pendalaman materi bahasa indonesia sd tentang mendengarkan cerita dan berita edit
TRANSCRIPT
Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Tentang Mendengarkan Cerita dan Berita
Oleh:
Syamsul Ma’arif, M.Ag
DEPARTEMEN AGAMA RI
BADAN LITBANG AGAMA DAN DIKLAT KEAGAMAAN
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN
JAKARTA 2009
0
Kata Pengantar
Pendidikan merupakan kebutuhan hidup, pendidikan juga berfungsi dalam
memainkan peranan sosial atau dukungan terhadap pertumbuhan dan juga memandu
perjalan umat manusia, baik itu perorangan, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini
lazim disebut education is the necessity of life as social function, as growth, as
direction. Maka posisi pendidikan menjadi sebuah kegiatan yang merangkum
kepentingan jangka panjang atau masa depan bangsa dan negara.
Pendidikan di Indonesia menempati posisi penting dalam konfigurasi sistem
kurikulum nasional. Hal ini sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pasal 31 yang menyebutkan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkan mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.
Dari amanat perundang-undangan tersebut di atas, maka mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang diberikan mempunyai fungsi yang sangat penting terhadap
pembentukan karakter dan perilaku bagi peserta didik bersosialisasi dan berinteraksi
juga dalam memahami segala sesuatu yang mampu ditangkap oleh peserta didik.
Berbahasa adalah berbudaya dan berperadaban, oleh karenanya mata pelajaran bahasa
indonesia sudah seharusnya mampu membentuk mental anak bangsa yang selaras
dengan budaya bangsa indonesia yang terampil, ber etika dan pekerja keras.
Meskipun demikian, tampaknya pendidikan Bahasa Indonesia sejauh ini
hasilnya masih jauh dari harapan. Pendidikan Bahasa Indonesia masih belum mampu
mencerminkan moral Bangsa Indonesia yang beretika tinggi. Kondisi yang demikian
tentunya menjadi dorongan sekaligus tantangan khususnya bagi guru/rumpun mata
pelajaran Bahasa Indonesia untuk selalu membenahi diri dan meningkatkan
kompetensinya agar mampu menanamkan nilai-nilai etika sosial yang arif dalam
berbahasa dan berbudaya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kepada peserta
didiknya.
1
Modul Pendalaman Materi Bahasa Indonesia ini, disusun sebagai bahan
orientasi dasar bagi para tenaga pendidikan khususnya guru rumpun/mata pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD). Namun, secara khusus, modul ini dijadikan
sebagai salah satu bahan ajar dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), bagi
para tenaga pendidikan. Dengan harapan setelah mengikuti diklat, para guru agama
memiliki pemahaman komprehensif tentang materi Bahasa Indonesia dengan model
pengembangan pendidikan yang lebih komunikatif, analitis, dan transformatif.
Selain itu, diharapakan para guru agama akan semakin kreatif dalam menjawab
berbagai tantangan di atas, dalam hal cara pengajaran materi Bahasa Indonesia
dengan lebih “bermakna” dengan lebih menekankan pada aspek keseimbangan dan
pengembangkan kecerdasan anak secara menyeluruh. Hal itu agar apa yang menjadi
tujuan dari pendidikan etika sosial dalam berkomunikasi yang santun dan arif di
Indonesai akan tercapai.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang. .............................................................................1
B. Deskripsi singkat ..........................................................................4
C. Standar kompetensi ......................................................................5
D. Peta Konsep...................................................................................6
E. Manfaat/Relevansi ........................................................................8
F. Tujuan Pembelajaran.....................................................................9
G. Petunjuk penggunaan modul ........................................................9
BAB II : MENDENGARKAN CERITA DAN BERITA
A. Kompetensi Dasar.........................................................................11
B. Materi pokok ................................................................................11
C. Uraian Materi.................................................................................12
D. Rangkuman ...................................................................................82
E. Latihan/Tugas................................................................................83
F. Tugas Mandiri...............................................................................88
G. Tugas Kelompok...........................................................................88
BAB III : PENUTUP dan EVALUASI
A. Penutup..........................................................................................89
B. Evaluasi.........................................................................................90
Daftar Pustaka
Datar Gambar
Kunci jawaban
lampiran
3
B AB : I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah yang utama dan terutama di dalam kehidupan masa
sekarang ini. Sejauh kita memandang, maka harus sejauh itulah kita harus
melengkapi diri kita dengan berbagai pendidikan. Artinya masa depan seseorang
sangat tergantung pada tingkat pendidikan yang dimiliki, semakin matang
pendidikan seseorang, maka akan semakin siap dalam menghadapi masa depan.
Sebaliknya, minimnya pendidikan yang dimiliki seseorang akan semakin
mempersulit langkah dalam kehidupan ini.
Sungguh suatu kenyataan jika pendidikan merupakan kebutuhan bagi
setiap orang. Tak salah jika ada pepatah “Jika ingin kemakmuran 1 tahun,
tumbuhkanlah benih. Jika ingin kemakmuran 10 tahun, tumbuhkanlah pohon. Jika
ingin kemakmuran 100 tahun, tumbuhkanlah (didiklah) manusia.” Konfusius (551
SM-479).
Dalam dataran yang lebih luas, pendidikan merupakan pondasi utama
dalam merajut mentalitas bangsa. Jika rendah mutu pendidikan dari suatu bangsa,
maka sudah dapat dipastikan akan terjadi kemerosotan masa depan. Kemerosotan
ini dimulai dari masing-masing personal, yang tidak ada kepedulian terhadap
pendidikan. sebagai contoh, bangsa kita Indonesia saat itu berhasil dijajah oleh
Belanda maupun Jepang selama 3,5 abad tidak lain adalah karena masih
terkondisikan dalam suasana kebodohan.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting. Tentunya dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu sesuai dengan amanah di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia alinea ke 4 yang
berbunyi “ikut mencerdaskan kehidupan bangsa”, disinilah sesungguhnya letak
urgensi pendidikan bagi bangsa ini. Tentu saja dengan harapan dan tujuan jangka
panjang yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
4
Dengan demikian pedidikan menduduki garda depan dalam membentuk
kepribadian bangsa. Pendidikan membawa muatan tidak hanya ideologis, nilai
maupun moral. Pendidikan berarti sangat luas, segala sesuatu yang menyentuh
aspek psikologis, afektif maupun Psikomotorik. Pendidikan tidak hanya melayani
kecerdasan akal, tetapi juga meliputi kecerdasan dalam proses, hasil dan
kekaryaan (hasil cipta) yang berkulitas tinggi. Pendidikan suatu saat juga
mempunyai fungsi menunjukkan pada manusia apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan.
Pendidikan memberikan batasan-batasan tentang mengapa dan bagaimana
melakukan sesuatu, membawa manusia mencerdasi segala sesuatu yang ada di
sekelilingnya. Nyata, bahwa pendidikan membawa manusia pada peradaban yang
lebih tinggi, yang menempatkan manusia sebagai kholifah fil Ardl, sebagai
pemegang amanah dan mampu menjaga kelestarian kehidupan.
Dengan pendidikan, menuntut penggunaan pemikiran untuk aktif bekerja
dan mendapatkan pengetahuan baru. Sementara dengan pengetahuan, manusia
akan tahu bagaimana makan, minum. Bagaimana memperolehnya, makan ataupun
minum, atau dari mana makanan bearasal. Ilmu Pengetahuan akan memberikan
alat sensor bagi setiap subyek yang ditangkap oleh indera manusia. Tidak hanya
itu, pengetahuan juga akan membimbing manusia bagaimana beragama, ber
Tuhan, dan bersikap pada Tuhannya. Itulah betapa bermanfaatnya pendidikan dan
Ilmu pengetahuan. Sehingga tidak heran kenapa ada derajat tersendiri bagi kaum
yang berilmu, lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu.
Dalam Dunia Pendidikan bahasa merupakan sarana untuk saling
berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta
untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah
satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. mata pelajaran Bahasa Indonesia
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-
nilai kemanusiaan.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan di semua jenjang pendidikan
formal. Dengan demikian diperlukan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi
sosial, media pengembangan ilmu dan alat pemersatu bangsa. Daerah/sekolah
5
dapat secara efektif menjabarkan standar kompetensi sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia bersumber pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi
dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai
kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengupayakan
peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta
menghargai karya cipta bangsa Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia memberikan akses
pada situasi lokal dan global yang menekankan keterbukaan, kemasadepanan, dan
kesejagatan. Dengan demikian siswa menjadi terbuka terhadap beragam informasi
dan dapat menyaring yang berguna, belajar menjadi diri sendiri, dan menyadari
akan eksistensi budayanya sehingga tidak tercabut dari lingkungannya.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia mengupayakan siswa
dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, minat,
serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya bangsa sendiri. Pada
sisi lain sekolah atau daerah dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan
keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia.
Berdasar pada sepenggal uraian diatas, maka sudah seharusnya setiap
peserta didik dibekali dengan kepiawaian dalam berbahasa, sebab dengan begitu
peserta didik akan mampu memahami etika berinteraksi dan berkomunikasi
sehingga peserta didik akan dengan mudah dapat menguasai apa saja yang akan di
pelajari.
6
B. Deskripsi Singkat
Modul ini berisi pendalaman Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi
tentang Mendengarkan Cerita dan Berita. Adapun sebagai gambaran dasarnya
yaitu:
Pertama, tahap awal dalam belajar adalah bagimana kita mampu
memahami judul atau tema apa yang kita dengarkan dan media apa yang
digunakan untuk menyampaikan cerita atau berita, baru kemudian kita
menemukan apa maksud dan tujuan dari apa yang kita dengarkan. Baik itu dalam
bentuk cerita ataupun berita.
Kedua, dalam cerita ataupun berita yang kita dengar, sudah barang tentu
didalamnya terdapat suatu pesan yang akan disampaikan. Yang kemudian menjadi
persoalan adalah bagaimana caranya agar kita dengan mudah dapat menangkap
pesan tersebut. Untuk dapat menangkap pesan yang terdapat pada suatu cerita atau
berita, maka langkah pertama yang dilakukan adalah memahami dan
mengidentifikasi alur atau struktur cerita atau berita tersebut.
Ketiga, setelah mengutahui cara menangkap pesan dari apa yang kita
dengar, yang menjadi langkah selanjutnya adalah kita harus mendefinisikan dan
menemukan ide dasar dari pesan yang telah kita ketahui. Pesan yang kita tangkap
bersifat positif atau negatif ataukah bermakna perintah atau larangan.
Keempat, yang lebih mendasar dari tahap proses Mendengarkan Cerita dan
Berita adalah apa yang akan kita sampaikan sebagi tahap umpan balik (interaktif),
setelah kita mampu menerima pesan dan mendefinisikan atau yang kita nilai dari
apa yang kita dengarkan dari cerita ataupu berita.
7
C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
Dari berbagai penjelasan diatas, Standar kompetensi dari pelajaran
Bahasa Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan Berita adalah: Siswa Mampu
Mendengarkan Cerita dan Berita dan memahami ragam wacana.
Adapun Komptensi dasar yang ingin dicapai dari pelajaran Bahasa
Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan Berita adalah sebagai berikut:
1. Siswa mampu mengidentifikasi tema dan media penyampai cerita
atau berita yang didengar.
2. Siswa mampu Menyampaikan isi cerita atau berita dari berbagai
sudut pandang sesuai dengan bahasa siswa sendiri.
3. Siswa mampu menyimpulkan isi atau pesan yang tersampaikan
4. Siswa mampu Menanggapi isi atau pesan dari cerita atau berita yang
tersampaikan (umpan balik)
Dari uraian standar kompetensi dan Kompetensi dasar tersebut dapat kita
turunkan menjadi capaian-capaian pengajaran yang lebih spesifik berupa
indikator-indikator keberhasilan, antara lain:
1. Siswa mampu memahami tema cerita atau berita yang didengar.
2. Siswa mampu memahami media penyampaian cerita atau berita.
3. Siswa mampu menemukan pesan yang tersampaikan dalam cerita
auat berita.
4. Siswa mampu mendefinisikan dan menyimpulkan sifat dan makna
dari pesan tersebut yang tersampaikan
5. Siswa mampu menyampaikan dengan bahasa mereka dari cerita atau
berita yang dia dengar.
6. Siswa mampu memberi penilaian atas sifat dan makna dari pesan
yang dia tangkap dari cerita atau berita yang di dengar.
7. Siswa mampu menyampaikan hasil penilaian dari cerita dan berita
yang dengar
8
D. Peta Konsep
Mendengarkan adalah salah satu tahap awal dari proses bersosialisasi dan
berinteraksi antar sesama, oleh karena itulal manusia dapat di katakan sedang
menjalani kodratnya sebagai mahluk sosial yang harus saling menghargai, saling
memahami dan bantu-membatu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Untuk dapat memahami apa maksud atau keinginan seseorang tentunya
kita harus belajar memahami cara penyampaian seseorang baik itu yang
disampaikan dalam bentuk cerita ataupun yang disampaikan dalam bentuk berita
begitu juga sebaliknya.
Cerita dan Berita. Cerita adalah proses penyampaian pesan yang di
kemas dalam bentuk sastra bahasa baik itu yang berbentu Fiksi ataupun nonfiksi,
dan biasanya cerita disampaikan sebagai penguat dari inti berita atau pesan yang
akan disampaikan. Mendengarkan cerita berati juga menyampaikan suatu pesan
dengan benar-benar memperhatikan kapasitas si penerima pesan sehingga si
penerima pesan dapat lebih maksimal dalam menerima pesan. Berita adalah
proses penyampaian pesan yang lebih menekankan pada tingkan validitas dari
kabar atau pesan yang ingin di sampaikan dan berita seringkali disampaikan atau
di sajikan secara lugas.
untuk memahami isi cerita atau berita tahap awal yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi jenis cerita dan sifat-sifat berita, selain jenis cerita dan
sifat-sifat berita, tentunya yang lebih mendasar pada materi mendengarkan cerita
dan berita adalah bagai mana cara kita untuk bisa menangkap maksud dan pesan
dari cerita dan berita yang disampaikan melalui media lisan, yaitu kemampuan
kita dalam memahami sesuatu dari apa yang kita dengar, apakah itu dalam bentuk
cerita atau berita.
Tahap selanjutnya dari proses maksimalisasi penerimaan pesan adalah
memberikan penilaian terhadap pesan yang kita tangkap dari cerita atau berita
yang kita dengar, baru kemudia kita di tuntut untuk dapat menyampaikan
tanggapan dari hasil penilaian kita sebagai tahap komunikasi interaktif (umpan
balik).
9
ALUR KONSEP
10
MenemukanPesan yang terkandung dalam
ceita/berita
Cerita/berita
Menidentifikasi dan menemukan pokok pikiran
cerita/berita
menyampaikan cerita/berita
Penilaian Sifat dan makna cerita/berita
Menyampaikan penilaian Sifat dan makna dari
cerita/berita
MENDENGARKAN
SISWA
Relevansi/Manfaat
Modul pembelajaran Bahasa Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan
Berita ini disusun berdasarkan ketentuan kurikulum terbaru dari Departemen
Pendidikan NasionalMenteri Pendidikan Permen Nomor 34 Tahun 2008. karena
itu, standar isi dan standar kompetensinya relevan dengan tuntutan kebutuhan
praktis guru di lapangan.
Modul ini, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi oleh guru Pengajar
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) dalam melaksanakan tugas
pembelajaran di kelas. Uraian substansi materi akan bermanfaat bagi guru dalam
merancang model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan sistematis.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Beberapa Manfaat dari modul ini antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru Pengajar Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) dalam menerapkan dan mengembangkan
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi Mendengarkan Cerita dan
Berita.
2. Memperkaya wawasan guru tentang materi pelajaran Bahasa Indonesia
khususnya materi Mendengarkan Cerita dan Berita.
3. Dengan modul ini guru dapat dengan mudah mengurai hal-hal pokok
yang berkaitan dengan materi Mendengarkan Cerita dan Berita.
4. Dengan modul ini diharapkan dapat menjadikan proses pembelajaran
materi Bahasa Indonesia lebih efektif, kreatif dan komprehensif.
5. Diharapkan Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI)
tapat memanfaatkan modul ini sebagai referensi untuk semakin meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengasah kemampuan analisa terhadap fakta atau
kejadian di lingkungan sekitarnya dalam kehirupan sehari-hari.
6. Sebagai bahan kajian dalam pengembangan modul-modul yang lain
yang lebih baik.
11
E. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari modul ini para peserta diklat diharapkan mampu
memahami konsep-konsep dari materi Mendengarkan Cerita dan Berita. Modul
ini merupakan sarana bagi guru Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
(SD/MI) untuk membekali peserta didik dengan etika berinteraksi sosial dan
memperkuat daya tangkap siswa dalam menerima sesagala sesuatu yang dia
pelajari.
Dengan bekal tersebut, peserta didik diharapkan mampu berfikir kreatif
dan peka terhadap dinamika lingkungan, sehingga diharapkan peserta didik sudah
sejak dini belajar unuk memahami dan membedakan mana yang positif dan yang
negatif.
Secara khusus tujuan pembelajaran ini adalah agar peserta diklat dapat:
1. Memahami uraian materi tentang Mendengarkan Cerita dan Berita.
2. Mengambil nilai dan makna yang terdapat dalam konsep
Mendengarkan Cerita dan Berita.
3. Memberikan wacana, wawasan dan ilmu pengetahuan baru dalam
memahami konsep Mendengarkan Cerita dan Berita.
4. Mengembangkan kandungan maksud, nilai dan makna dari apa
yang terdapat dalam konsep Mendengarkan Cerita dan Berita.
F. Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini berisi 3 bab dengan perincian sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan berisi tentang; Latar belakang, Deskripsi singkat,
Standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator, Peta/konsep,
Manfaat/relevansi, Tujuan pembelajaran, Manfaat dan Petunjuk penggunaan
modul.
Bab II : Konsep tentang Mendengarkan Cerita dan Berita untuk sekolah
dasar (SD/MI) berisi; Kompetensi dasar, Materi pokok, Uraian materi,
Rangkuman, latihan tugas, tes mandiri.
Bab III Penutup dan Evaluasi; memuat Kata penutup, Evaluasi; memuat
maksud dan tujuan Evaluasi, Materi Evaluasi, dan soal-soal Evaluasi
12
Dalam hal ini, peserta diklat diharapkan mengikuti langkah demi langkah
setiap bagian dari modul ini, agar materi dapat dikuasai dengan baik, benar dan
sistematis. Pada bab II, para peserta diklat diharapkan mampu mengembangkan
materi pembelajaran secara kreatif. Karena itu, partisipasi dan peran aktif dari
peserta diklat sangat dibutuhkan. Partisipasi dan peran aktif tersebut bisa
diwujudkan dalam bentuk diskusi, tanya jawab, dan lainnya.
Selanjutnya, pada sub bagian tes mandiri berisikan tentang rangkaian tes
yang bisa digunakan, selain untuk peserta diklat khususnya dalam latihan
penguasaan substansi materi, juga sebagai bahan untuk tes peserta didik. Yang
perlu menjadi perhatian bagi peserta diklat, dan atau para guru yang menggunakan
modul ini, bahwa modul ini merupakan media pembelajaran sekaligus media
referensi untuk pengembangan guru Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
(SD/MI) dalam proses pendalaman materi ajar tentang Mendengarkan Cerita dan
Berita.
13
B AB : II
PEMBELAJARAN :
Mendengarkan Cerita dan Berita
A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator
Sebelum memasuki pada kompetensi dasar ada baiknya kita ingat kembali
standar kompetensi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini yaitu : Siswa
Mampu Mendengarkan Cerita dan Berita dan memahami ragam wacana
melalui apa yang didengar.
Adapun Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dari pelajaran Bahasa
Indonesia materi Mendengarkan Cerita dan Berita adalah sebagai berikut:
1. Siswa mampu mengidentifikasi tema dan media penyampai cerita
atau berita yang didengar.
2. Siswa mampu Menyampaikan isi cerita atau berita dari berbagai
sudut pandang
3. Siswa mampu menyimpulkan isi atau pesan yang tersampaikan
4. Siswa mampu Menanggapi isi atau pesan dari cerita atau berita yang
tersampaikan (umpan balik)
B. Materi Pokok
Dari uraian Standar kompetensi dan Kompetensi dasar tersebut dapat kita
turunkan menjadi capaian-capaian pengajaran yang lebih spesifik berupa
indikator-indikator keberhasilan, antara lain:
1. Siswa mampu memahami tema cerita atau berita yang
didengar.
2. Siswa mampu memahami media penyampaian cerita atau
berita.
3. Siswa mampu menemukan pesan yang tersampaikan dalam
cerita auat berita.
4. Siswa mampu mendefinisikan dan menyimpulkan sifat dan
makna dari pesan tersebut yang tersampaikan
14
5. Siswa mampu menyampaikan dengan bahasa mereka dari
cerita atau berita yang dia dengar.
6. Siswa mampu memberi penilaian atas sifat dan makna dari
pesan yang dia tangkap dari cerita atau berita yang di dengar.
7. Siswa mampu menyampaikan hasil penilaian dari cerita dan
berita
C. Uraian Materi
Hal pertama dan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru Pengajar
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) adalah menyadari bahwasanya,
masing-masing anak didik memiliki tingkat pemahaman, kecerdasan, dan daya
pikir yang berbeda-beda tentang materi Mendengarkan Cerita dan Berita. Ada
sebagian anak yang bisa dengan mudah menangkap alur dan inti crita atau berita,
namun ada juga yang membutuhkan penjelasan yang belih extra sehingga alur dan
inti cerita atau berita dapat dipahami oleh peserta didik yang sebagian lagi.
Karena itulah, perbedaan pengalaman dan pengetahuan anak tentang
kemampuan daya tangkap hendaknya menjadi perhatian dan pertimbangan guru
Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD/MI) dalam menyampaikan
materi yang berkenaan dengan masalah kemampuan memahami melalui
mendengar cerita atau berita. Dengan harapan nantinya anak-anak didik akan
mampu memahami materi tentang Mendengarkan Cerita dan Berita dengan baik.
Hal ini dapat dikatakan bahwa seorang guru Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar (SD/MI) harus mampu melakukan identifikasi atas kemampuan masing-
masing peserta didik agar dapat lebih memudahkan dalam penyampaian materi
yang akan diajarkan.
Dalam proses menyampaikan materi tentang Mendengarkan Cerita dan
Berita, guru bisa berpijak dan mengacu pada bahan-bahan tertulis, seperti cerita-
cerita rakyar atau dongeng rakyat. Selain itu, guru juga bisa mengajak peserta
didik untuk belajar mencari referensi lain terkait dengan materi ajar yang sedang
dibahas. Hal yang kemudian dapat dilakukan adalah belajar menganalisis
kejadian-kejadian sehari-hari yang dialami peserta didik yang ada kaitannya
dengan materi Mendengarkan Cerita dan Berita, Seperti peserta didik dianjurkan
untuk mendengarkan dan mencatat isi pidato, semisal pidato dari bapak kepala
15
sekolah. Disamping itu juga, guru dalam menyampaikan materi dapat memulainya
lewat kisah-kisah, maupun menceritakan berbagai sejarah yang erat kaitannya
dengan masalah Mendengarkan Cerita dan Berita.
Metode semacam diatas seringkali menjadikan peserta didik lebih mudah
dalam menangkap dan memahami materi yang sedang diajarkan. Karena di usia
yang masih dalam tahap perkembangan peserta didik kebanyakan masih menyukai
metode mendengarkan cerita dari seorang guru. Akan tetapi hal tersebut juga
bergantung kepada guru itu sendiri bagaimana mengemas sebuah kisah yang
berkaitan erat dengan materi Mendengarkan Cerita dan Berita agar mudah
dipahami oleh peserta didik.
Selain itu, faktor lain yang sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan
proses pembelajaran adalah penggunaan media dan sumber belajar. Dalam hal ini
guru diharapkan mampu menguasai serta dapat menggunakan media dan sumber
belajar yang sesuai dengan tema yaitu mengenai Mendengarkan Cerita dan Berita.
Dalam proses pembelajaran maka ada hal-hal yang harus dilakukan oleh
seorang guru agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Hal-hal
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal yang sangat menentukan
jalannya proses belajar mengajar. Mulailah dengan melakukan appersepsi.
Yakni guru melakukan penjajagan sejauh mana peserta didik telah mengetahui
dan memahami materi tentang Mendengarkan Cerita dan Berita. Appersepsi
dilakukan oleh seorang guru dengan harapan dan tujuan untuk menghasilkan
informasi sejauh mana pemahaman dan pengetahuan peserta didik tentang
materi Mendengarkan Cerita dan Berita sebelum guru menyampaikan materi
lebih lanjut.
Misalnya, guru bisa bertanya kepada para siswa: “apa pesan dari
pidato bapak kepala sekolah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
kemarin?”, “apa manfaat yang dapat anak-anak ambil dari memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW?”. Guru juga bisa memberikan satu cerita atau
kisah dari masa lalu atau berita tentang musibah, misalnya berita mengenai
16
sebab-sebab terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor,dll kesemuanya
merupakan bagian dari materi mengani Mendengarkan Cerita dan Berita.
Setelah itu, guru dapat bertanya kepada siswa, “apa yang menyebabkan
terjadinya banjir dan tanah longsor?”. Cara lain yang dapat digunakan oleh
guru dalam memancing kemampuan dan pengetahuan siswa tentang
Mendengarkan Cerita dan Berita adalah guru meminta salah satu siswa untuk
menceritakan ulang cerita yang tadi di ceritakan oleh guru dengan
menggunakan bahasa siswa sendiri, kemudian masing-masing siswa diminta
untuk membuat satu pertanyaan dan jawabannya adalah berasal dari siswa
yang lainnya. Ini merupakan metode untuk mengetahui kekritisan siswa dalam
memahami materi yang akan dibahas.
2. Materi Inti
Proses pemberian materi merupakan acara inti dari sebuah kegiatan
belajar mengajar. Dimana berhasil tidaknya materi tersebut dapat dikuasai dan
dipahami oleh peserta didik sangat tergantung pada kemampuan guru dalam
melakukan transfer materi. Dan tentunya materi inti ini dikembangkan dengan
berdasarkan indikator-indikator yang hendak dicapai dari pembelajaran
Mendengarkan Cerita dan Berita
MENDENGARKAN CERITA
PEDAGANG YANG TIDAK JUJUR
Tersebutlah kisah seorang bernama Buyung. Sudah kurang lebih dua tahun, dia
mencari nafkah dengan berdagang. Lumayan sekadar untuk menutup kebutuhan
sehari-hari. Namun, tidak setiap hari dagangan Buyung itu laku. Segala sesuatu itu
membutuhkan kesabaran.
Pagi ini, Buyung ke rumah seorang saudagar kaya di kampungnya. Di sana, dia
mengambil beberapa potong kain untuk dijual. Dengan teliti, dia memilih kain yang
menurutnya bagus dan mudah laku.
17
”Tuan, saya berangkat,” kata Buyung kepada saudagar kaya itu. Buyung mulai
berjalan menjajakan kain. Semua kampung dia lewati. Namun, belum satu pun kain
terjual. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah pohon. Ketika
beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan kain dagangannya. Kemudian, dia melipat
kembali kain-kain itu sambil menyembunyikan sebagian kain di tempatlain. Dalam
keadaan lelah, dia kembali ke rumah saudagar itu.
“Mengapa sudah kembali dari berdagang? Apakah daganganmu habis terjual?”
tanya saudagar.
“Dagangan saya memang laku sebagian,” jawab Buyung pelan.
”Bagus kalau begitu, tetapi kenapa cepat pulang?” tanya saudagar lagi.
”Beberapa kain dirampok orang jahat,” jawab Buyung sambil menyerahkan sisa
kain.
”Kasihan sekali kamu, Buyung!” ujar saudagar sambil meneliti kain-kainnya.
Buyung pulang dengan hati girang. Dalam hatinya dia berkata, betapa
mudahnya saudagar kaya itu dibohongi.
Setibanya di rumah, Buyung menyimpan sisa kain itu di tempat yang aman.
Kepada istrinya, dia mengaku telah dirampok.
Suatu hari,istrisi Buyung menemukan kain-kain lain yang disembunyikan oleh
Buyung. Ia merasa penasaran dengan kain-kain itu.
Setelah sekian lama menyimpan kain-kain milik saudagar itu, Buyung tetap
merasa gelisah. Takut suatu ketika ketahuan oleh saudagar. Ia pun tidak tahu jika istrinya
sudah tahu soal kain-kain itu.
Pada suatu hari, saudagar itu mengundang penduduk kampung untuk merayakan
pesta. Buyung pun diundang. Dalam pesta itu, saudagar mendekati Buyung sambil
berkata sopan, ”Aku tahu orang yang telah merampok kain itu
18
Sikap sopan saudagar itu justru membuat Buyung gugup.
” I tu wanita yang mengaku telah menemukan kain yang dirampok,” lanjut
saudagar sambil menunjuk seorang wanita, yang tiada lain istri Buyung.
”Bukankah wanita i tu is t r imu, Buyung? Jadi, siapa yang menyimpan kain-kain
itu di dalam rumahmu?” tanya saudagar lagi.
Buyung benar-benar tidak berkutik. Kebohongannya terbongkar begitu mudah
Sebenarnya saudagar itu telah tahu sejak awal sebab kain-kain yang dijualkan oleh
Buyung tidak terdapat tanda-tanda bekas perampokan.
Wajah Buyung memerah. Semua penduduk kampung menatap ke arahnya.
”Kali ini, aku memaafkanmu. Jika mengulang lagi perbuatan tercela itu, kamu tahu
sendiri akibatnya,” kata saudagar.
Buyung berlalu dari kerumunan sambil menyesali perbuatan tidak jujurnya.
Sumber: Majalah Kids Fantasi, Februari 2004
Cerita rakyat diatas adalah cerita fiksi yang memperlihatkan tokoh
cerita seorang pedagang yang tidak jujur dan menceritakan seorang saudagar
yang sangat berhati-hati dalam pengambilan keputusan, tidak melakukan
tindakan menghakimi sendiri, bahkan memperlihatkan bentuk kebjaksanaan
dalam menghadapi persoalan.
MENDENGARKAN BERITA
Lomba Kebersihan Lingkungan
19
Tanggal 17 Agustus, tinggal dua minggu lagi. Pada perayaan kemerdekaan
Indonesia tersebut, di kampungku diadakan berbagai lomba. Acara ini dipandu
langsung oleh bapak lurah. Lomba yang diadakan yaitu lomba khusus anak-
anak dan lomba kebersihan. Khusus lomba anak-anak, dipandu oleh panitia
yang dibentuk oleh bapak lurah.
Lomba anak-anak dilaksanakan tanggal 4 Agustus, sedangkan lomba
kebersihan akan dinilai tanggal 17 Agustus. Agar kampungku memenangkan
lomba kebersihan, seluruh warga bergotong royong membersihkan lingkungan
sekitar. Ada yang bertugas membersihkan rumput, membersihkan sungai,
mengecat pagar dan memasang bendera. Suasana 17 Agustusan kali ini terasa
berbeda dengan tahun sebelumnya. Aku dan Rian membantu memasang
bendera. Dewi dan Siti membantu membersihkan rumput. Aku dan kawan-
kawanku sangat senang. Ini adalah perayaan 17 Agustus yang paling meriah
yang pernah aku rasakan. Kami berharap kampung kami menang dalam lomba
kebersihan.
Tanggal 17 Agustus telah tiba. Malamnya, seluruh warga termasuk aku,
berbondong-bondong menuju balai desa. Acara tersebut berlangsung lama. Aku
tidak sabar menunggu hasil lomba kebersihan.
Jam menunjukkan pukul 20:45 WIB, hasil lomba akan segera diumumkan.
Semua warga yang datang tidak sabar menunggu hasil yang dibacakan oleh
ketua panitia. Tiba-tiba, terdengar suara Kampung Permai sebagai juara I.
Kami bersorak-sorai. Itu adalah kampungku. Kami memenangkan lomba
20
kebersihan tersebut. Aku sangat gembira karena aku ikut andil membersihkan
lingkungan kampungku.
Berita diatas adalah beutuk berita yang menjelaskan tentang bentuk
kegiatan suatu masyarakat dalam memperingati hari kemerdekaan Republik
Indonesia 17 Agustus 1945 dengan bentuk mengadakan perlombaan
kebersihan liungkungan.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Mendengarkan Cerita dan
Berita, alangkah lebih baiknya kita membicarakan dulu mengenai istilah
Mendengarkan Cerita dan Berita itu sendiri.
21
A. Mendengarkan Cerita dan Berita
1. Pengertian Cerita
Mendengarkan cerita adalah menuturkan sesuatu yang
mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan
secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan
kepada orang lain (Bacrtiar S Bachir:2005:10).
Sedangkan menurut M.Nur Mustakim (2005: 20),
mendengarkan cerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi
kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian
menuturkannya kembali dengan tujuan melatih ketrampilan anak
dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan.
Dengan kata lain mendengarkan cerita adalah menuturkan sesuatu
yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan
dalam upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa.
a. Jenis cerita
Berdasarkan ciri-cirinya cerita dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Cerita lama
Ceria lama pada umumnya mengisahkan kehidupan klasik
yang mencerminkan srtruktur kehidupan manusia di zaman
lama.
Jenis-jenis cerita lama menurut Desy, (1992:166-167)
adalah sebagai berikut:
a) Dongeng
Cerita tentang sesuatu yang tidak masuk akal, tidak
benar terjadi dan bersifat fantasis atau khayal. Dongeng
macamnya sebagai berikut:
- Mite Adalah cerita atau dongeng yang
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat setempat
tentang adanya makhluk halus
Contoh:
Galau Putri Calon Arang
Alkisah, hiduplah di suatu desa di Jawa seorang janda
sakti dikenal dengan nama Calon Arang bersama putrinya
22
yang cantik, Ratna Manggali. Kesaktian janda ini telah tersiar
ke seantero negeri, mengalahkan kabar kecantikan putrinya.
Sang Janda tak suka bergaul dengan para penduduk desa
lainnya. Ia memilih menyendiri bertapa sehingga orang-orang
desa mencurigainya sebagai dukun ilmu hitam atau tukang
tenung, karena itulah ia dijuluki Calon Arang.
Kecurigaan masyarakat desa baru terbukti kemudian
setelah peristiwa pelecehan terhadap Ratna Manggali oleh
Rakajasa, putra kepala desa yang ingin menjadikan Ratna
sebagai istri ketiganya. Pelecehan itu membuat murka Calon
Arang. Ia lantas mengutuk seluruh desa dengan menyebarkan
wabah penyakit menular yang mematikan.
Wabah ganas itu akhirnya sampai juga ke Daha,
ibukota kerajaan Kahuripan yang dipimpin Airlangga. Sang
Raja risau dibuatnya dan lalu mencari upaya mengatasi
kutukan tersebut. Ia bertambah gundah setelah mengetahui
bahwa ternyata si penyebar kutuk adalah ibu kandungnya
sendiri.
Ya, Calon Arang ternyata adalah ratu kerajaan Bali
yang melarikan diri ke Jawa bersama putrinya, Ratna
Manggali, adik kandung Airlangga, karena dituduh
mempraktikkan ilmu desti (ilmu hitam).
Riwayatnya dulu, Calon Arang, selagi masih bernama
Mahendradatta, adalah putri raja Kahuripan. Ia kemudian
menikah dengan Dharmodayana, raja Bali dari keturunan
Warmadewa. Sedangkan kakaknya, Dharmawangsa naik
takhta sebagai raja Kahuripan menggantikan sang ayah.
Dari perkawinannya dengan raja Bali itu, lahirlah
Airlangga yang kemudian hijrah ke Daha dan menikah dengan
sepupunya sendiri, putri Dharmawangsa untuk akhirnya
mewarisi takhta kerajaan tersebut.
Kini, sang raja muda gundah-gulana dilanda dilema.
Di satu sisi, ia harus menyelamatkan kerajaan dan rakyatnya
dari bencana mematikan itu, di sisi lain, itu berarti ia harus
melawan ibu kandungnya sendiri sebagai si pembuat
23
bencana. Sungguh pilihan yang sulit.
Konflik batin Airlangga inilah yang coba diangkat oleh
Femmy dalam bukunya. Bagaimana seorang pemimpin seperti
Airlangga harus bersikap menghadapi kezaliman yang
dilakukan oleh ibundanya sendiri? Ia pun mengatur siasat
dengan mengutus sahabat setianya, Bahula, untuk menikahi
Ratna Manggali. Airlangga berharap, lewat Ratna Manggali,
rahasia kesaktian Calon Arang akan bisa terungkap.
Akibatnya, perang batin pun juga dialami Ratna
Manggali. Menghadapi permohonan Bahula, sang suami, ia
harus memilih : ibunya yang sangat dicintainya yang telah
menebar teluh atau keselamatan rakyat banyak.
Femmy Syahrani & Yulyana
- Legenda Adalah dongeng tentang kejadian
alam yang aneh dan ajaib
contoh
Cermin Penunjuk Sifat Buruk
Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di
kamar tersebut, banyak sekali cermin besar terpasang di
24
dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke
kamar mem bangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera
bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di
dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat
bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia
mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di
atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambil
tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin
yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget
dan marah.
Ratu : "Pengawal… cepat ke sini!" (Dua orang
pengawal datang tergopoh).
Pengawal 1 : "A-ada apa, Ratu?”
Ratu : (menunjuk ke bawah) "Kau lihat, satu cermin
milikku pecah, kalian harus segera mencari penggantinya!"
Pengawal 2 : (kebingungan) "Ke mana kami harus
mencari nya, Ratu?"
Ratu : "Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi
cermin untuk ku!"
Kedua pengawal itu lalu segera pergi ke pasar kota.
Suasana pasar kota ramai. Kedua pengawal berjalan menuju
toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana mereka
segera menghampiri seorang bapak tua yang juga pemilik
toko.
Pengawal 1 : "Kami sedang mencari sebuah cermin untuk
sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?"
Pemilik toko : "Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah
me miliki banyak cermin?"
Pengawal 2 : "Tapi sekarang, sebuah cermin nya pecah
dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya."
Pemilik toko : "Oh maaf, Tuan! Sejak dibeli oleh Ratu,
cermin di sini sudah habis."
Pengawal 1 : "Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan
toko yang menjual cermin?"
Pemilik toko : (kebingungan) "Entahlah, aku pun
25
sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.”
Kedua pengawal itu lalu keluar dari toko cermin.
Wajah mereka penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan,
mereka tanpa sengaja melihat seorang pemuda yang sedang
duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin
dengan bingkai kotak dari kayu. Kedua pengawal
menghampiri pemuda itu.
Pengawal 2 : "Apakah cermin itu akan kau jual?"
Pemuda : (menoleh ke cermin di sampingnya) "Benar
Tuan, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau membeli."
Pengawal 1 : (tersenyum) "Kau mujur, sang Ratu akan
membeli cerminmu." Pemuda : (kaget) "Tapi, tuan cermin itu
bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya."
Pengawal 1 : ( b e r k a t a s a m b i l membentak)
"Cermin, ya, tetap cermin. Apa bedanya?"
Pengawal 2 : "Sudahlah, kau ikut kami saja ke istana." Si
pemuda lalu berjalan menuju istana.
Setibanya di istana, kedua pengawal tersebut segera
mengantarkan si pemuda ke hadapan Ratu.
Ratu : "Apakah cermin itu milikmu?"
Pemuda : (berkata dengan takuttakut) "Benar Ratu,
tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin
ini."
Sang Ratu menghampiri cermin milik pemuda
tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah
pucat pasi.
Ratu : "Hah…"
Pemuda : (berkata sambil menunduk) "Maaf Ratu,
cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu dapat
menunjukkan sisi buruk sese orang."
Ratu : (memandang ke arah pemuda) "Lalu, apa
maksudnya cermin itu me nunjukkan ada banyak ulat di
wajahku?"
Pemuda : "Ulat itu adalah lambang dari keserakahan
Ratu."
26
Ratu : (marah) "Kau ingin bilang kalau aku
serakah?"
Pemuda : "Hamba hanya mengingatkan. Selama ini,
Ratu sering membeli barang berlebih walaupun se benarnya
tidak begitu penting."
Ratu : "Aku memang mempunyai banyak cermin.
Apakah itu serakah?"
Pemuda : "Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap
terlihat cantik. Tapi,jangan sampai itu membuat Ratu lupa
akan rakyat yang Ratu pimpin."
Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban
pemuda. Ia tersenyum) "Kau benar anak muda. Aku memang
telah me lupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah
aku harus membuang semua cermin milikku?"
Pemuda : "Lebih baik diberikan kepada rakyat saja.
Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu
teringat pada Ratu mereka yang bijaksana."
Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar
jawaban pemuda tersebut.
Ratu : "Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu
ini?"
Pemuda : "Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat
membuat Ratu takut?"
Ratu : "Dengan cermin ini, aku berharap dapat
memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku."
Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya
pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin
yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin
yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.
Sumber: Bobo, 22 Februari 2007
27
- Fabel Adalah dongeng tentang kehidupan
binatang yang diceritakan seperti kehidupan manusia
Contoh
Rama Harimau
Di sebuah hutan rimba hiduplah seekor harimau besar
yang dijuluki Rama Harimau. Rama Harimau terkenal sangat
bijaksana dan baik hati. Meskipun ia dikenal sebagai hewan
yang kuat, tetapi ia tidak sombong dengan kelebihannya itu.
Karena itulah ia dipilih sebagai pemimpin seluruh binatang di
hutan.
Rama Harimau mempunyai putra namanya si Loreng.
Tidak seperti Rama Harimau yang terkenal sangat bijaksana
dan juga dikagumi hewan-hewan di hutan, si Loreng dibenci
binatang di hutan. Selain sangat jahil, dia juga sangat sombong.
Sering si Loreng menindas binatang yang ada di hutan. Suatu
hari si Loreng menemukan sarang semut merah. Segera sarang
semut itu ia tutup menggunakan batu.
”Biar saja semut itu mati, lagipula para semut memang
terlalu lemah untuk hidup”, kata si Loreng dengan sombong.
”Di mana-mana yang kuat akan selalu dapat bertahan
hidup”, lanjutnya.
Namun si Loreng tidak tahu kalau semut merah itu
selamat dan mengadukan perbuatan si Loreng ke Rama
Harimau.
28
Begitu si Loreng pulang, Rama Harimau langsung
menegurnya dengan sangat keras. ”Maafkan Loreng, Rama.
Loreng berjanji tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu
lagi.” ”Rama memaafkan kau, Loreng. Tapi kau harus dihukum
atas kesalahan yang telah kau lakukan.” kata Rama Harimau.
Si Loreng hanya mengangguk pasrah.
Esoknya, dengan disaksikan seluruh penghuni hutan,
Rama Harimau menghukum si Loreng. Ia harus masuk ke
dalam sebuah gua dalam waktu tiga hari dan pintu guanya akan
ditutup dengan batu. Rama Harimau berharap putranya itu
dapat merasakan penderitaan yang pernah dialami semut
merah. Rama Harimau juga berharap agar putranya dapat
mengubah sikap buruknya.
Dengan dihukumnya si Loreng, para binatang di hutan
semakin menghormati Rama Harimau. Tindakan Rama
Harimau mencerminkan kebijaksanaannya. Meskipun yang
bersalah anaknya sendiri, ia tidak segan-segan menghukumnya
dengan hukuman setimpal. Setelah menjalani hukuman, watak
si Loreng mulai berubah. Ia tak lagi sombong dan jahil. Kini ia
mulai
meneladani sikap Rama Harimau, ayahnya.
Oleh: Winda Putri Ayuning TyasSumber: Kedaulatan Rakyat
- Saga Adalah dongeng yang berisi kegagah-
beranian seorang pahlawan yang terdapat dalam sejarah,
tetapi cerita bersifat khayal.
Contoh
AJI SAKA
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang
Kamulan yang dioerintah oleh raja bernama Prabu Dewata
Cengkar yang buas dan suka makan Manusia. Setiap hari
prabu dewata cengkar memakan manusia yang dibawa oleh
patih Jugul Muda. Sebagian kecil yang resah dan ketakutan,
mengungsi secara diam-diam ketempat lalin.
Di dusun kawit, ada seorang pemuda bernama Aji Saka
29
yang sakti mandraguna, rajin dan baik hati. Suatu hari aji saka
berhasil menyelamatkan bapak tua yang sedang dipukuli oleh
dua orang penyamun, kemudian oleh bapak tua tersebut aji
saka diangkat sebagai anak angkat. Bapak tua yang
mengangkat aji saka sebagai anak tersebut ternyata adalah
salah satu keluarga pengungsi dari medang kamulan.
Mendengar cerita tentang kebuasan prabu dewata cengkar,
ahirnya aji saka berniat untuk menolong rakyat medang
kamulan tersebut. Dengan mengenakan sorban di kepala, aji
saka berangkat ke medang kamulan.
Perjalanan ke medang kamulan tidaklah mulus, aji saka
sempat bertempur salama tujuh hari tujuh malam dengan
setan penunggu hutan, karena aji saka menolak untuk
dijadikan budak setan penunggu hutan tersebut.
Ahirnya dengan kesaktiannya, aji saka berhasil
mengelak dari semburan api si setan, sesaat setelah aji saka
berdo’a, tiba-tiba ada sinar kekuning-kuningan dari langit dan
langsung menghantam setan tersebut yang sekaligus
melenyapkannya.
Aji saka sampi di medangkamulang yang sepi. Di dalam
istana prabu dewata cengakar murka besar karena pada hari
itu patih junggul muda tidak membawakannya manusia untuk
di makan.
Dengan beraninya aji saka menghadap sang prabu
untuk dijadikan santapan sang prabu, akan tetapi aji saka
memberikan syarat kepada sang prabu, yaitu aji saka
memintak untu diberikan tanah seluas sorban yang dipakai aji
saka.
Saat mereka sedang mengkur tanah sesuai permintaan
aji saka, sorban terus mamanjang hingga melebihi luasnya
kerajaan prabu dewata cengkar. Prbu marah besar setelah
mengetahui niat aji saka sesungguhnya adalah untuk
mengahiri sang prabu.
Ketika prabu dewata cengkar marah besar, sorban aji
saka melilit tubuh sang prabu yang kemudian aji saka
30
melemparkannya ketengah laut selatan dan prabu dewata
cengkar ahirnya tenggelam terseret ombak.
Aji saka di angkat sebagai raja di kerajaan medang
kamulan dan ayahnya di boyong ke kerajaan. Berkat
pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji saka
menghantarkan kerajaan medang kamulan ke zaman ke-
emasan, zaman dimana rakyat merasa damai dan sejahtera.
b) Hikayat Adalah cerita yang melukiskan raja atau dewa
yang bersifat khayal
Contoh
Hang Tuah Diutus ke Majapahit
Raja Melaka mengutus Hang Tuah (Laksamana)
mempersembahkan surat dan bingkisan ke hadapan raja
Majapahit, mertua baginda.
Maka Laksamana pun menjunjung duli. Maka
dianugerahi persalin dan emas sepuluh kati dan kain baju dua
peti. Maka, Laksamana pun bermohonlah kepada Bendahara
dan Temenggung, lalu berjalan keluar diiringkan oleh Hang
Jebat dan Kesturi serta mengirimkan surat dan bingkisan, lalu
turun ke perahu. Setelah sudah datang ke perahu, maka surat
dan bingkisan itu pun disambut oleh Laksamana, lalu naik ke
atas “Mendam Berahi”. Maka Laksamana pun berlayar.
Beberapa lamanya berlayar itu, maka sampailah ke Tuban.
Maka Rangga dan Barit seketika pun berjalan naik ke
Majapahit. Beberapa lamanya maka sampailah ke Majapahit.
Maka dipersembahkan Patih Gajah Mada kepada Batara
Majapahit, “Ya, Tuanku, utusan daripada anakanda Ratu
Melaka datang bersamasama dengan Rangga dan Barit
Ketika; Laksamana panglimanya.” Setelah Sri Batara
mendengar sembah Patih Gajah Mada demikian itu, maka
titah Sri Batara, “Jika demikian, segeralah Patih berlengkap.”
Maka sembah Patih Gajah Mada, “Ya Tuanku,
adapun patik dengar Laksamana itu terlalu sekali beraninya,
31
tiada berlawan pada tanah Melayu itu. Jikalau sekiranya dapat
patik hendak cobakan
beraninya itu.”
Maka titah Sri Batara, “Mana yang berkenan pada
Patih, kerjakanlah!”
Maka Patih pun menyembah lalu keluar mengerahkan
segala pegawai dan priyayi akan menyambut surat itu. Setelah
sudah lengkap, maka pergilah Patih dengan segala bunyi-
bunyian. Hatta maka sampailah ke Tuban. Maka Laksamana
dan Hang Jebat dan Hang Kesturi pun berlengkap memakai
pakaian yang indah-indah. Maka surat dan bingkisan itu pun
dinaikkan oleh Laksamana ke atas gajah. Maka Laksamana
dan Hang Jebat dan Hang Kesturi pun naik kuda. Maka
Rangga dan Barit Ketika pun
naik kuda mengiringkan Laksmana. Maka di hadapan
Laksamana orang berjalan memikul pedang berikat empat
bilah berhulukan emas dan tumbak
pengawinanbersampakemas empat puluh bilah dan lembing
bersampakkan emas bertanam pudi yang merah empat puluh
rangkap. Maka segala bunyi-bunyian pun dipalu orang terlalu
ramai. Maka surat dan bingkisan itu pun diarak oranglah ke
Majapahit. Hatta beberapa lamanya berjalan itu, maka
sampailah. Maka Laksamana dan Hang Jebat dan Hang
Kesturi pun turun dari atas kuda, berjalan di atas gajah. Maka
Rangga pun berjalan serta berkata, “Mengapa maka
Laksamana turun dari atas kuda itu? Baik Laksamana naik
kuda!”
Maka kata Laksamana, “Hai Rangga, adapun adat
segala hulubalang Melayu itu, apabila nama tuannya dibawa
pada sebuah negeri itu, maka hendaklah sangat-sangat
dihormatkan dan takutkan nama tuannya itu. Jikalau sesuatu
peri surat nama tuannya itu, sehingga mati sudahlah; yang
memberi aib itu sekali-kali tiada ia mau, dengan karena negeri
Majapahit itu negeri besar.” Setelah Rangga mendengar kata
Laksamana demikian itu, maka ia pun diam, lalu turun berjalan
32
sama-sama dengan Laksamana.
Maka surat dan bingkisan itu pun diarak masuk ke
dalam kota, terlalu ramai orang melihat terlalu penuh sesak
sepanjang jalan dan pasar. Maka kata Patih Gajah Mada pada
penjurit dua ratus itu, “Hai, kamu sekalian, pergilah kamu
mengamuk di hadapan utusan itu, tetapi engkau mengamuk
itu jangan bersungguh- sungguh, sekadar coba kamu
beraninya. Jika ia lari, gulung olehmu sekali. Jika ia bertahan,
kamu sekalian menyimpang, tetapi barang orang kita, mana
yang terlintang bunuh olehmu sekali, supaya main kita jangan
diketahui.”
Maka penjurit dua ratus itu pun menyembah, lalu pergi
ke tengah pasar. Waktu itu sedang ramai orang di pasar,
melihat orang mengarak surat itu. Maka penjurit itu pun
berlari-lari sambil menghunus kerisnya, lalu mengamuk di
tengah pasar itu, barang yang terlintang dibunuhnya. Maka
orang di pasar itu gempar, berlari-lari kesana-kemari, tiada
berketahuan. Maka penjurit dua ratus itu pun datanglah ke
hadapan Laksamana; dan anak bayi priayi di atas kuda itu pun
terkejut melihat orang mengamuk itu terlalu banyak, tiada
terkembali lagi. Maka barang mana yang ditempuhnya, habis
pecah. Maka segala pegawai itu pun habis lari beterjunan dari
atas kudanya, lalu berlari masuk kampung orang. Maka segala
orang yang memalu bunyi-bunyian itu pun terkejutlah, habis
lari naik ke atas kedai, ada yang lari ke belakang Laksamana.
Setelah dilihat oleh Laksamana orang gempar itu tiada
berketahuan lakunya, maka segala orang yang di hadapan
Laksamana itu pun habis lari. Maka prajurit yang dua ratus itu
pun kelihatanlah. Dilihat orang yang mengamuk itu terlalu
banyak, seperti ribut datangnya, tiada berkeputusan. Maka
Laksamana pun tersenyum-senyum seraya memegang hulu
keris panjangnya itu.
Maka Hang Jebar, Hang Kesturi pun tersenyum-
senyum, seraya memegang hulu kerisnya, berjalan dari kiri
kanan Laksamana.
33
Maka Rangga dan Barit Ketika pun terkejut,
disangkanya orang yang mengamuk itu bersungguh-sungguh.
Maka Rangga pun segera menghunus kerisnya, seraya
berkata, “Hai Laksamana, ingatingat, karena orang yang
mengamuk itu terlalu banyak.”
Maka sahut Laksamana seraya memengkis,
katanya,”Cih, mengapa pula begitu, bukan orangnya yang
hendak digertak-gertak itu.”
Maka Laksamana dan Hang Jebat, Hang Kesturi pun
berjalanlah seorang orang Melayu pun tiada yang undur dan
tiada bergerak.
Maka kata Laksamana, “Hai segala tuan-tuan sekalian,
seorang pun jangan kamu undur dan bergerak. jiika kamu
undur, sekarang ini juga kupenggal leher kamu!”
Maka dilihat oleh Barit Ketika, orang mengamuk
banyak datang seperti belalang itu, maka Barit Ketika pun
segera undur ke belakang gajah itu. Maka prajurit yang dua
ratus itu pun berbagi tiga, menyimpang ke kanan dan ke kiri
dan ke hadapan Laksamana mengamuk itu, ke belakang
Laksamana. Maka Laksamana pun berjalan juga di hadapan
gajah itu. Maka prajurit itu pun berbalik pula dari belakang
Laksamana. Maka Barit Ketika pun lari ke hadapan berdiri di
belakang Laksamana itu. Maka, Laksamana
pun tersenyum-senyum seraya berkata, “Cih, mengapa begitu,
bukan orangnya yang hendak digertak gerantang itu.”
Maka, Laksamana dan Hang Jebat, Hang Kesturi pun
berjalan juga, dengan segala orangnya dan tiada
diindahkannya orang mengamuk itu. Maka Rangga, dan Barit
Ketika pun heran melihat berani Laksamana dan segala
Melayu-melayu itu, setelah dilihat oleh penjurit dua ratus itu,
Laksamana dan segala orangnya tiada bergerak dan tiada
diindahkannya lawan itu, maka prajurit itu pun mengamuk pula
ke belakang Laksamana. Seketika lagi datang pula prajurit itu
mengamuk ke hadapan Laksamana, barang yang terlintang
dibunuhnya dengan tempik soraknya, katanya, “Bunuhlah
34
akan segala Melayu itu,” seraya mengusir ke sana kemari
barang yang terlintang dibunuhnya. Maka prajurit dua ratus itu
pun bersungguh-sungguh rupanya.
Maka, sahut Laksamana, “Jika sebanyak ini prajurit
Majapahit, tiada, kuindahkan; tambahkan sebanyak ini lagi,
pun tiada aku takut dan tiada aku indahkan. Jikalau luka
barang seorang saja akan Melayu ini, maka negeri Majapahit
ini pun habislah aku binasakan, serta Patih Gajah Mada pun
aku bunuh,” serta ditendangnya bumi tiga kali. Maka bumi pun
bergerak-gerak. Maka, Laksamana pun memengkis pula,
katanya “Cih, tahanlah bekas tanganku baik-baik.”
Maka, prajurit itu pun sekonyong-konyong lari, tiada
berketahuan perginya. Maka, surat dan bingkisan itu pun
sampai-lah ke peseban. Maka surat itu pun disambut oleh
Raden Aria, lalu dibacanya
di hadapan Sri Batara. Maka, Laksamana dan Hang Jebat,
Hang Kesturi pun naik ke peseban. Maka segala bingkisan itu
pun disambut oranglah. Maka, titah Sri Batara, “Hai
Laksamana, kita pun hendak mengutus ke Melaka, menyuruh
menyambut anak kita Ratu Malaka, karena kita pun terlalu
amat rindu dendam akan anak kita. Di dalam pada itu pun
yang kita harap akan membawa anak kita kedua itu ke
Majapahit ini hanyalah Laksamana.”
Maka, sembah Laksamana, “Ya Tuanku, benarlah
seperti titah andika Batara itu.”
Maka Batara pun memberi persalin akan Laksamana
dan Hang Jebat, Hang Kesturi dengan selengkap pakaian.
Maka titah Sri Batara, “Hai Laksamana, duduklah hampir
kampong Patih Gajah Mada.”
Maka sembah Laksamana, “Daulat tuanku, mana titah
patik junjung.”
Maka Sri Batara pun berangkat masuk. Maka Patih
Gajah Mada, dan Laksamana pun bermohonlah, lalu keluar
kembali ke rumahnya. Maka akan Laksamana pun diberi
tempat oleh Patih Gajah Mada hampir kampungnya.
35
Sumber: Bunga Rampai dari Hikayat Lama karya SanusiPane, Hal. 105-109 dan 138
c) Cerita berbingkai Adalah cerita yang didalamnya terdapat
beberapa cerita sebagai sisipan
Contoh
Penjual Nasi
Para pembeli beramai-ramai menuju beberapa warung
nasi menjelang malam, waktu biasanya mereka makan malam.
Kata teman, warung yang banyak pembelinya pasti masakannya
enak dan harganya murah. Mungkin saja banyak benarnya.
Tidak begitu bagi Rina. “Mbak saya keluar sebentar, cari
makan”, katanya kepada teman satu kontrakan. Rina melihat
beberapa warung yang dipenuhi pembeli. Dia tidak hiraukan
perkataan temannya. Sengaja dia berputar-putar mencari
warung nasi yang tidak ada pembelinya dan kelihatannya tidak
biasa dikunjungi cewek-cewek yang janjian beli makan. Memang
aneh Si Rina, gadis yang sering sekali mendapat teori-teori
sosial yang mengungkapkan besarnya angka-angka kemiskinan.
Sepertinya hatinya tumbuh sebagai hati sosial yang sangat
peka. Rina.... Rina sampai urusan nasi dikaitkan dengan
keprihatinan. Dengan sedikit ragu, tapi mencoba memastikan
langkahnya Rina memasuki warung nasi yang Ia buru. Seorang
nenek dengan kebaya ala nenek di rumahnya dengan kerudung
yang lebih lazim disebut ikat kepala duduk melihat tayangan
campur sari di TV. Nenek itu kontan berdiri menyambut Rina
dengan panggilan Nak. Nasi Mbah, 1, bungkus. Rina semakin
menajamkan pandangan untuk memilih menu yang sesuai
seleranya. Hanya satu yang Ia temukan. “Wah, kalau cuma satu
menu tidak enak sama neneknya, tapi tidak ada menu lagi,”
dalam batinnya. Agak lama Ia tidak menyebut menu apa lagi.
Nenek menawarkan daging ayam. Sambil menunjuk nenek itu
menyebut, : “Ayam yang kecil saja Nak, yang besar mahal”.
36
Tampaknya Si nenek membaca kalau Rina mahasiswa yang
biasa kekurangan jatah uang saku. Rina setuju walaupun sambil
disertai pertanyaan apakah daging itu baru atau sudah dua hari?
Jangan-jangan daging itu tidak laku, lalu ditawarkan pada
dirinya. Kekhawatirannya dienyahkan karena alasan utamanya
bukan menu. Nenek mengambil satu daging ayam besar
dibungkuskan beserta nasinya. Rina bertanya-tanya lagi,
jangan-jangan nenek memanfaatkan pembeli dengan harga
yang mahal. Di Indonesia banyak sekali ditemui hal-hal
demikian. Ia pernah membeli minuman di kereta, pikirnya seperti
harga biasanya, tidak tahunya Ia harus membayar 2 kali lipat.
Padahal alasan Rina membeli karena ingin menjadi perantara
rejeki. Beberapa kali dia kecewa dengan kejadian yang serupa.
Penjual juga tidak dapat dikasihani, mereka tidak jujur, suka
memanfaatkan keadaan sama pembeli. Jangan-jangan nenek
juga seperti penjual-penjual nakal itu? Sebenarnya dia juga ingin
membeli pisang goreng, terpaksa ditahannya dulu karena takut
uangnya tidak cukup. Dasar mahasiswa yang sudah terbiasa
kehabisan uang saku. Tidak kenal tanggal muda atau tanggal
tua. Gadis kecil dengan face tua yang punya kemauan kuat
untuk memberikan sesuatu yang berharga pada sesamanya. Di
dadanya tertanam keinginan kuat untuk mengentaskan
kemiskinan, memberikan santunan pendidikan anak-anak yang
tidak mampu, ingin jadi presiden ideal seperti idolanya, Fidel
Castro, hidup sebagai aktivis yang ditakuti dan disegani
pemerintah, ingin jadi penulis yang sangat produktif dan ingin
jadi pembicara pada ratusan bahkan ribuan forum kajian.
Nenek menyerahkan nasi yang telah dipesannya,
dengan menyebut 3000 Nak. Lega rasanya, ternyata uangnya
cukup untuk membeli pisang goreng, spontan Ia menambahkan
“Pisang goreng 2 Mbah”. Ia pulang dengan emosi yang
tercampur aduk, bahagia telah menjadi pembeli warung nasi
yang tidak banyak pembeli dan sedih karena masih terus
berpikir berapa banyak orang yang berjualan dengan pembeli
yang tidak bisa diharapkan di luar sana. Rina, gadis idealis yang
37
sayang belum mampu berbuat banyak untuk memperbaiki
keadaan. Namun, dirinya tetap bangga memiliki jiwa sosial.
Di kunyahnya perlahan nasi bungkus itu, dia
mengunyah perlahan karena takut dagingnya memang benar
sudah basi. Dua kunyahan, tiga kunyahan, empat kunyahan,
dan benar daging itu basi. Dia mengeluh sejenak, makanan
seperti ini masin di jual, tapi segera harus dia maklumi, karena
tidak laku jadi dijual lagi sampai habis. Nenek itu mencoba
mengais rejeki dari warung kecilnya yang kurang menarik
pembeli untuk datang. Disingkirkannya daging agar tidak
termakan, dan memakan bagian yang lain. Rina, tidak
seharusnya mengecam penjual seperti nenek itu, mungkin
Nenek sudah kehabisan cara mencari penghidupan lainnya.
Tetaplah menjadi pembelinya, dan carilah warung-warung
serupa untuk menjadi langgananmu. Warung yang tidak banyak
dikunjungi orang. Kamu mungkin tidak akan makan enak seperti
yang kamu rasakan dari masakan nenek itu, tapi kamu akan
merasakan kepuasan telah peduli pada sesamamu. Tuhan akan
menilai segala niatan manusia. Dan nasi tidak akan menangis
walaupun kau buang sebelum kau habiskan.
Any Rufaidah
d) Cerita panji Adalah bentuk cerita seperti hikayat tapi
berasal seperti kesusastraan jawa.
Contoh
Kancil karo asu belang
pak wangsa duwe tegal timun
saben dina dicolongi kancil
pak wangsa nemu akal
nggawe wong wongan dioser oseri pulut
sekawit kancil wedi marga dianggep wong temenan
bareng ditamatake lan ora bisa nguyak
ngerti yen kuwi mung wong wongan
kancil nyedhaki wong wongan disotho diantemi
38
tangan lan sikile kanggo milara kabeh kelet marga kena pulut
si kancil nangis ora bisa uwal
pak wangsa teka lega lan seneng banget dene bisa nangkep
si kancil
kancil dicekel digawa mulih arep dipateni
kancil dikurung dhisik ditinggal ngasah peso
nalikane ditinggal ngasah peso asu belang marani kurungane
kancil
asu belang takon genea kancil dikurungi
kancil ngapusi yen arep dipek mantu
asune kepengin nggenteni kancil
kancil ethok ethok ora oleh
asune tansaya kepengin
wusanane asu mbukaake kurungan
kancil metu asune genti mlebu kurungan
kancil bungah banget bisa uwal saka ing pati
mlayu bablas karo muni selamat tinggal
nalika pak wangsa teka arep nyembeleh kancil
kaget... dene sing ana jeron kurungan si belang
pak wangsa nesu njupuk penthung
asune dipala dipenthungi nangis klengkengan
asu goblog, bodho gampang diapusi
e) Tambo Adalah cerita mengenai asal-usul keturunan,
terutama keturunan raja-raja yang dicampur dengan unsur
khayal.
Contoh:
Mataram-Demak
Adalah Seorang Raden Patah yang menjadi perintis
kerajaan Islam di Jawa. Ia disebut-sebut sebagai putra Raja
Majapahit Brawijaya V dengan putri asal Campa (kini Kamboja)
yang telah masuk Islam. Masa kecilnya dihabiskan di Pesantren
Ampel Denta -pesantren yang dikelola Sunan Ampel. Ibu Sunan
39
Ampel (istri Maulana Malik Ibrahim) juga putri penguasa Campa
ketika Majapahit melemah dan terjadi pertikaian internal, Raden
Patah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit dan
membangun Kesultanan Demak. Dalam konflik dengan
Majapahit, ia dibantu Sunan Giri. Berdirilah Kesultanan Demak
pada 1475 atau beberapa tahun setelah itu.
Kelahiran Demak tersebut mengakhiri masa Kerajaan
Majapahit. Konon sebagian penganut Hindu kemudian hijrah ke
Bali dan sebagian mengasingkan diri ke Tengger.
Babad Tanah Jawi menyebutkan bahwa pengganti
Raden Patah adalah Pangeran Sabrang Lor. Dia yang menyerbu
Portugis di Malaka pada 1511. Pangeran Sabrang Lor ini
tampaknya adalah Dipati Unus menurut sumber Portugis. Pada
1524-1546, kekuasaan Demak dipegang oleh Sultan Trenggono
yang dilantik oleh Sunan Gunung Jati -Sultan Cirebon yang juga
salah seorang "walisongo".
Dalam buku "Sejarah Ummat Islam Indonesia" yang
diterbitkan Majelis Ulama Indonesia, Trenggono banyak membuat
langkah besar. Pada masanya, Sunda Kelapa (kini Jakarta)
digempur. Berbagai wilayah lain ditaklukkannya. Namun ia tewas
dalam pertempuran menaklukkan Panarukan - Jawa Timur. Ia
diganti adiknya, Sunan Prawoto, yang lemah. Banyak adipati
memberontak. Prawoto dibunuh Adipati Jipang, Ario Penangsang.
Demak berakhir. Jaka Tingkir atau Sultan Adiwijaya -
menantu Trenggono-memindahkan kerajaan ke Pajang. Atas
bantuan Senopati, anak Ki Ageng Pemanahan, Ario Penangsang
dapat dikalahkan. Senopati dijadikan menantu Sultan. Begitu
Adiwijaya wafat, dia mengambil alih kekuasaan dan
memindahkannya ke Mataram.
Senopati berkuasa dengan tangan besi. Legenda rakyat
menyebut ia membunuh menantunya sendiri, Ki Mangir, dengan
menghantamkan kepala korban ke batu. Ia digantikan anaknya,
Pangeran Seda ing Krapyak yang meninggal pada 1613.
Pemerintahan dilanjutkan oleh anak Seda ing Krapyak, Mas
Rangsang yang kemudian bergelar Sultan Agung (1613-1645).
40
Sultan Agung memegang erat kekuasaan dengan gaya
yang anggun. Wilayah demi wilayah ditaklukkannya untuk tunduk
ke Mataram. Adipati Ukur di Sumedang diserangnya.
Panembahan Kawis Gua -pelanjut Sunan Giri- berhasil dibekuk
dan ditawan di Mataram. Blambangan digempur.
Kesultanan Cirebon diikatnya dengan perkawinan. Putri
Sultan Agung menikah dengan Pangeran Cirebon. Adipati
Surabaya yang memberontak dikalahkannya, lalu Pangeran
Pekik, putra adipati itu diambilnya sebagai menantu.
Ia juga mengirim utusan ke Mekah, menggunakan kapal
Inggris, untuk memperoleh gelar Sultan. Tahun 1641, gelar itu
diperolehnya. Jadilah Mataram bukan hanya pusat kekuasaan
namun juga pusat Islam di Jawa. Sultan Agung mengubah
penanggalan Jawa dari Tahun Saka menjadi Tahun Hijriah. Ia
juga memerintahkan para pujangga kraton untuk menulis 'Babad
Tanah Jawi'.
Setelah era Demak, Sultan Agung adalah satu-satunya
kekuasaan yang berani menggempur asing. Pada 1618, VOC
Belanda bertikai dengan Jepara yang berada di pihak Mataram.
Pada 1628 dan 1629, Sultan Agung dua kali menyerang markas
VOC di Batavia. Upayanya gagal setelah gudang persediaan
makanannya dibakar Belanda.
Pada Februari 1646, Sultan Agung wafat. Ia dimakamkan
di puncak bukit imogiri /daerah wonosari jogya, komplek
pemakaman yang dibangunnya pada 1631,dan sekarang menjadi
komplek pemakaman raja raja tarh Mataram dari Solo dan
Jogyakarta
Sang anak, Amangkurat II, seorang ambisius. Ia ingin
sesegera mungkin naik tahta menganti ayahnya. Ia bersama
seorang Madura, Trunojoyo, untuk memberontak. Trunojoyo
menguasai kerajaan. Pada 1677 itu, di saat rakyat tertimpa
musibah kelaparan hebat, Amangkurat I terlunta-lunta mengungsi
hingga meninggal di daerah Tegal. Sejak Amangkurat
I,nampaknya kekuasaan di Jawa sepenuhnya dalam pengaruh
pihak Belanda.
41
Amangkurat II kemudian berkoalisi dengan Belanda
untuk mengalahkan Trunojoyo. Bahkan Amangkurat II menikam
sendiri perut sahabat dekatnya tersebut. Amangkurat II ini yang
menurunkan Dinasti Pakubuwono di Solo dan Hamengkubuwono
di Yogya. Dari Pakubuwono kemudian pecah Dinasti
Mangkubumi. Sedangkan dari Hamengkubuwono lahir Dinasti
Paku Alam.
http://www.jawapalace.org
2) Cerita baru
Cerita baru adalah bentuk karangan bebas yang tidak berkaitan
dengan sistem sosial dan struktur kehidupan lama.
Cerita baru dapat dikembangkan dengan menceritakan
kehidupan saat ini dengan keanekaragaman bentuk dan
jenisnya.
Contoh:
Kegiatan Keluarga Pak Abas
Angga adalah anak yang pandai di kelasnya. Selain rajin, ia
juga patuh kepada orang tuanya. Ia juga disenangi oleh teman-
temannya karena ramah dan tidak sombong. Pak Abas adalah ayah
Angga. Ia seorang guru SMA di kotanya. Untuk menambah
penghasilan keluarganya, Pak Abas memelihara ayam di kebun
belakang rumah.
Angga rajin membantu ayahnya memberi makan ayam-ayam
dan membersihkan kandang setelah salat subuh. Sementara Anggi,
adiknya, baru duduk di kelas satu. Ia rajin menyapu lantai rumah,
membersihkan kaca jendela, dan membantu ibu menyiapkan sarapan
pagi. Tepat pukul enam pagi, seluruh anggota keluarga sudah rapi dan
siap di depan meja makan. Mereka makan pagi bersama, kemudian
berangkat ke tempat kegiatan masing-masing.
Pada siang hari, Angga dan Anggi pulang dari sekolah.
Mereka segera berganti pakaian dan mencuci tangan. Lalu, mereka
beristirahat dengan menonton televisi sambil menunggu ayahnya
pulang. Setelah ayahnya pulang, mereka makan siang bersama.
42
Selanjutnya, mereka beristirahat sambil mendengarkan cerita tentang
pengalaman masingmasing di sekolah. Tak lama kemudian, Pak Abas
dibantu Angga memberi makan dan mengganti air minum ayamnya,
sementara Anggi membantu ibu mencuci piring di dapur.
Setelah semua pekerjaan selesai, Angga dan Anggi
mengulangi pelajaran yang didapatkannya hari itu. Jika mengalami
kesulitan, mereka menanyakan kepada ayah. Pak Abas menunggui
mereka belajar sambil membaca buku atau koran. Selesai
mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh ibu guru di
sekolah, Angga bermain ke tanah lapang.
Sore harinya setelah salat magrib, keluarga Pak Abas sudah
siap di depan meja makan. Mereka makan malam dengan lahap,
kemudian bercakap-cakap sebentar sambil menonton televisi di ruang
tengah. Setelah itu, Angga dan Anggi masuk ke kamar masing-masing
untuk belajar. Tepat pukul sembilan malam Angga dan Anggi tidur.
(K. Darmadi, 2007)
b. Bentuk cerita
Cerita terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu cerita fiksi dan
cerita non fiksi
1) Cerita fiksi adalah cerita yang isinya berdasakan
imajinasi atau hayalan si pengarang cerita, biasanya cerita fiksi
berbentuk dongeng atau cerita rakyat. Bagi anak didik SD/MI
43
cerita fiksi biasanya menjadi sangat menarik, di karenakan
pentokohan dalam cerita fiksi sengaja dibuat serupa dengan
alam imajinasi anak didik
Seperti contoh cerita dibawah ini
Cerita fiksi
SERUNI
Seruni, gadis cilik berusia enam tahun. Dia hidup bersama
ibu dan kakak perempuannya. Sang ayah meninggal dalam
kecelakaan. Kini, ibunyalah yang menanggung beban hidup
keluarganya.
Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dia tidak
memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tidak mempedulikannya.
Seruni terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli. Seruni hanya
dapat bermain dengan ibu dan kawan khayalannya. Sampai suatu
hari, dia bertemu dengan Diah. Diah adalah anak yang baik hati
dan dapat dipercaya. Baru kali ini, Seruni bertemu dengan orang
yang mampu memahami dirinya.
Sejak kedatangan Diah, Seruni lebih riang. Dia dapat
berkomunikasi dengan menggerakkan jemarinya, sebagai bahasa
isyarat. Diah yang mengajarkannya. Kini, jemari Seruni dapat
bergerak dengan lincah. Ia dapat mengungkapkan isi hatinya.
44
Ada satu keinginan yang disampaikan Seruni kepada Diah.
Seruni ing in mendengar, walaupun hanya sehari.
Suatu hari, Seruni mengalami kecelakaan. Peristiwa ini
menyebabkan Seruni tidak mampu lagi menggerakkan jemarinya. Dia
pun kehilangan semangat h idu pya.
Sumber : Majalah fantasi kids Januari 2005
Kisah Seruni ini banyak memberikan pelajaran berharga
bagi pembaca. Cerita ini berusaha mengenalkan pelajaran arti
hidup, terutama bersyukur atas sesuatu yang diberikan Tuhan.
Kecacatan tubuh bukanlah segala-galanya untuk ditangisi. Rasa
kasih sayang antarsesama bukan sekadar milik orang yang
diciptakan sempurna keadaan badannya. Justru kitalah yang
harus sadar mengasihi orang yang tidak memiliki
kesempurnaan badan.
2) Cerita non fiksi adalah cerita yang isinya
berdasarkan kejadian nyata seperti sejarah kebudayaan, laporan,
dan karya ilmiyah.
Oleh karena peserta didik seringkali lebih menyukai
cerita fiksi maka cerita nonfiksi pada proses pembelajaran
hanya di terangkan atau di ajarkan hanya sebatas pada
pengenalan ciri-cirinya saja. Padahal ketika dilihat dari
kesesuaian alur cerita antara antara cerita fiksi dengan cerita
non fiksi, maka hampir bisa dipastikan sebagian besar alur
cerita memiliki kesamaan yaitu pada pewatakan dan
pengkarakteran dari para tokoh cerita, hanya saja yang
bembedakan adalah lingkup basis produksi dalam cerita dan
jenis-jenis penandaan antropologis dalam cerita.
Berangkat dari gambaran tersebut, yang kemudian harus
diperhatikan oleh guru pengajar Bahasa Indonesia adalah
45
bagaiman agar dapat manyajikan cerita nonfiksi sehingga dapat
diterima dan dipahami lebih mudah oleh anak didik.
Lihat contoh cerita nonfiksi dibawah ini.
Cerita non fiksi
T r a d i s i P a n e n M a d u di Pedalaman Sumatra
"Auooooo ! Hai teman-teman, kini Tibro sedang ada di
pedalaman hutan di Sumatra". Sttt...meski memanjat-manjat
pohon,Tibro bukan jadiTarzan I h o .Tibro sedang ikut sebuah tradisi
masyarakat pedalaman, yaitu upacara memetik madu lebah di pohon
sialang. Ingin tahu k a n cerita lengkapnya?"
Pohon Sialang Pohon Rezeki
Masyarakat di pedalaman hutan Sumatra, tepatnya di
perbatasan antara Jambi dan Palembang, memelihara pohon sialang. Ini
bukan pohon sembarang pohon. Bagi mereka, pohon sialang bisa
disebut sebagai pohon rezeki. Maklum, di ujungujung dahan pohon ini
bergantung sarangsarang lebah madu. N a h , madu-madu inilah yang
menjadi sumber penghasilan mereka untuk menjalani kehidupan.
Pohon sialang memang salah satu pohon asli yang tumbuh di
hutan. Ukurannya sangat tinggi. Rata-rata bisa mencapai 50 m dari
46
permukaan tanah. Batangnya bisa berdiameter 2 m. Besar sekali, ya!
Pohon ini biasanya tidak berdaun. Di sinilah bergantungan sarang
tawon atau lebah. Sttt... setiap dahan pohon biasanya ditempati 20
sarang dan pada setiap pohon dapat ditemukan 100 hingga 200
sarang lebah.
Panen Madu
Panen madu dilakukan sesuai dengan hukum adat yang
berlaku. Biasanya, dilakukan di malam hari saat bulan tidak
bersinar. Hal itu karena apabila ada cahaya dan lebah yang
masih begadang beterbangan, proses pengambilan madu akan
terganggu. Setiap pemetikan madu di satu pohon biasanya
dilakukan oleh lima orang. Satu orang yang disebut juragan muda
akan memanjat pohon dan diiringi oleh dua orang juragan tua.
Sementara, dua orang lainnya memanjatkan doa dan berjaga-jaga di
sekitar pohon.
Obor Kulit Pohon
Para juragan ini memanjat pohon melalui tangga yang
terbuat dari kayu bulat yang disambung-sambung. Sambil memanjat,
juragan muda membawa obor dari kulit pohon kepayang.
Kulit pohon in i sangat mudah memijar, tetapi tidak menimbulkan
api Setelah memijar, kulit pohon ini akan
rontok berjatuhan. Di saat inilah, lebahlebah akan mengejar
rontokan pijar obor yang jatuh seperti kembang api. Tentu saja,
para juragan pemanjat pohon ini akan leluasa memetik madu yang
ditinggal oleh para penjaganya.
Berdendang Mantra
Saat memanjat pohon ini, juragan muda juga menumbai.
Menumbai adalah mendendangkan pantun-pantun mantra. Tujuan
dari menumbai adalah agar para lebah tertidur dan tidak
mengganggu pemetik madu ketika berada di puncak pohon atau
dekat dengan sarang yang akan dipetik. Isi mantranya ternyata
rayuan gombal pada lebah yang sudah tidur. Jika ternyata masih
ada beberapa ekor yang menyengat, juragan muda tetap tenang
dan tidak marah. Berkalikali pula ia mendendangkan mantra
hingga selesai pemetikan. Saat turun dari pohon pun, juragan
47
muda tetap mendendangkan lagu. Isinya pamitan dan hiburan
kepada lebah agar tidak gundah atau sedih karena madunya
diambil. Jadi, seluruh proses memetik madu diiringi dengan
dendangan mantra yang merdu. Asyik, k a n ?
Pembagian Hasil
Sesuai hukum adat pula, hasil dari panen madu ini bisa
dinikmati oleh seluruh masyarakat. Hasil madu dibagi sesuai
ketentuan yang berlaku. Pekerja pengambil madu akan
mendapatkan 20% dari panen yang dihasilkan. Kepala suku juga
mendapat jatah 20% dan seluruh anggota suku mendapatkan
60%. Hasil madu ini dijual kepada para pedagang antar pulau. Tentu
saja setiap setelah panen madu, kehidupan mereka menjadi lebih
makmur. Biasanya, mereka juga mengadakan beberapa upacara
Sumber: Orbit, No.10 Tahun 2005
c. Manfaat mendengarkan cerita
Menurut Tadkiroatun Musfiroh, (2005:95) ditinjau dari beberapa
aspek, manfaat mendengarkan cerita sebaga beripkut:
1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak
2) Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi
3) Memacu kemampuan verbal anak
4) Merangsang minat menulis anak
5) Merangsang minat baca anak
6) Membuka cakrawala pengetahuan anak
Sedangkan menurut Bachtiar S. Bachri (2005: 11), manfaat
mendengarkan cerita adalah dapat memperluas wawasan dan cara
berfikir anak, sebab dalam mendengarkan cerita anak mendapat
tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru baginya.
Manfaat mendengarkan cerita dengan kata lain adalah
menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat
memperluas wawasan dan cara berfikir anak.
48
Banyak orang tidak menyadari betapa besar pengaruh cerita
bagi perkembangan bahasa anak, bahkan sampai membentuk
budayanya.Pengaruh cerita, membaca cerita dan mendengarkan
cerita yang demikian besar menjadi salah satu alasan bagaimana
cerita yang baik.
Cerita juga dapat digunakan oleh orang tua dan guru
sebagai sarana mendidik dan membentuk kepribadian anak melalui
pendekatan transmisi budaya (Suyanto & Abbas,2001). Melalui
kegiatan ini, transmisi budaya terjadi secara alamiah, bawah sadar
dan akumulatif hingga jalin menjalin membentuk kepribadian
anak. Mendengarkan cerita menjadi sesuatu yang penting bagi
anak karena beberapa alasan:
1) Mendengarkan cerita merupakan alat pendidikan budi pkerti
yang paling mudah di cerna anak
2) Mendengarkan cerita merupakan metode dan materi yang dapat
di integrasikan dengan dasar ketrampilan lain, yakni berbicara,
membaca dan menulis.
3) Mendengarkan cerita memberi ruang lingkup yang bebas pada
anak untuk mengembangan kemampuan bersimpati dan
berempati
4) Mendengarkan cerita memberikan “pelajaran” budaya dan budi
pekerti yang memiliki retensi lebih kuat dari pada “pelajaran”
budi pekerti yang diberikan melalui penuturan atau perintah
langsung.
5) Mendengarkan cerita memberi contoh pada anak bagaimana
menyikapi suatu permasalan dengan baik, sekaligu memberi
“pelajaran” pada anak bagaimana cara mengendalikan
keinginan-keinginan yang dinilai negative oleh masyarakat.
Arti pentingnya cerita bagi perkembangan anak tidak dapat
dilepaskan dari kemampuan guru dalam mentransmisikan nilai-
nilai luhur kehidupan dalam bentuk cerita atau
dongeng.Kemampuan gurulah yang sebenarnya menjadi tolak ukur
49
kebermaknaan mendengarkan cerita. Tanpa itu dongeng dan cerita
tidak akan memberikan makna apa-apa bagi anak.
d. Manfaat Mendengarkan cerita Bagi Perkembangan Anak
Cerita merupakan kebutuhan universal manusia, dari anak-
anak hingga orang dewasa. Bagi anak-anak, cerita tidak sekedar
memberi manfaat emotif tetapi juga membantu pertumbuhan
mereka dalam berbagai aspek. Oleh karena itu mendengarkan
cerita merupakan aktivitas penting dan tak terpisahkan dalam
program pendidikan untuk anak usia dini. Cerita bagi anak
memiliki manfaat yang sama pentingnya dengan aktivitas dan
program pendidikan itu sendiri. Ditinjau dari berbagai aspek,
manfaat tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1) Membantu pembentukan pribadi dan moral anak
Cerita sangat efektif untuk mempengaruhi cara berfikir
dan cara berperilaku anak karena mereka senang mendengarkan
cerita walaupun dibacakan secara berulang-ulang. Pengulangan
imajinasi anak, dan nilai kedekatan guru dan orang tua
membuat cerita menjadi efektif untuk mempengaruhi cara
berfikir mereka.
Cerita mendorong perkembangan moral anak karena
beberapa sebab, yaitu sebagai berikut:
a) Menghadapkan siswa kepada situasi yang mengandung
“konsiderasi” yang sedapat mungkin mirip dengan yang
dihadapi siswa dalam kehidupan.
b) Cerita dapat memancing siswa menganalisis situasi, dengan
melihat bukan hanya yang nampak tetapi juga sesuatu yang
tersirat didalamnya,untuk menemukan isyarat-isyarat halus
yang tersembunyi tentang perasaan, kebutuhan dan
kepentingan orang lain.
c) Cerita mendorong siswa untuk menelaah perasaan sendiri
sebelum ia mendengar respon orang lain untuk
dibandingkan.
50
d) Cerita mengembangkan rasa konsiderasi yaitu pemahaman
dan penghayatan atas apa yang diucapkan/dirasakan tokoh
hingga akhirnya anak memiliki konsiderasi terhadap tokoh
lain dalam alam nyata
2) Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi
Anak-anak membutuhkan penyaluran imajinasi dan
fantasi tentang berbagai hal yang selalu muncul dalam
pikiirannya. Masa usia pra sekolah merupakan masa-masa aktif
anak berimajinasi. Tak jarang anak “mengarang” suatu cerita
sehingga oleh sebagian orang tua dianggap sebagai
kebohongan. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya, imajinasi
anak-anak sedang membutuhkan penyaluran. Salah satu tempat
yang tepat adalah cerita. Anak membutuhkan dongeng atau
cerita karena beberapa hal:
a) Anak membangun gambaran-gambaran mental pada saat
guru memperdengarkan kata-kata yang melukiskan
kejadian.
b) Anak memperoleh gambaran yang beragam sesuai dengan
latar belakang pengetahun dan pengalaman masing-masing.
c) Anak memperoleh kebebasan untuk melakukan pilihan
secara mental.
d) Anak memperoleh kesempatan menangkap imajinasi dan
citraan-citraan cerita: citraan gerak, citraan visual, dan
auditif.
51
3) Memacu kemampuan verbal anak
Cerita yang bagus tidak sekedar menghibur tetapi juga
mendidik, sekaligus merangsang perkembangan komponen
kecerdasan linguistik yang paling penting yakni kemampuan
menggunakan bahasa untuk mencapai sasaran praktis. Selama
menyimak cerita, anak belajar bagaimana bunyibunyi yang
bermakna diajarkan dengan benar, bagaimana kata-kata disusun
secara logis dan mudah dipahami, bagaimana konteks dan
konteks berfungsi dalam makna.
Memacu kecerdasan linguistik merupakan kegiatan yang
sangat penting. Pernyataan ini didukung oleh pendapat sejumlah
ahli, bahwa diantara komponen kecerdasan yang lain,
kecerdasan linguistiklah yang mungkin merupakan kecerdasan
yang paling universal.
Cerita mendorong anak bukan saja senang menyimak
cerita, tetapi juga senang mendengarkan cerita atau berbicara.
Anak belajar tentang tata cara berdialog dan bernarasi dan
terangsang untuk menirukannya. Kemampuan pragmatik
terstimulasi karena dalam cerita ada negosiasi, pola tindak-tutur
yang baik seperti menyuruh, melarang, berjanji, mematuhi
larangan dan memuji.
Memacu kemampuan mendengarkan cerita anak
merupakan sesuatu yang penting, karena beberapa alasan, yaitu
pertama anak memiliki kosa kata cenderung berhasil dalam
meraih prestasi akademik. Kedua, anak yang pandai berbicara
memperoleh perhatian dari orang lain. Hal ini penting karena
pada hakikatnya anak senang menjadi pusat perhatian dari
orang lain. Ketiga, anak yang pandai berbicara mampu
membina hubungan dengan orang lain dan dapat memerankan
kepemimpinannya dari pada anak yang tidak dapat berbicara.
Berbicara baik mengisyaratkan latar belakang yang baik pula.
Keempat, anak yang pandai berbicara akan memiliki
52
kepercayaan diri dan penilaian diri yang positif, terutama
setelah mendengar komentar orang tentang dirinya.
4) Merangsang Minat menulis
Pengaruh cerita terhadap kecerdasan bahasa anak diakui
oleh Leonhardt. Menurutnya cerita memancing rasa kebahasaan
anak - anak yang gemar mendengar dan membaca cerita akan
memiliki kemampuan berbicara, menulis dan memahami
gagasan rumit secara lebih baik (Leonhardt,1997:27). Ini berarti
selain memacu kemampuan berbicara, menyimak cerita juga
merangsang minat menulis anak.
5) Merangsang minat baca anak
Mendengarkan cerita dengan media buku, menjadi
stimulasi yang efektif bagi anak TK, karena pada waktu itu
minat baca pada anak mulai tumbuh. Minat itulah yang harus
diberi lahan yang tepat, antara lain melalui kegiatan
mendengarkan cerita.
Menstimulasi minat baca anak lebih penting dari pada
mengajar mereka membaca, menstimulasi memberi efek yang
menyenangkan, sedangkan mengajar seringkali justru
membunuh minat baca anak, apalagi bila hal tersebut dilakukan
secara dipaksa.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memupuk
minat baca anak berkaitan dengan mendengarkan cerita adalah
sebagai berikut:
a) Biarkan anak memilih sendiri buku cerita yang dibacakan
guru. Dalam hal ini, guru mempersiapkan beberapa buku
yang hendak dibacakan, dan anak memilih buku cerita
mana yang akan dibacakan guru.
b) Persiapkan buku-buku yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, baik tulisan, piliha kata, isi cerita,
panjang cerita, maupun ilustrasinya.
53
c) Bawalah anak –anak ke perpustakaaan atau TK yang
menyediakan bahan bacaan.
d) Bacakanlah cerita dengan lafal yang baik dan menarik.
Tunjukkan jari kelambang tulis.
6) Membuka cakrawala pengetahuan anak
Setiap anak pada hakekatnya sangat tertarik untuk
mengenal dunia, dan karena dunia ini cenderung berkaitan
dengan budaya dan identitas banyak orang, maka anak juga
tertarik untuk mengenal budaya dan ras lain.
Cerita kadang menyimpan daya rangsang tinggi untuk
memicu daya eksplorasi anak tentang lingkungan. Kegiatan
mendengarkan cerita dapat memperluas wawasan dan cara
berfikir anak, sebab dalam kegiatan mendengarkan cerita anak
mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal
baru baginya, atau juga seandainya bukan merupakan hal baru
tentu akan mendapatkan kesempatan untuk mengulang kembali
ingatan akan hal yang pernah didapat atau dialaminya.
54
2. Pengertian Berita
Berita adalah proses penyampaian pesan yang lebih
menekankan pada validitas pesan itu sendiri yaitu penekanan pada 5W
1H (apa, kenapa, kapan, siapa, dimana, dan bagaimana), dalam ber peri
laku tentunya kita membutuhkan suatu penjelasan tentang sesgala
sesuatu yang berada di luar kita, dengan begitu kita akan dapat dengan
mudah untuk memahami segala sesuatu yang dapat kita tangkap dan
yang dapat kita terima dari berita, begitu juga sebalinya oleh karenanya
dengan kita mempelajari tentang berita di harapkan kita dapat
memahami antar satu dengan yang lainnya dan saling dapat memenuhi
kebutuhan hidup kita khususnya kebutuhan akan informasi.
a. Memahami teks berita
Tahapan dalam mempelajari dan memahami materi
Mendengarkan cerita dan berita adalah Mendengarkan Pembacaan
Teks Berita, Menemukan Isi Pokok Berita, dan memahami
Sinonim dan Antonim dalam Teks Berita.
1) Mendengarkan Pembacaan Teks Berita
Hal terpenting saat mendengarkan pembacaan sebuah
teks berita adalah dapat menemukan isi pokok berita sebagai
isu utamanya. Apabila belum ditemukan isi pokok berita,
berarti kamu belum berhasil dalam menemukan informasi
penting dalam berita tersebut
dengarkan pembacaan contoh teks berita berikut!
Berdoa Bersama demi Keselamatan Bangsa
Semarang - Sabtu (4/8) malam, pelataran hingga bukit Vihara
Gunung Kaling bertaburan cahaya ribuan ilin. Pelita kecil tersebut
dinyalakan bersama oleh ratusan pemuda Buddhayana tatkala
delapan pelita besar secara simbolis dinyalakan oleh bikhu-bikhu
Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Sangha Agung Indonesia
(SAI), Muspida Provinsi, Plt Bupati Semarang, dan panitia
55
kegiatan ritual Sejuta Pelita Sejuta Harapan (SPSH). Kegiatan ini
semakin meriah karena diikuti sedikitnya 3.000 umat Buddha se-
Jateng.
Ketua panitia Hariyono yang juga Waki Ketua III MBI Jateng
menjelaskan, ritual SPSH ini dalam rangka memperingati Hari
Asadha (yang digelar serentak di Indonesia) dan HUT ke-52 MBI.
“Bangsa ini sedang dirundung berbagai musibah. Atas dasar
keprihatinan itulah MBI mengambil inisiatif untuk mengadakan
ritual SPSH. Doa bersama ini semoga menuntaskan
permasalahan bangsa yang bertubi-tubi,” papar Hariyono.
Persembahan 80.000 pelita tersebut sebagai ungkapan bakti
umat Buddha kepada Sang Tri Ratna. Pelita sebagai simbol
penerang dan pengorbanan untuk sesama yang berdasar cinta
kasih universal. Sejuta pelita tersebut adalah lambang cahaya
untuk melenyapkan kemalangan yang menimpa bangsa
Indonesia. Sebelum dilakukan penyalaan sejuta pelita, panitia
mengambil sumber api abadi dari Mrapen, Grobogan.
Kebersamaan bangsajuga terlihat dari ritual ini karena SPSH
dihadiri perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi
Wali Gereja Indonesia (KWI), Persatuan Gereja-gereja Indonesia
(PGI), dan Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin).
(Dikutip dengan perubahan dari SuaraMerdeka, 5 Agustus 2007 hlm. 2)
Saat menyimak pembacaan berita yang dilakukan
teman, siapkan alat tulis untuk mencatat isu-isu yang muncul
dalam berita tersebut dan tuliskan sebagai isi pokok berita.
Gunakan tabel di bawah ini untuk mengerjakan!
Judul berita Sumber Isi Pokok Berita
56
2) Menemukan Isi Pokok Berita
Pemuatan berita pada surat kabar, umumnya berisi
sebuah isu yang sedang hangat diperbincangkan di
masyarakat/orang banyak. Contoh teks berita yang disajikan di
atas merupakan pemberitaan tentang wujud kerukunan umat
beragama dalam kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki
kondisi bangsa yang carut marut. Beberapa isu yang menyertai
pemunculan berita tersebut, misalnya mengapa perlu diadakan
acara doa bersama? Siapa yang menyelenggarakan acara
tersebut?
Untuk itu, kamu perlu berlatih untuk dapat
menemukan isu utama sebagai isi pokok sebuah berita.
Latihan ini dapat kamu lakukan dengan rajin mendengarkan
berita yang disiarkan melalui media elektronik, baik radio
maupun televisi Kegiatan mendengarkan berita juga dapat
kamu lakukan di dalam kelas atas rekaman berita yang telah
disiapkan oleh gurumu. Jika di sekolahmu belum tersedia
sarana alat perekam, kamu dapat menggunakan teks berita
dalam buku ini untuk melakukan kegiatan mendengarkan
berita.
3) Memahami Sinonim dan Antonim dalam Teks Berita
Pada saat menyimak pembacaan teks berita yang
dilakukan temanmu, tentu kamu menemukan bentuk-bentuk
pertalian makna kata sebagai sinonim dan antonim. Apa
sinonim dan antonim itu? Marilah kita pelajari lebih dahulu
teori kebahasaan!
Sinonim adalah pertalian dua kata atau lebih yang
memiliki makna sama atau hampir sama. Suatu kata
bersinonim dengan kata lainnya apabila dalam kalimat yang
sama, kata-kata tersebut dapat saling menggantikan.
Contoh:
- ciri = tanda
57
- benar = betul
- agar = supaya
- rajin = giat
- hemat = irit
Contoh dalam kalimat:
- Pak Iwan meninggal dunia pada hari Kamis.
Pak Iwan wafat pada hari Kamis.
- Baju yang dikenakan Aulia sangat cantik.
Baju yang dikenakan Aulia sangat indah.
Antonim disebut juga lawan kata, yaitu hubungan
antara satu kata dengan kata yang lain yang dianggap
berlawanan.
Contoh:
- siang > < malam
- pulang > < pergi
- kaya > < miskin
- panjang> < pendek
- hidup > < mati
Contoh dalam kalimat:
- Orang yang kaya itu membeli mobil.
Orang yang miskin itu tidak dapat membeli mobil.
- Rambutnya panjang sekali.
Rambutnya pendek sekali
b. Memahami Sifat-sifat berita
Menurut sifatnya berita trbagi menjadi 3 (tiga). Pertama
Kabar Berita, Kedua berita yang bersifat perintah dan Larangan,
dan ketiga berita yang bersifat ajakan atau himbauan.
1) Kabar berita
58
Berita yang disampaikan hanya sebatas penyampaian
informasi kepada yang membutuhkan informasi, biasanya
tentang beberapa kejadian di masyarakat, bencana alam,
ramalan cuaca, kerusakan lingkungan, dan hal-hal baru yang
terkait dengan kepentingan individu maupun masyarakat
umum.
Berikut contoh berita (kabar berita)
BBM AlternatifBisa Diperbaharui dan Ramah Lingkungan
Akhir-akhir ini kita sering mendengar orang berbicara
tentang BBM alternatif. Katanya BBM alternatif harus segera dicari
dan dipergunakan. Mengapa, ya?
BBM atau bahan bakar minyak yang biasa kita gunakan
adalah bensin, solar, dan minyak tanah. BBM itu diambil dari dalam
tanah. BBM berasal dari fosil yang sudah terkubur selama jutaan
tahun. Meski jumlahnya cukup banyak, kalau diambil terus-
menerus, lama-lama akan habis. Kita kan tak bisa menggantinya.
Sekarang saja, katanya persediaan BBM di perut bumi
sudah tinggal sedikit.
Bisa Bikin Polusi
Asap knalpot kendaraan hasil pembakaran BBM juga tidak
ramah lingkunganIa menjadi penyebab utama polusi udara. BBM
yang dipakai untuk menjalankan kendaraan atau menjalankan
mesin pabrik, menghasilkan zat beracun seperti CO2 dan CO. Zat-
zat itu bila dihirup bisa menyebabkan gangguan pernapasan,
bahkan bisa menyebabkan kanker.
Dari Tanaman dan Hewan
Nah, dari dua alasan itulah rupanya para ahli menyarankan
kita semua untuk segera mencari dan menggunakan BBM
alternatif. BBM alternatif adalah BBM lain selain BBM tadi. BBM
alternatif harus bisa diperbaharui dan ramah lingkungan. Eh,
ternyata banyak lho, BBM alternatif yang sudah ditemukan. Tetapi
59
kita belum mengenalnya karena belum diperbanyak dan
diperjualbelikan. BBM alternatif itu berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan lemak serta kotoran hewan. Yuk kita lihat beberapa BBM
alternatif itu!
Minyak Buah Jarak
Pohon jarak biasanya ditanam Pak Tani untuk pagar atau
pembatas tanah. Daunnya diambil untuk makanan ternak. Dari
hasil penelitian, ternyata buah jarak bisa dijadikan minyak yang
kualitasnya sama dengan solar.
Cara membuatnya sederhana sekali. Begini! 10 kg buah
jarak dikukus selama satu jam kemudian diblender. Setelah itu
diperas hingga minyaknya keluar. Biasanya 10 kg buah jarak bisa
menghasilkan sekitar 3,5 liter. Nah, minyak itulah yang bisa
digunakan sebagai bahan bakar.
Sumber: Repro Bobo, 18 Agustus 2005
Gas Kotoran Ternak
Dari kotoran hewan atau bahan tanaman yang sudah
membusuk akan keluar gas yang disebut Biogas. Biogas itu bila
ditampung dalam wadah yang ditutup, kemudian dibuatkan saluran
yang menghubungkan ke kompor, maka biogas itu bisa digunakan
untuk menyalakan kompor.
Menurut penelitian, keluarga dengan anggotanya
berjumlah 5 orang, memerlukan sekitar 1,25 meter kubik biogas
untuk memasak sehari. Biogas sebanyak itu bisa dihasilkan dari
sekitar 40 kg kotoran sapi. Kotoran sebanyak itu bisa diperoleh dari
kira-kira 4 ekor sapi. Jadi kalau mau
menghemat BBM di rumah, satu keluarga idealnya punya 4 ekor
sapi.
60
Minyak Jelantah Setara dengan Solar
Sumber: Repro Bobo, 18 Agustus 2005
Kalau kita menggoreng ikan, misalnya, kita akan
mendapatkan minyak sisa. Namanya minyak jelantah. Minyak
jelantah itu agak kental dan berwarna kehitaman. Bila digunakan
untuk menggoreng makanan lagi minyak ini bisa menimbulkan
berbagai penyakit. Antara lain penyakit kanker dan jantung. Karena
itu seringkali minyak jelantah dibuang. Sekarang kita jangan
sembarangan membuang minyak jelantah. Dari hasil penelitian
ternyata minyak jelantah bisa digunakan sebagai pengganti solar.
Memang, kalau kita mau mengganti solar dengan minyak
jelantah, kita perlu menambah sebuah alat pada mesin. Tetapi alat
ini sangat sederhana dan tidak mahal. Nama alat itu konverter.
Fungsinya sebagai pengubah minyak jelantah sehingga memiliki
sifat-sifat menyerupai solar.
Alkohol dari Singkong
Pernah melihat orang membuat tape singkong, belum?
Begini nih! Mula-mula singkong yang sudah bersih dikukus, lalu
ditaburi dengan ragi. Setelah itu tutup dengan daun dan diamkan.
Beberapa hari kemudian ia akan berubah menjadi tape.
Proses perubahan singkong menjadi tape ini disebut
fermentasi. Bila dibiarkan, tape singkong ini lamalama akan berair.
Air ini berupa alkohol. Sepuluh persen alkohol singkong ini bila
dicampur dengan 50% bensin akan menghasilkan BBM yang
61
disebut gasohol. Gasohol itu gabungan dari nama gasline (bensin)
dengan alkohol.
Meskipun cuma diperlukan 10% dalam gasohol, tetapi
kalau jumlahnya banyak, alkohol singkong ini akan sangat
membantu menghemat penggunaan BBM. Nah, itulah beberapa
BBM Altrernatif yang sudah ditemukan. Ternyata bahan dasarnya
sangat sederhana. Kita bisa dengan
mudah mendapatkan bahan-bahan itu.
Sumber: Bobo, 18 Agustus 2005
Berdasar pada contoh berita diatas, ide dasar
dan gagasan utamanya adalah Pemerintah Indonesia
bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan
energi listrik tenaga surya.
2) Berita yang bersifat Perintah dan Larangan
Berita yang disampaikan berdasarkan pada
pencapaian terhadap sesuatu yang lebih bersifat mendesak dan
biasanya berita ini ditujukan kepada masyarakat atau individu
yang struktur sosialnya di bawah.
Berita yang bersifat perintah dan larangan inilah yang
kemudian menjadi salah satu bagian dari berlangsungnya
sistem sosial dan menjadi sebab terjadinya keseimbangan
antara klasifikasi sosial masyarakat, sebab dengan berita yang
bersifat perintah inilah beberapa hal yang bersifat mendesak
akan dengan segera dapat disikapi bersama, belum lagi ketika
proses penyampaian berita tersebut melalui media yang dapat
dengan mudah di akses oleh orang banyak atau masyarakat
kuas.
Berikut contoh berita yang bersifat Perintah
Pengumuman
62
Dalam rangka menyambut gerakan disiplin nasional, sekolah juga
akan meningkatkan gerakan disiplin. Untuk itu, setiap siswa wajib
mematuhi peraturan berikut ini.
1. Siswa wajib datang di sekolah sepuluh menit sebelum jam
pelajaran dimulai.
2. Siswa yang berhalangan hadir wajib memberikan surat izin
atau surat keterangan sakit dari dokter pada hari
berikutnya.
3. Siswa wajib mengenakan seragam sekolah sesuai dengan
ketentuan hari masuk di sekolah.
4. Siswa tidak boleh membuat coretan di meja, kursi, dan
dinding sekolah.
5. Siswa dilarang membuang sampah di sembarang tempat.
6. Siswa wajib memelihara kebersihan dan keindahan taman
sekolah.
Kepala Sekolah SD Maju Pintar
Ttd.
Dra. Zulaika
Berikut contoh berita yang bersifat Larangan
Pengumuman
Peserta ujian tidak diperbolehkan pinjam-meminjam alat tulis.
1. Peserta ujian tidak dibenarkan bekerja sama, menyontek,
atau melakukan bentuk kecurangan yang lain.
2. Peserta ujian tidak boleh meninggalkan ruang ujian
sebelum tanda selesai ujian dibunyikan.
Setiap pelanggaran terhadap tata tertib ini akan dikenai sanksi sesuai
dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Kepala Sekolah SD Maju Pintar
Ttd.
Dra. Zulaika
3) Berita yang bersifat Himbauan
63
Berita yang disampaikan berdasarkan pada fakta
kejadian di masyarakat atau di komunitas tertentu, dari fakta
kejadian tersebut dibutuhkannya perhatian yang serius untuk
menyikapinya secara arif dan bijaksana.
Tidak jauh beda dari berita yang bersifat perintah,
berita yang bersifat himbauan atau anjuran inipun memiliki
karakteristika yang sama, namun kemudian yang membedakan
adalah kalau berita yang bersifat perintah memiliki pesan yang
dipaksakan sedangkan berita yang bersifat himbauan atau
anjuran lebih menekankan pada pemunculan pertimbangan
bagi si penerima berita tanpa adanya unsur takanan sedikitpun.
Berikut contoh berita yang bersifat himbauan
Presiden SBY CanangkanGerakan Penghematan Nasional
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin
mencanangkan Gerakan Penghematan Nasional dan Indonesia
Menanam. Penghematan itu menyangkut paling tidak empat hal,
yaitu air, listrik, telepon, dan bahan bakar minyak.
SBY mengakui, bangsa yang dipimpinnya merupakan
bangsa yang boros. Boros dalam menggunakan BBM, menguras
sumber daya alam, serta menambah anggaran. Pencanangan
dilakukan bersama peluncuran Komunitas Hijau (Green
Community) civitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas)
Makassar pada peringatan Hari Bumi 2006 di kampus Unhas,
Makassar, Sulawesi Selatan.
“Ada penelitian internasional bahwa dalam penggunaan
BBM bangsa kita termasuk boros. Ratusan miliar kita boroskan,
baik dari penggunaan BBM, listrik, serta telepon,” ujarnya. Dana
tersebut mestinya bisa digunakan untuk mengurangi angka
kemiskinan, peningkatan pendidikan, serta kesehatan masyarakat.
Dia telah berkunjung ke beberapa daerah untuk mengamati
hal tersebut. Misalnya, ke Trenggalek, Pacitan, Lombok Tengah,
dan Kepulauan Seribu. Di daerah tersebut, dia melihat, jangankan
64
untuk mandi, untuk minum pun air sulit didapat. Padahal, dia
terkadang melihat air di kantorkantor mengalir tanpa pernah
berhenti.
SBY juga melihat banyak daerah yang belum mendapat
aliran listrik, namun, di sisi lain banyak kantor yang listriknya selalu
hidup siang dan malam. “Boleh saja lembur, bekerja demi negara.
Namun, selesai bekerja, jangan lupa matikan listrik,” pesannya.
Dalam penggunaan telepon, dia mengamati banyak
pembicaraan yang tidak perlu. Akibatnya, rekening meningkat. Kita
menghamburkan ratusan miliar untuk pembicaraan yang tidak
perlu. Saya stressing, penggunaan telepon cukup tiga menit. Kalau
perlu, langsung bertemu orangnya, tidak perlu melalui telepon,”
ujarnya.
Dia menambahkan, kenaikan minyak dunia yang mencapai
USD 73 per barel telah memukul sektor ekonomi semua negara,
termasuk Indonesia. Untuk itu, dia memandang perlu mengubah
kebijakan penggunaan bahan bakar. Kalau perlu, beralih ke batu
bara.
Presiden juga menyatakan perang terhadap illegal logging.
Ini karena kerusakan hutan Indonesia sudah sangat mencemaskan.
Upaya penyelamatan hutan dan lingkungan serta sumber daya
alam lainnya harus dilaksanakan sekarang dan tidak boleh ditunda-
tunda lagi. “Now! Not tomorrow! Not the day after today (sekarang,
bukan besok),” tegasnya.
65
Dewasa ini 59 juta hektare kawasan hutan negeri ini telah
rusak. Kerusakan terus bertambah dua juta hektare setiap tahun
akibat pembalakan liar dan perambahan hutan. Kerusakan itu tidak
hanya mempercepat kepunahan flora dan fauna yang tidak dimiliki
bangsa lain, tetapi juga menimbulkan berbagai bencana seperti
banjir dan tanah longsor, kesulitan air, perubahan iklim, dan
kebakaran hutan. Bahkan, sampai terjadi ekspor asap ke negara
tetangga yang cukup memalukan bangsa Indonesia.
Dalam perencanaan Komunitas Hijau, SBY menandainya
dengan menanam bibit pohon ebony di halaman kampus. Ibu Ani
Yudhoyono ikut menaman pohon yang sama, diikuti seluruh bupati
di Sulawesi Selatan.
Total pohon yang ditanam sekitar 60.000 bibit. SBY juga
membubuhkan pesan di atas kanvas yang bertuliskan, Selamatkan
lingkungan kita, selamatkan negara kita, selamatkan masa depan
kita.
Sumber: Jawa Pos, 24 April 2006
3. Memahami bentuk-bentuk penyampain cerita dan berita
Sekuat apapun nilai atau pesan yang terkandung dalam cerita
atau berita namun proses penyampaian tidak memperhatikan bentuk
66
penyampain yang tepat maka pesan yang akan disampaikan akan
menjadi kabur dan tidak berarti.
Yang mendasar dari mempelajari dan mamahami apa maksud
dan nilai yang terkandung dalam sebuah cerita atau berita adalah
bagaimana cerita atau berita tersebut dapat tersampaikan secara
langsung dengan melalui dalam bentuk apapun dan media apapun,
yang pasti harus sesuai dan selaras dengan kondisi, situasi dan
kapasitas si penyampai maupun si penerima pesan dalam bentuk cerita
dan berita.
Oleh karena itu yang harus di perhatikan dalam materi
mendengar cerita dan berita adalah bagaiman cara kita memberikan
pemahaman kepada anak didik terkait bagaimana caranya agar dapat
dengan mudah memahami suatu nilai atau tujuan yang terdapat di
dalam suatu cerita atau berita yang di dengar, biasanya anak didik
seringkali bersentuhan dengan cerita atau berita yang didengar melalui
bentuk-bentuk antara lain:
a. Mendengarkan pengumuman
umum
Untuk dapat menangkap inti dari pesan yang disampaikan
dalam bentuk pengumuman lisan, pertama yang diperhatikan adalah
pengumuman yang disampaikan tentang apa?, kedua siapa yang
menyampaikan pengumuman tersebut, dalam hal ini bukan hanya si
penyampai pengumuman akan tetapi siapa penanggungjawab dari isi
pengumuman tersebut?, ketiga ditujukan kepada siapa sajakah
pengumuman tersebut?, keempat terkait dengan waktu, kapan
pengumuman disampaikan dan kapan pengumuman tersebut
dilaksanakan oleh si penerima pengumuman tersebut?
Berikut adalah contoh bentuk pengumuman lisan yang
dibacakan:
67
Pengumuman
Dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru, koperasi sekolah
menyediakan kebutuhan buku tulis dan buku pelajaran untuk semua kelas
dengan harga sama dengan harga toko di luar sekolah. Untuk itu, semua
siswa diimbau untuk membeli buku pelajaran di koperasi sekolah.
Pembelian buku diatur sebagai berikut.
1) Kelas I, II, dan III dikoordinasi oleh wali kelas dan dilayani pada hari
Senin, Selasa, dan Rabu. Pembelian dilakukan secara kolektif.
2) Kelas IV, V, dan VI dikoordinasi oleh ketua kelas dan dilayani pada hari
Kamis, Jumat, dan Sabtu. Pembelian dilakukan secara kolektif.
3) Penukaran buku karena rusak, cacat, atau tidak lengkap dilayani pada
hari Rabu dan Sabtu.
Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami mengucapkan terima
kasih.
Semarang, 01 juni 2009
Ketua Koperasi SD Maju Pintar
Ttd.
Dra. Fatmawati
68
Dari contoh pengumuman umum lisan diatas kita dapat memahami
isi dari pengumuman tersebut
1) Menjelaskan tentang ketersediaan buku tulis dan mata buku
pelajaran di koperasi sekola
2) Menjelaskan tentang penanggungjawab pengumuman yaitu
ketua koperasi sekolah (Dra. Fatmawati)
3) Pengumuman ditujukan kepada seluruh siswa SD Maju Pintar
4) Pengumuman disampaikan pada 01 juni 2009
5) Pesan yang disampaikan adalah seluruh siswa diharapkan bisa
membeli buku tulis dan buku mata pelajaran di koperasi.
b. Mendengarkan penjelasan dari
narasumber
Terdapat sedikit perbedaan antara keterangan dari
pengumuman umum dengan keterangan secaralangsung yang
sampaikan oleh narasumber. Pada keterangan pengumuman umum
penanggung jawab isi pesan bisa tidak secaralangsung terlibat atau
bertatap muka sedangkan keterangan dari narasumber
penanggungjawad pesan sekaligus si penyampai pesan.
Lihat contoh dibawah tentang penjelasan dari narasumber
dalam bentuk percakapan oleh 2 (dua) narasumber
1) Apa yang sedang di bicarakan oleh kedua narasumber?
2) Siapa yang sedang di bicarakan oleh kedua narasumber?
3) Pokok Permasalahan apa yang sedang dibicarakan oleh kedua
narasumber?
4) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh kedua narasumber?
Dari keempat poin pertanyaan tersebut tentunya akan sangat
membantu bagi anak didik dalam memahami apa saja isi dari proses
percakapan yang dilakukan oleh dua narasumber dan apa pesan
yang ingin disampaikan oleh kedua narasumber.
Jika Perlu, Kerja Bakti Setiap Hari
69
Narasumber 1:
“Saya jadi ingat, ketika kecil dahulu diajari ibu untuk selalu membawa
kantong plastik kosong. Biasanya, saya menyimpannya di dalam tas. Jika
mengemil sambil berkendarat, sampah saya masukkan ke kantong plastik,
termasuk gelas atau botol bekas air minum kemasan. Karena itu, saya
heran, kok, ada orang yang tega membuang kemasan permen atau
makanan ringan di lantai bus kota atau kendaraan umum? Lagi-lagi,
mereka tidak menyadari bahwa lingkungan itu sebenarnya rumah besar
mereka.”
Narasumber 2:
“Rasanya nyaman, ya, jika semua orang di lingkungan tempat tinggal kita
menyadari pentingnya menjaga kebersihan.”
Narasumber 1:
“Betul. Pada hari-hari pergantian dari musim hujan ke kemarau ini, surat
kabar dan televisi masih diramaikan oleh berita demam berdarah. Bukan
hanya Indonesia, negara tetangga se-Asia Tenggara pun sama. Yang
dituding adalah nyamuk Aedes Aegypty. Padahal, si nyamuk tidak akan
berkembang biak jika kita rajin menjaga kebersihan lingkungan. Misalnya,
dengan bekerja bakti menguras-menutupmengubur (3M) tempat-tempat
yang didiami nyamuk.”
Narasumber 2:
“O ya, saya jadi ingat. Selain itu, kebiasaan lama, memelihara 1–2 ikan
kecil di bak mandi ternyata baik untuk memakan jentik. Meski keluarga
saya di rumah lebih suka cara ini: isilah bak mandi seperlunya, begitu kita
mau mandi saja. Dengan begitu, jentik tak punya tempat untuk
70
berkembang.”
Narasumber 1:
“Kebiasaan menjaga kebersihan, sebaiknya memang dipelihara sejak kecil.
Jika tidak sempat belajar disiplin sejak kecil, pelajaran itu bisa dimulai sejak
sekarang. Misalnya, pernahkah kita perhatikan jeruk yang dijajakan dengan
kemasan plastik? Plastik yang menjadi pembungkus jeruk berguna untuk
tempat kulit atau biji jeruk yang telah dibuang Jadi, bukan sekadar hiasan
atau pelindung jeruk dari panas matahari.”
Narasumber 2:
“Untuk menjaga kebersihan atau bekerja bakti membersihkan sampah di
sekitar rumah, tidak harus menunggu Hari Bumi (1 April) atau Hari
Lingkungan Hidup Sedunia (5 Juni). Jika perlu, kerja baktilah tiap hari.”
Sumber: Intisari, Agustus 2007 dengan pengubahan
Beberapa keterangan yang dapat kita pahami dari proses
percakapan oleh kedua narasumber tersebut adalah:
1) Kedua narasumber sedang membicarakan tentang keindahan
lingkungan
2) yang menjadi perhatian kedua narasumber adalah mereka
yang tidak menyadarai arti penting menjaga lingkungan
3) Pokok Permasalahannya adalah tingkat kesadaran
masyarakat terhadap menjaga kebersihan lingkungan.
4) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh kedua narasumber
adalah ajakan untuk menjaga lingkungan
c. Mendengarkan pesan lewat tatap
muka atau telephon
Kadang ketika kita sedang menikmati pembicara dengan
seseorang, kita sering melupakan pesan apa yang dapat pada proses
perbincangan kita dengan seseorang tersebut. Pada kenyataannya
setiap yang dilakukan oleh manusia tidak mungkin terlepas dari apa
yang menjadi niatan atau tujuan kita, begitu pula sebaliknya yang
terjadi terhadap seseorang yang berinteraksi dengan kita.
71
Berdasar pada hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
sesiap terjadinya interaksi visual atau lisan paster terdapat pesan
yang ingin disampaikan, selama hal tersebut masih dalam kondisi
sadar.
Seperti halnya beberapa keterangan diatas proses
mendengarkan dan memahami pesan melalui tatapmuka kali ini
menuntuk seseorang harus berinteraksi secaralangsung, akan tetapi
pesan tang ingin disampaikan belum tentu diperuntukkan bagi yang
saat itu ber komunikasi secara langsung tatap muka atau melalui
tephon.
Kita amati bersama dialog dalam bentuk wawancara dibawah
ini, selanjutnya kita coba identifikasi beberapa penjelasan tentang
apa saja yang perlu kita pahami untuk menemukan pesan apa yang
terkandung didalam wawancara tersebut.
Dari contoh wawancara di bawah, penjelasan apa saja perlu kita
dapatkan:
1) Apa yang sedang di perbincangkan dalam wawancara tersebut?
2) Apa Pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut?
3) Siapa saja yang terlibat dalam wawancara tersebut?
4) Pesan apa yang ingin disampaikan dalam wawancara tersebut?
Bentuk wawancara
Mendengarkan pesan lewat tatap muka atau telephon
Pewawancara:
”Terima kasih, Kak Kusumo atas kesempatan wawancara ini. Oya,
nama saya Indah Meilani. Saya ngin tahu soal dongeng. Menurut Kak
Kusumo, apakah manfaat mendongeng itu?”
Kak Kusumo:
”Kegiatan mendongeng bermanfaat untuk mempererat ikatan dan
komunikasi antara anak dan orang tua.”
Pewawancara:
”Selain manfaat itu, adakah manfaat lain dari mendengarkan
dongeng?”
72
Kak Kusumo:
”Cerita atau dongeng merupa kan alat yang bagus untuk menanamkan
berbagai nilai budi pekerti. Misalnya, nilai kejujuran, rendah hati,
kesetiakawanan, kerja keras, dan nilai baik lainnya.”
Pewawancara:
”Apakah kegiatan mendongeng ada hubungannya dengan kegiatan
membaca?”
Kak Kusumo:
”Betul sekali! Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan
orangtuanya, si anak akan mulai tertarik dengan buku.”
Pewawancara:
”Menurut Kak Kusumo, berapa lama sih, waktu yang dibutuhkan untuk
mendongeng?”
Sumber:
www.kpai.go.id
Kak Kusumo:
”Orang tua atau orang dewasa hendaknya dapat meluangkan waktu
untuk mendongeng kira-kira 15–20 menit untuk satu cerita. Untuk anak-
anak yang lebih kecil atau usia TK, bahkan kurang dari itu sebab terlalu
lama mendengarkan cerita pun anak cenderung bosan.”
Pewawancara:
”Banyak sekali yang saya dapat dari penjelasan Kak Kusumo. Sekali
lagi, saya ucapkan terima kasih atas kesempatan berwawancara
dengan Kakak.
Sumber: Bali Post Minggu, 4 September 2005
73
Seteh coba di amati teks dialog bentuk proses wawancara diatas,
beberapa penjelasan yang dapat kita ambil adalah:
1) Perbincangkan dalam wawancara tersebut membahas tentang
metodologi pembelajaran terhadap anak dengan menggunakan
metode dongeng
2) Pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut adalah manfaat
mendongeng
3) yang terlibat dalam wawancara tersebut adalah pertama si
pencari berita kedua Kak Kusumo
4) Pesan yang ingin disampaikan dalam wawancara tersebut adalah
Penanamkan nilai budi pekerti melalui dongeng.
d. Mendengarkan cerita rakyat
Mendengarkan dan memahami cerita rakyat bukan hanya
sebatas ritual kita untuk mengenang dan mengabadikan kejadian
masalalu yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita.
Cerita rakyat akan selalu hidup selama kita mampu
memahaminya dengan lebih analitis, tidak satupun komunitas,
kampung, suku, dan bangsa yang tidak memiliki cerita masa lalu
atau biasa di sebut cerita rakyat.
Cerita rakyat akan selalu mencerminkan budaya yang luhur,
cerita rakyat akan selalu mensiratkan kearifan prilaku dan
kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan, dan cerita rakyat akan
selalu memunculkan suatu misteri panjang tentang gejala kehidupan
sosial yang akan berlangsung dari masa ke masa, oleh karena itu
cerita rakyat selalu di pilih sebagai alasan untuk memberikan
penyadaran bagi kita semua.
Ilmu pengetahuan apapun selalu mengunakan cerita rakyat
sebagai referensi, sehingga ilmu pengetahuan akan selalu
berkembang, begitu juga ketika kita mempelajari tentang
metodologi pengembangan pengajaran Bahasa Indonesia tentang
mendengarkan cerita dan berita.
74
Pada materi mendengarkan cerita rakyat kali ini kita akan
mencoba menganalisis lebih mendasar, dan mencoba untuk
mengidentifikasi dan menemukan pesan yang terdapat pada contoh
cerita rakyat dibawah ini seperti pada uraian-uran materi
sebelumnya.
KESETIAAN BUJANG TRINDIL
Pada zaman dahulu, di kerajaan kecil di tanah Sumedang, hidup
seorang raja yang adil dan bijaksana. Baginda raja mempunyai seorang
putri bernama Rumaningsih. Putri Arum, nama panggilannya, sangat
cantik. Putri Arum memiliki seorang kekasih bernama Dang Anggara.
Ia seorang putra bangsawan di negeri itu yang tampan dan baik budi.
Setiap bulan purnama, Dang Anggara menemui Putri Arum. Bila
bertandang ke istana, ia diiringi oleh lima orang pembantu (bujang).
Salah satu bujang bernama Bujang Trindil, yang seusia Dang Anggara.
Akan tetapi, tubuhnya lebih pendek, kulit gelap, wajahnya buruk dan
kakinya terdapat borok. Bujang Trindil sangat sayang dan setia pada
Dang Anggara.
Pada suatu hari, tersiar kabar bahwa Putri Arum menderita penyakit
kulit yang menjijikkan. Baginda raja segera memanggil tabib dan peramu
obat dari seluruh penjuru negeri. Namun, tidak ada satu pun yang
berhasil menyembuhkan penyakit sang Putri.
Baginda raja akhirnya menyelenggarakan sayembara. Jika ada
yang berhasil menyembuhkan putri, bila wanita akan diangkat menjadi
saudara, dan bila laki-laki akan dijodohkan dengan Putri Arum.
Mendengar sayembara itu, orang dari berbagai kalangan berduyun-
duyun mendatangi istana. Tetapi, setelah 3 hari sayembara
berlangsung, tidak ada seorang pun yang berhasil menyembuhkan sang
Putri.
75
Baginda raja semakin sedih, demikian pula Dang Anggara.
Wajahnya tampak selalu murung dan tidak mau makan. Bujang Trindil
tidak sampai hati melihatnya. Pada suatu hari, diam-diam ia pergi untuk
mencari jalan bagi kesembuhan Putri Arum. Bekal yang dibawanya
hanyalah enam butir buah salak.
Tanpa tahu arah yang dituju, Trindil terus berjalan. Tiba-tiba ia
tertarik melihat puncak Gunung Tampomas yang menjulang tinggi. Ia
ingin mendaki gunung itu, ia berharap Dewa mendengar
permohonannya. Karena lelah, ia beristirahat di bawah pohon beringin
yang rindang hingga tertidur pulas.
Ketika terbangun, Trindil terkejut. Ia mendapati kaki dan pantatnya
terasa panas. Ternyata, tanah yang diduduki telah menjadi sumber mata
air panas. Dari sela-sela akar beringin terdapat sebuah mata air yang
berkhasiat menyembuhkan boroknya.
“Wah, kalau air ini bisa menyembuhkan borokku, tentu dapat pula
mengobati penyakit sang putri!”
Trindil kemudian menggali kubangan itu lebih dalam supaya airnya
lebih banyak. Ia buru-buru pulang untuk menyampaikan berita gembira
itu. Dang Anggara dan Trindil segera menjemput Putri Arum. Mereka
berangkat ke kubangan air di bawah pohon beringin. Keajaiban pun
langsung terjadi. Setelah Putri Arum mandi, borok di tubuhnya langsung
lenyap. Putri Arum pulih menjadi seorang gadis yang cantik jelita.
76
Saat perjalanan pulang, tiba-tiba Trindil merasa khawatir ketika
teringat janji raja. “Putri Arum tidak boleh menikah dengan pemuda lain
kecuali Dang Anggara. Apabila denganku, si bodoh yang buruk rupa ini,
kasihan Putri Arum. Dia pasti akan menderita selama hidupnya”. Setelah
berpikir demikian, Trindil memutuskan kembali ke tempat mata air
tersebut. Dang Anggara dan Putri Arum kembali ke istana.
Setibanya di istana, raja sangat gembira. Pesta pernikahan Dang
Anggara dan Putri Arum segera dipersiapkan. Dang Anggara buru-buru
menghadap Baginda raja dan menceritakan kejadian yang
sesungguhnya.
Baginda raja menghela napas berat, “Janji adalah janji. Walaupun
Trindil hanya seorang bujang, ia tetap akan menjadi suami Putri Arum.”
Baginda Raja memerintahkan prajurit untuk menjemput Trindil. Dang
Anggara ikut sebagai penunjuk jalan.
Sesampainya rombongan di kubangan, mereka menjumpai tubuh
Bujang Trindil duduk bersemedi. Tubuhnya tenggelam dengan bibir
tersenyum, seakan mengatakan bahwa ia sangat bahagia dengan
perbuatannya. Rupanya Bujang Trindil menemukan cara lain untuk
membahagiakan majikannya, yaitu dengan menenggelamkan diri di
dasar kolam yang digalinya sendiri. Baginda raja akhirnya menikahkan
Putri Arum dengan Dang Anggara. Untuk mengenang kesetiaan Bujang
Trindil, setiap bulan purnama Dang Anggara berjanji akan selalu
menjaga dan merawat kubangan serta pohon beringin.
Kubangan air panas itu hingga sekarang banyak dikunjungi orang.
Letaknya di kaki gunung Tampomas, Kecamatan Congeang, Kota
Sumedang. Oleh penduduk setempat, kubangan itu telah dipasangi
dinding beton dan diberi pipa sehingga menjadi beberapa buah
pancuran. Di bawah pancuran itulah, banyak orang mandi air panas.
Pohon beringin tersebut hingga sekarang masih tetap berdiri kokoh
dengan akar gantung.
Di sepanjang jalan menuju ke lokasi kebun, terdapat banyak sekali
pohon salak. Konon, pohonpohon salak itu tumbuh dari biji yang
ditinggalkan Trindil selama perjalanannya
Kita coba mengenali struktur dari cerita rakyat diatas :
77
1) Mengidentifikasi tokoh dalam cerita
Beberapa tokoh dalam cerita rakyat diatas yaitu:
- Baginda raja Sumedang
- Putri Rumaningsih panggilannya Putri Arum putri
badinda raja Sumedang
- Dang Anggara, seorang putra saudagar diwilayah
sumedang
- Bujang Trindil, pembantu Dang Anggara
2) Mengenal watak tokoh dalam cerita
Pewatakan dari beberapa tokoh cerita adalah:
- Baginda raja Sumedang, raja yang adil dan bijaksana
- Putri Rumaningsih panggilannya Putri Arum putri
badinda raja Sumedang, pewatakan selalu menurut dan
penyabar.
- Dang Anggara, seorang putra saudagar diwilayah
sumedang, baik budi dan bijaksana
- Bujang Trindil, pembantu Dang Anggara, terpercaya dan
berprinsip kuat juga penyabar, setia dan nerimo (bisa
menerima apa adanya)
3) Mengenali tokoh dan karakter dominan dalam cerita
Tokoh dan karakter yang paling dominan adalah Bujang Trindil
yang setia terhadan tuannya.
4) Memahami pesan yang disampaikan dalam cerita
Tidak selamanya kesetiaan dimiliki oleh seorang kesatria
ataupun bangsawan, seorang pembantupu dapat menjaga
kesetiaan terhadap tuannya, hal ini membuktikan bahwa
kesetiaan adalah milik siapasaja yang dapat menjaganya dan
mempertanggung jawabkannya
e. Mendengarkan cerita pendek anak-
anak
Yang mendasar dari cara pembelajaran tentang mendengarkan
cerita pendek anak-anak adalah bagaimana guru pengajar Bahasa
78
Indonesia mampu menyesuaikan antara kondisi murid dengan alur
cerita pendek anak-anak sehingga kesesuaian antara fakta perilaku
anak didik dengan pesan yang terdapat pada cerita pendek anak-
anak dapat benar-benar diterima secara maksimal oleh anak didik.
Berikut adala contoh cerita pendek anak-anak :
Nunu tak peduli diejek kawan-kawannya. Dia tetap masuk Taman
bacaan ”Kancil”. Siang itu, dia sengaja menyempatkan mampir ke tempat
baca itu.
”Nu, kamu ini sombong banget! Kita ini, kan, mau main sepeda di
tanah lapang dekat sawah Haji Miun,” kata Kiki.
Melihat Nunu masuk taman bacaan, Kiki dan teman lainnya pergi.
Pada rak buku cerita anak, Nunu menemukan cerita tentang
rahasia sebuah buku ....
Setelah tamat membaca buku itu, dia makin sadar bahwa
membaca buku penting bagi siapa pun. ”Makin banyak membaca buku,
ternyata makin banyak yang kutahu,” gumam Nunu.
Kutipan Cerita ”Nunu si Kutu Buku”Karya Anandita F. P
Tahap identifikasi dari cerita pendek anak-anak diatas adalah:
1) Menidentifikasi tokoh dalam cerita
- Nunu, tokoh dalam cerita
- Kiki, teman Nunu, simbol dari sebagian
besar teman-teman Nunu
79
2) Mengenal watak tokoh dalam cerita
- Nunu, tokoh dominan dalam cerita, rajin
membaca
- Kiki, teman Nunu, kurang mengerti arti
pentin dari membaca atau belajar diluar sekolah
3) Memahami pesan yang disampaikan dalam cerita
Pesan yang dapat di tangkap pada cerita pendek anak-anak
diatas adalah, dengan membaca kita dapat mendapatkan
pelajaran yang lebih banyak.
80
4. Memberikan dan menyampaikan penilaian dari cerita atau berita
yang didengar
Setelah memahami cara untuk menemukan pesan dalam suatu
cerita atau berita, maka tahap selanjutnya adalah bagaimana cara
membuat suatu kesimpulan akhir sebagai bentuk penilaian terhadap
pesan yang telah ditangkap oleh anak didik dan selanjutnya anak didik
diajarkan juga bagai mana cara untu menyampaikan definisi dari hasil
penilaiannya, dengan begitu anak didik sudah sejak dini diajari tentang
kebebasan berfikir dan keberanian dalam mengutarakan pendapat yang
berdasar pada hasil analisis juga keberanian dalam mengambil suatu
tindakan yang positif.
Berikut adalah teks bacaan sebagai pengantar untuk memahami
alur dalam melakukan penilaian terhadap pesan yang terdapat pada
cerita atau berita.
Bahaya Merokok
Jika kamu sudah besar, sebaiknya tidak merokok. Tidak diragukan lagi, merokok
dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, antaralain, kanker paru-paru,
jantung, dan darah tinggi. Para perokok, menurut penelitian, dapat mengurangi
peluang usianya sebanyak lima menit untuk setiap batang rokok yang diisap.
81
Rokok tembakau berisi tiga benda yang tinggi bahayanya, yaitu tar, nikotin, dan
karbon monoksida. Tar pada rokok tertimbun sebagai kotoran pekat yang
menyumbat paru-paru dan sistem pernapasan
Akibatnya,dapat menimbulkan penyakit bronkitis kronis. Racunkimia dalam tar
itu juga meresap ke dalam aliran darah, kemudian dikeluarkan di urine. Ini
akan menyebabkan timbulnya kanker kandungkemih
Nikotin adalah suatu zat candu yang mempengaruhi sistem saraf. Selain itu, nikotin
dapat mempercepat detak jantung dan menambah risiko terkena penyakit jantung.
Karbon monoksida meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan
sel-sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, sangat
besar berpengaruh terhadap sistem peredaran darah. Selain itu, zat ini akan me-
mudahkan penumpukan zat-zat yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh
nadi atau menyebabkan serangan jantung yang fatal
(Tony Smith, “Dokter di Rumah Anda”, 2002)
Sebelum lebih jauh membahas tentang alur penilaian terhadap
bacaan teks di atas, alangkah lebih baiknya kita temukan terlebih
dahulu pakok pikiran dalam teks bacaan tersebut melalui beberapa
pertanyaan di bawah ini.
a. Sebutkan penyakit serius yang diakibatkan oleh rokok!
kanker paru-paru, jantung, dan darah tinggi
b. Sebutkan benda yang terkandung di dalam rokok!
tar, nikotin, dan karbon monoksida
c. Sebutkan bahaya dari tiap-tiap benda tersebut!
1) Tar pada rokok tertimbun sebagai kotoran pekat yang
menyumbat paru-paru dan sistem pernapasan
2) Nikotin adalah suatu zat candu yang mempengaruhi sistem saraf
3) Karbon monoksida meresap dalam aliran darah dan
mengurangi kemampuan sel-sel darah merah membawa
oksigen ke seluruh tubuh
d. Sebutkan bagian-bagian tubuh kita yang rawan penyakit jika kita
merokok!
1) paru-paru dan sistem pernapasan
2) kandungkemih
82
3) jantung
4) sel-sel darah merah
5) pembuluh nadi
Pikiran pokok adalah ide pokok dari sebuah paragraf. Pikiran pokok
disebut juga gagasan pokok, yang menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf.
Pikiran pokok dan pesan yang disampaikan pada teks bacaan di
atas adalah jangan merokok, sebab merokok mengancam jiwakita
Selanjutnya setelah pesan sudah dapat di tangkap, maka penilai
yang muncul adalah merokok dapat menyebabkan pen yakit kanker,
paru-paru, jantung, dan darah tinggi.
Penyampaian dari penilaian yang sudah dilakukan dalam bentuk
pernyataan adalah
Jika kamu sudah besar, sebaiknya tidak merokok! Tidak diragukan
lagi, merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, antara lain,
kanker, paru-paru, jantung, dan darah tinggi. Para perokok, menurut
penelitian, dapat mengurangi peluang usianya sebanyak lima menit untuk
setiap batang rokok yang diisap.
83
D. Rangkuman
A. Mendengarkan Cerita dan Berita
1. Pengertian Cerita
Cerita terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu cerita fiksi dan cerita non fiksi
a. Cerita fiksi adalah cerita yang isinya berdasakan imajinasi atau hayalan
si pengarang cerita
b. Cerita non fiksi adalah cerita yang isinya berdasarkan kejadian nyata
seperti sejarah kebudayaan, laporan, dan karya ilmiyah.
2. Pengertian Berita
Berita adalah proses penyampaian pesan yang lebih menekankan pada
validitas pesan itu sendiri yaitu penekanan pada 5W 1H (apa, kenapa,
kapan, siapa, dimana, dan bagaimana),
a. Memahami teks berita
Mendengarkan Pembacaan Teks Berita, Menemukan Isi Pokok Berita,
dan memahami Sinonim dan Antonim dalam Teks Berita.
b. Memahami Sifat-sifat berita
1) Kabar Berita
2) Berita yang bersifat perintah dan Larangan dan
3) Berita yang bersifat ajakan atau himbauan
3. Memahami bentuk-bentuk penyampain
cerita dan berita
a. Mendengarkan pengumuman
umum
b. Mendengarkan penjelasan dari
narasumber
c. Mendengarkan pesan lewat tatap
muka atau telephon
d. Mendengarkan cerita rakyat
e. Mendengarkan cerita pendek anak-
anak
4. Memberikan dan menyampaikan
penilaian
84
Menyampaikan definisi dari hasil penilaiannya dari pesan yang telah
ditangkap dari cerita maupu berita
85
E. Latihan
Memberikan latihan kepada anak didik sangat penting di tengah-tengah
proses pembelajaran. Latihan ini berguna dan bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana anak didik memahami dan menyerap materi yang sedang dipelajari.
Selain itu, kegiatan latihan ini diberikan kepada anak didik setelah
menerangkan materi inti dan tersedia waktu untuk mengerjakannya. Dalam hal ini
seorang guru harus berusaha memberi latihan yang bervariasi. Karena, variasi dari
latihan-latihan yang akan diberikan sangat mempengaruhi pemahaman dan tingkat
keberhasilan pencapaian kompetensi anak didik.
Dalam memberikan laihan kepada anak didik dapat dilakukan dengan
beberapa metode. Diantaranya adalah sebagai berikut: yaitu:
a. Tes tertulis yang harus diselesaikan anak didik (menjawab soal pilihan
ganda, uraian, teka-teki silang dan lainnya).
b. Penugasan
Penugasan dapat diberikan untuk individu atau kelompok yang dapat
dikerjakan anak didik di dalam maupun di luar kelas, atau sebagai tugas di
rumah. Memberikan tugas-tugas harus sesuai dengan materi diajarakn. Selain
itu, juga sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai oleh anak didik.
Tugas yang diberikan dapat berupa suatu soal atau tugas yang harus mereka
kerjakan, pengamatan, pembiasaan, dan sebagainya.
Berikut ini model latihan bagi peserta didik dengan test tertulis yaitu
berupa mengejakan soal laihan ganda.
86
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Teks dialog ditulis dengan kalimat ....
a. berita
b. langsung
c. cerita
d. puisi
2. Hal yang harus ada dalam wawancara adalah ....
a. membuat jadwal wawancara
b. mempersiapkan pertanyaan
c. mengetahui jawaban
d. menyiapkan contekan
Bagaimana mengenali bahwa kita demam? Apa yang harus dilakukan
untuk mengatasinya? Selain penggunaan termometer untuk mengukur suhu badan
secara tepat, ada tanda-tanda yang dapat dilihat. Tanda yang umum adalah tubuh
terasa panas, kemerahan, dan berkeringat. Mata terlihat berkilau dan terasa panas.
Boleh jadi mulut akan terasa kering, haus, serta sakit kepala. Oleh karena
banyaknya cairan yang keluar dalam bentuk keringat, urine akan lebih sedikit dan
berwarna keruh. Jika sakit kepala terasa berat, kompres dingin akan dapat
meredakannya.
(Tony Smith, Dokter di Rumah Anda, 2002)
3. Gagasan utama paragraf di atas terdapat pada kalimat ....
a. kesatu
b. kedua
c. ketiga
d. Keempat
Tiga jenis obat ini masing-masing diminum seperti berikut: tablet yang
merah satu tablet 3 kali, yang putih besar setengah tablet 3 kali sehari, dan sirup
satu sendok teh pagi dan sore.
4. Isi paragraf di atas adalah ....
a. petunjuk penyimpanan obat
87
b. cara membuat ramuan obat
c. cara membeli obat di apotek
d. petunjuk pemakaian obat
”Anak-anakku, pagi ini sekolah kita mendapat penghargaan sebagai
sekolah dengan prestasi UAN terbaik sewilayah kabupaten.”
5. Pernyataan tersebut merupakan penggalan pidato untuk....
a. menginformasikan
b. memengaruhi
c. menghibur
d. meyakinkan
Hobiku mengumpulkan resep makanan. Setiap kali kakak membeli
majalah, aku minta pada kakak lembar resep makanannya. Resep-resep itu
kugunting dan kukumpulkan menjadi satu. Kadangkadang aku pun mencoba
resep itu.
6. Kalimat utama paragraf itu ialah ....
a. Setiap kali kakak membeli majalah, aku minta pada kakak lembar resep
makanannya.
b. Resep-resep itu kugunting dan kukumpulkan menjadi satu.
c. Kadang-kadang aku pun men coba resep itu.
d. Hobiku mengumpulkan resep makanan
Hari itu kami sekeluarga pergi ke Surabaya untuk menengok saudara.
Kami naik kereta api Kerta Jaya dari Blitar. Saat sampai di stasiun Malang, kereta
api yang kami tumpangi berhenti lama sekali untuk menunggu jam
pemberangkatan. Tiba-tiba Ryan, adikku yang masih kecil bertanya pada ibuku,
”Kereta apinya, kok, berhenti lama sekali. Apa rodanya kempis?” Orang yang
mendengar pertanyaan Ryan, tertawa. Setelah dijelaskan bahwa roda kereta api
itu terbuat dari besi dan tak bisa kempis, barulah Ryan mengerti
7. Apa judul yang tepat untuk cerita tersebut?
a. Roda Kereta Api
b. Pergi ke Surabaya
88
c. Orang Tertawa karena Adikku
d. Stasiun Kereta Api Malang
8. Apakah yang terjadi ketika mereka tiba di stasiun Malang?
a. Kami sekeluarga makan dahulu.
b. Kami semua istirahat sambil makan.
c. Kereta api berhenti lama sekali untuk menunggu jam pemberangkatan.
d. Kami menengok keluar stasiun.
Patih Anom pun ingin anak laki-lakinya menjadi lelaki yang dihargai
penduduk kampung. Patih Anom juga ingin anaknya kelak dapat menjadi
pelindung seluruh kampung. Selain itu, Patih Anom ingin anaknya berlaku adil.
9. Pokok pikiran paragraf tersebut adalah ....
a. keinginan Patih Anom
b. anak Patih Anom
c. Patih Anom jadi pelindung penduduk kampung
d. keadilan anak Patih Anom
Bulan Agustus 1973, ada laba-laba yang menjadi "astronaut". Dua ekor
laba-laba Aranous diadematus disertakan pada skylab, stasiun ruang angkasa
milik Amerika Serikat. Kedua laba-laba itu dinamai Arabella dan Anita.
Keduanya menempati semacam kandang yang dilengkapi kamera di dalam
skylab. Kedua hewan itu berada di sana karena para ilmuwan ingin mengetahui
pengaruh gaya tanpa bobot di ruang angkasa terhadap kemampuan laba-laba
membuat jaring. Ternyata, laba-laba tak berdaya di ruang angkasa. Benang sutra
yang mereka hasilkan tebalnya tidak rata. Jaringnya pun tampak 'berantakan'.
Sumber: Orbit, Oktober 2005
10. Pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan tersebut adalah ....
a. Pada tahun berapa laba-laba diterbangkan ke luar angkasa?
b. Apa nama stasiun ruang angkasa milik Amerika Serikat?
c. Mengapa laba-laba tidak mampu membuat jaring?
d. Apa jenis laba-laba yang diterbangkan ke luar angkasa?
89
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Apa yang pengertia Cerita?
2. Apa pengertia Berita?
Namaku Anton. Semenjak ibuku meninggal, aku tinggal bersama
ayah dan kedua adikku. Aku sangat menyayangi mereka. Oleh karena itu,
sepulang sekolah aku selalu pergi mengamen untuk meringankan beban
ayahku. Meskipun aku sering diejek teman-temanku, aku tidak peduli, aku
tetap gigih bekerja. Sebab, kalau tidak demikian, aku tidak dapat sekolah
dan membantu ayahku. Aku ingin mengubah jalan hidupku. Aku ingin tetap
bersekolah dan mencapai cita-citaku untuk menjadi seorang polisi. Aku
ingin membahagiakan ayah dan kedua adikku. Untuk mewujudkan impian
itu, aku akan terus berjuang untuk mencari uang dan belajar yang rajin agar
cita-citaku dapat terwujud.
3. Apa ide cerita yang terkandung dalam teks cerita di atas?
4. Apa pesan yang dapat di ambil dari teks cerita diatas?
5. Buatlah pernyataan dari teks cerita diatas?
90
Selain latihan dengan menjawab soal, maka peserta didik dapat juga
diberikan latihan dalam bentuk lain penugasan. Penugasan ini dapat berupa tugas
mandiri (pribadi) atau tugas kelompok.
A. Tugas Mandiri
Kegiatan 1:
Berkunjunglah ke perpustakaan, toko buku, warnet atau tempat lainnya. Carilah
buku, atau data-data yang membahas tentang Mendengarkan Cerita dan Berita.
Kegiatan 2:
Buatlah ringkasan secukupnya dari hasil data yang tekah kamu peroleh dengan
bahasamu sendiri. Pergunakanlah bahasa yang ringkas, padat, efektif, dan
sistematis. Sampaikan kepada gurumu hasil karyamu untuk kemudian dimintakan
kritik, saran dan juga penilaian!
B. Tugas Kelompok
Kegiatan 1
Bersama dengan teman-temanmu sekelompokmu berkunjunglah ke pasar-pasar
tradisional carlilah pedagang kecil dipinggiran pasar lalu belajarlah
mewawancarai pedagang tersebut,
Kegiatan 2
Diskusi
Diskusaikan dengan kelompokmu hasil dari wawancara dengan para pedagang
pinggiran di pasar tradisional. Setelah selesai berdiskusi buatlah rangkuman hasil
diskusi kalian, lalu serahkan kepada guru untuk dinilai.
Kegiatan 3
Presentasi hasil diskusi
Setelah selesai mengumpulkan tugas kelompok, maka guru dapat meminta masing
masing kelompok mempresentasikan hasil karya masing-masing untuk kemudian
didiskusikan bersama kelompok lain.
91
B AB : III
PENUTUP dan EVALUASI
A. Penutup
Setelah pembelajaran selesai, maka satu langkah terbaik untuk
mengakhiri proses belajar mengajar tersebut adalah fasilitator dapat meminta
beberapa peserta diklat menyimpulkan pokok bahasan dari materi inti yang telah
dipaparkan. Baru setelah itu fasilitator menyimpulkan apa yang telah ia
sampaikan selama proses pembelajaran.
Selain itu, dalam membuat kesimpulan materi yang telah dibahas
hendaknya fasilitator menggunakan kalimat yang sederhana, efektif, mudah
diingat dan dipahami oleh setiap peserta diklat.
92
B. Evaluasi
1. Maksud dan Tujuan Evaluasi
Setelah mendalami modul ini, diharapkan peserta diklat dapat
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan yang tertuang dalam modul ini
secara keseluruhan. Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan kemampuan peserta diklat setelah melakukan kegiatan
pembelajaran sebagaimana dalam modul ini. Penguasaan materi yang
dimaksud disini meliputi penguasaan secara teoritis yaitu pemahaman dan
penguasaan terhadap Pendalaman Materi Mendengarkan Cerita dan Berita.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam evaluasi ini sebenarnya
adalah untuk mengetahui apakah para peserta diklat telah dapat menerima,
memahami dan mampu mencerna materi yang diberikan oleh fasilitator tanpa
ada penyimpangan dari garis besar isi modul.
Untuk mengukur tingkat penguasaan substansi materi modul para
peserta diklat, maka diperlukan standar evaluasi. Standar evaluasi ini
diperlukan untuk menilai tingkat capaian para peserta diklat dengan skore-
skore tertentu, sampai kemudian bisa dianggap menguasai materi pelatihan.
Adapun standar evaluasi yang digunakan dalam modul ini adalah sebagai
berikut :
No Interval Skor Tingkat Penguasaan
1 > 50 Sangat Kurang
2 51-60 Kurang
3 61-70 Cukup
4 71-80 Baik
5 81-90 Baik Sekali
6 < 91 Sangat Baik
(istimewa)
93
2. Materi Evaluasi
Materi evaluasi meliputi seluruh isi materi dalam modul ini, mulai dari
kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar terakhir. Adapun aspek evaluasi
meliputi kognitif yaitu pemahaman peserta diklat terhadap materi, afektif yaitu
sikap prilaku peserta diklat selama mengikuti diklat dan aspek psikomotorik
yaitu kemampuan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi
Mendengarkan Cerita dan Berita dalam kehidupan sehari-hari.
No Indikator Capaian Nilai Catatan
1 Mampu memahami secara
teori materi Mendengarkan
Cerita dan Berita.
2 Mampu membuat
kesimpulan dari beberapa
cerita atau berita yang
didengar
3 Mampu memberikan hasil
analisis dari cerita atau
berita yang di dengar
4 .................
5 ...............
6 ...............
7 ...............
8 ...............
9 Dan seterusnya
94
CONTOH 1 LEMBAR PENGAMATAN SIKAP PESERTA DIKLAT
SISWA:
No
Indikator
Sikap
Nama
Siswa
K
ete
rbu
kaan
Kete
ku
nan
Kera
jinan
Ten
gg
an
g ra
sa
Ked
isip
linan
Perh
atia
n
Kerja
sam
a
Tan
gg
un
g ja
wab
Jumlah/
Rata-Rata
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3.
95
CONTOH 2 LEMBAR SKALA MINAT SISWA
MATA Pelajaran : ……………………….NAMA : ……………………….KELAS/ SEMESTER : ……………………….
NO. Pernyataan
I. Skala
Selalu Sering Jarang Tidak
pernah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Saya senang mengikuti
Mata pelajaran ini
Saya rugi bila tidak
mengikuti Mata pelajaran
ini
Saya merasa Mata
pelajaran ini bermanfaat
Saya berusaha
menyerahkan tugas tepat
waktu
Saya berusaha
memahami Mata
pelajaran ini
Saya bertanya kepada
guru bila ada yang tidak
jelas
Saya mengerjakan
tugas/soal latihan di
rumah
Saya mendiskusikan
materi pelajaran dengan
teman
Saya berusaha memiliki
buku untuk Mata
pelajaran ini
96
10 Saya berusaha mencari
bahan di perpustakaan
sekolah
A. Jumlah
97
CONTOH 3 PENILAIAN PERFORMAN DALAM DISKUSI KELAS
A. Menentukan indikator penampilan yang akan dinilai
A. Memilih tipe skala yang akan digunakan (lima skala)
B. Menuliskan instrumen
C. Telaah instrumen oleh sejawat
D. Merevisi Instrumen
MATA Pelajaran : ……………………….NAMA : ……………………….KELAS/ SEMESTER : ……………………….
No.
Indikator
Nama Siswa
Aktif T
anya
Aktif ja
wab
Mengem
uka
kan
ide
Menangg
api id
e
Jalin
an
kom
unik
asi
Sko
r1.
2.
3.
98
3. Soal Evaluasi
1. Mengapa pembelajaran Mendengarkan cerita dan berita mendorong
manusia kreatif dan peka terhadap terjadinya gejala sosial?
2. Apakah tujuan digunakannnya pendekatan rasional dan emosional dalam
penyampaian materi mata pelajaran Bahasa Indonesia ?
3. Mengapa perlu diciptakan iklim kompetisi antar siswa di kelas?
4. Atas pertimbangan apa pendekatan keteladanan dan pembiasaan sangat
perlu dilakukan oleh guru dan orangtua dalam pengajaran nilai?
5. Bagaimana upaya guru supaya penyampaian materi dengan metode
ceramah dapat menyenangkan sehingga tidak membosankan anak didik?
6. Sebutkan tiga pertimbangan dalam menentukan media belajar yang tepat!
7. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar by design dan by utilization?
8. Coba anda susun instrumen evaluasi untuk mengukur ranah kognitif,
afektif dan psikomotor siswa atas materi Mendengarkan Cerita dan Berita
(masing-masing ranah 5 soal)!
9. Coba anda rancang metode resitasi (penugasan) yang baik terkait dengan
materi Mendengarkan Cerita dan Berita!
10. Mengapa metode penugasan kelompok sangat baik untuk anak didik?
99
Daftar Pustaka
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1948. Puisi Lama. Jakarta: Pustaka Rakyat.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Depdiknas.
Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta:
Kanisius.
Hidayat, Kidh. 1999. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya: CV Pustaka
Agung.
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.
___, 1989. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Maryani, Yani dan Sunarti. 2005. Intisari Bahasa Indonesia untuk SD Kelas 4, 5, dan
6. Bandung: Pustaka Setia.
Moeliono, Anton M. (Penyunting Penyelia). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Muchlis.1998. Taktik Kancil 1 dan 2. Surabaya: SIC.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Ramlan, M. 1980. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: UP Karyono.
___, 1981. Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.
Razak, Abdul. 1990. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT
Gramedia.
Sumber-sumber lain:
http://64.203.71.11/kompas-cetak/0407/23/rumah/1164977.htm
http://www.wikipedia.org
http://www.hudzaifah.org
http://www.cybertokoh.com.
100
Sumber Gambar
Dokumentasi penulis
Majalah Bobo
Ilmu Pengetahuan Populer
Majalah Ino
Majalah Mombi
Majalah Orbit
Majalah Fantasi Kids
Harian Umum Pikiran Rakyat
www.wfor.id
www.antarin.net
www.kpai.go.id
www.geocities.com
101
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. b.
2. b.
3. d.
4. d.
5. a.
6. d.
7. b.
8. c.
9. a.
10. C.
Kunci Jawaban Isian
1. Cerita adalah proses penyampaian pesan yang di kemas dalam bentuk sastra
bahasa dan biasanya disampaikan sebagai penguat dari inti berita atau pesan yang
disampaikan
2. Berita adalah proses penyampaian pesan yang biasanya hanya memperhatikan
tingkan validitas dari kabar atau pesan yang di sampaikan.
3. Anton sang pahlawan kecil
4. Seorang bocah yang gigi dalam megejar cita-citanya untuk membahagiakan
keluarga
5. Anton adalah seorang anak yang masih harus belajar dan mendapatkan perhatian
dari orang tua
102
Lampiran
103