bab ii - welcome | powered by gdl4.2 | elib...

37
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Perputaran Piutang 2.1.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan salah satu komponen aktiva lancar yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Penjualan secara kredit inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan penagihan atau piutang kepada langganannya. Piutang biasanya terkumpul dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun, dengan alasan inilah maka piutang dimasukkan sebagai salah satu komponen aktiva lancar perusahaan. Setiap perusahaan terutama perusahaan dagang memiliki aktivitas piutang, karena dari aktivitas piutang ini perusahaan dapat memperbesar volume penjualannya dan akan mendapatkan pendapatan yang di terima di masa yang akan datang. Berhubung, karena pos piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar karena dilakukan secara kredit, maka kemungkinan adanya kredit macet atau terhambatnya proses penagihan piutang dapat terjadi. Oleh sebab itu, perlu menjadi perhatian yang cukup serius dari

Upload: truongkiet

Post on 01-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1. Perputaran Piutang

2.1.1.1 Pengertian Piutang

Piutang merupakan salah satu komponen aktiva lancar yang dibutuhkan

untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang timbul karena adanya transaksi

penjualan secara kredit oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Penjualan

secara kredit inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan penagihan atau

piutang kepada langganannya. Piutang biasanya terkumpul dalam jangka waktu

kurang lebih satu tahun, dengan alasan inilah maka piutang dimasukkan sebagai

salah satu komponen aktiva lancar perusahaan.

Setiap perusahaan terutama perusahaan dagang memiliki aktivitas piutang,

karena dari aktivitas piutang ini perusahaan dapat memperbesar volume

penjualannya dan akan mendapatkan pendapatan yang di terima di masa yang

akan datang. Berhubung, karena pos piutang dalam neraca biasanya merupakan

bagian yang cukup besar dari aktiva lancar karena dilakukan secara kredit, maka

kemungkinan adanya kredit macet atau terhambatnya proses penagihan piutang

dapat terjadi. Oleh sebab itu, perlu menjadi perhatian yang cukup serius dari

Page 2: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

14

manajemen perusahaan agar perkiraan piutang ini dapat dikendalikan seefisien

mungkin.

Menurut Kasmir (2010:78) menyatakan bahwa :

“Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang

memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun”.

Menurut Indriyo dan Basri (2002:81) bahwa :

“Piutang merupakan aktiva atau kekayaaan perusahaan yang timbul

sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit”.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Lukas (2008:395) bahwa :

“Piutang dagang (account receivable) terjadi ketika perusahaan menjual

barang atau jasa secara kredit, bukan tunai”.

Sedangkan piutang menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) adalah

sebagai berikut :

”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya,

termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Dari pengertian - pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian piutang adalah semua hak tagihan atau tuntutan dari perusahaan

kepada pihak lain baik dalam bentuk barang atau uang yang terjadi akibat dari

proses penjualan barang atau jasa secara kredit.

Page 3: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

15

2.1.1.2 Perputaran Piutang

Dalam proses penerimaan piutang, untuk melihat kelancaran

penerimaannya dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam piutang dapat

diketahui dari tingkat perputarannya. Karena piutang (receivables) ini merupakan

elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus –

menerus dalam rantai perputaran modal kerja.

Menurut Kasmir (2010:247) menyatakan bahwa :

“Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Atau berapa kali dana yang

ditanam dalam piutang ini berputaran dalam satu periode”.

Menurut Donald. E. Kieso dan Jerry J Weygandt (2002:409)

menyatakan bahwa :

“Perputaran piutang (receivable turnover) adalah rasio yang mengukur

berapa kali, secara rata-rata, piutang berhasil ditagih selama suatu periode”.

Menurut Munawir (2002:75) menyatakan bahwa :

Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan

menghitung tingkat perputaran piutang tersebut (turn over receivable),

yaitu dengan membagi total penjualan kredit (netto) dengan piutang rata-

rata.

Pendapat senada dikemukan oleh Bambang Riyanto (2010:90) yang

menyatakan bahwa :

Page 4: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

16

“Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan

membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata

piutang (average receivable)”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka pengertian piutang dapat

didefinisikan sebagai alat pengukuran dalam proses penilaian piutang usaha

sehingga dapat dilihat berapa kali piutang usaha tersebut dalam dikonversikan

menjadi kas selama periode tertentu.

Menurut rumus yang dinyatakan Bambang Riyanto (2010:91) maka

tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi

jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang

(average receivales) pada periode tersebut.

Jika kesulitan dalam mendapatkan data mengenai penjualan kredit bersih,

maka dapat digunakan total penjualan bersih (Agnes sawir, 2005:16). Sehingga

rumus yang digunakan menjadi :

Perputaran piutang =Penjualan Bersih

Rata − rata Piutang

Rata − rata Piutang =Piutang Awal + Piutang Akhir

2

Page 5: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

17

Atau menurut pendapat Ross, Westerfield dan Jordan (2009:87) yang

menyatakan bahwa :

“Perputaran piutang dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan

antara penjualan bersih dibagi dengan piutang usaha”.

Dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian di atas, bahwa perputaran

piutang merupakan salah satu rasio dari rasio aktivitas yang mana digunakan

untuk melihat berapa kali, seberapa cepat piutang dapat tertagih dengan cara

membandingkan penjualan kredit bersih di bagi dengan rata-rata piutang dan rata

atau penjualan bersih perusahaan di bagi dengan piutang dagang.

Semakin tinggi perputaran piutang menjelaskan bahwa semakin baik

perusahaan dalam menagih proses piutang usaha, serta menunjukkan modal kerja

yang disimpan dalam piutang usaha rendah. Sebaliknya, jika rendahnya

perputaran piutang dalam perusahaan menjelaskan bahwa modal kerja yang

disimpan terlalu banyak dan menunjukkan bahwa bagian penagihan piutang usaha

tidak berjalan efektif.

Dalam menilai ukuran ideal apakah perputaran piutang perusahaan

dikatakan baik atau tidak menurut pendapat Darsono (2004:81) adalah :

“Rasio ideal untuk perputaran piutang usahan adalah maksimal 6 kali

dalam satu tahun dibawah angka tersebut berarti manajemen kurang efisien dalam

mengelola aktiva karena lamanya umur piutang”.

Perputaran piutang =Penjualan Bersih

Piutang usaha

Page 6: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

18

Sedangkan Munawir (2004:76) menyatakan bahwa :

“Piutang lebih baik dapat ditagih dalam waktu sampai dengan kurang dari

60 hari atau dengan perputaran 6 kali dalam satu tahun”.

Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa perputaran piutang harus dimaksimalkan dalam proses manajemennya agar

dapat berjalan efektif dan efisien. Karena memang dibutuhkan idealnya satu tahun

untuk dapat mengkonversikan piutang usaha menjadi kas.

2.1.2 Arus Kas Operasi

2.1.2.1 Pengertian Arus Kas

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:257) menyatakan bahwa:

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan yang memberikan informasi

yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu periode

tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan : operasional,

pembiayaan dan investasi.

Menurut Kasmir (2010:68) menyatakan bahwa :

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk

dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau

pinjaman dari pihak lain. Adapun arus kas keluar merupakan biaya-biaya

yang telah dikeluarkan perusahaan.

Sedangkan menurut Lukas (2008:414) mengemukakan bahwa :

“Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan

penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode

waktu”.

Page 7: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

19

Menurut Dewi Astuti (2004:25) pengertian arus kas adalah:

“Kas aktual yang dihasikan oleh perusahaan dalam satu tahun tertentu”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa arus kas merupakan

bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang berasal dari tiga komponen

arus kas yaitu arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas pendanaan dan

aktivitas investasi.

2.1.2.2 Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan infromasi yang

relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu

perusahan pada suatu periode tertentu. Tujuan Laporan Arus Kas menurut Arfan

dan Teddy (2009:75) adalah :

1. Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Sumber dan penggunaan kas

perusahaan perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke

tahun. Karena itu penerimaan dan pengeluaran kas dapat di terima sebagai

alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas

dimasa mendatang.

2. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus

kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan sehingga memberikan

informasi arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi

keputusan manajer.

Page 8: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

20

3. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada

pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada

kreditor.

4. Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas

perusahaan. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang

mempunyai laba bersih yang cukup tetapi kas yang rendah, menyebabkan

diperlukannya informasi arus kas.

2.1.2.3. Manfaat Laporan Arus Kas

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:257), manfaat dari laporan arus

kas yaitu sebagai berikut :

1. Kemampuan perusahaan mengelola kas, merencanakan, mengontrol kas

masuk dan keluar perusahaan pada masa lalu.

2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih

perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan

datang.

3. Informasi bagi investor, kredit memproyeksikan kembali dari sumber

kekayaan perusahaan.

4. Kemampuan perusahaan untuk mamasukkan kas perusahaan di masa yang

akan datang.

5. Alasan perbedaan antara laba bersih dengan penerimaan dan pengeluaran

kas.

6. Pengaruh investasi baik terhadap posisi keuangan perusahaan selama

periode tertentu.

Page 9: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

21

2.1.2.4. Klasifikasi Arus Kas

Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fess (2000:44) laporan arus

kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktivitas :

1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flows from operating) adalah arus kas

dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Arus kas operasi ini berasal

dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.

2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flows fom investing activities)

adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva

tidak lancar.

3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan (cash flows from financing activities)

adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang

perusahaan.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa arus kas diklasifikasi

menurut arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan arus

kas dari aktivitas investasi yang memberikan informasi kepada para pengguna

laporan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini,

peneliti akan menggunakan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, karena

arus kas dari aktivitas operasi ini merupakan sumber pendapatan utama suatu

perusahaaan guna membiayai aktivitas operasional perusahaan.

2.1.2.5 Arus Kas Operasi

Arus kas operasi merupakan bagian dari laporan arus kas perusahaan yang

terdiri dari penerimaan dan pengeluaran yang berasal dari aktivitas operasional

Page 10: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

22

perusahaan seperti penerimaan kas dari pelanggan, penerimaan bunga,

pembayaran bunga, pembayaran pajak dan pembayaran lainnya.

Menurut Ross, westerfield dan jordan (2009:45) menyatakan bahwa :

“Arus kas operasi (operating cash flow) merujuk pada arus kas yang

berasal dari aktivitas sehari-hari perusahaan dalam melakukan produksi atau

penjualan”.

Definisi arus kas operasi menurut Munawir (2007:244) menyebutkan

bahwa :

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi didefinisikan sebagai

seluruh aktivitas penerimaan kas yang berkaitan dengan biaya operasi,

termasuk pembayaran terhadap pemasok barang atau jasa, pembayaran

upah, bunga dan pajak (arus kas yang diperoleh dari aktivitas penghasil

utama pendapatan perusahaan). Oleh karena itu, arus kas tersebut pada

umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi

penetapan laba atau rugi bersih (kecuali laba dari transaksi penjualan

peralatan pabrik).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi merupakan

laporan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan baik untuk

pendapatan dan pengeluarannya. Unsur-unsur arus kas masuk dari kegiatan

operasi meliputi :

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dari

piutang akibat penjualan, baik jangka panjang atau jangka pendek.

b. Penerimaan dari bunga pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainnya

seperti bunga atau deviden.

c. Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dimasukkan

dalam kelompok invesatasi pembiayaan, seperti jumlah uang yang diterima

dari tuntutan di pengadilan, klaim asuransi, kecuali yang berhubungan dengan

Page 11: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

23

kegiatan investasi dan pembiayaan seperti kerusakan gedung, pengembalilan

dana dari supplier (refund).

Unsur-unsur arus kas keluar dari kegiatan operasi adalah :

a. Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi

atau untuk dijual, termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka

panjang kepada supplier barang tadi.

b. Pembayaran kas kepada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selain

produksi barang dan jasa.

c. Pembayaran kas kepada pemerintah untuk pajak, kewajiban lainnya, denda

dan lain-lain.

d. Pembayaran kepada pinjaman dan kreditur lainnya berupa bunga.

e. Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau

pembiayaan seperti pembayaran tuntutan pengadilan, pengembalian dana

kepada pelanggan dan sumbangan.

2.1.3 Likuiditas

Masalah likuiditas perusahaan berhubungan dengan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya atau dalam membayar hutang

jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi. Pengertian likuiditas mencakup

(Buchari, 260:2008) :

1. Likuiditas badan usaha ialah kemampuan badan usaha melunasi utang-

utangnya yang jatuh tempo.

Page 12: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

24

2. Likuiditas perusahaan berarti kemampuan perusahaan untuk melakukan

pengeluaran atau menyediakan alat-alat lancar tepat pada waktunya, guna

kelangsungan proses produksinya. Jadi harus tersedia alat likuid yang

cukup pada saat membeli bahan baku, membayar upah kerja untuk proses

produksi.

3. Likuiditas suatu aktiva, yaitu kemampuan suatu aktiva atau asset untuk

dijadikan uang tunai pada waktu tertentu.

Menurut Lukas (2008:415) menyatakan bahwa :

“Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo”.

Fred weston dalam Kasmir (2010:110) menyatakan bahwa :

“Likuditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek”.

Menurut Wild (2005:38) menyatakan bahwa :

“Likuiditas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi

kewajiban jangka pendek”.

Sedangkan menurut Munawir (2007:31) mengemukakan bahwa:

“Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat

ditagih”.

Page 13: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

25

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang – hutang

jangka pendeknya pada saat jatuh tempo yang harus segera dipenuhi.

2.1.3.1 Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

Untuk mengukur dan menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio

yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menilai posisi likuiditas

perusahaan (Agnes Sawir, 2005:8), yaitu :

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

2. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Sedangkan menurut Susan Irawati (2006:27) mengemukakan bahwa

pengukuran rasio likuiditas dengan menggunakan rumus terdiri dari :

1. Current Ratio,

2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio,

3. Cash Ratio,

4. Working Capital to Total Asset Ratio”.

Penulis dalam mengukur tingkat likuiditas dalam penelitian ini

menggunakan rasio lancar (Current ratio) Karena rasio ini merupakan rasio yang

sering digunakan untuk melihat sejauh mana perusahaan mampu membayar

kewajiban jangka pendeknya. Selain itu, rasio lancar (current ratio) merupakan

indikator yang sesungguhnya dari perhitungan perusahaan, karena perhitungan

tersebut mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva lancar dengan utang

lancar untuk masing-masing perusahaan (Lukman, 2011:45).

Page 14: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

26

2.1.3.2 Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar (current ratio) biasanya digunakan sebagai alat untuk

mengukur keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk

untuk dapat mengetahui dan menduga sampai dimanakah kiranya kita, apabila

memberikan kredit berjangka pendek, dapat merasa aman atau tidak.

Dasar perbandingan tersebut dipergunakan sebagai alat petunjuk, apakah

perusahaan yang mendapat kredit itu kira-kira akan mampu ataupun tidak untuk

memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kembali atau pada

pelunasan pada tanggal yang sudah ditentukan.

Pengertian Rasio Lancar (Current Ratio) menurut Bambang Riyanto

(2000:26) bahwa :

“Rasio lancar (current ratio) adalah perbandingan antara aktiva lancar

dengan hutang lancar”.

Begitu pula Jumingan (2006:123) berpendapat bahwa,

“Rasio lancar (current ratio) adalah rasio yang diperoleh dengan jalan

membagi aktiva lancar (current liabilities)”.

Agnes Sawir (2003:8) menyatakan bahwa :

Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk

mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiab jangka pendek, karena rasio

ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek untuk

dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dan jatuh tempo utang.

Menurut Bambang Riyanto (2010:26) menyatakan bahwa “Tingkat likuiditas

yang ideal (Likuid) yang diukur dengan menggunakan current ratio yaitu dengan

Page 15: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

27

batas minimal 2:1 atau 200%. Rumus yang digunakan current ratio untuk

mengukur tingkat likuiditas perusahaan menurut Lukman (2011:43) yaitu :

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Untuk menjaga ke originalitas karya ilmiah ini, berikut beberapa penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini di antaranya :

1. Penelitian Perlindungan Dongoran (2006)

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Nomor : XI volume 11 Tahun 2009, dengan

Judul Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Kas Terhadap Tingkat

Likuiditas Pada Perusahaan Tesktil yang Terdapat di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Penelitian dilakukan oleh Perlindingan Dongoran

(2006). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

likuiditas. Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perputaran piutang dan perputaran kas. Alat analisis

yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Subjek penelitian

dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2005-2009,

yang terdiri dari 5 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan adanya

korelasi atau hubungan antara variabel perputaran piutang dengan

likuiditas dinyatakan memiliki hubungan yang kuas. Kemudian, terdapat

hubungan yang lemah antara variabel perputaran kas denagan likuiditas.

Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar

Utang Lancar x 100%

Page 16: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

28

Serta hubungan perputaran piutang dan perputaran kas secara bersama-

sama terhadap likuiditas menunjukkan hubungan yang kuat.

2. Penelitian Rahmat Agus Santoso dan Mochammad Nur (2008)

Jurnal Logos Volume 6 Nomor 1 Tahun 2008 halaman 37 - 54, dengan

Judul Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang Terhadap

Tingkat Likuiditas Pada CV. Bumi Sarana. Penelitian dilakukan oleh

Rahmat Agus Santoso dan Mochammas Nur. Variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas. Sedangkan variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran

piutang dan pengumpulan piutang. Alat analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda. Subjek penelitian dilakukan pada CV.

Bumi sarana. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama

perputaran piutang dan pengumpulan piutang mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap likuiditas (cash ratio). Sedangkan untuk analisis

secara parsial diketahui perputaran piutang mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap likuiditas (cash ratio), juga untuk variabel

pengumpulan piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas.

3. Penelitian Lukman Hidayat dan David Susanto (2011)

Jurnal Ilmiah Ranggagading Volume 11 Nomor 1 April 2011 Halaman

36-40, dengan Judul Pengaruh Perputaran Piutang VS Perputaran Hutang

Lancar Dalam Rangka Meningkatkan Tingkat Likuiditas PT. Unilever

Indonesia,Tbk dan PT. Mayora Indah Indonesia,Tbk. Penelitian dilakukan

oleh Lukman Hidayat dan David Susanto. Variabel dependen yang

Page 17: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

29

digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas. Sedangkan variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran

piutang dan hutang lancar. Analisis yang digunakan adalah analisis rasio.

Subjek penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI 2005-2009, yang terdiri dari 2 perusahaan. Hasil penelitian

menunjukan PT. Unilever Indonesia, Tbk dan PT. Mayora, Tbk APTO

dan ARTOnya sudah baik dalam menangani hutang lancarnya tetapi

kurang baik pembayaran hutang lancar terhadap rasio likuiditas yang

sangat berpengaruh.

4. Penelitian Iswandi Sukartaatmadja (2005)

Jurnal Ilmiah Ranggagading Volume 5 Nomor 2, Oktober 2005 Halaman

125-132, dengan Judul Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi

Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham Emitem Sektor

Keuangan di Bursa Efek Jakarta. Penelitian dilakukan oleh Iswandi

Sukartaatmadja. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tingkat keuntungan dan likuiditas saham emitem . Sedangkan

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas

operasi dan laba akuntansi. Metode yang digunakan adalah metode

kuantitatif. Subjek penelitian dilakukan pada sektor keuangan yang

terdaftar di BEJ 2003, yang terdiri dari 57 emitem. Hasil penelitian

menunjukan arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat

keuntungan. Kemudian, laba akuntasi juga tidak mempunyai hubungan

terhadap tingkat likuiditas saham.

Page 18: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

30

5. Penelitian Muhammad Rizqan, Yosi dan Dessy

Judul Hubungan Perputaran Piutang Dan Tingkat Likuiditas Terhadap

Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian dilakukan oleh Muhammad

Rizqan AS, Yosi Yulia, SE.,MM,Ak dan Dessy Haryati,SE.,MM.Ak.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

profitabilitas. Sedangkan variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perputaran piutang dan tingkat likuiditas. Metode

analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian

dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil

penelitian menunjukan adanya hubungan antara perputaran piutang dan

tingkat likuiditas terhadap tingkat profitabilitas secara bersama-sama.

Sedangkan untuk hubungan perputaran piutang dengan likuiditas negatif

artinya semakin tinggi perputaran piutang maka semakin turun tingkat

likuiditas.

6. Penelitian Nusa Muktiadji dan Dini Trisnawati (2008)

Jurnal Ilmiah Ranggagading Volume 8 No.1 April 2008 Halaman 44-50,

dengan Judul Analisis Rasio Likuiditas Untuk Membiayai Kemampuan

Perusahaan Dalam Membiayai Aktivitas Perusahaan. Penelitian dilakukan

oleh Nusa Muktiadji dan Dini Trisnawati (2008). Variabel dependen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio aktivitas yang terdiri

atas rasio perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, rasio

perputaran hutang dagang, rasio perputaran total aktiva dan rasio

Page 19: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

31

perputaran modal kerja. Sedangkan variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas yang terdiri atas rasio lancar,

rasio cepat, dan rasio kas atas hutang lancar. Alat analisis yang

digunakan adalah regresi linier berganda. Subjek penelitian dilakukan

pada perusahaan PDAM Tirta Pakuan, Bogor dari tahun 2002-2005. Hasil

penelitian menunjukan bahwa rasio lancar, kas atas hutang lancar dan

rasio cepat setiap tahunnya meningkat dan aktivitas yang dilakukan dari

perputaran piutang, perputaran hutang dagang, perputaran total aktiva dan

perputaran modal kerja meningkat akan tetapi pada perputaran persediaan

mengalami penurunan.

7. Penelitian Mahmoud.I.Noor, Abdulnaser Nour, Shkairi Musa, Saleh

Zorqan (2012)

Journal Of Advanced Social Research Volume 2 No.4 juni 2012 halaman

231-243, dengan judul The Role Of Cash Flow In Explaining In Company

Likquidity. Penelitian dilakukan oleh Mahmoud.I.Noor, Abdulnaser Nour,

Shkairi Musa, Saleh Zorqan (2012). Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah change in liquidity. Sedangkan variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah accrual earning,

working capital from operation, and cash from operation. Subjek

penelitian dilakukan pada Jordanian shareholding companies 2000-2005.

Hasil penelitian menunjukan bahwa cash flow from operation (arus kas

dari aktivitas operasi) berpengaruh positif terhadap likuiditas dengan

menggunakan current ratio.

Page 20: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

32

8. Penelitian Carol Lancaster, Jerry L Stevend, and Joseph. A Jennings

(1999)

The Journal Of Applied Business Research Vol 14, Number 4 dengan

Judul Corporate Liquidity And The Significance Of Earning Versus Cash

Flow. Penelitian dilakukan oleh Carol Lancaster, Jerry L Stevend, and

Joseph. A Jennings (1999). Variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah change liquidity Sedangkan variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah income dan cash flow

measure. Metode analisis yang digunakan adalah W&R study. Subjek

penelitian dilakukan pada perusahaan COMPUSTAT pada tahun 1975-

1989. Hasil penelitian menunjukan bahwa arus kas operasi tidak

berpengaruh terhadap likuiditas jika rasio yang digunakan adalah quick

ratio, namun jika current ratio yang digunakan arus kas operasi

mempunyai pengaruh terhadap likuiditas.

9. Penelitian Nurul Hayati dan Christina Riani (2011)

Jurnal SPEAD April 2011 Volume 1 No.1, dengan Judul Pengaruh Arus

kas Terhadap Likuiditas Pada perusahaan telekomunikasi Yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian dilakukan oleh Nurul Hayati

dan Christina Riani (2011). Variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah likuiditas. Sedangkan variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus

kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan. Alat analisis

yang digunakan adalah regresi linier berganda. Subjek penelitian

Page 21: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

33

dilakukan pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek

indonesia (BEI) periode 2009-2011 yang terdiri dari 5 perusahaan . Hasil

penelitian menunjukan secara simultan diperoleh bahwa ke tiga variabel

independen yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari

aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan secara bersama-sama

terbukti berpengaruh terhadap likuiditas. Sedangkan berdasarkan

pengujian parsial diketahui hanya ada satu variabel yang berpengaruh

terhadap likuiditas yaitu arus kas dari aktivitas pendanaan. Sedangkan

variabel independen lainnya tidak berpengaruh dan tidak signifikan.

10. Muna Elingga dan Supatmi (2008)

Jurnal Akuntansi ISSN 1410-3591 Mei 2008, Tahun XII Nomor 02

dengan judul pengaruh komponen akuntansi akrual sebagai prediktor arus

kas operasi pada saat krisis dan setelah krisis. Penelitian dilakukan oleh

Muna Elingga dan Supatmi (2008). Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah komponen akuntansi akrual. Sedangkan

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas

operasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan perputaran

piutang berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi.

Dari beberapa penelitian yang telah diuraikan peneliti terdahulu, penulis

melihat bahwa terdapat kesamaan pandangan dari para pakar dalam melihat

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat likuiditas. Pada dasarnya

pendapat-pendapat itu menggambarkan bahwa perputaran piutang dan arus kas

Page 22: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

34

operasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas. Keterkaitan adanya persamaan

ataupun perbedaan dapat dilihat pada tabel :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti

dan Tahun Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Perlindungan

Dongoran

(2006)

Pengaruh

Perputaran Piutang

Dan Perputaran Kas

Terhadap Tingkat

Likuiditas Pada

Perusahaan Tesktil

Yang Terdapat Di

BEI

Adanya hubungan

yang kuat antara

pengaruh

perputaran

piutang dan

perputaran

piutang terhadap

likuiditas

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

likuiditas

Penelitian ini

tidak hanya

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

likuiditas tetapi

juga meneliti

tentang

perputaran kas

2. Rahmat Agus

dan Mohammad

Nur (2008)

Pengaruh

Perputaran Piutang

Dan Pengumpulan

Piutang Terhadap

Likuiditas

Perusahaan pada

CV. Bumi Sarana

Jaya Di Gresik

Perputaran

piutang dan

pengumpulan

piutang secara

bersama-sama

berpengaruh

signifikan

terhadap likuiditas

CV. Bumi Sarana

Jaya di Gresik

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

likuiditas

Penelitian ini

tidak hanya

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

likuiditas tetapi

meneliti juga

tentang

pengumpulan

piutang

3. Hidayat dan

Susanto (2011)

Analisis Perputaran

Piutang vs

Perputaran Hutang

Lancar dalam

rangka

meningkatkan

tingkat likuiditas

PT. Unilever

Indonesia dan PT.

Mayora Indah

Perhitungan

terhadap ARTO

dan APTO,

Perusahaan sudah

baik menangani

hutang lancarnya

tetapi kurang baik

dalam menangani

APTO

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

likuiditas

Penelitian ini

tidak hanya

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

likuiditas tetapi

meneliti juga

tentang

perputaran kas

4. Iswandi

Sukartaatmada

(2005)

Pengaruh Arus Kas

Operasi dan Laba

Akuntansi

Terhadap Tingkat

Keuntungan dan

Likuiditas Saham

Emiten Sektor

keuangan di BEI

Adanya pengaruh

signifikan arus

kas operasi dan

laba akuntansi

terhadap tingkat

keuntungan dan

likuiditas saham

emiten

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

arus kas operasi

dan likuiditas

Penelitian ini

tidak hanya

meneliti tentang

arus kas operasi

dan likuiditas

tetapi meneliti

juga tentang

laba akuntansi

dan keuntungan

5. Muhammad

Rizqan, Yosi

dan Dessy

Hubungan antara

perputaran piutang

dan tingkat

likuiditas terhadap

tingkat

profitabilitas pada

perusahaan

manufaktur yang

Bahwa perputaran

piutang

berpengaruh dan

tingkat likuiditas

secara bersama-

sama berpengaruh

terhadap

profitabilitas.

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

tingkat

likuiditas

Penelitian ini

tidak hanya

meneliti tentang

perputaran

piutang dan

tingkat

likuiditas tetapi

tingkat

Page 23: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

35

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(BEI)

Hubungan

Perputaran

piutang dengan

likuiditas negatif

profitabilitas.

6. Nusa muktiadji

dan Dini

trisnawati

(2008)

Analisis Rasio

Likuiditas Untuk

Membiayai

Aktivitas

Kemampuan

Perusahaan Dalam

Membiayai

Aktivitas

Perusahaan (Studi

Kasus Pada PDAM

Tirta Pakuan,

Bogor)

Rasio lancar, kas

atas hutang lancar

dan rasio cepat

setiap tahunnya

meningkat dan

aktivitas yang

dilakukan dari

perputaran

piutang

meningkat akan

tetapi perputaran

persediaan

menurun

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

rasio likuiditas

dan pembiayaan

aktivitas (arus

kas operasi)

Peneltian ini

tidak hanya

meneliti tentang

arus kas operasi

saja tetapi

semua

pembiayaan

aktivitas

perusahaan

7. Mahmoud.I.

Nour,

Abdulnaser

Nour, Skhairi

Musa, Saleh

Zorqan (2012)

The Role Of Cash

Flow in Explaining

In Company

Liquidity

(Jordanian

Shareholding In

Companies 2000-

2005)

Cash flow from

operation (kas

yang berasal dari

aktivitas operasi

berpengaruh

signifikan

terhadap likuiditas

dengan

menggunakan

current ratio

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

arus kas operasi

dan likuiditas

Penelitian ini

menggunakan

indikator

current ratio

dalam

mengukur

tingkat

likuiditasnya

8. Carol Lancaster,

Jerry L Stevens,

Joseph A

Jennings (1999)

Corporate liquidity

and the significance

of earning versus

cash flow

(COMPUSTAT

1975-1989)

arus kas tidak

berpengaruh

terhadap likuiditas

jika rasio yang

digunakan quick

ratio, jika

menggunakan

current ratio

makan arus kas

mempunyai

hubungan

terhadap likuiditas

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

arus kas operasi

dan likuiditas

Penelitian ini

menggunakan

indikator

current ratio

dalam

mengukur

tingkat

likuiditasnya

9. Nurul hayati

dan Christina

riani (2011)

Pengaruh Arus Kas

Terhadap Likuiditas

pada Perusahaan

Telekomunikasi

yang Terdaftar di

BEI

Hanya satu

variabel dari arus

kas yaitu arus kas

dari aktivitas

pendanaan yang

berpengaruh

terhadap

likuiditas. Namun

apabila secara

simultan ketiga

variabel

independent

berpengaruh

terhadap likuiditas

Penelitian ini

sama-sama

meneliti tentang

arus kas operasi

dan likuiditas

(current ratio)

Indikator yang

membedakan

pada penelitian

ini adalah pada

rasio likuiditas

yang memakai

indikator

current ratio

10. Muna Elingga Pengaruh

komponen

Perputaran

piutang

Penelitian ini

sama-sama

Penelitian ini

tidak hanya

Page 24: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

36

dan Supatmi

(2008)

akuntansi akrual

sebagai prediktor

arus kas operasi

pada saat krisis dan

setelah krisis

berpengaruh

signifikan

terhadap arus kas

operasi

meneliti tentang

arus kas operasi

dan perputaran

piutang

meneliti tentang

arus kas operasi

dan perputaran

piutang, namun

rasio aktivitas

lainnya

2.2 Kerangka Pemikiran

Manajemen keuangan (financial management) adalah penerapan teori

keuangan dalam lingkup perusahaan. Teori keuangan tersebut mendasari

keputusan - keputusan keuangan yang diterapkan dalam sebuah perusahaan.

Keputusan yang menyangkut aspek keuangan diantaranya adalah mengenai

kinerja keuangan yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan dengan

melibatkan salah satunya komponen - komponen modal kerja perusahaan apakah

baik atau tidak. Komponen modal kerja seperti aktivitas piutang. Piutang terjadi

dari transaksi penjualan secara kredit yang diberikan kepada pelanggan sehingga

menimbulkan hak penagihan sesuai dengan syarat waktu pembayaran kredit.

Piutang ini merupakan pos aktiva yang selalu dalam keadaan berputar.

karena proses keadaan piutang yang selalu dalam keadaan berputar maka disebut

dengan perputaran piutang. Periode perputaran piutang dimulai pada saat kas

dikeluarkan untuk mendapatkan persediaan kemudian persediaan tersebut dijual

dengan cara kredit sehingga akan menimbulkan hal piutang dimana piutang

tersebut akan berubah kembali menjadi kas pada saat terjadi perlunasan piutang

oleh para pelanggannya.

Page 25: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

37

Perputaran piutang diartikan sebagai salah satu dari rasio aktivitas yang

digunakan untuk mengukur berapa kali suatu perusahaan dapat menagih piutang

kepada pelanggannya dalam satu periode sebelum batas jatuh tempo. Dengan

demikian, rasio perputaran piutang ini dapat mengetahui seberapa cepat piutang

dapat tertagih dalam satu periode sehingga perusahaan dapat memprediksi

kualitas piutang perusahaan dan dapat dengan mudah membuat kebijakan-

kebijakan khususnya mengenai aktivitas piutangnya agar lebih baik. Ukuran ideal

perputaran piutang usaha adalah maksimal 6 kali dalam satu tahun dibawah angka

tersebut berarti manajemen kurang efisien dalam mengelola aktiva karena

lamanya umur piutang.

Perputaran piutang memiliki indikator yaitu penjualan kredit bersih dibagi

dengan rata - rata piutang. Rata - rata piutang ini dapat diperoleh dari

perbandingan piutang awal ditambah piutang akhir dibagi dua. Namun, adapun

indikator perputaran piutang yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perbandingan antara penjualan bersih dibagi dengan piutang usaha.

Perputaran yang baik akan berdampak pada tingkat likuiditas perusahaan.

Karena likuiditas berasal dari perbandingan antara aktiva lancar dan hutang

lancar, maka apabila jumlah piutang besar akan mengakibatkan jumlah aktiva

lancar semakin bertambah besar pula. Jika penambahan aktiva lancar ini tidak di

imbangi dengan penambahan hutang lancar atau hutang lancar berada pada posisi

tetap maka akan berdampak pada tingkat likuiditas perusahaan. Terdapat

hubungan antara perputaran piutang dengan likuiditas, rasio perputaran piutang

biasanya digunakan dalam hubungannya dengan analisis terhadap likuiditas,

Page 26: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

38

karena memberikan ukuran kasar tentang seberapa cepat piutang perusahaan

menjadi kas menjadi semakin likuid”. Pada saat piutang tertagih dari pelanggan

membuat perusahaan mendapat pendapatan, kemudian dari hasil pendapatan

tersebut dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan terutama

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Laporan keuangan lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah

bagaimana mengatur laporan arus kas perusahaan. Laporan Arus kas (cash flow)

adalah suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu periode tertentu dengan

mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasional, kegiatan pembiayaan dan

kegiatan investasi. Dengan demikian, arus kas merupakan bagian dari laporan

keuangan suatu perusahaan yang berisikan mengenai aktivitas-aktivitas

perusahaan dalam menghasilkan pendapatan ataupun pengeluarkan biaya-biaya

yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.

arus kas menjadi sangat penting khususnya untuk arus kas yang berasal dari

aktivitas operasi perusahaan. Arus kas operasi ini merupakan arus kas yang dapat

membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga tidak mengandalkan

aktivitas pembiayaan dari luar perusahaan.

Indikator dari arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus

kas operasi, karena arus kas dari aktivitas ini diperoleh dari aktivitas penghasil

utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas

pendanaan maupun aktivitas investasi. arus kas operasi adalah seluruh transaksi

penerimaan kas yang berkaitan dengan pendapatan penjualan dan kas keluar yang

Page 27: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

39

berkaitan dengan biaya operasi, termasuk pembayaran kepada pemasok barang

atau jasa, pembayaran upah, bunga dan pajak.

Terdapat hubungan antara arus kas operasi dengan tingkat likuiditas

perusahaan bahwa arus kas operasi meliputi pendanaan serta bermanfaat untuk

evaluasi dan proyeksi likuditas jangka pendek maupun solvabilitas jangka

panjang. Selain itu, likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan

untuk memenuhi kas jangka pendek. Likuiditas juga merupakan suatu indikator

mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar suatu kewajiban finansial

jangka pendek atau likuiditas pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva

lancar yang tersedia.

Likuiditas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas terdiri atas rasio lancar (current

ratio), rasio cepat (quick ratio atau acid test ratio) dan rasio kas (cash ratio).

Namun pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan rasio lancar (current

ratio) sebagai ukuran tingkat likuiditas perusahaan. Rasio lancar (current ratio)

ini merupakan indikator yang sesungguhnya dari likuiditas perusahaan, karena

perhitungan tersebut mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva lancar

dengan utang lancar pada setiap perusahaan. Ukuran idela perusahaan dapat

dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika rasio likuiditasnya (current

ratio) minimal 2:1 atau 200%.

Adapun hubungan antara perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap

tingkat likuiditas bahwa masalah likuiditas ini berhubungan dengan masalah

Page 28: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

40

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya pada saat

jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar seperti penggunakaan kas,

piutang dan investasi lainnya yang akan segera harus dipenuhi.

Dengan demikian, proses pengelolaan piutang menjadi sangat penting

karena semakin pendek waktu komponen modal dalam piutang akan semakin baik

yang akan berdampak pada cepatnya proses pengkonversian aktiva lancar menjadi

kas yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat likuiditas perusahaan. Lamanya

piutang yang dapat tertagih menyebabkan terhambatnya pemenuhan dalam

komponen kas, namun jika proses lamanya perputaran piutang yang dapat tertagih

sesuai dengan ukuran idealnya maka pengkonversian piutang menjadi kas dapat

dilakukan dengan cepat sehigga berdampak pada kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2.2.1 Keterkaitan Perputaran Piutang Dan Arus Kas Operasi Terhadap

Likuiditas

2.2.1.1 Hubungan Perputaran Piutang Dengan Likuiditas

Perputaran piutang sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan karena

piutang merupakan salah satu komponen dari modal kerja. Adanya modal kerja ini

memungkinkan perusahaan untuk melaksanakan aktivitas operasional

perusahaanya dengan lancar. Sedangkan likuiditas merupakan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban tepat pada waktunya. Likuiditas ini

ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk di

ubah menjadi kas.

Page 29: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

41

Dalam hal ini teori penghubung antara perputaran piutang terhadap tingkat

likuiditas dinyatakan oleh Lukman (2011:49) yang menyatakan bahwa :

“Perputaran piutang (account receivable turnover) dimaksudkan untuk

mengukur likuiditas”.

Sedangkan menurut Jopei Jusuf (2008 : 53) adalah sebagai berikut :

“Bila seluruh piutang dagang dapat tertagih tepat waktu dan memiliki

jangka waktu yang relatif pendek, maka perusahaan akan lebih likuid.”

Scott, Martin & keown (2001:94) berpendapat bahwa :

Rasio perputaran piutang ini biasanya digunakan dalam hubungannya

dengan analisis terhadap likuiditas, karena memberikan ukuran kasar

tentang seberapa cepat piutang perusahaan menjadi kas menjadi semakin

likuid.

Semakin tinggi tingkat perputaran piutang mengindikasikan semakin

cepatnya waktu antara penjualan yang menimbulkan piutang dengan waktu

pengumpulan kasnya. Dengan perputaran piutang yang tinggi modal yang

diinvestasikan dalam piutang akan semakin sedikit, modal tersebut kemudian

dapat digunakan ke dalam aktivitas yang dapat meningkatkan likuiditas sehingga

dapat memaksimalkan modal kerja perusahaan.

Tingkat perputaran piutang perusahaan merupakan alat ukur yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah likuiditas ini. Pengelolaan piutang harus

dikelola dengan baik dengan harapan dapat memperlancar aktivitas perusahaan

untuk mencapai keuntungan yang diharapkan sebagai jaminan dalam pemenuhan

kewajiban jangka pendeknya.

Page 30: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

42

2.2.1.2 Hubungan Perputaran Piutang Dengan Arus Kas Operasi

Perputaran piutang berpengaruh terhadap arus kas operasi, karena setiap

perusahaan dapat dipastikan mempunyai aktivitas piutang terutama untuk

perusahaan makanan dan minuman yang dituntut untuk menghasilkan produk

dengan cepat karena merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan setiap harinya.

Dari aktivitas piutang ini harus bisa dilakukan pengelolaan dengan baik

yaitu dengan cara melaksanakan manajemen piutang atau penagihan piutang yang

baik sehingga proses perputaran piutangnya meningkat agar arus kas pada

perusahaan pun ikut meningkat.

Namun, tidak sedikit perusahaan yang mengalami kesulitan dalam proses

pengelolaan piutang ini. Sulitnya proses penagihan piutang mendorong tingkat

perputaran piutang perusahaan menjadi sangat buruk. Hal ini akan berkaitan

dengan arus kas terutama untuk arus kas yang berasal dari aktivitas operasi.

Dengan kata lain, piutang yang dimiliki perusahaan banyak yang masih tidak

tertagih atau belum pada batas jatuh tempo, karena aktivitas piutang ini akan

dibayar jika piutang tersebut telah pada batas jatuh tempo pembayarannya

sehingga memperlambat peningkatan arus kas perusahaan.

Teori penghubung antara perputaran piutang dan arus kas ini menurut

Lukas (2008:395) yang menyatakan bahwa :

“Tingkat piutang yang tinggi akan mengurangi arus kas dan piutang tak

tertagih (bad debt) akan mengurangi keuntungan dari penjualan”.

Page 31: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

43

Menurut Bambang Riyanto (2010:85) menyatakan bahwa :

Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi

menimbulkan piutang langganan, dan barulah kemudian pada hari

jatuhnya terjadi aliran kas masuk (cash inflows) yang berasal dari

pengumpulan piutang.

Selain itu, Bambang Riyanto (2010:91) mengemukakan kembali bahwa :

Tinggi rendahnya receivables turnover mempunyai efek yang langsung

terhadap besar kecilnya modal yang di investasikan dalam piutang. Makin

tinggi perputarannya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti

makin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari aktivitas piutang ini jika

dapat dikelola dan tertagih dengan baik maka dari proses pembayaran dari piutang

ini akan menimbulkan kas kemudian kas tersebut akan digunakan untuk aktivitas

operasional perusahaan seperti pembayaran dividen, perlunasan pinjaman dan

lain-lain.

2.2.1.3 Hubungan Arus Kas Operasi Dengan Tingkat Likuiditas

Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan

mempunyai tingkat resiko yang lebih kecil untuk dapat memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Tetapi, dalam hal ini tidak berarti bahwa perusahaan harus

menyimpan dan mempertahankan persediaan kas dalam jumlah yang besar karena

semakin besar kas maka semakin banyak uang yang menganggur.

Hubungan antara arus kas operasi dengan likuiditas didasarkan pada

asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas operasi akan memperngaruhi aktiva

lancar dan hutang lancar. Arus kas yang berasal dari akibat operasi perusahaan

diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan seperti penerimaan dari

Page 32: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

44

pelanggan, penerimaan bunga, penerimaan dividen, penerimaan kas lainnya,

pembayaran bunga.

Perusahaan yang mampu menghasilkan kas yang cukup dari aktivitas

operasi, membuat perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat karena tidak

tergantung dari sumber pembiayaan di luar perusahaan. Perusahaan yang memiliki

kondisi keuangan yang sehat ini, memungkinkan perusahaan dapat menjalankan

kegiatan operasionalnya terutama dalam kemampuannya memenuhi kewajiban

finansialnya pada saat jatuh tempo.

Dalam hal ini, teori penghubung antara arus kas operasi terhadap tingkat

likuiditas dapat dilihat dari pendapat menurut Lukman (2011:41) :

“Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan

untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo

dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.

Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2010:94) menyatakan bahwa :

“Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin

tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti perusahaan mempunyai risiko yang lebih

kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya”.

Hal senada menunjukan hubungan antara pengaruh arus kas dengan

likuiditas menurut Wild (2005:17) yang menyatakan bahwa :

“Arus kas operasi meliputi pendanaan serta bermanfaat untuk evaluasi dan

proyeksi likuiditas jangka pendek maupun solvabilitas jangka panjang”.

Page 33: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

45

Dan menurut pendapat lain, Simamora (2000:523) menyatakan bahwa :

“Semakin besar nilai arus kas dari aktivitas operasi yang dimiliki maka

semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

lancarnya pada saat jatuh tempo”.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dengan tingkat likuiditas

perusahaan. Semakin baik arus kas dari aktivitas operasi perusahaan dikelola,

maka semakin baik pula tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo.

2.2.1.4 Pengaruh Perputaran Piutang Dan Arus Kas Operasi Terhadap

Tingkat Likuiditas

Aktivitas perusahaan tidak lepas dari kegiatan perusahaan dalam

melakukan piutang. Terutama untuk perusahaan yang mempunyai kegiatan

operasional yang tinggi seperti perusahaan makanan dan minuman. Selain itu,

perusahaan tidak lepas dari aktivitas kas yang berasal dari kegiatan operasional.

Perputatan piutang harus dapat di kelola dengan baik karena apabila aktivitas

perusahaan dari kegiatan piutang ini sesuai dengan kebijakan yang berlaku seperti

salah satunya proses penagihan piutang yang lancar mengakibatkan piutang yang

tertagih dapat dengan cepat dikonversikan menjadi kas, salah satunya untuk kas

operasi. Proses pengubahan piutang yang cepat menjadi kas ini akan membawa

pengaruh terhadap tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendeknya (likuiditas).

Page 34: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

46

Menurut Bambang Riyanto (2010:25) menyatakan bahwa :

Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dengan menggunakan

aktiva lancarnya seperti kas, piutang, dan investasi lainnya yang akan

segera harus dipenuhi.

Sedangkan menurut Susan Irawati (2006:97) bahwa:

”Likuiditas bisa ditentukan oleh beberapa komponen yang terdapat pada

asset dan kewajiban suatu perusahaan.”

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat digambarkan skema

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Page 35: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

47

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas, menunjukkan bahwa

perputaran piutang dan arus kas operasi merupakan faktor yang mempengaruhi

tingkat likuiditas. Agar lebih diperoleh gambaran yang lebih baik, maka penulis

menyajikan pola hubungan antar variabel yang akan diteliti tersebut ke dalam

gambar paradigma penelitian. Berikut di bawah ini gambar paradigma penelitian :

Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Arus Kas Neraca

Aktiva

Arus kas dari

Aktivitas Operasi Perputaran Piutang

Laporan Laba Rugi

Piutang

Likuiditas

Penjualan Bersih

Page 36: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

48

Lukman (2011:49)

Bambang

Riyanto

Bambang Riyanto

(2010:85) (2010:25)

Lukman (2011:41)

Gambar 2.2

Paradigma Pemikiran

2.3 Hipotesis

Hipotesis menurut Erlina (2008:49) menyatakan bahwa :

“Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji

secara empiris”.

Menurut Umi Narimawati (2008:73), mengemukakan bahwa:

Arus Kas Operasi (X2)

- Arus Kas dari Aktivitas

Operasi

Sofyan Syafri

Harahap (2011:259)

Likuiditas (Y)

- Asset Lancar

- Kewajiban lancar

(Lukman, 2011:43)

Perputaran Piutang (X1)

- Penjualan Bersih

- Piutang dagang

Ross, Westerfield dan

Jordan (2001:90)

Page 37: BAB II - WELCOME | Powered by GDL4.2 | ELIB UNIKOMelib.unikom.ac.id/files/disk1/650/jbptunikompp-gdl-afriyanike...Perputaran Piutang 2.1.1.1 ... lancar karena dilakukan secara kredit,

49

“Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya.”

Menurut Sugiyono (2008 : 34) dikatakan bahwa:

“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

yang selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris atau nyata.”

Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengambil hipotesis sementara dalam

memecahkan masalah tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan antara perputaran piutang dengan arus kas operasi

pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Terdapat pengaruh antara perputaran piutang terhadap likuiditas (current

ratio) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

3. Terdapat pengaruh antara perputaran piutang terhadap likuiditas (current

ratio) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

4. Terdapat pengaruh antara perputaran piutang dan arus kas operasi

terhadap likuiditas (current ratio) pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.