pemba has an

Upload: olvi-lakahina

Post on 13-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahaas bahas laporan

TRANSCRIPT

PEMBAHASANKondensasi aldol adalah sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil , membentuk -hidroksialdehida atau -hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi, menghasilkan sebuah enon terkonjugasi.

Nama kondensasi aldol juga umumnya digunakan untuk merujuk reaksi aldol itu sendiri yang dikatalisasi oleh aldolase (terutama dalam biokimia). Namun reaksi aldol sebenarnya bukanlah sebuah reaksi kondensasi karena ia tidak melibatkan pelepasan molekul yang kecil.Pada percobaan ini, kita akan mereaksikan benzaldehide dengan aseton yang akan menghasilkan dibenzalaseton. reaksi ini disebut juga dengan kondensasi aldol. dibenzalaseton merupakan senyawa karbonil tidak jenuh . dalam senyawa karbonil tidak jenuh . ikatan rangkap karbon-karbon dan ikatan rangkap karbon oksigen (dalam gugus karbonil) kedudukannya dipisahkan oleh sebuah ikatan tunggal karbon-karbon. Reaksi kondensasi aldol dibenzalaseton : Tahap awal pembuatan dibenzalaseton dari benzaldehida dan aseton melalui reaksi kondensasi aldol yakni mencampurkan benzaldehida dengan aseton dimana campuran ini kemudian ditambahkan ke dalam larutan NaOH . Dalam percobaan ini etanol diperlukan sebagai pelarut untuk melarutkan bahan awal benzaldehida. Sebelum terbentuk dibenzalaseton, terlebih dahulu terbentuk benzalaseton yang kemudian bereaksi lagi dengan benzaldehida sehingga pada akhirnya terbentuk dibenzalaseton. Benzalaseton ini disebut intermediet. Etanol juga berfungsi melarutkan intermedietnya itu. Pada saat NaOH, akuades, dan alkohol dicampur, terbentuk emulsi warna larutan yang awalnya bening berubah menjadi orange dan lama-kelamaan menjadi kuning dan terdapat endapan kuning , Endapan yang terbentuk kemudian disaring menggunakan corong vakum Buchner yang berfungsi untuk menarik NaOH yang ada. Terbentuk endapan berwarna kuning dengan filtrate berwarna orange. penyaringan ini dilakukan sebanyak 2 kali agar hasil yang didapat lebih murni. Persen yield yang didapat dari hasil percobaan adalah 40,24%. Persen yield yang didapat tidak begitu besar karena endapan atau Kristal yang diperoleh merupakan hasil rekristalisasi sehingga berpengaruh terhadap massa akhir yang diperoleh.

KESIMPULAN1. Benzaldehide direaksikan dengan aseton yang akan menghasilkan dibenzalaseton. reaksi ini disebut juga dengan kondensasi aldol.2. Yield yang diperoleh sebesar 40,24%.3. NaOH berfungsi sebagai katalis yang mempercepat laju nya reaksi.4. Etanol (alkohol) berfungsi sebagai pelarut untuk melarutkan bahan awal benzaldehida dan pelarut untuk melarutkan intermedietnya yaitu benzalaseton. JAWAB PERTANYAAN :1. Jelaskan fungsi NaOH dalam reaksi kondensasi aldol!Jawab :Penambahan NaOH dalam reaksi ini berfungsi sebagai katalis yang mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi.2. Berikan dan jelaskan 1 contoh lain dari kondensasi aldol selain dibenzalaseton!Jawab : kondensasi aldol silang antara asetofenon dengan 2-hidroksibenzaldehida membentuk 2-hidroksikalkon. Kondensasi ini dapat menggunakan 2 katalis, katalis basa atau katalis asam. Tahap 1 . Sintesis 2-hidroksikalkon dalam suasana asam:Sintesis 2-hidroksikalkon dimulai dengan menyiapkan 0,01 mol 2-hidroksibenzaldehida dan 0,01 mol asetofenon dalam penangas es kemudian tambahkan larutan asam klorida bertetes-tetes. Pengadukan dilanjutkan selama 5 jam pada suhu 100C. Endapan yang diperoleh kemudian disaring dan dimurnikan dengan cara rekristalisasi dengan pelarut etanol (McBride, 2005). Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan KLT, KLT scanner, spektrometer UV-Vis, FTIR dan NMRTahap 2. Sintesis 2-hidroksikalkon dalam suasana basa Sebanyak 3 mL etanol , 3 mL akuades dan 0,5 g NaOH dicampur diaduk di dalam penangas es sampai semua NaOH larut. Selanjutnya tambahkan 0,005 mol asetofenon dan 0,005 mol 2- hidroksibenzaldehida bertetes sambil diaduk. Setelah pengadukan selama 5 jam, endapan yang timbul disaring dan dicuci dengan akuades. Setelah hasil penyaringan dikeringkan, selanjutnya senyawa hasil sintesis dimurnikan dengan cara rekristalisasi menggunakan pelarut etanol-akuades. Selanjutnya senyawa hasil sintesis yang sudah murni dikeringkan, ditimbang dan ditentukan sifat fisiknya meliputi warna, kemurnian dan titik lelehnya. Elusidasi struktur dilakukan menggunakan KLT, KLT-scanner, kemudian dianalisis menggunakan KLT, KLT scanner, spektrometer UV-Vis, FTIR dan NMR