pemetaan tingkat partisipasi keluarga berencana …lib.unnes.ac.id/27426/1/3212312010.pdf ·...
TRANSCRIPT
PEMETAAN TINGKAT
MULTI WAKTU (TIME SERIES)
Diajukan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PEMETAAN TINGKAT PARTISIPASI KELUARGA BERENCANA
(TIME SERIES) TAHUN 2008, 2011, DAN 2014 DI
KABUPATEN PURWOREJO
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
Okky Rizky Aresta Surasto
3212312010
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KELUARGA BERENCANA
TAHUN 2008, 2011, DAN 2014 DI
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
• Bekerjalah seperti tuyul, tak harus kelihatan, tak harus gila pujian, tetapi
hasilnya memuaskan (aresta).
• Lakukan “SEKARANG!” terkadang “NANTI” akan menjadi “TIDAK
PERNAH”.
• Motivator, pembicara, seminar, penulis buku, tidak dapat membuatku rajin
belajar, hanya kata “LULUS” yang dapat memotivasi untuk belajar giat.
• Hidup adalah proses, hidup adalah belajar, tanpa ada batas umur, tanpa ada
kata tua. Jatuh berdiri lagi, gagal mencoba lagi “Never Give Up” sampai
Tuhan berkata “Waktunya Pulang”.
Karya ini dipersembahkan untuk:
• Bapak Paijan Surasto dan Ibu Nurhasanah yang telah memberikan kasih
sayang, dukungan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir dengan tepat waktu.
• Keluarga besar Bani Ridwan Purworejo
• Sahabat survey dan pemetaan wilayah yang telah berjuang bersama-sama
demi menyelesaikan sekolah diploma ini.
• Sahabat dan teman-teman Geografi dan se Universitas Negeri Semarang
yang telah memberi dukungan.
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam atas segala Rahmat dan
Karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis
masih merasa jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis masih
membutuhkan saran dan kritik yang membangun. Dalam menyelesaikan penulisan
Tugas Akhir ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dengan rasa rendah hati
ijinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Dr. Subagyo, M.Pd.,Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi FIS Universitas
Negeri Semarang.
4. Drs. Saptono Putro, M.Si., Ketua Program Studi Survey dan Pemetaan
Wilayah Geografi FIS Universitas Negeri Semarang dan Dosen Wali
yang telah membimbing akademik selama penulis kuliah di Prodi SPW.
5. Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc, Pembimbing Tugas Akhir yang telah
memberikan masukan pada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
6. Drs. Saptono Putro, M.Si., Penguji yang telah memberi masukan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
7. Dosen Jurusan Geografi FIS UNNES yang telah memberi banyak
masukan.
vii
8. Ibu Kuswati yang telah member masukan serta bantuan kepada penulis.
9. Pimpinan dan Staf Kantor Penanaman Modal, dan Perijinan Terpadu
(KPMPT) Kabupaten Purworejo.
10. Pimpinan dan Staf Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Masyarakat (BKKPM) Kabupaten Purworejo.
11. Pimpinan dan Staf Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Masyarakat
(Kesbangpolimas) Kabupaten Purworejo.
Penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, baik
bagi ranah akademik, dan bagi pembaca
Semarang, 19 Agustus 2015
Okky Rizky Aresta Surasto
NIM 3212312010
viii
ABSTRAK
Okky Rizky Aresta Surasto 2015. Pemetaan Tingkat Keberhasilan
Keluarga Berencana Multi Waktu (Time Series) Tahun 2008, 2011, dan 2014 Di
Kabupaten Purworejo. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang. Kata Kunci : Pemetaan, Tingkat Keberhasilan, Keluarga
Berencana
Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% per tahun
hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi). Peristiwa kelahiran di suatu daerah
menyebabkan perubahan jumlah dan komposisi penduduk, sedangkan peristiwa
migrasi dapat menambah maupun mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah.
Mengurangi bagi yang ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi.
Selain penyebab langsung seperti kelahiran, kematian, dan migrasi terdapat
penyebab tidak langsung seperti keadaan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan,
dan politik.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah lebih
dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti
sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya data yang asli. Data yang
digunakan yaitu data Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Purworejo tahun 2008,
2011, dan 2014. Dari data tersebut menunjukan bahwa angka kelahiran di
Kabupaten Purworejo masih tinggi, (BKKBN Kabupaten Purworejo, 2013)
Dari data tahun 2008 tingkat partisipasi Keluarga Berencana terendah
terdapat di Kecamatan Banyuurip yaitu 5.200 jiwa, sedangkan yang tertinggi
terdapat di Kecamatan Purworejo yaitu 9.100 jiwa. Tahun 2011 pencapaian
tingkat partisipasi Keluarga Berencana (KB) tertinggi terdapat di Kecamatan
Purworejo yaitu 8.560 jiwa, sedangkan pencapaian tingkat partisipasi terendah di
Kecamatan Kaligesing yaitu 4.124 jiwa. Pencapaian tingkat partisipasi tertinggi
tahun 2014 terdapat di Kecamatan Purworejo yaitu 8.950 jiwa, sedangkan
pencapaian tingkat partisipasi terendah terdapat di Kecamatan Bagelen yaitu
4.210 jiwa.
Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan yaitu
hendaknya lebih menyadari bahwa Negara kita adalah Negara berkembang,
cirinya perkembangan penduduknya yang sangat pesat dengan demikian
seharusnya dapat mendukung program pemerintah yaitu dengan mengusahakan
pengaturan kelahiran dengan memasyarakatkan KB (Keluarga Berencana),
disamping usaha pemerataan pendidikan.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................... iii
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
MOTTO PERSEMBAHAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.5. Penegasan Istilah.................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 8
2.1. Peta ........................................................................................................ 7
2.2. Pemetaan ............................................................................................... 11
2.3. Time Series ............................................................................................ 13
x
2.4. Partisipasi .............................................................................................. 14
2.5. Keluarga Berencana ............................................................................... 15
2.6. Pasangan Usia Subur……………………………………………………. 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 16
3.1. Lokasi Penelitian ................................................................................... 16
3.2. Alat Penelitian ....................................................................................... 16
3.3. Langkah – Langkah Survey ................................................................... 17
3.4. Langkah – Langkah Pembuatan Peta ..................................................... 17
3.5. Sumber Data .......................................................................................... 18
3.6. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 18
3.7. Penyajian Data………………………………………………………….. 19
3.8. Diagram Alur Penelitian………………………………………………… 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 22
4.1. Gambaran Umum Penelitian ............................................................... 22
4.2. Hasil dan Pembahasan………………………………………………… 30
4.2.1 Pencapaian Peserta KB di Kabupaten Purworejo Tahun 2008…… 30
4.2.2 Pencapaian Peserta KB di Kabupaten Purworejo Tahun 2011…… 33
4.2.3 Pencapaian Peserta KB di Kabupaten Purworejo Tahun 2014…… 37
4.2.4 Peta Grafik Pencapaian Keluarga Berencana di Kabupaten
Purworejo Tahun 2008, 2011, dan 2014………..………………… 39
4.3. Cara Pembuatan Peta Menggunakan Aplikasi ArcGIS 9.3............... 42
BAB V Kesimpulan dan Saran .................................................................. 59
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 59
5.2. Saran ...................................................................................................... 61
DaftarPustaka ............................................................................................. 62
Lampiran..................................................................................................... 63
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 4.1 Luas Kecamatan dan Jumlah Penduduk Kabupaten Purworejo…… 26
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Purworejo Menurut Jenis Kelamin….. 28
Tabel 4.3 Jumlah Klinik Keluarga Berencana (KKB), dan Pos Pelayanan
Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di Kabupaten Purworejo…….. 30
Tabel 4.4 Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten Purworejo Tahun 2008….. 31
Tabel 4.5 Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten Purworejo Tahun 2011….. 35
Tabel 4.6 Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten Purworejo Tahun 2014….. 36
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian……………………………………………22
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Purworejo…………………………...24
Gambar 4.2 Peta Tingkat Partisipasi KB Kabupaten Purworejo Tahun 2008…...32
Gambar 4.3 Peta Tingkat Partisipasi KB Kabupaten Purworejo Tahun 2011…...34
Gambar 4.4 Peta Tingkat Partisipasi KB Kabupaten Purworejo Tahun 2014…...38
Gambar 4.5 Peta Diagram Tingkat Partisipasi KB Kabupaten Purworejo
Tahun 2008, 2011,dan 2014……………………………………….41
Gambar 4.6 Membuka Jendela ArcGIS 9.3……………………………………...43
Gambar 4.7 Tampilan Kotak Dialog “Add Data”……………………………….44
Gambar 4.8 Tampilan Layer Spasial di dalam ArcMap…………………………45
Gambar 4.9 Tampilan Kotak Dialog “Layer Properties Labels”……………… 46
Gambar 4.10 Tampilan Label……………………………………………………46
Gambar 4.11 TampilanTombol “Layout View”…………………………………47
Gambar 4.12 Tampilan Jendela Page and Print Setup.........................................48
Gambar 4.13 Tampilan yang telah diatur di Page Setup………………………. 48
Gambar 4.14 Tampilan Untuk Menambahkan Judul Peta…………………….. 50
Gambar 4.15 Tampilan Untuk Menambahkan Penunjuk Arah……………….. 50
Gambar 4.16 Tampilan Untuk Menambahkan Skala Peta…………………….. 51
xiii
Gambar 4.17 Tampilan Untuk Menambahkan Legenda Peta…………………. 51
Gambar 4.18 Tampilan Untuk Menambahkan Inset Peta……………………... 52
Gambar 4.19 Tampilan Untuk Penulisan Text………………………………… 52
Gambar 4.20 Tampilan Untuk Menambahkan Koordinat Pada Peta…………... 53
Gambar 4.21 Tampilan Toolbar Export Map………………………………….. 53
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1.Surat Rekomendasi Penelitian…………………………………. 63
Lampiran 2.Foto-foto Dokumentasi Penelitian……………………………… 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia
setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil sensus 2010 mencapai angka
237.641.326 jiwa. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah. Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15%
pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan
komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah maupun
mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah. Mengurangi bagi yang
ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi. Selain penyebab
langsung seperti kelahiran, kematian, dan migrasi terdapat penyebab tidak
langsung seperti keadaan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan politik.
Masalah kependudukan di Indonesia menjadi masalah yang termasuk
dikategorikan masalah besar karena menyangkut kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Faktor yang mempengaruhi masalah tersebut antara lain jumlah
penduduk yang begitu besar, persebaran penduduk yang tidak merata,
2
pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya
perkapita, tingginya tingkat ketergantungan, kepadatan penduduk, dan sebagainya.
Wilayah negara Indonesia sangat luas, tetapi penduduk yang tinggal di
wilayah Indonesia tidak merata. Sebagai contoh kepadatan penduduk di Pulau
Jawa lebih banyak daripada kepadatan penduduk di daerah Kalimantan maupun
provinsi lainnya, padahal Jawa mempunyai daerah yang lebih sempit yaitu
139.000 km2, sedangkan Provinsi Kalimantan luasnya 748.168,1 km
2. Pulau Jawa
merupakan kawasan utama di Indonesia yang menjadi patokan masyarakat akan
sejahtera bila tinggal disana. Masyarakat percaya bahwa di Pulau Jawa dapat
hidup sejahtera karena dianggap mudah untuk mencari pekerjaan.
Upaya pemerintah untuk menahan ledakan penduduk ini, yaitu dengan suatu
program yang dikenal dengan istilah Keluarga Berencana. Keluarga berencana
merupakan program yang digalakkan pemerintah untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia. Hal ini disebabkan jumlah penduduk Indonesia
yang menduduki peringkat ke-empat di dunia. Jika tidak dikendalikan maka
ledakan penduduk ini akan menjadi masalah sosial yang bisa mengganggu
pembangunan bangsa.
Tujuan utama pelaksanaan program keluarga berencana adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta
masyarakat pada umumnya. Dengan berhasilnya pelaksanaan keluarga berencana
diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan, sehingga tingkat kecepatan
perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi
3
Di perdesaan, menikah di usia muda masih lumrah dilakukan.
Kesederhanaan kehidupan di perdesaan berdampak pada sederhananya pola pikir
masyarakatnya, tidak terkecuali dalam hal perkawinan. Untuk sekadar menikah,
seseorang tidak harus memiliki persiapan yang cukup dalam hal materi ataupun
pendidikan. Asalkan sudah saling mencintai, maka perkawinan pun sudah bisa
dilakukan. Biasanya sorang remaja yang telah memiliki pekerjaan yang relatif
baru, akan berani untuk melanjutkan ke jenjang perkawinan. Di sinilah sebuah
perkawinan dianggap sebatas ketercukupan kebutuhan materi saja, sementara
aspek-aspek lainnya terabaikan (Kharlie, Ahmad Tholabi, 2013).
Berbagai macam bentuk pengelolaan dan kelembagaan program keluarga
berencana yang dimiliki setiap propinsi atau daerah-daerah di Indonesia, maka
Kabupaten Purworejo yang merupakan bagian dari propinsi Jawa Tengah yang
juga dikenal sebagai kota pensiun atau kota mati. Kabupaten Purworejo
mempunyai suatu lembaga teknis yang dibentuk untuk mengurusi masalah sosial
dan Keluarga Berencana (KB) yaitu Badan Pemberdayaan, Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPMPKB).
Kabupaten Purworejo merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa
Tengah yang letaknya berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Samudera Hindia, sehingga perekonomian di Kabupaten Purworejo
berkembang dengan pesat, baik dari segi ekonomi, pariwisata, pertanian, dan
budaya. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, maka laju pertumbuhan penduduk
juga terus meningkat dari 118.374 jiwa pada tahun 2008, meningkat menjadi
119.012 pada tahun 2012 (Bappeda Kabupaten Purworejo, 2012).
4
Kabupaten Purworejo terdiri dari 16 kecamatan, yaitu Kecamatan Grabag,
Kecamatan Ngombol, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Bagelen, Kecamatan
Kaligesing, Kecamatan Purworejo, Kecamatan Banyuurip, Kecamatan Bayan,
Kecamatan Kutoarjo, Kecamatan Butuh, Kecamatan Pituruh, Kecamatan Kemiri,
Kecamatan Bruno, Kecamatan Gebang, Kecamatan Loano, dan Kecamatan Bener.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
dengan judul “PEMETAAN TINGKAT PARTISIPASI KELUARGA
BERENCANA MULTI WAKTU (TIME SERIES) TAHUN 2008, 2011, DAN
2014 DI KABUPATEN PURWOREJO”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa titik permasalahan
antara lain:
a) Bagaimana tingkat partisipasi Keluarga Berencana antar kecamatan pada
tahun 2008, 2011, dan 2014 di Kabupaten Purworejo ?
b) Dimanakah kecamatan yang tingkat partisipasinya termasuk kategori
tinggi, sedang, rendah di Kabupaten Purworejo ?
c) Apa penyebab perbedaan tingkat partisipasi Keluarga Berencana di
Kabupaten Purworejo ?
5
1.3 Tujuan Penelitian
a) Mengetahui tingkat partisipasi Keluarga Berencana antar Kecamatan dari
tahun 2008, 2011, dan 2014 di Kabupaten Purworejo.
b) Memetakan Tingkat Partisipasi Keluarga Berencana antar Kecamatan di
Kabupaten Purworejo dalam bentuk peta grafik.
c) Mengetahui penyebab perbedaan tingkat partisipasi Keluarga Berencana di
Kabupaten Purworejo.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Ilmu Pengetahuan
Secara umum bagi pengembang ilmu pengetahuan khususnya bidang
ilmu Geografi adalah memberikan khazanah keilmuan yaitu kontribusi
secara akademik pada bidang penelitian mahasiswa.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Purworejo.
1.5 Penegasan Istilah
Judul penelitian yang dipilih yaitu “Pemetaan Tingkat Keberhasilan
Keluarga Berencana Multi Waktu (Time Series) Tahun 2008, 2011, dan 2014 di
Kabupaten Purworejo”. Untuk membatasi penafsiran istilah supaya tidak terjadi
salah tafsir dalam judul diperjelas sebagai berikut :
6
1. Pemetaan
Pemetaan adalah suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau
kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya
dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan
pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan (Juhadi dan Setyowati,
2001:1).
2. Time Series
Data time series adalah nilai-nilai suatu variabel yang berurutan menurut
waktu (misal: hari, minggu, bulan, tahun). Model time series biasanya digunakan
untuk peramalan nilai-nilai masa depan yang didasarkan pada nilai-nilai masa
lampau. Model time series biasanya sering digunakan untuk suatu
peramalan/prediksi. Tugas akhir ini menggunakan data Keluarga Berencana tahun
2008, 2011, dan 2014 di Kabupaten Purworejo.
3. Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan adalah sebuah tolak ukur dimana hasil dari suatu data
mengalami penurunan atau peningkatan. Tingkat keberhasilan bisa dikategorikan
dalam kelas tinggi, sedang, dan rendah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu keberhasilan. Biasanya tingkat keberhasilan dihitung dan
diaplikasikan dalam bentuk tabel, grafik, atau prosentase.
7
4. Keluarga Berencana
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri
atau suami isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Dalam batasan ini adalah anak yang belum menikah. Keluarga Berencana adalah
gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran, serta perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan alat-alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, pil KB dan
sebagainya. Keluarga Berencana juga dapat di artikan sebagai upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera, (Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).
5. Peserta KB
Peserta KB adalah sebagian atau dari semua pasangan usia subur atau yang
lebih dikenal dengan PUS di suatu wilayah, dengan tujuan untuk membatasi
jumlah angka kelahiran, (https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana).
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peta
Peta mempunyai banyak kegunaan, menurut Juhadi dan Dewi Liesnoor
Setyowati dalam bukunya yang berjudul Desain dan Komposisi Peta Tematik,
kegunaan peta adalah:
1) Sebagai alat yang diperlukan dalam proses perencanaan wilayah.
2) Alat yang membantu dalam kegiatan penelitian.
3) Sebagai media untuk belajar mandiri.
Komponen peta merupakan informasi tepi peta yang terdiri dari sembilan
macam komponen (Juhadi dan Setyowati, 2001: 18).
1. Judul Peta
2. Skala Peta
3. Orientasi Peta
4. Garis Tepi Peta
5. Nama Pembuat Peta
6. Koordinat Peta
7. Sumber Peta
8. Legenda Peta
9. Inset peta
Dengan pengertian sebagai berikut :
9
1. Judul Peta
Judul disesuaikan dengan tema peta yang akan dibuat dan posisi dapat
diubah-ubah sedemikian rupa sesuai dengan bentuk tema peta, lokasi wilayah
yang dipetakan dan tahun yang disesuaikan dengan data yang dipetakan.
2. Skala Peta
Skala Peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
sebenarnya di lapangan. Skala peta harus selalu dicantumkan pada peta karena
selalu digunakan untuk memperkirakan atau menghitung ukuran sebenarnya di
permukaan bumi idealnya pada setiap peta harus dicantumkan skala angka dan
skala garisnya.
3. Orientasi Peta
Orientasi peta adalah suatu benda petunjuk arah, bukan arah mata angin.
Arah yang ditampilkan pada peta hanya arah utara saja dengan posisi arah utara
selalu menghadap ke atas sesuai dengan arah Utara Grid (Grid North).
4. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi pada tepi peta.
Semua komponen peta berada di dalam garis tepi peta atau dengan kata lain tidak
ada informasi tepi peta yang letaknya berada di luar garis tepi.
5. Nama Pembuat Peta
Nama pembuat peta merupakan unsur peta yang perlu dicantumkan. Nama
pembuat peta dicantumkan di luar garis peta karena nama pembuat peta
merupakan informasi pendukung saja.
10
6. Koordinat Peta
Koordinat Peta merupakan unsur penting, karena koordinat menunujukkkan
lokasi absolut di bola bumi. Koordinat peta dapat digunakan dengan dua cara
yaitu koordinat Lintang Bujur dan koordinat X dan Y atau yang lebih dikenal
koordinat UTM.
7. Sumber Peta
Sumber peta adalah sumber yang harus dicantumkan pada peta tematik yang
dibuat.Sumber peta dapat terdiri dari dua macam sumber yaitu:
a) Peta biasa dari data statistik yang digunakan.
b) Sumber data berisi tentang jenis data, sumber data, tahun data.
8. Legenda Peta
Legenda Peta merupakan kunci peta sehingga mutlak harus ada pada peta.
Legenda peta berisi tentang keterangan simbol tanda atau singkatan yang
dipergunakan pada peta.
9. Inset Peta
Inset Peta terdiri dari 2 macam yaitu Inset Pembesaran Peta dan Inset Lokasi
Wilayah.
a) Inset Pembesaran Peta
Banyak dijumpai pada atlas, gunanya untuk menerangkan informasi dari
suatu Pulau, kenampakan Pulau tersebut pada skala tertentu tampak sangat
kecil sehingga perlu diperbesar.
11
b) Inset Lokasi Wilayah
Inset Lokasi Wilayah banyak dijumpai pada peta-peta, kegunaannya untuk
menjelaskan suatu daerah pada cakupan wilayah yang lebih luas lagi.
2.2 Pemetaan
Pemetaan adalah suatu representasi atau gambaran unsur-unsur atau
kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya
dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya digambarkan
pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan (Juhadi dan Setyowati,
2001: 1).
Tahapan pembuatan peta secara sistematis yang dianjurkan adalah:
1. Menentukan daerah dan tema peta yang akan dibuat
2. Mencari dan mengumpulkan data
3. Menentukan data yang akan digunakan
4. Mendesain simbol data dan simbol peta
5. Membuat peta dasar
6. Mendesain komposisi peta (lay out peta), unsur peta dan kertas
7. Pencetakan peta
8. Lettering dan pemberian simbol
9. Reviewing
10. Editing
11. Finishing
12
Teknik pemetaan ada yang dilakukan secara manual dan adapula secara
digital. Dalam pembuatan peta digital saat ini telah banyak disediakan berbagai
model software pemetaan yang hasilnya dapat lebih akurat, efektif dan efisien.
Secara umum, teknik pembuatan peta dengan menggunakan software satu
dengan software yang lain, pada dasarnya Sistem Informasi Geografis terdapat (5)
proses, yaitu :
• Input Data
Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-
spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog, untuk SIG harus menggunakan
peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta
digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga
dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
• Manipulasi Data
Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian Sistem Informasi Geografis
mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh
karena itu Sistem Informasi Geografis mampu melakukan fungsi edit baik untuk
data spasial maupun non-spasial.
• Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan
data non-spasial. Pengolahan data non-spasial meliputi penggunaan Database
Management System (DBMS) untuk menyimpan data yang memiliki ukuran
besar.
13
• Query dan Analisis
Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara
fundamental Sistem Informasi Geografis dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu
• Analisis Proximity
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak
antar layer. Sistem Informasi Geografis menggunakan proses buffering
(membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk
menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
• Analisis Overlay
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda.
Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih
dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
• Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam
peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan
informasi geografis.
2.3 Time Series
Data time series adalah nilai-nilai suatu variabel yang berurutan menurut
waktu (misal: hari, minggu, bulan, tahun). Model-model runtut waktu dibedakan
menjadi dua kelompok besar. Pertama, model-model runtut waktu atau Time
Series. Tugas akhir menggunakan data Keluarga Berencana tahun 2008, 2011, dan
2014.
14
Model Time Series adalah suatu peramalan nilai-nilai masa depan yang
didasarkan pada nilai-nilai masa lampau suatu variabel dan atau kesalahan masa
lampau. Model time series biasanya lebih sering digunakan untuk suatu
peramalan/prediksi. Dalam tehnik peramalan dengan time series ada 2 kategori
utama yang perlu dilakukan pengujian, yaitu pemulusan (smoothing) dan
dekomposisi (decomposition). Metode pemulusan mendasarkan ramalannya
dengan prinsip rata-rata dari kesalahan masa lalu (Averaging smoothing past
errors) dengan menambahkan nilai ramalan sebelumnya dengan persentase
kesalahan (percentage of the errors) antara nilai sebenarnya (actual value) dengan
nilai ramalannya (forecasting value). Metoda dekomposisi mendasarkan
prediksinya dengan membagi data time series menjadi beberapa komponen dari
Trend, Siklis, Musiman dan pengaruh Random; kemudian mengkombinasikan
prediksi dari komponen-komponen tersebut (kecuali pengaruh random yang sulit
diprediksi).
2.4 Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan adalah sebuah tolak ukur dimana hasil dari suatu data
mengalami penurunan atau peningkatan. Tingkat keberhasilan bisa dikategorikan
dalam kelas tinggi, sedang, dan rendah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi suatu keberhasilan. Rumus untuk mengetahui kelas tinggi, sedang,
dan rendah yaitu
������� �� ���� � ������ � ������ �� ���� � �����
3
15
Dari rumus yang digunakan, diperoleh hasil yaitu 0,17%-0.24% kategori
rendah, 0,25%-0,31% kategori sedang, dan 0,32%-0,38% kategori tinggi.
Biasanya tingkat keberhasilan dihitung dan diaplikasikan dalam bentuk tabel,
grafik, atau prosentase.
• Pengetahuan tentang Keluarga Berencana
• Sikap terhadap Keluarga Berencana
• Sosial budaya terhadap Keluarga Berencana
• Akses pelayanan Keluarga Berencana
2.5 Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Kebijakan dilakukan dengan upaya
peningkatan keterpaduan, dan peran serta masyarakat, pembinaan keluarga dan
pengaturan kelahiran.
2.6 Pasangan Usia Subur
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah suami isteri yang isterinya berumur
antara 15 sampai dengan 49 tahun dan masih haid atau pasangan suami isteri yang
isterinya berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau isteri sudah berumur
50 tahun, tetapi masih haid (BKKBN, 2007:8).
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan hasil penelitian yang telah disampaikan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi Keluarga Berencana tahun 2014 pada tiap
kecamatan di Kabupaten Purworejo berbeda-beda. Kecamatan yang tingkat
partisipasinya tinggi yaitu Kecamatan Purworejo, dan Kecamatan Bener.
Sedangkan untuk tingkat partisipasi kategori sedang terdapat di Kecamatan
Grabag, Kecamatan Bayan, Kecamatan Kutoarjo, Kecamatan Pituruh,
Kecamatan Kemiri, dan Kecamatan Bruno. Kategori tingkat partisipasi
rendah terdapat di Kecamatan Ngombol, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan
Bagelen, Kecamatan Kaligesing, Kecamatan Banyuurip, Kecamatan Butuh,
Kecamatan Gebang, dan Kecamatan Loano.
2. Dapat diketahui dari peta grafik sebaran tingkat partisipasi yang
dihasilkan, tingkat partisipasi program Keluarga Berencana tahun 2008
mencapai 96.312 jiwa. Pencapaian tertinggi di Kecamatan Purworejo yaitu
9.128 jiwa, sedangkan pencapaian terendah di Kecamatan Bagelen yaitu
3.901 jiwa. Tahun 2011 tingkat partisipasi mencapai 98.492 jiwa,
pencapaian tertinggi di Kecamatan Purworejo yaitu 8.542 jiwa, sedangkan
pencapaian terendah di Kecamatan Bagelen yaitu 4.117 jiwa. Sedangkan
tahun 2014 pencapaian tingkat partisipasi program keluarga berencana di
Kabupaten Purworejo mencapai 98.999 jiwa. Pencapaian tertinggi di
57
Kecamatan Purworejo yaitu 8.998 jiwa, sedangkan pencapaian terendah di
Kecamatan Bagelen yaitu 4.235 jiwa. Selanjutnya peta diagram/grafik
terlampir pada gambar 5.1 halaman 64.
3. Kondisi topografi di Kabupaten Purworejo sangat mempengaruhi
tingkat partisipasi program Keluarga Berencana (KB). Kecamatan yang
termasuk kategori tinggi yaitu Kecamatan Purworejo, dan Kecamatan
Bener. Kondisi topografi di dua Kecamatan tersebut termasuk dataran
rendah sehingga sangat mudah untuk dijangkau oleh masyarakat.
Keberadaan klinik di kantor Kecamatan yang terletak di pusat keramaian,
adanya dokter, bidan, dan petugas dari instansi BKKBN (Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional) yang mengadakan kegiatan penyuluhan
setiap satu bulan sekali, sehingga masyarakat lebih antusias untuk mengikuti
program KB.
Sedangkan untuk kategori rendah kondisi topografi Kecamatan tersebut
berada di daerah pegunungan, aksessibilitas transportasi masih tergolong
sulit, jumlah klinik KB dan tenaga kesehatan yang masih kurang, sehingga
masyarakat masih belum mengetahui akan pentingnya program Keluarga
Berencana tersebut. Petugas penyuluhan yang melakukan sosialisasi dalam
2 bulan sekali masih belum mencapai hasil yang maksimal.
58
5.2 Saran & Simpulan
Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan antara
lain :
1. Akseptor KB
Hendaknya lebih menyadari bahwa negara kita adalah negara
berkembang, cirinya perkembangan penduduknya yang sangat pesat
dengan demikian seharusnya dapat mendukung program pemerintah yaitu
dengan mengusahakan pengaturan kelahiran dengan memasyarakatkan KB
(Keluarga Berencana), disamping usaha pemerataan pendidikan.
2. Petugas Penyuluhan Keluarga Berencana
a. Meningkatkan pelayanan yang baik kepada para akseptor, sebab
bagaimanapunjuga pelayanan yang baik akan dapat menarik minat
untuk menjadi akseptor KB.
b. Senantiasa memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar dengan
kesadaran diri sendiri ikut menjadi peserta Keluarga Berencana (KB).
c. Mengadakan pembinaan yang intensif kepada para peserta KB dan
para calon peserta KB.
d. Meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan tokoh masyarakat
khususnya para alim ulama untuk ikut memasyarakatkan KB.
59
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. 2008. Kabupaten Purworejo
Dalam Angka 2008.
Bintarto, R dan Surastopo Hadi Sumarno. 1982. Metode Analisa Geografi.
Jakarta: LP3ES.
Hartanto, Hanafi. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:
Sinar Harapan.
Hidayah, Pepy Novia. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) Di Kecamatan
Taktakan Kota Serang. Serang: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Juhadi dan Dewi Liesnoor Setyowati. 2001. Desain dan Komposisi Peta
Tematik. Semarang: CV Indoprint.
Kharlie, Ahmad Tholabi. 2013. Hukum Keluarga Indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika.
Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Prahasta, Eddy. 2011. Tutorial ArcGIS Desktop. Bandung: Informatika
Bandung.
Tika, Moh.Pabundu. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
(www.majalahforum.com: 3 Februari 2015 diakses pukul 21.30 WIB)
65
\
Gambar Kantor UPPKH KecamatanKaligesing
(Sumber :Dokumentasi Penelitian Tahun 2015)
Gambar Kantor UPPKH Kecamatan Bruno
(Sumber :DokumentasiPenelitianTahun 2015)