pemeriksaan fisik dan uji keseimbangan pada vertigo

7
PEMERIKSAAN FISIK DAN UJI KESEIMBANGAN PADA VERTIGO Dibuat oleh: Shinta Pratiwi,Modifikasi terakhir pada Tue 30 of Aug, 2011 [18:55 UTC] Vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan sistem keseimbangan. Berdasarkan anatomi penyebabnya, vertigo dapat dibedakan menjadi vertigo sentral (disebabkan kelainan dalam sistem saraf pusat) dan vertigo perifer (disebabkan kelainan vestibuler). Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang dengan keluhan pusing berputar dan mual setiap kali bangun dari posisi berbaring. Pasien didiagnosis vertigo posisional paroksismal benigna. Keyword : Vertigo, pemeriksaan, uji keseimbangan History Seorang laki-laki usia 53 tahun datang dengan keluhan pusing seperti berputar dan mual setiap kali bangun dari posisi berbaring sejak 4 hari SMRS. Hal ini berlangsung selama beberapa menit kemudian keluhan menghilang dengan sendirinya. Pusing berkurang jika dalam posisi berbaring. Telinga berdengung (-), penurunan pendengaran (-), nyeri pada telinga (-), demam (-).Tidak ada nyeri perut. riwayat trauma (-). Tidak terdapat riwayat trauma kepala sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit jantung, diabetes mellitus, kolesterol maupun gangguan

Upload: jamil-senna

Post on 05-Dec-2014

114 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Dan Uji Keseimbangan Pada Vertigo

PEMERIKSAAN FISIK DAN UJI KESEIMBANGAN PADA VERTIGO

Dibuat oleh: Shinta Pratiwi,Modifikasi terakhir pada Tue 30 of Aug, 2011

[18:55 UTC]

Vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-

objek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan sistem

keseimbangan. Berdasarkan anatomi penyebabnya, vertigo dapat dibedakan

menjadi vertigo sentral (disebabkan kelainan dalam sistem saraf pusat) dan

vertigo perifer (disebabkan kelainan vestibuler). Seorang laki-laki berusia 53

tahun datang dengan keluhan pusing berputar dan mual setiap kali bangun

dari posisi berbaring. Pasien didiagnosis vertigo posisional paroksismal

benigna.

Keyword : Vertigo, pemeriksaan, uji keseimbangan

History

Seorang laki-laki usia 53 tahun datang dengan keluhan pusing seperti

berputar dan mual setiap kali bangun dari posisi berbaring sejak 4 hari

SMRS. Hal ini berlangsung selama beberapa menit kemudian keluhan

menghilang dengan sendirinya. Pusing berkurang jika dalam posisi

berbaring. Telinga berdengung (-), penurunan pendengaran (-), nyeri pada

telinga (-), demam (-).Tidak ada nyeri perut. riwayat trauma (-). Tidak

terdapat riwayat trauma kepala sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit

jantung, diabetes mellitus, kolesterol maupun gangguan pendengaran,

riwayat hipertensi (+). Anggota keluarga tidak ada yang menderita keluhan

serupa dengan pasien.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, compos

mentis. Tekanan darah 150/80 mmHg, HR :70 x/menit, RR : 24 x/menit. Tidak

ditemukan adanya nistagmus maupun strabismus pada pasien. Pada

pemeriksaan uji keseimbangan didapatkan uji Romberg (+) positif, pada

Page 2: Pemeriksaan Fisik Dan Uji Keseimbangan Pada Vertigo

mata tertutup badan pasien bergoyang menjauhi garis tengah (kelainan

pada sistem vestibuler). Pemeriksaan nervus kranialis dalam batas normal.

Diagnosis

Diagnosis klinis                 : Pusing seperti berputar,  mual

Diagnosis topik                 : Gangguan vestibuler perifer

Diagnosis etiologi             : Vertigo posisional paroksimal benigna

Terapi

-          Vastigo 6 mg                                 3x1

-          Asam Mefenamat 500 mg             3x1

-          Neurodex                                                  3x1

Diskusi

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien di atas, dapat

disimpulkan bahwa diagnosis pasien tersebut adalah vertigo posisional

paroksimal benigna. Patofisiologi vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan

informasi aferen yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen

yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau

keseimbangan, yang secara terus menerus menyampaikan impulsnya ke

pusat keseimbangan.

Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat

keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler, visual dan

proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam

keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih lanjut. Respons yang muncul

berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan

Page 3: Pemeriksaan Fisik Dan Uji Keseimbangan Pada Vertigo

bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya

terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer

atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang

gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan

terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping

itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul

gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat

berdiri/ berjalan dan gejala lainnya.

Pemeriksaan fisik yang diperlukan pada penderita vertigo

1.      Mencari adanya strabismus.

2.      Mencari adanya nistagmus.

3.      Pemeriksaan dengan rangsangan perubahan posisi kepala dan tubuh.

Tes baring terlentang, baring miring ke kiri, ke kanan dan baring terlentang

dengan kepala menggantung. Dicari adanya posisi tertentu yang

membangkitkan nistagmus atau vertigo.

4.      Manuver Hallpike, ialah pemeriksaan untuk mencari adanya

vertigo/nistagmus posisional paroksismal oleh karena itu untuk

membangkitkannya diperlukan rangsangan perubahan posisi secara cepat.

5.      Tes gerakan halus mata.

6.      Tes nistagmus optokinetik.

7.      Pemeriksaan dengan ENG (elektronistagmografi).

Uji keseimbangan

-           Pasien Berdiri tegak, berjalan, berjalan di atas jari kaki, berjalan di

atas tumit, dan berjalan secara tandem.

Page 4: Pemeriksaan Fisik Dan Uji Keseimbangan Pada Vertigo

-          Duduk di kursi dan angkat kedua lengan serta kedua kaki dengan

mata tertutup. Bila ada gangguan propioseptif terjadi kenaikan lengan dan

kaki.

-          Diadokokinesis, tes jari-hidung, tes tumit-tibia, dan tes salah tunjuk.

Tes jari-hidung : menahan jari pemeriksa sepanjang kira-kira satu lengan dari

pasien. Instruksikan pasien untuk menyentuh jari pemeriksa dengan

menggunakan jari telunjuk kemudian menyentuh hidungnya kembali.

Gerakan ini diulangi beberapa kali. Pasien mungkin saja tidak dapat

menyentuh jari anda atau terjadi tremor intense, mengindikasikan adanya

disfungsi serebellar.

-          Tes Romberg, pasien diinstruksikan untuk berdiri dan membuka mata.

Kemudian pasien diinstruksikan untuk menutup mata (pastikan dapat

menopang pasien jika dia jatuh). Kemudian perhatikan apakah pasien terlalu

banyak bergoyang atau kehilangan keseimbangan. Pada kelainan vestibuler

hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis

tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap

tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang

baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup

-          Tes Berjalan : berjalan lurus ke depan dan ke belakang dengan mata

tertutup dan terbuka. Pada kelainan labirin bilateral terjadi sempoyongan ke

semua arah.

-          Tes menulis vertical : penderita duduk di depan meja, tangan dan

tubuhnya tidak boleh menyentuh meja, tangan yang satu di atas lutut yang

lain disuruh menulis huruf A-B-C-D disusun kea rah bawah mula-mula

dengan mata terbuka kemudian tertutup. Bila ada deviasi deretan huruf-

huruf dari yang paling atas terhadap yang paling bawah lebih besar dari

100 berarti ada kelainan labirin unilateral. Bila tulisannya tidak karuan (atau

bila kian lama huruf yang ditulis kian besar), berarti ada kelainan serebelum.

Page 5: Pemeriksaan Fisik Dan Uji Keseimbangan Pada Vertigo

 

Kesimpulan

Pasien berusia 53 tahun mengeluhkan gejalan pusing berputar dan mual

setiap kali bangun dari posisi tidur sejak 4 hari SMRS. Keluhan hanya

menetap selama beberapa menit kemudian hilang sempurna. Riwayat

cedera kepala (-). Tidak ada nistagmus maupun strabismus, keluhan telinga

seperti pendengaran berkurang atau telinga berdengung. Pada uji

keseimbangan didapatkan uji Romberg (+) pada mata tertutup. Berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisik, dan uji keseimbangan yang telah dilakukan,

pasien didiagnosis vertigo posisional paroksismal benigna.

 

Daftar Pustaka

 

Harsono. 2007. “Kapita Selekta Neurologi: Edisi Kelima”. Yogyakarta : GAMA

Press.

 

Dewanto, George, Suwono, Wita, dkk. 2007. “Diagnosis dan Tata Laksana

Penyakit Saraf”. Jakarta : EGC.

 

Kalbefarma. 2009. “Vertigo”. Diakses dari www.kalbefarma.com pada

tanggal 04 Agustus 2010.

 

Penulis

Page 6: Pemeriksaan Fisik Dan Uji Keseimbangan Pada Vertigo