penerapan pengetahuan dalam knowledge management

18
Knowledge Management “Penerapan Pengetahuan” Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Knowledge Management Oleh : Kurnianingsih 10512353 M. Ilham Akbar 10512356 Firman Setiadi 10512360 Dila Pardila 10512367 Karina Virgi A. 10512376 Nicolas Batara 10512388 Satrio Dwi S. 10512396 SI-09 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Upload: karina-virgi-agustha

Post on 17-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Knowledge Management - Knowledge Application

TRANSCRIPT

Knowledge ManagementPenerapan PengetahuanDiajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Knowledge Management

Oleh :Kurnianingsih10512353M. Ilham Akbar10512356Firman Setiadi10512360Dila Pardila10512367Karina Virgi A.10512376Nicolas Batara10512388Satrio Dwi S.10512396SI-09

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIABANDUNG2015PEMBAHASAN

1. Esensi Pengetahuan Dalam Penerapan KMPengetahuan bukanlah data ataupun informasi, melainkan terkait dengan keduanya, dan biasanya tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai pengertian dari kedua istilah tersebut.knowledge is neither data nor information, though it related to both, and the differences between these terms are often a matter of degree Davenport dan Prusak (1998).Pengetahuan merupakan inti dari penyelesaian masalah, inovasi, kreatifitas, rancangan intuitif, analisis, dan manajemen proyek yang efektif dan lebih banyak melibatkan pengetahuan tacit daripada pengetahuan explicit.

2. Pentingnya Penerapan Pengetahuan Dalam OrganisasiPenerapan pengetahuan secara umum dibagi kedalam dua modul utama yaitu transfer pengetahuan dan direktori pengetahuan, yang akan dibahas secara lebih detail pada bagian selanjutnya dalam makalah ini. Kedua modul ini yang dipadukan untuk mendukung proses peningkatan kompetensi dari setiap anggota yang terlibat di dalamnya guna mencapai tujuan organisasi.Pengetahuan dibangun atau dikembangkan melalui proses pengalaman dimana pengetahuan tersebut dipergunakan, seperti proses penyelesaian masalah, projek atau pekerjaan.

3. Transfer PengetahuanTransfer Pengetahuan dalam Knowledge Management merupakan proses untuk memindahkan pengetahuan dari individu (tacit) maupun dari media penyimpanan (eksplisit) yang disebut sebagai sumber pengetahuan (kontributor pengetahuan) ke penerima pengetahuan, yang nantinya pengetahuan tersebut akan digunakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima pengetahuan. Tujuan utama transfer pengetahuan adalah untuk mencari komunikasi pengetahuan antara individu, kelompok, atau organisasi dengan sedemikian rupa, yaitu diharapkan agar:a. Penerima pengetahuan memiliki pemahaman kognitif, dalam arti memperoleh pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, maupun mengkomunikasikan pengetahuan tersebut.b. Penerima pengetahuan memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan.c. Penerima pengetahuan bisa menerapkan pengetahuan. Transfer pengetahuan berfokus pada modal struktural dan transformasi pengetahuan individu kepada suatu organisasi, yang dibangun ke dalam proses, produk, dan jasa. Sebenarnya, pengetahuan tidak dapat dibagi karena pengetahuan memiliki konteks tersendiri, dimana penerima menafsirkannya dalam latar belakang masing-masing yang berbeda-beda pula. Dan juga didasari oleh adanya beberapa kelemahan dalam transfer pengetahuan, yaitu misalnya kesalahan karena berbagai faktor eksternal, seperti diantaranya mengenai masalah dalam berkomunikasi, bahasa, salah penafsiran, teknologi dan teknik yang digunakan. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses transfer pengetahuan : a. Karakteristik Penerima (Skill, Shared Language, Pengetahuan Teknis).b. Sifat dari Tugas (Rutin atau Tidak Rutin). c. Jenis Pengetahuan Yang Ditransfer (Explicit dan Tacit).Transfer pengetahuan sangat penting, karena setiap pendekatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau keterampilan operasi akan diciptakan kembali, dan membutuhkan pengetahuan yang diperlukan. Transfer pengetahuan merupakan fokus utama dari sebuah pembelajaran, yang sangat penting untuk kemajuan bersama suatu organisasi. Transfer pengetahuan adalah komunikasi pengetahuan dari sumber sehingga dipelajari dan diterapkan oleh penerima (Argote, 1999; Darr & Kurtzberg, 2000). Sumber dan penerima dapat berupa individu, kelompok, tim, unit organisasi, atau seluruh organisasi yang berada dalam kombinasi apapun.Beberapa contoh, yaitu misalnya di dalam dunia bisnis knowledge transfer sangat berarti dan bermanfaat, yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai dari perusahaan itu sendiri.

4. Penerapan Pengetahuan di Level IndividuSetelah membahas tentang proses transfer pengetahuan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai penerapan pengetahuan yang telah ditransfer tersebut kepada individu, yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan:a) TAKSONOMI PEMBELAJARAN BLOOMKata taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu Tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip.Menurut Bloom, perilaku pembelajaran yang umumnya dilakukan oleh individu dapat diklasifikasikan ke dalam 3 domain/ranah, yaitu:1) Ranah Kognitif Adalah ranah pembelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar. Terdapat 6 tingkatan, yaitu:

Level 1: Knowledge/PengetahuanYaitu suatu aktivitas berpikir untuk memperoleh pengetahuan dan mengingatnya. Tahapan ini berlangsung bersamaan dengan proses penerimaan pengetahuan, misalnya yaitu saat guru mengajarkan materi di kelas. Level 2: ComprehensionYaitu kemampuan untuk memahami arti dari materi-materi yang sedang dipelajari. Pada level ini, seorang individu dapat secara mandiri melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahamannya terhadap suatu materi. Level 3: ApplicationLevel ini memiliki nilai pengaruh yang besar dalam sebuah proses pembelajaran karena dapat mengingkatkan pemahaman terhadap pengetahuan yang telah didapat yaitu dengan cara penerapan langsung. Terlebih jika penerapannya dilakukan dalam konteks yang berbeda yang dapat lebih mudah dipahami dibandingkan dengan proses pemberian materi saja (melalui pengajaran). Sebagai contoh, kebanyakan orang dapat lebih memahami suatu materi dengan melakukan praktek langsung di laboratorium, bengkel atau melakukan simulasi di depan komputer. Level 4: AnalysisProses berpikir ini dimulai dengan memecah materi ke dalam beberapa bagian dan melakukan investigasi untuk mencari hubungan-hubungan dari bagian-bagian tersebut. Analisis sangat penting untuk memahami semua subjek ilmu untuk mencari makna dan alasan-alasan di balik fakta. Sebagai contoh adalah proses analisis studi kasus untuk penyusunan strategi yang pada intinya membutuhkan proses identifikasi. Level 5: SynthesisSintesis adalah kemampuan untuk menggabungkan dan mengkombinasikan materi-materi yang berbeda sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dari suatu subjek tertentu. Pada dasarnya tahap ini merupakan bagian dari berpikir kreatif. Contoh tahapan pemikiran pada level ini adalah penciptaan inovasi untuk mendukung strategi yang telah dirancang, dan untuk melakukannya dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap beragam aspek/pengetahuan. Level 6: EvaluationMerupakan tahap pemikiran tertinggi, dimana dilakukan pengujian terhadap seluruh asumsi, prasangka yang menjadi dasar pemikiran berdasarkan kriteria tertentu. Pada tahap ini seorang individu harus mempertimbangkan berbagai aspek penentu serta juga dengan memperhatikan masalah-masalah baik di dalam maupun di luar organisasi, dan dalam jangka waktu kedepan sebelum memutuskan untuk membuat sebuah keputusan atas suatu pilihan.

2) Ranah AfektifAdalah ranah pembahasan dan penilaian yang berhubungan dengan emosi. Penilaian aspek afektif dimaksudkan untuk mengevaluasi individu dari segi afeksi dalam proses pembelajaran. Aspek afektif memuat kehendak dan dorongan yang menjadi unsur pembentukan sikap hidup.Ranah afektif dibagike dalam lima tahap, yaitu: Receiving atau Attending (Menerima atau Memperhatikan)Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Receiving atau attenting juga sering diberi pengertian sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada tahap awal ini seorang individu diberikan pemahaman mengenai nilai-nilai dasar yang ada dan diharapkan untuk mampu menerimanya. Contohnya adalah seorang anggota baru organisasi yang dikenalkan dengan aturan/budaya organisasi yang ada. Contoh lain adalah mempersilahkan seseorang untuk menyampaikan pendapatnya.

Responding (Menanggapi)Mengandung arti adanya partisipasi aktif adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya dalam fenomena tertentu. Contohnya adalah memberikan respon dengan ikut serta dalam kegiatan perusahaan. Valuing(Menilai/Menghargai).Terjadi proses pemberian nilai terhadap suatu kegiatan atau obyek. Dalam kaitan dalam kegiatan di organisasi, seorang individu tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena,yaitu baik atau buruk. Nilai itu mulai dicamkan (internalized) dalam dirinya. Dengan demikian nilai tersebut telah stabil dalam individu tersebut. Contohnya adalah tumbuh kemauan seorang karyawan baru untuk ikut serta dalam pelestarian budaya organisasi perusahaan karena dinilai merupakan hal yang baik untuk dirinya. Organization(Mengatur atau Mengorganisasikan)Artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, dilakukan pemantapan dan perioritas nilai yang dapat membawa pada perbaikan umum. Contohnya adalah proses adaptasi diri bagi karyawan baru di lingkungan perusahannya, ia telah memulai melakukan kemampuan terbaiknya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Characterization Yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang telah mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentuk karakteristik pola hidup. Ini adalah merupakan tingkat afektif tertinggi. Contoh hasil belajar afektif pada jenjang ini adalah seorang karyawan telah memiliki kebulatan sikap untuk selalu disiplin dan patuh dalam menjalankan tugasnya dan memiliki tekad untuk membantu mencapai tujuan perusahaan.

3) Ranah Psikomotor Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom. Persepsi(Perception)Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Contohnya adalah seorang individu setidaknya memiliki kemampuan bergerak untuk mengoperasikan barang disekitarnya. Kesiapan (Set)Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Merupakan tahapan dimana seorang individu memiliki kemauan untuk memulai belajar. Guided Response (Respon Terpimpin)Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Contohnya, seorang yang memulai belajar memainkan gitar, ia mencoba belajar memainkan setiap chord gitar yang ada. Mekanisme (Mechanism)Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Pada tahapan ini, seorang yang belajar gitar tersebut telah mampu memainkan tiap chord dengan baik. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Pada tahapan ini, seorang yang belajar gitar tersebut telah mampu memainkan lagu karena telah dapat memainkan chord secara runtut. Penyesuaian (Adaptation)Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Contohnya, pada tahapan ini, pemain gitar tersebut telah mampu membaca nada lagu secara spontan dan dapat melakukan aransemen/penggubahan lagu. Penciptaan (Origination)Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Seorang yang telah beradaptasi dan telah mampu melakukan proses modifikasi, maka berkemungkinan besar untuk dapat menciptakan suatu yang baru, baik itu produk berbentuk barang, jasa maupun pengetahuan baru, dan jika dikaitkan dengan konsep Knowledge Management, maka pada tahapan ini, individu tersebut telah mampu menciptakan pengetahuan tacit yang siap untuk ditransfer kepada orang lain.

b) TASK ANALYSIS / ANALISIS TUGASJika sebelumnya yaitu pada taksonomi pembelajaran Bloom, pengetahuan diterapkan pada individu guna meningkatkan nilai dari individu itu sendiri, namun pada pembahasan kali ini, penerapan pengetahuan dilakukan oleh seorang individu dalam kegiatan pemecahan masalah/problem solving mengenai tugas/pekerjaan dengan cara melakukan analisis. Analisis tugas adalah proses pencarian jalan keluar terhadap sebuah pekerjaan. Dalam hal ini, seorang individu perlu untuk melakukan analisa dan membuat gambaran mengenai bagaimana suatu tugas dapat dikerjakan. Kemudian apa saja yang dilakukan dan alat atau benda apa yang digunakan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tersebut serta halhal apa saja yang perlu diketahui.Teknik analisis tugas yang paling umum adalah teknik dekomposisi, berikut adalah penjelasan detailnya. Dekomposisi TugasDekomposisi tugas memisahkan tugas kedalam urutan sub tugas, bertujuan untuk menjelaskan aksi yang dilakukan manusia, menstrukturkan tugas didalam hirarki sub tugas dan menjelaskan urutan dari sub tugas.Contohnya adalah pada kegiatan perancangan/rekayasa perangkat lunak, kita diwajibkan mengetahui betul mengenai pendekatan yang digunakan, model perancangannya, tahapan perancangan antarmuka, coding dan lain sebagainya. Setelah mengetahui seluruh kegiatan yang perlu dilakukan, kita juga perlu mengetahui urutan langkah dalam pengerjaannya. Teknik ini bukanlah prosedur yang sederhana yang dapat diterapkan secara cepat. Untuk melakukan seluruh kegiatan tersebut, tentunya seseorang harus memiliki pengetahuan yang cukup dan paham dalam menerapkannya. Keterampilan tersebut dapat diasah dengan melakukan latihan rutin. 5. Penerapan Pengetahuan di Level KelompokProses penerapan pengetahuan di level kelompok membutuhkan sistematika yang lebih kompleks dibandingkan dengan penerapan di level individu. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dinamakan Knowledge Management System/KMS (Sistem Manajemen Pengetahuan).Kegiatan peng-organisasian yang dilakukan dalam KMS antara lain : a. Proses pengadaan pengetahuan oleh knowledge worker (Acquiring and Indexing; Capturing and Archiving; Finding and Accessing; Creating and Annotating; Combining, Collating, and Modifying; Tracking)b. Melakukan manajemen terkait dengan direktori pengetahuan (Knowledge Repository)c. Transfer pengetahuan (menyediakan akses ke direktori pengetahuan, melakukan pelatihan, seminar, dll)d. Terakhir dan terpenting, yaitu melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam KMSBerikut merupakan pembahasan mendetail mengenai knowledge repository:Kegiatan pengorganisasian selalu diikuti dengan kegiatan penyimpanan. Pada tingkat organisasi, pengetahuan disimpan dalam bentuk fisik maupun digital yang dapat diakses secara kolektif untuk pemanfaatan bersama. Dengan adanya knowledge repository, dimungkinkan untuk mengolah pengetahuan yang berbentuk explisit (dokumen) maupun tacit (yang sudah terekam). Di tingkat organisasi misalnya seperti perpustakaan, dikenal dengan istilah klasifikasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan representasi pengetahuan yaitu penomoran bahan pustaka. Pemberian nomor berdasarkan klasifikasi desimal DDC untuk koleksi berbentuk fisik/hardcopy. Sedang dalam lingkungan internet (web resource description and discovery), untuk koleksi berbentuk digital digunakan standar metadata Dublin Core. Metadata adalah data yang terstruktur, dilengkapi dengan kode, mendeskripsikan ciri-ciri satuan-satuan pembawa informasi.Tujuan dari pengadaan knowledge repository antara lain untuk : Menciptakan ketersediaan data yang merupakan prasyarat terjadinya transfer maupun penggabungan pengetahuan Memudahkan proses penggunaan pengetahuan kembali (knowledge reuse) oleh anggota organisasi terkait melalui pelatihan, seminar, forum diskusi, portal perusahaan, artikel, chatting, mailing list, dll Dan pada akhirnya dapat membantu menciptakan pengetahuan yang baru.