banyak orang. Tingkah lakunya yang kocak dan konyol sering mengundang tawa pasien maupun staf rumah sakit. Selain itu sifatnya yang supel membuat ia cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan memiliki banyak teman.Usaha dan kegigihannya untuk mendekati Carin, wanita yang disukainya patut dicontoh. Ia dapat membuat Carin yang sebelumnya membenci semua pria, jatuh hati padanya dengan tindakan-tindakannya yang menghibur dan menolong orang lain.

EmpatiEmpati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati dan menempatkan diri seeorang di tempat orang lain sesuai dengan identitas, pikiran, perasaan, keinginan, dan perilaku dari orang itu.[1]Patch menunjukkan rasa empatinya saat ia menghibur anak-anak yang menderita kanker. Anak-anak yang biasanya tidak pernah dihibur dan diajak bicara, dihibur oleh Patch dengan menjadi seorang badut. Suasana kamar tersebut menjadi ceria dan penuh tawa.Patch juga menghibur dan mengajak bica ra seorang pasien yang menderita kanker pankreas. Pasien tersebut sebelumnya tidak mau mau berbicara dan berkomunikasi dengan siapapun. Tapi Patch berhasil mendekatinya dan menghiburnya. Bahkan Patch menemani pasien tersebut saat ajal menjemputnya.Patch juga membantu 2 pasien lainnya. Seorang kakek yang sangat menginginkan safari terakhirnya. Patch mengabulkannya walaupun hanya dengan pistol mainan dan beberapa balon yang dibuat berbentuk hewan. Ia juga menolong rekannya yang tidak bisa membuat seorang nenek untuk makan. Ia mengabulkan keinginan nenek tersebut untuk berendam di kolam yang penuh dengan mi.

KomunikasiKomunikasi adalah pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan tersebut dapat dipahami.[2]Cara berkomunikasi Patch dengan pasien-pasien di rumah sakit dan klinik miliknya dan teman-temannya lah yang harus dicontoh. Ia berbicara dan mendengarkan pasien dengan penuh perhatian dan rasa hormat. Ia menempatkan pasien sejajar dengan dokter, bukan merasa lebih tinggi dari pasien. Tidak seperti dokter di rumah sakit jiwa yang saat mendengarkan pasien berbicara tidak menatap pasien dan sibuk melakukan hal lain.

Etik ProfesiSebagai calon dokter, Patch Adam telah menunjukan etik profesi yang baik, yaitu melayani dan membantu pasien di kliniknya yang membutuhkan bantuannya dengan sepenuh hati. Ia juga memperlakukan staf rumah sakit lain sebagai teman sejawat, bukan merendahkan dan merasa lebih superior.

Daftar Pustaka[1] Andri.2011.Komunikasi Empati.Bahan kuliah 2011[2] Kamus Besar Bahasa Indonesia