pembahasan 1&2 farmasetika

2
Pada pengerjaan resep ini alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. Kemudian bahan-bahan ditimbanng. Pada saat akan menimbang bahan yang akan ditimbang diambil beserta wadahnya dan di bawa ke meja, bukan diambil dengan kertas perkamen. Hal ini dilakukan karena apabila menggunakan kertas perkamen dikhawatirkan melakukan pengambilan berlebih, terkontaminasi dan di kembalikan kembali ke dalam wadahnya. Selain itu juga hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan laboraturium. Pada saat penimbangan, harus diletakkan alas timbangan di kedua bagian, diletakkan perkamen dan di kalibrasi. Anak timbangan diletakkan di bagian kiri timbangan dan bahan yang akan ditimbang diletakkan di kanan timbangan. Zat sulfametoksazol ditimbang sebanyak 4 gram, zat trimethoprim ditimbang sebanyak 800 mg dan zat lactosum ditimbang sebanyak 50 mg. Mula-mula dimasukkan Sl 50 mg ke dalam mortir dan digerus, hal ini dilakukan untuk menutupi pori MORTIR dan stamper. Sl hanya digunakan 50 mg karena pada resep ini sl hanya digunakan untuk menutupi pori mortir. Zat aktif tidak boleh dimasukkan lebih dulu karena dikhawatirkan zat aktif tersebut yang akan menutupi pori mortir sehingga massa menjadi berkurang dan mengurangi khasiat obat Setelah Sl dimasukkan dimasukkan trimwthoprim sebanyak 800 gram dan digerus sampai homogen. Dimasukkan sulfametoksazol sebanyak 4 gram lalu gerus hingga homogen. Setelah itu dimasukkan carmin sesepora dan digerus. Carmin digunakan sebagai pewarna dan juga petunjuk apakah zat sudah homogen atau belum. Setelah serbuk sudah homogen, serbuk diambil dan ditimbang dua bagian sama berat. Dan disiapkan 10 perkamen, satu bagian dibagikan sama banyak ke lima perkamen. Setelah 10 perkamen dibagikan sama banyak, serbuk dibungkus dan dimasukkan ke dalam dus serbuk diberikan etiket dan label. Pada etiket disertakan no resep, tanggal resep, nama pasien dan signa. Pada signa tertulis habiskan karena obat pada resep ini merupakan antibiotik sehingga apabila tidak dihabiskan akan menyebabkan resisten.

Upload: famifatwa

Post on 04-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

farmasetika dasar,pembahasan tentang praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: pembahasan 1&2 farmasetika

Pada pengerjaan resep ini alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. Kemudian bahan-bahan ditimbanng. Pada saat akan menimbang bahan yang akan ditimbang diambil beserta wadahnya dan di bawa ke meja, bukan diambil dengan kertas perkamen. Hal ini dilakukan karena apabila menggunakan kertas perkamen dikhawatirkan melakukan pengambilan berlebih, terkontaminasi dan di kembalikan kembali ke dalam wadahnya. Selain itu juga hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan laboraturium.

Pada saat penimbangan, harus diletakkan alas timbangan di kedua bagian, diletakkan perkamen dan di kalibrasi. Anak timbangan diletakkan di bagian kiri timbangan dan bahan yang akan ditimbang diletakkan di kanan timbangan.

Zat sulfametoksazol ditimbang sebanyak 4 gram, zat trimethoprim ditimbang sebanyak 800 mg dan zat lactosum ditimbang sebanyak 50 mg. Mula-mula dimasukkan Sl 50 mg ke dalam mortir dan digerus, hal ini dilakukan untuk menutupi pori MORTIR dan stamper. Sl hanya digunakan 50 mg karena pada resep ini sl hanya digunakan untuk menutupi pori mortir. Zat aktif tidak boleh dimasukkan lebih dulu karena dikhawatirkan zat aktif tersebut yang akan menutupi pori mortir sehingga massa menjadi berkurang dan mengurangi khasiat obat

Setelah Sl dimasukkan dimasukkan trimwthoprim sebanyak 800 gram dan digerus sampai homogen. Dimasukkan sulfametoksazol sebanyak 4 gram lalu gerus hingga homogen. Setelah itu dimasukkan carmin sesepora dan digerus. Carmin digunakan sebagai pewarna dan juga petunjuk apakah zat sudah homogen atau belum.

Setelah serbuk sudah homogen, serbuk diambil dan ditimbang dua bagian sama berat. Dan disiapkan 10 perkamen, satu bagian dibagikan sama banyak ke lima perkamen. Setelah 10 perkamen dibagikan sama banyak, serbuk dibungkus dan dimasukkan ke dalam dus serbuk diberikan etiket dan label. Pada etiket disertakan no resep, tanggal resep, nama pasien dan signa. Pada signa tertulis habiskan karena obat pada resep ini merupakan antibiotik sehingga apabila tidak dihabiskan akan menyebabkan resisten.