pembahasan genetika

3
PEMBAHASAN GENETIKA Monohibrid (Hukum Mendel I) Pada praktikum ini, dilakukan percobaan persilangan antara gamet jantan dan gamet betina dari masing-masing kancing berwarna merah- putih dipisahkan, kemudian dilakukan perkawinan bebas sehingga bersifat 2n dengan cara mengambilnya secara acak. Setelah diamati, ternyata hasil dari pengamatan ini sesuai dengan bunyi hukum Mendel I atau hukum pemisahan gen yang menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet terjadi segregasi alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Perbandingan genotip berdasarkan percobaan ini yaitu MM : Mm : mm = 10 : 30 : 10 atau kira- kira 1 :3 : 1. Sementara perbandingan fenotipnya antara Merah : Putih adalah 40:10 atau 4:1. Hal ini mendukung pernyataan Hukum Mendel 1 yaitu peristiwa persilangan gamet yang sealel, akan didapatkan pasangan alel yang memisah secara bebas. Terlihat pada pembentukan gamet individu yg memiliki genotif heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel tersebut. Persilangan ini akan menghasilkan perbandingan genotif 1 :2:1 dan fenotif 3:1 Parental 1 MM x mm Gamet M m F1 Mm Parental 2 Mm x Mm F2 MM, Mm, Mm, mm Perbandingan genotipnya : MM:Mm:mm = 1:2:1

Upload: qonita-rahmi

Post on 14-Dec-2014

105 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN GENETIKA

PEMBAHASAN GENETIKA

Monohibrid (Hukum Mendel I)

Pada praktikum ini, dilakukan percobaan persilangan antara gamet jantan dan gamet betina dari masing-masing kancing berwarna merah-putih dipisahkan, kemudian dilakukan perkawinan bebas sehingga bersifat 2n dengan cara mengambilnya secara acak. Setelah diamati, ternyata hasil dari pengamatan ini sesuai dengan bunyi hukum Mendel I atau hukum pemisahan gen yang menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet terjadi segregasi alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Perbandingan genotip berdasarkan percobaan ini yaitu MM : Mm : mm = 10 : 30 : 10 atau kira-kira 1 :3 : 1. Sementara perbandingan fenotipnya antara Merah : Putih adalah 40:10 atau 4:1. Hal ini mendukung pernyataan Hukum Mendel 1 yaitu peristiwa persilangan gamet yang sealel, akan didapatkan pasangan alel yang memisah secara bebas. Terlihat pada pembentukan gamet individu yg memiliki genotif heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel tersebut. Persilangan ini akan menghasilkan perbandingan genotif 1 :2:1 dan fenotif 3:1

Parental 1 ♂ MM x ♀ mm

Gamet M m

F1 Mm

Parental 2 ♂ Mm x ♀ Mm

F2 MM, Mm, Mm, mm

Perbandingan genotipnya : MM:Mm:mm = 1:2:1

Perbandingan Fenotip: Merah: Putih = 2:1

Page 2: PEMBAHASAN GENETIKA

Dihibrid (Mendel II)

Pada percobaan kedua ini, 4 kancing dengan warna yang berbeda, yaitu merah putih hijau kuning tersebut menunjukkan individu monohibrid yang kemudian dikawinkan secara acak menjadi individu dihibrid. Hal yang pertama dilakukan adalah menyilangkan kancing dengan warna Merah-putih terlebih dahulu, lalu penyilangan kancing dengan warna Hijau-Kuning. Gamet-gamet yg dihasilkan kemudian disilangkan. Dari penyilangan tersebut, didapatkan hasil yaitu perbandingan fenotip Merah-Hijau : Merah-Kuning : Putih hijau : Putih kuning adalah 32:8:8:2 atau kira-kira 16:4:4:1. Hasil ini mendukung pernyataan Mendel pada Hukum Mendel II yaitu “Persilangan dari 2 individu yang memiliki 1 karakter atau lebih karakter berbeda akan menghasilkan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 “

Parental 1 MMHH x mmhh

Gamet MH mh

F1 MH, Mh, mH, mh

Parental 2 MH, Mh, mH, mh x MH, Mh, mH, mh

F2 MMHH, MMHh, MmHH, MmHh, MMhh, MMhh, MmHh, Mmhh,

MmHH, MmHh, mmHH, mmHh, MmHh, Mmhh, mmHH, mmhh

Perbandingan Fenotip : Merah hijau : Merah kuning: Putih hijau: Putih kuning

16 :4:4:1