pembahasan darah

Upload: rizky-malihah

Post on 10-Jul-2015

295 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Pembahasan 1. Struktur sel darah merah pada manusia dan katak Dalam pengamatan kali ini bertujuan untuk mengetahui struktur sel darah merah pada manusia dan struktur sel darah merah pada katak. Ketika diamati di bawah mikroskop, praktikan melihat sel darah merah berbentuk bulat, namun bentuk bikonkafnya tidak terlihat dengan jelas sebab perbesaran yang digunakan hanya sampai perbesaran 10 kali. Sel darah merah normal, berbentuk lempeng bikonkaf dengan diameter kirakira 7,8 mikrometer dan dengan ketebalan pada bagian yang paling tebal 2,5 mikrometer dan pada bagian tengah 1 mikrometer atau kurang. Volume rata-rata sel darah merah adalah 90 sampai 95 mikrometer kubik. Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah ketika sel berjalan melewati kapiler. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus (inti sel). Tidak adanya nukleus pada sel darah merah berakibat sel darah merah tidak mampu melakukan pembelahan sel (mitosis), sintesis protein. Bahkan umur sel darah merah pun rata-rata hanya 120 hari, selanjutnya dirombak di hati dan sebagian protein kembali menuju sumsum tulang merah untuk digunakan pada proses pembentukan sel darah merah baru.

Gambar 1. Sel darah merah pada manusia Awal mula struktur sel darah merah adalah proerythroblast, selnya berbentuk lebih besar bewarna kebiruan, dan memiliki nukleus yang besar. Lama-kelamaan nukleus ini mengecil dan keluar dari sel pada tahap orthochromatic erythroblast. Bukan hanya nukleusnya saja, sebagian besar organel sel juga keluar dari sel termasuk mitokondria, dan ribosom. Dengan demikian pada eritrosit yang sudah jadi hanya merupakan struktur sel yang tidak memiliki sebagian besar organelnya. Berbentuk seperti cakram bikonkaf dan fleksibel. Proses pengeluaran nukleus dan organelnya ini hanya dijumpai pada mamalia, sedangkan pada hewan vertebrata lain tidak. Ini merupakan bentuk adaptasi fisiologis sel darah merah pada mamalia. Kita mengetahui struktur mamalia paling kompleks dibandingkan dengan hewan lain. Struktur yang kompleks ini berbanding lurus dengan kebutuhan nutrisi sel tersebut. Semakin kompleks struktur jaringan, semakin kompleks juga kebutuhan nutrisinya termasuk pengangkutan oksigen keseluruh struktur

tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen pada struktur yang komplek inilah diperlukan sistem angkut yang efektif dan efisien. Struktur eritrosit tanpa nukleus dan organel lain ini memberi ruang untuk lebih banyak mengangkut oksigen.

Gambar 2. Bagan proses pembentukan sel darah merah Pada katak, terdapat nukleus pada eritrositnya. Umumnya sel darah pada katak berbentuk oval dan nukleus nya terlihat jelas.

Gambar 3. Sel darah merah pada katak

Kesimpulan:1. Sel darah merah pada manusia berbentuk bulat bikonkaf, dan tidak memiliki nukleus. 2. Sel darah merah pada katak berbentuk oval dan nukleusnya terlihat jelas. 3. Pada vertebrata, eritrosit yang tidak memiliki nukleus hanya terdapat pada mamalia,

sedangkan yang lain memiliki nukleus. Daftar pustaka: Komariah, Maria. Metabolisme Eritrosit. 2009. Universitas Padjajaran