new ppt epid

7/21/2019 New Ppt Epid

1/46


2/46

Epidemiologi

Deskriptif


3/46

KeloMPOK B-15

Rivan Trisatrio ( 1102014230 )

Sidqi Shakur Ahmad ( 1102014247 )

Siti Alya Zafira ( 1102014251 )

Siti Khodizah S ( 1102014252 )

Siti Nurdianti ( 1102014253 )

Siti Rohaeni ( 1102014254 )

Siti Zulfah ( 1102014255 )

Sofni Rohmania ( 1102014256 )

FK - B


4/46

1. kEJADIAN PENYAKITTB PARU BTA (+)


5/46

a. Jelaskan distribusi kejadian penyakit TB BTA (+)

berdasarkan tempat

b. Jelaskanlah dan hitunglah proporsi kejadianpenyakit TB paru BTA (+) masing-masing

kelurahan terhadap kejadian penyakit TB paru (+)

kecamatan

c. Jelaskanlah dan hitunglah cakupan penemuan

kasus (CDR/case detection rate) penyakit TB paru

BTA (+) perkelurahan dan kecamatan

d. Jelaskanlah dan hitunglah insidens rate/angka

insiden kejadian penyakit TB paru BTA (+)

perkelurahan dan kecamatan


6/46

a. Jelaskan distribusi kejadian penyakit TB

paru BTA (+) berdasarkan tempat.


7/46

Distribusi penyebaran penyakit TB paru BTA (+)

kecamatan SEHAT merupakan jenis penyebaran

penyakit berdasarkan WILAYAH ADMINISTRATIF

Kenapa?

Karena penyebarannya hanya mencakup wilayah

kelurahan kecamatan.


8/46

Bedasarkan data distribusi penyakit TB Bparu dengan BTA (+) yang

baru, kelurahan A merupakan kelurahan yang menggambarkan

penyebaran penyakit yang paling besar di Kecamatan SEHAT pada

tahun 2009

. kelurahan jumlah

Kelurahan A 63

Kelurahan B 35

Kelurahan C 60

Kelurahan D 41

Kelurahan E 42

Kelurahan F 36

Kelurahan G 33

JUMLAH 310


9/46

. Akan tetapi berdasarkan distribusi jumlah perkiraan TB paru dengan BTA

(+) , penyebaran paling besar terjadi di Kelurahan C dengan jumlah

penderita sebanyak 118 orang.

Kelurahan Jumlah kasus Perkiraan

Kelurahan A 63

Kelurahan B 55

Kelurahan C 118Kelurahan D 95

Kelurahan E 37

Kelurahan F 35

Kelurahan G 13

JUMLAH 416


10/46

b. Jumlah proporsi kejadian penyakit tb parubta (+) masing masing kelurahan


11/46

pROporsi =

Kelurahan A =

100 = 20,32

Kelurahan B =

100 = 11,29

Kelurahan C =

100 = 19,35

Kelurahan D =

100 = 13,22

Kelurahan E =

100 =13,45

Kelurahan F =

100 = 11,61

Kelurahan G =

100 = 10,64

Dilihat dari data diatas

proporsi yang paling

besar terdapat padakelurahan A, jadi yang

menggambarkan

permasalahan kesehatan

paling besar di kelurahanA, karena tujuan dari

proporsi ialah untuk

menggambarkan besar

permasalahan yang ada.


12/46

C. Jelaskanlah dan hitunglah cakupanpenemuan kasus (CDR/case detectionrate) penyakit TB paru BTA (+)

perkelurahan dan kecamatan


13/46

CDR (Case Detection Rate) adalah perbandingan

antara jumlah kasus penderita baru dengan jumlah

penderita yang diperkirakan

CDR =

%

Apa Itu CDR???


14/46

Case DETECTION RATE KECAMATAN SEHAT

Kelurahan A =

100% = 100%

Kelurahan B =

100% = 63,63%

Kelurahan C =

100% = 50,84%

Kelurahan D =

100% = 43,15%

Kelurahan E =

100% = 113,51%

Kelurahan F =

100% = 102,85%

Kelurahan G =

100% = 253,84%


15/46

d. Jelaskanlah dan hitunglah insidensrate/angka insiden kejadian penyakit TB

paru BTA (+) perkelurahan dan

kecamatan


16/46

INSIDENCE RATE

Insidence rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang

ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibandingkan

dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru

tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan

dalam persent atau permil

Incidence Rate =


17/46

Insidence rate Kecamatan sehat

Kelurahan A = .

10.000 = 21,77

Kelurahan B =

. 10.000 = 10,59

Kelurahan C =

. 10.000 = 13,01

Kelurahan D =

. 10.000 = 6,62

Kelurahan E =

. 10.000 = 16,00

Kelurahan F =

. 10.000 = 13,91

Kelurahan G =

. 10.000 = 22,89

Kecamatan=

. 100.000 = 131,09

dilihat dari perhitungan

di samping jumlah paling

besar ditunjukkan oleh

kelurahan G. Denganinsidence rate ini

memudahkan beban

tugas yang harus

diselenggarakan olehsuatu fasilitas pelayanan

kesehatan.


18/46

2. Kejadian penyakit dbd(demam berdarah dengue)


19/46

a. Jelaskanlah distribusi kejadian penyakit DBD

berdasarkan temopat dan waktu

b. Jelaskanlah dan hitunglah proporsi kejadian

penyakit DBD masing-masing kelurahan

terhadap kejadian penyakit DBD kecamatan

c. Jelaskanlah dan hitunglah periode

prevalence kejadian penyakit TB paru BTA

(+) per kelurahan dan kecamatan

d. Jelaskanlah dan hitunglah ratio kejadian

penyakit DBD antara kelurahan A dan B, B

dan C, C dan D, D dan F, serta F dan G.


20/46

a. Jelaskanlah distribusi kejadianpenyakit DBD berdasarkan tempat danwaktu


21/46

Berdasarkan tempat

Distribusi penyakit DBD di

kecamatan sehat pada tahun 2009

jika berdasarkan tempat termasukdistribusi Wilayah Administratif,

karena penyebaran itu hanya

mencakup wilayahkelurahan

kecamatan.


22/46

Berdasarkan waktu

Jiika berdasarkan waktu penyebaran

termasuk variasi incidence jangka

pendekkarena bersifat endemisyaitukejadian penyakit yang terus menerus

terjadi sepanjang tahun, dan dapat

dilihat di distribusi kejadian DBD per

bulan berlangsung dari bulan Januari

Desember.


23/46

B.Jelaskanlah dan hitunglah proporsi

kejadian penyakit DBD masing-masing

kelurahan terhadap kejadian penyakit DBD

Kecamatan

Proporsi =

onstanta


24/46

Dilihat dari data di

samping proporsi

yang paling besar

terdapat pada

kelurahan D, jadi

yang

menggambarkanpermasalahan

kesehatan paling

besar di kelurahan D,

karena tujuan dariproporsi ialah untuk

menggambarkan

besar permasalahan

yang ada.

Kelurahan A =

100 = 16,74

Kelurahan B=

100 = 14,79

Kelurahan C =

100 = 10,61

Kelurahan D =

100 = 30,79

Kelurahan E =

100 = 16,14

Kelurahan F =

100 = 5,38

Kelurahan G =

100 = 5,53


25/46

c. Jelaskanlah dan hitunglah periodeprevalence kejadian penyakit TB paruBTA (+) per kelurahan dan kecamatan

Nilai prevalence rate dapat dimanfaatkan

untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan

yang diselenggarakan.


26/46

= +

Kelurahan A =

. 10.000 = 38,71

Kelurahan B =

. 10.000 = 29,97

Kelurahan C =

.

10.000 = 15,40

Kelurahan D =

. 10.000 = 33,28

Kelurahan E =

. 10.000 = 41,14

Kelurahan F =

. 10.000 = 13,91

Kelurahan G =

. 10.000 = 25,67

Kecamatan =

. 100.000 = 282,90


27/46

Apabila suatu daerah telah disediakan

pelayanan kesehatan untuk penyakit B

contohnya tetapi nilai prevalence rate

penyakit B tetap tinggi, ini memberi

petunjuk bahwa mutu pelayanan yang

disediakan tidak baik. Jadi dapat

disimpulkan bahwa mutu pelayanan dikelurahan E kurang baik.


28/46

D. Jelaskanlah dan hitunglah ratiokejadian penyakit DBD antara kelurahanA dan B, B dan C, C dan D, D dan F, F

dan G.


29/46

Ratio A dan B

A : B = 112 : 99

Ratio B dan C

B : C = 99 : 71

Ratio C dan D

C : D = 71 : 206

Ratio D dan F

D : F = 206 : 36

Ratio F dan G

F : G = 36 : 37


30/46

3. KEJADIAN PENYAKITDIARE


31/46

a. Jelaskan distribusi kejadian penyakit diare

menurut waktu (Kasus baru atau kasus

lama)

b. Jelaskan dan hitunglah proporsi kejadian

kasus lama diare masing-masing kelurahan

c. Jelaskanlah dan hitunglah proporsi kejadian

kasusu baru diare masing-masing kelurahan

terhadap kasus baru diare kecamatan

d. Jelaskanlah dan hitunglah Indidens

rate/angka insiden kejadian penyakit diare

per kelurahan dan kecamatan


32/46

A. Jelaskan distribusi kejadian penyakitdiare menurut waktu (Kasus baru ataukasus lama)


33/46

No.

Kelurahan

Kasus Baru

Diare

Kasus Lama Diare

Total

1

A

219

502

721

2

B

438

534

972

3

C

62

141

203

4

D

733

1.057

1.790

5

E

388

489

877

6

F

322

379

701

7

G

157

324

481

TOTAL

2.319

3.426

5.745


34/46

Menurut waktu : penyebaran kasus diare termasuk ke

dalam penyebaran PANDEMIS

Kenapa?

Karena penyebaran kasus diare berjangkit cepat ke

luar daerah.


35/46

B.Jelaskan dan hitunglah proporsikejadian kasus lama diare masing-

masing kelurahan

Proporsi

=


36/46

Kelurahan A =

1000 = 146,52

Kelurahan B =

1000 = 155,86

Kelurahan C =

1000 = 41,15

Kelurahan D =

1000 = 308,52

Kelurahan E =

1000 = 142,73

Kelurahan F =

1000 = 110,62

Kelurahan G =

1000 = 94,57

Dilihat dari data di

samping proporsi

yang paling besar

terdapat padakelurahan D, jadi

yang menggambarkan

permasalahan

kesehatan palingbesar di kelurahan D.


37/46

C. Jelaskanlah dan hitunglah proporsikejadian kasus baru diare masing-masing

kelurahan terhadap kasus baru diare

kecamatan


38/46

Kelurahan A =

1000 = 94,43

Kelurahan B =

1000 = 188,87

Kelurahan C =

1000 = 26,73

Kelurahan D =

1000 = 316,08

Kelurahan E =

1000 = 167,31

Kelurahan F =

1000 = 138,85

Kelurahan G =

1000 = 67,70

proporsi yang paling

besar terdapat pada

kelurahan D, jadi

yangmenggambarkan

permasalahan

kesehatan paling

besar di kelurahan D,


39/46

D. Jelaskan dan hitunglah insidensrate/angka insiden kejadian penyakit diare per

kelurahan dan kecamatan

Incidence Rate =


40/46

Kelurahan A =

10000 = 75,70

Kelurahan B =

10000 = 132,62

Kelurahan C =

10000 = 13,44

Kelurahan D =

10000 = 118,41

Kelurahan E =

10000 = 147,83

Kelurahan F =

10000 = 124,48

Kelurahan G =

10000 = 108,94


41/46

Insidens rate adalah jumlah penderita baru

suatu penyakit yang ditemukan pada suatujangka waktu tertentu dibandingkan dengan

jumlah penduduk yang mungkin terkena

penyakit baru tersebut pada pertengahan

jangka waktu yang bersangkutan dalam

persent atau permil, dilihat dari perhitungan

di atas jumlah paling besar ditunjukkan oleh

kelurahan D.


42/46

E.Jelaskanlah dan hitunglah periodeprevalence kejadian penyakit diare perkelurahan dan kecamatan

Nilai prevalence rate dapat dimanfaatkan

untuk mengetahui mutu pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan

Periode Prevalence


43/46

Periode Prevalence

= +

Kelurahan A =:

10000 = 249,23

Kelurahan B =:

10000 = 294,31

Kelurahan C=:

10000 = 44,03

Kelurahan D =:

10000 = 289,18

Kelurahan E =:

10000 = 334,14

Kelurahan F = :

10000 = 271,00

Kelurahan G =:

10000 = 333,77


44/46

Apabila suatu daerah telah disediakan

pelayanan kesehatan untuk penyakit B

contohnya tetapi nilai prevalence ratepenyakit B tetap tinggi, ini memberi

petunjuk bahwa mutu pelayanan yang

disediakan tidak baik. Jadi dapat

disimpulkan bahwa mutu pelayanan di

kelurahan E kurang baik


45/46

Any question???


46/46

new ppt epid

Documents