penatalaksanaan demensia

14
PENATALAKSANAAN DEMENSIA Dr. W.D. Wulandari, SpKJ RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Upload: rangga-novandra

Post on 07-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tatalaksana demensia

TRANSCRIPT

Page 1: Penatalaksanaan Demensia

PENATALAKSANAAN DEMENSIA

Dr. W.D. Wulandari, SpKJ

RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Page 2: Penatalaksanaan Demensia

Pendahuluan Peningkatan Usia Harapan Hidup

bertambah populasi usia lanjut Demesia meningkat

Tahun 2025 Demensia negara berkembang 34juta orang

Page 3: Penatalaksanaan Demensia

Definisi

Demensia adalah gangguan yang terdiri dari kemampuan mengingat hal yang baru terjadi maupun mempelajari hal baru (gangguan memori) disertai oleh salah satu gejala berikut:

Penurunan kemampuan berbahasa (afasia) Ketidakmampuan melakukan ketrampilan yang

dimilikinya ketika diminta (apraksia) Ketidakmampuan mengenali benda atau mengartikan

persepsi sensorik (agnosia) Gangguan fungsi eksekusi: perencanaan, pengaturan,

abstraksi, kalkulasi, pembuatan keputusan dsb.

Page 4: Penatalaksanaan Demensia

Tanda dan Gejala

Lupa kejadian yang baru dialami Kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari Kesulitan dalam berbahasa Disorientasi waktu dan tempat Kesulitan berpikir abstrak Salah menaruh barang Perubahan kepribadian Kehilangan inisiatif

Page 5: Penatalaksanaan Demensia

Pemeriksaan Apakah gangguan bersifat jinak, sesuai dengan pertambahan usia? Adakah gangguan psikopatologi seperti Depresi, Manik, Anxietas,

Skizofrenia dll? Apakah gangguan bersifat akut? Apa penyebabnya? Delirium atau

Demensia? Jika gangguan bersifat kronis, adakah gangguan fokal (sindrom

lobus frontal, sindrom lobus parietal, disfasia)? Jika gangguan merupakan demensia, cari penyebabnya apakah

bersifat reversibel atau ireversibel? Identifikasi defisit yang terjadi: bahasa, praksis, kepribadian, fungsi

eksekusi dll. Adakah gangguan patologi fisik, sensorik dan psikiatrik? Identifikasi kemampuan pasien yang masih dimiliki (aset) Eksplorasi dampak gangguan terhadap keluarga

Page 6: Penatalaksanaan Demensia

Prinsip Penatalaksanaan Demensia Kualitas hidup Pasien dan caregiver Perlakukan pasien sebagai individu Demensia tidak berarti seluruh kemampuan hilang total ,

tetapi kemampuan pasien menurun sedikit demi sedikit Ada pasien kedua yang tersembunyi yakni caregiver Pasien demensia rentan terhadap penyakit lain (infeksi,

kecelakaan, abuse) Perlu kerjasama dengan berbagai institusi pelayanan lainnya Perhatikan hal-hal yang berhubungan dengan medikolegal Kenikmatan atau kesenangan tidak selalu memerlukan daya

ingat

Page 7: Penatalaksanaan Demensia

Prinsip Penatalaksanaan Demensia Informasi yang terakhir cepat terlupakan (last in first

out) Lakukan stimulasi tetapi jangan sampai berlebihan Orang dengan demensia tumbuh surut (grow down) Selesaikan masalah secara kreatif Sesuaikan lingkungan terhadap pasien, jangan

sebaliknya Ciptakan rasa diri mampu dan penting (sense of

importance and mastery) Sikap keluarga akan mempengaruhi kondisi demensia

pasien Caregiver sebagai terapis

Page 8: Penatalaksanaan Demensia

Penatalaksanaan Demensia Stadium Dini Pengkajian: diagnosis, aset, kondisi kesehatan Konseling untuk pasien dan caregiver Edukasi dan informasi tentang Demensia Wawancara dengan seluruh anggota keluarga Rencana di bidang hukum: pengampuan, hak milik Rencana di bidang keuangan: warisan, tabungan, asuransi,dsb. Pengaturan dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan

pasien. Mengemudi : pembatasan mengemudi, boleh berkendaraan

sendiri atau tidak? Dukungan moril dari keluarga, temen-temen dan lain-lain Program pelatihan/pendidikan untuk pramuwerda Medikasi: obat-obatan yang diperlukan untuk mempertahankan

fungsi kongnitif dan kemandirian pasien serta mencegah proses demensia.

Page 9: Penatalaksanaan Demensia

Penatalaksanaan Demensia Stadium Pertengahan Dukungan moril untuk pasien Dukungan moril untuk pramuwerda Atasi bertambahannya ketergantungan pasien Menyikapi perubahan kepribadian pasien Mengatasi gejala prilaku & psikiatrik

(wendering,waham,agitasi,apatis dll) Tatalaksana komorbiditas gangguan psikiatri (Depresi,

Delirium,dsb) Pusat pelayanan usia lanjut ( day care, psychogeriatic services

dll) Program kepedulian masyarakat ( community care progammes ) Respite care : diperlukan agar pengasuh dapat istirahat sejenak Obat-obat khusus : untuk mengatasi gejala, mempertahankan

kemandirian

Page 10: Penatalaksanaan Demensia

Penatalaksanaan Demensia Stadium Akhir

Konseling untuk pramuwerda Atasi meningkatnya ketergantungan

pasien Residential care: kapan pasien sebaiknya

masuk panti rawat werda (nursing home),jenis nursing home yang sesuai setelah pasien ditempatkan,hal-hal yang berkaitan dengan etik, kematian, berkabung, dll.

Page 11: Penatalaksanaan Demensia

Terapi obat-obatan untuk demensia

I. Pencegahan primer: beberapa pendapat mengemukakan bahwa hal-hal dibawah ini mungkin dapat mencegah demensia, yaitu:

1. Edukasi/pendidikan:latihan dan pengaktifan fungsi otak secara terus-menerus akan dapat mencegah terjadinya kepikunan

2. Antioksidan: vitamin E 3. Obat anti imflamasi (NSAID’s) 4. Estrogen

Page 12: Penatalaksanaan Demensia

Pencegahan sekunder

1.Kelompok penghambat asetilkolin esterase.obat yang tersedia saat ini adalah:a. Donopezil (Aricept):dosis 1x5 mgsehari sekali sebelum tidur malamb. Rivastigmin (Exelon): dosis mulai 2x 1.5 mg sehari sesudah makan, ditingkatkan perlahan lahan sampai dosis efektif dicapai (maximal 2x5mg)

2.Kelompok monoaminergik:citalopram (Cipram) dosis mulai 10 mg – 30 mg sehari

3.Terapi dengan faktor pertumbuhan: Vitamin E, zat-zat neuroprotektif.

Page 13: Penatalaksanaan Demensia

Pencegahan tersier

Pencegahan tersier: -Program stimulasi & aktivitas -Latihan orientasi realitas (Reality

Orientation Training) -Terapi validasi/ Validation therapy -Terapi kenangan/ Reminiscent

therapy -Latihan memori dan teknik-teknik

lainya -Adavtasi/penyesuaian lingkungan.

Page 14: Penatalaksanaan Demensia

Terimakasih