pelaksanaan anggaran bun bagian anggaran … · serta memacu pembangunan nasional yang lebih baik...
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN ANGGARAN BUN BAGIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DAN
DANA DESA (BA 999.05)
Disampaikan pada Workshop Pengawasan Pelaksanaan Anggaran BUN Bagian Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (BA 999.05) oleh APIP
20 Desember 2016
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
Belanja Negara pada
APBN-P 2016 dan APBN 2017
2
36,9%
25,9%
37,3%
Belanja Negara APBN-P 2016
Belanja K/L
Belanja NonK/L
Transfer keDaerah danDana Desa
36,7%
26,5%
36,8%
Belanja Negara APBN 2017
Belanja K/L
Belanja NonK/L
Transfer keDaerah danDana Desa
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
POKOK-POKOK KEBIJAKAN
APBN 2017
APBN merupakan instrumen penting untuk mencapai perbaikan kesejahteraan
rakyat dan mewujudkan keadilan sosial serta bertujuan bernegara.
Kebijakan fiskal yang telah ditetapkan dalam APBN Tahun 2017 dirancang agar
mampu menghadapi berbagai tantangan perekonomian global dan domestik,
serta memacu pembangunan nasional yang lebih baik di tahun 2017, dengan
tetap menjaga azas kehati-hatian dan efektivitas pelaksanaannya.
APBN Tahun 2017 ditetapkan dengan kebijakan fiskal defisit ekspansif dan
terarah sebesar 2,41% terhadap PDB dengan komitmen pada reformasi
penganggaran serta prinsip kehati-hatian. Pokok-pokok kebijakan tersebut
dijabarkan melalui:
Belanja yang lebih produktif,
Subsidi yang lebih tepat sasaran,
Perkuatan desentralisasi fiskal,
Optimalisasi penerimaan negara yang lebih realistis, dan
Fokus pada kesinambungan fiskal.
4
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
Press Release Menteri Keuangan
atas APBN 2017
5
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
POKOK-POKOK KEBIJAKAN APBN 2017
TERKAIT TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
1. Reformulasi perhitungan alokasi Dana Alokasi Umum
2. Memperbaiki pengalokasian, penyaluran dan arah penggunaan Dana Bagi Hasil
3. Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk mempercepat
pembangunan infrastruktur dasar
4. Meningkatkan secara bertahap anggaran Dana Desa untuk memenuhi amanat
UU Nomor 6 Tahun 2014, dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan
negara
1. Fokus pada infrastruktur dan belanja sosial
2. Efisiensi pada belanja barang
3. Mempertahankan anggaran kesehatan sebesar 5% dan pendidikan sebesar 20%
4. Fleksibilitas dalam merespon kondisi perekonomian
5. Mitigasi bencana alam dan risiko fiskal
6. Percepatan penyerapan anggaran
6
Memperkuat desentralisasi fiskal
Belanja yang lebih produktif
PERAN MENTERI KEUANGAN DAN STRUKTUR BUN
BA
999.01
Utang
BA 999.03
Investasi
Pemerintah
BA 999.04
Penerusan
Pinjaman
BA 999.05
Transfer
ke Daerah
BA 999.99
Transaksi
Khusus
LK
Badan
Lainnya
MENTERI KEUANGAN
BA
999.07
Belanja
Subsidi
BA
999.08
Belanja
Lain-Lain
PENGGUNA
ANGGARAN
BUN
PENGGUNA ANGGARAN
KEMENTERIAN
KEUANGAN
BA
999.02
Hibah
DJPPR DJPPR DJKN DJPB DJPK DJA DJA DJA,
DJKN,
BKF,
DJPB ,
DJPK
DJPB
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi fiskal, terdiri dari:
I. TRANSFER KE DAERAH
A. Dana Perimbangan
1. Dana Transfer Umum
a. Dana Bagi Hasil (DBH), dana yang dialokasikan dalam APBN kepada
Daerah berdasarkan angka persentase tertentu dari pendapatan negara untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
b. Dana Alokasi Umum (DAU), dana yang dialokasikan dalam APBN kepada
daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar Daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
2. Dana Transfer Khusus
a. Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), dana yang dialokasikan dalam
APBN kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional.
b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Nonfisik) dana yang dialokasikan
dalam APBN kepada Daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah
CAKUPAN BAGIAN ANGGARAN
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA (1)
2
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
B. Dana Insentif Daerah
Dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu
dengan tujuan untuk memberikan penghargaan atas pencapaian kinerja tertentu
C. Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta
Dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
II. DANA DESA
Dana yang dialokasikan dalam APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
CAKUPAN BAGIAN ANGGARAN
TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA (2)
9
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
SPM
DJA
DJPK (PPA &
KPA) PEMDA
KPPN
Pemindahbukuan
Dana dari RKUN
ke RKUD
BO I
RDP-BUN
SP2D
Transfer ke Daerah
Pengesahan
DIPA
MEKANISME PENYALURAN TRANSFER
KE DAERAH
PMK 48/PMK.07/2016
1. KPA Transfer ke Daerah bertanggung jawab atas penyaluran
anggaran Transfer ke Daerah.
2. Kepala Daerah bertanggung jawab atas penggunaan anggaran
Transfer ke Daerah.
APIP
RDP-
BUN
DIPA
10
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
MEKANISME PENYALURAN DANA DESA
(PMK 48/PMK.07/2016)
PEMERINTAH PUSAT
(Mekanisme Transfer APBN)
PEMERINTAH KAB/KOTA
(Mekanisme Transfer APBD)
KPA DJPK
Menerbitkan SPM
1KPPN Jakarta
II selaku Kuasa BUN
Menerbitkan SP2D
2 Bank Operasional
Melaksanakan Transfer DD ke
Kab/Kota
(dari RKUN ke RKUD)
3
Pemerintah Kab/Kota
Melaksanakan Transfer DD ke
Desa
(dari RKUD ke RKDes)
4
REKENING KAS DESA
5
11
Dilakukan oleh bupati/walikota
Dilakukan oleh Menteri Keuangan c.q Dirjen PK
Persyaratan : peraturan bupati/walikota mengenai tata cara
pembagian dan penetapan besaran Dana Desa;
peraturan daerah mengenai APBD tahun berjalan; dan
laporan realisasi tahun anggaran sebelumnya.
Persyaratan : Peraturan Desa mengenai APB Desa.
Laporan realisasi pengggunaan Dana Desa semester
sebelumnya.
Periodisasi : Tahap I : 60% Pada Bulan Maret
Tahap II : 40% Pada Bulan Agustus
Periodisasi : Tahap I : 60% 7 hari kerja setelah diterima di Kas
Daerah
Tahap II : 40% 7 hari kerja setelah diterima di Kas
Daerah
DARI RKUN
KE RKUD
DARI RKUD
KE RK DESA
PENYALURAN DANA DESA (2)Tahapan Penyaluran
12
MEKANISME PENYAMPAIAN KONFIRMASI PENERIMAAN
DANA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
PEMDA
KPPN
DJPK
KANWIL DJPB
•LKT (max. 10
hari setelah
TW berakhir)
•LRT (bersama
dengan LKT
TW IV)
Max. 2
hari
setelah
diterima
Max. 5
hari
setelah
diterima DJPB
Tembusan
LKT: Lembar Konfirmasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa
LRT: Lembar Rekapitulasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Konfirmasi Penerimaan Dana Transfer ke
Daerah dan Dana Desa via Media Elektronik
13
Dalam rangka sinkronisasi penyajian laporan realisasi anggaran
transfer ke daerah dan dana desa, DJPK bersama-sama dengan
Kanwil DJPBn dan Pemda dapat melakukan rekonsiliasi data
realisasi atas penyaluran transfer ke daerah dan dana desa.
Sinkronisasi Penyajian Laporan Realisasi Anggaran
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
14
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
Dasar Hukum
Pengawasan BA BUN
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.09/2015
tentang Pengawasan terhadap Pelaksanaan Anggaran Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Umum Negara;
15
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 416
PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 47 ayat (1)
Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota
bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing.
a. pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas
keuangan negara
b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP
(PP 60/2008, Ps. 47 ayat (2))
Dilakukan oleh :
APIP(PP 60/2008, Ps. 48 ayat (1))
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsionalmelaksanakan pengawasan intern;
c. Inspektorat Propinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota
(PP 60/2008, Ps. 49 ayat (1))
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan
penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
(PP 60/2008, Ps. 49 ayat (2))
5
Siapakah APIP?
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SPIP OLEH BPKP:
a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP
b. Sosialisasi SPIP
c. Pendidikan & pelatihan SPIP
d. Pembimbingan & konsultansi SPIP
e. Peningkatan kompetensi auditor APIP
(PP 60/2008, Ps. 59 ayat (1))
5
Kegiatan yang Bersifat Lintas Sektoral :
Merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih
kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan
pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kementerian
negara/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan
kewenangan. (Penjelasan PP 60/2008, Ps. 49 ayat (2) huruf a)
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
PENGAWASAN BAGIAN ANGGARAN BUN
1. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan Bagian Anggaran BUN, Menteri Keuangan
selaku Pengguna Anggaran (PA) BUN telah menerbitkan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 204/PMK.09/2015 tentang Pengawasan terhadap
Pelaksanaan Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara.
2. Peraturan yang mendasari terbitnya PMK mengenai pengawasan BUN yaitu:
a. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
b. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN;
3. Jenis-jenis pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran BUN:
a. Audit
b. Reviu
c. Evaluasi
d. Pemantauan
e. Kegiatan pengawasan lainnya antara lain berupa sosialisasi mengenai
pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan
konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan.
19
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
PERAN APIP DAERAH DALAM PENGAWASAN
BAGIAN ANGGARAN BUN
Bagian Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa merupakan salah
satu sumber pendapatan daerah;
Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersumber dari Transfer ke Daerah
dan Dana Desa dimaksud dikelola dalam APBD;
Pemerintah Daerah sebagai pihak penerima dan pengguna dana Transfer
ke Daerah dan Dana Desa;
Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh
APIP Daerah dhi. Inspektorat.;
Beberapa sasaran pengawasan yang dapat dilakukan oleh APIP Daerah
terkait dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa:
1. Penyusunan Peraturan Kepala Daerah;
2. Perencanaan dan penganggaran;
3. Penggunaan dana;
4. Penyaluran;
20
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN/ Toward IACM level 4
KOORDINASI PENGAWASAN BAGIAN
ANGGARAN BUN
APIP yang melakukan pengawasan terhadap penyaluran Transfer ke
Daerah dan Dana Desa kepada Pemerintah Daerah adalah Inspektorat
Jenderal Kementerian Keuangan;
APIP yang melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
daerah yang bersumber dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa adalah
Inspektorat Daerah;
Dalam rangka mewujudkan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran
BUN dhi. Transfer ke Daerah dan Dana Desa, diperlukan koordinasi antara
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dengan APIP Daerah antara
lain menyangkut:
1. Hasil pengawasan;
2. Pelaksanaan pengawasan (joint audit);3. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
4. Kendala/Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pengawasan.
21