pendahuluan ww

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi dari absorbsi adalah proses penyerapan fluida (gas dan likuid) dengan menggunakan suatu penyerap (absorbant) yang berlangsung di dalam suatu kolom (absorber). Di dalam suatu kolom absorber gas yang akan diserap dialirkan pada bagian bottom kolom, sedangkan likuid atau pelarut dialirkan pada bagian top kolom. Hal ini disebabkan karena gas lebih ringan dan mudah menyebar daripada likuid. Sehingga kontak antara likuid dan gas akan berlangsung dengan baik dan mempengaruhi banyaknya gas yang diserap oleh pelarut atau likuid Proses absorbsi dapat dibedakan menjadi 2 bagian : 1) Proses absorbsi yang berlangsung secara fisika terdiri dari absorbsi dan deskripsi. 2) Proses absorbsi yang berlangsung secara kimia, proses ini biasanya disertai oleh reaksi kimia. Pada absorbsi fisika, absorbsi, diserap oleh gaya Van der Waals yang pada permukaan absorbent. Panas absorbsi fisika biasanya rendah dan lapisan yang terjadi pada permukaan absorbent biasanya lebih dari

Upload: hamdan-shd

Post on 19-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDefinisi dari absorbsi adalah proses penyerapan fluida (gas dan likuid) dengan menggunakan suatu penyerap (absorbant) yang berlangsung di dalam suatu kolom (absorber). Di dalam suatu kolom absorber gas yang akan diserap dialirkan pada bagian bottom kolom, sedangkan likuid atau pelarut dialirkan pada bagian top kolom.Hal ini disebabkan karena gas lebih ringan dan mudah menyebar daripada likuid. Sehingga kontak antara likuid dan gas akan berlangsung dengan baik dan mempengaruhi banyaknya gas yang diserap oleh pelarut atau likuidProses absorbsi dapat dibedakan menjadi 2 bagian :1) Proses absorbsi yang berlangsung secara fisika terdiri dari absorbsi dan deskripsi.2) Proses absorbsi yang berlangsung secara kimia, proses ini biasanya disertai oleh reaksi kimia.Pada absorbsi fisika, absorbsi, diserap oleh gaya Van der Waals yang pada permukaan absorbent. Panas absorbsi fisika biasanya rendah dan lapisan yang terjadi pada permukaan absorbent biasanya lebih dari satu molekul. Pada absorbsi kimia terjadi reaksi antara zat yang diserap dan absorbent. Lapisan molekul pada permukaan absorbent hanya satu lapis panas absorbsinya tinggi. Dalam hal-hal tertentu, gas diserap dalam keadaan utuh pada permukaan absorbent. Dalam keadaan ini seperti hidrogen pada permukaan Pt hitam, molekulnya terpecah menjadi atom-atom. 1.2. Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah : 1) Mengetahui prinsip dan cara kerja Weted Wall Absorpsion Column.2) Mengetahui cara menghitung koefisien perpindahan massa dalam likuid (kL)3) Mengetahui aplikasi dari Wetted Wall Absorpsion Column.1.3. PermasalahanMasalah yang akan dibahas dalam percobaan ini adalah :1)Bagaimanakah pengaruh laju aliran udara pada Watted Wall Adsorbtion Column terhadap Koefisien Perpindahan Massa (KL), Reynold Number (Re) dan Sherwood Number (Sh).2) Bagaimanakah pengaruh laju aliran aur pada Watted Wall Adsorbtion Column terhadap Koefisien Perpindahan Massa (KL), Reynold Number (Re) dan Sherwood Number (Sh).1.4.Hipotesa1) Semakin besar laju aliran udara pada Watted Wall Adsorbtion Column maka semakin besar pula Koefisien Perpindahan Massa (KL), Reynold Number (Re) dan Sherwood Number (Sh).2) Semakin besar laju aliran air pada Watted Wall Adsorbtion Column maka semakin besar pula Koefisien Perpindahan Massa (KL), Reynold Number (Re) dan Sherwood Number (Sh).I.5. Manfaat Manfaat dari percobaan ini adalah kita dapat mengetahui dan membandingkan pemakaian laju aliran udara dan air yang berbeda pada watted Wall Adsorbtion Column dan besarnya Koefisien Perpindahan Massa (KL), Reynold Number (Re) dan Sherwood Number (Sh).

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Proses penyerapan gas oleh penyerap atau absorbent dapat terjadi pada kolom absorber. Pada industri-industri kimia, pemakaian kolom absorber disesuaikan dengan kondisi yang diinginkan, maksudnya adalah type atau jenis kolom absorber yang digunakan.Absorpsi gas itu sendiri adalah suatu proses dimana campuran gas dikontakkan dengan liquid dengan tujuan untuk memisahkan satu atau lebih komponen dari gas dan untuk menghasilkan gas dalam liquid. Pada operasi absorpsi gas terjadi perpindahan massa dari fase gas ke liquid. Kecepatan larut gas dalam absorben liquid tergantung pada kesetimbangan yang ada, karena itu diperlukan karakteristik kesetimbangan sistem gas-liquid.Pengertian absorpsi itu sendiri adalah proses penyerapan gas melalui seluruh permukaan zat cair (absorbent). Secara umum absorpsi dikelompokkan menjadi 2, yaitu :1. Absorpsi Fisika: Absorpsi fisika ini disebabkan oleh gaya Van der Wall yang ada di permukaan absorbent. Panas absorpsinya rendah dan lapisan yang terbentuk panda permukaan absorbent lebih dari 1 lapis.2. Absorpsi Kimia: Sedangkan absorpsi kimia terjadi karena adanya reaksi antara zat yang diserap dengan absorbent. Panas absorpsinya tinggi dan lapisan yang terbentuk panda permukaan absorbent hanya 1 lapisan.Laju absorpsi dapat dinyatakan dengan 4 cara yang berbeda yaitu:1. Menggunakan koefisien individual2. Menggunakan koefisien menyeluruh atas dasar fase gas atau zat cair.3. Menggunakan koefisien volumetrik.4. Menggunakan koefisien persatuan luas.Untuk menerangkan lebih jauh, kita akan melihat beberapa tipe dari kolom absorbsi2.1 Type-type kolom AbsorpsiType kolom absorber digolongkan ke dalam beberapa bagian yang masing-masing memiliki klasifikasi dan pemakaian yang berbeda pada operasinya. Dimana pemakaian harus disesuaikan dengan kondisi yang diinginkan. Operasi perpindahan massa dilaksanakan di dalam tower yang di desain untuk kotak dua phase peralatan ini diklasifikasi ke dalam 4 type utama yang metodenya digunakan untuk menghasilkan kontak interphase.2.1.1 Spray TowerSpray tower terdiri dari chamber-chamber besar di mana phase gas mengalir dan masuk serta kontak dengan likuid di dalam spray nozzles. Berikut ini menunjukan aliran phase di dalam spray tower, likuid masuk dalam spray dan jatuh karena gaya gravitasi, serta kontak secara counter curent dengan aliran gas yang masuk. Untuk ketinggian yang rendah, efisiensi ruang spray kira-kira mendekati packed powder, tetapi untuk ketinggian yang melebihi 4 ft efisiensi spray turun dengan cepat. Sedangkan kemungkinan berlakunya interfase aktif yang sangat besar dengan terjadinya sedikit penurunan, panda prakteknya ditemukan ketidakmungkinan untuk mencegah hubungan ini, dan selama permukaan interfase efektif berkurang dengan ketinggian, dan spray tower tidak digunakan secara luas.Spray nozzles didesain untuk aliran likuid yang mempunyai bilangan presure drop besar maupun kecil, untuk aliran likuid yang mempunyai flow rate yang kecil, maka cross area kontaknya harus besar. Laju aliran yang mempunyai drop fals menentukan waktu kontak dan sirkulasinya. Disertai dengan influensasi mass transfer antara dua phase dan harus kontak terus-menerus. Hambatan pada transfer yaitu pada phase gas dikurangi dengan gerakan swirling dari falling likuid droplets. Spray tower digunakan untuk transfer massa larutan gas yang tinggi dimana dikontrol laju perpindahan masa secara normal pada phase gas.Type dari kolom absorber memiliki klasifikasi dan pemakaian yang berbeda-beda pada operasinya. Hal ini harus dipahami secara seksama agar kita dapat lebih memahami lagi sistem absober jeni ini2.1.2 Bubble TowerDi Bubble tower ini, gas terdispersi menjadi phase likuid di dalam fine bubble. Small gas bubble menentukan luas area. Kontak perpindahan massa terjadi di dalam bubble formation dan buble rise up melalui likuid. Arah aliran counter current dimana gas terdispersi di bottom tower. Gerakan bubble mengurangi hambatan likuid-phase. Bubble tower digunakan dengan sistem dimana pengontrol laju dari perpindahan masa pada phase likuid yang absorbsinya adalah relatif phase gas. Mekanisme dasar perpindahan massa terjadi di dalam bubble tower dan demikian juga dengan aliran counter di dalam tank bubble batch dimana gas itu terdispersi di dalam botom tank.2.1.3 Packed TowerPacking yang digunakan pada packed tower adalah untuk memperbesar luas permukaan kontak antara gas dan liquid. Keuntungan dari penggunaan Packed Tower sebenarnya ada banyak, diantaranya sebagai berikut :1. Presure drop aliran gas rendah.2. Dapat lebih ekonomis di dalam operasi cairan korosif karena ditahan untuk packing keramik.3. Biaya column dapat lebih murah dari plate column pada ukuran diameter yang sama.4. Cairan hold up kecil.2.1.4 Plate ColumnPengunan dari plate column lebih luas bila dibandingkan dengan packed column secara spesial untuk destilasi.Keuntungan dari plate column adalah :1. Menyiapkan kontak lebih positif antara dua phase likuid.2. Dapat menghandle cairan lebih besar tanpa terjadi floading.3. Lebih mudah dibersihkan.2.1.5 Wetted Wall ColumnDalam laboratorium, wetted wall telah digunakan oleh sejumlah pekerja dan mereka telah membuktikan pentingnya menentukan berbagai faktor, dan mengadakan basis dari hubungan yang telah dikembangkan untuk packed tower. 2.2 Kriteria Pemilihan SolventApabila tujuan terpenting dalam absorpsi tersebut adalah untuk menghasilkan larutan yang spesifik, misalnya dalam pembuatan asam klorida, solven dispesifikasikan sebagai produk alamiah. Tetapi apabila tujuan terpenting dari proses absorpsi tersebut adalah untuk mengembalikan beberapa unsur pokok dari gas, beberapa pilihan sangatlah memungkinkan. Air, tentunya dapat digunakan sebagai solven termurah dan terbanyak. Tetapi, ada juga karakteristik-karakteristik yang harus diperhatikan antara lain :1. Gas solubility (kelarutan gas) , Kelarutan gas haruslah tinggi, karena selain dapat meningkatkan laju absorpsi juga dapat menurunkan kuantitas solven yang dibutuhkan.2. Volatility Solven, haruslah mempunyai tekanan uap yang rendah, sehingga jika telah keluar dari proses absorpsinya solven tersebut masih merupakan saturated solven. Semakin kecil volatility, maka make up solven akan semakin kecil.3. Corrosiveness (tidak korosif), Konstruksi material yang digunakan untuk peralatan tidak terlalu mahal.4. Cost (harga), Harga dari solven tersebut murah dan selalu tersedia di pasaran.5. Viskosity, Penggunaan solven dengan viskositas rendah lebih menguntungkan karena :a) Mempercepat laju absorpsib) Memperbaiki flooding pada kolom absorpsic) Pressure dropnya rendahd) Transfer panas berlangsung dengan baik 6. Miscellaneous Solven haruslah tidak beracun, tidak mudah terbakar, mengandung bahan kimia yang stabil, dan mempunyai freezing point yang rendah. Type kolom absorber digolongkan ke dalam beberapa bagian yang masing-masing memiliki klasifikasi dan pemakaian yang berbeda pada operasinya. Dimana pemakaian harus disesuaikan dengan kondisi yang diinginkan. 2.3 Perpindahan Massa di dalam Weted-Wall ColumnsData yang paling baik mass-transfer antara luas permukaan pipa dan aliran fluida sebaiknya digunakan wetted wall column, alasan prinsip penggunaan column ini adalah pengamatan perpindahan massa yaitu kontak luas permukaan antara dua phase yang hasilnya bisa akurat. Persamaan dasar panda wetted wall column ada 2, yaitu :2.3.1 Koefisien perpindahan massa untuk aliran gasKoefisien perpindahan massa untuk aliran gas dapat ditunjukkan oleh persamaan :

.................... (1)Dimana :B = densitas likuid B Re = Reynold NumberDAB = massa difusivitas komponen A yang menjadi likuidSc = bilangan number Schmidt.2.3.2 Koefisien perpindahan massa untuk lapisan film (persamaan Vivian dan Peaceman) Koefisien perpindahan massa untuk lapisan film ditunjukkan oleh persamaan Vivian dan Peaceman :

.................... (2)Dimana :z= panjang kotakg= gravitasiRe= Reynold NumberDAB= massa difusivitas komponen A yang menjadi likuid = viskositas likuid BSc= bilangan number Schmidt.4r/ dimana r adalah massa flowrate likuid per unit wetted parameter. Koefisien film likuid terletak antara 10 20 % lebih rendah daripada persamaan teoritis untuk absorbsi di dalam aliran laminar film.2.4 Aliran di dalam PipaKorelasi untuk perpindahan massa pada dinding dalam haruslah mempunyai bentuk yang sama dengan korelasi untuk perpindahan kalor, karena persamaan dasar untuk difusi dan konduksi itu serupa. Persamaan ini merupakan persamaan yang paling sederhana yang cukup cocok dengan data publikasi dalam jangkauan angka reynolds dan angka Schmidt yang cukup luas. Bentuk alternatif dari bentuk korelasi itu didapat dengan membagi persamaan diatas dengan NRe x NSc sehingga menghasilkan faktor jM yang sebagaimana ditunjukkan oleh Chilton dan Colbum sama dengan jH dan juga f/2. Suku (/w) 0,14 biasa 1,0 untuk perpindahan massa karena itu ditinggalkan. Analogi untuk persamaan ini berlaku umum untuk perpindahan kalor dan perpindahan massa dengan pelarutan yang sama.Perluasan analogi ini sehingga menutupi rugi gesek yang dilakukan untuk pipa saja karena semua rugi disini berasal dari gesek kulit saja. Analogi ini tidak berlaku untuk rugi gesek dimana tidak terdapat seret bentuk dari pemisahan aliran, sebagaimana terdapat pada aliran seputar benda. Korelasi yang telah disajikan untuk berbagai kisaran angka Schmidt. Data untuk penguapan beberapa macam zat cair didalam menara didnding basah dikorelasi dengan eksponen yang agak lebih tinggi baik untuk angka Reynold maupun untuk angka Schmidt. Angka Schmidt berkisar antara 0,60 dan 0,25 dan dalam jangkau yang sempit. Perbedaan antara eksponen itu mungkin mempunyai makna fundamental, karena perpindahan ke permukaan zat cair, yang mungkin mempunyai riak dan kegombang mesti berbeda dari permukaan perpindahan padat yang licin. Korelasi untuk perpindahan massa dan angka schmidt yang tinggi (antara 430 100.000) didapat dengan mengukur laju kelarutan didalam tabung asam benzoat didalam air dan zat cair viscous. Perbedaan antara eksponen angka Schmidt dan nilai 1/3 yang biasa mungkin tidak banyak, tapi eksponen angka Reynold jelas lebih besar dari 0,80.2.5 Teori-Teori Pada Absorber2.5.1 Teori FilmTeori film bersifat elementer, semua aliran di dalam aliran fluida turbulen terkonsentrasi dalam suatu stagnant film. Berikutnya terhadap dinding atau batas stasioner fluida, menurut model ini semua driving forerce atau garad konsentrasi untuk mengurangi stagnant film serta konsentrasi di dalam bulk fluida adalah konstan, hal ini dikarenakan oleh adanya turbulen yang tingi. Turbulen yang tingi mengurangi stagnant fluida.Tebal dari film hayalan yang digunakan untuk masa pada kecepatan aliran yang sebanding adalah tidak sama kecuali pada kondisi batas. Dari Reynold analogi, koefisien dari transfer massa banyak digunakan, akan tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan koefisien transfer atau juga apabila dibandingkan dengan koefisien permukan. Dalam teori film ketebalan film efektif ditentukan oleh bagaimana kondisi laminer dan turbulen. Gradien konsentrasi merupakan karakteristik steady state. Persyaratan kontak antara liquid dan gas merupakan persyaratan yang paling sulit dicapai, terutama pada tower yang besar. Secara ideal, terdistribusi dari top packing, mengalir dalam bentuk film tipis dari seluruh permukaan packing turun ke bawah tower. Sebenarnya film tersebut, cenderung menebal pada beberapa tempat dan menipis di tempat lain, sehingga liquid itu mengumpul menjadi arus-arus kecil dan mengalir melalui lintas-lintas tertentu dalam packing. Lebih-lebih pada laju aliran rendah, sebagian besar permukaan mungkin kering atau sedikitnya diliputi oleh film stagnant liquid. Efek ini disebut sebagai chanelling dan merupakan penyebab utama dari unjuk kerja yang kurang memuaskan pada menara berukuran besar.2.5.2 Teori Penetrasi Suatu gelembung gas yang berada pada likuid yang bergerak ke luar dari likuid, dituliskan dalam persamaan menjadi :

.................... (3)Rumus di atas digunakan berdasarkan teori penetrasi. Dimana merupakan waktu yang diperlukan oleh gelembung gas untuk naik dengan jarak tempuh sama dengan jarak gelembung. Teori penetrasi digunakan oleh Higbie untuk menganalisa fase cair. Dalam absorbsi gas dimana cairan diasumsikan sebagai aliran laminer atau stasioner. Higbie mempertimbangkan bahwa transfer di dalam cairan dengan transport molekul unsteady state. Konsep yang dikemukakan oleh Higbie ini menghasilkan suatu persamaan untuk fluks masa pada titik yang berada pada permukan cairan yang diekspose untuk absorpsi gas. Berbeda halnya dengan Danckwerte yang menggunakan konsep unsteady state ini untuk absorpsi di dalam suatu cairan turbulen dengan mengangap random surface renewal. Kemudian Marcello, yang melakukan perbaikan terhadap model film penetrasi. Yaitu dengan kombinasi dari dua model di atas pada Sc yang rendah model film steady state kelihatanya pada Sc yang tinggi. Sedangkan pada model unsteady state surface renewal lebih mengambarkan situasi yang menguntungkan .2.6 Penggunaan AbsorpsiAbsorpsi gas oleh zat padat digunakan pada gas masker. Alat berikut ini berisi arang halus yang, yang berfungsi menyerap gas-gas yang tidak diinginkan, misalnya gas yang beracun. Arang halus yang juga dipergunakan untuk membuat vakum, dengan temperatur yang rendah dapat dibuat vakum sampai 10-4 mm. Grafit yang juga dipergunakan sebagai pelumas karena molekulnya yang pipih sehingga mudah bergeser terhadap satu sama lain.Grafit memang sangat menguntungkan, akan tetapi ternyata bahwa pada temperatur yang tinggi sifat pelumas grafit sangat berkurang dan kembali lagi apabila temperatus direndahkan (dikurangi). Dengan analisis kimia kadang-kadang diperoleh kesulitan, hal ini disebabkan oleh karena adanya daya serap dari beberapa endapan terhadap ion-ion dalam larutan. Berdasarkan kegunaan dari absorber, maka absorber dibagi menjadi :1. Packed Tower Dipilih untuk menangani material yang sangat korosif, liquid yang berbuih, tower yang diameternya besar dan melibatkan pressure drop yang rendah. 2. Plate Tower Dirancang untuk operasi absorpsi gas atau stripping gas yang memiliki banyak persamaan untuk menurunkan angka. Perbedaanya terletak pada pemisahan yang didasarkan pada pemdistribusian berbagai substansi antara fase gas dan liquid ketika seluruh komponen antara dua fase.3. Stirred Tank Digunakan pada sistem reaksi kimia di mana gas akan diabsorpsi terlebih dahulu dan kemudian akan bereaksi dengan suatu komponen dengan larutan. Alat ini memiliki kelebihan ketika reaksi berjalan lambat, dalam hal ini pada fase liquid, sehingga membutuhkan residence time yang lama dibandingkan dengan waktu yang disediakan.4. Sparged Tower Mempunyai efisien dan massanya lebih rendah dibandingkan stirred tank.5. Spray Chamber Digunakan untuk skala besar dengan sistem dasarnya untuk mengalirkan SO2 dari boiler gas buangan yang dikeluarkan dari stasiun pembakaran batubara.6. Venturi Scrubber Umumnya digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan partikel dari aliran gas ke penyerapan uap terlarut.7. Falling Film Absorber Tipe ini sangat cocok untuk skala besar atau komersil di mana panas yang diperbolehkan selama absorpsi sangat tinggi. Absorpsi gas adalah operasi di mana campuran gas dikontakkan dengan liquid untuk tujuan melewatkan suatu komposisi gas atau lebih dan menghasilkan larutan gas dalam liguid. Pada operasi absorpsi gas terjadi perpindahan massa dari fase gas ke liquid. Kecepatan larut gas dalam absorben liquid tergantung pada kesetimbangan yang ada, karena itu diperlukan karakteristik kesetimbangan sistem gas-liquid.2.6.1 Sistem Dua Komponen Bila sejumlah gas tunggal dikontakkan dengan liquid yang tidak mudah menguap, yang akan larut sampai tercapai keadaan setimbang. Konsentrasi gas yang larut disebut kelarutan gas pada kondisi temperatur dan tekanan yang ada. Pada T tetap, kelarutan gas akan bertambah bila P dinaikkan pada absorben yang sama. Gas yang berbeda mempunyai kelarutan yang berbeda. Pada umumnya kelarutan gas akan menurun bila T dinaikkan.2.6.2 Sistem MultikomponenBila campuran gas dikontakkan dengan liquid pada kondisi tertentu, kelarutan setimbang, gas tidak akan saling mempengaruhi kelarutan gas, yang dinyatakan dalam tekanan parsiil dalam campuran gas. Bila dalam campuran gas ada gas yang sukar larut maka kelarutan gas ini tidak mempengaruhi kelarutan gas yang mudah larut. Pada beberapa komponen dalam campuran gas mudah larut dalam liquid, kelarutan masing-masing gas tidak saling mempengaruhi bila gas tidak dipengaruhi oleh sifat liquid. Ini hanya terjadi pada larutan ideal. Karakteristik larutan ideal yaitu:1. Gaya rata-rata tolak menolak dan tarik menarik dalam larutan tidak berubah, dalam campuran bahan, volume larutan berubah secara linear.2. Pada pencampuran bahan tidak ada panas yang diserap maupun yang dilepaskan.3. Tekanan uap total larutan berubah secara linear dengan komposisi.Suatu alat yang banyak digunakan dalam absorpsi gas dan beberapa operasi lain ialah menara isian. Alat ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk sekunder atau menara yang dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian bawah, pemasukan zat cair dan distributornya pada bagian atas, sedang pengeluaran gas dan zat cair masing-masing pada bagian atas dan bagian bawah serta tower packing. Penyangga itu harus mempunyai fraksi ruang terbuka yang cukup besar untuk mencegah terjadinya pembanjiran pada piring penyangga itu. Zat cair yang masuk disebut weak liquor berupa pelarut murni atau larutan encer zat terlarut di dalam pelarut, didistribusikan di atas isian itu dengan distributor, sehingga pada operasi yang ideal membebaskan permukaan isian secara seragam. Gas yang mengandung zat terlarut disebut fat gas, masuk ke ruang pendistribusian yang terdapat di bawah isian dan mengalir ke atas melalui celah-celah antara isian berlawanan arah dengan aliran zat cair. Isian itu memberikan permukaan yang luas untuk kontak zatcair dan gas serta membantu terjadinya kontak antara kedua fase.Persyaratan pokok yang diperlukan untuk isian menara ialah:1. Harus tidak bereaksi kimia dengan fluida di dalam menara 2. Harus kuat, tetapi tidak terlalu berat.3. Harus mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu banyak zat cair yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan terlalu tinggi.4. Harus memungkinkan terjadinya kontak yang memuaskan antara zat cair dengan gas.5. Harus tidak terlalu mahal.Prinsip-prinsip absorpsi tergantung pada banyaknya gas atau zat cair yang akan diolah sifat-sifatnya, rasio antara kedua arus itu, tingkat perubahan konsentrasi dan pada laju perpindahan massa persatuan volume isian. Laju optimum zat cair untuk absorpsi didapatkan dengan menyeimbangkan biaya operasi untuk kedua unit dan baiaya tetap untuk peralatan. Bila gas hanya diumpankan ke dalam menara absorpsi, suhu di dalam menara itu berubah secara menyolok dari dasar menara ke puncaknya. Kalor absorpsi zat terlarut menyebabkan naiknya suhu larutan, penguapan pelarut cenderung menyebabkan suhu turun. Efeknya secara menyeluruh ialah peningkatan suhu larutan, tetapi di dekat dasar kolom suhu itu bisa sampai melewati maksimum. Bentuk profil suhu bergantung pada laju penyerapan zat terlarut, penguapan dan kondensasi pelarut, serta perpindahan kalor antara kedua fase.Laju absorpsi dapat dinyatakan dengan 4 cara yang berbeda yaitu:5. Menggunakan koefisien individual6. Menggunakan koefisien menyeluruh atas dasar fase gas atau zat cair.7. Menggunakan koefisien volumetrik.8. Menggunakan koefisien persatuan luas.

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Bahan yang Digunakan1. Air2. Udara3.2 Alat-alat yang digunakanWetted Wall Absorption Column terdiri dari :1. Tabung 1 berupa kolom Deoksigenator merupakan tabung bebas O2.2. Pompa 1 berfungsi untuk mengalirkan ke kolom deoksigenator.3. Pompa 2 berfungsi untuk menyedot air dan dialirkan ke flowmeter air.4. Kompressor berfungsi untuk menyedot udara.5. Tabung 2 berupa wetted wall yang merupakan tempat terjadinya absorpsi dan adanya aliran film.6. Sensor probe inlet dan outlet berfungsi untuk mendeteksi O2 yang terserap.3.3 Prosedur Percobaan1. Tekan tombol power lalu tekan tombol supply2. Tekan tombol pump 1untuk mengalirkan air dari bak penampung ke kolom deoksigenator3. Atur flowmetter untuk air sesuai dengan laju alir yang ditetapkan4. Bila kolom deoksigenator penuh dengan air, hidupkan pump 2 yang berfungsi untuk menyedot air dan dialirkan ke flowmetter dan sensor probe dimana alat ini digunakan untuk menghitung laju alir air dan O2 yang terserap dari inlet.5. Kemudian air akan mengalir ke puncak Wetted Wall Absorption Colomn dan selanjutnya akan turun dari puncak ke dasar kolom secara laminer yang berupa lapisan tipis (film)6. Bersamaan dengan itu, O2 mengalir dari dasar kolom setelah terlebih dahulu dipompakan udara oleh Komperessor melalui cakram yang mendistribusi udara ke kolom sehingga O2 naik ke atas dan sebaliknya film turun ke bawah secara counter current. Udara yang dialirkan oleh kompressor sebelumnya masuk dalam flowmeter udara untuk menghitung laju alir udara.7. Kemudian air yang sudah bebas O2 masuk ke sensor probe untuk menghitung O2 outlet. Dimana kedua alat ini dihubungkan dengan DO meter.