penelitian epid
DESCRIPTION
penelitian epidTRANSCRIPT
-
Penelitian EpidemiologiOleh : Nur Mukarromah
-
Cross SectionalDisebut juga penelitian transversal.Merupakan penelitian epidemiologi yg sering dikerjakan.Penelitian yang paling lemah diantara penelitian epidemiologi.Secara metodologi paling mudah.Tidak dijumpai hambatan berupa pembatasan2 tertentu, berkaitan dg subyek penelitian.
-
Agen, Faktor Risiko, EfekDalam penelitian epidemiologi yg menjadi tema pokok adalah mempelajari interaksi pengaruh antara organisme, agen dan lingkungan.Faktor risiko : faktor-faktor atau keadaan yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau status kesehatan.
-
Faktor RisikoFaktor risiko yang berasal dari dalam diri organisme (faktor risiko intrinsik).Faktor risiko yang berasal dari lingkungan (faktor risiko ekstrinsik).
-
Faktor Risiko IntrinsikKeadaan yang berkaitan dengan genetikFaktor jenis kelamin dan usiaFaktor anatomi atau faali tertentuFaktor nutrisi
-
Faktor EkstrinsikFaktor lingkungan yang memudahkan individu terjangkit suatu penyakit, berdasarkan wujud keadaannya :1. Fisik2. Kimia3. Biologik4. Psikologik5. Sosial-budaya
-
Faktor RisikoEksternalInternalAgenOrganismeSakit
-
Aplikasi MetodologikEfek selalu merupakan variabel tergantung.Faktor risiko : variabel bebas, variabel perantara, variabel pendahulu, variabel prakondisi.
-
Pengertian Dasar Rancangan Cross SectionalPenelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari korelasi antara faktor risiko dengan efek berupa penyakit atau status kesehatan tertentu.Variabel faktor risiko dan efek diobservasi sekaligus pada saat yang sama.
-
Populasi/SampelFR (+)FR (-)Efek (+)Efek (+)Efek (-)Efek (-)
-
Angka Risiko RelatifKemungkinan timbul atau berkembangnya suatu efek atau penyakit dihubungkan dengan faktor risiko tertentu.
RA =Jumlah kasus baruJumlah seluruh subyekRA = 0 : berarti tidak ada kasusRA = 1 : berarti subyek menjadi sakit
-
Keterbatasan dan KelemahanSubyek penelitian dasar.Tidak dapat menggambarkan penyakit secara lebih akurat.Faktor risiko kadang sulit diukur dengan akurat.Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan.Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek paling lemah.
-
Case ControlDisebut juga penelitian retrospektif.Merupakan penelitian epidemiologik non-eksperimental yang lebih maju.Hasil korelasi yang diperoleh lebih tajam.
-
PopulasiSampelEfek(+)Efek(-)FR(+)FR(-)FR(+)FR(-)
-
Tahapan Kegiatan Case ControlIdentifikasi variabel penelitian.Penetapan subyek penelitian.Identifikasi kasus.Pemilihan subyek kontrol.Melakukan pengukuran retrospektif.Melakukan analisis hasil.
-
Angka Risiko pada Case ControlOdds ratio (OR)OR =A x DB x C
-
KelebihanTidak menghadapi kendala etik.Adanya kesamaan kurun waktu antara kelompok kasus dengan kontrol.Tidak diperlukan investasi waktu.
-
KekuranganTidak diketahui efek variabel luar.Obyektivitas dan reliabilitas agak lemah.Bias penilaian dapat terjadi.Kadang-kadang sulit untuk melakukan pemilihan kelompok kontrol dengan matching.
-
CohortDisebut juga penelitian retrospektif.Merupakan penelitian epidemiologik non-eksperimental yang paling powerful.Mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek dengan pendekatan longitudinal ke depan.
-
PopulasiSampelEfek(+)Efek(-)FR(+)FR(-)FR(+)FR(-)Subyek dgEfek negatif
-
Tahapan KegiatanIdentifikasi faktor risiko dan efek.Penetapan subyek penelitian.Identifikasi subyek dg efek negatif.Pemilihan subyek dg faktor risiko pos.Pemilihan subyek kelompok kontrol.Observasi perkembangan subyek.Analisis hasil.
-
KeunggulanAda uniformitas observasi.Dapat menata komparabilitas.Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka risiko.Memungkinkan dilakukannya peningkatan metodologik.
-
KelemahanMembutuhkan waktu, sarana dan subyek penelitian yang cukup besar.Kemungkinan adanya subyek yang drop out.Pada jenis penyakit atau tindakan tertentu akan menghadapi kendali etik.