pembelajaran pembuatan halaman web dinamis tingkat dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page...

21
200 Artikel diterima 25/08/2014; disetujui 01/10/2014 Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.4, Desember 2014, Hal 200-220 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jps/ ISSN: 2338-9117 200 Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di SMK Admaja Dwi Herlambang, Haris Anwar Syafrudie, Eddy Sutadji Pendidikan Kejuruan-Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. E-mail: [email protected] Abstract: Basic dynamic web page development was a fundamental knowledge at Software Engineer- ing Vocational High School for professional web development. Research aimed for describe about teaching implementation on dynamic web page concept introductory, technical environment prepara- tion, simple dynamic web page development, dynamic web page function embedding, and dynamic web page testing. Research result showed: (1) dynamic web page concept introductory dominated by moderate category indicators, (2) technical environment preparation dominated by moderate cat- egory indicators, (3) simple dynamic web page development dominated by moderate category indica- tors, (4) dynamic web page function embedding dominated by moderate category indicators, and (5) dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school, software engineering, teaching, dynamic web Abstrak: Pembuatan halaman web dinamis tingkat dasar merupakan pengetahuan dasar di Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (SMK RPL) untuk pengem- bangan web profesional. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengenalan konsep halaman web dinamis, penyiapan lingkungan teknis, pembuatan halaman web dinamis sederha- na, penambahan fungsi halaman web dinamis, dan pengujian halaman web dinamis. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengenalan konsep halaman web dinamis didominasi oleh indikator berkategori sedang, (2) penyiapan lingkungan teknis didominasi oleh indikator berkategori sedang, (3) pembuatan halaman web dinamis sederhana didominasi oleh indikator berkategori sedang, (4) penambahan fungsi halaman web dinamis didominasi oleh indikator berkategori sedang, dan (5) pengujian halaman web dinamis didominasi oleh indikator berkategori sedang. Kata kunci: SMK, rekayasa perangkat lunak, pembelajaran, web dinamis K emajuan teknologi internet dan perkembangan aplikasi berbasis web adalah alasan utama mengapa pekerjaan pengem- bang web (web developer) menjadi sangat populer (Wang, 2006:211). Pengembang web juga dinilai mempunyai perkembangan karir ke depan yang menggembirakan dan banyak dibutuhkan oleh perso- nal maupun korporasi (Wetfeet, 2013). Cable News Network mengungkap bahwa gaji rata-rata untuk pengembang web dalam skala internasional adalah $609.00 (CNN, 2013), sedangkan untuk skala In- donesia berkisar antara Rp3.000.000,00 hingga Rp7.000.000,00 (Kelly, 2012). SMK Kompetensi Keahlian Rekayasa Perang- kat Lunak (SMK RPL) merupakan salah satu jenjang pendidikan penghasil pengembang web di Indonesia. Pengembang web yang mampu bersaing di pasar kerja industri rekayasa perangkat lunak dapat dihasil- kan apabila didukung oleh pelaksanaan pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa untuk belajar sede- kat mungkin dengan lingkungan kerja di industri reka- yasa perangkat lunak. Hal tersebut relevan dengan penelitian Sodikin (2007:65) dan Judowati (2010:59) yang menyatakan bahwa pembelajaran di kelas ber- tugas membekali siswa dengan berbagai keterampil- an yang berguna di tempat kerja. Pelaksanaan pem- belajaran di kelas memiliki peran penting untuk mem- fasilitasi siswa SMK RPL dalam mengembangkan keterampilan kerja sesuai dengan kaidah-kaidah pe- ngembangan halaman web (web engineering). Pe- laksanaan pembelajaran pembuatan halaman web di SMK RPL merupakan gejala yang perlu diungkap

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

200 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

200 Artikel diterima 25/08/2014; disetujui 01/10/2014

Jurnal Pendidikan SainsVol.2, No.4, Desember 2014, Hal 200-220

Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jps/ISSN: 2338-9117

200

Pembelajaran Pembuatan Halaman Web DinamisTingkat Dasar di SMK

Admaja Dwi Herlambang, Haris Anwar Syafrudie, Eddy SutadjiPendidikan Kejuruan-Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang 5 Malang. E-mail: [email protected]

Abstract: Basic dynamic web page development was a fundamental knowledge at Software Engineer-ing Vocational High School for professional web development. Research aimed for describe aboutteaching implementation on dynamic web page concept introductory, technical environment prepara-tion, simple dynamic web page development, dynamic web page function embedding, and dynamicweb page testing. Research result showed: (1) dynamic web page concept introductory dominatedby moderate category indicators, (2) technical environment preparation dominated by moderate cat-egory indicators, (3) simple dynamic web page development dominated by moderate category indica-tors, (4) dynamic web page function embedding dominated by moderate category indicators, and (5)dynamic web page testing dominated by moderate category indicators.

Key Words: vocational high school, software engineering, teaching, dynamic web

Abstrak: Pembuatan halaman web dinamis tingkat dasar merupakan pengetahuan dasar di SekolahMenengah Kejuruan Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (SMK RPL) untuk pengem-bangan web profesional. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengenalankonsep halaman web dinamis, penyiapan lingkungan teknis, pembuatan halaman web dinamis sederha-na, penambahan fungsi halaman web dinamis, dan pengujian halaman web dinamis. Hasil penelitianmenunjukkan: (1) pengenalan konsep halaman web dinamis didominasi oleh indikator berkategorisedang, (2) penyiapan lingkungan teknis didominasi oleh indikator berkategori sedang, (3) pembuatanhalaman web dinamis sederhana didominasi oleh indikator berkategori sedang, (4) penambahanfungsi halaman web dinamis didominasi oleh indikator berkategori sedang, dan (5) pengujian halamanweb dinamis didominasi oleh indikator berkategori sedang.

Kata kunci: SMK, rekayasa perangkat lunak, pembelajaran, web dinamis

K emajuan teknologi internet danperkembangan aplikasi berbasis web adalahalasan utama mengapa pekerjaan pengem-

bang web (web developer) menjadi sangat populer(Wang, 2006:211). Pengembang web juga dinilaimempunyai perkembangan karir ke depan yangmenggembirakan dan banyak dibutuhkan oleh perso-nal maupun korporasi (Wetfeet, 2013). Cable NewsNetwork mengungkap bahwa gaji rata-rata untukpengembang web dalam skala internasional adalah$609.00 (CNN, 2013), sedangkan untuk skala In-donesia berkisar antara Rp3.000.000,00 hinggaRp7.000.000,00 (Kelly, 2012).

SMK Kompetensi Keahlian Rekayasa Perang-kat Lunak (SMK RPL) merupakan salah satu jenjangpendidikan penghasil pengembang web di Indonesia.

Pengembang web yang mampu bersaing di pasarkerja industri rekayasa perangkat lunak dapat dihasil-kan apabila didukung oleh pelaksanaan pembelajaranyang mampu memfasilitasi siswa untuk belajar sede-kat mungkin dengan lingkungan kerja di industri reka-yasa perangkat lunak. Hal tersebut relevan denganpenelitian Sodikin (2007:65) dan Judowati (2010:59)yang menyatakan bahwa pembelajaran di kelas ber-tugas membekali siswa dengan berbagai keterampil-an yang berguna di tempat kerja. Pelaksanaan pem-belajaran di kelas memiliki peran penting untuk mem-fasilitasi siswa SMK RPL dalam mengembangkanketerampilan kerja sesuai dengan kaidah-kaidah pe-ngembangan halaman web (web engineering). Pe-laksanaan pembelajaran pembuatan halaman web diSMK RPL merupakan gejala yang perlu diungkap

Page 2: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...201

karena pelaksanaan pembelajaran pembuatan halam-an web berperan untuk menumbuhkembangkan kete-rampilan siswa sebagai pengembang web. PenelitianWalker & Browman (1999:1), Greer (2002:19), Tay-lor (2006:2), Wang (2006:211), dan Fabro, Almeida,& Sluzarski (2012:29) menyimpulkan bahwa pelaksa-naan pembelajaran pembuatan halaman web secaragaris besar dapat diukur melalui tujuan pembelajaran,materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, saranadan prasarana pembelajaran, sumber belajar, ataupenilaian pembelajaran. Hasil observasi pra penelitianmenyatakan bahwa materi pembuatan halaman webdinamis tingkat dasar merupakan pengetahuan dasaruntuk mengembangkan halaman web dinamis yangbanyak dibutuhkan oleh korporasi. Materi pembela-jaran pembuatan halaman web dinamis tingkat dasarada lima, yaitu pengenalan konsep halaman web dina-mis, penyiapan lingkungan teknis, pembuatan halamanweb dinamis sederhana, penambahan fungsi web di-namis, dan pengujian halaman web dinamis. Materitersebut relevan dengan deskripsi Peraturan MenteriPendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22Tahun 2006 tentang Standar Isi SMK/MAK dan Per-aturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indone-sia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompeten-si Lulusan SMK/MAK.

Konsep halaman web dinamis memiliki fokuspada pengontrolan isi web secara dinamis (Lecky &Thompson, 2008:21). Eksistensi halaman web dinamisberpusat kepada pelayanan keunikan kebutuhan darisetiap pengguna, sehingga isi yang dihasilkan setiaphalaman web dinamis belum tentu sama untuk setiappengguna. Eksistensi halaman web dinamis juga me-mudahkan pengelolaan sumber daya berupa isi dankode. Halaman web dinamis memiliki isi yang tersim-pan di dalam layanan web dan dihasilkan secara dina-mis berdasarkan permintaan dari pengguna. Prosespembentukan isi halaman web dinamis terjadi padasisi layanan dan membutuhkan kode yang khusus dija-lankan pada aplikasi layanan (server) (Christodoulou& Papatheodorou, 2005:41). Pengelolaan kode hala-man web dinamis mudah dilakukan karena sebagianbesar sumber daya telah tersimpan di dalam basisdata (Singh & Ranjan, 2010:182). Isi yang berhasildieksekusi oleh kode akan dikirim ke pengguna dalambentuk respon. Proses permintaan dan respon memili-ki bermacam pola yang dapat dijelaskan melalui arsi-tektur web yang digunakan.

Lingkungan teknis merupakan bidang kerja yangdi digunakan siswa untuk mengembangkan halamanweb dinamis. Aplikasi utama yang dibutuhkan di dalampembuatan halaman web dinamis, yaitu perangkat

layanan lokal, aplikasi klien, dan bahasa pemrogramanlapisan layanan (server side script) (Doyle & Lopez,2005:5). Perangkat layanan lokal merupakan aplikasiuntuk menyimpan dan mensimulasikan halaman webpada komputer yang tidak terhubung dengan internet(Powers, 2010:11). Aplikasi klien adalah aplikasi untukmengakses halaman web yang telah di simpan di pe-rangkat layanan (Chen & Heath, 2005:78). Bahasapemrograman layanan adalah bahasa pemrogramanyang dipergunakan untuk membangun halaman webdari sisi server (Souza, Falbo, & Guizzardi, 2010:310). Contoh aplikasi layanan lokal adalah XAMPP,LAMPP, atau WampServer. Contoh aplikasi aplikasiklien adalah Mozilla Firefox, Internet Explorer, atauGoogle Chrome. Contoh bahasa pemrograman la-yanan adalah JSP, CGI, atau PHP (Hadjerrouit,2005a:117; Hauser, Olsen, & Fadel 2010:51). Simpul-an yang dapat dirumuskan adalah bahwa ada tigabatasan materi yang bisa disajikan dalam penyiapanlingkungan teknis. Pertama, materi tentang menyiap-kan layanan lokal yang berisi tentang instalasi Apa-che Web Server, aplikasi PHP (PHP Engine), instalasilayanan basis data MySQL, instalasi Wampserverpada sistem operasi Windows, instalasi LAMPP padasistem operasi Unix, dan instalasi MAMPP pada sis-tem operasi Macintosh. Kedua, materi tentang pe-ngujian web browser yang berisi materi tentang verifi-kasi layanan lokal melalui browser, verifikasi aplikasiPHP melalui berkas kode layanan, dan instalasi alatpenguji halaman web di sisi klien. Ketiga, materi ten-tang bahasa pemrograman layanan yang berisi materitentang jenis pengkodean layanan, gaya penulisankode PHP, dan penggunaan variabel, operator, danekspresi pada PHP.

Halaman web dinamis sederhana merupakan ha-laman web yang telah memiliki operasi-operasi dasaryang bersifat dinamis, yaitu berupa operasi logikadan operasi masukan sederhana. Pembuatan webdinamis sederhana membutuhkan pengetahuantentang logika kontrol dan logika perulangan (Valade,2005:9). Logika kontrol dan logika perulangan meru-pakan teknik untuk mengatur aliran proses komputasidalam pembuatan halaman web dinamis sederhana(Nixon, 2009:61). Pemrosesan formulir juga merupa-kan metode masukan dasar yang harus dikuasai untukmelakukan pemrosesan informasi yang dimasukkanoleh pengguna melalui halaman web dinamis (Powers,2010:103). Formulir dipergunakan untuk mengolahmasukan yang diberikan oleh pengguna dengan me-manfaatkan metode kirim (post) dan metode balasan(get) (Gilmore, 2008:349). Simpulan yang dapatdirumuskan adalah bahwa ada tiga batasan materi

Page 3: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

202 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

pembelajaran yang harus disajikan agar siswa mampumembuat halaman web dinamis sederhana, yaitu ma-teri tentang formulir, logika kontrol, dan logika peru-langan. Formulir terdiri dari materi tentang pengguna-an masukan-keluaran dan metode post-get. Logikakontrol terdiri dari materi tentang logika jika dan logi-ka tukar. Logika perulangan terdiri dari materi ten-tang logika ketika dan logika untuk.

Fungsi (function) merupakan blok kode yangberisi instruksi tertentu dan dapat dieksekusi berkali-kali untuk melakukan operasi khusus. Ada dua jenisfungsi, yaitu fungsi sistem dan sistem buatan. Fungsisistem merupakan fungsi yang sudah terintegrasidengan PHP Engine. Fungsi buatan merupakan fung-si yang dibuat sendiri oleh penulis kode. Kegunaanutama fungsi adalah untuk mengelola sekumpulanlarik (array) atau variabel yang berisi larik (Tatroe,McIntyre, & Lerdorf, 2013:63). Pembelajaran ten-tang fungsi memerlukan materi tentang larik. Larikmerupakan sekumpulan variabel yang terindeks dandigabungkan menjadi satu kesatuan sehingga mudahuntuk direferensikan melalui antar baris kode, fungsi,maupun halaman web. Larik juga dapat diartikan se-bagai sebuah variabel yang memiliki banyak nilai.Batasan pengetahuan untuk mempelajari larik adalahpengetahuan tentang jenis-jenis larik, bagaimana caramembuat larik, bagaimana cara mengelola isi larik,dan dimensi pada larik (Converse, Park, & Morgan,2004:160). Batasan konsep untuk mempelajari larik,yaitu adalah anatomi larik, pembuatan larik, pengak-sesan larik, logika perulangan larik, larik multidimensi,dan manipulasi larik (Doyle, 2010:101). Batasan ma-teri tentang larik mencakup tentang bagaimana caramenyusun larik, memodifikasi elemen larik, pemro-sesan perulangan larik, fungsi dalam larik. Jenis larikada dua, yaitu larik numerik dan larik asosiatif (Tarr,2012:72). Fungsi larik hanya terdapat pada larik jenislarik asosiatif, sehingga dapat disimpulkan bahwafungsi larik merupakan fungsi sistem. Simpulan me-ngenai batasan materi yang harus dipelajari padabahasan larik adalah tentang penggunaan array, yangberisi materi tentang anatomi larik, jenis-jenis larik,pembuatan larik, pengelolaan larik, larik multidimensi,dan fungsi larik.

Materi-materi tentang fungsi akan lebih mudahdipelajari apabila materi tentang larik sudah dikuasaiterlebih dahulu. Batasan materi tentang fungsi meli-puti pengetahuan tentang apa itu fungsi, bagaimanacara memanggil fungsi, bagaimana cara mendefinisi-kan fungsi, bagaimana cara mengelola nilai balikandari fungsi, dan eksistensi variabel di dalam fungsi(Meloni, 2012:119). Batasan materi tentang fungsi

bisa tentang pembuatan fungsi, penggunaan variabeldi dalam fungsi, mereferensikan nilai kepada fungsi,mengembalikan nilai dari fungsi, dan penggunaanfungsi terdefinisi (Valade, Ballad, & Ballad, 2008:178). Batasan materi tentang fungsi bisa tentang ba-gaimana mendeklarasikan fungsi, pernyataan balikan,pernyataan umum dan khusus, argumen, rekursi, danpemanggilan fungsi secara dinamis (Atkinson, 2001:81). Batasan materi tentang fungsi juga meliputi ma-teri tentang pendefinisian dan pemanggilan fungsi,penggunaan argumen dan nilai balikan, pendefinisianvariabel global dan variabel khusus, dan memasukkanfungsi yang telah didefinisikan (Vaswani, 2005:107).Simpulan mengenai batasan materi yang harus dipel-ajari pada bahasan fungsi adalah tentang strukturfungsi, pendeklarasian fungsi, pengelolaan nilai balik,pereferensian, fungsi rekursif, dan fungsi dinamis.

Pengujian halaman web dinamis adalah aktivitasuntuk memeriksa kelayakan halaman web dinamisyang telah dikembangkan dengan menggunakan alatukur yang dikembangkan siswa dan berbagai perang-kat lunak. Pengetahuan yang harus dikuasai dalammelakukan pengujian web, yaitu mengenai batasankualitas web, mengenai tipe-tipe kesalahan pada web,tahap-tahap di dalam strategi pengujian web, dan as-pek-aspek di dalam perencanaan pengujian (Press-man & Lowe, 2009:360). Batasan tambahan menge-nai pengetahuan yang perlu diketahui di dalam pengu-jian web, yaitu mengenai karakteristik kualitas web,mengenai motivasi diadakannya pengujian, mengenailevel pengujian dan mengenai spesifikasi penguji web(Steindl, Ramler, & Altamann, 2006:133). Batasanmateri mengenai pengujian halaman web, yaitu spesi-fikasi kualitas web, strategi pengujian web, evaluasiusabilitas web, dan alat pengujian web (Casteleyn,Daniel, Dolog, & Matera, 2009:256). Simpulan yangdapat dirumuskan adalah bahwa ada dua batasanmateri pokok yang disajikan, yaitu kontrol kualitashalaman web dinamis dan manajemen pengujian ha-laman web dinamis. Materi kontrol kualitas halamanweb dinamis terdiri dari batasan kualitas halamanweb dan tipe-tipe kesalahan di dalam web. Materimanajemen pengujian halaman web dinamis terdiridari strategi pengujian web, perencanaan pengujianweb, dan alat pengujian web.

Identifikasi permasalahan utama yang disorotidi dalam penelitian adalah bagaimanakah pelaksana-an pembelajaran halaman web dinamis tingkat dasardi SMK RPL. Permasalahan yang teridentifikasi di-bagi menjadi lima, yaitu bagaimana pelaksanaan pe-ngenalan konsep halaman web dinamis; bagaimanapelaksanaan penyiapan lingkungan teknis; bagaimana

Page 4: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...203

pelaksanaan pembuatan halaman web dinamis seder-hana; bagaimana pelaksanaan penambahan fungsihalaman web dinamis; dan bagaimana pelaksanaanpengujian halaman web dinamis.

METODE

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatifdengan metode deskriptif jenis expost facto. Populasipenelitian adalah semua siswa di tiga SMK RPL Bo-jonegoro yang telah dikenai pelaksanaan pembelajar-an web dinamis tingkat dasar, yaitu siswa Kelas XIISemester Genap. Jumlah populasi (N) siswa adalah183 siswa yang tersebar di SMKN Purwosari sejum-lah 60 siswa, SMKN Ngasem sejumlah 32 siswa,dan SMKN 4 Bojonegoro sejumlah 91 siswa. Ukuransampel (n) ditentukan menggunakan formula dariIsaac dan Michael dengan taraf kepercayaan 95%dan proporsi (p) 0.5, yaitu sebesar 125 siswa. Sampeldipilih secara acak proporsional. SMKN Purwosaridipilih sebanyak 41 siswa, SMKN Ngasem dipilihsebanyak 22 siswa, dan SMKN 4 Bojonegoro dipilihsebanyak 62 siswa.

Alat ukur yang digunakan adalah angket berska-la dikotomi yang telah lolos uji validitas dan reliabili-tas. Angket untuk menggali data tentang pengenalankonsep halaman web dinamis memiliki koefisien relia-bilitas (rh) = 0.93 dengan standar error (se) = 0.35.Angket untuk menggali data tentang penyiapan ling-kungan teknis memiliki rh = 0.87 dengan se = 0.40.Angket untuk menggali data tentang pembuatan hala-man web dinamis sederhana memiliki rh = 0.88 de-ngan se = 0.39. Angket untuk menggali data tentangpenambahan fungsi halaman web dinamis memilikirh = 0.87 dengan se = 0.41. Angket untuk menggalidata tentang pengujian halaman web dinamis memilikirh = 0.87 dengan se = 0.43.

Deskripsi data disajikan dalam bentuk tabel.Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah

formula persentase. Persentase setiap indikator dihi-tung dengan cara menjumlahkan perolehan skor tiapbutir penyusun indikator yang diperoleh dari lapangan,membandingkannya dengan skor ideal, dan dikalikandengan 100%. Skor ideal untuk indikator berbutir satuadalah 125 dan berbutir dua adalah 250. Perolehanpersentase setiap indikator dikonsultasikan dengannorma pada Tabel 1. Norma disusun berdasarkanteori model distribusi normal yang terdiri dari enamsatuan simpang baku (SD). Enam satuan SD dibagimenjadi lima kelompok kategori, yaitu sangat kuat,kuat, sedang, lemah, dan sangat lemah. Norma setiapkategori didapatkan dari perhitungan persentase idealminimun (pmin), persentase ideal maksimum (pmaks),jangkauan (J), rerata persentase ideal (Mp), dansimpang baku ideal (SDp). Skor pmin sebesar 0, pmakssebesar 100, J sebesar 100-0=100, rerata persentaseideal (Mp) sebesar 100/2=50, dan SDp sebesar 100/6=16.67. Kemudian jumlah indikator yang termasukdalam kategori sangat kuat, kuat, sedang, lemah, atausangat lemah dihitung untuk ditentukan berapa porsiindikator yang direkomendasikan untuk dipertahan-kan dan ditingkatkan.

HASIL

Pengenalan Konsep Halaman Web Dinamis

Deskripsi pelaksanaan pengenalan konsep hala-man web dinamis di lapangan dapat dianalisis melaluiperolehan persentase dan kategori setiap indikator.Hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan bahwa adaempat indikator yang berkategori kuat (30.77%), limaindikator berkategori sedang (38.46%), dan empatindikator berkategori lemah (30.77%). Kategori kuatbermakna bahwa pelaksanaan pada indikator yangberkategori kuat sebaiknya dipertahankan. Kategorisedang atau lemah bermakna bahwa pelaksanaanpada indikator yang berkategori sedang atau lemah

Tabel 1. Kategori Persentase

Formula Persentase (%) Kategori Rekomendasi

Pelaksanaan Mp + 1.5 SDp < x ≤ 100.00

75.01 < x ≤ 100.00 Sangat kuat Dipertahankan

Mp + 0.5 SDp < x ≤ Mp + 1.5 SDp

58.34 < x ≤ 75.01 Kuat Dipertahankan

Mp - 0.5 SDp < x ≤ Mp + 0.5 SDp

41.66 < x ≤ 58.34 Sedang Ditingkatkan

Mt - 1.5 SDp < x ≤ Mp - 0.5 SDp

24.99 < x ≤ 41.66 Lemah Ditingkatkan

0.00 < x ≤ Mp - 1.5 SDp

0.00 < x ≤ 24.99 Sangat lemah Ditingkatkan

Page 5: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

204 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

sebaiknya ditingkatkan. Simpulan yang dapat diru-muskan adalah ada empat (30.77%) pelaksananaanindikator yang direkomendasikan untuk dipertahan-kan dan ada sembilan (69.23%) pelaksanaan indika-tor yang direkomendasikan untuk ditingkatkan.

Penyiapan Lingkungan Teknis

Tabel 3 menunjukkan deskripsi pelaksanaan pe-nyiapan lingkungan teknis di lapangan yang dianalisismelalui perolehan persentase dan kategori setiap indi-kator. Analisis pada Tabel 3 menunjukkan bahwa adasatu indikator yang berkategori sangat kuat (8.33%),empat indikator berkategori kuat (33.33%), lima indi-kator berkategori sedang (41.67%), dan dua indikatorberkategori lemah (16.67%). Kategori sangat kuatatau kuat bermakna bahwa pelaksanaan pada indika-tor yang berkategori sangat kuat atau kuat sebaiknyadipertahankan. Kategori sedang atau lemah bermak-na bahwa pelaksanaan pada indikator yang berkate-gori sedang atau lemah sebaiknya ditingkatkan. Sim-pulan yang dapat dirumuskan adalah ada lima(41.67%) pelaksanaan indikator yang direkomendasi-kan untuk dipertahankan dan ada tujuh (58.33%) pe-

laksanaan indikator yang direkomendasikan untuk di-tingkatkan.

Pembuatan Halaman Web Dinamis Sederhana

Deskripsi pelaksanaan pembuatan halaman webdinamis sederhana di lapangan dapat dianalisis mela-lui perolehan persentase dan kategori setiap indikator.Analisis pada Tabel 4 menunjukkan bahwa ada satuindikator yang berkategori sangat kuat (8.33%), em-pat indikator berkategori kuat (33.33%), lima indikatorberkategori sedang (41.67%), dan dua indikator ber-kategori lemah (16.67%). Kategori sangat kuat ataukuat bermakna bahwa pelaksanaan pada indikatoryang berkategori sangat kuat atau kuat sebaiknyadipertahankan. Kategori sedang atau lemah bermak-na bahwa pelaksanaan pada indikator yang berkate-gori sedang atau lemah sebaiknya ditingkatkan. Sim-pulan yang dapat dirumuskan adalah ada lima(41.67%) pelaksanaan indikator yang direkomendasi-kan untuk dipertahankan dan ada tujuh (58.33%) pe-laksanaan indikator yang direkomendasikan untukditingkatkan.

Tabel 2. Pengenalan Konsep Halaman Web Dinamis

No. Indikator Persentase

(%) Katego

ri 1 Mengembangkan prototipe konsep dan kebutuhan 38.80 Lemah 2 Menganalisis komponen fragmentasi 36.80 Lemah 3 Menganalisis pengelolaan konten 39.20 Lemah 4 Membedakan bahasa pemrograman 65.20 Kuat 5 Menganalisis arsitektur halaman web dinamis 50.80 Sedang 6 Materi konsep halaman web dinamis 60.80 Kuat 7 Prasarana pengenalan konsep web dinamis 51.60 Sedang 8 Sarana pengenalan konsep web dinamis 52.80 Sedang 9 Sumber belajar pengenalan konsep web dinamis 46.40 Sedang 10 Prakonsepsi konsep web dinamis 62.80 Kuat 11 Demonstrasi prototipe konsep dan kebutuhan 64.80 Kuat 12 Konsolidasi konsep web dinamis 43.80 Sedang 13 Penilaian konsep halaman web dinamis 39.20 Lemah

Tabel 3. Penyiapan Lingkungan Teknis

No. Indikator Persentase (%) Kategori 1 Mengembangkan prototipe horisontal 28.40 Lemah 2 Menginstal aplikasi layanan 47.20 Sedang 3 Mengatur web browser 51.60 Sedang 4 Mengatur bahasa pemrograman layanan 76.00 Sangat Kuat 5 Materi penyiapan lingkungan teknis 68.00 Kuat 6 Prasarana penyiapan lingkungan teknis 63.20 Kuat 7 Sarana penyiapan lingkungan teknis 60.00 Kuat 8 Sumber belajar penyiapan lingkungan teknis 69.20 Kuat 9 Prakonsepsi penyiapan lingkungan teknis 56.40 Sedang 10 Demonstrasi prototipe horisontal 47.20 Sedang 11 Konsolidasi penyiapan lingkungan teknis 61.20 Sedang 12 Penilaian penyiapan lingkungan teknis 26.80 Lemah

Page 6: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...205

Penambahan Fungsi Halaman Web Dinamis

Deskripsi pelaksanaan penambahan fungsi hala-man web dinamis di lapangan dapat dianalisis melaluiperolehan persentase dan kategori setiap indikator.Hasil analisis menunjukkan bahwa ada satu indikatoryang berkategori sangat kuat (8.33%), empat indika-tor berkategori kuat (33.33%), lima indikator berkate-gori sedang (41.67%), dan dua indikator berkategorilemah (16.67%). Kategori sangat kuat atau kuat ber-makna bahwa pelaksanaan pada indikator yang berka-tegori sangat kuat atau kuat sebaiknya dipertahankan.Kategori sedang atau lemah bermakna bahwa pelak-sanaan pada indikator yang berkategori sedang ataulemah sebaiknya ditingkatkan. Simpulan yang dapatdirumuskan adalah ada lima (41.67%) pelaksanaanindikator yang direkomendasikan untuk dipertahan-kan dan ada tujuh (58.33%) pelaksanaan indikatoryang direkomendasikan untuk ditingkatkan. Analisistentang penambahan fungsi halaman web dinamisdisajikan pada Tabel 5.

Pengujian Halaman Web Dinamis

Deskripsi pelaksanaan pengujian halaman webdinamis di lapangan dapat dianalisis melalui perolehan

persentase dan kategori setiap indikator. Analisis padaTabel 6 menunjukkan bahwa ada tiga indikator yangberkategori kuat (25.00%), lima indikator berkategorisedang (41.67%), dan empat indikator berkategorilemah (33.33%). Kategori kuat bermakna bahwa pe-laksanaan pada indikator yang berkategori kuat seba-iknya dipertahankan. Kategori sedang atau lemahbermakna bahwa pelaksanaan pada indikator yangberkategori sedang atau lemah sebaiknya ditingkat-kan. Simpulan yang dapat dirumskan adalah ada tiga(25.00%) pelaksanaan indikator yang direkomendasi-kan untuk dipertahankan dan ada sembilan (75.00%)pelaksanaan indikator yang direkomendasikan untukditingkatkan.

PEMBAHASAN

Pengenalan Konsep Halaman Web Dinamis

Pelaksanaan indikator yang harus dipertahankanadalah membedakan bahasa pemrograman, materikonsep halaman web dinamis, prakonsepsi konsepweb dinamis, dan demonstrasi prototipe konsep dankebutuhan. Pelaksanaan indikator yang harus diting-katkan adalah mengembangkan prototipe konsep dankebutuhan, menganalisis komponen fragmentasi,

Tabel 4. Pembuatan Halaman Web Dinamis Sederhana

No. Indikator Persentase (%) Kategori 1 Mengembangkan prototipe vertikal 25.20 Lemah 2 Menganalisis fungsionalitas halaman web 39.00 Lemah 3 Menganalisis keluaran halaman web 49.60 Sedang 4 Mengevaluasi web dinamis sederhana 44.80 Sedang 5 Materi halaman web sederhana 70.40 Kuat 6 Prasarana pembuatan web sederhana 66.40 Kuat 7 Sarana pembuatan web sederhana 68.00 Kuat 8 Sumber belajar pembuatan web sederhana 69.60 Kuat 9 Prakonsepsi pembuatan web sederhana 47.60 Sedang 10 Demonstrasi prototipe vertikal 43.20 Sedang 11 Konsolidasi pembuatan halaman web 44.00 Sedang 12 Penilaian halaman web dinamis sederhana 76.60 Sangat Kuat

Tabel 5. Penambahan Fungsi Halaman Web Dinamis

No. Indikator Persentase (%) Kategori 1 Mengembangkan prototipe fungsional 26.30 Lemah 2 Menganalisis kompatibilitas fungsi 29.00 Lemah 3 Menganalisis keluaran fungsi 47.60 Sedang 4 Mengevaluasi fungsi 47.80 Sedang 5 Materi penambahan fungsi 69.40 Kuat 6 Prasarana penambahan fungsi 65.40 Kuat 7 Sarana penambahan fungsi 67.00 Kuat 8 Sumber belajar penambahan fungsi 63.60 Kuat 9 Prakonsepsi penambahan fungsi 44.60 Sedang 10 Demonstrasi prototipe fungsional 44.20 Sedang 11 Konsolidasi penambahan fungsi 44.00 Sedang 12 Penilaian penambahan fungsi 84.00 Sangat Kuat

Page 7: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

206 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

menganalisis pengelolaan konten, menganalisis arsi-tektur halaman web dinamis, prasarana pengenalankonsep halaman web dinamis, sarana pengenalankonsep halaman web dinamis, sumber belajar penge-nalan konsep halaman web dinamis, konsolidasi kon-sep web dinamis, dan penilaian konsep web dinamis.Maknanya adalah pelaksanaan pengenalan konsephalaman web dinamis di lapangan secara garis besardianggap memiliki konten pengetahuan yang bersifatteoretis saja dan tidak perlu ditindak lanjuti denganskema penilaian tertentu untuk menggali sejauh manakemampuan siswa menguasai konsep halaman webdinamis. Perlu beberapa teori konfirmasi untuk menje-laskan lemahnya relevansi temuan dengan disiplin il-mu rekayasa web (web engineering).

Teori yang telah dikaji dan dijadikan sebagai lan-dasan konfirmasi temuan di lapangan menyatakanbahwa indikator primer di dalam pelaksanaan penge-nalan konsep halaman web dinamis adalah pengem-bangan prototipe konsep dan kebutuhan. Identifikasikonsep dan arsitektur halaman web dinamis secarasubstansial tercantum pada pelaksanaan pengenalankonsep halaman web dinamis yang diekspresikan da-lam bentuk pengembangan prototipe. Pengembanganprototipe merupakan bagian dari model pengembang-an aplikasi web air terjun (waterfall) yang direko-mendasikan untuk dikuasai oleh pengembang webpada tingkat (level) dasar (Chen & Heath, 2005:83).

Jenis prototipe yang relevan dengan karakterpelaksanaan pengenalan konsep halaman web dina-mis adalah prototipe konsep dan kebutuhan. Pengem-bangan prototipe konsep dan kebutuhan merupakantipe prototipe awal yang berisi gambaran umum webdinamis. Prototipe konsep memerikan kerangka kon-septual mengenai strategi penyajian tampilan depandan tampilan belakang web dinamis, sehingga penggu-na awam mampu menterjemahkan prototipe tersebutmeskipun tidak memiliki pengetahuan teknis tentang

halaman web dinamis secara komprehensif. Prototipekonsep dapat berbentuk deskripsi dalam bentuk teksatau diagram alir. Kegiatan pengembangan prototipedapat digunakan sebagai bukti bahwa siswa mampumengekspresikan konsep halaman web dinamis kedalam bentuk prototipe, sehingga diharapkan siswaterbiasa mengkomunikasikan bahasa-bahasa tekniskepada konsumen awam melalui prototipe. Suh(2005:93) menyatakan “developers have technicalknowledge and skills that can bring new ideasand features to an application of which the usersmight never think”.

Argumentasi yang telah dirumuskan relevan de-ngan penelitian Downey & Stein (2006:22), yaitupembelajaran pengenalan pemrograman dalampengembangan perangkat lunak harus diawali de-ngan pengenalan konsep desain perangkat lunak. De-sain perangkat lunak berisi materi tentang bagaimanaproses-proses yang terjadi di dalam perangkat lunak.Pengenalan desain perangkat lunak dalam pembela-jaran pemrograman komputer akan memberikangambaran kepada siswa mengenai bentuk perangkatlunak yang akan dikembangkan dan siswa dapatmembuat desain antar muka perangkat lunak. Rele-vansi dengan pengenalan konsep halamanan dinamisadalah siswa dikenalkan dengan desain halaman webdinamis melalui pengelolaan isi, bahasa pemrogram-an, arsitektur, dan fragmentasi komponen pada hala-man web dinamis. Desain antar muka di dalam pe-ngembangan halaman web dinamis diekspresikan kedalam bentuk prototipe kebutuhan dan prototipe kon-sep.

Sekolah perlu meninjau ulang pelaksanaan pe-ngenalan konsep halaman web dinamis berdasarkanbeberapa indikator lain yang telah dikaji, sehinggapelaksanaannya relevan dengan tujuan pengenalankonsep halaman web dinamis. Tujuan pengenalankonsep halaman web dinamis harus relevan dengan

Tabel 6. Pengujian Halaman Web Dinamis

No. Indikator Persentase (%) Kategori

1 Mengembangkan alat ukur halaman web 25.40 Lemah 2 Menganalisis kontrol kualitas web dinamis 26.60 Lemah 3 Memanajemen pengujian web dinamis 45.40 Sedang 4 Menguji web dinamis 47.00 Sedang 5 Materi pengujian halaman web dinamis 59.20 Kuat 6 Prasarana pengujian web dinamis 63.00 Kuat 7 Sarana pengujian web dinamis 66.60 Kuat 8 Sumber belajar pengujian web dinamis 27.00 Lemah 9 Prakonsepsi pengujian web dinamis 42.60 Sedang 10 Demonstrasi alat ukur halaman web 43.60 Sedang 11 Konsolidasi pengujian web dinamis 50.40 Sedang 12 Penilaian pengujian halaman web dinamis 25.20 Lemah

Page 8: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...207

tujuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesiasektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (SKKNITIK) subsektor penulis kode program komputer de-ngan kode dokumen TIK.PR02.004.01. Penulis kodekomputer atau siswa diharapkan memiliki kemampu-an untuk merancang program yang akan dikembang-kan dalam bentuk diagram dan deskripsi. Spesifikasidiagram dan deskripsi dapat diekspresikam oleh sis-wa dalam tagihan tugas berbentuk prototipe konsepdan prototipe kebutuhan. Implikasinya adalah perluada persiapan berbagai keperluan yang relevan de-ngan tujuan pengenalan konsep halaman web dina-mis, seperti sumber belajar, infrastruktur, aktivitaspembelajaran, atau teknik penilaian yang hendak digu-nakan.

Guru dapat memilih berbagai sumber belajar un-tuk membantu siswa dalam mencapai tujuan belajarpengenalan konsep halaman web dinamis. Sumberbelajar dapat berupa buku teks cetak maupun berba-sis elektronik yang bersumber dari internet. PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 2 Tahun 2008 tentang buku menyebutkan padapasal 6 (a) bahwa buku teks merupakan acuan wajibuntuk guru dan siswa. Pasal 6 (b) menyebutkan bah-wa jumlah buku teks yang wajib dijadikan acuan olehguru dan siswa adalah dua buah. Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No-mor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menye-butkan bahwa buku teks pelajaran merupakan salahsatu bentuk sumber belajar yang bisa berbentuk me-dia cetak maupun media elektronik. Buku teks mau-pun halaman internet diharapkan dapat memberi sis-wa kesempatan untuk mengelaborasi konsep halamanweb dinamis. Internet dapat dijadikan sumber pendu-kung pada pembelajaran rumpun ilmu komputer kare-na telah didukung oleh perkembangan teknologi web-site (Hazzan, Lapidot, & Ragonis, 2011:138). Akseske buku teks dan internet sangat direkomendasikandi dalam pembelajaran rumpun teknologi ataupunpemrograman, karena akan membantu siswa menja-wab rasa ingin tahu, memperoleh sosok materi yangdipelajari, dan memperkaya referensi siswa untukmemecahkan masalah secara algoritmik (Malmi &Korhonen, 2008:219; Simmons & Hawkins, 2009:64;National Research Council, 2010:38). Variasi sumberbelajar akan membantu guru untuk memilih aktivitaspembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembela-jaran.

Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang stan-dar proses pendidikan dasar dan menengah yang me-nyatakan bahwa aktivitas pembelajaran harus disitua-

sikan dalam berbagai kondisi pemecahan masalah.Apabila dihubungkan dengan tujuan pengenalan kon-sep halaman web dinamis, maka aktivitas pembelajar-an yang relevan adalah pembelajaran yang berorien-tasi pada analisis berbagai permasalahan mengenaihalaman web dinamis dan diekspresikan dalam ben-tuk prototipe. Implikasinya adalah guru bertugas me-milih sistem penilaian yang dapat menafsirkan penge-tahuan teoretis dan praktis siswa dalam menguasaikonsep halaman web dinamis dan pengembanganprototipe. Indikator yang dapat dijadikan sebagai indi-kator penilaian, yaitu pemrosesan klien, pemrosesanlayanan, aliran permintaan data, lapisan klien, lapisanlayanan, fragmen dasar, fragmen delta, kode pemro-graman klien, dan kode pemrograman layanan.

Sekolah dapat memanfaatkan Pedoman Penilai-an Ujian Praktik Kejuruan Kompetensi Keahlian Re-kayasa Perangkat Lunak yang dikeluarkan oleh Di-rektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan danPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40Tahun 2008 tentang standar sarana dan prasaranaSMK/MAK sebagai pedoman kebutuhan sarana danprasarana yang dapat dipersiapkan oleh sekolah untukmendukung pelaksanaan pengenalan konsep hala-man web dinamis. Ketersediaan sumber belajar, infra-struktur yang relevan, dan aktivitas pembelajaranyang bervariasi diharapkan dapat mendukung penca-paian tujuan pengenalan konsep halaman web dina-mis, sehingga siswa terfasilitasi untuk menganalisisisi web dinamis, bahasa pemrograman halaman webdinamis, arsitektur halaman web dinamis, dan frag-mentasi halaman web dinamis.

Proses analisis isi web dinamis bertujuan agarsiswa memiliki konsep yang kuat tentang tata kelolaisi web yang bersifat dinamis. Siswa diharapkan dapatmemahami bahwa sifat dinamis berarti isi web yangditampilkan di klien adalah respon dari aplikasi kliendan aplikasi layanan secara algoritmik atas perminta-an dari pengguna. Siswa diharapkan dapat memilihdan memilah berbagai bahasa pemrograman web de-ngan mudah apabila telah memahami konsep tatakelola isi web dinamis.

Proses analisis bahasa pemrograman web dina-mis memiliki sasaran agar siswa mengenali ketidak-samaan berbagai bahasa pemrograman yang dapatdigunakan untuk menyusun isi web dinamis berdasar-kan rumpun teknologi yang digunakan, baik sisi kliendan sisi layanan. Siswa diharapkan memahami bahwarumpun teknologi sisi klien memiliki beberapa pilihanbahasa pemrograman yang bisa digunakan, semisalJavaScript. Kelebihan JavaScript daripada kode klienyang lain, yaitu kompatibel dengan berbagai aplikasi

Page 9: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

208 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

klien, sistem operasi, dan memiliki penterjemah khu-sus sehingga bisa dieksekusi di berbagai perangkatbersistem operasi (Mueller, 2013:13). Siswa juga di-harapkan memahami bahwa rumpun teknologi sisilayanan memiliki beberapa pilihan bahasa pemro-graman yang bisa digunakan, semisal Hypertext Pre-processor (PHP). PHP dipilih oleh banyak web de-veloper karena gratis, mudah dipelajari, terintegrasidengan bahasa markah, kompatibel dengan berbagaisistem operasi, stabil, dan bisa dieksekusi dengan ce-pat (Converse, Park, & Morgan, 2004:22).

Proses analisis arsitektur halaman web dinamismemiliki sasaran agar siswa menguasai konsep sikluspermintaan dan respon yang terjadi antara aplikasilayanan dan aplikasi klien. Siswa diharapkan menge-tahui bahwa aplikasi layanan bertugas mengolah per-mintaan dari pengguna berupa masukan yang dikirimmelalui aplikasi klien. Permintaan diolah secara algo-ritmik oleh aplikasi layanan. Aplikasi layanan mengek-sekusi berkas yang terlibat dalam penyusunan isi un-tuk mengelompokkan berkas ke dalam fragmen hala-man web (Ruping, 2009:11). Siswa diharapkan dapatmengenali bagian-bagian halaman web dinamis yangterfragmentasi dengan mudah setelah memahami ar-sitektur halaman web dinamis. Proses menganalisishalaman web dinamis dari aspek fragmentasi, tatakelola isi, bahasa pemrograman, dan aristektur webdinamis akan memperkuat konsepsi siswa dalammengembangkan prototipe halaman web dinamis danturut membangun konsepsi siswa tentang sasaranpengujian halaman web dinamis.

Penyiapan Lingkungan Teknis

Pelaksanaan indikator yang harus dipertahan-kan adalah mengatur bahasa pemrograman layanan,materi penyiapan lingkungan teknis, prasarana penyi-apan lingkungan teknis, sarana penyiapan lingkunganteknis, dan sumber belajar penyiapan lingkungan tek-nis. Pelaksanaan indikator yang harus ditingkatkanadalah mengembangkan prototipe horisontal, mengin-stal aplikasi layanan, mengatur web browser, prakon-sepsi penyiapan lingkungan teknis, demonstrasi proto-tipe horisontal, konsolidasi penyiapan lingkungan tek-nis, dan penilaian penyiapan lingkungan teknis. Mak-nanya, temuan di lapangan menunjukkan bahwa kon-ten pengetahuan pelaksanaan penyiapan lingkunganteknis di lapangan dianggap sebagai pengetahuanprosedural yang sederhana dan tidak memerlukanskema penilaian khusus untuk menggali sejauh manakemampuan siswa dalam menyiapkan, mengetes, dan

melakukan troubleshooting kegagalan teknis berba-gai perangkat.

Teori yang telah dikaji dan dijadikan sebagai lan-dasan konfirmasi temuan di lapangan menyatakanbahwa indikator primer di dalam pelaksanaan penge-nalan konsep halaman web dinamis adalah pengem-bangan prototipe horisontal. Spesifikasi alat ukur, ke-butuhan perangkat keras, dan kebutuhan perangkatlunak komputer secara substansial tercantum padakonstruk penyiapan lingkungan teknis yang dapat di-ekspresikan dalam bentuk pengembangan prototipehorisontal.

Prototipe horisontal merupakan prototipe lanjut-an dari prototipe kebutuhan. Prototipe horisontal me-miliki penjelasan antar muka halaman web dinamislebih jelas dan fokus pada model muka seluruh sistemyang hendak dikembangkan (external system). Pro-totipe horisontal bisa berisi proses logika tetapi tidakterlalu detail. Penjelasan mengenai sistem eksternalpada prototipe horisontal akan meningkatkan kualitaskomunikasi antara pengembang web dan konsumenkarena lebih konkret daripada prototipe kebutuhan.Sifat konkret memiliki arti bahwa prototipe horisontalmampu mendeskripsikan bagimana tampilan sistemeksternal halaman web dinamis apabila dijalankan dilingkungan sesungguhnya, sehingga dibutuhkan penyi-apan lingkungan teknis untuk mendemonstrasikantampilan eksternal halaman web dinamis.

Kegiatan pembelajaran penyiapan lingkunganteknis disituasikan agar siswa menyiapkan sendirilingkungan pembelajaran. Lingkungan pembelajaranpembuatan halaman web dinamis yang paling utamaadalah aplikasi layanan web. Aplikasi layanan webmemungkinkan halaman web yang dikembangkanoleh siswa dapat diakses melalui internet. Aplikasilayanan web dapat digantikan dengan simulator se-perti Wampserver atau XAMPP, sehingga kendalateknis yang berhubungan dengan kualitas hubunganinternet dapat diperkecil. Simulator dapat merepre-sentasikan kinerja aplikasi layanan web di internet.

Penggunaan simulator di dalam pembelajaranrumpun teknologi sangat dianjurkan dan relevan de-ngan penelitian yang dilakukan oleh Gilbuena &Kirsch (2012:1). Penelitian menyatakan bahwa peng-gunaan simulator dapat menekan gangguan teknis dilingkungan asli, menekan biaya, dan meningkatkanmotivasi siswa karena gangguan teknis sangat kecil.Siswa tetap dapat merasakan bekerja di lingkunganasli karena simulator berupaya menyediakan ling-kungan yang sedekat mungkin dengan kondisi ling-kungan asli. Relevansi di dalam kegiatan penyiapan

Page 10: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...209

lingkuangan teknis pada pembuatan halaman webdinamis adalah bahwa aplikasi layanan sepertiWampServer atau XAMPP memang telah memilikispesifikasi yang sama dengan aplikasi layanan inter-net yang asli. Siswa diharapkan mampu memasang,mengenali karakteristik, dan menangani permasalah-an yang berpotensial muncul di aplikasi layanan me-lalui simulator. Aplikasi layanan secara umum terdiridari PHP Engine dan MySQL, sehingga bagian-bagi-an aplikasi layanan diharapkan tertuang di dalam isimateri pembelajaran penyiapan lingkungan teknis.

Ada tiga cakupan materi dalam pembelajaranpada materi penyiapan lingkungan teknis. Pertama,penyiapan apliakasi layanan, terdiri dari instalasi Apa-che, instalasi PHP Engine, instalasi MySQL, instalasiWampServer/XAMPP pada Windows, instalasiLAMPP pada Unix, dan instalasi MAMPP padaMacintosh. Local web server merupakan aplikasiuntuk menyimpan dan mensimulasikan halaman webpada komputer (Powers, 2010:11). Contoh aplikasiaplikasi layanan adalah XAMPP untuk berbagai sis-tem operasi, LAMPP untuk sistem operasi Linux,atau WampServer untuk sistem operasi Windows.Kedua, pengujian persiapan melalui perambah web,terdiri dari verifikasi aplikasi layanan melalui webbrowser, verifikasi PHP Engine dengan membukaberkas PHP melalui perambah web, dan instalasi alattambahan pada perambah web yang berfungsi seba-gai debugger tambahan.

Perambah web adalah aplikasi untuk mengakseshalaman web yang telah di simpan di aplikasi layanan(Chen & Heath, 2005:78). Contoh aplikasi perambahweb adalah Mozilla Firefox, Internet Explorer, atauGoogle Chrome. Ketiga, penyiapan bahasa pemro-graman layanan, terdiri dari perbandingan berbagaipengkodean layanan, gaya penulisan kode PHP, danpenggunaan variabel, operator, dan ekspresi padaPHP. Guru diharapkan dapat menyiapkan materiyang telah dideskripsikan, sehingga sajian materidapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

Tujuan penyiapan lingkungan teknis adalah sis-wa dapat mengevaluasi, mengatur, dan menguji kebu-tuhan teknis dalam pembuatan halaman web dinamistingkat dasar yang terdiri dari aplikasi layanan lokal,perambah web, dan lingkungan bahasa pemrogramanlayanan. Siswa juga diharapkan mampu memahamibagaimana aturan dasar penulisan kode PHP sepertigaya kode (code style), variabel, konstanta, dan ek-spresi. Mengevaluasi memiliki arti bahwa siswa me-miliki mampu membuat keputusan untuk mengguna-kan atau mengkombinasikan berbagai perangkat ke-ras dan lunak yang diperlukan untuk mengembangkan

web dinamis sekaligus menyempurnakan prototipekebutuhan yang telah dikembangkan. Perangkat lu-nak yang dipasang adalah berupa aplikasi layananlokal, perambah web, dan lingkungan kerja (work-space) untuk pengkodean.

Mengatur memiliki arti bahwa siswa diharapkanmemiliki kemampuan untuk merangkai atau mema-sang berbagai perangkat lunak yang dibutuhkan seka-ligus melakukan konfigurasi pada fitur perangkat lu-nak. Menguji memiliki arti bahwa siswa mampu me-lakukan diagnosa terhadap kesalahan-kesalahan kon-figurasi berbagai perangkat yang dibutuhkan untukmengembangkan halaman web dinamis. Beberapaperangkat lunak presentasi bisa digunakan guru untukmenunjukkan tata cara pengaturan perangkat lunakdi komputer. Gambar atau video dapat ditampilkandengan bantuan perangkat lunak presentasi untukmemperjelas demonstrasi mengenai proses-prosesteknis (Barker, 2004:127). Demonstrasi adalah kegiat-an wajib di dalam pembelajaran rumpun teknologi,karena demonstrasi adalah tahap siswa mengadopsisemua keterampilan teknis yang ditunjukkan oleh gu-ru (Kolling & Barnes, 2008:26).

SKKNI TIK subsektor penulis kode komputerdengan kode dokumen TIK.PR04.002.01 menyata-kan bahwa mempersiapkan lingkungan teknis meru-pakan elemen kompetensi yang harus dikuasai olehpembuat halaman web dinamis tingkat dasar. Inti darikriteria unjuk kerja yang diharapkan adalah siswamampu menyiapkan berbagai perangkat keras danperangkat lunak yang diperlukan untuk mengembang-kan halaman web dinamis. Unjuk kerja juga dapatdidokumentasikan dalam prototipe sehingga memu-dahkan guru dalam memilih variasi teknik penilaian.Penyiapan lingkungan teknis berisi kegiatan yangkompleks sehingga diperlukan berbagai teknik penilai-an untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telahdideskripsikan.

Teknik penilaian pembelajaran adalah cara guruuntuk memperoleh data mengenai kemajuan yangdicapai oleh siswa baik selama maupun sesudahmengikuti proses pembelajaran. Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no-mor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidik-an menyatakan bahwa ruang lingkup penilaian terdiridari pengetahuan, sikap, keterampilan, dan dipersya-ratkan relevan dengan tujuan pembelajaran. Teknikpenilaian menyesuaikan aspek yang dinilai. Aspeksikap dapat dilakukan dengan cara observasi, penilai-an diri, penilaian antar siswa, atau jurnal. Aspek pe-ngetahuan dapat dinilai dengan cara tes tulis, tes lisan,atau penugasan. Aspek keterampilan dapat dinilai de-

Page 11: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

210 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

ngan cara tes praktik, proyek, atau portofolio. Tekniktes lisan, tes tertulis, uji kelayakan produk, dan tespraktik adalah beberapa teknik penilaian yang dapatdigunakan oleh guru rumpun rekayasa perangkat lu-nak (Borstler, Nordstrom, Westin, Mostrom, & Elias-son, 2008:91; Bolanos & Sierra, 2009:237)

Guru diharapkan mampu memilih berbagai tek-nik penilaian yang relevan dengan tujuan penyiapanlingkungan teknis, terutama teknik penilaian yang da-pat mengukur produk berupa protipe horisontal. Be-berapa hal yang bisa dijadikan indikator penilaianpembelajaran adalah instalasi Apache, instalasi PHPEngine, instalasi MySQL, instalasi WampServer, in-stalasi LAMP, instalasi MAMP, verifikasi aplikasiklien, verifikasi aplikasi PHP, aplikasi tambahan untukverifikasi klien, gaya penulisan kode, variabel, kon-stanta, dan ekspresi.

Pembuatan Halaman Web Dinamis Sederhana

Pelaksanaan indikator yang harus dipertahankanadalah materi halaman web sederhana, prasaranapembuatan web sederhana, sarana pembuatan websederhana, sumber belajar pembuatan web sederha-na, dan penilaian halaman web dinamis sederhana.Pelaksanaan indikator yang harus ditingkatkan adalahmengembangkan prototipe vertikal, menganalisisfungsionalitas halaman web, menganalisis keluaranhalaman web, mengevaluasi web dinamis sederhana,prakonsepsi pembuatan web sederhana, demonstrasiprototipe vertikal, dan konsolidasi pembuatan halamanweb. Maknanya adalah temuan di lapangan secaragaris besar menunjukkan bahwa pelaksanaan pembu-atan halaman web dinamis sederhana didominasi olehaktifitas menulis kode saja tanpa mengakomodasi sis-wa untuk melatih keterampilan berfikir tingkat tinggidan bertentangan dengan teori metode formal (formalmethod) yang ada di disiplin ilmu rekayasa web (webengineering).

Teori yang telah dikaji dan dijadikan sebagai lan-dasan konfirmasi temuan di lapangan menyatakanbahwa indikator primer di dalam pelaksanaan pembu-atan halaman web dinamis sederhana adalah pengem-bangan prototipe vertikal. Prototipe merupakan cetakbiru sistem yang bersifat operasional dan bukti peru-paan pengetahuan konseptual ke model teknis yangdapat diukur (Brinck, Gergle, & Wood, 2002:238).Kriteria sistem vertikal untuk halaman web dinamissecara substansial tercantum pada konstruk pembuat-an halaman web dinamis sederhana yang dapat dieks-presikan dalam bentuk pengembangan prototipe verti-kal.

Prototipe vertikal merupakan gambaran sistemyang bersifat mendalam. Mendalam memiliki arti bah-wa kinerja algoritma menjadi aspek utama yang harusdisajikan. Pertautan antar formulir, struktur masukan,struktur proses, dan struktur keluaran membentukfungsi dasar dan harus dideskripsikan dengan jelas.Pertautan antar fungsi dasar disebut dengan fungsiinti. Fungsi inti mempunyai sifat paralel, yaitu menye-ragamkan sudut pandang antar penulis kode secarakolektif. Halaman web dinamis dalam bentuk prototi-pe vertikal dapat dikatakan halaman web yang sudahbisa beroperasi bagi pengguna meskipun hanya memi-liki fungsi inti. Fungsi inti dapat digunakan untukmenghubungkan lebih dari satu halaman web dinamis.Kumpulan halaman web dinamis yang saling terhu-bung dan memiliki fungsi inti disebut dengan papanalur (storyboard).

Kegiatan pembelajaran pembuatan halamanweb dinamis sederhana sudah termasuk ke dalamkegiatan penulisan kode, dimana siswa diharapkanmemiliki kemampuan untuk memecahkan perma-salahan dengan dasar logika. Apabila keputusan yangdiberikan oleh siswa memiliki nilai kebenaran, makasiswa telah melalui serangkaian proses berfikir logisdan kreatif yang disebut dengan cara berfikir algorit-mik. Berfikir algoritmik merupakan kemampuan intiyang perlu dikuasai siswa dalam pembelajaran pem-rograman komputer (Dagiene, Dzemyda, & Sapago-vas, 2006:7).

Keterampilan berpikir algoritmik merupakan ba-gian keterampilan berpikir tingkat tinggi yang ada un-sur aktivitas menganalisis dan mengevaluasi untukmemecahkan masalah. Kemampuan berfikir tingkattinggi diharapkan ada pada hasil pembelajaran bidangteknologi karena merupakan indikator pencapaian ke-mampuan teknis tertinggi yang dibutuhkan oleh duniakerja modern (Rojewski, 2009:23). Kemampuan me-mecahkan masalah merupakan bentuk kemampuanprofesional yang wajib dimiliki oleh siswa agar dapatberkompetisi di pasar kerja dan direkomendasikanuntuk diintegrasikan ke dalam tujuan pembelajaran(Rauner, 2012:447). Aktivitas pembelajaran pemro-graman tidak berarti aktivitas siswa dititikberatkanpada aktivitas menulis kode pemrograman dalamjumlah yang banyak dan kemahiran siswa dalammenggunakan perangkat lunak. Pembelajaran pemro-graman merupakan aktivitas kompleks yang mengha-ruskan siswa untuk memiliki keterampilan berpikirtingkat tinggi dan melibatkan kreatifitas guru dalammenyajikan berbagai permasalahan dengan tingkatkesulitan bervariasi untuk dipecahkan oleh siswa(Pedroni & Meyer, 2010:155). Pembelajaran pemro-

Page 12: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...211

graman memiliki muatan pemecahan masalah danmenuntut siswa untuk dapat menggunakan logikasehingga terbentuk keterampilan berpikir algoritmik.Pembelajaran disituasikan agar siswa beraktivitas didalam berbagai ruang permasalahan yang disajikanoleh guru dan permasalahan yang ditemukan olehsiswa sendiri selama proses pembelajaran, sehinggasiswa dapat mengekspresikan pengetahuan yang di-dapatkan dalam bentuk prototipe. Variasi tingkat ke-sulitan permasalahan yang disediakan oleh guru akanmeningkatkan motivasi siswa di dalam pembelajaran(Bannedsen & Caspersen, 2008b:124).

Aktivitas pembelajaran pemrograman memilikiindikator bahwa siswa difasilitasi untuk menggunakanlogika. Sasaran pengukuran guru terhadap aktivitassiswa bukan pada kuantitas kode pemrograman yangdihasilkan oleh siswa, tetapi dititikberatkan pada kua-litas algoritma yang disusun siswa untuk memecahkanmasalah (Szlavi & Zsako, 2006:52). Indikator lebihdetail mengenai kegiatan pembelajaran pemrogram-an, yaitu ada aktivitas untuk mengembangkan kete-rampilan analisis, desain, menulis kode, pengujian,mendaur ulang, dan pengambilan keputusan (Hadjer-rouit, 2005b:169). Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia nomor 65 tahun2013 tentang standar proses pendidikan dasar danmenengah menyatakan bahwa kriteria proses pem-belajaran pada gradasi keterampilan harus ada unsurmenalar dan mencipta, sehingga pembelajaran rum-pun pemrograman komputer dititikberatkan pada kua-litas proses algoritmik yang ditampilkan oleh siswa,penampilan prototipe yang dikembangkan, dan bukanhanya sekedar menulis kode.

Tujuan pembuatan halaman web dinamis seder-hana adalah memfasilitasi siswa untuk berpikir algo-ritmik dalam memecahkan masalah tentang pemro-sesan formulir, logika perulangan, logika kontrol, danmembuat sebuah prototipe vertikal sebagai bukti ke-berhasilan penanaman konsep teoritis dan praktisyang dapat diukur oleh guru. Aktivitas pembelajarandifokuskan untuk memberikan siswa berbagai studikasus sehingga siswa bisa mengelaborasi permasa-lahan dan membuat keputusan individual maupun ko-lektif bersama dengan siswa lain. Guru diharapkanmampu menunjukkan tahap demi tahap penulisan ko-de, cara membaca kode, dan menyajikan materi yangmu-takhir.

Argumentasi yang dirumuskan didukung olehhasil penelitian yang dilakukan oleh Stephen, Franklin,Elizabeth, Jurna, & Patrick (2011:251) dan Banned-sen & Caspersen (2008a:6), yaitu pembelajaran pem-rograman akan lebih baik bila didukung oleh piranti

yang bersifat visual. Visualisasi memiliki arti bahwaguru menunjukkan tahap demi tahap proses pemro-graman. Siswa diharapkan dapat mengadopsi denganmudah keterampilan pemrograman melalui visualisasiyang dilakukan oleh guru. Siswa juga harus terfasili-tasi dengan materi pembelajaran yang bersifat mutak-hir. Pemutakhiran materi pembelajaran pemrogram-an harus dilakukan karena materi pemrograman kom-puter selalu berkembang sesuai dengan perkembang-an teknologi komputer dari waktu ke waktu. Apabilasiswa tetap diberi materi pembelajaran yang bersifatmonoton dari waktu ke waktu atau bahkan dari tahunke tahun, maka secara logis dapat diputuskan bahwamateri pemrograman bersifat obsolet.

Argumentasi yang telah dirumuskan peneliti jugarelevan dengan SKKNI TIK. SKKNI TIK subsektorpenulis kode komputer dengan kode dokumenTIK.PR04.002.01. Kriteria unjuk kerja yang diuta-makan adalah bagaimana cara manajemen berkaskode pemrograman dan penambahan bahasa markahdi halaman web dinamis berposisi sebagai keterampil-an dasar (prasyarat) yang harus dikuasai. Kriteriaunjuk kerja siswa dalam pembuatan halaman webdinamis sederhana dapat dibuktikan dengan pengem-bangan prototipe jenis vertikal.

Prototipe vertikal merupakan pengembanganprototipe horisontal dimana siswa dituntut untuk me-nguasai bahasa markah. Prototipe vertikal merupa-kan gambaran sistem yang bersifat mendalam. Men-dalam memiliki arti bahwa kinerja algoritma menjadiaspek utama yang harus disajikan. Pertautan antarberkas, fungsi, struktur masukan, proses, dan keluar-an harus dideskripsikan dengan jelas. Makna yangdapat dirumuskan adalah guru harus cermat dalammemilih teknik penilaian dengan pertimbangan bahwasasaran ukur pada penilaian bukan kuantitas kode,melainkan kualitas kode yang relevan untuk meme-cahkan permasalahan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Stephen,Franklin, Elizabeth, Jurna & Patrick (2011:251), yaitupenilaian untuk pembelajaran pemrograman harusdilakukan dengan hati-hati. Sasaran penilaian bukanpada kuantitas kode yang ditulis oleh siswa atau ke-mahiran siswa dalam menggunakan perangkat lunakuntuk menulis kode pemrograman. Sasaran penilaianterletak pada bagaimana siswa memaknai kode yangditulis sehingga dapat memecahkan permasalahan.Makna yang dapat dirumuskan adalah sasaran peni-laian guru tidak hanya kemampuan siswa dalam me-nulis kode pemrosesan formulir, logika kontrol, danlogika perulangan. Sasaran utama penilaian adalahbagaimana siswa mengkombinasikan dan memaknai

Page 13: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

212 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

kode pemrosesan formulir, logika kontrol, dan logikaperulangan, sehingga kode yang telah disusun siswamembentuk suatu algoritma yang dapat memecahkanpermasalahan dengan tepat. Indikator yang dapat di-jadikan sebagai indikator penilaian pembuatan hala-man web dinamis sederhana, yaitu fungsi masukandan keluaran, metode kirim, metode balasan, pernya-taan jika, pernyataan ganti, pernyataan ketika, danpernyataan untuk.

Penambahan Fungsi Halaman Web Dinamis

Pelaksanaan indikator yang harus dipertahankanadalah materi penambahan fungsi, prasarana penam-bahan fungsi, sarana penambahan fungsi, sumber bel-ajar penambahan fungsi, dan penilaian penambahanfungsi. Pelaksanaan indikator yang harus ditingkatkanadalah mengembangkan prototipe fungsional, menga-nalisis kompatibilitas fungsi, menganalisis keluaranfungsi, mengevaluasi fungsi, prakonsepsi penambah-an fungsi, demonstrasi prototipe fungsional, dan kon-solidasi penambahan fungsi. Maknanya, secara garisbesar temuan di lapangan menunjukkan bahwa pe-laksanaan penambahan fungsi halaman web dinamishanya fokus pada kegiatan menulis kode tanpa adakegiatan yang membimbing siswa untuk melatih ke-mampuan berfikir tingkat tinggi. Temuan penelitiandi lapangan kurang relevan dengan frame disiplin ilmurekayasa web (web engineering), apabila secarateoretis diungkap, maka akan menunjukkan bahwapelaksanaan penambahan fungsi halaman web dina-mis identik dengan aktivitas-aktivitas yang menuntutsiswa untuk terbiasa berpikir tingkat tinggi.

Teori yang telah dikaji dan dijadikan sebagailandasan konfirmasi temuan di lapangan menyatakanbahwa indikator primer di dalam pelaksanaan penam-bahan fungsi halaman web dinamis adalah pengem-bangan prototipe fungsional. Prototipe dapat diguna-kan sebagai objek pratinjau struktur aplikasi web se-cara keseluruhan sebelum benar-benar membangunaplikasi web pada tahap implementasi sehingga pelu-ang kegagalan sistem bisa diperkecil (Kussmaull &Jack, 2008: 193). Kriteria fungsional isi halaman webdinamis secara substansial tercantum pada konstrukpenambahan fungsi halaman web dinamis sederhanayang dapat diekspresikan dalam bentuk pengembang-an prototipe fungsional. Prototipe dapat digunakansebagai objek pratinjau struktur aplikasi web secarakeseluruhan sebelum benar-benar membangun apli-kasi web pada tahap implementasi sehingga peluangkegagalan sistem bisa diperkecil (Kussmaull & Jack,2008:193).

Prototipe fungsional merupakan pengembangandari prototipe vertikal dimana setiap navigasi halamanweb dinamis sudah memiliki fungsi inti yang lebihkonkret dan papan alur yang lebih banyak. Papanalur di dalam fungsional prototipe terdiri dari bingkai-bingkai antar muka. Prototipe fungsional terdiri daribeberapa bagian halaman web dinamis yang penting,langkah-langkah operasional dalam menjelajahi isi ha-laman web dinamis, memiliki bingkai antar muka de-ngan petunjuk yang jelas, dan bingkai yang terurutsesuai dengan kebutuhan pengguna. Prototipe fungsi-onal merupakan cerminan asli dari sistem halamanweb dinamis yang dikembangkan siswa di dalam kegi-atan pembelajaran.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam penambahanfungsi halaman web dinamis bertujuan memfasilitasisiswa untuk menganalisis struktur fungsi dan larik,menganalisis hasil eksekusi fungsi dan larik, menge-valuasi fungsi dan larik yang digunakan di berbagaihalaman web dinamis, dan mengembangkan prototipeweb dinamis sebagai bukti bahwa siswa telah mengu-asai materi tentang fungsi dan larik. Argumentasiyang telah dirumuskan peneliti relevan denganSKKNI TIK. SKKNI TIK subsektor penulis kodekomputer dengan kode dokumen TIK.PR04.002.01menyatakan bahwa menambahkan fungsi-fungsiinternal merupakan kompetensi yang harus dikuasaioleh pembuat halaman web. Siswa perlu didukungdengan materi-materi yang relevan sehingga siswadapat mengelaborasi bermacam fungsi yang harusdipasang di halaman web dinamis. Materi yang harusdipelajari pada bahasan fungsi adalah tentang strukturfungsi, pendeklarasian fungsi, pengelolaan nilai balik,pereferensian, fungsi rekursif, dan fungsi dinamis.Siswa diharapkan juga menguasai materi tentang la-rik. Materi yang harus dipelajari pada bahasan larikadalah tentang penggunaan larik, yang berisi materitentang anatomi larik, jenis-jenis larik, pembuatan la-rik, pengelolaan larik, larik multidimensi, dan fungsilarik dimana semua substansi materi mensituasikansiswa dalam suasana menulis kode (pemrograman).

Prinsip pembelajaran bidang teknologi adalahkebermaknaan pengetahuan dalam belajar sehinggabisa mengantarkan siswa untuk memperoleh penga-laman yang bermakna di dalam aktivitas pembelajar-an (Gagnon, 2009:271). Kebermaknaan dalam pem-belajaran memiliki relevansi dengan sifat pelaksanaanpembelajaran permrograman. Sifat pelaksanaanpembelajaran pemrograman adalah mensituasikansiswa agar siswa memecah permasalahan kompleksmenjadi pecahan permasalahan sederhana, menemu-kan solusi yang tepat atas permasalahan dengan da-

Page 14: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...213

sar berpikir algoritmik, dan menterjemahkan solusike dalam kode pemrograman yang siap dieksekusi(Carbone, Hurst, Mitchell, & Gunstone, 2009:26). Ar-gumentasi yang dirumuskan relevan dengan penelitianDouglas (2013:1) tentang kegiatan pembelajaranrumpun teknologi, yaitu pembelajaran akan lebih baikapabila siswa disituasikan agar dapat bekerja di dalamtim, dibiasakan saling berkomunikasi dua arah, danberpikir tingkat tinggi sehingga mampu mememukanberbagai variasi pemecahan masalah. Relevansi pe-nelitian dengan argumentasi yang telah dirumuskanpeneliti terletak pada sifat kegiatan pemrograman da-lam memecahkan masalah adalah kerja kolektif. Ker-ja kolektif memiliki arti bahwa solusi konseptual untuksetiap permasalahan yang muncul di dalam penulisankode pemrograman akan lebih cepat ditemukan. Pe-nemuan pemecahan masalah secara kolektif akanmemberi kesempatan siswa untuk saling berkomuni-kasi dan akan mempercepat penularan pengetahuanantar siswa. Pembelajaran penambahan fungsi webdinamis akan lebih baik bila disituasikan di dalam kegi-atan belajar berkelompok atau tim. Tugas yang bersi-fat analisis dan pengembangan kode pemrogramanharus diselesaikan di dalam kerja tim (Kolling,2008:145). Kerja tim akan merangsang siswa untuksaling berkomunikasi, menghargai pendapat, danmemutuskan permasalahan berdasarkan musyawa-rah bersama. Umpan balik antar siswa dapat menan-tang siswa untuk selalu mencari solusi terbaik untukmemecahkan masalah sehingga secara tidak lang-sung keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimilikioleh siswa akan berkembang.

Penelitian Douglas (2013:1) menyatakan bahwapenilaian yang sesuai dengan sifat pembelajaran un-tuk mensituasikan siswa di dalam tim, berkomunikasi,dan berfikir tingkat tinggi dapat dilakukan dengan pen-dekatan informal berupa pelaporan hasil belajar yangdisusun oleh siswa. Relevansi dalam pembelajaranpenambahan fungsi halaman web dinamis adalah pe-laporan hasil belajar siswa dapat dikontekskan kedalam bentuk prototipe halaman web dinamis. Argu-mentasi yang disimpulkan relevan dengan penelitianBrady, Seigel, Vosecky, & Wallace (2009:92), yaitupenilaian pada pembelajaran rumpun rekayasa pe-rangkat lunak dititikberatkan ke produk yang dikem-bangkan siswa dalam bentuk prototipe. Prototipe da-pat dibelah menjadi beberapa bagian dan dijadikansebagai bahan penilaian, baik penilaian ranah penge-tahuan teoretik maupun praktik.

Guru dapat melakukan banyak variasi dalam pe-nilaian pembelajaran penambahan fungsi halamanweb dinamis. Guru juga dapat menggolongkan ke-

mampuan siswa dalam merespon permasalahan kedalam golongan abstrak, relasional, multistruktural,unistruktural, prastruktural, atau tidak bisa sama seka-li (Shuhaida, Hamilton, & D’Souza, 2009:149; Manilla,2007:140; Lister, Simon, Thompson, Whalley, &Prasad, 2006:119). Penggolongan kemampuan siswadalam penilaian pembelajaran penambahan fungsi ha-laman web dinamis dapat membantu guru untuk me-metakan kemampuan algoritmik siswa yang tertuangdi dalam kode pemrograman yang telah tersusun.In-dikator yang dapat dijadikan sebagai indikator butirpenilaian yaitu, penggunaan larik, anatomi larik, jenislarik, pembuatan larik, pengelolaan larik, larik multidi-mensional, fungsi larik, fungsi, pendeklarasian fungsi,nilai balikan fungsi, nilai referensi, fungsi rekursif,dan fungsi dinamis.

Guru harus memiliki kemampuan untuk menggu-nakan berbagai media pendidikan untuk mendukungpembelajaran pemrograman (Ragonis & Levinz,2011:114). Media pendidikan yang bisa digunakanadalah berupa handouts dan perangkat lunak aplikasi.Handouts dapat digunakan siswa sebagai pedomanuntuk beraktivitas di dalam kegiatan pembelajaran(Bryan & Hayes, 2007:50). Handouts dapat diisi de-ngan beberapa studi kasus dalam bentuk kode pemro-graman rumpang. Perangkat lunak presentasi dapatdigunakan guru dan siswa untuk menyajikan hasilanalisis atau ide di dalam pembelajaran (Marshall,2007:93). Perangkat lunak presentasi bisa digunakanguru untuk menunjukkan demonstrasi pengkodean,cara eksekusi kode, dan hasil eksekusi kode tentangpemrosesan formulir, logika kontrol, dan logika peru-langan.

Pengujian Halaman Web Dinamis

Pelaksanaan indikator yang harus dipertahankanadalah materi pengujian halaman web dinamis, prasa-rana pengujian web dinamis, dan sarana pengujianweb dinamis. Pelaksanaan indikator yang harus di-tingkatkan adalah mengembangkan alat ukur hala-man web, menganalisis kontrol kualitas web dinamis,memanajemen pengujian web dinamis, menguji webdinamis, sumber belajar pengujuan web dinamis, pra-konsepsi pengujian web dinamis, demonstrasi alat ukurhalaman web, konsolidasu pengujian web dinamis,dan penilaian pengujian halaman web dinamis. Mak-nanya, secara garis besar temuan di lapangan menun-jukkan bahwa pelaksanaan pengujian halaman webdinamis belum melibatkan siswa untuk mengembang-kan alat ukur. Alat ukur ditentukan oleh guru secara

Page 15: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

214 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

penuh atau pengujian dilakukan secara sepihak olehguru. Keadaan tersebut kurang relevan dengan teoridisiplin ilmu rekayasa web (web engineering) dimanasetiap pengambang aplikasi web diwajibkan membuatalat ukur untuk menguji web yang dihasilkan sendiri.Pembuatan alat ukur dapat meringankan kerja pe-ngembang untuk melakukan perawatan halaman webdalam skema prerelease–release–postrelease.

Teori yang telah dikaji dan dijadikan sebagai lan-dasan konfirmasi temuan di lapangan menyatakanbahwa tujuan pengujian halaman web dinamis adalahsiswa mampu mengontrol kualitas dan melakukanmanajemen pengujian halaman web dinamis. Kontrolkualitas web merupakan kegiatan untuk memeriksasistem halaman web dinamis secara vertikal dan fung-sional. Sistem secara vertikal telah dipelajari siswapada pelaksanaan pembuatan halaman web dinamissederhana dan diekspresikan ke dalam bentuk prototi-pe vertikal. Sistem secara fungsional telah dipelajarisiswa pada pelaksanaan penambahan fungsi halamanweb dinamis. Siswa akan lebih mudah mengelaborasimateri kontrol kualitas web apabila telah memilikipengalaman pembuatan prototipe vertikal dan fung-sional.

Manajemen pengujian halaman web dinamis me-rupakan kegiatan untuk menyiapkan segala kebutuh-an pengujian halaman web dinamis. Kebutuhan terdiridari alat ukur, perangkat keras, dan perangkat lunakkomputer yang disesuaikan dengan konsep atau arsi-tektur halaman web dinamis yang hendak diuji. Kebu-tuhan pengujian relevan dengan isi pelaksanaan penyi-apan lingkungan teknis yang diekspresikan ke dalambentuk prototipe horisontal. Identifikasi atau penge-nalan terhadap konsep atau arsitektur halaman webdinamis yang hendak diuji memiliki relevansi denganisi pelaksanaan pengenalan konsep halaman web di-namis yang diekspresikan ke dalam prototipe konsepdan kebutuhan. Siswa akan lebih mudah mengelabo-rasi manajemen pengujian halaman web dinamis apa-bila telah memiliki pengalaman membuat prototipekonsep, prototipe kebutuhan, dan prototipe horisontal.

Target kegiatan pengujian halaman web adalahsiswa dapat berperan sebagai pihak penguji web danpihak yang diuji. Pihak penguji web bertugas menge-valuasi dan memberikan rekomendasi terkait denganpemutakhiran halaman web yang sedang diuji. Pihakyang diuji bertugas untuk menyajikan dan memu-takhirkan halaman web dinamis yang telah dikem-bangkan sesuai dengan rekomendasi yang diberikanoleh pihak penguji. SKKNI TIK subsektor penuliskode komputer dengan kode dokumen TIK.PR04.002.01 menyatakan bahwa menguji halaman web di-

namis merupakan salah satu elemen kompetensi pem-buatan halaman web dinamis tingkat dasar. Kriteriaunjuk kerja yang diutamakan adalah penampilan hala-man web di aplikasi klien, sehingga penilaian pengujianhalaman web dinamis difokuskan pada kegiatan siswadalam menguji halaman web dinamis dan hasil akhirpengembangan halaman web dinamis yang dilengkapidengan pedoman pengujian web.

Argumentasi yang dirumuskan peneliti relevandengan penelitian Edwards (2003:1), yaitu pengujianperangkat lunak akan memberikan timbal balik yanglebih konkret terhadap kemampuan pemrogramansiswa. Siswa akan lebih memahami di mana saja le-tak kesalahan di dalam aplikasi yang telah dikembang-kan melalui berbagai sistem pengujian, baik pengujianyang dilakukan sendiri atau pengujian yang dilakukanoleh pihak lain. Kritik dan saran akan membangunketerampilan siswa untuk berkomunikasi. Fokus pem-belajaran pengujian perangkat lunak adalah memper-oleh timbal balik (feedback) dan melakukan perbaik-an dengan solusi yang konkret (improvement). Pem-belajaran pengujian perangkat lunak dapat menemu-kan kerusakan kode sebesar 28% dari ribuan bariskode yang ditulis oleh siswa, sehingga dapat dikata-kan bahwa pembelajaran pengujian perangkat lunakmemberikan efisiensi yang besar dalam hal penemu-an kesalahan yang dilakukan siswa dalam pengem-bangan perangkat lunak.

Relevansi penelitian Edwards (2003:1) denganpembelajaran pengujian halaman web dinamis adalahsiswa juga perlu mengetahui kualitas web yang telahdikembangkan dan siswa diharapkan dapat mengem-bangkan alat ukur untuk menguji kualitas web dina-mis. Pengujian halaman web dinamis dapat dilakukanoleh guru bersama siswa. Guru menguji alat ukuryang dikembangkan oleh siswa untuk menguji hala-man web dinamis. Siswa diminta untuk menguji hala-man web dinamis yang dikembangkan oleh siswayang lain dengan menggunakan alat ukur dan perang-kat lunak. Tujuan pengujian halaman web dinamisadalah agar siswa mampu mengembangkan halamanweb dinamis yang siap beroperasi dan siap uji yangdilengkapi dengan alat ukur. Tujuan pengembanganrelevan dengan taksonomi Bloom yang diterapkandi dalam pembelajaran pemrograman, yaitu siswa di-harapkan mampu menggabungkan berbagai algoritmasehingga menghasilkan sebuah solusi baru untuk me-mecahkan masalah (Thompson, Reilly, Whalley, Hu,& Robbins, 2008:157). Aktivitas pembelajaran pengu-jian halaman web dinamis merupakan aktivitas siswayang berpotensi menjumpai kendala teknis. Siswasebagai subjek belajar harus mampu mendiagnosa

Page 16: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...215

dan memecahkan masalah teknis yang ditemukanselama melakukan pengujian melalui berbagai pe-rangkat lunak maupun uji coba eksekusi kode pemro-graman secara abstrak (tidak disituasikan oleh guru).Kemampuan siswa dalam memecahkan berbagaimasalah teknis yang bersifat abstrak dengan pengeta-huan yang telah dimiliki disebut dengan knowledgeworker atau abstract reasoning (Fien & Wilson,2009:20).

Aktivitas yang dapat terjadi di awal pembelajar-an adalah guru menggugah motivasi siswa melaluitayangan konkret mengenai bagaimana uji coba ter-hadap halaman web dinamis. Tayangan konkret akanlebih meningkatkan motivasi siswa di dalam pembela-jaran daripada contoh abstrak (Caspersen & Chris-tensen, 2008:131; Lucas, Spencer, & Claxton, 2012:48). Siswa dibentuk ke dalam kelompok karena didalam kegiatan pembelajaran akan ada interaksi an-tara kelompok siswa yang menjadi penguji dan siswayang diuji. Pengelompokan siswa juga membantu gu-ru agar siswa fokus kepada kegiatan pembelajaran(Burd, 2004:70; Setiawan, Fitrajaya, & Mardiyanti,2010:8). Guru juga bertugas menangkap prakonsepsisiswa mengenai pengujian halaman web dinamis. Ke-giatan prakonsepsi merupakan kegiatan guru memin-ta siswa untuk menyiapkan terlebih dahulu perangkatlunak apa saja yang akan diperlukan dan dipasang diperangkat keras (Zhang & Olfman, 2010:189). Siswajuga akan memerlukan bimbingan dari guru untukmengembangkan alat ukur halaman web dinamis, se-hingga demonstrasi dari guru tentang tata cara me-ngembangkan alat ukur akan membantu siswa untukmengadopsi beberapa keterampilan yang diperlukan.Guru menjadi pemimpin skenario pengujian halamanweb dinamis, artinya guru bertugas memeriksa kela-yakan alat ukur dan menengahi siswa yang menjadipihak penguji dan yang diuji. Siswa juga dapat dimintaoleh guru untuk melaporkan hasil pengujian, membuatrefleksi, dan mengerjakan beberapa tugas untuk me-mantapkan pengetahuan siswa. Pemberian tugas da-pat membantu guru untuk mengkonsolidasikan pe-ngetahuan siswa yang diperoleh selama kegiatan inti(Duckett & Tatarkowski, 2005:25).

Strategi yang perlu diketahui untuk pengujianhalaman web dinamis sama dengan strategi pengujianperangkat lunak, yaitu pengujian kotak putih dan pe-ngujian kotak hitam. Pengujian kotak putih berasumsibahwa penguji mengetahui struktur kode yang diguna-kan untuk membangun halaman web dinamis. Pengu-jian kotak hitam berasumsi bahwa penguji tidak me-ngetahui struktur kode, sehingga hanya menguji seba-tas masukan dan keluaran yang dihasilkan oleh hala-

man web. Guru dapat mengatur peran siswa dalampengujian halaman web dinamis dan membagi kelom-pok mana saja yang termasuk penguji kotak putihdan kelompok penguji kotak hitam. Kelompok pengujikotak putih fokus pada kode pemrograman dan ke-lompok penguji kotak putih fokus pada kualitas eks-ternal halaman web. Joy (2004:78) menyebutkan be-berapa dimensi penilaian kode pemrograman, yaitukomentar pada kode, tata letak kode, ketepatan penu-lisan kode, struktur kode, pengujian kode, penggunaankode eksternal (library), dokumentasi desain, doku-mentasi penggunaan, dokumentasi sistem, efisiensikode, pemilihan algoritma, dan efisiensi algoritma.

Batasan materi pengujian halaman web dinamisada dua, yaitu kontrol kualitas halaman web dinamisdan manajemen pengujian halaman web dinamis. Ma-teri kontrol kualitas halaman web dinamis terdiri daribatasan kualitas halaman web dan tipe-tipe kesalahandi dalam web. Materi manajemen pengujian halamanweb dinamis terdiri dari strategi pengujian web, peren-canaan pengujian web, dan alat pengujian web. Indi-kator penilaian pengujian web dinamis, yaitu kualitashalaman web, tipe-tipe kesalahan, strategi pengujian,perencanaan pengujian, dan alat pengujian. Batasanmateri yang jelas diharapkan dapat membantu guruuntuk menentukan dimensi apa saja yang akan dinilai.Penilaian terhadap kemampuan pemrograman siswapaling tidak harus melalui dua jenis penilaian, yaitupengetahuan teori dan pengetahuan teknis (Yehezkel& Haberman, 2010:196).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan yang dapat dirumuskan berdasarkanhasil penelitian, yaitu pertama, pelaksanaan pengenal-an konsep halaman web dinamis berkategori sedangdengan rentangan kategori berupa kuat, sedang, danlemah. Konten pengetahuan dianggap bersifat teoretissaja dan tidak memerlukan skema penilaian khusus.

Kedua, pelaksanaan penyiapan lingkungan teknisberkategori sedang dengan rentangan kategori berupasangat kuat, kuat, sedang, dan lemah. Konten penge-tahuan dianggap bersifat prosedural yang sederhanadan tidak memerlukan skema penilaian khusus.

Ketiga, pelaksanaan pembuatan halaman webdinamis sederhana berkategori sedang dengan ren-tangan kategori berupa sangat kuat, kuat, sedang,dan lemah. Aktivitasnya hanya menulis kode saja tan-pa mengakomodasi siswa untuk melatih keterampilanberpikir tingkat tinggi dan bertentangan dengan teori

Page 17: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

216 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

metode formal (formal method) yang ada di disiplinilmu rekayasa web (web engineering).

Keempat, pelaksanaan penambahan fungsi hala-man web dinamis berkategori sedang dengan rentang-an kategori berupa sangat kuat, kuat, sedang, danlemah. Aktivitasnya hanya menulis kode saja tanpamengakomodasi siswa untuk melatih keterampilanberpikir tingkat tinggi dan bertentangan dengan teorimetode formal (formal method) yang ada di disiplinilmu rekayasa web (web engineering).

Kelima, pelaksanaan pengujian halaman web di-namis berkategori sedang dengan rentangan kategoriberupa kuat, sedang, dan lemah. Siswa belum dilibat-kan untuk mengembangkan alat ukur kualitas halamanweb dinamis.

Saran

Saran untuk SMK RPL, yaitu pertama, pelaksa-naan pengenalan konsep halaman web dinamis perludisempurnakan melalui kegiatan mengembangkanprototipe konsep dan kebutuhan, menganalisis kom-ponen fragmentasi, menganalisis pengelolaan konten,menganalisis arsitektur halaman web dinamis, prasa-rana pengenalan konsep halaman web dinamis, sara-na pengenalan konsep halaman web dinamis, sumberbelajar pengenalan konsep halaman web dinamis,konsolidasi konsep web dinamis, dan penilaian konsepweb dinamis. Kedua, pelaksanaan penyiapan ling-kungan teknis perlu disempurnakan melalui kegiatanmengembangkan prototipe horisontal, menginstal apli-kasi layanan, mengatur web browser, prakonsepsipenyiapan lingkungan teknis, demonstrasi prototipehorisontal, konsolidasi penyiapan lingkungan teknis,dan penilaian penyiapan lingkungan teknis. Ketiga,pelaksanaan pembuatan halaman web dinamis seder-hana perlu disempurnakan melalui kegiatan mengem-bangkan prototipe vertikal, menganalisis fungsionali-tas halaman web, menganalisis keluaran halamanweb, mengevaluasi web dinamis sederhana, prakon-sepsi pembuatan web sederhana, demonstrasi prototi-pe vertikal, dan konsolidasi pembuatan halaman web.

Keempat, pelaksanaan penambahan fungsihalaman web dinamis perlu disempurnakan melaluikegiatan mengembangkan prototipe fungsional,menganalisis kompatibilitas fungsi, menganalisis kelu-aran fungsi, mengevaluasi fungsi, prakonsepsi pe-nambahan fungsi, demonstrasi prototipe fungsional,dan konsolidasi penambahan fungsi. Kelima, pelaksa-naan pengujian halaman web dinamis perlu disempur-nakan melalui kegiatan mengembangkan alat ukur

halaman web, menganalisis kontrol kualitas web dina-mis, memanajemen pengujian web dinamis, mengujiweb dinamis, sumber belajar pengujuan web dinamis,prakonsepsi pengujian web dinamis, demonstrasi alatukur halaman web, konsolidasu pengujian web dina-mis, dan penilaian pengujian halaman web dinamis.Sekolah juga diharapkan dapat melakukan pelatihanuntuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profe-sional guru kelompok produktif dengan dasar disiplinilmu rekayasa web (web engineering) sehingga da-pat mengurangi peluang munculnya indikator berkate-gori sedang dan lemah.

Saran untuk pemerintah, yaitu perlu membuatkebijakan mengenai susunan isi pembelajaran pembu-atan halaman web dinamis tingkat dasar, yaitu terdiridari pengelolaan konten, arsitektur, fragmentasikomponen, bahasa pemrograman, aplikasi layananlokal, pengujian web browser, penyiapan bahasa pem-rograman layanan, pemrosesan formulir, logika kon-trol, logika perulangan, larik, fungsi, kontrol kualitas,dan manajemen pengujian. Pemerintah juga perlumemperhatikan bahwa pelaksanaan indikator-indika-tor pembelajaran halaman web dinamis tingkat dasardi dalam penelitian menunjukkan ada yang berkatego-ri sangat kuat dan ada yang masih berkategori lemah,sehingga pemerintah perlu mengupayakan tindak lan-jut masalah yang ditemukan di dalam penelitian mela-lui kegiatan pengawasan atau supervisi intensif. Ha-rapan dari pengawasan atau supervisi yang dilakukanoleh pemerintah adalah agar mengecilkan peluangkemunculan indikator-indikator yang berkategori se-dang dan lemah.

Saran untuk penelitian selanjutnya perlu mem-perhatikan bahwa kekurangan dari penelitian ini ada-lah data hanya diambil dari perspektif siswa denganmenggunakan alat ukur berupa angket berskala diko-tomi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilaku-kan dengan cara mengambil data dengan teknik ob-servasi terstruktur, wawancara dengan berbagai pi-hak yang terlibat di dalam pelaksanaan pembelajaran,dan alat ukur yang digunakan berskala interval ataurasio dengan nilai standar erorr (se) yang relatif kecil.Penelitian lebih lanjut juga perlu dilakukan untukmengkaji dispersi terbaru mengenai kompetensi pe-ngembangan halaman web dinamis tingkat dasar, me-ngembangkan bagan pengetahuan baku (body ofknowledge) tentang pengembangan halaman webdinamis tingkat dasar yang disepakati oleh SMK RPLdengan industri rekayasa perangkat lunak, mengem-bangkan berbagai metode pembelajaran yang efektifdan efisien di dalam pembelajaran web dinamis tingkatdasar, memetakan spesifikasi sarana dan prasarana

Page 18: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...217

pendukung pembelajaran web dinamis tingkat dasaryang dimiliki oleh SMK RPL, mengembangkan sum-ber pembelajaran web dinamis tingkat dasar yangmudah diakses oleh siswa, dan mengembangkan ber-bagai teknik penilaian yang relevan dengan karakterpembelajaran web dinamis tingkat dasar.

DAFTAR RUJUKAN

Atkinson, L. 2001. Core PHP Programming Using PHPto Build Dynamic Websites: Second Edition.London: Prentice Hall.

Bannedsen, J. & Caspersen, M. E. 2008a. Expossing theProgramming Process. Dalam Bennedsen, J.,Caspersen, M. E., & Kolling, M. (Eds.). Reflectionson the Teaching of Programming: Method andImplementations (hlm. 116 - 129). Berlin: Springer.

Bannedsen, J. & Caspersen, M. E. 2008b. Model DrivenProgrammings. Dalam Bennedsen, J., Caspersen,M. E., & Kolling, M. (Eds.). Reflections on theTeaching of Programming: Method andImplementations (hlm. 116 - 129). Berlin: Springer.

Barker, P. 2004. Technology in Support of Learning. DalamBaillie, C. & Moore I. (Eds.). Effective Learningand Teaching in Engineering . New York:Routledge Falmer.

Bolanos, D. & Sierra, A. 2009. Intregated Software TestingEnvironment for Training Senior - Level ComputerScience Students. Dalam Ellis, H. J. C., Demurjian,S. A., & Naveda, J. F. (Eds.). Software Engineering:Effective Teaching and Learning Approaches andPractices (hlm. 233 - 250). USA: IGI Global.

Borstler, J., Nordstrom, M., Westin, L. K., Mostrom, J. E.,& Eliasson, J. 2008. Transitioning to OOP/ Java - ANever Ending Story. Dalam Bennedsen, J.,Caspersen, M. E., & Kolling, M. (Eds.). Reflectionson The Teaching of Programming: Methods andImplementations (hlm. 80 - 97). New York: Springer.

Brady, A. Seigel, M., Vosecky, T., & Wallace, C. 2009.Speaking of Software: Case Studies in SoftwareCommunication. Dalam Ellis, H. J. C., Demurjian, S.A., & Naveda J. F. (Eds.). Software Engineering:Effective Teaching and Learning Approaches andPractices (hlm. 75-97). USA: IGI Global.

Brinck, T., Gergle, D., & Wood, S. D. 2002. DesigningWeb Sites that Work: Usability for The Web. USA:Academic Press.

Bryan, J. & Hayes, D. 2007. The McDonaldization ofFurther Education. Dalam Hayes, D., Marshall, T.,& Turner, A. (Eds.). A Lecturer’s Guide to FurtherEducation (hlm. 49-65). London: Open UniversityPress.

Burd, L. 2004. Groupwork for Computing Students. DalamIrons, A. & Alexander, S. (Eds.). Effective Teachingand Learning in Computing (hlm. 69 - 75). NewYork: Routledge Falmer.

Carbone, A., Hurst, J., Mitchell, I., & Gunstone, D. 2009.An Exploration of Internal Factors InfluencingStudent Learning of Programming. Proceeding ofthe Eleventh Australasian Computing EducationConference. 31 (5):25 – 34.

Caspersen, M. E. & Christensen, H. B. 2008. ComputerScience 1: Getting Started. Dalam Bennedsen, J.,Caspersen, M. E., & Kolling, M. (Eds.). Reflectionson the Teaching of Programming: Method andImplementations (130 - 144). Berlin: Springer.

Casteleyn, S., Daniel, F., Dolog, P., & Matera, M. 2009.Engineering Web Applications. New York:Springer.

Chen, J. Q. & Heath, R. D. 2005. Web ApplicationDevelopment Technologies. Dalam Suh, W. (Ed.).Web Engineering: Principles and Techniques(hlm. 76 - 96). USA: Idea Group Inc.

Christodoulou, S. P., & Papatheodorou, T. S. 2005. WebEngineering Resources Portal (WEP): A ReferenceModel and Guide. Dalam Suh, W. (Ed.). Web Engi-neering: Principles and Techniques (hlm. 31 - 75).USA: Idea Group Inc.

CNN. 2013. Best Jobs For Fast Growth: Web Developer.(Online), (http://money. cnn.com/magazines/moneymag/best-jobs/2011/fast-growing-jobs/18.html, diakses 1 Januari 2013).

Converse, T., Park, J., & Morgan, C. 2004. PHP 5 andMySQL Bible. Canada: Willey Publishing.

Dagiene, V., Dzemyda, G., & Sapagovas, M. 2006. Evolutionof the Cultural Based Paradigm for InformaticsEducation. Dalam Mittermeir, R. T. (Ed.). Inform-atics Education: The Bridge between Using andUnderstanding Computers in Secondary Schools(hlm. 1-12). Berlin: Springer.

Douglas, E. P. 2013. Implementation of Process OrientedGuided Learning (POGIL) in Engineering. Ad-vances in Engineering Education. 3 (3): hlm. 1-16.

Downey, A. B. & Stein, L. A. 2006. Designing a SmallFootprint Curriculum in Computer Science. Pro-ceedings of the 36th Frontiers in Education Con-ference. IEEE Computer Society: hlm. 21-26.

Doyle, M. 2010. Beginning PHP 5.3. USA: Wiley Publish-ing, Inc.

Duckett, I. & Tatarkowski, M. 2005. Practical Strategiesfor Learning and Teaching on Vocational Pro-grammes. London: Learning and Skills Develop-ment Agency.

Page 19: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

218 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

Edwards, S. H. 2003. Improving Student Performance byEvaluating How Well Students Test Their OwnPrograms. ACM: Journal of Educational Resourcein Computing. 3 (3): hlm. 1-24.

Fabro, M. D. D., Almeida, E. C. D., & Sluzarski, F. 2012.Teaching Web Application Development: A CaseStudy in a Computer Science Course. Informaticsin Education, 11 (1):29 – 44.

Fien, J. & Wilson, D. 2009. Advancing Social Sustainbilitythrough Vocational Education and Training. DalamWillis, P., McKenzie, S., & Harris, R. (Eds.). Rethink-ing Work and Learning (hlm. 13-24). Australia:Springer.

Gagnon, R. 2009. Competency, Meaningful Learning andLearning Styles in TVET. Dalam Maclean, R. &Wilson, D. N. (Eds.). International Handbook ofEducation for the Changing World of Work (hlm.1382 - 1392). USA: Springer.

Gilbuena, D. M. & Kirsch, F. A. 2012. Use of an Authentic,Industrially Situated Virtual Laboratory Project toAddress Engineering Design and Scientific Inquiryin High School. Advances in Engineering Educa-tion, 3 (2):1 – 32.

Gilmore, W. J. 2008. Beginning PHP and MySQL: FromNovice to Professional, Third Edition. USA:Apress.

Greer, T. H. 2002. Critical Success Factor in Developing,Implementing, and Teaching a Web DevelopmentCourse. Journal of Information System Education,13(1):17 – 20.

Hadjerrouit, S. 2005a. Designing a Pedagogical Model forWeb Engineering Education: An Evolutionary Per-spective. Journal of Information Technology Edu-cation, 4 (1):116 -140.

Hadjerrouit, S. 2005b. Object Oriented Software Develop-ment Education: A Constructivist Framework.Informatics in Education, 4 (2):167 - 192.

Hauser, K., Olsen, D., & Fadel, K. 2010. An IntregatedApproach to Teaching Web Development. Reviewof Business Information System – First Quarter20-10, 14 (1):43 – 60.

Hazzan, O., Lapidot, T., & Ragonis, N. 2011. Guide toTeaching Computer Science: An Activity BasedApproach. London: Springer.

Joy, M. 2004. Automating the Process of Skills-BasedAssesment. Dalam Irons, A. & Alexander, S. (Eds.).Effective Teaching and Learning in Computing(hlm. 76 - 85). New York: Routledge Falmer.

Judowati, S. A. 2010. Keefektifan Pelaksanaan ProgramUnit Produksi Sekolah pada Sekolah MenengahKejuruan di Kota Blitar. Tesis tidak diterbitkan.Malang: Program Pascasarjana Universitas NegeriMalang.

Kelly, W. R. 2012. Indonesia Employment Outlook andSalary Guide 2009/2010. (Online), (http://www.kellyservices.co.id, diakses 1 Mei 2012).

Kolling, M. & Barness, D. J. 2008. Apprentice Based Learn-ing Via Integrated Lectures and Assignments. AlamBennedsen, J., Caspersen, M. E., & Kolling, M.(Eds.). Reflections on the Teaching of Program-ming: Method and Implementations (hlm. 17 - 29).Berlin: Springer.

Kolling, M. 2008. Teaching Software Engineering Issues.Dalam Bennedsen, J., Caspersen, M. E., & Kolling,M. (Eds.). Reflections on The Teaching of Program-ming: Methods and Implementations (hlm. 145 -146). New York: Springer.

Kussmaull, C. & Jack, R. 2008. Prototyping in the Web De-velopment. Dalam Brandon, D. M. (Ed.). SoftwareEngineering for Modern Web Applications:Methodologies and Technologies (hlm. 191 - 206).USA: Information Sience Reference.

Lecky, G. W. & Thompson. 2008. Just Enough WebProgramming With XHTML, PHP, and MySQL.Australia: Course Technology.

Lister, R., Simon, B., Thompson, E., Whalley, J. L., & Pra-sad, C. 2006. Not Seeing the Forest for Trees: NoviceProgrammers and the Solo Taxonomy. Special In-terest Group on Computer Science Education Bul-letin, 38(3):118–122.

Lucas, B., Spencer, E., & Claxton, G. 2012. How to TeachVocational Education: A Theory of VocationalPedagogy. London: City & Guilds-Center for SkillsDevelopment.

Malmi, L. & Korhonen, A. 2008. Active Learning and Exami-nation Methods in a Data Structures and Algo-rithms Course. Dalam Caspersen, E. M. & Kolling,M. (Eds.). Reûections on the Teaching of Program-ming: Methods and Implementions (hlm. 210-227).Berlin: Springer.

Manilla, L. 2007. Novices’ Progress in Introductory Pro-gramming Courses. Informatics in Educations, 6(1): 139 – 152.

Meloni, J. C. 2012. Sams Teach Yourself PHP, MySQL,and Apache: All in One. USA: Sams.

Mitchell, M. L. & Jolley, J. M. 2010. Research Design Ex-plained: Seventh Edition. USA: Wadsworth.

Mueller. 2013. HTML5 Programming with JavaScript forDummies. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

National Research Council. 2010. Standards for K-12 Engi-neering Education. Washington: The NationalAcademies Press.

Nixon, R. 2009. Learning PHP, MySQL, & Javascript. USA:O’Reilly.

Pedoman Penilaian Ujian Praktik Kejuruan KompetensiKeahlian Rekayasa Perangkat Lunak tahun 2014.

Page 20: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

Herlambang-Syafrudie-Sutadji, Pembelajaran Pembuatan Halaman Web...219

2014. Direktorat Pembinaan Sekolah MenengahKejuruan. (Online), (http://ditpsmk.net, diakses 1Februari 2014).

Pedroni, M. & Meyer, B. 2010. Object Oriented Modelingof Object Oriented Concepts: A Case Study in Struc-turing an Educational Domain. Dalam Hromkovic,J., Kralovic, R., & Vahrenhold, J. (Eds.). TeachingFundamental Concepts of Informatics (hlm. 155 -170). Berlin: Springer.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu-blik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentangStandar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.Badan Standar Nasional Pendidikan, (Online), (http://bsnp-indonesia.org/, diakses 1 Juli 2013).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu-blik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentangStandar Penilaian Pendidikan. Badan Standar Na-sional Pendidikan, (Online), (http://bsnp-indonesia.org/, diakses 1 Juli 2013).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indo-nesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku. BadanStandar Nasional Pendidikan, (Online), (http://bsnp-indonesia.org/, diakses 1 Juli 2013).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indo-nesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar IsiSMK/ MAK. Badan Standar Nasional Pendidikan,(Online), (http://bsnp-indonesia.org/, diakses 8 Juli2014).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indo-nesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang StandarKompetensi Lulusan SMK/ MAK. Badan StandarNasional Pendidikan, (Online), (http://bsnp-indonesia.org/, diakses 8 Juli 2014).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indo-nesia Nomor 40 Tahun 2008 tentang StandarSarana dan Prasarana SMK/ MAK. Badan StandarNasional Pendidikan, (Online), (http://bsnp-indonesia.org/, diakses 1 Juli 2013).

Powers, D. 2010. PHP Solutions: Dynamics Web DesignMade Easy, Second Edition. USA: Friendsof.

Pressman, R. S., & Lowe, D. 2009. Web Engineering: APractitioner’s Approach. USA: Mc Graw Hill.

Rauner, F. 2012. Demarcations between Vocational andAcademic Education And How to Overcome Them.Dalam Philz, M. (Ed.). The Future of VocationalEducation and Training in a Changing World(hlm. 433-454). Berlin: Springer.

Rencana Pembangunan Daerah Jangka MenengahDaerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2013. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, (Online),(http://www.bojonegorokab.go.id/documents/2/renstra.pdf, di-akses 1 Desember 2011).

Rojewski, J. W. 2009. A Conceptual Framework for Tech-nical and Vocational Education and Training. DalamMaclean, R. & Wilson, D. N (Eds.). InternationalHandbook of Education for the Changing Worldof Work (19 - 40). USA: Springer.

Ruping, A. 2009. Where Code and Content Meet: DesignPattern for Web Content Management and Deliv-ery, Personalisation, and User Participation. Unit-ed Kingdom: Willey.

Setiawan, S., Fitrajaya, E., & Mardiyanti, T. 2010. PenerapanPengajaran Langsung (Direct Instruction) untukMeningkatkan Pemahaman Belajar Siswa dalamPembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Jur-nal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komuni-kasi (PTIK), 3(1):7-10.

Sodikin. 2007. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Seko-lah Menengah Kejuruan Teknologi Industri di Ka-bupaten Banyumas. Tesis tidak diterbitkan. Ma-lang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Shuhaida, S., Hamilton, M., & D’Souza, D. A. 2009. Taxono-mic Study of Novice Programming Summative As-sessment. Proceeding of the Eleventh AustralasianComputing Education Conference, 31 (5):147–156.

Simmons, C. & Hawkins, C. 2009. Teaching ICT. London:Sage Publications.

Singh, A. & Ranjan, R. 2010. A Dynamic Web CachingTechnique for Using URL Rewriting. Journal ofPhysical Sciences, 14(1):181 - 189.

SKKNI TIK. 2014. Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika:SKKNI Programmer, (Online), (http://www.lsp-telematika.or.id, diakses 1 Januari 2014).

Souza, V. E. S., Falbo, A. R., & Guizzardi, G. 2010. DesigningWeb Information Systems for a Framework-BasedConstruction. Dalam Tatnall, A. (Ed.). Web Technol-ogies: Concept, Methodologies, Tools, and Appli-cations (310-343). New York: Information ScienceReference.

Steindl, C., Ramler, R., & Altmann, J. 2006. Testing WebApplications. Dalam Kappel, G., Proll, B., Reich, S.,& Retschitzegger, W. (Eds.). Web Engineering: TheDiscipline of Systematic Development of Web Ap-plications (hlm. 133 - 152). London: John Wiley &Sons, Ltd.

Stephen, M., Franklin, W., Elizabeth, A., Juma, K., & Patrick,O. 2011. Teaching Computer Programming in 21st

Century. International Journal of Science andTechnology, 1(6):247 – 252.

Suh, W. 2005. Web Engineering: Principles and Tech-niques. United Kingdom: Idea Group Publishing.

Szlavi, P., & Zsako, L. 2006. Programming Versus Applica-tion. Dalam Mittermeir, R. T. (Ed.). Informatics Edu-cation: The Bridge between Using and Under-standing Computers in Secondary Schools (hlm.48-58). Berlin: Springer.

Tarr, A. 2012. PHP and MySQL: 24 Hour Trainer. USA:John Wiley & Sons, Inc.

Tatroe, K., McIntyre, P., & Lerdorf, R. 2013. ProgrammingPHP. USA: O’Reilly.

Taylor, C. S. 2013. Validity and Validation. United King-dom: Oxford Press.

Taylor, T. 2006. Web Competencies for IT Students. Braun,R. (Ed.). Proceedings 7th International Conference

Page 21: Pembelajaran Pembuatan Halaman Web Dinamis Tingkat Dasar di … · 2020. 5. 7. · dynamic web page testing dominated by moderate category indicators. Key Words: vocational high school,

220 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 4, Desember 2014, Halaman 200-220

on Information Technology Based Higher Educa-tion and Training (hlm. 563 - 570). New South West:IEEE.

Thompson, E., Reilly, A. L., Whalley, J. L., Hu, M., &Robbins, P. 2008. Bloom’s Taxonomy for ComputerScience Assssment. Conference in Research andPractice in Information Technology, 30(5):155-162.

Valade, J. 2005. PHP & MySQL Everyday Apps forDummies. Canada: Wiley Publishing, Inc.

Valade, J., Ballad, T., & Ballad, B. 2008. PHP & MySQLWeb Development: All in One Reference for Dum-mies. Canada: Wiley Publishing, Inc.

Vaswani, V. 2005. How to Do Everything with PHP andMySQL. USA: McGraw-Hill.

Walker, E. L., & Browne, L. 1999. Teaching Web Develop-ment with Limited Resources. The Proceedings ofthe Thirtieth SIGCSE Technical Symposium onComputer Science Education, 31(1):1 – 5.

Wang, X. 2006. A Practical Way to Teach Web Programmingin Computer Science. Journal of Computing Sci-ences in Colleges, 22(1):211-220.

Wetfeet. 2013. Career Overview: Web Design, (Online),(https://www.wetfeet.com/articles/career-overview-web-design, diakses 1 Januari 2013).

Yehezkel, C. & Haberman, B. 2010. Long Term Developmentof Software Projects - Students’ Self Appreciationand Expectations. Dalam Hromkovic, J., Kralovic,R., & Vahrenhold, J. (Eds.). Teaching FundamentalConcepts of Informatics (hlm. 194 - 206). Berlin:Springer.

Zhang, X. S., & Olfman, L. 2010. Studios, Mini Lectures,Project Presentation. Class Blog and Wiki: A NewApproach to Teaching Web Technologies. Journalof Information Technology Education: Innova-tions in Practice, 9(1):187 - 199.