pemba has an

28
PEMBAHASAN A. Sistem koloid Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi ) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm ), sehingga terkena efek Tyndall . Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan , namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi ). Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu , agar- agar ,tinta , sampo , serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari- hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya. Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut : - Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid

Upload: radja212

Post on 15-Jul-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wdaesrd

TRANSCRIPT

Page 1: Pemba Has An

PEMBAHASAN

A.       Sistem koloid

Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasiatau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).

Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar,tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.

Di dalam larutan kolo id secara umum, ada 2 zat sebagai ber ikut :

- Zat terd ispers i , yakn i zat yang ter larut d i dalam larutan ko lo id

- Zat pendispers i , yakni zat pelarut d i da lam larutan ko lo id

Page 2: Pemba Has An

Berdasarkan fase terdispers i maupun fase pendispers i suatu ko lo id d ibagi sebagai ber ikut :

Fase Terdispers i

Pendispers i Nama ko lo id

Contoh

Gas Gas Bukan ko lo id, karena gas bercampur secara homogeny

Gas Cair Busa Buih, sabun, ombak, kr im kocok

Gas Padat Busa padat

Batu apung, kasur busa

Cair Gas Aerosol cai r

Obat semprot , kabut , ha ir spray d i udara

Cair Cair Emuls i A ir santan, a i r susu, mayones

Cair Padat Gel Mentega, agar-agar

Padat Gas Aerosol padat

Debu, gas knalpot , asap

Padat Cair Sol Cat , t inta

Padat Padat Sol Padat Tanah, kaca,

Page 3: Pemba Has An

lumpur

B.       Macam-macam koloid

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung darifase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:

§   AerosolAerosol  yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol

yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).§   Sol 

Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta).

No. Hidrofob Hidrofil

a. T idak menar ik moleku l a i r tetapi mengadsorbs i ion

Menar ik molekul a i r h ingga menyelubungi part ike l terdispers i

b. T idak revers ib le , apabi la mengalami koagulas i sukar menjadi so l lag i

Revers ibel , b i la mengalami koagulas i akan dapat membentuk so l lagi j ika d i tambah lagi medium pendispers inya

c. Biasanya terdir i atas zat anorganik

Biasanya terdir i atas zat organic

d. Kekentalannya rendah Kekentalannya t inggi

Page 4: Pemba Has An

e. Gerak Brown ter l ihat je las Gerak Brown t idak je las

f . Mudah dikoagulas ikan oleh elektro l i t

Sukar d ikoagulas ikan oleh elektro l i t

g . Umumnya dibuat dengan cara kondensas i

Umumnya dibuat dengan cara d isperse

h. Efek Tyndal l je las Efek Tyndal l kurang je las

i . Contoh: so l logam, so l be lerang, so l Fe(OH) 3 , so l As 2 S 3 , so l su lfide

Contoh: sol kanj i , so l prote in, so l sabun, so l ge lat in

§   Emulsi 

Emulsi adalah s istem kolo id d i mana zat terdispers i dan pendispers i adalah zat ca ir yang t idak dapat bercampur. Misa lnya: Emuls i minyak dalam a ir : santan, susu, lateks, minyak ikan. Emuls i a i r da lam minyak: mentega, minyak rambut, minyak bumi.

Untuk membentuk emuls i d igunakan zat pengemuls i atau emulgator yai tu zat yang dapat ter tar ik o leh kedua zat cai r tersebut .

Contoh: sabun untuk mengemuls ikan minyak dan ai r ;kasein sebagai emulgator pada susu.

§   Buih 

Page 5: Pemba Has An

Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).1.         Buih Cair (Buih)

Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao karbondioksida yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan.

Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem kolid umumnya, tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase dimana zat pembuih teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair memiliki struktur yang tidak beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai bentuk hamper seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah polihedral.

Beberapa sifat buih cair yang penting:

o   Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena: pemisahan medium pendispersi (zat cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang jauh berbeda,

o   terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar,

Page 6: Pemba Has An

o    rusaknya film antara dua gelembung gas.

Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang diberikan kecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya tersebut ditiadakan. Jika gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi deformasi.

Contoh buih cair:

o    Buih hasil kocokan putih telur

Karena audara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan zat pembuih, yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur itu sendiri untukmembentuk buih yang relative stabil. Sehingga putih telur yang dikocok akan mengembang.

o    Buih hasil akibat pemadam kebakaran

Alat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium bikarbonat, aluminium sulfat, serta suatu zat pembuih. Karbondioksida yang dilepas akan membentuk buih dengan bamtuam zat pembuih tersebut.

2.         Buih Padat

Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Contoh-contoh buih padatyang mungkin kita ketahui:

1. RotiProses peragian yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis

Page 7: Pemba Has An

mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat.

2. Batu apungDari proses solidifikasi gelas vulkanik, maka terbentuklah batu apung

3. StyrofoamStyrofoam memiliki fase terdisperasi karbondioksida dan udara, serta medium pendisperasi polistirena.

§   Gel Gel merupakan sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem).

C.        Sifat-sifat Koloid

§  Efek TyndallEfek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar

(cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.

Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

§  Gerak Brown

Page 8: Pemba Has An

Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.

Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

§  Adsorpsi

Page 9: Pemba Has An

Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel).

S i fat adsorbs i d igunakan da lam proses:

1.  Pemut ihan gula tebu.

2.  Nor i t .

3.  Penjernihan ai r .

Contoh:

ü  koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.

ü  Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.

ü  Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan - dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol.

§  Muatan Koloid dan Elektroforesis

Muatan Kolo id d i tentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan ko lo id. E lektroforesis adalah gerakan part ike l kolo id karena pengaruh medan l is t r ik .

Karena part ike l kolo id mempunyai muatan maka dapat bergerak da lam medan l is t r ik . J ika ke da lam

Page 10: Pemba Has An

kolo id d imasukkan arus searah melalu i e lektroda, maka kolo id bermuatan posi t i f akan bergerak menuju e lektroda negat i f dan sesampai d i e lektroda negat i f akan ter jadi penetra lan muatan dan ko lo id akan menggumpal (koagulas i ) .

Contoh: cerobong pabr ik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan l is t r ik dengan tu juan untuk menggumpalkan debunya.

§  Koagulasi koloidKoagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan

membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

Koagulas i kolo id merupakan penggumpalan kolo id karena e lektro l i t yang muatannya ber lawanan.

Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.

Faktor - faktor yang menyebabkan koagulas i :

§  Perubahan suhu.

§   Pengadukan.

§   Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).

§   Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.

Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:

1. Mekanik

Page 11: Pemba Has An

Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.

2. Kimia

Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).

Contoh:

§  susu + sirup masam —> menggumpal

§  lumpur + tawas —> menggumpal

Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.

Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif.

§   Koloid Liofil dan Koloid Liofob

-  Ko lo id L iofil

Ko lo id L iofil adalah kolo id yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk se lubung di sekel i l ing kolo id.

Contoh: agar -agar .

-  Ko lo id L io fob

Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.

§   Emulasi

Emulasi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabi l , ke dalam koloid

Page 12: Pemba Has An

biasanya d i tambahkan emuls ifier , yai tu zat penyetabi l agar ko lo id s tab i l .

Contoh: susu merupakan emuls i lemak di dalam a ir dengan kasein sebagai emuls ifier .

§   Kestabilan Koloid

a.  Banyak ko lo id yang harus d ipertahankan da lam bentuk ko lo id untuk penggunaannya.

Contoh: es kr im, t inta, cat .

Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung.

Contoh: gelat in pada sol Fe(OH) 3 .

b .  Untuk kolo id yang berupa emuls i dapat d igunakan emulgator yai tu zat yang dapat tertar ik pada kedua cai ran yang membentuk emuls i

Contoh: sabun deter jen sebagai emulgator dar i emuls i minyak dan a ir .

§   Pemurnian Koloid

Untuk memurnikan kolo id yai tu menghi langkan ion- ion yang mengganggu kestabi lan kolo id, dapat d i lakukan cara d ia l is is . Kolo id yang akan dimurnikan dimasukkan ke kantong yang terbuat dar i se laput semipermeabel yai tu se laput yang hanya dapat d i lewat i part ikel ion sa ja dan t idak dapat d i lewat i molekul ko lo id.Contoh: kertas perkamen, se lopan atau kolodion.

Page 13: Pemba Has An

Kantong kolo id d imasukkan ke da lam bejana yang ber is i a i r mengal i r , maka ion- ion da lam kolo id akan keluar dar i kantong dan keluar dar i bejana dan ko lo id tert inggal da lam kantong. Proses d ia l is is akan di percepat j ika d i da lam bejana diber ikan arus l is t r ik yang disebut elektro d ia l i s is .

Proses pemisahan kotoran hasi l metabol isme dar i darah oleh g in ja l termasuk proses d ia l is is . Maka apabi la seseorang mender i ta gagal g in ja l , orang tersebut harus menjalani “cuci darah” dengan mesin d ia l isator d i rumah sak it . Ko lo id juga dapat d imurnikan dengan penyar ing u l t ra.

§   Koloid pelindungKoloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat

melindungi koloid lain dari proses koagulasi.

§  DialisisDialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu

dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.

§   Koloid liofol dan liofob

Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, kita mengenal dua macam koloid :Koloid liofil yaitu koloid yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid itu. Contoh koloid liofil adalah kanji,

Page 14: Pemba Has An

protein, dan agar-agar.Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Partikel koloid tidak mengadsorpsi molekul cairan. Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam.

Ciri – cirinya:

1.         Sol Liofil

·         Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya

·         Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan

·         Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung

·         Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi

·         Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit

·         Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya.

·         Memberikan efek Tyndall yang lemah

·         Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali

2.      Sol Liofob

·  Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya

Page 15: Pemba Has An

·  Memiliki muatan positif atau negative

·  Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik

·  Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi

·  Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan

·  Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol

·  Memberikan efek Tyndall yang jelas

·  Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel

§  ElektroforesisElektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang

bermuatan dengan menggunakan arus listrik.

D.Pembuatan Sistem Koloid1.         Cara Kondensasi

Pembuatan s istem ko lo id dengan cara kondensas i d i lakukan dengan cara penggumpalan part ikel yang sangat kec i l . Penggumpalan part ike l in i dapat d i lakukan dengan cara sebagai ber ikut :a. Reaksi Pengendapan

Page 16: Pemba Has An

Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan.

Contoh:  AgNO 3  + NaCl  —> AgCl(s) + NaNO 3

b.  Reaks i Hidro l is is

Reaks i h idrol is is adalah reaksi suatu zat dengan ai r . S is tem kolo id dapat d ibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan ai r .

Contoh:  A lC l 3  +H 2O —> Al(OH) 3 (s) + HCl

c .  Reaks i Redoks

Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.

Contoh: pada larutan emas

Reaks i : AuCl3 + HCOH —> Au + HCl + HCOOH

Emas  formaldehid

d.  Reaks i Pergeseran

Contoh: pembuatan so l As 2S 3  dengan cara mengal i rkan gas H 2 S ke dalam laruatn H 3AsO 3  encer pada suhu tertentu.

Reaks i : 2 H 3AsO 3  + 3 H 2 S —> 6 H 2 O + As 2S 3

e.  Reaks i Pergant ian Pelarut

Contoh: pembuatan gel kals ium asetat dengan cara menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan ka ls ium asetat jenuh.

2.Cara Dispersi

Page 17: Pemba Has An

Pembuatan s is tem ko lo id dengan cara d ispers i d i lakukan dengan memperkeci l part ikel suspensi yang ter la lu besar menjadi part ike l ko lo id, pemecahan part ike l -part ike l kasar menjadi kolo id .

a.         Cara Mekanik

Ukuran part ike l suspensi d iperkeci l dengan cara penggi l ingan zat padat , dengan menghaluskan but i ran besar kemudian diaduk dalam medium pendispers i .

Contoh: Gumpalan tawas d ig i l ing, d icampurkan ke da lam ai r akan membentuk kolo id dengan kotoran ai r .

Membuat t in ta dengan menghaluskan karbon pada penggi l ing kolo id kemudian did ispers ikan dalam a ir .

Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gulapada penggi l ing kolo id, kemudian di larutkan dalam air , gula akan larut dan belerang menjadi so l .

b.         Cara Pept isas i

Pembuatan kolo id dengan cara pept isas i adalah pembuatan ko lo id dengan menambahkan ion se jenis , sehingga part ikel endapan akan dipecah.

Contoh: 1 . Sol Fe(OH) 3  dengan menambahkan FeCl 3 .

2.      Sol N iS dengan menambahkan H 2S.

3.      karet d ipept isas i o leh bens in.

Page 18: Pemba Has An

4.      agar-agar d ipept isas i o leh a i r .

5.      endapan Al (OH) 3  d ipept isas i o leh AlC l 3 .

c.          Cara Busur Bredia/Bredig

Pembuatan ko lo id dengan cara busur Bredia/Bredig d i lakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (e lektroda) yang dia l i r i l i s t r ik ke dalam ai r , sehingga kawat logam akan membentuk part ike l ko lo id berupa debu di dalam a ir .

d.          Cara Ult rasonik

Yaitu penghancuran but i ran besar dengan ul t rasonik ( f rekuensi > 20.000 Hz)

Campuran heterogenCampuran homogen d isebut larutan, contoh: larutan gula da lam air . Campuran heterogen dapat d ibedakan menjad i 2 macam, ya i tu: S istem ko lo id termasuk dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjad i 2, yai tu:

1.  Suspensi , contoh: pas ir dalam a ir .2.  Ko lo id, contoh: susu dengan a ir .E . Komponen Penyusun Koloid1.  Fase kont inyu : medium pendispers i jumlahnya lebih

banyak.2.  Fase d iskont inyu : medium terdispers i jumlahnya

labih banyak.F. Bentuk Partikel Koloid

1.  Bulatan  : misa lnya v i rus , s i l ika .2.  Batang  : misa lnya v i rus .3.  P i r ingan : misa lnya g lobul in da lam darah.

Page 19: Pemba Has An

4.  Serat   : misa lnya se lu losa.G. Penggunaan Sistem Koloid

Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.

1.  Obat-obatan : sa lep, kr im, minyak ikan.2.  Makanan : es kr im, je l ly dan agar -agar.3.  Kosmet ik : hai r cream, skin spray, body lot ion.4.   Industr i : t inta , cat .§ Pemutihan Gula

Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat warna tersebut. Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan.

§  Penggumpalan Darah

Darah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah.

§ Pembentukan Delta di Muara Sungai

Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan

Page 20: Pemba Has An

positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.

§ Pengambilan Endapan Pengotor

Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.

§ Penjernihan Air

Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

Page 21: Pemba Has An

PENUTUPKesimpulan

Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar. Macam-macam sistem koloid : Aerosol, sol, buih, emulsi dan gel. Sifat-sifat sistem koloid : Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan listrik, kestabilan koloid, koloid liofil dan liofod. Pembuatan sistem koloid dibedakan menjadi 2 yaitu dengan cara kondensi dan dispepersi. Komponen penyusun koloid dibedakan menjadi 2

Page 22: Pemba Has An

yaitu fase kontinyu dan fase diskontinyu. Bentuk- bentuk sistem koloid antara lain bulatan, batang, serat dam piringan. Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri, makanan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. SaranDalam kehidupan sehari-hari koloid sangat bermanfaat bagi kita. Khususnya dalam bidang kosmetik. Akan tetapi banyak jenis kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan kosmetik. 

DAFTAR PUSTAKAwww.google.com http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloidhttp://verliany.wordpress.com/2008/03/16/27/

Page 23: Pemba Has An

http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira. Suharsini, Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.