pemba has an

7
Pembahasan I Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat karbohidrat dengan berbagai uji-uji yang mengetahuinya. Dalam percobaan, dilakukan 2 uji yaitu uji benedict dan uji tromer terhadap pati1%, NaOH 10%, Glukosa, Fruktosa, dan sukrosa. Uji benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu larutan dengan terbentuknya endapan merah bata. Pereaksi benedict mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi Uji benedict didasarkan reduksi Cu 2+ menjadi Cu + . Pada proses reduksi Cu 2+ dilakukan dalam suasana basa dan ditambahkan zat pengkompleks (sitrat) untuk mencegah pengendapan CuCO 3 . Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi. Jika senyawa yang mengandung gugus aldehid direaksikan dengan pereaksi benedict, maka akan terbentuk endapan Cu 2 O berwarna merah, kuning, atau hijau. Dari percobaan yang telah dilakukan, endapan merah bata dihasilkan oleh glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang menandakan adanya gula pereduksi dari ketiga larutan tersebut. Sementara pati 1%

Upload: vheevhee-rhiee-sevta

Post on 01-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemba Has An

Pembahasan I

Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat

karbohidrat dengan berbagai uji-uji yang mengetahuinya. Dalam percobaan,

dilakukan 2 uji yaitu uji benedict dan uji tromer terhadap pati1%, NaOH 10%,

Glukosa, Fruktosa, dan sukrosa.

Uji benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam

suatu larutan dengan terbentuknya endapan merah bata. Pereaksi benedict

mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat

mengoksidasi gula pereduksi Uji benedict didasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+.

Pada proses reduksi Cu2+ dilakukan dalam suasana basa dan ditambahkan zat

pengkompleks (sitrat) untuk mencegah pengendapan CuCO3. Pereaksi ini dapat

mengoksidasi gula pereduksi. Jika senyawa yang mengandung gugus aldehid

direaksikan dengan pereaksi benedict, maka akan terbentuk endapan Cu2O

berwarna merah, kuning, atau hijau. Dari percobaan yang telah dilakukan,

endapan merah bata dihasilkan oleh glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang

menandakan adanya gula pereduksi dari ketiga larutan tersebut. Sementara pati

1% menghasilkan endapan putih, gula dan gula jagung tidak memberikan

perubahan apapun, hal tersebut menandakan bahwa ketiga larutan tersebut

bukan gula pereduksi. Pati merupakan polisakarida sehingga tidak

menghasilkan uji positif pada pereaksi benedisct. Berdasarkan teori, sukrosa

tidak bisa menjadi pereduksi karena tidak memiliki gugus OH glikosidik. hasil

yang bertolak belakang dengan teori ini disebabkan oleh terkontaminasinya

larutan sukrosa oleh larutan lain yang mengandung gula pereduksi. Glukosa dan

fruktosa dapat dikatakan sebagai gula pereduksi karena glukosa dan fruktosa

dapat mereduksi ion Cu2+ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian

mengendap sebagai Cu2O.

Page 2: Pemba Has An

Selanjutnya uji trommer, Reaksi Trommer digunakan untuk analisis

kuantitatif disakarida. Dalam reaksi Trommer, sampel direaksikan dengan asam

kuat, biasanya Asam Sulfat, sehingga terjadi reaksi hidrolisis, menghasilkan

monosakarida. Monosakarida yang dihasilkan, kemudian dianalisis lebih lanjut

dengan menggunakan reaksi Benedict. Reaksi Benedict dilakukan untuk

menguji kandungan monosakarida dalam sampel. Uji positif, jika dihasilkan

endapan merah bata. namun pada percobaan ini uji trommer dilakukan

dengandengan NaOH sambil diteteskan dengan CuSO4, hasil yang didapatkan

setelah larutan glukosa dan fruktosa direaksikan dengan kedua tersebut dan

dipanaskan adalah endapan hitam dan larutan coklat. Hal tersebut manandakan

bahwa hasil ujinya negatif, dikarenakan glukosa dan fruktosa merupakan

monosakarida sedangkan uji trommer digunakan untuk mengidentifikasi

disakarida.

Pembahasan II

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik zat pati dari berbagai

sumber pati dengan berbagai perlakuan dan penambahan suatu pereaksi tertentu.

Dilakuka tiga percobaan untuk mengetahui karakteristik pati atau amilum ini.

Pada percobaan pertama larutan pati didiamkan, sampai endapan dan filtratnya

terpisah. Jika sudah terpisah maka pisahkan endapan dan filtrat tersebut ke

dalam 2 tabung reaksi. Setelah dilakukan pengujian dengan larutan iodin pada

masing-masing tabung, tabung yang berisi endapan pati mengalami perubahan

menjadi berwarna ungu, sementara filtranya tidak mengalami perubahan. Suatu

Polisakarida yang diuji dengan larutan iodin akan bereaksi menghasilkan warna

yang spesifik. warna biru dihasilkan jika dalma polisakarida tersebut terdapat

amilosa, amilopektin dengan larutan iodin akan menghasilkan warna merah

violet dan glikogen atau dekstrin akan menghasilkan warna coklat. Karena pada

Page 3: Pemba Has An

praktikum ini endapan menghasilkan warna ungu, jadi dapat dikatakan bahwa

amilosa lebih banyak terkandung pada zat pati.

Pada percobaan kedua, larutan pati direaksikan terlebih dahulu dengan HCl

pekat agar larutan bersifat asam, lalu dipanaskan agar terhidrolisis menjadi

senyawa-senyawa yang sederhana. Hidrolisis pati menyebabkan berubahnya

amilum menjadi glukosa karena amilum mengandung amilosa dan amilopektin

yang merupakan polimer dari glukosa. Pengujian dilakukan dengan

memerhatikan perubahan warna dari amilum yang derekasikan dengan iodin

setiap 3 menit. Jika warna biru pada rekasi tersebut sudah hilang (tak berwarna),

glukosa terlah terbentuk. Namun dalam praktiknya, warna biru sulit hilang. Saat

warna biru hilang, warna berubah menjadi merah muda yang menandakan

bahwa amilum belum terhidrolisis menjadi glukosa. Namun kesalahan

praktikan, langsung melanjutkan ke proses berikutnya yaitu penetralan dengan

NaOH dan uji benedict. Sehingga seelah diuji benedict, tidak menghasilkan

endapan merah bata, hanya larutan berwarna biru.

Pada percobaan ketiga, dilakukan uji iodin pada dua larutan pati dengan volume

yang sama. Tabung pertama, pati yang sudah direaksikan dengan iodin

menghasilkan warna biru, warna biru ini merupakan hasil dari ikatan kompleks

antara amilum dengan iodin.Kemudian larutan dipanaskan sampai warna biru

menghilang. Ketika amilum dilarutkan dalam air, amilosa akan membentuk

micelles, yaitu molekul-molekul yang bergerombol dan tidak kasat mata

karena hanya pada tingkat molekuler. Micelles ini dapat mengikat I2 yang

terkandung dalam pereaksi iodium dan memberikan warna biru khas pada

larutan yang di uji. Pada saat pemanasan, molekul-molekul akan saling

menjauh sehingga mecelles-pun tidak lagi terbentuk akibatnya tidak bisa

lagi memngikat I2 karenanya warna biru yang

ditimbulkan akan menghilang. Micelles akan terbentuk kembali pada saat

didinginkan dan warna biru kembali muncul. Tetapi pada percobaan yang

dilakukan, warna biru tidak terbentuk kembali, karena larutan iodin yang

Page 4: Pemba Has An

digunakan untuk pereaksi tidak dari iodin murni, tapi yang digunakan

adalah iodin yang terkandung dalam obat penyembuh luka (yang

kandungan iodinnya sedikit). Pada tabung kedua, pati yang sudah direaksikan

dengan iodin menghasilkan warna biru,. Lalu diberi perlakuan dengan

meneteskan 10 tetes Natrium tiosulfat sampai warna birunya menghilang. Ion

Na+ bersifat alkalis sehingga dapat menghilangkan warna biru pada larutan.

Sama halnya dengan tabung yang pertama, tabung kedua pun tidak membentuk

warna biru kembali setelah didiamkan selama berjam-jam.

Assegaf F., 2009,’ Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa

paradisiaca L.) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Enzimatis’,

Purwokerto Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni,

Azmi, 2006,’ Penentuan Kondisi Optimum Fermentasi Aspergillus oryzae

Untuk Isolasi Enzim Amilase Pada Medium Pati Biji Nangka

(Arthocarphus heterophilus Lmk)’, Pekanbaru Jurnal Biogenesis Vol. 2(2),

Coulson, E. H., and Ingle, Richard. 2004. Nuffield Chemistry: Handbook for

Pupils.

Ebbing, Darrell D. 2001.General Chemistry. USA: Haughton, Muffin Company.

Rindit, Pambaylun, dkk. 1998. Laporan Penelitian : Mempelajari Hidrolisis

Pati Gadung (Dioscoreahispida Dernst) dengan Enzim α-amilase dan Gluko

amilase untuk Pembuatan Sirup Glukosa. Palembang.

Fakultas Pertanian UNSRI.

Saraswati. 1982. The Problems to be Solved in Starch Processing Jakarta

Technologies in Indonesia. BPPT.

Page 5: Pemba Has An

Zulfikar, 2008, Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan, Jakarta