pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan … · 2016. 6. 14. · adakah supervisi layanan...
TRANSCRIPT
46
47
Lampiran I
PEDOMAN WAWANCARA
Boyd (1978)
Aspek Indikator Pertanyaan
1. Fungsi
Supervisi
1. Membantu guru
pembimbing
dalam
mengembangkan
profesinya.
2. Membantu
sekolah termasuk
guru pembimbing
dalam bekerja
sama dengan
masyarakat.
1. Adakah pelaksanaan
supervisi layanan
BK dari kepala
sekolah?
2. Apa fungsi supervisi
kepala sekolah
terhadap unit
bimbingan dan
konseling?
3. Upaya apa yang
dilakukan dalam
membantu guru
pembimbing dalam
mengembangkan
profesinya?
4. Pernahkah supervisi
menghasilkan kerja
sama yang baik
antara guru
pembimbing dengan
masyarakat?
5. Bagaimana melalui
supervisi dapat
membantu guru
48
pembimbing dalam
melaksanakan
programnya yang di
dalamnya diharuskan
bekerja sama dengan
masyarakat?
2. Manfaat
Supervisi
1. Mengontrol
pelaksanaan
Program
Bimbingan dan
Konseling.
2. Mengontrol
hambatan yang
ditemui dalam
pelaksanaan
Program
Bimbingan dan
Konseling
3. Jalan keluar
terhadap hambatan
yang terjadi
4. Pelaksanaan
layanan
bimbingan dan
konseling, serta
ketercapaian
tujuan layanan
bimbingan dan
1. Apa saja yang
dilakukan kepala
sekolah dalam
mensupervisi
pelaksanaan layanan
bimbingan dan
konseling?
2. Apa yang dilakukan
kepala sekolah
dalam mensupervisi
ketika menemukan
adanya hambatan
dalam pelaksanaan
layanan bimbingan
dan konseling di
sekolah?
3. Bagaimana kepala
sekolah dalam
supervisi mampu
menemukan jalan
keluar bagi
hambatan yang
terjadi pada
49
konseling. pelaksanaan
bimbingan dan
konseling?
4. Bagaimana melalui
supervisi bisa
diketahui tujuan dari
layanan bimbingan
dan konseling sudah
tercapai?
5. Bagaimana bila
tujuan layanan
bimbingan dan
konseling tidak
tercapai? Apa yang
dilakukan kepala
sekolah sebagai
supervisor?
3. Tujuan
Supervisi
1. Membantu guru
pembimbing
mengembangkan
pribadi,
kompetensi dan
sosialnya.
2. Ikut meningkatkan
kerja sama dengan
masyarakat atau
komite sekolah
1. Apa tujuan supervisi
bimbingan dan
konseling yang
dilakukan kepala
sekolah?
2. Bagaimana caranya
tujuan supervisi bisa
tercapai dalam
membantu guru
pembimbing
mengembangkan
pribadi, kompetensi
50
dan sosialnya?
3. Apa yang membuat
supervisi mampu
meningkatkan kerja
sama antara unit
bimbingan dan
konseling dengan
komite sekolah?
4. Setelah dilakukan
supervisi oleh kepala
sekolah, kerja sama
apa saja yang
membantu
peningkatan kualitas
layanan bimbingan
dan konseling?
4. Pendekatan
Supervisi
Bimbingan
dan Konseling
Macam-macam
pendekatan
supervisi
bimbingan dan
konseling.
1. Pendekatan supervisi
apa yang sering
digunakan dalam
melakukan supervisi
layanan bimbingan
dan konseling?
2. Apa alasan
menggunakan
pendekatan supervisi
tertentu?
3. Kelemahan dan
kelebihan
51
menggunakan
pendekatan supervisi
tertentu?
4. Apakah pendekatan
supervisi bisa
menjamin ditemukan
dan diselesaikannya
hambatan dalam
pelaksanaan layanan
bimbingan dan
konseling?
5. Teknik-teknik
Supervisi
Macam-macam teknik
supervisi bimbingan dan
konseling
1. Teknik apa yang
sering digunakan
dalam supervisi
layanan bimbingan
dan konseling?
2. Teknik apa menurut
kepala sekolah yang
paling efektif?
3. Pernahkah meminta
bantuan pihak lain
dalam pelaksanaan
supervisi layanan
bimbingan dan
konseling?
52
Lampiran II
Catatan Lapangan
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Kristen T dan I Salatiga
Hari/tanggal : Selasa, 23 Oktober 2012
Waktu : Pukul 09.00 WIB
Tempat : Ruang tamu Kepala Sekolah
Di sekolah ini adakah supervisi dari kepala sekolah untuk layanan bimbingan dan
konseling?
Ada, pada prinsipnya ada.
Bagaimana pelaksanaannya Pak?
Prinsipnya supervisi dari kepala sekolah ada.
Namun tidak secara khusus, supervisi dari kepala sekolah terhadap layanan
bimbingan dan konseling dilakukan secara kedinasan.
Bagaimana proses pelaksanaannya Pak?
Supervisi di sini sifatnya mengingatkan. Kepala sekolah melihat tugas guru dan
karyawan bagaimana, apabila ada guru yang tidak sesuai dengan tugas yang
seharusnya barulah kepala sekolah melakukan supervisi dengan mengingatkan.
Bagaimana dengan supervisi layanan bimbingan dan konseling?
Ya sama dengan yang lainnya, apabila ada yang menyimpang dari gurunya atau
tugas guru dan layanannya barulah dilakukan supervisi. Selama ini belum ada
yang menyimpang, jadi layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan sesuai.
Supervisi layanan bimbingan dan konselingpun terjadwal sama dengan supervisi
guru dan karyawan lainnya, jadi supervisi dilakukan sesuai jadwal. Apabila ada
53
yang tidak sesuai barulah supervisi dari kepala sekolah bersifat fleksibel. Dan
perlu diketahui bahwa yang disupervisi adalah ada tidaknya kesesuaian job dan
layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru bimbingan dan
konseling di sekolah ini.
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Salatiga
Hari/tanggal : Rabu, 23 Oktober 2012
Waktu : Pukul 10.30 WIB
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Adakah supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah di
sekolah ini?
Supervisi ada.
Bagaimana pelaksanaannya Pak?
Ya pelaksanaannya kalau saya, karena sibuk sekali. Saya tidak secara langsung
melakukan supervisi ke bimbingan dan konseling. Kalau ada waktu ya saya
supervisi. Supervisi dari kepala sekolah ke layanan bimbingan dan konseling itu
bisa saja kalau kepala sekolahnya tidak mempunyai banyak pekerjaan dan
karyawannya sedikit. Jadi bisa sering-sering. Kalau di sekolah ini, supervisi dari
kepala sekolah biasanya saya ada pendelegasian
Jadi supervisi layanan BK ada, hanya tekniknya apa Pak?
Pendelegasian, jadi delegasi saya adalah Bu Lis selaku koordinator BK,
bimbingan dan konseling. Nantinya bu Lis yang akan memberikan laporannya
kepada saya untuk ditindak lanjuti. Jadi intinya supervisi layanan bimbingan dan
konseling itu dilaksanakan hanya caranya saya adalah adanya pendelegasian
koordinator bimbingan dan konseling. Nanti Anda bisa mewawancari delegasinya
54
secara langsung bagaimana pelaksanaan supervisi dari saya selaku kepala sekolah.
Kepala sekolah mengatakan bahwa supervisi layanan BK oleh kepala sekolah itu
dilaksanakan, dan kepala sekolah melakukannya dengan pendelegasian ke
coordinator BK?
Iya, ada dan dilaksanakan supervisi tersebut dari kepala sekolah, Supervisi yang
dilakukan kepala sekolah biasanya berupa laporan
Bagaimana pelaksanaan supervisi layanan BK oleh kepala sekolah?
Supervisi administrasi, laporan adsministrasi yang harus dikumpulkan
kelengkapannya dan nantinya akan dilihat dan dikoreksi oleh kepala sekolah.
Dikumpulkan bersamaan dengan yang lainnya, jadi tidak hanya guru BK saja,
namun ada yang dari humas, kesiswaan, kurikulum.
Bagaimana pelaksanaan supervisi untuk layanan BK sendiri?
Untuk supervisi layanan BK oleh kepala sekolah, fleksibel juga administratif.
Supervisi dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan hampir
setiap hari saat layanan BK sedang berlangsung. Kalau keseharian kepala sekolah
secara tidak langsung sering ke ruang BK, 2 hari sekali. Kalau tidak pagi ya siang
hari.
Teknik supervisi?
Supervisinya tidak mendampingi, namun lebih pada kepala sekolah
menyempatkan diri untuk datang melakukan supervisi di waktu senggang.
Terkadang mengunjungi kelas, atau seperti kemarin saat konseling sempat melihat
sebentar.
Apa saja yang disupervisi oleh kepala sekolah?
Tentang layanan BK terhadap anak-anak (siswa). Melalui supervisi, kepala
sekolah juga memonitoring pergantian sistem di sekolah ini, dimana saat ini anak-
anak sekolah hanya sampai hari jumat, dan modelnya sekarang adalah memakai
55
SKS dan IP. Kepala sekolah menanyakan keadaan anak-anak saat ini, dan kami
melaporkan hasil dari layanan BK yang sudah diberikan kepada siswa berkaitan
dengan sistem yang baru.
Manfaat supervisi?
Iya, sangat terasa manfaatnya. Kalau di supervisi kepala sekolah, kami merasa ada
yang harus kami laporkan dan kami pertanggungjawabkan.
Bagaimana dengan pendelegasian?
Sebagai yang menjadi delegasi, saya sering mengadakan evaluasi secara intern
antar guru BK. Di sini saya juga bisa menggantikan kepala sekolah untuk
mensupervisi. Pertemuan ini di unit BK sendiri diadakan 1 kali dalam sebulan.
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga
Hari/tanggal : Senin/5 November 2012
Waktu : pukul 09.00
Tempat ; Ruang Kepala Sekolah
Pernahkan supervisi layanan BK dilakukan oleh kepala sekolah?
Pernah
Bagaimana pelaksanaannya?
Pelaksanaan supervisi layanan BK, ya secara administrasi. Jadi supervisi yang
dilakukan adalah supervisi administrasi, supervisi pelaksanaan dan terakhir adalah
laporan pelaksanaan layanan BK tersebut.
Kapan supervisi layanan BK dilaksanakan?
Dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal. Secara rutin yaitu di awal tahun
56
dan awal semester. Selain itu juga secara incidental, ketika saat tertentu
dibutuhkan supervisi, baik ada masalah maupun tidak ada masalah
Bagaimana dengan tekniknya pak?
Teknik yang digunakan ya secara langsung dan tidak langsung
Adakah kerja sama dalam melaksanakan supervisi layanan BK oleh kepala
sekolah?
Kerja sama dengan DU/D atau perguruan tinggi, supervisi anak yang studi lanjut
dan anak yang bekerja
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Salatiga
Hari/tanggal : Rabu, 24 Oktober 2012
Waktu : Pukul 12.00 WIB
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Di SMA Kristen 1 Salatiga ini, pernahkah Kepala Sekolah melaksanakan
supervisi terhadap layanan bimbingan dan konseling?
Di sekolah ini untuk supervisi itu selalu terprogram dan ada jadwalnya. Supervisi
untuk semester pertama dilakukan pada bulan februari dan untuk semester dua
dilakukan pada bulan September dan November. Supervisinya berupa pemantauan
kepada semua guru di sekolah ini, hanya saja untuk targetnya perlu skala prioritas.
Karena kepala sekolah itu selain melaksanakan tugas tambahan sebagai
manajerial, kepala sekolah juga harus mengajar. Jadi, harus pandai-pandai
membagi waktu, tapi karena supervisi ini terpogram jadi tetap dilaksanakan.
Khusus untuk bimbingan konseling, saya kira teknik supervisinya tidak selalu
masuk ke kelas tetapi langsung dengan diskusi kelompok. Di sekolah ini ada 3
guru pembimbingnya, jadi untuk setiap kasus kepala sekolah selalu mengikuti
perkembangannya. Bagaimana pendampingannya, penyelesaiannya,
57
pengentasannya, perkembangannya saya selalu mengikuti. Nanti bisa ditanyakan
pada ketiga guru bimbingan konseling. Justru dengan bimbingan konsleing ini
lebih intensif, ada konsultasi dan sebagainya
Jadi, supervisi layanan bimbingan dan konseling di sekolah ini tidak fokus
dengan teknik kunjungan kelas ya bu?
Iya karena kalau masuk kelas itu yang terprogram untuk guru mata pelajaran dan
itu untuk dokumentasi dan administrasi. Paling satu tahun hanya 1 dan 2 kali
dilakukan supervisi. Ada tindak lanjut juga dari supervisi itu.
Begitu intensifnya, apakah supervisi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan?
Iya, bahkan saya bersama-sama dengan guru bimbingan konseling ketika ada
kasus-kasus berat saya selalu ikut menangani, bahkan kalau ada home visit saya
secara langsung ikut mendampingi.
Pendekatan supervisi apa yang ibu pakai dalam melaksanakan supervisi? Klinis?
Perilaku?
Oh ya,,banyak hal artinya pendekatan perilaku juga. Sebagai kepala sekolah itu
kan bagaimanapun harus menjadi teladan kan? Itu kan pasti. Kemudian untuk
supervisi klinis itu yang ke kelas, itu jelas bagaimana proses pembelajaran,
kegiatan yang dilakukan oleh layanan bimbingan dan konseling. Kemudian yang
paling intensif itu pendampingan. Jadi setiap guru bimbingan dan konseling itu
kan identifikasi permasalahan yang dihadapi kan berbeda-beda, sehingga saya
anjurkan guru bimbingan dan konseling untuk bekerja dalam tim. Di sini setiap
guru bimbingan dan konseling mengampu satu angkatan, jadi ada yang
mengampu kelas X, XI dan XII. Tetapi untuk pengentasan kasus para guru
pembimbing selalu mendiskusikannya secara internal. Kemudian untuk kasus-
kasus yang berat itu nanti dibawa ke konferensi kasus. Di mana dalam konferensi
kasus tersebut saya pasti ikut sebagai kepala sekolah dan juga supervisor dan
dengan begitu saya pun bisa memantau layanan yang diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling serta semua pihak yang terlibat dalam layanan tersebut,
seperti wali kelas, guru mata pelajaran. Bahkan kasus berat yang ditangani oleh
layanan bimbingan dan konseling sebelum dialih tangankan, saya sebagai kepala
sekolah harus mengetahui terlebih dahulu dan berupaya membantu semaksimal
58
mungkin
Baik, melalui supervisi apakah bisa diketahui tujuan dari layanan bimbingan dan
konseling tercapai atau tidak?
Bisa mengetahui, paling tidak melihat respon siswa terhadap layanan yang
diberikan oleh unit bimbingan dan konseling. Para siswa artinya tertarik tidak,
dengan adanya layanan bimbingan dan konseling para siswa termotivasi atau
tidak. Bisa dilihat pula dari bagaimana kesediaan konselor untuk melayani siswa,
itu terlihat bagaimana komitmen dalam melayani siswa di sekolah. Konselor harus
kreatif, jemput bola dan melihat peta kerawanan
Berarti tujuan tercapai atau tidak dilihat dari respon para siswa?
Iya, kemudian saat supervisi itu saya bisa berdialog dengan para siswa kan?
Setelah siswa mendapat layanan, saya bertanya mengenai bagaimana layanan
tersebut dilaksanakan? Apa manfaat yang siswa dapatkan dari layanan bimbingan
dan konseling? Saya tanyakan hal-hal itu kepada siswa yang baru saja menerima
layanan bimbingan dan konseling.
Pernahkah bekerja sama dengan pihak lain dalam supervisi layanan bimbingan
dan konseling yang dilakukan kepala sekolah?
Pernah, dengan pengawas sekolah. Pengawas SMA dari dinas, sebenarnya cukup
intensif supervisi dari dinas.
Manfaat supervisi layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan kepala
sekolah?
Saya sebagai kepala sekolah menjadi bisa memetakan apa permasalahan siswa
kami dan kemudian kami bisa memberikan layanan bimbingan dan konseling di
mana layanan tersebut merupakan layanan bimbingan dan konseling yang relevan
dengan kebutuhan para siswa.
Apabila tujuan layanan konseling tidak tercapai apa yang dilakukan Ibu sebagai
supervisor?
Ya harus ada evaluasi, karena ada permasalahan itu karena ada kesenjangan antara
yang seharusnya dan realitas yang dihadapi. Kalau ada masalah harus cari
solusinya.
Hambatan apa yang Ibu temui dalam melakukan supervisi bimbingan dan
59
konseling?
Jelas ada, hambatannya ada dari sisi waktu. Saya harus pandai mengelola waktu
ya, karena saya juga banyak mengajarnya. Terkadang kegiatan yang sudah
diprogramkan tidak bisa dilaksanakan karena ada agenda khusus misalnya
mendadak saya harus rapat. Namun, untuk supervisi layanan bimbingan dan
konseling saya melihat tidak harus di kelas, yang penting ada selalu
pendampingan untuk mengetahui sejauh mana layanan bimbingan dan konseling
menangani sebuah kasus.
Jadi, hambatannya waktu?
Iya..
Bagaimana jalan keluarnya?
Jalan keluarnya untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling itu ya seperti
tadi tidak harus di kelas, bahkan bisa di luar sekolah seperti supervisi untuk
layanan pendukung kunjungan rumah, itu dilakukan di luar jam sekolah.
Hambatan juga berasal dari orang tua ketika mensupervisi layanan bimbingan dan
konseling yang harus ke rumah siswa. Tidak semua orang tua murid dapat
menerima dengan baik layanan bimbingan dan konseling yang sampai datang ke
rumah
Adakah supervisi guru pembimbing secara pribadi?
Iya, motivasi secara personel, sendiri-sendiri tidak secara kelompok. Mengenai
kinerja dan komitmen memang sudah baik. Namun, untuk ketrampilan memang
tiap guru pembimbing berbeda-beda. Kalau sudah baik ya saya motivasi saja,
namun bagi yang kurang pasti saya dampingi. Koordinator bimbingan dan
konseling justru saya beri tanggung jawab, saya menyarankan ketika ada masalah
dan itu bisa diselesaikan sendiri saya lepaskan. Namun, apabila ada permasalahan
yang sulit dan belum bisa terselesaikan antar guru pembimbing barulah ke saya,
untuk saya tangani permasalahn yang sedang dialami unit bimbingan dan
konseling berkaitan dengan layanan yang diberikan. Apabila saya mengikuti suatu
kasus dan belum ada perkembangan dan guru bimbingan dan konseling tidak
lapor ya pasti akan saya tanyakan.
Apa saja yang didokumentasikan dalam pelaksanaan supervisi layanan
60
bimbingan dan konseling?
(menunjukkan dokumentasi supervisi berupa laporan supervisi kunjungan kelas,
penilaian layanan bimbingan dan konseling) ini juga ada tindak lanjut, jadi
setelah melakukan supervisi pasti ada tindak lanjut. Tindak lanjut tersebut juga
dicatat dan dilaksanakan. Jadi dalam supervisi pasti ada temuan dan guru
bimbingan dan konseling pasti ada diskusi, kemudian saya memberikan saran dan
masukan yang saya berikan langsung kepada guru pembimbing mengenai layanan
yang diberikan, apabila guru pembimbing tersebut menerima masukan dari saya
selaku supervisor berarti harus ada tanda tangan. Tanda tangan ini sebagai
persetujuan perbaikan, yang nantinya perbaikan tersebut akan terus dipantau.
Pemantauan saya tidak harus hadir melakukan supervisi tetapi bisa meminta
bantuan pihak lain seperti meminta masukan dari siswa mengenai layanan yang
diberikan oleh guru pembimbing, kemudian untuk tindak lanjut saya dan unit
bimbingan dan konseling akan mendiskusikannya. Tindak lanjutnya bisa saja
dengan memberi kesempatan guru pembimbing untuk ikut seminar dan workshop
untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
61
Lampiran III
Pengkodean/coding
J1 : Ada, pada prinsipnya ada.
J2 : Prinsipnya supervisi dari kepala sekolah ada.
J3 : Namun tidak secara khusus, supervisi dari kepala sekolah terhadap
layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara kedinasan.
J4 : Supervisi di sini sifatnya mengingatkan
J5 : Kepala sekolah melihat tugas guru dan karyawan bagaimana, apabila
ada guru yang tidak sesuai dengan tugas yang seharusnya barulah kepala
sekolah melakukan supervisi dengan mengingatkan.
J6 : Ya sama dengan yang lainnya, apabila ada yang menyimpang dari
gurunya atau tugas guru dan layanannya barulah dilakukan supervisi.
J7 : Selama ini belum ada yang menyimpang, jadi layanan bimbingan dan
konseling berjalan dengan sesuai
J8 : Supervisi layanan bimbingan dan konselingpun terjadwal sama dengan
supervisi guru dan karyawan lainnya, jadi supervisi dilakukan sesuai
jadwal.
J9 : Apabila ada yang tidak sesuai barulah supervisi dari kepala sekolah
62
bersifat fleksibel.
J10 : Dan perlu diketahui bahwa yang disupervisi dilaksanakan karena
melihat ada tidaknya kesesuaian job dan layanan bimbingan dan
konseling yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah
ini.
S1 Supervisi ada.
S2 Ya pelaksanaannya kalau saya, karena sibuk sekali. Saya tidak secara
langsung melakukan supervisi ke bimbingan dan konseling. Kalau ada
waktu ya saya supervisi. Supervisi dari kepala sekolah ke layanan
bimbingan dan konseling itu bisa saja kalau kepala sekolahnya tidak
mempunyai banyak pekerjaan dan karyawannya sedikit. Jadi bisa
sering-sering.
S3 Kalau di sekolah ini, supervisi dari kepala sekolah biasanya saya ada
pendelegasian.
S4 Pendelegasian, jadi delegasi saya adalah Bu Lis selaku koordinator BK,
bimbingan dan konseling. Nantinya bu Lis yang akan memberikan
laporannya kepada saya untuk ditindak lanjuti.
S5 Jadi intinya supervisi layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan
hanya caranya saya adalah adanya pendelegasian koordinator bimbingan
dan konseling.
63
S6 Nanti Anda bisa mewawancari delegasinya secara langsung bagaimana
pelaksanaan supervisi dari saya selaku kepala sekolah.
L1 : Iya, ada dan dilaksanakan supervisi tersebut dari kepala sekolah
L2 : Supervisi yang dilakukan kepala sekolah biasanya berupa laporan
L3 : Supervisi administrasi, laporan adsministrasi yang harus dikumpulkan
kelengkapannya dan nantinya akan dilihat dan dikoreksi oleh kepala
sekolah.
L4 : Dikumpulkan bersamaan dengan yang lainnya, jadi tidak hanya guru
BK saja, namun ada yang dari humas, kesiswaan, kurikulum.
L5 : Untuk supervisi layanan BK oleh kepala sekolah, fleksibel juga
administrative.
L6 : Supervisi dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan
hampir setiap hari saat layanan BK sedang berlangsung.
L7 : Kalau keseharian kepala sekolah secara tidak langsung sering ke ruang
BK, 2 hari sekali. Kalau tidak pagi ya siang hari.
L8 : Supervisinya tidak mendampingi, namun lebih pada kepala sekolah
menyempatkan diri untuk datang melakukan supervisi di waktu
senggang.
L9 : Terkadang mengunjungi kelas, atau seperti kemarin saat konseling
64
sempat melihat sebentar.
L10 : Tentang layanan BK terhadap anak-anak (siswa)
L11 : Melalui supervisi, kepala sekolah juga memonitoring pergantian sistem
di sekolah ini, dimana saat ini anak-anak sekolah hanya sampai hari
jumat, dan modelnya sekarang adalah memakai SKS dan IP. Kepala
sekolah menanyakan keadaan anak-anak saat ini, dan kami melaporkan
hasil dari layanan BK yang sudah diberikan kepada siswa berkaitan
dengan sistem yang baru.
L12 : Iya, sangat terasa manfaatnya. Kalau di supervisi kepala sekolah, kami
merasa ada yang harus kami laporkan dan kami pertanggungjawabkan.
L13 : Sebagai yang menjadi delegasi, saya sering mengadakan evaluasi secara
intern antar guru BK. Di sini saya juga bisa menggantikan kepala
sekolah untuk mensupervisi. Pertemuan ini di unit BK sendiri diadakan
1 kali dalam sebulan.
B1 Pernah
B2 Pelaksanaan supervisi layanan BK, ya secara administrasi. Jadi supervisi
yang dilakukan adalah supervisi administrasi, supervisi pelaksanaan dan
terakhir adalah laporan pelaksanaan layanan BK tersebut.
B3 Dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal.
B4 Secara rutin yaitu di awal tahun dan awal semester. Selain itu juga
65
secara incidental, ketika saat tertentu dibutuhkan supervisi, baik ada
masalah maupun tidak ada masalah
B5 Teknik yang digunakan ya secara langsung dan tidak langsung
B6 Kerja sama dengan DU/D atau perguruan tinggi
Supervisi anak yang studi lanjut dan anak yang bekerja
K1 : Di sekolah ini untuk supervisi itu selalu terprogram dan ada jadwalnya.
Supervisi untuk semester pertama dilakukan pada bulan februari dan
untuk semester dua dilakukan pada bulan September dan November
K2 : Supervisinya berupa pemantauan kepada semua guru di sekolah ini,
hanya saja untuk targetnya perlu skala prioritas.
K3 : Karena kepala sekolah itu selain melaksanakan tugas tambahan sebagai
manajerial, kepala sekolah juga harus mengajar. Jadi, harus pandai-
pandai membagi waktu
K4 : Tapi karena supervisi ini terpogram jadi tetap dilaksanakan.
K5 Khusus untuk bimbingan konseling, saya kira teknik supervisinya tidak
selalu masuk ke kelas tetapi langsung dengan diskusi kelompok
K6 : Di sekolah ini ada 3 guru pembimbingnya, jadi untuk setiap kasus
kepala sekolah selalu mengikuti perkembangannya. Bagaimana
pendampingannya, penyelesaiannya, pengentasannya,
perkembangannya saya selalu mengikuti. Nanti bisa ditanyakan pada
ketiga guru bimbingan konseling.
66
K7 : Justru dengan bimbingan konsleing ini lebih intensif, ada konsultasi dan
sebagainya
K8 : Iya karena kalau masuk kelas itu yang terprogram untuk guru mata
pelajaran dan itu untuk dokumentasi dan administrasi.
K9 : Paling satu tahun hanya 1 dan 2 kali dilakukan supervisi. Ada tindak
lanjut juga dari supervisi itu.
K10 : Iya, bahkan saya bersama-sama dengan guru bimbingan konseling
ketika ada kasus-kasus berat saya selalu ikut menangani, bahkan kalau
ada home visit saya secara langsung ikut mendampingi.
K11 : Oh ya,,banyak hal artinya pendekatan perilaku juga.
K12 Sebagai kepala sekolah itu kan bagaimanapun harus menjadi teladan
kan? Itu kan pasti..
K13 : Kemudian untuk supervisi klinis itu yang ke kelas, itu jelas bagaimana
proses pembelajaran, kegiatan yang dilakukan oleh layanan bimbingan
dan konseling. Kemudian yang paling intensif itu pendampingan. Jadi
setiap guru bimbingan dan konseling itu kan identifikasi permasalahan
yang dihadapi kan berbeda-beda, sehingga saya anjurkan guru
bimbingan dan konseling untuk bekerja dalam tim.
K14 : Di sini setiap guru bimbingan dan konseling mengampu satu angkatan,
jadi ada yang mengampu kelas X, XI dan XII.
K15 : Tetapi untuk pengentasan kasus para guru pembimbing selalu
mendiskusikannya secara internal.
K16 : Kemudian untuk kasus-kasus yang berat itu nanti dibawa ke konferensi
67
kasus.
K17 : Di mana dalam konferensi kasus tersebut saya pasti ikut sebagai kepala
sekolah dan juga supervisor dan dengan begitu saya pun bisa memantau
layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling serta semua
pihak yang terlibat dalam layanan tersebut, seperti wali kelas, guru mata
pelajaran.
K18 : Bahkan kasus berat yang ditangani oleh layanan bimbingan dan
konseling sebelum dialih tangankan, saya sebagai kepala sekolah harus
mengetahui terlebih dahulu dan berupaya membantu semaksimal
mungkin
K19 : Bisa mengetahui, paling tidak melihat respon siswa terhadap layanan
yang diberikan oleh unit bimbingan dan konseling. Para siswa artinya
tertarik tidak, dengan adanya layanan bimbingan dan konseling para
siswa termotivasi atau tidak..
K20 : Bisa dilihat pula dari bagaimana kesediaan konselor untuk melayani
siswa, itu terlihat bagaimana komitmen dalam melayani siswa di
sekolah. Konselor harus kreatif, jemput bola dan melihat peta
kerawanan
K21 : Iya, kemudian saat supervisi itu saya bisa berdialog dengan para siswa
kan? Setelah siswa mendapat layanan, saya bertanya mengenai
bagaimana layanan tersebut dilaksanakan? Apa manfaat yang siswa
dapatkan dari layanan bimbingan dan konseling? Saya tanyakan hal-hal
itu kepada siswa yang baru saja menerima layanan bimbingan dan
68
konseling.
K22 : Pernah, dengan pengawas sekolah. Pengawas SMA dari dinas,
sebenarnya cukup intensif supervisi dari dinas.
K23 : Saya sebagai kepala sekolah menjadi bisa memetakan apa permasalahan
siswa kami dan kemudian kami bisa memberikan layanan bimbingan
dan konseling di mana layanan tersebut merupakan layanan bimbingan
dan konseling yang relevan dengan kebutuhan para siswa.
K24 : Ya harus ada evaluasi, karena ada permasalahan itu karena ada
kesenjangan antara yang seharusnya dan realitas yang dihadapi. Kalau
ada masalah harus cari solusinya.
K25 : Jelas ada, hambatannya ada dari sisi waktu. Saya harus pandai
mengelola waktu ya, karena saya juga banyak mengajarnya. Terkadang
kegiatan yang sudah diprogramkan tidak bisa dilaksanakan karena ada
agenda khusus misalnya mendadak saya harus rapat.
K26 : Namun, untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling saya melihat
tidak harus di kelas, yang penting ada selalu pendampingan untuk
mengetahui sejauh mana layanan bimbingan dan konseling menangani
sebuah kasus.
K27 : Iya..
K28 : Jalan keluarnya untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling itu ya
seperti tadi tidak harus di kelas, bahkan bisa di luar sekolah seperti
supervisi untuk layanan pendukung kunjungan rumah, itu dilakukan di
luar jam sekolah.
69
K29 : Hambatan juga berasal dari orang tua ketika mensupervisi layanan
bimbingan dan konseling yang harus ke rumah siswa. Tidak semua
orang tua murid dapat menerima dengan baik layanan bimbingan dan
konseling yang sampai datang ke rumah
K30 : Iya, motivasi secara personel, sendiri-sendiri tidak secara kelompok.
K31 : Mengenai kinerja dan komitmen memang sudah baik. Namun, untuk
ketrampilan memang tiap guru pembimbing berbeda-beda. Kalau sudah
baik ya saya motivasi saja, namun bagi yang kurang pasti saya
dampingi.
K32 : Koordinator bimbingan dan konseling justru saya beri tanggung jawab,
saya menyarankan ketika ada masalah dan itu bisa diselesaikan sendiri
saya lepaskan. Namun, apabila ada permasalahan yang sulit dan belum
bisa terselesaikan antar guru pembimbing barulah ke saya, untuk saya
tangani permasalahn yang sedang dialami unit bimbingan dan konseling
berkaitan dengan layanan yang diberikan.
K33 : Apabila saya mengikuti suatu kasus dan belum ada perkembangan dan
guru bimbingan dan konseling tidak lapor ya pasti akan saya tanyakan.
K34 : (menunjukkan dokumentasi supervisi berupa laporan supervisi
kunjungan kelas, penilaian layanan bimbingan dan konseling) ini juga
ada tindak lanjut, jadi setelah melakukan supervisi pasti ada tindak
lanjut. Tindak lanjut tersebut juga dicatat dan dilaksanakan.
K35 : Jadi dalam supervisi pasti ada temuan dan guru bimbingan dan
konseling pasti ada diskusi, kemudian saya memberikan saran dan
70
masukan yang saya berikan langsung kepada guru pembimbing
mengenai layanan yang diberikan, apabila guru pembimbing tersebut
menerima masukan dari saya selaku supervisor berarti harus ada tanda
tangan.
K36 : Tanda tangan ini sebagai persetujuan perbaikan, yang nantinya
perbaikan tersebut akan terus dipantau.
K37 : Pemantauan saya tidak harus hadir melakukan supervisi tetapi bisa
meminta bantuan pihak lain seperti meminta masukan dari siswa
mengenai layanan yang diberikan oleh guru pembimbing, kemudian
untuk tindak lanjut saya dan unit bimbingan dan konseling akan
mendiskusikannya.
K38 : Tindak lanjutnya bisa saja dengan memberi kesempatan guru
pembimbing untuk ikut seminar dan workshop untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
71
Lampiran IV
Reduksi Data
J4 : Supervisi Layanan Bimbingan dan Konseling sifatnya mengingatkan
J5 : Kepala sekolah melihat tugas guru dan karyawan bagaimana, apabila
ada guru yang tidak sesuai dengan tugas yang seharusnya barulah
kepala sekolah melakukan supervisi dengan mengingatkan.
J6 : Sama dengan supervisi pada umumnya apabila ada yang menyimpang
dari gurunya atau tugas guru dan layanannya barulah dilakukan
supervisi.
J8 : Supervisi layanan bimbingan dan konseling terjadwal sama dengan
supervisi guru dan karyawan lainnya, jadi supervisi dilakukan sesuai
jadwal.
J9 : Apabila ada yang tidak sesuai pada saat tertentu barulah supervisi dari
kepala sekolah bersifat fleksibel.
J10 : Dan perlu diketahui bahwa supervisi dilaksanakan karena melihat ada
tidaknya kesesuaian job dan layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah ini.
S3 : Supervisi dari kepala sekolah biasanya dengan cara pendelegasian
S5 : Supervisi layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan dengan
72
cara diadakannya pendelegasian kepada koordinator bimbingan dan
konseling.
L2 : Supervisi yang dilakukan kepala sekolah biasanya berupa laporan
administrasi layanan bimbingan dan konseling.
L3 : Supervisi administrasi, laporan adsministrasi yang harus dikumpulkan
kelengkapannya dan nantinya akan dilihat dan dikoreksi oleh kepala
sekolah.
L5 : Untuk supervisi layanan BK oleh kepala sekolah, fleksibel juga
administratif
L6 : Supervisi dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan
hampir setiap hari saat layanan BK sedang berlangsung
L8 : Supervisinya tidak mendampingi, namun lebih pada kepala sekolah
menyempatkan diri untuk datang melakukan supervisi di waktu
senggang
L9 : Supervisi layananan bimbingan dan konseling terkadang dengan teknik
mengunjungi kelas, atau seperti kemarin saat ada layanan konseling,
kepala sekolah sempat melihat dan mengamati prosesnya sebentar.
L11 : Melalui supervisi, kepala sekolah juga memonitoring pergantian sistem
di sekolah ini.
73
L12 : Supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah sangat
terasa manfaatnya. Kalau di supervisi kepala sekolah, kami merasa ada
yang harus kami laporkan dan kami pertanggungjawabkan
B2 : Pelaksanaan supervisi layanan BK secara administrasi. Jadi supervisi
yang dilakukan adalah supervisi administrasi, supervisi pelaksanaan
dan terakhir adalah laporan pelaksanaan layanan BK tersebut.
B3 : Dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal.
B4 : Secara rutin yaitu di awal tahun dan awal semester. Selain itu juga
secara incidental, ketika saat tertentu dibutuhkan supervisi, baik ada
masalah maupun tidak ada masalah
B5 : Teknik yang digunakan secara langsung dan tidak langsung
K1 : Di sekolah untuk supervisi itu selalu terprogram dan ada jadwalnya.
Supervisi untuk semester pertama dilakukan pada bulan februari dan
untuk semester dua dilakukan pada bulan September dan November
K2 : Supervisinya berupa pemantauan kepada semua guru di sekolah ini,
hanya saja untuk targetnya perlu skala prioritas.
K5 : Khusus untuk bimbingan konseling, kepala sekolah menggunakan
teknik supervisinya tidak selalu masuk ke kelas tetapi langsung dengan
diskusi kelompok
K6 : Di sekolah ini ada 3 guru pembimbingnya, jadi untuk setiap kasus
74
kepala sekolah selalu mengikuti perkembangannya. Bagaimana
pendampingannya, penyelesaiannya, pengentasannya,
perkembangannya kepala sekolah sebagai supervisor selalu mengikuti.
K7 : Layanan bimbingan dan konseling lebih intensif mendapatkan
supervisi dari kepala sekolah. Dalam supervisi terdapat kegiatan
seperti konsultasi permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling.
K10 : Kepala sekolah bersama-sama dengan guru bimbingan konseling selalu
ikut menangani ketika ada kasus-kasus berat, bahkan kalau ada home
visit kepala sekolah secara langsung ikut mendampingi kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling ini.
K11 : Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi layanan
bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah adalah pendekatan
perilaku.
K13 : Kemudian untuk supervisi klinis prosesnya sama seperti kunjungan
kelas, itu jelas bagaimana proses layanan yang diberikan, kegiatan
yang dilakukan oleh layanan bimbingan dan konseling. Kemudian
yang paling intensif itu pendampingan. Jadi setiap guru bimbingan dan
konseling itu mengadakan identifikasi permasalahan yang dihadapi
yang hasilnya berbeda-beda, sehingga kepala sekolah menganjurkan
guru bimbingan dan konseling untuk bekerja dalam tim.
75
K17 : Dalam konferensi kasus tersebut kepala sekolah pasti ikut sebagai
supervisor dan dengan begitu kepala sekolah bisa memantau layanan
yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling serta semua pihak
yang terlibat dalam layanan tersebut, seperti wali kelas, guru mata
pelajaran dan pihak lainnya.
K18 : Bahkan kasus berat yang ditangani oleh layanan bimbingan dan
konseling sebelum dialih tangankan, kepala sekolah harus mengetahui
terlebih dahulu dan berupaya membantu semaksimal mungkin
K19 : Bisa mengetahui tujuan supervisi tercapai atau tidak dengan cara
melihat respon siswa terhadap layanan yang diberikan oleh unit
bimbingan dan konseling. Para siswa artinya tertarik tidak, dengan
adanya layanan bimbingan dan konseling para siswa termotivasi atau
tidak.
K20 : Bisa dilihat pula dari bagaimana kesediaan konselor untuk melayani
siswa, itu terlihat bagaimana komitmen dalam melayani siswa di
sekolah. Konselor harus kreatif, jemput bola dan melihat peta
kerawanan
K21 : Saat supervisi layanan bimbingan dan konseling itu kepala sekolah
bisa berdialog dengan para siswa. Setelah siswa mendapat layanan
bimbingan dan konseling, kepala sekolah bertanya mengenai
bagaimana layanan tersebut dilaksanakan? Apa manfaat yang siswa
dapatkan dari layanan bimbingan dan konseling? Kepala sekolah
menanyakan hal-hal itu kepada siswa yang baru saja menerima layanan
76
bimbingan dan konseling.
K22 : Ada kerja sama dengan pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi
layanan bimbingan dan konseling. Pengawas SMA dari dinas,
sebenarnya cukup intensif dalam melakukan supervisi.
K23 : Pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala
sekolah membuat kepala sekolah bisa memetakan apa permasalahan
siswa dan kemudian mendorong konselor sekolah supaya bisa
memberikan layanan bimbingan dan konseling di mana layanan
tersebut merupakan layanan bimbingan dan konseling yang relevan
dengan kebutuhan para siswa.
K24 : Tindak lanjut dalam supervisi layanan bimbingan dan konseling yaitu
adanya evaluasi, karena ada permasalahan itu karena ada kesenjangan
antara yang seharusnya dan realitas yang dihadapi. Kalau ada masalah
harus cari solusinya.
K30 : Melalui supervisi dari kepala sekolah terdapat motivasi secara
personel, sendiri-sendiri tidak secara kelompok.
K31 : Mengenai kinerja dan komitmen memang sudah baik. Namun, untuk
ketrampilan memang tiap guru pembimbing berbeda-beda. Kalau
sudah baik kepala sekolah hanya motivasi saja, namun bagi yang
kurang pasti ada pendampingan dari kepala sekolah selaku supervisor.
K33 : Apabila kepala sekolah mengikuti suatu kasus dan belum ada
perkembangan dan guru bimbingan dan konseling tidak lapor, sebagai
kepala sekolah yang menjadi supervisor pasti akan menanyakan
77
mengenai hambatan penanganan kasus tersebut melalui layanan
bimbingan dan konseling sehingga belum ada perkembangan.
K34 : (menunjukkan dokumentasi supervisi administrasi dan dokumentasi
berupa laporan supervisi dengan teknik kunjungan kelas, penilaian
layanan bimbingan dan konseling) ini juga ada tindak lanjut, jadi
setelah melakukan supervisi pasti ada tindak lanjut. Tindak lanjut
tersebut juga dicatat dan dilaksanakan
K35 : Jadi dalam supervisi pasti ada temuan dan guru bimbingan dan
konseling pasti ada diskusi, kemudian kepala sekolah memberikan
saran dan masukan yang diberikan langsung kepada guru pembimbing
mengenai layanan yang diberikan, apabila guru pembimbing tersebut
menerima masukan dari kepala sekolah selaku supervisor berarti guru
bimbingan dan konseling harus tanda tangan
Pemantauan kepala sekolah tidak harus hadir melakukan supervisi
tetapi bisa meminta bantuan pihak lain seperti meminta masukan dari
siswa mengenai layanan yang diberikan oleh guru pembimbing,
kemudian untuk tindak lanjut kepala sekolah dan unit bimbingan dan
konseling akan mendiskusikannya.
K38 : Tindak lanjutnya bisa saja dengan memberi kesempatan guru
pembimbing untuk ikut seminar dan workshop untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
78
79
80
81
82
83
84