penanganan postinfectious irritable bowel syndrome dan noninfective irritable bowel disease dengan...

2
PENANGANAN POSTINFECTIOUS IRRITABLE BOWEL SYNDROME DAN NONINFECTIVE IRRITABLE BOWEL DISEASE DENGAN MESALAZINE Studi terbaru yang mendukung hipotesis bahwa postinfectious irritable bowel syndrome dan beberapa pasien irritable bowel disease memperlihatkan adanya tanda-tanda peradangan kecil pada mukosa. Mesalazine berperan sebagai anti-inflamasi pada usus dengan cara inhibisi cyclooxygenase dan prostaglandin. Efek mesalazine ini pada postinfectious irritable bowel syndrome dan noninfective irritable bowel disease masih belum diketahui secara jelas. Objectif Untuk mengamati efek dari mesalazine pada postinfectious irritable bowel syndrome dan noninfective irritable bowel disease yang disertai dengan diare. Metode Penelitian Berdasarkan kriteria Roma III, sebanyak 61 orang irritable bowel syndrome disertai dengan diare (usia 18 tahun atau lebih) yang diikutkan dalam penelitian ini. Pasien dibagi dalam dua grup: grup postinfectious irritable bowel syndrome, sebanyak 18 pasien diobati dengan mesalazine 800 mg 3 kali sehari selama 30 hari; Grup noninfective irritable bowel disease, sebanyak 43 pasien diobati dengan mesalazine 800 mg 3 kali selama 30 hari. Gejala yang muncul dievaluasi pada awal dan setelah pengobatan dengan menggunakan four-point Likert scale begitu juga dengan frekuensi BAB, bentuk dan konsistensi feses (Bristol stool Chart), sakit perut dan distensi perut (Skor maksimum: 16; minimal Skor: 4). Hasil

Upload: yuki-andrianto

Post on 20-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Studi terbaru yang mendukung hipotesis bahwa postinfectious irritable bowel syndrome dan beberapa pasien irritable bowel disease memperlihatkan adanya tanda-tanda peradangan kecil pada mukosa. Mesalazine berperan sebagai anti-inflamasi pada usus dengan cara inhibisi cyclooxygenase dan prostaglandin.

TRANSCRIPT

PENANGANAN POSTINFECTIOUS IRRITABLE BOWEL SYNDROME DAN NONINFECTIVE IRRITABLE BOWEL DISEASE DENGAN MESALAZINE

Studi terbaru yang mendukung hipotesis bahwa postinfectious irritable bowel syndrome dan beberapa pasien irritable bowel disease memperlihatkan adanya tanda-tanda peradangan kecil pada mukosa. Mesalazine berperan sebagai anti-inflamasi pada usus dengan cara inhibisi cyclooxygenase dan prostaglandin. Efek mesalazine ini pada postinfectious irritable bowel syndrome dan noninfective irritable bowel disease masih belum diketahui secara jelas.

ObjectifUntuk mengamati efek dari mesalazine pada postinfectious irritable bowel syndrome dan noninfective irritable bowel disease yang disertai dengan diare.

Metode PenelitianBerdasarkan kriteria Roma III, sebanyak 61 orang irritable bowel syndrome disertai dengan diare (usia 18 tahun atau lebih) yang diikutkan dalam penelitian ini. Pasien dibagi dalam dua grup: grup postinfectious irritable bowel syndrome, sebanyak 18 pasien diobati dengan mesalazine 800 mg 3 kali sehari selama 30 hari; Grup noninfective irritable bowel disease, sebanyak 43 pasien diobati dengan mesalazine 800 mg 3 kali selama 30 hari. Gejala yang muncul dievaluasi pada awal dan setelah pengobatan dengan menggunakan four-point Likert scale begitu juga dengan frekuensi BAB, bentuk dan konsistensi feses (Bristol stool Chart), sakit perut dan distensi perut (Skor maksimum: 16; minimal Skor: 4).

HasilPada grup postinfectious irritable bowel syndrome berdasarkan statistik terlihat gejalanya berkurang secara signifikan. Frekuensi BAB juga berkurang secara signifikan (P < 0,0001), dan konsistensi feses ada perbaikan (P < 0,0001). Sakit perut (P < 0,0001) dan distensi perut berkurang juga secara signifikan (P < 0,0001). Grup noninfective irritable bowel disease berdasarkan statistik memperlihatkan perbaikan yang signifikan menurut skor total gejala (P < 0,0001). Begitu juga, frekuensi BAB yang berkurang secara signifikan (P < 0,0001) dan konsitensi fesesnya juga mengalami perbaikan (P < 0,0001). Sakit perut (P < 0,0001) dan distensi perut berkurang secara signifikan (P < 0,0001). Berdasarkan statistik, tidak ada perbedaan antara grup postinfectious irritable bowel syndrome dan grup noninfective irritable bowel disease menurut skor total gejala pada hari ke 30 dengan terapi mesalazine 800 mg 3 kali sehari. (P = 0,13).

Kesimpulan Mesalazine mengurangi gejala utama pada pasien irritable bowel syndrome dan noninfective irritable bowel disease dengan diare.