pbl blok 18 bagian mario
TRANSCRIPT
Anamnesis
- Keluhan sesak nafas, mengi, dada terasa berat atau tertekan, batuk berdahak yang tak
kunjung sembuh, atau batuk malam hari.
- Semua keluhan biasanya bersifat episodik dan reversible.
- Mungkin ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain.
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama akan menentukan prioritas intervensi dan mengkaji pengetahuan
pasien tentang kondisinya saat ini. Keluhan utama yang biasa muncul pada klien
gangguan kebutuhan oksigen dan karbondioksida antara lain : batuk, peningkatan
produksi sputum, dyspnea, hemoptysis, wheezing, Stridor dan chest pain.
Batuk / Cough
Batuk merupakan gejala utama pada klien dengan penyakit sistem pernafasan.
Tanyakan berapa lama pasien batuk (misal 1 minggu, 3 bulan). Tanyakan juga
bagaimana hal tersebut timbul dengan waktu yang spesifik (misal : pada malam
hari, ketika bangun tidur) atau hubungannya dengan aktifitas fisik. Tentukan
batuk tersebut apakah produktif atau non produktif, kongesti, kering.
Peningkatan Produksi Sputum.
Sputum merupakan suatu substansi yang keluar bersama dengan batuk atau
bersihan tenggorok. Trakeobronkial tree secara normal memproduksi sekitar 3 ons
mucus sehari sebagai bagian dari mekanisme pembersihan normal (“Normal
Cleansing Mechanism”). Tetapi produksi sputum akibat batuk adalah tidak
normal. Tanyakan dan catat warna, konsistensi, bau dan jumlah dari sputum
karena hal-hal tersebut dapat menunjukkan keadaan dari proses patologik. Jika
infeksi timbul sputum dapat berwarna kuning atau hijau, sputum mungkin jernih,
putih atau kelabu. Pada keadaan edema paru sputum akan berwarna merah
mudah, mengandung darah dan dengan jumlah yang banyak.
Dyspnea
Dyspnea merupakan suatu persepsi kesulitan untuk bernafas/nafas pendek dan
merupakan perasaan subjektif klien. Perawat mengkaji tentang kemampuan klien
untuk melakukan aktifitas. Contoh ketika pasien berjalan apakah dia mengalami
dyspnea ?. Kaji juga kemungkinan timbulnya paroxysmal nocturnal dyspnea dan
orthopnea, yang berhubungan dengan penyakit paru kronik dan gagal jantung kiri.
Hemoptysis
Hemoptysis adalah darah yang keluar dari mulut dengan dibatukkan. Dokter
mengkaji apakah darah tersebut berasal dari paru-paru, perdarahan hidung atau
perut. Darah yang berasal dari paru biasanya berwarna merah terang karena darah
dalam paru distimulasi segera oleh refleks batuk. Penyakit yang menyebabkan
hemoptysis antara lain : Bronchitis Kronik, Bronchiectasis, TB Paru, Cystic
fibrosis, Upper airway necrotizing granuloma, emboli paru, pneumonia, kanker
paru dan abses paru.
Chest Pain
Chest pain (nyeri dada) dapat berhubungan dengan masalah jantung dan paru.
Gambaran yang lengkap dari nyeri dada dapat menolong perawat untuk
membedakan nyeri pada pleura, muskuloskeletal, cardiac dan gastrointestinal.
Paru-paru tidak mempunyai saraf yang sensitif terhadap nyeri, tetapi iga, otot,
pleura parietal dan trakeobronkial tree mempunyai hal tersebut. Dikarenakan
perasaan nyeri murni adalah subjektif, perawat harus menganalisis nyeri yang
berhubungan dengan masalah yang menimbulkan nyeri timbul.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Dokter menanyakan tentang riwayat penyakit pernafasan pasien. Secara umum dokter
menanyakan tentang :
Riwayat merokok : merokok sigaret merupakan penyebab penting kanker paru-paru,
emfisema dan bronchitis kronik. Semua keadaan itu sangat jarang menimpa non
perokok. Anamnesis harus mencakup hal-hal :
- Usia mulainya merokok secara rutin.
- Rata-rata jumlah rokok yang dihisap perhari
- Usia melepas kebiasaan merokok.
- Pengobatan saat ini dan masa lalu
- Alergi
- Tempat tinggal
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tujuan menanyakan riwayat keluarga dan sosial pasien penyakit paru-paru sekurang-
kurangnya ada tiga, yaitu :
- Penyakit infeksi tertentu : khususnya tuberkulosa, ditularkan melalui satu orang ke
orang lainnya; jadi dengan menanyakan riwayat kontak dengan orang terinfeksi
dapat diketahui sumber penularannya.
- Kelainan alergis, seperti asthma bronchial, menunjukkan suatu predisposisi
keturunan tertentu; selain itu serangan asthma mungkin dicetuskan oleh konflik
keluarga atau kenalan dekat.
- Pasien bronchitis kronik mungkin bermukim di daerah yang polusi udaranya
tinggi. Tapi polusi udara tidak menimbulkan bronchitis kronik, hanya
memperburuk penyakit tersebut.