pembangunan dan pemberdayaan
DESCRIPTION
pembangunan dan pemberdayaanTRANSCRIPT
-
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MGG III
-
Evolusi, Pembangunan, dan KemajuanEvolusi: melihat pada keadaan sebelumnya, selanjutnyamenelusuri tahap-tahap pendahuluan yang telah dilalui sebelumsampai pada keadaan sekarang.
Pembangunan: melihat kedepan, bertitik tolak dari apa yang sudah ada sekarang dan menuju suatu keadaan yang ada di kemudian hari. Proses pembangunan sebenarnya mewujudkan hal-hal yang sudah ada sebagai kemungkinan. Jadi pembangunan tidak menghasilkan sesuatu yang sama sekali baru.
Kemajuan: sama dengan evolusi dan pembangunan, hanya ditambah penilaian positif pada keadaan yang baru tersebut.
Involusi: kemunduran. Gambaran tentang manusia yang mengalami kemunduran, yang ditandai dalam memecahkanmasalah kehidupan dan kebudayaannya tidak menunjukkankemajuan yang terus menerus
-
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
1. Sebagai penyerap tenaga kerja
2. Sumber Pendapatan
3. Sumber Pangan
4. Sumber Bahan baku industri/biofuel
5. Sumber devisa
6. Pemacu pertumbuhan ekonomi
7. Pelestari lingkungan, budaya dan pariwisata
-
Mengapa Sektor Pertanian Perlu di Bangun ?
-
MASALAH PETANI INDONESIA
Jumlahnya Sangat Besar, 25 Juta Kk Tani, 20 Juta Berlahan, 5 Juta Buruh Tani
Pendidikan Formal Rendah (80% pendidikan SD) Rendahnya Regenerasi Petani (80% usia diatas
50 tahun) Miskin (70% penduduk miskin petani di
pedesaan) Kurang Efisien Teknologi terbatas
-
PERSOALAN FUNDAMENTAL
1) Meningkatnyakerusakan lingkungandan perubahan iklimglobal
2) Ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan, dan air
3) Status dan luaskepemilikan lahan (9,55 juta KK < 0.5 Ha)
4) Lemahnya sistemperbenihan danperbibitan nasional
5) Keterbatasan aksespetani terhadappermodalan dan masihtingginya suku bungausahatani
6) Lemahnya kapasitas dankelembagaan petani danpenyuluh
7) Masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energi
8) Belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik
9) Rendahnya nilai tukar petani (NTP)
10) Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian, serta keterpaduan antar sektor.
PER
SOA
LAN
MEN
DA
SAR
PER
TAN
IAN
-
(7) KELEMBAGAAN PETANI
(6) BUDAYA KERJA
(5) IPTEK
(4) INFORMASI
(3) MODAL
(1) KEPEMILIKAN LAHAN
(2) INFRASTRUKTUR PERTANIAN
(8) OTONOMI DAERAH
(9) PASAR DAN TATA NIAGA
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
NASIB PETANI DAN PERTANIAN
INDONESIA
-
LOGIKA PEMBANGUNAN
-
Revolusioner
Evolusioner
Transformasi
Socio
Cultural
Lambat
Peminggiran
Hilangnyaeksistensi sbrdaya loka
Ketergantungan padanegara maju
Kemajuan ala negara maju
Transformasi
Cepat
Kuantitatif
kualitatif
-
Kritik Pembangunan: Teori Ketergantungan
Ketergantungan Ekonomi negaraberkembang pada negara maju
Peminggiranproduk asli
lokal
Munculnyastruktur
sosialpekerjaburuh
Pembocoransumberdaya
ekonomi
-
Imperialismeglobal
Produksi
KonsumsiDistribusi
Kritik Pembangunan: Teori Sistem Dunia
-
Keterbelakangan
Ketertinggalan
Kemiskinan
Ketergantungan
Kritik Pembangunan: Teori Pemberdayaan
Wes
tern
isas
i -ka
pit
alis
me
Pembangunan Kontemporer
-
Pertanyaan Kritis ?
Dengan berbagai pandangan kritis semacam itu, pertanyaannya: masihkah konsep pembangunanala modernisasi-westernisasi cocok digunakandalam proses transformasi sosial-ekonomi dan sosio-budaya di Indonesia?
Bagi sektor pertanian-pedesaan, adakah konseppembangunan ala modernisasi yang lebihoperasional, lebih cocok serta tidakmenimbulkan gegar-budaya yang berlebihanbagi masyarakat lokal?
-
EPISODE PEMBANGUNAN PERTANIAN
-
Lintasan Episode Pembangunan Pertanian Di Indonesia
Revolusi Hijau Transisi Agribisnis Revitalisasi
Subtansi Mengatasi kelangkaan
pangan
Konglomerasi industri
pertanian
Merespon dinamika internal
dan eksternal
Merespon dinamika
internal sektor pertanian
Tujuan Peningkatan Produktifitas
dan produksi
Pertanian menjadi
penyedia bahan baku
Pergeseran Produksi ke
komoditas
Menguatkan kembali
peran sektor pertanian
Sasaran Pembangunan
masyarakat pedesaan dan
swasembada pangan
Industrialisasi pertanian Mengatasi kemiskinan Mengatasi kemiskinan
dan ketahanan pangan
Metode Koersif, dan sentralisasi Sentralisasi Desentralisasi Desentralisasi,
sentralisasi
Kebijakan
penunjang
Pendirian lembaga-
lembaga penunjang
Pembentukan kartel-kartel
industri pertanian berbasis
usaha rakyat
Pengorganisasian
subsistem-subsistem yang
terlibat dalam sistem
pertanian baik langsung
maupun tidak langsung
dalam satu jejaring kerja,
Pelaksanaan Good
Agricultural Practices (GAP)
Pemberian insentif
(microfinance),
Pengembangan
kelompok tani,
Sasaran kebijakan Kemudahan distribusi
sarana produksi
Sentralisasi hasil produksi
melalui penguasaan
konglomerat
Pengembangan kawasan
agribisnis
Menggerakkan sektor riil
pedesaan
Dampak Disfungsi peran
kelembagaan masyarakat
Petani kehilangan hak-
haknya
Kapitaslisasi unit produksi
petani
Kecenderungan
pergeseran kebijakan
Fakta empiris Lembaga pemasaran
tidak berfungsi secara
optimal
Meluasnya okupasi lahan
pertanian
Model pengintegrasian
jejaring tidak terbentuk
karena pengelompokan
petani masih bersekat
Kompetisi pasar bebas
-
Asumsi Pemberdayaan
Masyarakatdesa
Memilikikehidupan
yang berarti
Tidak statis
Perkembangan sesuaidengan
strukturnya
-
CE vs CM
Community empowerment Community modernization
Tujuan Pemantapan kultural untukmenunjang potensimaterial
Perubahan material dankultural
Basis Kekuatan internal Kekuatan eksternal
Penggerak Komunitas Kekuatan tertentu
Sifat perubahan Natural Struktural
Kiblat Kebutuhan untukmemaknai kehidupan
Negara yang sudah maju
inisiatif Masyarakat secara internal Negara atau kekuatanlainnya
Mekanisme Reproduksi pengetahuan Diffusi inovasi
-
sustainable livelihood system.