pemda

Upload: arifin-dwi-cahyono

Post on 17-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengertian Bhenyamin Hoessein menjelaskan bahwa local government dapat mengandung tiga arti : pemerintah lokal, pemerintahan lokal yang dilakukan oleh pemerintah lokal, daerah otonom. Arti Pertama Local government dalam arti pertama menunjuk pada lembaga/organnya yaitu organ/badan/organisasi pemerintah di tingkat daerah atau wadah yang meyelenggarakan kegiatan pemerintahan di daerah. Arti Kedua Local government dalam arti kedua menunjuk pada fungsi atau kegiatannya, yaitu sama dengan pemerintahan daerah.Di Indonesia, istilah pemerintahan daerah dibedakan dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah adalah badan atau organisasi yang lebih merupakan bentuk pasifnya, sedangkan pemerintahan daerah merupakan bentuk aktifnya atau dengan kata lain kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Arti Ketiga Local government sebagai daerah otonom yang mempunyai kewenangan mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri.

Ciri-Ciri Pemerintahan Daerah Menurut Oppenheim, ciri-ciri pemerintahan daerah adalah sebagai berikut : Adanya lingkungan atau daerah batas yang lebih kecil dari pada negara. Adanya jumlah penduduk yang mencukupi. Adanya kepentingan-kepentingan yang coraknya sukar dibedakan. Adanya organisasi yang memadai untuk menyelenggarakan kepentingan-kepentingan tersebut. Adanya kemampuan untuk menyediakan biaya yang diperlukan.

Asas-Asas Pemerintahan Daerah Sentralisasi yaitu sistem pemerintahan di mana segala kekuasaan dipusatkan di pemerintah pusat. Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Tugas Pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

Pengertian dalam uu no 32 thn 2004 Desentralisasi penyerahan wewenang pemerintahan dari pemerintah kepada daerah otonom u mengurus urusan pemerintahan dalam sistem nkri Dekontralisasi pelimpahan wewenang kepada pemerintah kpd grbrnur sbg wakil pemerintah wilayah tertentu Tugas pembantuan penugasan pemerintah kpd daerah cth: penghitungan pemilu

Perbandingan asasAsas pemerintahan desentralisasi Ciri ciri pelaksanaan Transfer kewenangan, kewenangan sepenuhnya menjadi hak dan tnggung jwb instusi penerima kewenangan,diberikan dana yang dialokasikan scr terpisah maupun sumber2 dana

dekontralisasiTugas pembantuan

Delegasi kewenangan, kewenangan melekat pada sang pemberi delegasi kewenangan, disediakan dana dari pemberi tugas,Bukan transfer maupun delegasi, kewenangan melekat pd pmberian tgs, disediakan dana, personil dan sarana

PERBEDAAN SENTRALISASI, DEKONSENTRASI, dan TUGAS PEMBANTUANWewenang Politik Wewenang Administrasi Perangkat Pusat di Wilayah Administrasi Sumber Keuangan

AsasPusat Daerah

Perangkat Pusat di Daerah

Perangkat Daerah Otonom

APBN

APBD

Sentralisasi

X

-

X

-

X

-

Dekonsentrasi

X

-

-

X

-

X

-

Tugas Pembantuan

X

-

-

-

X

X

-

Desentralisasi

-

X

-

-

X

-

X

Sentralisasi Menurut J. In het Veld, kelebihan sentralisasi adalah : menjadi landasan kesatuan kebijakan lembaga atau masyarakat. dapat mencegah nafsu memisahkan diri dari negara dan dapat meningkatkan rasa persatuan. meningkatkan rasa persamaan dalam perundang-undangan, pemerintahan dan pengadilan sepanjang meliputi kepentingan seluruh wilayah dan bersifat serupa. terdapat hasrat lebih mengutamakan umum daripada kepentingan daerah, golongan atau perorangan, masalah keperluan umum menjadi beban merata dari seluruh pihak. tenaga yang lemah dapat dihimpun menjadi suatu kekuatan yang besar. meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan pemerintahan meskipun hal tersebut belum merupakan suatu kepastian

Kelemahan sistem sentralisasi : mengakibatkan terbengkalainya urusan-urusan pemerintahan yang jauh dari pusat. menyuburkan tumbuhnya birokrasi (dalam arti negatif) dalam pemerintahan. memberatkan tugas dan tanggungjawab pemerintah pusat

Kelebihan desentralisasi : mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan. dalam menghadapi masalah yang mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu instruksi lagi dari pemerintah pusat. dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena setiap kebutusan dapat segera dilaksanakan. mengurangi kemungkinan kesewenang-wenangan dari pemerintah pusat. dapat memberikan kepuasan bagi daerah karena sifatnya lebih langsung.

Kelemahan desentralisasi : karena besarnya organ-organ pemerintah, maka struktur pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi. keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu. dapat mendorong timbulnya fanatisme daerah. keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama. diperlukan biaya yang lebih banyak.

Jenis Pemerintahan Lokal local state government (wilayah administrasi) Wilayah administrasi dibentuk berdasarkan asas dekonsentrasi. Di wilayah ini ditempatkan seorang wakil pemerintah pusat yang bertanggung jawab kepada pemerintah pusat di bawah pembinaan Menteri Dalam Negeri. Wakil pemerintah pusat tersebut menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan yang merupakan kewenangan pemerintah pusat : meyelenggarakan pemerintahan umum, menegakkan hukum dan menjga ketertiban umum, mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh instansi vertikal di wilayahnya dan mengawasi pemerintah daerah. Di samping itu, dalam wilayah administrasi juga ditempatkan kepala instansi vertikal dari setiap departemen dengan batas wilayah kerja sama dengan wilayah administrasi.

local self government (daerah otonom) Daerah otonom dibentuk dengan asas desentralisasi. Daerah otonom diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang penyelenggaraannya dilakukan oleh kepala daerah dan DPRD Melihat sangat luasnya wilayah negara dan luasnya persoalan yang ada, pada umumnya pemerintahan daerah (local government) bertingkat-tingkat yaitu : pemerintah tingkat propinsi; pemerintah tingkat kabupaten; pemerintah tingkat kotamadya; pemerintah tingkat kecamatan; pemerintah tingkat desa atau pemerintah tingkat kelurahan

Otonomi Materiil pembagian tugas (wewenang dantanggungjawab) secara eksplisit (diperinci dengan tegas) dalam UU Pembentukan Daerah

Otonomi Formal tidak ada perbedaan tegas antarakewenangan pusat dan daerah Pembagian tugas atas pertimbangan rasional dan praktis bukan secara materiil harus diserahkan tapi agar lebih efesien dan efektif

Otonomi Riil penyerahan urusan, tugas, wewenangkepada daerah didasarkan pada faktor yang nyata dan riil