pem e nu se ta w e ite emente g kt owiy pung · 2019. 11. 8. · pem e nu se ta w e ite emente g kt...
TRANSCRIPT
PEDOMAN PENULISAN BERITA
PADA WEBSITE KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR WILAYAH PROV. LAMPUNG
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan optimalisasi pemanfaatan website
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung serta untuk menyamakan
persepsi dalam penulisan berita, Sub Bagian Informasi dan Humas menyusun
standar penulisan berita pada Website sebagai berikut:
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi,
disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang
ketiga atau orang banyak. Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat
berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang
dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan
anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena
mengandung unsur-unsur berita.
A. Prinsip Dasar Menulis Berita
Lima hal yang menjadi syarat dalam penulisan berita:
1. Kejujuran: apa yang dimuat dalam berita harus merupakan fakta yang benar-
benar terjadi. Wartawan tidak boleh memasukkan fiksi ke dalam berita.
2. Kecermatan: berita harus benar-benar seperti kenyataannya dan ditulis
dengan tepat. Seluruh pernyataan tentang fakta maupun opini harus
disebutkan sumbernya.
3. Keseimbangan: menampilkan fakta, informasi yang relevan tidak
menyesatkan dan ditampilkan dari sudut pandang yang relevan.
4. Kelengkapan dan kejelasan: Berita yang lengkap adalah berita yang memuat
jawaban atas pertanyaan who, what, why, when, where, dan how
5. Keringkasan: Tulisan harus ringkas namun tetap jelas yaitu memuat semua
informasi penting
Lima kaidah dalam penulisan berita on line
1. Scannability. Mudah dipindai, enak dipandang mata, catchy, menarik perhatian.
2. Readability. Mudah dibaca, enak dibaca, nyaman di mata, tidak memberatkan mata.
3. Usability. Berguna, bermanfaat, dicari orang, dibutuhkan. 4. Findability. Mudah ditemukan, mudah diklik, muncul halaman pertama
Google. Ini terkait teknik SEO (search engine optimization : adalah suatu cara atau teknik untuk membuat situs atau blog kita berada pada halaman/posisi
satu di mesin pencarian (search engine) seperti Google, Bing, dan Yahoo., termasuk soal "keyword-rich" atau "keyword density" dan "SEO Onpage" lainnya.
5. Visibility. Mudah dilihat, mudah ditemukan, misalnya menggunakan huruf kapital, bold, italic, as well as underlining untuk kata, kalimat, atau bagian tertentu.
Secara "teknis", menulis berita itu melaporkan peristiwa dengan menyusun unsur atau elemen berita yang terangkum dalam istilah 5W+1H:
• Who - Pelaku, subjek. Siapa? Siapa yang melakukan? Siapa yang mengadakan? Siapa yang terlibat? Biasanya nama orang atau lembaga.
• What - Peristiwa. Apa? Melakukan apa? Mengadakan apa? Ngomong apa? Menyelenggarakan apa?
• Where - Tempat. Di mana diadakannya? Di mana terjadinya? Di mana lokasinya?
• When - Waktu. Kapan? Hari apa tanggal berapa? Iraha? Berpa lama? • Why - Tujuan, latar belakang peristiwa. Kenapa? Untuk apa? Apa
tujuannya? Mengapa terjadi? Kenapa diadakan? Kenapa ngomong begitu? • How - Detail peristiwa. Bagaimana ceritanya? Bagaimana kejadiannya?
Prosesnya? Ada apa saja?
Keenam unsur berita tersebut lalu disusun dengan mengacu pada format
pemberitaan yang dikenal dengan istilah piramida terbalik (inverted pyramid), yakni
mengedepankan unsur terpenting dalam peristiwa.
B. Struktur Berita dan Tata Penulisan
Struktur teks berita secara umum yaitu :
• Judul ; • Teras ; • Tubuh Berita.
Sumber lain juga mengatakan bahwa struktur teks berita terdiri dari :
• Orientasi berita : pembukaan kejadian atau peristiwa yang diberitakan. • Peristiwa : inti pokok dan kronologis dari permasalahan yang di bahas dalam
tubuh teks berita. • Sumber Berita : asal didapatnya informasi yang diberitakan.
Untuk lebih spesifiknya lagi, struktur dari teks berita terbagi lagi dalam 5 bagian yaitu
:
• Headline (judul); • Dateline (baris tanggal dan nama surat kabar); • Newsworthy/lead (kejadian inti) ; • Background Event (badan berita); • Leg (kaki)
1. Judul
� Merupakan kalimat abstrak, biasanya hanya terdiri dari 5-10 kata, berupa
pemikiran/gagasan lengkap dan terdiri dari Subjek dan kata kerja (Predikat)
dan sering juga dilengkapi Objek. Hendaknya Judul berita mencakup
beberapa hal:
a. Menarik minat pembaca;
b. Merangkum isi berita;
c. Melukiskan “suasana berita”;
d. Menarik, Singkat, padat dan berisi, menggunakan kata-kata yang
sederhana
e. Menyesuaikan dengan “wajah” Website. Karena website kita adalah
milik organisasi Pemerintah maka dalam penulisan judul harus
mengedepankan etika kesopanan.
� Penulisan Judul : ditulis dengan huruf besar pada awal kata, tidak
menyingkat kata-kata yang ada di dalam judul tersebut kecuali singkatan
itu sudah Lazim digunakan
� karakter judul bisa memakai kalimat aktif dengan kata kerja tanpa awalan.
Contoh: Kakanwil Kemenag Lampung Buka Rakoor Madrasah
� Judul bisa juga berbentuk kalimat pasif. Contoh: Rakoor Madrasah 2017
di buka Ka.Kanwil Kemenag Lampung
� Judul yang mengandung opini dan pernyataan harus menyebut sumber.
Contoh ; Kakanwil: “Seluruh ASN Kemenag Yang Akan Naik Pangkat
Harus Lulus Ujian Ngaji”
� Sebisa mungkin menghindari judul berisi kata : Menghadiri, Mengikuti dan
lain-lain. Contoh: Ka.Kanwil Mengikuti Jalan Sehat Dies Natalis IAIN
Raden Intan. (ini contoh yang salah ya bray…jangan ditiru)
2. Teras Berita
Teras berita adalah alenia pertama yang merupakan bagian terpenting dan paling menarik dari suatu berita. Beberapa hal lainnya terkait teras berita antara lain:
� Teras berita mencerminkan judul. � Ditulis secara singkat dan padat, tidak harus memenuhi unsur 5 W + 1 H
sekaligus, tetapi paling sedikit 2 unsur. Unsur siapa dan apa lazim digunakan sebagai pembuka teras. Unsur yang didahulukan tergantung mana yang lebih penting. Contoh: Jakarta (Pinmas) --- Lebih dari 440 ribu guru madrasah dan pendidikan agama Islam (PAI) pada sekolah yang sudah mengikuti program sertifikasi dan berhak mendapatkan tunjangan profesi. Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan bahwa Kementerian Agama pada tahun 2017 ini telah mengalokasikan lebih dari Rp14 Triliun untuk membayar tunjangan profesi guru.
� Format Penulisan daerah dan satuan kerja sebelum teras berita sebagai indentitas ditulis lokasi atau satker penulis Berita. Contoh:
a. Lampung (Inmas)--- Teras berita : untuk satker Kanwil; b. Bandar Lampung (Inmas)--- Teras berita : Untuk Satker
Kemenag Kota Bandar Lampung; c. Pringseu (Inmas) --- Teras berita : untuk Satker Kemenag
Pringsewu; d. Lampung Utara, MAN 1 (Inmas) --- Teras berita : Untuk Satker
MAN 1 Lampung Utara; e. Lampung Tengah, MTsN 2 (Inmas) --- Teras berita : Untuk
Satker MTsN 2 Lampung Utara
� Jika teras berita merupakan opini, pernyataan, penilaian, ajakan, harapan dan imbauan, maka sumber berita harus melekat pada teras berita dan ditulis di awal atau di akhir kalimat. Contoh : Lampung (Inmas)--- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka.Kanwil Kankemenag) Provinsi Lampung Drs. H. Suhail, M.Ag menghimbau kepada seluruh pimpinan Satker di wilayahnya untuk melakukan percepatan anggaran…..
3. Tubuh Berita
Tubuh berita merupakan keseluruhan dari peristiwa yang diangkat menjadi
berita dan merupakan penerusan sebagai penjabaran lebih lanjut isi teras
berita. Body atau tubuh berita berisi peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa
yang singkat padat, dan jelas. Alinea kedua boleh berupa kutipan langsung
atau tidak langsung yang diikuti unsure-unsur berita dan berisi informasi baru
serta tidak mengulang subtansi teras berita. Dengan demikian, body
merupakan perkembangan berita dan memuat unsur-unsur 5W + 1 H.
4. Penggunaan Gelar
� Gelar kesarjanaan hanya pada penyebutan pertama, setelahnya cukup
nama saja.
� Nama narasumber tidak boleh diganti dengan kata ganti beliau dan
sebelum penyebutan nama tidak perlu menggunakan sebutan Bapak/Ibu.
Misalnya untuk menyebutkan nama Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Lampung : Drs. H. Suhaili, M.Ag (untuk penulisan
pertama), Suhaili atau dia: untuk penyebutan berikutnya
5. Penulisan Tanggal
Penulisan tanggal atau waktu terjadinya peristiwa sebaiknya ditulis lengkap,
untuk memudahkan dalam pencarian. Untuk Satu hari disebutkan harinya
kemudian diikuti tanggal, bulan dan tahun. Contoh : Selasa, 14 Februari 2017.
Sedangkan untuk dua hari atau lebih cukup disebutkan tanggalnya saja tidak
memakai nama hari. Contoh: 11 s.d 14 Januari 2017
6. Baris Per Paragraf
Satu Paragraf minimal 4 baris dan maksimal 7 baris. Hal ini untuk
mempermudah dan mengefektifkan informasi yang terdapat dalam unsur
berita
7. Kutipan
Kutipan yang baik bisa mendukung pembuka dan memperkuat informasi
dalam berita. Kutipan yang baik juga akan membuat pembaca seolah-olah
mendengar pembicaranya sehingga menambah drama dan perhatian pada
berita anda. Kutipan yang baik adalah yang hidup dan jelas serta yang
menyatakan perasaan yang kuat atau reaksi dari pembicaraannya. Bila kata-
kata pembicara itu lebih baik dari katakata anda, kutipan langsung akan
menambah menarik pada berita anda. Untuk menentukan penggunaan
kutipan, kuncinya adalah apakah itu emosi (emotional) atau informasi
(informational). Seorang wartawan harus mengandaikan kutipan itu sebagai
bumbu dari cerita, bukan masakannya.
Ada beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan yaitu:
� Bila kutipan itu menarik dan informative, sifatnya untuk mendukung
pembuka, paragraf inti, atau masalah (supporting point) dalam berita.
� Untuk menyampaikan opini dan perasaan sumber dan hindari kutipan
langsung jika narasumber menjemukan atau informasinya itu faktual dan
tidak bisa disangkal (indisputable).
� Hindari setiap kutipan yang tidak jelas kata-katanya dan kutipan yang
tidak ada hubungannya dengan fokus atau masalah dalam berita.
Beberapa hal yang termasuk penting adalah dalam membuat variasi kutipan yang umum dipakai dalam berita, antara lain :
� Kutipan langsung Kutipan semacam ini menuliskan kata demi kata dari apa yang dikatakan pembicara. Kutipan ini dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Misalnya: “Kita harus mempertimbangkan apakah kita punya dana untuk melakukan pembangunan gedung kantor yang baru,”Kata Ka.Kanwil
� Kutipan tidak langsung berisi apa yang kurang lebih dikaitkan oleh pembicara dan bagaimana cara penyampaiannya. Disini tanda kutip tidak dipakai. Contohnya: Ka.Kanwil mengatakan bahwa kita harus mempertimbangkan apakah kita mempunyai dana untuk pembangunan gedung kantor yang baru.
� Kutipan parafrasa (paraphrase) Kutipan ini berisi apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi disajikan dengan kata-kata dari penulisnya atau dari wartawan. Di sini kata-kata asli dari pejabat tidak dipertahankan. Contoh: Ka.Kanwil .mengingatkan perlunya pertimbangan terkait dana untuk pembangunan gedung baru.
� Kutipan fragmentaris Kutipan semacam ini adalah gabungan dari parafrasa dan kutipan langsung. Kutipan ini sangat baik dipakai jika pembicara memasukan kata-kata yang sebenarnya disampaikan biasa-biasa saja. Contoh : Pada dasarnya Ka.Kanwil menentang dibangunnya gedung kantor yang baru terkait dengan pendanaan. “Kita harus mempertimbangkan apakah kita punya dana untuk melakukan pembangunan gedung kantor yang baru,” Ujar Ka.Kanwil
8. Penggunaan Singkatan
Singkatan pada penyebutan pertama di dahului dengan keterangan singkatan tersebut.. Contoh : RDP ( rapat dengar pendapat), DPRD ( Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ) dan untuk Kata yang memilki jumlah singkatan tidak sesuai dengan kepanjangan singkatannya kapital pada huruf awal saja. Contoh: UIN Suska
9. Foto berita
Foto berita harus mencerminkan isi berita yang diambil pada saat kegiatan yang diberitakan bukan foto selfie. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengupload-an foto dalam berita sebagai berikut:
� Dalam satu berita cukup diisi 1 foto berita maksimal 2 foto � Ukuran foto/gambar kisaran 50 s.d 100 kb dengan format jpeg � Foto atau gambar di upload dalam bentuk landscape bukan portrait
10. Video
Video yang diupload dalam website Kanwil Kemenag Provinsi Lampung dalam format FLV dengan besaran file kisaran 20.000 s.d 50.000 kb
C. Beberapa Catatan Penting
1. Pedoman penulisan ini di buat untuk internal Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung mengacu pada teori-teori jurnalistik yang berlaku.
2. Kirimlah berita yang terkait dengan kegiatan kedinasan, akademis, Prestasi, kegiatan keagamaan atau kegiatan lainnya yang masih berhubungan dengan kedinasan. Hindari mengirimkan berita yang sifatnya pribadi atau tidak ada hubungannya dengan dinas.
3. Karena website ini adalah milik pemerintah maka harus menggunakan tata bahasa yang baik dan benar serta mengedepankan kaidah-kaidah kesopanan.
4. Pedoman ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan website
Tim Pengelola
Website Kanwil Kemenag Lampung