pembahasan.docx

Upload: indra-hadi-utomo

Post on 17-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangUUD 1945 sebagai hukum dasar Negara Republik Indonesia mengatur seluruh penyelenggaraan Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya struktur negara, lembaga-lembaga negara dan seluruh hukum-hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.Namun, saat ini dapat kita lihat adanya perselisihan antar lembaga negara yang semestinya tidak terjadi. Sebab, UUD 1945 telah mengatur tugas tiap-tiap lembaga negara.Untuk itu kelompok VIII mengangkat pokok bahasan tentang struktur negara, isi pokok batang tubuh, lembaga-lembaga negara, dan hak asasi manusia. Diharapkan dengan makalah ini kita dapat mengetahui tentang pokok bahasan diatas.

1.2 Permasalahan1) Bagaimanakah struktur Pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945?2) Apakah isi pokok Batang Tubuh UUD 1945?3) Bagaimana hubungan antara lembaga-lembaga negara indonesia berdasarkan UUD 1945?4) Bagaimanakah hak asasi manusia menurut UUD 1945?

BAB II. PEMBAHASAN2.1 Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945

1. Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam Undang Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen 2002Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat. Secara filosofis, demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan sekaligus menjadi tujuan kekuasaan negara. Secara umum didalam sistem pemerintahan yang demokratis senantiasa mengandung unsur unsur yang paling penting dan mendasar, yaitu:1) Keterlibatan warganegara dalam pembuatan keputusan politik.2) Tingkat persamaan tertentu di antara warganegara.3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warganegara.4) Suatu sistem perwakilan.5) Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.Oleh karena itu didalam kehidupan kenegaraan yang menganut sistem demokrasi, kita akan selalu menemukan adanya Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya demokrasi. Dengan menggunakan konsep Montequieu maka Supra Struktur Politik meliputi Lembaga Legislatif, Lembaga Eksekutif dan Lembaga Yudikatif.untuk negara-negara tertentu masih ditemukan lembaga-lembaga yang lain, misalnnya negara Indonesia dibawah sistem Undang-Undang Dasar 1945, lembaga-lembaga Negara atau alat-alat perlengkapan negara adalah:Majelis Permusyawaratan RakyatDewan Perwakilan Rakyat Presiden Mahkamah AgungBadan pemeriksa KeuanganAdapun Infra struktur Politik suatu negara terdiri atas lima komponen sebagai berikut:Partai PolitikGolongan (yang tidak berdasarkan pemilu)Golongan PenekanAlat Komunikasi PolitikTokoh-tokoh PolitikInteraksi antara Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik dapat dilihat di dalam proses penentuan kebijaksanaan umum atau penetapan keputusan politik, maka kebijaksanaan atau keputusan politik itu merupakan masukan (input) dari Infra Struktur, kemudian dijabarkan sedemikian rupa oleh Supra Struktur Politik.Penjabaran Demokrasi menurut UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Amandemen 2002Penjabaran demokrasi dalam ketatanegaraan Indonesia dapat ditemukan dalam konsep demokrasi sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai staats fundamentalnorm yaitu: ....suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat....., dan kemudian dilanjutkan dalam pasal 1 ayat 1 dan 2.Rumusan kedaulatan ditangan rakyat menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Adapun rincian struktural ketentuan-ketentuan yang berkaitan demokrasi menurut UUD 1945 adalah Sebagai berikut:a) Konsep Kekuasaan Konsep kekuasaan menurut demokrasi sebagai terdapat dalam UUD 1945 sebagai berikut:1) Kekuasaan di Tangan Rakyata. Pembukaan UUD 1945 alinea IV.....Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat....b. Pokok Pikiran dalam Pembukaaan UUD 1945Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan (pokok pikiran III).c. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 (1)Negara indonesia ialah Negara Kesatuan yang Berbentuk Republik. Kemudian penjelasan terhadap pasal ini UUD 1945 menyebutkan Menetapkan bentuk kesatuan dan Republik mengandung isi Pokok Pikiran kedaulatan rakyat.d. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (2)Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar.Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam negara Republik Indonesia pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan tertinggi adalah di tangan rakyat. Sebelum dilakuakan amandemen kekuasaan tertinggi dilakukan oleh Majelis permusyawaratan rakyat.

2) Pembagian KekuasaanPembagian kekuasaan menurut demokrasi tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai beikut:a. Kekuasaan Eksekutif, didelegasikan kepada Presiden (pasal 4 ayat (1) UUD 1945).b. Kekuasaan Legislatif, didelegasikan kepada Presiden dan DPR dan DPD (Pasal 5) ayat 1, pasal 19 dan pasal 22C UUD 1945)c. Kekuasaan Yudikatif, didelegasikan kepada Mahkamah Agung (Pasal 24 ayat 1 UUD 1945)d. Kekuasaan Inspektif, atau pengawasan didelegasikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini termuat dalam UUD 1945 pasal 20A ayat 1 yang artinya DPR melakukan pengawasan terhadap Presiden selaku penguasa eksekutif.e. Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada Kekuasaan Konsultatif, yang dalam UUD lama didelegasikan kepada Dewan Pertimbangan Agung (DPA). (Pasal 16 UUD 1945). Dengan lain perkataan UUD 1945 hasi amandemen telah telah menghapus Dewan Pertimbangan Agung, karena hal ini berdasarkan penyataan pelaksanaan kekuasaan negara fungsinya tidak jelas.Kekuasaan yang demikian ini dalam Khasanah ilmu hukum ketatanegaraan dan ilmu politik dikenal dengan istilah distribution of power yang merupakan unsur mutlak dari negara demokrasi.3) Pembatasan KekuasaanPembatasan kekuasaan dapat dilihat melalui proses atau mekanisme lima tahunan kekuasaan dalam UUD 1945 sebagai berikut:a. Pasal 1 ayat 2 UUD 1945. kedaulatan politik rakyat dilaksanakan lewat pemilu untuk membentuk MPR dan DPR setiap lima tahun sekali.b. Majelis Permusyawaratan Rakyat memiliki kekuasaan melakukan perubahan terhadap UUD, melantik Presiden dan Wakil Presiden, serta melakukan impeachment terhadap Presiden jikalau melanggar konstitusic. Pasal 20A ayat 1 memuat Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi pengawasan, yang berarti melakuakan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden dalam jangka waktu lima tahun.d. Rakyat kembali mengadakan pemilu setelah membentuk MPR dan DPR (rangkaian kegiatan lima tahunan sebagai realisasi periodesasi kekuasaan).Dalam pembatasan kekuasaan menurut konsep mekanisme lima tahunan kekuasaan sebagaimana tersebut diatas, menurut UUD 1945 mencakup antara lain: periade kekuasaan, pengawasan kekuasaan dan pertanggungjawaban kekuasaan.b) Konsep Pengambilan Keputusan Pengambialan keputusan menurut UUD 1945 dirinci sebagai berikut:a. Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok Pikiran ke III yaitu....oleh karena itu sistem negara yang terbentuk dalam UUD 1945, harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia.b. Putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara terbanyak, misalnya pasal 7B ayat 7Berdasarkan ketentuan diatas pokok pikiran bahwa konsep pengambilan keputusan yang dianut dalam hukum tata negara Indonesia adalah berdasarkan:a. Keputusan didasarkan pada suatu musyawarah sebagai asasnya, artinya segala keputusan yang diambil sejauh mungkin diusahakan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.b. Namun demikian jikalau mufakat itu tidak tercapai, maka dimungkinkan pengambialn keputusan itu melalui suara terbanyak.

c) Konsep PengawasanKonsep pengawasan menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:a. Pasal 1 ayat 2. Dalam penjelasan terhadap pasal 1 ayat 2 UUD 1945 disebutkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi namun dilaksanakan dan didistribusikan berdasarkan UUD. Berbeda dengan UUD lama sebelum dilakukan amandemen, MPR yang memiliki kekuasaan tertinggi sebagai penjelmaan kekuasaan rakyat. b. Pasal 2 ayat 1,: Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut maka menurut UUD 1945 hasil amandemen MPR hanya dipilih melalui Pemilu.c. Penjelasan UUD 1945 tentang kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat. Disebut: ......kecuali itu anggota-anggota DPR semuanya merangkap menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Oleh karana itu DPR dapat senantiasa mengawasi tindakan-tindakan presiden.......Jadi konsep pengawasan menurut demokrasi Indonesia sebagai tercantum dalam dalam UUD 1945 pada dasarnya adalah sebagai berikut:a. Dilakukan oleh seluruh warga negara, karena kekuasaan didalam sistem ketatanegaraan Indonesia adalah ditangan rakyat.b. Secara formal ketatanegaraan pengawasan berada pada DPR.

d) Konsep PartisipasiKonsep partisipasi menurut UUD 1945 adalh sebagai berikuta. Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945b. Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945c. Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka konsep partisipasi menyangkut seluruh aspek kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dan partisipasi itu terbuka untuk seluruh warganegara Indonesia (Thalib, 1994:100-112)2. Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen 2002Sistem pemerintahan negara menurut UUD 1945 setelah amandemen, dijelaskan sebagai berikut.a. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan Atas Hukum (rechtstaat)Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtstaat). Hal ini mengandung arti bahwa negara, termasuk didalamnya pemerintahan dan lembaga-lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan-tindakan apapun, harus dilandasi oleh peraturan hukumb. Sistem konstitusionalPemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolut (kekuasaan yang tidak terbatas).Sistem ini memberikan penegasan bahwa cara pengendalian pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi. Dengan dilandasi sistem negara hukum dan sistem konstitusional diciptakan sistem mekanisme hubungan dan hukum antar lembaga negara, yang sekiranya dapat menjamin terlaksananya sistem itu sendiri dan dengan sendirinya juga dapat memperlancar pelaksanaan pencapaian cita-cita nasional.c. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat.Sistem kekuasaan tertinggi sebelum amandemen dinyatakan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar sebagai berikut.Sebelum amandemen kedaulatan rakyat di pegang oleh suatu badan, bernama MPR. Majelis inilah yang memegang kekuasaan negara yang tertinggi, sedangkan presiden harus menjalankan haluan negara menurut garis-garis besar yang telah ditetapkan oleh majelis. Presiden yang diangkat oleh majelis tunduk dan bertanggungjawab kepada majelis (Mandataris) dari majelis. Presiden wajib menjalankan keputusan-keputusan majelis dan tidak neben, akan tetapi untergeordnet kepada majelis.Namun menurut UUD 1945 hasi amandemen 2002 kekuasaan tertinggi ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD (Pasal 1 ayat 2). MPR menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002, hanya memiliki kekuasaan melakukan perubahan UUD, malantik Presiden dan Wakil Presiden, serta memberhentikan Presiden/Wakil Presiden sesuai masa jabatan atau jikalau melanggar konstitusi. Oleh karena itu sekarang bersifat neben bukan untergeordnet, karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat, UUD 1945 hasil amandemen 2002, pasal 6A ayat 1.d. Presiden ialah Penyelenggara Pemerintahan Negara yang Tertinggi di Samping MPR dan DPR.Kekuasaan presiden menurut UUD 1945 sebelum amandemen dinyatakan dalam Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai berikut:Dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan negara, kekuasaan dan tanggungjawab adalah ditangan presiden (concentration of power responsibility upon the President).Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen 2002, Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi disamping MPR dan DPR, karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat UUD 1945 pasal 6A ayat 1. e. Presiden Tidak Bertanggungjawab Kepada DPRSistem ini menurut UUD 1945 sebelum amandemen dijelaskan dalam penjelasan UUD 1945, namun dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 juga memiliki isi yang sama sebagai berikut:Disamping Presiden adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden harus mendapat persetujuan DPR untuk menbentuk Undang-Undang (Gezetzgebung) pasal 5 ayat 1 dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara (staatsbergrooting) sesuai dengan pasal 23. Oleh karena itu Presiden harus bekerjasama dengan Dewan, akan tetapi presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan, artinya kedudukan presiden tidak tergantung pada Dewan.f. Menteri Negara ialah Pembantu Presiden, Menteri Negara tidak Bertanggungjawab Kepada Dewan Perwakilan rakyatSistem ini dijelaskan dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 maupun dalam Penjelasan UUD 1945, sebagai berikut:Presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahannya dibantu oleh menteri-menteri negara (pasal 17 ayat 1 UUD 1945 hasil amandemen), Presiden mengangkat dan memberhentikan Menteri-Menteri Negara (Pasal 17 ayat 2 UUD 1945 hasil amandmen). Menteri-menteri Negara itu tidak bertanggungjawab kepada Dewan perwakilan rakyat. Kedudukannya tidak tergantung pada Dewan Perwakilan Rakyat.g. Kekuasaan Negara Tidak Tak-TerbatasSistem ini dinyatakan secara tidak eksplisit dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 dan masih sesuai dengan Penjelasan UUD 1945 dijelaskan sebagai berikut.Menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002, Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat secara langsung (UUD 1945 hasil amandemen 2002 pasal 6A ayat 1). Dengan demikian dalam sistem kekuasaan kelembagaan negara Presiden tidak lagi merupakan mandataris MPR bahkan sejajar dengan DPR dan MPR. Hanya jikalau presiden melanggar Undang-Undang maupun Undang-Undang Dasar, maka MPR dapat melakuakan impeachment.Meski kepala negara tidak bertanggungjawab kepada DPR, ia bukan diktator. Artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Presiden tidak dapat membubarkan MPR maupun DPR. Kecuali itu ia harus memperhatikan suara Dewan Perwakilan Rakyat.3. Negara Indonesia adalah Negara HukumMenurut penjelasan UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara Hukum yang berdasarkan Pancasila.Ciri-ciri suatu Negara Hukum adalah:a. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami, dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanaannyaPancasila sebagai dasar negara harus menjiwai semua peraturan hukum dan pelaksanaannnya, ketentuan ini menunjukkan bahwa dinegara Indonesia dijamin adanya perlindungan hak-hak asasi manusia berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum. Untuk menegakkan hukum, perlu adanya badan-badan kehakiman yang kuat yang tidak mudah dipengaruhi oleh lembaga-lembaga lainnya. Pemimpin eksekutif (presiden) wajib bekerja sama dengan badan-badan kehakiman untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang sehat.2.2 Isi Pokok Batang Tubuh UUD 1945 Undang-Undang Dasar hasil amandemen 2002 memuat 37 pasal dan dibagi menjadi 26 Bab, tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan. Selain jumlah Bab bertambah juga banyak pasal yang dikembangkan dengan dikurangi atau ditambah.

2.3 Hubungan antara Lembaga-Lembaga Negara Berdasarkan UUD 1945

1. Hubungan antara Presiden dengan MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tinggi sebagai wakil rakyat sesuai dengan UUD 1945 ( Pasal 1 ayat 2 ), disamping DPR dan Presiden. Hal ini berdasarkan ketentuan dalam UUD 1945 bahwa baik Presiden maupun MPR dipilih langsung oleh rakyat, Pasal 2 ayat (1) dan pasal 6A ayat (1). Berbeda dengan kekuasaan MPR memurut UUD 1945 sebelum amandemen 2002 yang memiliki kekuasaan tertinggi dan mengangkat serta memberhentikan Presiden dan/wakil presiden.Sesuai dengan ketentuan UUD 1945 hasil amandemen 2002, maka Presiden dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya baik karena permintaan sendiri atau karena tidak dapat melakukan kewajibannya maupun diberhentikan oleh MPR.Pemberhentian Presiden oleh MPR sebelum masa jabatan berakhir, hanya mungkin dilakukan jikalau Presiden sungguh-sungguh telah melanggar hukum berupa (Pasal 7A) :1) Penghianatan terhadap negara2) Korupsi3) Penyuapan4) Tindak pidana berat lainnya5) Perbuatan tercela6) Terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden atau walpres

2. Hubungan antara Presiden dengan DPR Hubungan antara Presiden dan DPR antara lain :1) Membuat UU ( Pasal 5 ayat 1, 20 dan 21 ) dan Menetapkan UU tentang APBN ( Pasal 23 ayat 1 ).DPR bersama Presiden menetapkan UU dan RAPBN. Presiden harus mendapatkan persetujuan DPR. Di dalam pelaksanaannya DPR berfungsi sebagai pengawas terhadap pemerintah (Presiden). Pengawasan DPR terhadap Presiden mengandung arti bahwa Presiden bertanggungjawab kepada DPR dalam arti partnership. Selain itu Presiden harus memperhatikan, mendengarkan, berkonsultasi dan dalam banyak hal, memberikan keterangan-keterangan serta laporan-laporan kepada DPR dan meminta pendapatnya2) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. 3) Kedudukan DPR adalah kuat. Dewan ini tidak dapat dibubarkan oleh Presiden, karena anggota-anggota DPR dipilih langsung oleh rakyat4) Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR, kecuali jika dalam pengawasannya DPR menemukan menganggap bahwa Presiden sungguh-sungguh melanggar Pidana atau konstitusi maka Majelis itu dapat melakukan sidang istimewa untuk melakukan impechment. 3. Hubungan Antara MPR dan DPRHubungan antara MPR dan DPR adalah melakuakan kerjasama yang simultan dalam melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh Presiden. Oleh karena anggota DPR seluruhnya merupakan anggota MPR, maka MPR menggunakan DPR sebagai tangan kanannya dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang dilaksanakan oleh Presiden.Dalam hal ini DPR menggunakan hak-haknya seperti hak angket, hak amandemen, hak interpelasi, hak budged, dan hak tanya inisiatif. MPR mempunyai tugas yang sangat luas, melalui wewenang DPR. MPR mengemudikan pembuatan Undang-Undang serta Peraturan-Peraturan lainnya agar Undang-Undang serta Peraturan-Peraturan itu sesuai dengan UUD 1945 dan juga menilai dan mengawasi wewenang lembaga-lembaga lainnya.4. Hubungan Antara Presiden dengan Menteri-MenteriPresiden mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara dan menteri-menteri itu tidak bertanggungjawab kepada DPR,akan tetapi tergantung kepada Presiden.Merekan adalah pembantu presiden. Namun, mereka bukan pegawai tinggi biasa, oleh karena itu menteri-menterilah yang terutama menjalankan pemerintah dalam prakteknya. Sebagai pemimpin departemen, menteri mengetahui seluk-beluk mengenai lingkungan kerjanya. Untuk menetapkan politik pemerintah dan koordinasi dalam pemerintah negara, para menteri bekerjasama satu sama lain di bawah pimpinan Presiden.2.4 HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945Menurut pancasila hakikat manusia adalah terssun atas jiwa dan raga, kedudukan kodrat sebagai makhluk tuhan dan makhluk pribadi, adapun sifat kodratnya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Dalam rentangan berdirinya bangsa an negara indonesia dalam kenyataannya secara resmi deklarasi Bangsa indonesia telah lebih dulu dirumuskan dari deklarasi Universal Hak Hak asasi manusia PBB, karena pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasalnya di undangkan tanggal 18 Agustus 1945,adapun deklarasi PBB pada tahun 1948Dalam pembukaan UUD 1945 alinea I dinyatakan bahwa : Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dalam pernyaaan terkandung pengakuan secara yuridis hak asasi manusia tentang kemerdakaan sebagaimana tercantum dalam deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia PBB pasal I. Dasar filosofis hak asasi manusia tersebut bukanlah kebebasan individualis, melainkan menempatkan manusia dalam hubungannya dengan bangsa (makhluk sosial).Berdasarkan pada tujuan negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 tersebut, negara indonesia menjamin dan melindungi hak-hak hak asasi manusia terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya.

HAK ASASI MANUSIAPASAL 28 ASetiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehiupannya.**)PASAL 28B (3) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.**)(4) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.**)PASAL 28 C (3) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dariilmu pengetahuan dan teknoloi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hiduonya dan dem kesejahteraan umat manusia.**)(4) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya alam memperjuangkan secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)PASAL 28 D(5) Setiap orang berhak atas pengakuan,jaminan,perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.**)(6) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.**)(7) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.**)(8) Setiap orang berhak atas stats kewarganegaraan**)PASAL 28 E(4) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribaat menurut agama nya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.**)(5) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nurani nya.**)(6) Setiap orang berhak atas kebebasan barserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.**)PASAL 28FSetiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,memperoleh memiliki, menyimpan, mengelolah, an menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.**)PASAL 28G(3) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,keluarga,kehormatan,martabat,dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi**)(4) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.**)PASAL 28H(5) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.**)(6) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.**)(7) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yan bermartabat.**)(8) Setiap orang berhak mempunyai milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh di ambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.**)PASAL 28 I(6)Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pkiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak di perbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak di tuntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yaang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun**) (7) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersikap diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu**)(8) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban**)(9) Perlindungan,pemajuan penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara,terutama pemerintah**)(10)Untuk menegakkan san melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia di jamin,diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan**)PASAL 28 J(3)Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang laen terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara**)(4) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang di tetapkan dengan undang-undang maksud `semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasanorang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai keagamaan, keamanan,ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis**)Dalam perjalanan sejarah kenegaraan ,pelaksanaan perlindungan HAM di indonesia telah di bentuk KOMNAS HAM. Dalam proses reformasi juga diwujudkannya undang-undang Republik Indonesia No. 39 tahun1999.

BAB III.PENUTUP3.1 KESIMPULAN1. Struktur negara Republik Indonesia berdasarkan pembahasan dapat dibuat bagan sebagai berikut

2. Batang Tubuh UUD 1945 berisi tentang pasal-pasal yang digunakan sebagai dasar hukum dalam penyelenggaraan negara. Batang Tubuh hasil amndemen 2002 terdiri atas 37 pasal dan dibagi menjadi 26 Bab, tiga pasal aturan peralihan dan dua pasal aturan tambahan3. Berdasarkan hubungan antar lembaga-lembaga negara diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan hubungan itu bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia serta untuk mencapai tujuan dan cita-cita Negara Republik Indonesia4. Undang-Undang Dasar menjamin adanya perlindungan hak asasi manusia yang tercermin pada pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I dan 28J. Selain itu Diaktualisasikan dengan dibentuknya KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (KOMNAS HAM) dan KOMISI NASIONAL PERLINDUNGAN ANAK (KOMNAS Perlindungan Anak). Namun Hak Asasi Manusia di Indonesia bukan berarti tidak memiliki batasan, karena adanya kewajiban asasi yang yang harus dijalankan.3.2 SARANKami sadari bahwasanya dalam penulisan kami masih ada kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya. Selain itu kami harapkan makalah ini menjadi penyegar pikiran kita bahwa susunan Negara Republik Indonesia sejatinya sudah baik, hanya saya penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi saat ini merupakan pernuatan oknum bukan penyimpangan oleh lembaga-lembaga negara. Selain itu kami harapkan kita dapat lebih menghargai orang lain karena itu merupakan suatu penegakan Hak Asasi Manusia, lagi pula selain hak asasi kita juga harus menjunjung kewajiban asasi yaitu menghormati haka orang lain.

DAFTAR PUSTAKA.1. http://darahapsari92.blog.com/hubungan-antara-presiden-dan-mpr-dan-dpr-dalam-sistem-presidensil-menurut-uud-1945/2. Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila. Paradigma, Yogyakarta

14